Anda di halaman 1dari 36

KESEHATAN LINGKUNGAN PASCA BENCANA

OLEH: AGUNG S. DWI LAKSANA Lab. IKM/IKK Jurusan Kedokteran FKIK Unsoed Purwokerto

Gambar 1 Kejadian Bencana di Indonesia Menurut Provinsi Tahun 2008

Keterangan : (frekuensi kejadian)

>50

26 - 50

11 - 25

1 - 10

Grafik 1 Frekuensi Kejadian Bencana Menurut Jenis Bencana di Indonesia Tahun 2008

1 (0,2% ) 3 (0,7% ) 4 (1,0% ) 8 (1,9% ) 10 (2,3% ) 11 (2,6% ) 11 (2,6% ) 21 (5,0% ) 79 (18,8% ) 81 (19,2% ) 192 (45,7% ) 200 150 100 50 0

Ledakan Bom Konflik Sosial Letusan Gunung Api Kegagalan Teknologi Gelombang Pasang Gempa Bumi Banjir disertai Tanah Longsor Banjir Bandang Tanah Longsor Angin Siklon Tropis Banjir

EFEK BENCANA TERHADAP KESEHATAN


1. EFEK LANGSUNG 2. EFEK TIDAK LANGSUNG

EFEK LANGSUNG
People killed, Wounded or traumatised by the mechanical

force of nature in disasters direct health effects are of proportionately greater importance in natural disasters

EFEK TIDAK LANGSUNG


Kerusakan sarana prasarana dan lingkungan

akibat bencana pengungsi Peningkatan morbiditas (angka kesakitan) dan mortalitas (angka kematian) penyakit Paparan terhadap agent penyakit meningkat penyakit:
Infeksi (bacteria, viruses, parasites, fungi, protozoa,

helminths, or prions) Non infeksi (for example, carcinogenic substances, environmental pollution, missiles causing trauma, etc.).

Crises can lead to: 1.Increased susceptibility; 2.Increased exposure to disease-causing agents, 3.Enhanced transmission of infectious organisms; and 4.A higher proportion of people with the disease progressing to severe disease. Pasca bencana mencegah efek tidak

langsung

What about relief interventions?


Basic interventions may include the provision of :

Curative health care Preventive health care Safe water Sanitation facilities Food Shelter

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 1357 / Menkes /SK / XII / 2001

STANDAR MINIMAL PENANGGULANGAN MASALAH KESEHATAN AKIBAT BENCANA DAN PENANGANAN PENGUNGSI

STANDAR MINIMAL
PELAYANAN KESEHATAN PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN

PENYAKIT MENULAR GIZI DAN PANGAN LINGKUNGAN HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN KEBUTUHAN DASAR KESEHATAN

1. PELAYANAN KESEHATAN
A. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Penilaian situasi awal serta data informasi

kesehatan berkelanjutan, mencegah pertambahan/menurunkan tingkat kematian dan jatuhnya korban akibat penyakit melalui pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan.

B. Kesehatan Reproduksi 1. Keluarga Berencana (KB) 2. Kesehatan Ibu dan Anak antara lain :
a. Pelayanan kehamilan, persalinan dan nifas b. Pelayanan pasca keguguran. 3. Deteksi Dini dan penanggulangan PMS dan HIV/AIDS 4. Kesehatan Reproduksi Remaja

C. Kesehatan Jiwa
Penanggulangan penderita stress paska trauma bentuk kegiatan penyuluhan, bimbingan, konseling

bisa dilakukan dalam 3 (tiga) jenis kegiatan, yaitu : 1. Penyuluhan kelompok besar (lebih dari 20 orang) 2. Ahli Psikologi 3. Kader masyarakat yang telah dilatih

2. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

A. Vaksinasi
Vaksinasi campak Pemberian tablet vit A

B. Masalah Umum Kesehatan di Pengungsian

C. Manajemen Kasus
Semua anak yang terkena penyakit menular

dirawat selayaknya agar risiko-risiko lebih jauh terhindarkan, termasuk kematian

D. Surveilans
Surveilans dilakukan terhadap beberapa penyakit

menular.

3. GIZI DAN PANGAN


A. Penanggulangan masalah gizi dipengungsian adalah sebagai berikut : Tahap penyelamatan Tahap tanggap darurat

Tahap Penyelamatan
bertujuan agar para pengungsi tidak lapar dan dapat

mempertahankan status gizi. Tahap ini terdiri dari 2 fase yaitu :


1. Fase pertama (fase 1), maks. 5 hari
kegiatan :
a. Pemberian makanan jadi dalam waktu sesingkat mungkin. b. Pendataan awal jumlah pengungsi, jenis kelamin, golongan umur. c. Penyelenggaraan dapur umum (merujuk ke Depsos), dengan standar minimal

Fasse kedua (fase II)


a. Pengumpulan dan pengolahan data dasar status gizi. b. Menentukan strategi intervensi berdasarkan analisis status gizi. c. Merencanakan kebutuhan pangan untuk suplementasi gizi d. Menyediakan paket Bantuan pangan (ransum) yang cukup, mudah dikonsumsi oleh semua golongan umur

Tahap Tanggap Darurat


dimulai selambatlambatnya pada hari ke 20 di

tempat pengungsian Kegiatan


1. Melakukan penapisan (screening) bila prevalensi gizi kurang balita 1014.9% atau 59.0% yang disertai dengan factor pemburuk.

2. Menyelenggarakan pemberian makanan tambahan sesuaidengan jenis intervensi yang telah ditetapkan pada tahap 1 fase II (PMT darurat/Ransum, PMT darurat terbatas serta PMT terapi). 3. Melakukan penyuluhan baik perorangan atau kelompok 4. Memantau perkembangan status gizi melalui surveilans.

SANITASI LINGKUNGAN
1. AIR 2. PRASARANA DAN PERLENGKAPAN 3. PEMBUANGAN KOTORAN MANUSIA 4. LIMBAH PADAT 5. LIMBAH CAIR

AIR
A. Pengadaan Air
pengadaan air yang layak dikunsumsi, min 15 liter per

orang, jarak sumber air maks. 500 mtr, 1 kran utk 80100 orang

B. Kualitas air
Air di sumbersumber harus layak diminum dan cukup

volumenya untuk keperluan keperluan dasar Memenuhi kualitas fisik, biologik dan kimiawi Kandungan E. coli 10 per 100 mL air (air yg belum didesinfeksi) Residu klorin 0,2 0,5 mg/L (air yg didesinfeksi)

Prasarana dan Perlengkapan


Setiap keluarga mempunyai dua alat pengambil air yang berkapasitas 1020 liter, dan tempat

penyimpan air berkapasitas 20 liter, sebaiknya berleher sempit dan tertutup Setiap orang mendapat sabun ukuran 250 gram per bulan Kamar mandi umum harus cukup banyak, dipisahkan petak-petak untuk laki-laki dan perempuan Prasarana cuci pakaian dan peralatan rumah tangga 1 bak maks utk 100 orang

Pembuangan Kotoran Manusia


Tiap jamban digunakan paling banyak 20 orang Tiap jamban digunakan paling banyak 20 orang

Penggunaan jamban diatur perumah tangga

dan/menurut pembedaan jenis kelamin


Jarak jamban tidak lebih dari 50 meter dari pemukiman atau 1 menit dengan jalan kaki

Letak jamban dan penampung kotoran harus

sekurangkurangnya berjarak 30 meter dari sumber air bawah tanah

Dasar penampung kotoran sedikitnya 1,5

meter di atas air tanah. Pembuangan limbah cair dari jamban tidak merembes ke sumber air manapun Jamban umum tersedia di tempattempat seperti pasar, titiktitik pembagian sembako, pusat pusat layanan kesehatan dsb

Pengelolaan Limbah Padat


A. Pengumpulan dan Pembuangan Limbah

Padat

Sampah rumah tangga dibuang dari pemukiman atau dikubur Tidak terdapat limbah medis yang tercemar atau berbahaya di daerah pemukiman atau tempat tempat umum. Tersedia tempat sampah di tempat-tempat umum 2 drum sampah untuk 80-100 orang

Tempat/lubang Sampah Padat


Tidak ada satupun rumah/barak yang letaknya >15

meter dari bak/lubang sampah keluarga, atau >100 meter jaraknya dari lubang sampah umum
Tersedia satu wadah sampah berkapasitas 100

liter per 10 keluarga bila limbah rumah tangga seharihari tidak dikubur ditempat

Pengelolaan Limbah Cair (pengeringan)


A. Sistem pengeringan
Masyarakat memiliki lingkungan hidup seharihari yang

cukup bebas dari risiko pengikisan tanah dan genangan air

B. Ukuran keberhasilan pengelolaan limbah cair: Tidak terdapat air yang menggenang disekitar titik titik pengambilan/sumber air untuk keperluan sehari hari Air hujan dan luapan air/banjir langsung mengalir malalui saluran pembuangan air Tempat tinggal, jalan jalan setapak, serta prasana prasana pengadaan air dan sanitasi tidak tergenang air, juga tidak terkikis oleh air

HALHAL YANG BERKAITAN DENGAN KEBUTUHAN DASAR KESEHATAN


A. Penampungan Keluarga B. Sandang C. Kebutuhan rumah tangga

A. PENAMPUNGAN KELUARGA
Ruang tertutup yang tersedia per orang ratarata

berukuran 3,5 - 4,5 M2 Dalam iklim yang hangat dan lembap, ruangruang itu memungkinkan aliran udara optimal dan melindungi penghuninya dari terik matahari secara langsung. Bila iklim panas dan kering, bahanbahan bangunannya cukup berat untuk memastikan kapasitas pelepasan panas yang maksimal. Kalau yang tersedia hanya tendatenda atau lembaran lembaran plastik saja, pertimbangkan penyediaan atap berganda atau lapisan pelepas panas.

Dalam udara dingin, bahan dan kontruksi

ruang memastikan pengaturan udara yang optimal. Suhu yang nyaman bagi para pengguni diperoleh dengan cara penyekatan dipadukan dengan pakain hangat, selimut, tempat tidur, dan konsumsi kalori yang cukup.

Anda mungkin juga menyukai