HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian.......................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian........................................................................ 4
1. Manfaat Ilmiah.......................................................................... 4
2. Manfaat Praktis......................................................................... 4
1. Pengertian................................................................................. 5
3. Pengukuran IMT....................................................................... 7
1. Pengertian Obesitas.................................................................. 8
2. Macam-macam Obesitas........................................................... 10
1. Pengertian Menstruasi.............................................................. 16
2. Anatomi dan Organ Reproduksi Wanita................................... 16
A. Kerangka Berfikir........................................................................ 25
B. Kerangaka Konsep....................................................................... 26
C. Hipotesis Penelitian...................................................................... 26
A. Jenis Penelitian.............................................................................. 27
D. Variabel Penelitian....................................................................... 29
E. Prosedur......................................................................................... 30
G. Masalah etika................................................................................ 32
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAAN
A. Latar Belakang
mulai sekitar 14 hari setelah ovulasi yang terjadi secara berkala di sebabakan
Karakteristik dari siklus menstruasi normal pada wanita muda paling sering
sebanyak 14,5% atau 515 dari 3.539 siswi yang mengalami siklus haid tidak
13,7% wanita Indonesia berusia 10-59 tahun. Presentase haid tidak teratur
Tengara sebesar 8,7%. Untuk data di Aceh di dapatkan sebanyak 11,4% yang
mengalami siklus haid tidak teratur (Sirait, Hiswani, & Jemadi, 2014). Siklus
seorang wanita.
1
2
wanita di pengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor dari terganggunya
karena adanya peningkatan diet yang tinggi lemak dan gula disertai dengan
Angka kejadian obesitas di jawa tengah yaitu adalah 12,7% pada perempuan.
Secara umum status gizi pada penduduk dewasa laki-laki dan perempuan
angka obesitas pada perempuan pun cenderung lebih tinggi dibanding dengan
tahun 2010 secara nasional sebesar 1,4%. Sementara itu, pada kegemukan
relatif lebih tinggi pada remaja perempuan 1,5% dibandingkan laki-laki 1,3%.
ganguaan siklus menstruasi pada wanita yang mengalami obesitas 1,89 kali
2011). Siklus menstruasi dikatakan normal jika jarak antara hari pertama
dengan selang waktu 21-35 hari (Liza, Aritonang & Siswati, 2013).
B. Rumusan Masalah
Makassar.
4
C. Tujuan Penelitian
Kemenkes Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
mahasiswi.
2. Manfaat Praktis
diinginkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah nilai yang di ambil dari perhitungan
antara berat badan (BB) dam tinggi badan (TB) seseorang. Indeks massa
tubuh d hitung sebagai berat badan dalam kilogram (kg) dibagi tinggi
badan dalam meter dikuadratkan (m²) dan tidak terikat pada jenis
kadar lemak tubuh total sehingga dapat dengan mudah mewakili kadar
lemak tubuh. Saat ini indeks massa tubuh secara internasional di terima
salah satu indek pengukuran status gizi yang biasa digunakan untuk
mengukur status gizi usia remaja dan dewasa. Penilian status gizi dengan
IMT adalah nilai dari perhitungan antara berat badan (BB) dan tinggi
5
6
bawa pada tubuh. IMT normal berada pada kisaran 18,5 dan 24,9.
Tergolong kelebihan berat badan jika IMT antara 25 dan 29,9 dan di
anggap obesitas jika IMT lebih besar dari 30. Perempuan muda dengan
sebelum usia 12 tahun. Jika ini terjadi maka akan terjadi peningkatan
(Hill,2005)
a. Usia
2002).
b. Jenis kelamin
c. Genetik
pada pola keturunan dan gen spesifik telah menemukan bahwa 80%
keturunan dari dua orang tua yang obesitas juga mengalami obesitas
(Markesoon,2004).
d. Pola makan
3. Pengukuran IMT
(IMT) adalah :
Berat badan(kg)
IMT=
Tin ggi badan x tinggi badan(m)²
8
KATEGORI IMT
Kekurangan berat badan tingkat berat <17,0
Kurus
Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0 – 18,4
Normal 18,5 – 25,0
Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1 – 27,0
Gemuk
Kelebihan berat badan tingkat berat >27,0
Sumber : P2PTM Kemenkes RI (2019)
1. Pengertian Obesitas
energi yang masuk dengan energi yang keluar. Obesitas atau disebut juga
dalam tubuh.
yang masuk dan energi yang keluar dalam jangka waktu yang lama.
energi ini akan disimpan dalam bentuk lemak dan jaringn lemak sehingga
2007). Obesitas pada anak sama dengan obesitas pada dewasa yang
ditandai dengan nilai BMI (Body Mass Indeks) di antara presentil ke-95
10
(Wilkinson,2008)
2. Macam-macam Obesitas
sel yang lebih banyak dibanding kondisi normal, tetapi ukuran sel-
selnya sesuai dengan ukuran sel normal terjadi pada masa remaja
terjadi pada usia dewasa dan upaya untuk menurunkan berat akan
jumlah dan ukuran sel melebihi normal. Kegemukan tipe ini dimulai
pada masa anak - anak dan terus berlangsung sampai setelah dewasa.
Upaya untuk menurunkan berat badan pada tipe ini merupakan yang
yaitu:
11
yaitu sekitar dada, pundak, leher, dan muka. Tipe ini pada
2) Tipe buah pear (Genoid), tipe ini mempunyai timbunan lemak pada
bagian bawah, yaitu sekitar perut, pinggul, paha, dan pantat. Tipe
1) Genetik
2) Hormonal
3) Obat-obatan
4) Asupan makan
sumber energi. Dan kelebihan makanan itu sering tidak disadari oleh
5) Aktivitas Fisik
6) Makan berlebih
Faktor ini sangat berhubungan erat dengan rasa lapar dan nafsu
makan. Begitu juga saat terjadi stress (rasa takut, cemas), beberapa
makanan.
rasa lapar sulit untuk ditahan, maka makanlah makanan yang rendah
dan gusi.
1. Pengertian Menstruasi
perempuan selaam masa subur kecuali pada masa kehamilan. Darah yang
tubuh wanita dan sebagai cara melindungi organ tubuh reproduksi dalam
dalam membantu semua jalur reproduksi yang terdiri dari indung telur
embrio menjadi janin dan vagina yang merupakan jalan bagi janin
(Anugroho,2011)
17
jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid yang
1) Stadium menstruasi
basale. Rata-rata fase ini berlangsung selama lima hari (rentang 3-5
meningkat.
2) Stadium proliferasi
3) Fase sekresi/luteal
4) Stadium premenstruil
Adanya infiltrasi sel darah putih biasanya PMN atau sel bulat.
sekret maka akan menjadi collaps dari kelenjar dan arteri, terjadi
pecah
a. Polimenorea
20
b. Oligomenora
c. Amenorea
1) Amenorea primer
2) Amenorea skunder
mengalami amenorea.
21
a. Hipermenorea
b. Hipomenorea
a. Mestodinia
sebelum menstruasi.
22
b. Mittlesschemz
c. Dismenore
dan harus tidur. Nyeri sering bersamaan dengan rasa mual, sakit
a. Berat Badan
amenorrhea.
b. Aktivitas Fisik
menstruasi.
23
c. Stres
menyebabkan amenorrhea.
d. Diet
amenorrhea.
f. Gangguan Endokrin
g. Gangguan Pendarahan
tubuh, maka semakin tinggi pula estrogen terbentuk di dalam tubuh yang
A. Kerangka Berfikir
berlebih, sehingga berat badan seseorang jauh dari batas normal dan dapat
yang masuk dengan energi yang keluar. Obesitas atau disebut juga dengan
remaja. Obesitas terjadi saat badan menjadi gemuk yang disebabkan oleh
Karakteristik dari siklus menstruasi normal pada wanita muda paling sering
25
26
dan jaringan lemak yang berubah menjadi estrogen. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi presentase lemak tubuh, maka semakin tinggi pula
menstruasi.
B. Kerangka Konsep
C. Hipotesis penelitian
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
kemenkes makasar. Desain penelitian cross sectional ini jenis penelitian yang
melakukan pengukuran antara faktor resiko dan efek pada suatu saat dan tidak
1. Populasi
2. Sampel
27
28
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eklusi
Rumus solving :
N
n= 2
1+ N (d)
40
n= 2
1+ 40(0,05)
40
¿
1+ 40(0,0025)2
40
= 1,1 = 36
Keterangan :
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran populasi
D. Varibel Penelitian
1. Identifikasi Vriabel
a. Obesitas
tubuh.
Kriteria objektif :
1) Underweight : ≤18,5
3) Overweight : ≥23
b. Siklus menstruasi
Kriteria Objektif :
2) Normal : 21 - 35 hari
E. Prosedur
variabel yang ingin di teliti. Berikut ini instrumen yang digunakan dan cara
a. IMT
pengukuran.
dengan sopan pada responden untuk tetap tidak mengunakaan alas kaki
kemudian berdiri tegak dengan sopan pada responden untuk tetap tidak
dengan normal.
(2010).
No Klasifikasi Kg/m2
1 Underweight ≤18,5
2 Normal 18,5-22,9
3 Overweight ≥23
4 At Risk 23,0-24,9
A.
B.
C.
D.
E.
F.
32
1. Pengumpulan data
2. Pengolahan data
G. Masalah etika
1. Informed concet
persetujuaan dan sampel yang menolak tidak akan di paksa dan tetap
menghormati haknya.
responden.
3. Confidentiality
33
oleh peneliti dan hanya sekelompok data yang dilaporkan dalam hasil
penelitian.
34
DAFTAR PUSTAKA
Kurdanti, W., Suryani, I., Syamsiatun, N H., Siwi, L P., Adiyanti, M M.,
Mustikaningsih, D., & Sholihah, K I. (2015). Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kejadian Obesitas pada Remaja. Jurnal Gizi Klinik
Indonesia. 11(04).
Lethaby, A., Augood, C., Dutckitt, K. (2007). Nonsentroidal Antiinflamatory
Drugs for Heavy Menstrualbliding. Cochrane. (Diakses tanggal 03 Februari
2021).
Manuaba. (2006).Buku Ajar Patologi Obstetri Untuk Mahasiswa Kebidanan. 1st
ed. Jakarta: EGC. 466-480.
Markenson JA., 2004. An in – Depth Over View of Osteoarthrtis for Physician,
http://hss.edu/ diakses 05 Februari 2021.
Misnadiarly. (2007). Obesitas sebagai Faktor Resiko Beberapa Penyakit. Jakarta:
Pustaka Obor Populer.
Moehyi, S. (1997). Pengtauran Makanan dan Diet untuk Penyembuhan Penyakit.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Myers, D G. (2004). Social Psychology (eight edition). London : Gardners
Books.
Nabila. (2015). Hubungan Antara Asupan Lemak, Asupan Serat dan Status Gizi
Terhadap Siklus Menstruasi Remaja Kelas X dan XI di SMA
Muhammadiyah 1 Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta. 1–5.
Pratiwi A. (2011). Hubungan Status Gizi dengan Keteraturan Siklus Menstruasi
Siswi SMA Negeri 1 Mojolaban. Universitas Sebelas Maret. 3–6.
Purwati.S. (2001). Perencanaan Menu Untuk Penderita Kegemukaaan.Jakarta: Pt
Swadaya.
Rakhmawati, A & Dieny, F F. (2013). Hubungan Obesitas dengan Kejadian
Gangguan Siklus Menstruasi pada Wanita Dewasa Muda. Journal of
Nutrition College. 2(1). doi:10.14710/jnc.v2i1.2106.
Riset Kesehatan Dasar. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018. Kementerian
Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Sirait DSO, Hiswani, Jemadi. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Dismenore Pada Siswi
SMA Negeri 2 Medan. Jurnal Universitas Sumatera Utara. 2014;1:2–9.
WHO. (2006). Nutrition Transition: High Levels of Child Undernutrition and
Adult Obesity Coexist. Whorld Health Statistic. ISBN 9241563214.
36