PROPOSAL SKRIPSI
Pembimbing 1 Pembimbing 2
dr. Amin Nurokhim, Sp. OG. dr. Rizka Adi Nugraha Putra, M.Sc.
NIK: 2160744 NIK: 2160480
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran
pihak dalam penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit untuk menyelesaikan skripsi
ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapakan terima kasih
Muhammadiyah Purwokerto;
4. dr. Amin Nurokhim, Sp. OG., selaku dosen pembimbing 1 yang telah
iii
5. dr. Rizka Adi Nugraha Putra, M.Sc., selaku dosen pembimbing 2 yang
tenaga dan pikiran untuk membimbing saya dalam penyusunan skripsi ini;
7. Bapak Sriyanto dan Ibu Iswinanti selaku kedua orang tua, adik kandung
Dhiaulhaq, Ocean, Tsabit dan Tsaqib, serta keluarga besar yang telah
8. Ari Permana Putra, S.T., selaku teman baik yang telah menyediakan waktu
9. Teman-teman Neuro 2015 yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang
Akhir kata, semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR SINGKATAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kematian Ibu (AKI) yaitu 359 per 100.000. Angka ini menandakan Indonesia
Berkaca dari hal tersebut, Indonesia pada tahun 2015 menurut data
WHO telah mampu memperbaiki angka tersebut menjadi 126 per 100.000
kelahiran hidup. Namun demikian, angka ini masih berada di atas target
tahun 2015 untuk AKI di Indonesia adalah adanya penurunan AKI sebesar 102
per 100.000 kelahiran hidup. (Kementerian Kesehatan RI, 2014). Selain itu,
AKI menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup (Ermalena, 2017). Dalam upaya
mencapai target MDGs yang baru inilah maka dibutuhkan usaha bersama dari
pemerintah dan tenaga medis untuk menurunkan AKI. Tenaga medis yang
dimaksud yaitu dokter dan bidan. Keduanya merupakan garda terdepan dalam
1
Kesehatan RI, 2014).
Purbalingga pada tahun 2016 angka kematian ibu mengalami penurunan dari
136,78 per 100.000 kelahiran hidup (20 kasus) menjadi 104,62 per 100.000
namun angka ini masih berada di bawah target MDGs yaitu 102/100.000 dan
Renstra yaitu 101/100.000 kelahiran hidup. Selain itu, Angka Kematian Ibu
2016).
didominasi oleh kesehatan ibu saat kehamilan dan persalinan. Sementara itu,
risiko kematian ibu juga makin tinggi akibat adanya faktor keterlambatan,
yang menjadi penyebab tidak langsung kematian ibu. Ada tiga risiko
2
seharusnya difokuskan melalui intervensi pada ketiga masalah tersebut (Say et
al., 2014).
yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah ≤ 140/90 mmHg dalam dua
menjadi meningkat (Tannetta and Sargent, 2013). Selain itu terdapat penelitian
merupakan suatu tanda dan faktor resiko pada preeklamsia, maka peneliti
3
tertarik untuk meneliti apakah kadar hemoglobin yang meningkat mempunyai
B. Rumusan Masalah
diajukan pada penelitian ini adalah adakah hubungan antara kadar hemoglobin
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
preeklamsia ringan.
preeklamsia berat.
preeklamsiaa.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
preeklamsi.
4
2. Bagi Fakultas
E. Keaslian Penelitian
5
3. High maternal Azar Konsentrasi Hb yang tinggi Metode
hemoglobin Aghamoham pada trimester pertama Variabel
concentration in madi et al kehamilan meningkatkan bebas
first trimester as (2011) resiko hipertensi gestasional
risk factor for
pregnancy induced
hypertension
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Kehamilan
a. Definisi
postmatur(ACOG, 2017).
pada ibu hamil. Adapun perubahan yang terdapat pada wanita hamil,
7
antara lain (Yanamandra and Chandraharan, 2012):
a) Uterus (rahim)
membesar dan bertambah berat hingga tiga kali lipat dari berat dan
Braxton Hicks.
b) Serviks Uteri
8
uteri yang membesar dan dapat dan membuka akibat tekanan bagian
d) Ovarium
akan terdegenerasi.
9
hormon yang mempengaruhi perkembangan uterus yaitu hormon
bayi.
f) Dinding Perut
10
Perubahan pada organ dan sistem dalam tubuh antara lain
sebagai berikut:
a) Sistem Kardiovaskular
mekanik dari uterus pada vena cava. Tekanan pada vena cava
2016).
b) Perubahan hematologi
11
Ketidakseimbangan peningkatan ini menyebabkan anemia
yaitu 11.6 g/dL dan hematokrit 35.5%. Anemia fisiologis ini tidak
(Akinlaja, 2016) .
c) Traktus Respiratorius
12
kapasitas total paru. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim
d) Traktus Digestivus
2010).
e) Tractus Urinarius
13
hidronephrosis dan infeksi saluran kemih (Cheung and Lafayette,
2014).
f) Kulit
livide atau alba, areola mammae, papilla mammae, linea nigra, pipi
2. Preeklamsia
a. Definisi
Preeklamsia merupakan kondisi khusus yang disebabkan oleh
2014)
b. Faktor Resiko
14
multiparitas dengan partner baru, interval kehamilan yang pedek,
infeksi saluran kemih dan ras (kulit putih > kulit hitam). Usia saat
kehamilan yang terlalu muda maupun terlalu tua (> 40tahun) juga
c. Etiopatologi
Karumanchi, 2015).
15
sitotrophoblast yang inadekuat pada plasenta dan diikuti dengan
spiralis bergantung pada natural killer cell dari uterus (uNK) dan
polos arteri spiralis dan endotel, proses ini dilanjutkan dengan invasi
proses ini terjadi secara sempurna maka terjadi perubahan pada arteri
16
cara berikatan dengan reseptor selular dari vascular endothelial
Gambar 2.1 Remodeling arteriola spiralis pada kehamilan normal dan preeklamsia
(Powe, Levine and Karumanchi, 2011)
17
Aktivasi trombosit menyebabkan pelepasan tromboksan (TxA2) dan
a) Plasenta
18
sinsitium, menebalnya dinding pembuluh darah dalam villi
b) Ginjal
c) Hepar
19
(serum glutamate piruvat transaminase/SGPT) (Phipps et al.,
2016).
d) CNS
d. Klasifikasi
e. Diagnosis
20
Diagnosis preeklamsia menurut ACOG (2013) yaitu apabila
Sistol ≥ 160 mmHg atau diastole ≥ 110 mmHg. Kedua kondisi tersebut
mg/dL atau pemeriksaan carik celup urine +1 (hanya jika protein urine
100.000/µL
kreatinin serum >1,1 mg/dL atau lebih dari dua kali kadarnya
SGOT
Edema paru
f. Pencegahan
21
studi analisis masih dilakukan mengenai penggunaan aspirin dan
D per hari lebih efisien dan tidak menimbulkan efek toksik dalam
g. Tatalaksana
22
Manajemen yang dapat dilakukan pada preeklampsia ringan,
monitoring tekanan darah dan protein pada urin pasien secara rutin.
yaitu evaluasi gejala maternal dan gerakan janin setiap hari oleh
direkomendasikan.
usia kehamilan ≥36 minggu atau jika ditemukan bukti maturitas dari
paru janin atau gawat janin. Mengontrol tekanan darah dapat dilakukan
23
Indikasi utama pemberian obat antihipertensi pada
tekanan darah adalah sistolik < 160 mmHg dan diastolik < 110
b) Pencegahan kejang
24
asfiksia, dapat menyebabkan masuknya kalsium ke dalam neuron,
c) Pencegahan komplikasi
trombosit, SGOT, SGPT, LDH, tekanan darah arteri rata –rata dan
h. Komplikasi
25
antara lain atonia uteri, sindrom HELLP (hemolysis, elevated liver
et al., 2015).
3. Hemoglobin
a. Definisi
merah karena adanya Fe ini. Oleh karena itu hemoglobin dinamakan zat
Hall, 2007).
b. Pembentukan Hemoglobin
sumsum tulang dan masuk ke dalam aliran darah, maka retikulosit tetap
26
yang dibentuk dalam siklus krebs berikatan dengan klisin untuk
variasi kecil pada rantai sub unit hemoglobin yang berbeda, bergantung
disebut rantai alfa, rantai beta, rantai gamma, dan rantai delta. Bentuk
A, merupakan kombinasi dari dua rantai alfa dan dua rantai beta.
c. Struktur
polipeptidanya terdiri atas dua rantai α dan dua rantai β dengan masing-
masing rantai berikatan dengan satu grup heme. Pada setiap rantai α
terdapat 141 asam amino dan setiap rantai β terdapat 146 asam amino.
27
nama porfirin. Porfirin terbentuk dari empat cincin pirol yang
Pada cincin ini terdapat empat gugus mitral dan gugus vinil serta dua
dengan nama heme. Pada molekul heme inilah Fe dapat melekat dan
d. Fungsi
a) Pengangkut oksigen.
b) Pengangkut karbondioksida
paru.
c) Kontrol pH tubuh
28
Hemoglobin merupakan bagian dari sistem pengontrol pH tubuh
vasokonstriksi.
29
radikal dan heme binding properties memiliki kemampuan
memiliki afinitas tinggi pada oksigen. Varian yang paling umum pada
rantai globin adaalah alfa, beta, dan gamma. Hb dewasa(HbA) terdiri dari
2 rantai alfa dan 2 rantai beta, dan menyusun >95% dari total Hb setelah
sebagai dasar dari reaktifitas oxidatif yang kuat dari free hemoglobin. Free
hemoglobin (Fe2+) yang mengikat kuat vasodilator NO, maka dari itu
30
radikal bebas secara spontan. Hasilnya adalah molekul dengan bentuk
yang teragregasi dan teroksidasi, produk degradasi, dan free iron dan
langsung pada respon inflamasi dengan memicu aktivasi dari neutrofil dan
31
B. Kerangka Teori.
Vasokonstriksi a. spiralis
Perfusi plasenta ↓
Iskemik jaringan
VEGF ↓
Sistemik Kebocoran
plasma
Vasokonstriksi p.darah
Hipovolemi
Hemoglobin ↑
HGF ↑
EKLAMSI PEB
(Kerangka teori ini disusun dari (State and Medica., 2016; Sircar et al., 2012; Tanneta and
Sargent, 2013 ; Pregled et al., 2018)).
32
B. Kerangka Konsep
KADAR PER
HEMOGLOBIN
PEB
Keterangan :
: Diteliti
: Variabel bebas
: Variabel terikat
C. Hipotesis
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
Sampel yang akan digunakan pada penelitian ini merupakan ibu hamil
dan laboratorium darah rutin. Adapun teknik penentuan sampel yang akan
34
N
n
1 Ne2
663
n
1 663(0,05) 2
n 249,5
n 250
Keterangan :
n = sampel
N = populasi
e = nilai ketelitian
Oleh karena itu, sampel yang akan diambil sebanyak 250 pasien
3. Subjek
a. Kriteria inklusi :
35
b. Kriteria eksklusi :
di ruangan
5) Hipertensi kronis
7) Penyakit ginjal
9) Riwayat perdarahan
C. Variabel Penelitian
1. Variabel penelitian
2. Definisi Operasional
a. Preeklamsia
(Anderson, 2015).
36
Nilai preeklamsia ringan dan berat didasarkan pada ACOG tahun
2013.
b. Kadar hemoglobin
kira-kira 15 gram setiap 100 ml darah dan jumlah ini biasanya disebut
skala ordinal. Sedangkan variabel dependen pada penelitian ini diukur dengan
1. Jenis Data
a. Preeklamsia
37
Metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan
mengumpulkan data sekunder dari rekam medis dari ibu hamil dengan
b. Kadar Hemoglobin
dan pasien.
38
Sampel darah untuk pemeriksaan darah rutin diambil
tangan agar vena terihat jelas. Apabila vena terlihat, regangkan kulit
diatas vena dengan jari kanan dan kiri agar vena terfiksasi. Jarum
tusukan jarum dengan kapas. Ambil jarum dari spuit dan alirkan
39
hingga 12.30 WIB untuk shif pagi dan pukul 14.00 hingga 15.00
kualitas sampel.
simpangan baku
3. Instrumen Penelitian
F. Tahapan Penelitian
40
laboratorium. Setelah tim Diklat menyetujui, surat pengantar diberikan ke
Seminar proposal
Mengurus ethichal
clearance
Menentukan sampel
berdasarkan criteria inklusi
dan eksklusi
G. Analisis Data
dalam bentuk jumlah. Selanjutnya data tersebut disajikan dalam bentuk narasi,
Pada penelitian ini, subyek yang digunakan lebih dari 50 orang, maka
uji normalitas data yang digunakan yaitu Kolmogorov Smirnov Test. Jika data
41
parametrik dengan Mann-Whitney. Selain itu, mengetahui prediktor perubahan
Software yang akan digunakan untuk menganalisis data adalah SPSS edisi 21.
H. Jadwal Penelitian
Tabel 3.1 Jadwal penelitian
2018
No Kegiatan
Juni Juli Agustus
1
Penyusunan Proposal
2 Sidang Proposal
3
Perizinan
4 Pelaksaan Penelitian
5 Pengolahan Data,
Analisis dan Penyusunan
Laporan
6
Sidang hasil
7 Publikasi
42
DAFTAR PUSTAKA
43
http://ictoh-tcscindonesia.com/wp-content/uploads/2017/05/Dra.-Ermalena-
INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdf.
Gathiram, P. and Moodley, J. (2016) ‘Review Articles Pre-eclampsia : its
pathogenesis and pathophysiolgy’, 27(2), pp. 71–78. doi: 10.5830/CVJA-2016-
009.
Goodarzi Khoigani, M., Goli, S. and HasanZadeh, A. (2012) ‘The relationship of
hemoglobin and hematocrit in the first and second half of pregnancy with
pregnancy outcome’, Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research, 17(2).
Gordon, R. et al. (2014) ‘Magnesium Sulphate for the Management of
Preeclampsia and Eclampsia in Low and Middle Income Countries : A Systematic
Review of Tested Dosing Regimens’, Journal of Obstetrics and Gynaecology
Canada. Elsevier Masson SAS, 36(2), pp. 154–163. doi: 10.1016/S1701-
2163(15)30662-9.
Guyton, A. C. and Hall, J. E. (2007) Textbook of medical physiology.
Philadelphia: Elsevier.
Hansson, S. R. et al. (2015) ‘Oxidative stress in preeclampsia and the role of free
fetal hemoglobin’, 5(January), pp. 1–11. doi: 10.3389/fphys.2014.00516.
Helina, S. and Sulastri, D. (2014) ‘Artikel Penelitian Korelasi Kadar Hemoglobin
dengan Kadar Nitric Oxide pada Preeklamsia dan Kehamilan Normal’, 4(3), pp.
808–814.
Henderson, J. T., Thompson, J. H. and Burda, B. U. (2012) ‘Number 148
Screening for Preeclampsia : A Systematic Evidence Review for the U . S .
Preventive Services Task Force’, (148).
Kementerian Kesehatan RI (2014) ‘Infodatin Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan RI’, Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan
RI : Penyebab Kematian Ibu, p. 8. Available at:
www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-ibu.pdf.
Logue, O. C., George, E. M. and Bidwell, G. L. (2017) ‘HHS Public Access :
Preeclampsia and the Brain: Neural Control of Cardiovascular Changes During
Pregnancy and Neurological Outcomes of Preeclampsia’, 130(16), pp. 1417–
1434. doi: 10.1042/CS20160108.Preeclampsia.
Lomauro, A. and Aliverti, A. (2015) ‘Respiratory physiology of pregnancy
Physiology masterclass’, 11(4), pp. 297–301.
Longo, S. A. et al. (2010) ‘Gastrointestinal Conditions during Pregnancy’, 1(212),
pp. 80–89.
Mecinaj, A. (2014) ‘Preeclampsia – from basic science to clinical management
Student thesis at the Faculty of Medicine’, (March), pp. 1–25.
44
Nasiri, M. et al. (2015) ‘Longitudinal Discriminant Analysis of Hemoglobin
Level for Predicting Preeclampsia’, Iranian Red Crescent Medical Journal. doi:
10.5812/ircmj.19489.
olukayode akinlaja (2016) ‘Hematological Changes in Pregnancy - The
Preparation for Intrapartum Blood Loss’, Gynecology International journal, 4(3),
pp. 1–5. doi: 10.15406/ogij.2016.04.00109.
Pakniat, H. et al. (2016) ‘The Prediction of Preeclampsia and Its Association With
Hemoglobin and Hematocrit in the First Trimester of Pregnancy’, 3(3), pp. 3–8.
doi: 10.17795/bhs-36810.Research.
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi (2016) ‘Pedoman Nasional Pelayanan :
Diagnosis dan Tatalaksana PRE-EKLAMSI’.
Phipps, E. et al. (2016) ‘Mini-Review Preeclampsia : Updates in Pathogenesis ,
Definitions , and Guidelines’, (6), pp. 1–12. doi: 10.2215/CJN.12081115.
Powe, C. E., Levine, R. J. and Karumanchi, S. A. (2011) ‘Basic Science for
Clinicians Preeclampsia , a Disease of the Maternal Endothelium The Role of
Antiangiogenic Factors and Implications for Later Cardiovascular Disease’, pp.
2856–2869. doi: 10.1161/CIRCULATIONAHA.109.853127.
Pregled, V. et al. (2018) ‘A new pathophysiological concept and new
classification of Novi koncept patofiziologije i nova klasifikacija preeklampsije
Key words ’:, 75(1), pp. 83–94.
Sasan, S. B. et al. (2017) ‘The Effects of Vitamin D Supplement on Prevention of
Recurrence of Preeclampsia in Pregnant Women with a History of Preeclampsia’.
Hindawi, 2017. doi: 10.1155/2017/8249264.
Say, L. et al. (2014) ‘Global causes of maternal death : a WHO systematic
analysis’, pp. 323–333. doi: 10.1016/S2214-109X(14)70227-X.
Schechter, A. N. et al. (2018) ‘ASH 50th anniversary review Hemoglobin
research and the origins of molecular medicine’, 112(10), pp. 3927–3939. doi:
10.1182/blood-BLOOD.
Sircar, M., Thadhani, R. and Karumanchi, S. A. (2015) ‘Pathogenesis of
preeclampsia’, Current Opinion in Nephrology and Hypertension, 24(2), pp. 131–
138. doi: 10.1097/MNH.0000000000000105.
Soma-pillay, P. et al. (2016) ‘Physiological changes in pregnancy’, 27(2), pp. 89–
94. doi: 10.5830/CVJA-2016-021.
State, P. and Medical, H. (2016) ‘Pathophysiology of Hypertension in
Preeclampsia’, 13, pp. 33–37.
Tannetta, D. and Sargent, I. (2013) ‘Placental disease and the maternal syndrome
of preeclampsia: Missing links?’, Current Hypertension Reports, 15(6), pp. 590–
45
599. doi: 10.1007/s11906-013-0395-7.
Tiarannisa, A., Windu, S. C. and Sriwahyuni, E. (2014) ‘Profil Kadar Hemoglobin
pada Wanita Pre-Eklampsia Berat Dibandingkan dengan Wanita Hamil Normal’,
Profil Kadar Hemoglobin pada Wanita Pre-Eklamsia Berat Dibandingkan
dengan Wanita Hamil Normal, 1(September), pp. 171–177.
Tranquilli, A. L. et al. (2014) ‘The classification, diagnosis and management of
the hypertensive disorders of pregnancy: A revised statement from the ISSHP’,
Pregnancy Hypertension, 4(2), pp. 97–104. doi: 10.1016/j.preghy.2014.02.001.
WHO (2011) Prevention and treatment of pre-eclampsia and eclampsia.
Wibowo, M. W. et al. (2014) ‘Hubungan kadar hematokrit dengan tingkat
keparahan pada preeklamsia berat di RSUP H Adam Malik Medan, RSUD dr.
Pirngadi Medan dan RS jejaring FK USU’, The Journal of Medical School,
University of Sumatera Utara, 47, pp. 1–4.
Yanamandra, N. and Chandraharan, E. (2012) ‘in clinical practice : Anatomical
and physiological changes in pregnancy and their implications in clinical
practice’, pp. 1–10.
46
LAMPIRAN
47