Anda di halaman 1dari 42

Presentasi Kasus

OCULI SINISTRA KATARAK SENILIS


STADIUM IMATUR
Oleh:
Sea Nabilah Wijayanti
1913020043

Pembimbing: dr. Iman Krisnugroho, Sp. M


STATUS PASIEN
anamnesis
IDENTITAS ANAMNESIS

Nama : Tn. S

No RM : 05-06-31458 Autoanamnesi
s
Usia : 66 tahun

JK : Laki – laki
Pukul 09.30 Tanggal 1
Alamat : Gunungsari WIB februari 2021

Agama : Islam
ANAMNESIS
Keluhan Utama
• Penglihatan mata kanan buram dan memburuk sejak 8
bulan yang lalu.

Keluhan Tambahan
• Pasien juga mengeluhkan sangat silau jika terkena
cahaya/lampu.
Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke poliklinik mata RSUD Salatiga karena penglihatan mata
kiri buram seperti terhalang asap sejak 8bulan yang lalu

Pasien juga merasa Riwayat trauma


Riwayat minum
lebih silau ketika disekitar bola mata
obat atau
melihat tidak ada, riwayat
pemakaian obat
cahaya/lampu mata merah dan
tetes mata tidak
dibanding beberapa nyeri sebelumnya
ada.
tahun sebelumnya. tidak ada.
ANAMNESIS
• Pasien mengaku pernah mengalami keluhan seperti ini
sebelumnya yaitu pada mata kanan dan telah dioperasi
RPD pada 5 januari 2021.
• HT (+), DM (-), Peny. Jantung (-), Asma (-)

• Tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami


keluhan seperti pasien
RPK

• Merokok sejak usia muda


Riwayat • Mengkonsumsi minuman beralkohol (-)
Kebiasaan
Pemeriksaan fisik
Status KU : Baik
Generalis
Kesadaran : Compos mentis

Tanda Vital : TD 151/80 mmHg, Nadi 74 x/m, Suhu


36,6’C , Pernapasan 18x/m,
Kepala : Normocephali

Mata : Lihat status oftalmologi


Status opthalmologi
  Oculus Dextra Oculus Sinistra

Visus 6/15 NC 6/60 NC

Kedudukan bola mata Orthoforia

Gerakan bola mata

Segmen anterior    

Silia Trikiasis (-) Trikiasis (-)

Palpebra superior Hiperemis (-) Hiperemis (-)


edema (-) edema (-)

Palpebra inferior Hiperemis (-) Hiperemis (-)


edema (-) edema (-)
Status opthalmologi
Konjungtiva tarsus superior Papil (-) folikel (-) Papil (-) folikel (-)

Konjungtiva tarsus inferior Papil (-) folikel (-) Papil (-) folikel (-)
Konjungtiva bulbi Hiperemis(-), injeksi konjungtiva(-)  Hiperemis(-), injeksi konjungtiva(-)

Kornea Jernih, keratic presipitat (-) Jernih, keratic presipitat (-)

Bilik mata depan Dalam, jernih Dalam, jernih


Iris Coklat, reguler Coklat, reguler
Pupil Bulat, RC (+) Bulat, RC (+)
Lensa Jernih Keruh
Lampiran foto
Diagnosis
• Oculus Sinistra Katarak Senilis
Diagnosis Kerja Stadium Imatur

Diagnosis Banding • Retinopati Hipertensi


• Glaukoma
PENATALAKSANAAN
Rencana
• Edukasi penyakit operatif
katarak.
• Modifikasi gaya hidup • OD : Operasi
dengan mengurangi Phacoemulsification +
faktor risiko, diet, dan IOL.
olahraga teratur
Non
Medikamentos
a
Tinjauan pustaka
Anatomi

Lensa adalah struktur kristalin berbentuk bikonveks dan


transparan. Lensa adalah salah satu dari media refraktif
terpenting yang berfungsi memfokuskan cahaya masuk ke mata
agar tepat jatuh di retina. Lensa memiliki dua permukaan, yaitu
permukaan anterior dan posterior. Permukaan posterior lebih
cembung daripada permukaan anterior. Lensa bersama dengan
iris membentuk diafragma optikal yang memisahkan bilik
anterior dan posterior bola mata. Lensa tidak memiliki serabut
saraf, pembuluh darah, dan jaringan ikat.
Struktur
bikonveks

Tak berwarna

Hampir Tebalnya 4 mm,


transparan Avaskular diameter 9 mm
sempurna
▰ Seiring dengan bertambahnya usia, serat-
serat lamelar subepitel terus diproduksi
sehingga lensa perlahan-lahan menjadi lebi
tebal dan keruh

16
Definisi Katarak

Merupakan penyakit mata yang ditandai dengan kekeruhan lensa mata sehingga
mengganggu proses masuknya cahaya ke mata.

Katarak dapat disebabkan karena terganggunya mekanisme kontrol keseimbangan air


dan elektrolit, karena denaturasi protein lensa atau gabungan keduanya.
Etiologi & Faktor Resiko

Penyakit sistemik seperti peradangan dan metabolik


Kekurangan vitamin A, B1, B2 dan C
Riwayat keluarga dengan katarak
Penyakit infeksi atau cedera mata terdahulu
Pembedahan mata
Pemakaian obat-obatan tertentu (kortikosteroid) dalam jangka panjang
Faktor lingkungan, seperti trauma, penyinaran, dan sinar ultraviolet
Kebiasaan merokok dan minum alkohol
PATOFISIOLOGI
Klasifikasi Katarak
Etiologi Usia Maturasi

Primer Katarak kongenital Iminens/insipiens


Disebabkan oleh proses Terjadi segera setelah lahir/kurang dari 1 tahun Lensa bengkak karena termasuki air, kekeruhan lensa
lanjut usia/degenerasi, yang masih ringan, visus biasanya > 6/60, shadow test negatif
mengakibatkan lensa mata
menjadi keras dan keruh.
Katarak senilis Imatur
• Katarak senilis nuklearis Opasitas lensa bertambah dan visus mulai menurun
• Katarak senilis kortikal menjadi 5/60 sampai 1/60.
• Katarak senilis subkapsuler bilik mata depan menjadi dangkal, sudut bilik mata
sempit, glaucoma, shadow test positif.

Sekunder Katarak juvenile Matur


• Katarak metabolic Katarak yang timbul pada usia di atas 1 tahun dan lensa keruh seutuhnya, visus 1/300, hanya dapat melihat
• Katarak traumatic di bawah 40 tahun. lambaian tangan, ST (-)
• Katarak komplikata Konsistensi lensa lembek seperti bubur dan
• Katarak toksik disebut sebagai soft cataract. Hipermatur
Pencairan inti dan korteks
Klasifikasi katarak senilis
Berdasarkan Stadium
Maturitas
Insipien Imatur Matur Hipermatur
Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif
Cairan lensa Normal Bertambah Normal Berkurang
Iris Normal Terdorong Normal Tremulans
Bilik mata depan Normal Dangkal Normal Dalam

Sudut bilik mata Normal Sempit Normal Terbuka

Shadow test Negatif Positif Negatif Pseudopositif


Penyulit - Glaukoma - Uveitis +
glaukoma
Katarak nuklear

• Sklerosis pada inti lensa yang

menyebabkan opasitas sentral pada lensa

• Berjalan lambat, bilateral/unilateral.

• Inti homogen tanpa lapisan selular

• Gejalanya penglihatan lebih terang bila

melihat pagi hari/malam hari.


Katarak Kortikal

▰ Perubahan komposisi ionik


pada korteks lensa yang
menyebabkan opasitas
korteks
▰ Biasanya asimetris
▰ Gejalanya penglihatan
berasap dan diplopia
monoculer
Katark Subkapsular Posterior
• Opasitas granular seperti plak
pada korteks
• Etiologinya  trauma,
kortikosteroid sistemik dan
topikal, inflamasi, radiasi
• Gejalanya  pandangan silau,
visus menurun ditempat terang,
diplopia monokuler.
Manifestasi klinis

Penurunan ketajaman visus

Silau

Sensitivitas kontras

Pergeseran miopia

Diplopia monokuler

Penglihatan seakan-akan melihat asap/kabut dan lensa mata tampak berwarna keputihan

Ukuran kacamata sering berubah.


Diagnosis

Pemeriksaan
Anamnesis Opthalmologi
• Penglihatan berangsur- • Visus
angsur memburuk • Slit lamp
• Berkurang dalam • Shadow Test
beberapa bulan atau • Funduskopi
tahun • Tonometri
Tatalaksana

Tatalaksana definitif untuk katarak saat ini adalah tindakan bedah. Indikasi medis operasi katarak adalah bila terjadi komplikasi antara
lain: glaucoma fakolitik, glaukoma fakomorfik, uveitis fakoantigenik,dislokasi lensa ke bilik depan, dan katarak sangat padat sehingga
menghalangi pandangan gambaran fundus karena dapat menghambat diagnosis retinopati diabetika ataupun glaukoma.

Ekstraksi Katarak Intrakapsuler (EKIK)  Membuang lensa dan kapsul secara keseluruhan

Ekstraksi Katarak Ekstrakapsuler (EKEK)


EKEK konvensional
Membuang nukleus dan korteks lensa melalui lubang di kapsul anterior. EKEK meninggalkan kantong kapsul (capsular bag) sebagai tempat untuk
menanamkan lensa intraokuler (LIO)

Small Incision Cataract Surgery(SICS)


Teknik operasi dengan irisan sangat kecil (7-8 mm) mengeluarkan nukleus lensa secara utuh atau dihancurkan

Phacoemulsifikasi 27
Extracapsular Cataract Extraction (ECCE)
• Pengeluaran isi lensa dengan memecah atau
merobek kapsul lensa anterior sehingga masa lensa
dan korteks lensa dapat keluar melalui robekan
tersebut kapsul posterior utuh, maka lensa
intraokuler  ke dalam kamera posterior

• Indikasi  katarak imatur, kelainan endotel,


keratoplasti, implantasi lensa intraokular posterior,
implantasi sekunder lensa intraokular,
kemungkinan dilakukan bedah glaukoma,
predisposisi prolaps vitreous.
Intracapsular Cataract Extraction (ICCE)

• Mengeluarkan seluruh lensa bersama


kapsulnya
• Indikasi  zonula zinn yang telah rapuh
atau berdegenerasi dan mudah putus
• Pada ekstraksi ini tidak akan terjadi
katarak sekunder.
• Kontraindikasi  usia < 40 tahun yang
masih mempunyai ligamen hialoidea
kapsular
• Penyulit  astigmat, glaukoma, uveitis,
endoftalmitis dan perdarahan.
SMALL INCISION CATARACT SURGERY (SICS)

• Perbedaan dengan EKEK  irisan yang kecil sehingga hampir tidak


membutuhkan jahitan pada luka insisi dan juga memungkinkan dilakukan
anesetesi topikal
• Keuntungan SICS dibanding Fakoemulsifikasi :
• Instrumental lebih sederhana, merupakan alternatif utama bila
fakoemulsifikasi gagal, risiko komplikasi lebih rendah, waktu pembedahan
lebih singkat dan secara ekonomis lebih murah
• Beberapa kriteria idel untuk dilakukan SICS : kejernihan kornea baik, ketebalan
normal, endotelium sehat, kedalaman bilik mata depan cukup, dilatasi pupil
cukup, zonula utuh, tipe katarak kortikal atau sklerosis nuklear derajat II dan III
Definisi Phacoemulsifikasi

Phaco (lensa)
Emulsification (menghancurkan menjadi bentuk yang lebih lunak)

Teknik operasi pembedahan katarak dengan menggunakan peralatan ultrasonic yang akan
bergetar dan menghancurkan lensa mata yang mengeruh, kemudian lensa yang telah
hancur berkeping-keping akan dikeluarkan dengan menggunakan alat fako, diikuti dengan
insersi lensa buatan intraocular pada posisi yang sama dengan posisi lensa mata
sebelumnya.

1
Indikasi dan kontraindikasi

Indikasi Kontraindikasi
▰ Tidak mempunyai penyakit endotel ▰ Terdapat tanda-tanda infeksi
▰ Bilik mata dalam ▰ Luksasi atau subluksasi lensa
▰ Pupil dapat dilebarkan hingga 7mm.

2
Keuntungan
Kinder cut
• Proses lebih nyaman untuk pasien

Smaller incision
• Insisi terdahulu biasanya 2.7 mm, dengan MICS hanya 1.8 mm.
• Mampu menekan infeksi
• Namun dapat menyebabkan kornea melengkung dan astigmatisme
Easy to operate
• Insisi kecil cairan keluar sedikittekanan cenderung stabil

Heal faster
• Setelah 1-2 hari tindakan sudah dapat beraktifitas
• nyeri dapat hilang dalam kurun waktu 3 hari 3
Prosedur operasi
Dilakukan hidrodiseksi dan hidrodilemenesi untuk memisahkan inti lensa dari korteks kemudian dilakukan
fakoemulsifikasi dengan teknik horizontal choop menggunakan mesin fako unit.

a. Korteks lensa dikeluarkan dengan cara irigasi aspirasi menggunakan mesin fako unit .

a. Insersi lensa intraokuler foldauble pada bilik mata belakang dilakukan secara in the bag, setelah sebelumnya
diberikan bahan viskoelastik untuk mengurangi komplikasi.

a. Bahan viskoelastik dikeluarkan dengan cara irigasi aspirasi menggunakan mesin fako unit.

a. Luka operasi ditutup tanpa jahitan.

a. Diberikan suntikan antibiotika (Gentamisin) 0,5 ml dan kortikostroid (Kortison Asetat) 0,5 ml, subkonjutiva.

a. Pasca bedah diberikan tetes mata antibiotika (Neomycin-Polymixin B) dan anti inflamasi (Deksametason) 0,1 ml.,
setiap 8 jam sekali. 6
Insisi kornea Kapsulorhexis Hidrosdiseksi Pembuatan alur pada nukleus

Pemecahan nukleus Aspirasi nukleus Aspirasi lensa Injeksi vibroelastic pada kapsul

7
Insisi diperlebar Proses memasukan IOL Pemasangan IOL Penyesuaian posisi IOL

8
Metode Indikasi Keuntungan Kerugian

ICCE Zonula lemah 1) Tidak ada resiko katarak 1) Resiko tinggi kebocoran vitreous (20%).
sekunder. 2) Astigmatisme.
2) Peralatan yang dibutuhkan 3) Rehabilitasi visual terhambat.
sedikit. 4) IOL di COA atau dijahit di posterior.

ECCE  Lensa sangat  Peralatan yang dibutuhkan  Astigmatisme.


keras. paling sedikit.  Rehabilitasi visual terhambat.
 Endotel kornea  Baik untuk endotel kornea.
kurang bagus.  IOL di COP.
Metode Indikasi Keuntungan Kerugian

Phaco Sebagian besar katarak Rehabilitasi visual cepat.  Peralatan / instrumen mahal.
kecuali katarak  Pelatihan lama.
Morgagni dan trauma.  Ultrasound dapat mempengaruhi endotel
kornea.

SICS Hampir semua katarak.  Rehabilitasi visual cukup cepat. Tergantung keahlian ahli bedah.
 Peralatan yang dibutuhkan
sedikit dan tidak mahal.
 Pelatihan tidak begitu lama.
 IOL di COP.
Komplikasi

Komplikasi yang
mungkin terjadi
beberapa waktu setelah
• Endophthalmitis operasi
• Edema makula cystoid
• Kornea edema • Masalah dengan silau
• Hyphema • Dislokasi IOL
• Ablasio retina • Ablasi retina.
• Glaukoma.
• Astigmatisme atau
Komplikasi yang strabismus.
mungkin terjadi dengan
operasi katarak

10
Pencegahan

Mengontrol penyakit metabolik

Mencegah paparan langsung terhadap sinar ultraviolet dengan menggunakan


kacamata gelap, dan sebagainya.

Pemberian intake antioksidan seperti vitamin A, C, dan E secara teori bermanfaat.



TERIMA KASIH

42

Anda mungkin juga menyukai