DATA SUBYEKTIF
1. Identitas Pasien
Nama : Tn I
Umur : 32 Tahun
Tgl Lahir : 3 November 1990
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Alamat : Kuwaru Rt 02/Rw 03, Kuwarasan, Kebumen
Diagnose Medis : Close fraktur femur dekstra, Ruptur tendon gastrocnemius
2. Keluhan Utama
Nyeri kaki kanan
3. Riwayat Kesehatan
2. Pola Nutrisi
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat makan dan minum dengan mandiri tanpa bantuan tanpa ada makanan yg dihindari.
- Saat dikaji : Pasien mengatakan dapat makan dan minum terkadang dibantu (disuapi) oleh keluarga.
3) Pola Eliminasi
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB normal 1x sehari warna kuning, kotoran tidak terlalu keras dan tidak encer. BAK
normal dengan frekuensi 4-5x/hari konsistensi warna urine yang kuning cerah.
- Saat dikaji : Saat dikaji pasien mengatakan jarang BAB. BAK pasien dibantu menggunakan selang kateter.
4) Pola Aktivitas
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat melakukan berbagai aktivitas secara mandiri.
- Saat dikaji : Pasien mengatakan tidak dapat beraktivitas seperti biasanya dan sebagian aktivitas dibantu keluarga.
02
6) Pola berpakaian
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan mampu mengganti/ menggunakan pakaian sendiri tanpa bantuan.
- Saat dikaji : Pasien mengatakan mengganti dan berpakaian sebagian dibantu oleh keluarga.
DATA OBYEKTIF
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum : Cukup
2) Kesadaran : Compos Mentis, GCS E4M6V5
3) Hasil Tanda Tanda Vital
a. Tekanan Darah : 120/70 mmHg
b. Nadi : 80 x/menit
c. Suhu : 36,5 0C
d. RR : 20 x/menit
b. Pemeriksaan Head to toe
1) Kepala
- Inspeksi
Kepala tampak berbentuk simetris, tidak tampak pembengkakan luka/lesi dikepala, rambut berwarna
hitam, kulit kepala bersih dan tidak berbau.
- Palpasi
Tidak terdapat pembengkakan luka/lesi dikepala.
2) Mata
- Inspeksi
Mata tampak simetris kiri dan kanan, reaksi terhadap cahaya baik, konjungtiva tidak anemis, sklera berwarna putih, tidak ada tampak
pembengkakan, luka/lesi.
- Palpasi
Saat diraba tidak teraba pembengkakan.
3) Hidung
- Inspeksi
Hidung tampak simetris, tidak terdapat perdarahan, pembengkakan/massa, hidung tampak bersih.
-Palpasi
Tidak teraba pembengkakan pada hidung (sinus) atau yang lainnya, tidak ada nyeri tekan atau lepas di daerah hidung.
4) Mulut dan tenggorokan:
- Inspeksi
Mulut tampak simetris, tidak ada tampak pembengkakan luka atau lesi, gigi tampak lengkap, bibir kering, mulut tampak bersih.
- Palpasi
Saat diraba tidak terdapat pembengkakan/massa pada mulut.
5) Leher
- Inspeksi
Leher tampak simetris, tidak tampak ada pembengkakan/massa pada leher, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid.
- Palpasi
Saat diraba tidak terdapat pembengkakan/massa tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, arteri karotis teraba.
6) Dada
- Inspeksi
Bentuk dada simetris kiri dan kanan, tidak tampak pembengkakan, luka/lesi, pergerakan dinding dada sama kiri dan kanan, frekuensi napas
20x/menit.
- Palpasi
Saat di palpasi tidak teraba pembengkakan, tidak ada nyeri tekan/lepas, traktif fremitus teraba dan sama antara kiri dan kanan
- Perkusi
Saat di perkusi terdengan bunyi sonor diseluruh lapang paru
- Auskultasi
Ketika dilakukan auskultasi terdengar suara nafas vesikuler.
7) Jantung
- Inspeksi
Ictus cordis tidak terlihat
- Palpasi
Pada saat di palpasi dengan klien posisi terlentang teraba ictus cordis pada ruang intercosta (ICS) IV.
-Perkusi
Saat di perkusi dilakukan untuk menetapkan batas-batas kardio, setelah dilakukan perkusi letak batas cardio sinistra klien terletak pada ICS II
jantung atas kiri dan ICS V jantung kiri bawah yang di tandai dengan timbulnya perubahan bunyi sonor ke redup. Begitupula bunyi yang timbul
untuk mengetahui batas cardio dekstra, dimana batas kanan jantung klien terletak di ICS II pada jantung kanan atas, dan ICS III pada jantung
kanan bawah.
- Auskultasi
Pada saat di lakukan auskultasi terdengar suara irama jantung reguler ( Lup Dup), dan tidak ada bunyi jantung tambahan.
8) Abdomen
- Inspeksi
Bentuk perut flat dan simetris, tidak ada tampak pembengkakan/massa di abdomen.
- Auskultasi
Saat di auskultasi terdengar bising usus ± 5 x/menit, peristaltik normal.
- Palpasi
Palpasi dilakukan pada daerah abdomen baik pada kuadran kanan atas dan bawah maupun pada kuadran kiri atas dan bawah, pada saat dilakukan
palpasi sekitar 1-3 cm tidak terdapat nyeri maupun penegangan yang abnormal, dan saat dilakukan palpasi sekitar 3-5 cm tidak teraba adanya
masa yang abnormal pada abdomen.
-Perkusi
Perkusi dilakukan pada daerah empat kuadran abdomen. Perkusi pada kuadran kanan hasil perkusi berbunyi pekak dan perkusi pada kuadran kiri
hasil perkusi berupa suara tympani.
9) Genitourinaria
Pasien tampak menggunakan kateter, kondisi kateter baik.
10) Ekstremitas
- Ekstremitas Atas
Ektremitas atas kanan dan kiri tampak lengkap, tidak terdapat pembengkakan, terpasang IVFD NaCl 20 tpm di ekstremitas atas pada tangan
sebelah kiri.
- Ekstremitas Bawah
Ektremitas bawah kanan dan kiri tampak lengkap, kaki kanan mengalami close fraktur femur dekstra dan ruptur tendon gastrocnemius, kaki
sebelah kiri tidak terdapat pembengkakan.
11) Kulit
- Inspeksi
Warna kulit sawo matang, turgor kulit normal, tidak terjadi sianosis.
-Palpasi
Setelah dilakukan palpasi tidak terdapat nyeri tekan, dan palpasi capillary refill time sekitar ± 3 detik.
c. Pemeriksaan penunjang
1) Laboratorium
Hasil Metoda
Pemeriksaan Nilai Rujukan Satuan
Darah Lengkap
Leukosit 15.63 H 3.8-10.6 rb/ul Flowcytometri
Eritrosit 4.99 4.4-5.9 juta/L Flowcytometri
Hemoglobin 14.3 13.2-17.3 gr/dl Flowcytometri
Hematokrit 41.4 40-52 % Flowcytometri
MCV 83.0 80-100 fL Flowcytometri
MCH 28.7 26-34 pg Flowcytometri
MCHC 34.6 32-36 g/dl Flowcytometri
Trombosit 317 150-440 Rb/ul Flowcytometri
Hitung Jenis
Basofil % 0.3 0.0-1.0 % Flowcytometri
Eosinofil% 1.9 2.0-4.0 % Flowcytometri
Neutrofil% 59.8 50.00-70.0 % Flowcytometri
Limfosit% 33.9 25.0-40.0 % Flowcytometri
Monosit% 4.1 2.0-8.0 % Flowcytometri
Hematologi
Golongan darah ABO B A/B/O/AB Slide Aglutinasi
Diabetes
Glukosa darah sewaktu 65L 70-105 mg/dl Uricase/Peroxidase
Muno Serologi
Anti HIV Non Reaktif Non Reaktif Rapid
HBs Ag Negative Negative Rapid Test
2) CT-Scan
Hasil CT-scan kesimpulannya: Femur dextra
Kesan : Fracture 1/3 medial, Fix int:1 buah plate dan 8 buah screw, intak
3) Terapi
DO :
2. Terapeutik
Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
3. Edukasi
4. Kolaborasi
3. Edukasi
3. Edukasi
4. Kolaborasi