Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN INTOLERANSI AKTIVITAS

PADA PASIEN TN. A DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELLITUS


DI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

DISUSUN OLEH :

ALVIOGARISKA YUDA SAPUTRI


A12020011
2A

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN INTOLERANSI AKTIVITAS


PADA PASIEN Tn. A DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELLITUS
DI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

Telah di sahkan

Hari :

Tanggal :

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

Eko Muzlatdzin, Skep.Ns Eko Budi Santoso, M.Kep

Mahasiswa

Alviogariska Yuda Saputri

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ………………………………………………

Daftar Isi ………………………………………………

BAB 1 LAPORAN PENDAHULUAN

1. Pengertian ………………………………………………
2. Etiologi ………………………………………………
3. Kondisi Klinis Terkait
………………………………………………
4. Patofisiologi dan Pathway Keperawatan …………………………………………...
5. Masalah Keperawatan Lain yang Muncul dan Pengertiannya ……………………..
6. Intervensi Keperawatan ………………………………………………

BAB II TINJAUAN KASUS ………………………………………………

BAB III PEMBAHASAN ………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………


BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN INTOLERANSI AKTIVITAS
PADA PASIEN Tn. A DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELLITUS

1. Pengertian
Intoleransi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
ketidakcukupan energi secara fisik atau secara psikologis dalam
melakukan aktivitas sehari-hari atau kegiatan yang diinginkan (Anisa
Purbarani 2016).
Intoleransi aktivitas merupakan ketidakcukupan energi untuk
melakukan aktivitas sehari-hari (Tim Pokja SDKI DPP, 2016). Selain itu
intoleransi aktivitas juga didefinisikan sebagai ketidakcukupan energi
fisiologi atau psikologi yang digunakan untuk melanjutkan atau
menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang ingin dilakukan atau harus
dilakukan (Wilkinson, 2016).
Intoleransi aktivitas didefinisikan sebagai keadaan di mana seseorang tidak
memiliki cukup energi fisiologis atau psikilogis untuk bertahan atau menyelesaikan
aktivitas sehari-hari yang diinginkan atau dilakukan (Herdman &
Kamitsuru, 2015).
Intoleransi aktivitas merupakan kondisi terjadinya penurunan kapasitas
fisiologi seseorang untuk mempertahankan aktivitas sampai tingkat yang
diinginkan (Somantri, 2007)
2. Etiologi
- Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
- Tirah baring
- Kelemahan
- Imobilitas
- Gaya hidup monoton
3. Kondisi Klinis Terkait
- Anemia
- Gagal jantung kongestif
- Penyakit jantung koroner
- Penyakit katup jantung
- Aritmia
- Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
- Gangguan metabolic
- Gangguan Muskuloskeletal
4. Patofisiologi dan Pathway Keperawatan
Intoleransi Aktivitas pada Diabetes Mellitus adalah suatu keadaan ketika
individu mengalami keterbatasan gerak fisik dan mengalami penurunan aktivitas
dari kebiasaan normalnya yang disebabkan oleh kelemahan karena berkurangnya
atau hilangnya protein tubuh dan juga berkurangnya penggunaan karbohidrat untuk
energy.
Pada DM tipe 2, masalah utama berhubungan dengan resistensi insulin dan
gangguan sekresi insulin. Resistensi insulin menunjukkan penurunan sensitivitas
jaringan pada insulin. Normalnya insulin mengikat reseptor khusus pada permukaan
sel dan mengawali rangkaian reaksi meliputi metabolisme glukosa. Sel-sel dalam
tubuh membutuhkan insulin untuk membawa glukosa sekitar 25% untuk energy.
Tanpa adekuatnya jumlah insulin banyak glukosa tidak dapat digunakan.
Dengan tidak adekuatnya insulin maka gula darah menjadi tinggi karena hati tidak
dapat menyimpan glukosa menjadi glikogen. Supaya terjadi keseimbangan agar gula
darah menjadi normal maka tubuh mengeluarkan glukosa melalui ginjal, sehingga
banyak glukosa berada di dalam urine (glikosuria). Glukosa yang tidak dapat masuk
ke dalam sel menyebabkan kurangnya cadangan energi, adanya kelaparan sel,
kehilangan potassium menjadi akibat pasien merasa lemah dan mudah Lelah.

Kerusakan sel α dan β


prankeas

Kegagalan produksi
Produksi glukosa berlebih
insulin

Meningkatkan Produksi gula dari


Gula Darah lemak dan protein

Osmolaritas Membuang
meningkat massa tubuh

Berat badan
Diare turun

Risiko ketidakseimbangan Fatigue Intoleransi


elektrolit aktivitas
5. Masalah Keperawatan Lain yang Muncul dan Pengertiannya
Risiko ketidakseimbangan elektrolit merupakan diagnosis keperawatan
ketegori fisiologis subkategori nutrisi dan cairan yang dapat ditemukan pada
pasien gastroenteritis dengan faktor risiko diare. Risiko ketidakseimbangan
elektrolit dapat diartikan berisiko mengalami perubahan kadar serum elektrolit.
(Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016).
Elektrolit merupakan senyawa dalam larutan yang berdisosiasi menjadi
partikel yang bermuatan (ion) positif atau negatif (Porth & Matfin, 2009).

6. Intervensi Keperawatan
- Pemberian Obat

NO DX. KEP INTERVENSI PARAF

TUJUAN & INTERVENSI RASIONALISASI


KRITERIA
HASIL

1 Intoleransi Setelah dilakukan Observasi - Membantu dalam


Aktivitas tindakan -Identifikasi mengidentifikasi
keperaaawatan kemungkinan kemungkinan alergi,
selama 2x24 jam alergi, interaksi dan
Intoleransi interaksi dan kontraindikasi obat
aktivitas kontraindikasi - Membantu
membaik. Dengan obat memperhatikan
kriteria hasil : Terapeutik prosedur pemberian
-Klien -Perhatikan obat yang aman dan
mengatakan prosedur akurat
lemas cukup pemberian - Membantu
menurun obat yang melakukan prinsip
-Klien aman dan enam benar (pasien,
mengatakan akurat obat, dosis, rute,
selera makan -Lakukan waktu, dokumentasi)
sedang prinsip enam - Membantu
-Klien benar (pasien, menjelaskan jenis
mengatakan pola obat, dosis, obat, alasan
istirahat sedang rute, waktu, pemberian, tindakan
dokumentasi) yang diharapkan,
Edukasi dan efek samping
-Jelaskan jenis sebelum pemberian
obat, alasan -membantu
pemberian, menjelaskan faktor
tindakan yang yang dapat
diharapkan, meningkatkan dan
dan efek menurunkan
samping efektifitas obat
sebelum
pemberian
-Jelaskan
faktor yang
dapat
meningkatkan
dan
menurunkan
efektifitas
obat
DAFTAR PUSTAKA

DEWI AYU KHUSNUL KHASANAH, LAYLATUL (2020) STUDI LITERATUR


ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA GANGGUAN AKTIVITAS DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN INTOLERANSI AKTIVITAS. Tugas Akhir (D3) thesis,
Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Budiawan, I Kadek (2018) GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
GAGAL JANTUNG KONGESTIF DENGAN INTOLERANSI AKTIVITAS DI RUANG
CENDRAWASIH RSUD WANGAYA TAHUN 2018. Diploma thesis, Jurusan
Keperawatan 2018.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI),
Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Edisi
1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI),
Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Anda mungkin juga menyukai