USULAN PENELITIAN
Shift D 2017
Kelompok 4
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen – dosen dan asisten laboratorium
yang telah membimbing penulis sehingga usulan penelitian ini dapat diselesaikan
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan usulan penelitian ini adalah untuk
Penulis juga memohon maaf apabila terdapat kesalahan maupun kata – kata
yang kurang berkenan dalam penulisan usulan penelitian ini. Maka dari itu, penulis
menerima kritik dan saran yang diberikan agar penulis dapat menjadi lebih baik
pada masa yang akan datang. Semoga usulan penelitian ini dapat diterima dan
memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan. Sekian dan terima kasih.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… 1
2
BAB I
PENDAHULUAN
Pada saat ini, persentase manusia yang mengalami Diabetes di dunia terus
momok bagi kesehatan dunia. Diabetes bukanlah merupakan penyakit yang dapat
dilakukan dengan tidak tepat maka akan berakibat fatal juga. Di Indonesia sendiri,
(Riskesdas), terjadi peningkatan angka pravelensi diabetes yang cukup tinggi, yaitu
pada tahun 2013 jumlah persentase penderita Diabetes sebesar 6,9% lalu meningkat
di tahun 2018 menjadi 8,5%, data tersebut menunjukan bahwa sampai tahun 2018
ada lebih dari 16 juta jiwa di Indonesia yang menderita penyakit Diabetes (Depkes
RI, 2018).
(Kemenkes RI, 2018). Rata-rata penderita Diabetes Mellitus tipe 2 ini berusia 45
tahun keatas, akan tetapi pada usia remaja juga cukup banyak yang sudah menderita
penyakit Diabetes Mellitus tipe 2. Diabetes Tipe 2 ini diakibatkan dari gaya hidup
yang tidak sehat, oleh karena itu penyakit ini dapat dicegah. Berat badan berlebih
atau obesitas merupakan salah satu faktor utama yang dapat mengakibatkan
3
Kasus Diabetes Mellitus ini butuh penanganan yang sangat serius, karena
apabila tidak ditangani dengan serius, akan menimbulkan kerugian yang cukup
dan Afrika. Untuk itu, saat ini pemerintah sudah melakukan berbagai hal untuk
Untuk obat diabetes sendiri, saat ini sudah banyak macamnya. Ada terapi
dengan insulin, ada juga terapi obat hipoglikemik oral. Obat hipoglikemik oral pun
dan tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui efektifitas kerja obat-obat
digunakan?
4
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
yang digunakan.
obat antidiabetes.
dilakukan dengan metode Uji Toleransi Glukosa, yang memiliki tahapan sebagai
berikut.
1. Penyiapan sediaan uji dan 25 ekor mencit putih jantan galur Swiss.
penginduksi glukosa.
5
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran dan dilaksanakan pada hari Selasa pukul
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sebagai sumber utama energi bagi sel-sel tubuh manusia. Istilah glukosa darah
glukosa bagi tubuh berasal dari asupan makanan yang mengandung karbohidrat,
kadar glukosa darah dalam keadaan normal, kisaran 4-6 mM, merupakan hasil kerja
dari berbagai hormon, yaitu insulin dan glukagon (Roder, et al, 2016).
Ketika tubuh mengalami hipoglikemia, yaitu kondisi kadar gula darah yang
rendah, maka hormon glukagon akan bekerja untuk meningkatkan kadar gula darah
hingga batas normal. Keadaan hipoglikemia terjadi pada saat tidur dan ketika waktu
makan. Glukagon dihasilkan dari sel alfa pankreas untuk mendorong terjadinya
glikogenolisis pada hati dan ginjal sehingga kadar glukosa endogen pun meningkat
hiperglikemia, yaitu kadar gula darah melebihi batas normal. Sel beta pankreas akan
glukosa eksogen. Insulin berikatan ke reseptornya yang berada pada otot dan
7
jaringan adiposa lalu mengambil insulin-dependent glucose ke dalam jaringan dan
mengeluarkannya dari aliran darah sehingga kadar glukosa darah pun menurun.
Kerja berlawanan dari kedua hormon ini merupakan cara tubuh manusia
dalam mengatur regulasi glukosa tetap dalam keadaan normal. Hormon glukagon
2016).
gula dalam darah yang diakibatkan dari adanya kerusakan pada sekresi insulin,
kurangnya respon tubuh terhadap insulin, dan bisa juga keduanya. Tingginya kadar
glukosa dalam darah dikaitkan dengan akan terjadinya kerusakan jangka panjang,
adanya kegagalan pada fungsi organ, terutama pada mata; jantung; saraf dan
yaitu Diabetes Mellitus tipe 1 dan Diabetes Mellitus Tipe 2. Akan tetapi, selain dari
dua tipe Diabetes tersebut, ada Diabetes Mellitus tipe lain, yaitu Impaired Glucose
Tolerance (IGT) dan Gestational Diabetes Melitus (GDM) (Depkes RI, 2005).
Diabetes tipe 1 merupakan Diabetes yang paling jarang ditemui, hanya sekitar
5-10% orang yang menderita penyakit Diabetes Mellitus tipe 1. Pada umumnya,
Diabetes Mellitus tipe 1 diakibatkan dari adanya kerusakan pada sel-sel β pulau
Langerhans. Akan tetapi, ada juga yang diakibatkan dari virus. Macam-macam
8
virus yang menjadi penyebab adanya kerusakan pada sel-sel β pulau Langerhans di
Selain Diabetes Mellitus tipe 1, ada juga Diabetes Mellitus tipe 2. Diabetes
Mellitus tipe 2 ini diakbitkan dari resistennya insulin dan atau adanya peningkatan
penurunan lipogenesis
- Terjadi peningkatan sintesis glukagon saat keadaan puasa pada sel alfa pankreas
(Decroli, 2019).
2.4. Glibenklamid
Obat antidiabetes ini merupakan salah satu jenis yang termasuk dalam Obat
sulfonilurea, di mana golongan ini dijadikan sebagai terapi farmakologi pada tahap
awal pengobatan diabetes. Sebagai generasi II, glibenklamid memiliki waktu paruh
9
yang lebih pendek dan metabolisme yang lebih cepat dibandingkan dengan generasi
pendahulunya, yaitu 3-5 jam untuk waktu paruh dan 12-24 jam untuk durasi efek
larut dalam etanol dan metanol, serta agak sukar larut dalam metilen klorida
efek hipoglikemik dan ikatan dengan reseptor dari glibenklamid lebih kuat. Lain
halnya dengan glikuidon, sesama generasi II, yang memiliki efek hipoglikemik
memiliki efek hipoglikemik yang sama, namun tergantung pada kekuatan ikatan
melalui ginjal sehingga tidak dapat ditujukan sebagai terapi bagi pasien Diabetes
Mellitus Tipe 2 dengan gangguan fungsi hati dan gangguan fungsi ginjal yang berat
(Decroli, 2019).
2.5. Glimepiride
generasi ketiga. Glimepirid memiliki waktu mula kerja yang cukup cepat, akan
tetapi waktu kerjanya panjang. Glimepirid lebih jarang memberi efek hipoglikemik
10
glimepiride praktis tidak larut dalam air, sukar larut dalam air, agak sukar larut
dalam metilen klorida, serta larut dalam dimetilformamida (Depkes RI, 2014).
Glimepiride menstimulasi sel beta untuk sekresi insulin di pusat, juga dapat
11
BAB III
3.1 Alat
Farmasi Klinik, glukometer, mortir dan stamper, neraca tiga lengan, timbangan
3.2 Bahan
3.3 Metode
terdiri dari 5 ekor. Seluruh mencit terlebih dahulu dipuasakan selama 10 jam
kelompok dan catat bobotnya. Lakukan pengecekan kadar glukosa darah awal pada
diberikan suspensi glibenklamid (0,026 mg/20grBB) secara per oral (p.o). Pada
12
(p.o). Serta kelompok 5 diberikan suspensi glimepiride (0,0208 mg/20grBB).
Tunggu selama 30 menit setelah pemberian sediaan uji, lalu mencit pada seluruh
glukosa (0,195 mg/20grBB) secara per oral (p.o). Lakukan pengukuran kadar
glukosa darah menggunakan glukometer pada menit ke - 30, 60, 90, dan 120 setelah
pemberian sediaan. Sampel darah diambil dari vena tikus dengan cara disayat
menggunakan silet.
13
DAFTAR PUSTAKA
Decroli, E. 2019. Diabetes Melitus Tipe 2. Padang: Pusat Penerbitan Bagian Ilmu
Depkes RI. 2005. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Mellitus. Jakarta:
Depkes RI. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V Jilid 2. Jakarta: Depkes RI.
Depkes RI. 2018. Hari Diabetes Sedunia Tahun 2018. Tersedia secara online di
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/hari-
http://repository.unand.ac.id/108/1/Comprehensive_treatm.pdf. [Diakses
http://www.acb.org.uk/Nat%20Lab%20Med%20Hbk/Glucose.pdf. [Diakses
Roder, P.V., Wu, B., Liu, Y., dan Han, W. 2016 Pancreatic Regulation of Glucose
2019].
14
LAMPIRAN
B. Perhitungan
glibenklamid.
0,65 𝑚𝑔 𝑥
=
5 𝑚𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔
Misalkan berat tablet adalah 500 mg dan x adalah berat tablet yang
0,65 𝑚𝑔 𝑥
=
5 𝑚𝑔 500 𝑚𝑔
x = 65 mg
C. Prosedur
B. Perhitungan
15
Dosis maksimum 0,026 mg untuk 20 gram mencit dalam volume
Misalkan berat tablet adalah 500 mg dan x adalah berat tablet yang
x = 260 mg
C. Prosedur
B. Perhitungan
glibenklamid.
0,52 𝑚𝑔 𝑥
=
5 𝑚𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔
16
Misalkan berat tablet adalah 500 mg dan x adalah berat tablet yang
0,52 𝑚𝑔 𝑥
=
5 𝑚𝑔 500 𝑚𝑔
x = 52 mg
C. Prosedur
B. Perhitungan
glibenklamid.
2,08 𝑚𝑔 𝑥
=
5 𝑚𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔
Misalkan berat tablet adalah 500 mg dan x adalah berat tablet yang
x = 208 mg
17
C. Prosedur
A. Perhitungan
1
𝑥 200 𝑚𝑙 = 2 gram dikembangkan dalam 200 ml aquadest
100
B. Prosedur
seperti gel.
A. Konversi dosis
Dosis yang digunakan untuk uji toleransi glukosa oral pada manusia
gram/20gBB mencit
B. Perhitungan
0,195 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥
=
0,5 𝑚𝑙 20 𝑚𝑙
x = 7,8 gram
C. Prosedur
18