Anda di halaman 1dari 18

1

LAPORAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA (PKM)


KARAOS (Kicimpring Nagrog Raos) Inovasi Kicimpring dengan Berbagai Macam
Rasa yang Unik

BIDANG KEGIATAN:
KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan Oleh:

Aufa Murtafi Rifqi (120110160023)

Sahni Sukeni (120310170106)

Fitriansyah Putra (150510170209)

Falih Ijlal Septian (150510170206)

Tangkas Wicaksono (170310170033)

Gede Bagus Dipta Hariyana (170610160067)

Siti Ainun Jaariyah (170710170042)

Anisa Tri Rahmawati (190110160010)

Muhammad Fahmi Naufal (190110170156)

Hariyanti (210210170020)

Dessy Tri Aryanti (210410160066)

Fayyadhifa Alya Tamira (240110170048)

Insan Fadhil (240210170007)

Raisya Safitri Rismawanti (260110170155)

Ghazy Shidqiaqalbi Rainir (270110170136)

Mirai Suchayla Adiba (270110170139)

UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2020
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-KEWIRAUSAHAAN

1. Judul Kegiatan : KARAOS (Kicimpring Nagrog Raos)


2. Bidang Kegiatan : PKM-Kewirausahaan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Raisya Safitri Rismawanti
b. NPM : 260110170155
c. Jurusan : Farmasi
d. Universitas : Padjadjaran
e. Alamat Rumah & No. HP : Perumaha Bumi Duta Persada A.20 Rt/Rw
02/04, Desa Nagrog, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung
f. Email : raisya17002@mail.unpad.ac.id
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 15 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap & Gelar : Setiawan AMKP., BSN., M.Kes
b. NIDN :
c. Alamat Rumah & No. HP : Garut
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemenristekdikti :-
b. Sumber lain :-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 1 Bulan

Menyetujui Sumedang, 11 Januari 2020


Wakil Dekan III Ketua Pelaksana Kegiatan
Fakultas
Universitas Padjadjaran

Nama Dekan Raisya Safitri Rismawanti


NIP. NPM. 260110170155

Wakil Rektor III Dosen Pembimbing,


Universitas Padjadjaran

Nama Wakil Rektor Setiawan AMKP., BSN., M.Kes


NIP NIP. 19680507 199903 1011

2
DAFTAR ISI

PENGESAHAN PROPOSAL PKM-KEWIRAUSAHAAN ....................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................................4

1.2 Perumusan Masalah .......................................................................................................5

1.3 Tujuan Kegiatan .............................................................................................................5

1.4 Luaran yang diharapkan .................................................................................................6

1.5 Manfaat Kegiatan ...........................................................................................................6

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA .............................................................7

2.1 Prospek KARAOS (Kicimpring Nagrog Raos) ..............................................................7

BAB III METODE PELAKSANAAN .....................................................................................8

3.1 Alat dan Bahan ...............................................................................................................8

3.2 Proses Pembuatan ..........................................................................................................8

3.3 Pemasaran Produk ..........................................................................................................8

BAB IV PELAKSANAAN PROGRAM ............................................................................... 10

4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................................................................................... 10

4.2 Tahapan Pelaksanaan ................................................................................................... 10

4.3 Instrumen Pelaksanaan ................................................................................................. 10

4.4 Rekapitulasi Pelaksanaan dan Realisasi Biaya ............................................................. 10

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................. 13

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 15

LAMPIRAN........................................................................................................................... 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Camilan merupakan salah satu hal yang paling menarik untuk diperbincangkan,
camilan cukup populer di masyarakat terutama kalangan muda-mudi. Seiring dengan
perkembangan zaman, saat ini banyak sekali camilan kaya akan inovasi yang
menyesuaikan dengan trend yang ada dengan tampilan yang menarik. Ada berbagai
macam camilan yang terdapat di masyarakat, baik camilan modern – yang sudah
memakai alat-alat canggih dalam proses pembuatannya, maupun camilan tadisional –
yang masih dikerjakan secara konvensional. Camilan yang beredar di masyarakat dapat
diproduksi baik di pabrik maupun industri rumahan.
Industri rumahan atau usaha kecil termasuk kedalam usaha marginal, yang
ditandai dengan penggunaan teknologi yang masih sederhana. Namun, terdapat banyak
kajian yang menyebutkan bahwa usaha ini berperan cukup besar untuk pertumbuhan
ekonomi, karena menciptakan lapangan pekerjaan (Triyaningsih, 2012). Seperti kajian
menurut Departemen Koperasi Indonesia (Depkop) dan Departemen Koordinasi
Penanaman Modal Indonesia (BKPM) membuktikan bahwa UMKM memiliki
pengaruh besar dalam perekonomian Indonesia. Data terakhir UMKM dari Depkop
sampai akhir tahun 2012 menyatakan sebanyak 56.534.592 atau 99,99% jumlah unit
usaha Indonesia adalah UMKM. Sebanyak 107.657.509 penduduk Indonesia
merupakan tenaga kerja UMKM. Hal itu berdampak besar bagi Produk Domestik Bruto
(PDB) Indonesia yakni 59,08% atau 4.869.568,1 milyar rupiah PDB berasal dari
UMKM (sancoko, 2015).
Camilan industri rumahan kerap kali dipandang sebelah mata, dikarenakan
banyak masyarakat mengira bahwasanya camilan industri rumahan kualitasnya jauh
dari hasil produksi pabrik. Akan tetapi dari segi cita rasa bisa bersaing dengan camilan
pabrik. Salah satu camilan karya industri rumahan adalah kicimpring. Kicimpring
merupakan salah satu camilan berbahan dasar singkong yang diolah sedemikian rupa

4
sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Eksistensi kicimpring di era modern masih
belum terlalu dikenal seperti camilan lain; snack, keripik, dll. Produksi kicimpring di
desa Nagrog menjadi ikon di daerah Jawa Barat dikarenakan memiliki rasa yang unik,
tetapi untuk inovasi dari segi rasa masih kurang, sehingga tidak terlalu diminati oleh
masyarakkat luas. Hal tersebut menyebabkan kicimpring masih terdengar asing oleh
masyarakat, terutama yang berada di luar daerah Jawa barat.
Oleh karena itu, kami terdorong untuk membuat suatu inovasi dari produk
kicimpring yang memiliki daya tarik baru sehingga dapat pula menarik perhatian
masyarakat untuk menjadi konsumen kicimpring. Inovasi kicimpring aneka rasa
sebagai sebuah usaha dengan nama produk KARAOS (Kicimpring Nagrog Raos).
KARAOS ini merupakan pengembangan camilan rumahan kicimpring dengan varian
rasa yang sedang menjadi trend seperti coklat, green tea, red velvet, dll dimana tujuan
usaha ini cukup menjanjikan yaitu memberdayakan industri rumahan kicimpring di
Desa Nagrog sehingga ekonomi masyarakat desa bisa meningkat. KARAOS ini
diharapkan dapat menjadi produk unggulan khas Desa Nagrog bahkan Nasional.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis menentukan rumusan masalah
untuk kegiatan usaha ini, yaitu sebagai berikut :
1. Bagaiamana gambaran umum rencana pengembangan kicimpring KARAOS?
2. Bagaimana strategi pemasaran kicimpring KARAOS sehingga dapat bersaing
di ruang lingkup masyarakat lokal dan nasional ?

1.3 Tujuan Kegiatan


Adapun tujuan kegiatan usaha KARAOS ini adalah :
1. Menciptakan camilan khas unggulan Desa Nagrog
2. Mengembangkan usaha industri rumahan warga lokal
3. Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Nagrog
4. Menciptakan trend produk lokal di kancah nasional

5
1.4 Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terciptanya produk kicimpring
yang kaya akan varian rasa serta berdaya jual tinggi sehingga menjadikan kicimpring
KARAOS sebagai produk unggulan Desa Nagrog yang dapat diterima di masyarakat
lokal dan nasional
.
1.5 Manfaat Kegiatan
Manfaat yang akan didapatkan dari kegiatan usaha KARAOS ini adalah
menghasilkan produk berupa camilan khas unggulan Desa Nagrog yang enak dengan
varian rasa yang beragam. Manfaat lain juga yaitu dapat mengembangkan industri
rumahan kicimpring yang sudah ada.

6
BAB II

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


2.1 Prospek KARAOS (Kicimpring Nagrog Raos)
Kicimpring merupakan camilan ringan yang berasal dari singkong yang digiling
lalu dikeringkan dan diolah sehingga menghasilkan kicimpring. Rasa yang unik dan
menarik menjadikan kicimpring sebagai camilan favorit masyarakat lokal dan nasional.
Menilik hal tersebut, kami berinisiasi untuk menciptakan sebuah produk yaitu
KARAOS
KARAOS memiliki berbagai varian rasa dengan kemasan menarik dan mudah
dibawa, cocok untuk camilan dikala santai ataupun sebagai teman makan. KARAOS
ini diproduksi oleh beberapa warga Desa Nagrog yang memiliki keoptimisan terhadap
perkembangan produknya. Sehingga kami bersedia untuk melakukan branding serta
pemasaran di website. Maka dari itu, usaha KARAOS ini juga tergolong dalam basis
sociopreneurship, dimana kami berupaya memberdayakan masyarakat dalam
mengembangkan produk ini.

7
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Alat dan Bahan
1. Alat
- Wajan
- Spatula
- Mesin Penggiling
- Tungku
- Mesin Hand sealer
- Plastik/Standing Pouch
2. Bahan
- Singkong
- Tepung tapioka
- Garam
- Bubuk perasa makanan (coklat, green tea dan red velvet)

3.2 Proses Pembuatan


Proses pembuatan meliputi:

1) Mempersiapkan alat dan bahan produksi


2) Membuat produk
3) Membuat desain untuk packaging produk
4) Mengemas produk
5) Finishing dan pengecekan produk
6) Packaging produk

3.3 Pemasaran Produk


1) Produk
a. Segmentasi
Segmen sasaran usaha ini adalah masyarakat baik lokal maupun pendatang
b. Targeting

8
Target market usaha adalah disemua kalangan usia anak-anak hingga orang
dewasa
c. Positioning
Usaha menempatkan diri sebagai pionir camilan yang memiliki keunikan dalam
segi rasa
d. Strategi Pemasaran
• Penyebaran informasi secara langsung
Penyebaran ini dilakukan kepada kelompok atau individu, yaitu dari mulut
kemulut. Penyampaian langsung kepada kelompok dapat dilaksanakan dengan
mengikuti berbagai pameran kewirausahaan. Sedangkan penyampaian langsung
kepada individu dapat dilakukan secara langsung kepada individu yang
bersangkutan.
• Penyebaran informasi secara tidak langsung
Penyebaran informasi secara tidak langsung dapat melalui Media sosial yang
biasa disebut dengan strategi “Internet Marketing”, seperti Facebook, instagram,
Whatsapp, ataupun website.
• Membuat packaging yang lebih menarik
Untuk menarik konsumen, packaging KARAOS ini dibuat semenarik mungkin.
Dengan packaging yang menarik tidak menutup kemungkinan membuat
konsumen penasaran dan minat untuk membeli akan lebih besar.
• Harga
Harga yang kami tawarkan pada produk KARAOS ini Rp 10.000
• Lokasi
Lokasi usaha ini terletak didaerah Desa Nagrog.
• Promosi
Untuk kegiatan promosi dan pemasaran yang kami lakukan yaitu:
- Membuat Logo Brand
- Membuat website dan sosial media seperti Instagram dan facebook
- Sosialisasi kepada warga sekitar Desa Nagrog

9
BAB IV

PELAKSANAAN PROGRAM
4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Usaha ini dilakukan di Desa Nagrog. Produk akan ditawarkan secara ‘door to
door’ di sekitar Desa Nagrog. Kami juga bekerja sama dengan karang taruna dan ibu-
ibu PKK Desa Nagrog untuk penjualan produk KARAOS ini.

4.2 Tahapan Pelaksanaan


Usaha dilakukan pada siang hari pukul 13.00 di acara workshop kewirausahaan
yang diadakan di kantor Desa Nagrog. Proses produksi akan dilakukan di salah satu
rumah pengusaha kicimpring Desa Nagrog yaitu Teh Kinkin. Kapasitas dalam sekali
produksi yaitu menghasilkan produk KARAOS sebanyak 50 bungkus.

4.3 Instrumen Pelaksanaan


Penyiapan alat dan bahan dilakukan oleh tim PKMK dan dibantu oleh pengusaha
kicimpring yaitu Teh Kinkin. Penyiapan alat bahan dilakukan dengan melakukan
pembelian di supermarket serta pembelian secara online. Dilakukan juga pembuatan
label kemasan kicimpring oleh tim PKMK dengan merk KARAOS (Kicimpring
Nagrog Raos), yang memiliki gambar singkong dan di label kemasannya di cantumkan
macam-macam rasa sesuai dengan isinya. Adapun instrument untuk pembuatan produk
KARAOS dimulai dari tanggal 28 Januari 2020, pembuatan dilakukan di tempat usaha
kicimpring Teh Kinkin. Strategi pemasaran merupakan pendekatan pokok yang
digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai sasaran yang ditetapkan terlebih dahulu,
serta penempatan produk di pasar (Kotler, 1984). Untuk strategi pemasaran produk
KARAOS ini dilakukan di daerah kantor Desa Nagrog. Penjualan dilakukan secara
langsung kepada pembeli dengan harga produk KARAOS sebesar Rp. 10.000,-

4.4 Rekapitulasi Pelaksanaan dan Realisasi Biaya


• Investasi Awal

NO Biaya Satuan Harga Total


1 Mesin Penggilas 1 buah Rp 100.000 Rp 100.000

10
2 Wajan 1 buah Rp 75.000 Rp 75.000
3 Sutil 1 buah Rp 10.000 Rp 10.000
4 Talenan 1 buah Rp 15.000 Rp 15.000
5 Pisau 1 buah Rp 10.000 Rp 10.000
TOTAL Rp 210.000

• Penyusutan Aktiva Per Tahun


Umur Ekonomis Penyusutan Per
No Nama Aktiva
(Tahun) Tahun
1 Mesin Penggilas 2 Rp. 5.000
2 Wajan 2 Rp. 2.000
3 Sutil 2 Rp. 625
4 Talenan 2 Rp. 1.000
5 Pisau 2 Rp. 800
Jumlah Penyusutan Per Tahun Rp. 9.425

• Biaya Produksi

No Biaya Satuan Harga Total


1 Kicimpring 3 Kg Rp. 20.000 Rp. 60.000
2 Minyak Goreng 2 Lt Rp. 25.000 Rp. 25.000
3 Powder Rasa 6 Pcs Rp. 9.000 Rp. 45.000
4 Standing Pouch 50 Pcs Rp. 300 Rp. 15.000
5 Label Kemasan 50 Pcs Rp. 200 Rp. 10.000
Jumlah Biaya Produksi Rp. 155.000

• Biaya Operasional

No Biaya Jumlah Harga Total


1 Transportasi 2x Rp. 10.000 Rp. 20.000
2 Penyusutan - Rp. 9.425 Rp. 9.425
Jumlah Biaya Operasional Rp. 29.425

• Analisis Pendapatan dan Keuangan


- Produksi = 50 bungkus kicimpring
- Terjual = 50 bungkus kicimpring
- Harga satuan = Rp. 10.000,-

11
- Hasil penjualan = 50 x Rp. 10.000,-
= Rp. 500.000.-
- Biaya produksi = Rp. 155.000,-
- Biaya operasional = Rp. 29.425

• Analisis Kelayakan Usaha


- Keuntungan = Pendapatan – (total biaya produksi + total biaya
operasional
= Rp. 500.000,00 – (Rp. 155.000,00 + Rp.
29.425)
= Rp. 315.575

• Analisis R/C (Revenue/Cost)


- R/C = Pendapatan (revenue) / (total biaya produksi +
total biaya operasional)
= Rp. 500.000,00 / (Rp. 155.000,00 + Rp. 29.425)
= 2,71

12
BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kicimpring merupakan makanan ringan khas Desa Nagrog. Akan tetapi
kicimpring ini masih belum bisa bersaing dengan produk-produk makanan ringan
‘kekinian’ yang ada pada saat ini. Pada saat ini, kebanyakan peminat kicimpring hanya
orang tua saja, kicimpring kurang popular di kalangan anak muda. Untuk itu, dengan
adanya KARAOS (Kicimpring Nagrog Raos) yaitu kicimpring yang sudah di
modifikasi rasanya menjadi lebih ‘kekinian’, akan tetapi tidak menghilangkan cita rasa
khasnya ini dapat lebih menarik minat kalangan anak muda. Produk KARAOS ini
selain memiliki varian rasa yang enak dan ‘kekinian’, juga memiliki harga yang
terjangkau.
Pembuatan kicimpring dilakukan oleh tim PKMK Bersama dengan pengusaha
kicimpring di Desa Nagrog, yaitu Teh Kinkin. Proses pembuatan kicimpring dari mulai
penyiapan bahan-bahan sampai dengan penggorengan dilakukan di tempat usaha
kicimpring Teh Kinkin. Produksi KARAOS ini dilakukan sebanyak satu kali.
Pemasaran produk dilakukan pada tanggal 2 Februari 2020 pada saat dilaksanakannya
workshop kewirausahaan di Desa Nagrog. Produk KARAOS yang berhasil terjual
sebanyak 50 bungkus dengan keuntungan sebesar Rp. 315.575. Promosi dilakukan
secara langsung saat acara workshop berlangsung.
Dalam satu kali penjualan KARAOS saja sudah menghasilkan keuntungan yang
cukup baik dan sudah berhasil menarik minat kalangan anak muda. Dengan demikian,
usaha pengembangan produk kicimpring ini cukup menjanjikan masyarakat Desa
Nagrog. Selain dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar, produk KARAOS
juga dapat dijadikan sebagai makanan ringan ikon Desa Nagrog.

13
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

KARAOS (Kicimpring Nagrog Raos) merupakan pengembangan produk


kicimpring makanan ringan khas daerah menjadi makanan yang ‘kekinian’, yang
diharapkan dapat memberdayakan industri rumahan kicimpring di Desa Nagrog
sehingga ekonomi masyarakat desa bisa meningkat. KARAOS ini diharapkan dapat
menjadi produk unggulan khas Desa Nagrog bahkan Nasional.
Dalam pasar lingkup Desa Nagrog, memperoleh hasil penjualan yang telah
mencapai 50 bungkus dalam waktu satu hari, yang artinya produk KARAOS ini layak
bersaing dengan produk-produk makanan ringan lainnya.
Pada periode selanjutnya, disarankan produk KARAOS dapat mengembangkan
produknya secara kontinu, serta menambah varian rasa sehingga produk KARAOS
dapat bersaing dengan produk-produk sejenis lainya dan mampu meraih pangsa pasar
yang telah ada.

14
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, P. 1984. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Sancoko, A. 2015. Strategi Pengembangan Bisnis Usaha Makanan dan Minuman pada
Depot Time To Eat Surabaya. Agora. Vol 3 (1): 185-187.
Triyaningsih, S. 2012. Strategi Pemasaran Usaha Kecil dan Menengah. Jurnal
Ekonomi dan Kewirausahaan. Vol 12 (1): 37-46.

15
LAMPIRAN

Powder varian rasa

Singkong halus dan alat untuk memipihkan adonan kicimpring

16
Adonan kicimpring yang sudah di pipihkan

Adonan kicimpring yang di potong- potong dan siap untuk di


keringkan

17
Produk KARAOS

18

Anda mungkin juga menyukai