Oleh:
Dosen Pendamping
Mochamad Purnomo, S.E, M.M. (0611066809)
Menyetujui, Pengusul,
Ketua HMJ Manajemen Ketua Tim
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN SUBPROPOSAL ........................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii
RINGKASAN SUBPROPOSAL ................................................................................................... vi
JUDUL ............................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
SOLUSI PERMASALAHAN ......................................................................................................... 1
TUJUAN ......................................................................................................................................... 5
INDIKATOR KEBERHASILAN ................................................................................................... 5
LUARAN YANG DIHARAPKAN................................................................................................. 6
METODE PELAKSANAAN.......................................................................................................... 8
JADWAL KEGIATAN .................................................................................................................. 12
RANCANGAN BIAYA ................................................................................................................ 12
LAMPIRAN................................................................................................................................................ 16
iii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1. PERTEMUAN DENGAN KEPALA DESA ............................................................................ 2
GAMBAR 2. PERTEMUAN DENGAN MASYARAKAT SASARAN ....................................................... 3
GAMBAR 3. METODE PELAKSANAAN ................................................................................................... 8
GAMBAR 4. ROADMAP PROGRAM SELAMA TIGA TAHUN .............................................................. 8
iv
DAFTAR TABEL
TABEL 1. PROFIL PETANI TAMBAK ....................................................................................................... 1
TABEL 2. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM ............................................................................ 6
TABEL 3. TARGET CAPAIAN LUARAN PROGRAM .............................................................................. 7
TABEL 4. RINCIAN CAPAIAN KEGIATAN SELAMA TIGA TAHUN ................................................... 9
TABEL 5. JADWAL KEGIATAN ............................................................................................................... 12
TABEL 6. RANCANGAN BIAYA.............................................................................................................. 13
v
RINGKASAN SUBPROPOSAL
Desa Tambaksari terletak di kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal. Desa ini memiliki
profil wilayah geografis yang berada di daerah daratan rendah menjadikan sebagian masyarakatnya
bermata pencaharian sebagai petani tambak. Ikan lele menjadi komoditi unggulan desa Tambaksari,
akan tetapi ikan lele yang ada hanya dimanfaatkan dengan dijual mentah yang tidak memiliki nilai
jual tinggi. Desa Tambaksari ada banyak ikan lele hasil dari tambaknya yang masih belum
dimanfaatkan secara optimal.
Organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen telah melakukan survei dan
pertemuan dengan kepala desa dan perangkat desa. Hasil pertemuan dan survei yang telah
dilakukan ke Desa Tambaksari menunjukan bahwa perlu dilakukan pemberdayaan masyarakat
tentang inovasi pemanfaatan ikan lele. Hal ini dilakukan dengan alasan adanya potensi tambak yang
dikelola. Hasil ikan Lele yang diperoleh di Desa Tambaksari yang sebatas dijual mentah dan
memiliki nilai jual rendah, karena belum adanya inovasi dari pemanfaatan ikan lele secara optimal.
Berdasarkan analisis potensi dan masalah desa yang ada, perlu dilaksanakan program
pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dengan inovasi
pemanfaatan ikan lele di Desa Tambaksari. Oleh karena itu Himpunan Mahasiswa Jurusan
Manajemen Universitas Wahid Hasyim melakukan inovasi pengolahan ikan lele yang tersedia
menjadi sebuah produk olahan yang bernilai jual tinggi.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya inovasi pemanfaatan ikan lele, penguatan
keterampilan dan pemberian pelatihan mengenai teknologi serta cara pengolahan dan pengenalan
metode pemasaran ikan lele agar bernilai jual tinggi melalui kegiatan demonstrasi, praktek, dan
pembimbingan kepada khalayak sasaran dengan tujuan membantu kehidupan masyarakat melalui
inovasi pemanfaatan ikan lele, pengoptimalan hasil komoditas, serta meningkatkan perekonomian
warga Desa Tambaksari. Luaran kegiatan dalam bentuk luaran wajid dan luaran tambahan. Luaran
wajib meliputi: buku refleksi ormawa dalam pemberdayaan desa, ringkasan eksekutif hasil
pelaksanaan program, publikasi di media cetak dan elektronik, poster dan profilhasil pelaksanaan
program dalam bentuk cetak dan online. Luaran tambahan meliputi: Produk riil berupa abon ikan
lele, stik ikan lele dan krupuk ikan lele, artikel Ilmiah nasional dipublikasikan dalam journal, dan
publikasi tulisan koran program dimedia massa nasional.
vi
JUDUL
Pemberdayaan UMKM Melalui Inovasi Pemanfaatan Ikan Lele di Desa Tambaksari
PENDAHULUAN
Desa Tambaksari merupakan salah satu desa di Kecamatan Rowosari Kabupaten
Kendal dengan kondisi geografis di dataran rendah. Profil Desa Tambaksari mempunyai luas
wilayah kurang lebih 1,38 km2, terdiri dari 3 dusun, 6 RW, 32 RT, dengan jumlah penduduk
3.046 jiwa. Terdiri dari 1.526 laki-laki dan 1.520 perempuan. Jarak tempuh ke Ibu Kota
Kecamatan sejauh 3,4 Km, dan Ibu Kota Kabupaten 20 Km, dan dapat ditempuh dengan
kendaran ± 31 menit. Sebagian besar wilayah Desa Tambaksari terdiri dari tambak ikan tawar
dengan komoditi unggulan ikan lele yang telah bersertifikat CBIB. Banyaknya hasil tambak
ikan lele ini belum bisa dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Dimana hasil panen
ikan lele hanya di jual secara mentahan dengan nilai jual yang rendah tanpa adanya inovasi
pemanfaatan dari ikan lele tersebut.
Desa Tambaksari merupakan salah satu daerah yang berpotensi untuk pengembangan
ekonomi melalui inovasi pemanfaatan ikan lele. Dari beberapa survei yang dilakukan dengan
melibatkan kepala desa dan petani tambak telah mendapatkan feedback yang positif. Respon
masyarakat sangat mendukung program ini dengan harapan adanya kegiatan yang
berkelanjutan. Analisis profil petani tambak Desa Tambaksari dapat dilihat pada Tabel 1.
Observasi kondisi sasaran dilakukan untuk kepentingan program telah dilakukan mulai bulan
Februari 2024.
Tabel 1. Profil petani tambak
Usia Persentase
30-40 Tahun 25 %
41-50 Tahun 45%
Jumlah petani tambak dari jumlah 70%
penduduk
2
Tim Ormawa HMJ Manajemen melanjutkan kegiatan pemetaan potensi dan analisis
kebutuhan melalui survei kedua. Gambar 2. Survei ke 2 bulan Maret 2024 mengajak mitra
untuk melakukan konsolidasi dengan perangkat desa dan masyarakat sasaran dalam menyusun
program pemberdayaan UMKM melalui inovasi produk olahan ikan lele. Kehadiran mitra
terkait analisis potensi unggulan lokal yaitu ikan lele. Proses diskusi program dilakukan
bersama mitra, ormawa, masyarakat sasaran serta perangkat desa. Diskusi ini menghasilkan
kesepakatan berupa program kegiatan dalam bentuk pendampingan kepada masyarakat sasaran
ikan lele unggulan lokal, mulai pengolahan, pengemasan, pemasaran, serta pengelolaan
keuangan yang bertujuan agar ikan lele tersebut bernilai jual tinggi dengan kualitas lokal dan
ciri khasnya.
Analisis permasalahan di Desa Tambaksari dari hasil komunikasi yang telah dilakukan
dengan perangkat desa, masyarakat sasaran, dan mitra luar desa ditemukan bahwa masih
kurangnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengolahan ikan lele yang
bernilai ekonomi tinggi. Ikan lele mungkin sudah banyak tersedia pada desa tersebut akan
tetapi yang masih menjadi kendala adalah cara pengolahan serta pemasarannya.
Upaya pemberdayaaan yang akan dilakukan, bertujuan agar ikan lele tersebut bisa
dimanfaatkan dalam bentuk lain (tidak hanya dijual secara mentah). Keterbatasan masyarakat
dalam ketrampilan berwirausaha menjadikan masyaratkat desa masih menerapkan usahanya
pada teknologi konvensional tanpa memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada.
Pemanfaatan hasil tambak masih dijual secara mentah sehingga mungkin kurang menarik
untuk dikembangkan menjadi usaha kewirausahaan.
3
SOLUSI PERMASALAHAN
Berdasarkan analisis kondisi Desa Tambaksari maka ditemukan permasalahan yang
menjadi prioritas sebagai berikut:
1. Hasil tambaknya hanya dijual mentah, terutama ikan lele. Berdarkan survei dengan mitra,
para petani tambak di Desa Tambaksari hanya menjual ikan lele mentah tanpa dimanfaatkan
dengan inovasi olahan lainnya.
2. Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan mitra terkait teknik pengolahan ikan lele
menjadi olahan bernilai jual tinggi. Masyarakat sasaran belum mempunyai keterampilan
untuk mengolah, mengemas, dan memasarkan produk, sehingga mendorong tim
pemberdaya untuk memberikan pelatihan terkait pengolahan, pengembangan dan
pemasaran produk. Teknologi yang diterapkan pada proses pembuatan produk tersebut
sangat mudah dan dapat dilakukan khalayak sasaran.
3. Belum ada pelaku UMKM yang mengolah ikan lele menjadi olahan makanan ringan.
Sehingga mendorong tim pemberdaya untuk meningkatkan perekonomian warga desa
Tambaksari melalui inovasi olahan makanan ringan ikan lele.
4. Beberapa produk olahan ikan lele belum dipasarkan keluar daerah. Olahan ikan lele hanya
dijual jika ada pesanan dan hanya terjual di desa Tambaksari saja.
Implikasi dari kegiatan pemberdayaan masyarakat dari sisi sumber daya manusia dapat
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pendapatan masyarakat desa. Sisi potensi
sumber daya alam akan meningkatkan manfaat serta nilai tambah atau nilai jual ikan lele yang
dibudidayakan di sekitar lingkungan warga. Meninjau dari permasalahan yang telah
dikemukakan, maka pentingnya memberdayakan masyarakat dalam upaya konservasi ikan lele
dengan edukasi, pelatihan, pengembangan dan pengolahan ikan lele unggulan lokal. Ormawa
bersama perangkat desa, masyarakat sasaran, dan mitra dari luar desa secara bersama-sama
telah memutuskan solusi dari permasalahan yang telah ditemukan yaitu:
1. Adanya Pelaku Usaha rintisan minimal 10 orang dan minimal 1 Usaha berkelompok
INDIKATOR KEBERHASILAN
Berdasarkan indikator panduan, telah ditetapakan indikator keberhasilan program yang
diharapkan tercapai selama jangka waktu pelaksanaan sebagaimana tersaji dalam tabel
dibawah ini.
5
Tabel 2. Indikator Keberhasilan Program
6
Tabel 3. Target Capaian Luaran Program
Tahun Status
No. Jenis Luaran Capaian Capaian
1 Luaran wajib
METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan pemberdayaan desa dilakukan dengan terlebih dahulu menyusun roadmap
pemberdayaan berkelanjutan untuk tiga tahun. Roadmap program berorientasi pada bentuk
keberlanjutan program yang sistematis seperti pada Gambar 3. Roadmap Program selama
tiga tahun
8
Tabel 4. Rincian capaian kegiatan selama tiga tahun
9
Pengolahan ikan lele menjadi produk makanan
ringan - Pengolahan ikan lele menjadi makanan
ringan dengan menggunakan Adanya pelatihan dan
pendampingan dalam mengolah bahan mentah
menjadi makanan ringan yang dapat
dikomersialkan.
Pembentukan stand penjulan - Pembentukan stand
yang berbahan dasar ikan lele pada Desa
Tambaksari dengan dipadukan dengan rempah
pilihan – Stand penjualan terletak di FEB
UNWAHAS, akan tetapi bisa terdapat juga di Desa
Tambaksari.
10
Tahap Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, dan
pelaporan.
1. Persiapan
Kegiatan ini berupa pelaksanaan program yang telah direncanakan dalam bentuk
pembinaan dan kegiatan yang dilakukan, serta memonitoring evaluasiyang akan dilakukan.
Program yang kami berikan berupa sosialisasi mengenai kewirausahaan dan
pengolahan ikan lele menjadi produk yang memiliki nilai jual. Kepala Desa Tambaksari
mendukung program PPK Ormawa dengan memberikan izin pelasanaan program di Desa
Tambaksari dengan memberikan fasilitas penunjang program PPK Ormawa.
Monitoring dan evaluasi program yaitu dengan cara penyebaran angket atau koesioner
kepada kelompok masyarakat program pemberdayaan yang telah dibina dalam rangka
untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan pemahaman tentang sosialisasi tersebut.
3. Pelaporan
Loka karya hasil bersama dilakukan untuk menyampaikan hasil yang telah diperoleh
selama program pemberdayaan dan mencari titik terang apabila adahal-hal yang mengganjal
program berlangsung. Selain itu, audiensi ke pemerintah setempat dirasa perlu sebagai
pemegang kekuasaan di desa untukmenyampaikan capaian dan hasil yang telah diperoleh
bersama dengan kelompok masyarakat selama program berlangsung. Selanjutnya,
dilakukan pengolahan data lapangan yang telah diperoleh untuk penulisan laporan akhir
yang akan diserahkan kepada pihak yang berwenang sebagai bentuk pertanggungjawaban
atas pendanaan yang telah diberikan.
Pada akhir masa program, dilakukan penguraian serta penyampaian mengenai apa yang telah
dilakukan selama program berlangsung setelahlaporan akhir selesai disusun. Selain itu, akan
ditentukan penanggungjawab selanjutnya setelah kelompok selesai program untuk
memastikan bahwa kegiatan pemberdayaan UMKM yang telah dibuat akan tetap berjalan
hinggawaktu kedepan. Harapanna penanggungjawab selanjutnya dapat melanjutkankegiatan
sehingga tujuan dapat tercapai.
11
JADWAL KEGIATAN
Untuk merealisasikan program dengan Pemberdayaan UMKM Melalui Inovasi
Pemanfaatan Ikan Lele, maka dari itu tim pelaksana PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa
Manajemen UNWAHAS membuat beberapa program yang berfungsi untuk menunjang
pelaksanaan program tersebut.
Tabel 5. Jadwal Kegiatan
Jadwal Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4 Bulan ke-5
No
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
a. Koordinasi
bersama
mitra
b. Persiapan
lokasi
bersama
mitra
c. Persiapan
program
kerja
2 Pelaksanaan
a. Sosialisasi
pemberdayaa
n UMKM
inovasi
pemanfaatan
ikan lele
Desa
Tambaksari
b. Sosialisasi
pengolahan
makanan
ringan dari
ikan lele
c. Pemanenan
ikan lele
d. Pembuatan
makanan
ringan dari
ikan lele
c. Pelatihan
masyarakat
d. Pemasaran
produk
e. Evaluasi
produk
12
f. Persiapan
pembuatan
web, akun
pemasaran
online dan
pendirian
stand UMKM
g. Upaya
keberlanjutan
produk
Penyusunan
3
Pelaporan
a.Visitasi dan
evaluasi
b. Laporan
akhir PPK
ORMAWA
RANCANGAN BIAYA
Harga Satuan
Jenis Pengeluaran Volume Satuan Total (Rp)
(Rp)
1 Belanja Bahan Habis Pakai
A Pembuatan abon ikan lele
Bawang merah 5 kg Rp 20.000 Rp 100.000
Bawang putih 3 kg Rp 20.000 Rp 60.000
Kemiri 40 unit Rp 1.000 Rp 40.000
Gula merah 1 kg Rp 20.000 Rp 20.000
Ketumbar bubuk 6 pak Rp 12.000 Rp 72.000
Garam 1 unit Rp 15.000 Rp 15.000
Serai 500 gram Rp 30 Rp 15.000
Daun salam 42 unit Rp 1.000 Rp 42.000
Santan (65ml) 50 unit Rp 5.000 Rp 250.000
Minyak goreng 8 liter Rp 20.000 Rp 160.000
Kompor 1 unit Rp 500.000 Rp 500.000
Panci 1 unit Rp 250.000 Rp 250.000
Wajan 1 unit Rp 150.000 Rp 150.000
Baskom 2 unit Rp 30.000 Rp 60.000
Blender 1 unit Rp 250.000 Rp 250.000
Gas LPG 4 buah Rp 25.000 Rp 100.000
Sub Total Rp 2.084.000
B Pembuatan stik ikan lele
13
Tepung terigu 8 kg Rp 15.000 Rp 120.000
Tepung tapioka 4 kg Rp 15.000 Rp 60.000
Garam 1 unit Rp 15.000 Rp 15.000
Bawang putih 2 kg Rp 20.000 Rp 40.000
Mentega 500 gram Rp 40 Rp 20.000
Minyak goreng 12 liter Rp 20.000 Rp 240.000
Blender 1 unit Rp 250.000 Rp 250.000
Kompor 1 unit Rp 500.000 Rp 500.000
Wajan 1 unit Rp 150.000 Rp 150.000
Panci 1 unit Rp 250.000 Rp 250.000
Baskom 2 unit Rp 20.000 Rp 40.000
Alat penggiling 2 unit Rp 250.000 Rp 500.000
Gas LPG 4 buah Rp 25.000 Rp 100.000
SUB TOTAL Rp 2.285.000
C Pembuatan kerupuk ikan lele
Tepung terigu 8 kg Rp 15.000 Rp 120.000
Tepung tapioka 8 kg Rp 15.000 Rp 120.000
Garam 1 unit Rp 15.000 Rp 15.000
Bawang putih 2 kg Rp 20.000 Rp 40.000
Ketumbar bubuk 3 pak Rp 12.000 Rp 36.000
Gula 1 kg Rp 20.000 Rp 20.000
Minyak goreng 12 liter Rp 20.000 Rp 240.000
Kompor 1 unit Rp 500.000 Rp 500.000
Wajan 1 unit Rp 150.000 Rp 150.000
Panci 1 unit Rp 250.000 Rp 250.000
Blender 1 unit Rp 250.000 Rp 250.000
Baskom 2 unit Rp 20.000 Rp 40.000
Tampah 3 buah Rp 20.000 Rp 60.000
Gas LPG 4 buah Rp 25.000 Rp 100.000
SUB TOTAL Rp 1.941.000
D Stand UMKM
Peralatan kebersihan 3 set Rp 50.000 Rp 150.000
Tenda 3 unit Rp 1.800.000 Rp 5.400.000
Etalase 6 unit Rp 700.000 Rp 4.200.000
Kursi 10 unit Rp 70.000 Rp 700.000
Meja 3 unit Rp 80.000 Rp 240.000
Kemasan primer 2000 unit Rp 3.500 Rp 7.000.000
SUB TOTAL Rp 17.690.000
TOTAL Rp 24.000.000
2 Perjalanan Lokal
Perjalanan lokal 10 kali Rp 50.000 Rp 500.000
Sosialisasi di Desa 2 kali Rp 350.000 Rp 700.000
Pelatihan 4 kali Rp 400.000 Rp 1.600.000
Pendampingan
Rp 400.000
program 5 kali Rp 2.000.000
14
Konsumsi kegiatan 6 kali Rp 200.000 Rp 1.200.000
TOTAL Rp 6.000.000
3 Belanja Lain-Lain
Kertas HVS 1 rim Rp 50.000 Rp 50.000
Angket 50 lembar Rp 1.000 Rp 50.000
Peralatan tulis 50 unit Rp 20.000 Rp 1.000.000
Sewa proyektor dan
2 unit Rp 500.000 Rp 1.000.000
mic
Sewa meja dan kursi 2 unit Rp 500.000 Rp 1.000.000
Cetak banner 5 unit Rp 200.000 Rp 1.000.000
Logbook kegiatan
Rp 200.000
cetak 6 buah Rp 1.200.000
Cetak kemasan 500 pcs Rp 4.000 Rp 2.000.000
Publikasi media masa 1 buah Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
(cetak dan elektronik)
Publikasi jurnal 1 buah Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
Penyusunan laporan 1 buah Rp 700.000 Rp 700.000
TOTAL Rp 10.000.000
TOTAL (BELMAWA) Rp 40.000.000
4 Dana Dukungan PT
Brosur promosi usaha 50 buah Rp 5.000 Rp 250.000
Perjalanan
pendampingan Rp 200.000 Rp 400.000
program 2 kali
Pelatihan 2 kali Rp 350.000 Rp 700.000
Label stiker thermal 5 paket Rp 50.000 Rp 250.000
Alat produksi 1 unit Rp 400.000 Rp 400.000
Total
Rp 2.000.000
15
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua Tim Pelaksana dan Dosen Pendamping
A. Identitas Diri Ketua Anggota
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
pernyataan dalam pengajuan PPK Ormawa.
Semarang, 8 Maret 2024
Ketua Tim
16
B. Identitas Diri Dosen Pendamping
Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam biodata Dosen ini adalah benar dan
apabila terdapat kesalahan, saya bersedia mempertanggungjawabkannya.
17
Lampiran 2. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerja Sama
18
Lampiran 3. Surat Pernyataan Pelaksana PPK Ormawa
19
Lampiran 4. Denah Lokasi
20