Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTEK LAPANG

TIRTA TANI FARM

Mata Kuliah : Ekonomi Makro

Dosen Pengampu : Pak Sahlan S.P.,M.Si

Kelompok 3 (Tiga)

Ketua : Wardianto 105961109520

Anggota : Anggreni 105961110520

Muh.Ainul Fattah 105961112120

Mira Nuhsutianingsih 105961110420

Nurul Fadiah Sari 105961110020

Jairin 105961112220

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2022/2023

1
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN EKONOMI MAKRO

Dipersiapkan dan disusun oleh

 Anggreni 105961110520
 Muh.Ainul Fattah 105961112120
 Mira Nuhsutianingsih 105961110420
 Nurul Fadiah Sari 105961110020
 Jairin 105961112220

Laporan ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh nilai
Praktik Lapangan Ekonomi Makro

Tanggal 6 Juni 2022

Dosen Ketua Tim Pelaksana

(Sahlan S.P., M.Si ) (Wardianto)


NIDN.0911119101 NIM.105961109520

2
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan praktikum ini tentang Ekonomi makro.

Dan harapan kami semoga laporan praktikum ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi laporan praktikum agar menjadi lebih
baik lagi.Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam laporan praktikum ini. oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan laporan praktikum ini.

Makassar,5 juni 2022

Penyusun

kelompok 3

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................ii

KATA PENGANTAR.........................................................................................iii

DAFTAR ISI........................................................................................................iv

BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................1

A. Latar belakang...........................................................................................1

B. Tujuan praktek lapang...............................................................................2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................3

A. pemasaran..................................................................................................3

B. Lembaga pemasaran pertanian...................................................................4

C. Fungsi hasil pemasaran pertanian..............................................................5

D. Tanaman atau komoditi.............................................................................6

BAB III. METODE PRAKTEK LAPANG.........................................................10

A. Lokasi dan waktu.......................................................................................10

B. Teknik pengempulan data..........................................................................10

BAB IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTEK.......................................11

A.Berdirinya tirta tani farm.............................................................................11

B.Lokasi tirta tani farm...................................................................................11

C.Visi dan misi perusahaan..........................................................................12

4
BAB V.HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................13

A. Identitas responden....................................................................................13

B. Tantangan yan dihadapi produksi pertanian daam perspektif ekonomi


makro..............................................................................................................17

C. Bagaimana langkah kebijakan pemerintah dalam distribusi pendapatan


yang merata.....................................................................................................20

D. Tingkat animo pemerintah daam menstabilkan perekonomian ................20

E. Harapan anda terhadap perekonomian indonesia terkhusus diwilayah


sulsel...............................................................................................................22

BAB VI PENUTUP ...............................................................................................23

A. Kesimpulan................................................................................................23

B. Saran...........................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................25

LAMPIRAN............................................................................................................26

5
1

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis


komoditas pertanian. Kegiatan pemasaran merupakan suatu rangkaian kegiatan
yang terjadi dalam proses mengalirkan barang dan jasa dari sentra produksi ke
sentra komsumsi guna memenuhi kebutuhan dan kepuasan bagi konsumen serta
memberikan keuntungan bagi produsen. Oleh karena itu,peranan pemasaran sangat
penting dalam rangka meningkatkan nilai guna bentuk, nilai guna waktu, nilai guna
tempat dan nilai guna hak milik dari suatu barang dan jasa secara umum dan juga
pada komoditas pertanian (Limbong dan Sitorus, 1995)
Seperti halnya komoditas hortikultura pada umumnya, peranan pemasaran pada
komoditas sawo memberikan kontribusi penting mengingat sifat khusus dari
hortikultura pada umunya seperti mudah busuk, mudah rusak, volumenious,
produksinya bersifat musiman sementara konsumsinya sepanjang tahun.Sifat-sifat
khusus tersebut menuntut adanya suatu perlakuan khusus berupa pengangkutan
yang hati-hati, pengepakan yang baku dan baik, penyimpanan dengan suhu
tertentu, dan berbagai cara pengawetan lain sehingga sawo dapat bertahan dalam
waktu yang lama. Sementara itu konsumen menghendaki komoditas tersedia dekat
dengan tempat mereka serta komoditas sawo dapat diperoleh sepanjang waktu dan
dapat dikonsumsi dalam bentuk segar. Masing-masing keinginan produsen dan
konsumen tersebut dapat dipenuhi dengan adanya suatu sistem pemasaran yang
baik.Rantai pemasaran,penanganan pasca panen,kehilangan pasca panen komoditas
hortikultura merupakan komponen penting yang harus diperhatikan dan
dimanajemen karena hal tersebut sangat berpengaruh pada harga,kualitas,dan
kuantitas komoditas hortikultura pada tingkat produsen sampai tingkat konsumen.

1
B.Tujuan Praktek Lapang
Adapun tujuan praktek lapang kami yaitu untuk mengetahui
budidaya tanaman hortikultura contohnya tanaman pakcoy, terong,
cabai, dan lain-lainnya.Dan juga mengetahui bagaimana system
pemasaran yang dilakukan CV.Tirta Tani Farm Gowa.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemasaran
Pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial yang
digunakan individual,rumah tangga,atau organisasi untuk
memperoleh kebutuhan dan keinginan mereka dengan cara
menciptakan dan mempertukarkan produk dengan pihak lain.Tujuan
dari pemasaran adalah memenuhi kebutuhan individu maupun
organisasi.Pemasaran memiliki langkah yang sistematis.Dalam
melakukan pemasaran,hal yang harus diperhatikan ialah produk,
harga, tempat,dan cara promosi(Simamora,2001).Pemasaran
komoditas hortikultura merupakan proses penting yang dapat
menentukan kuantitas dan kualitas produk hortikultura sampai pada
konsumen.
Usaha komoditas hortikultura dapat dijadikan sumber
akselerasi pertumbuhan sektor pertanian.Dari sisi
permintaan,kenaikan jumlah penduduk,pendapatan,dan liberalisasi
perdagangan merupakan faktor utama yang mempengaruhi
permintaan.Kebutuhan masyarakat terhadap sayur-sayuran juga
meningkat seiring kesadaran masyarakat akan hidup sehat dan
makanan alami.Selain perusahaan agribisnis,sifat khas produk
hortikultura,yaitu mudah rusak,voluminous,dan harga yang
fluktuatif.Pengusaha hortikultura juga mengalami masalah
beragamnya tingkat permintaan produk dari yang tinggi hingga ke
rendah(Kusumawaty dan Rasyid,2009).
Kehilangan pasca panen memiliki banyak
pengertian.Pengertian tersebut meliputi kehilangan ekonomi,yaitu
penurunan nilai jual karena perubahan bentuk fisik pada
komoditas.Kehilangan secara kuantitatif yaitu kehilangan yang
disebabkan penurunan berat karena berkurangnya kadar air dan
bahan kering karena respirasi.Kehilangan nutrisi seperti

3
berkurangnya kandungan vitamin mineral dan gula. Penanganan
pasca panen yang baik dan benar dapat menekan kehilangan pasca
panen dan menjaga kualitas nutrisi komoditas hortikultura(Sudheer
dan Indira,2007).
Komoditas hortikultura yang diutamakan adalah komoditas
yang bernilai ekonomi tinggi, mempunyai peluang pasar besar dan
mempunyai potensi produksi tinggi serta mempunyai peluang
pengembangan teknologi.Salah satu komoditas yang bernilai
ekonomi tinggi adalah pakcoy.Adapun upaya yang dilaksanakan
untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya hortikultura
unggulan, yaitu meliputi penumbuhan sentra agribisnis hortikultura
dan pemantapan sentra hortikultura yang sudah ada (Soleh,
1999 cit. Nopiana dan Balkis,2011).

B. Lembaga pemasaran pertanian


Menurut kotler (1997) lembaga pemsaran timbul karna adanya
keinginan konsumen untuk memperoleh komoditi yang sesuai
waktu,tempat,dan bentuk yang diinginkan konsumen. Tugas
lembaga pemasaran ini adalah menjalankan fungsi-fungsi pemsaran
serta memenuhi keinginan konsumen semaksimal mungkin
konsumen memberikan balas jasa kepada lembaga pemasaran ini
beupaa margin pemsaran. Lembaga pemasaran ini dapat
digolongkan menurut penguasaannya terhadap komoditi yang di
pasarkan dan bentuk usahanya. Sedangkan sudiyono (2001)
menjelaskan lembaga pemasaran sebagai badan usaha atau individu
yang menyelenggarakan pemsaran,menyalurkan jasa dan komoditi
dari produsen kepada konsunn akhir serta mempunyai hubungan
dengan badan usaha atau individu lain.
Jenis-jenis lembaga pemasaran

4
Swasstha berpendapat bahwa secara luas terdapat 2 golongan
besar lembaga pemasaran yang terlibat dalam saluran distribusi
yaitu perantara pedagang dan perantara pedagang pengumpul.
1. Perantara pedagang
Perantara ini mempunyai hubungan yang erat dalam kepemilikan barang.
Meraka berhak memiliki brang-barang yang di pasarkan,meskipun
memilikinya tidak secara fisik.
2. Perantara pedagang pengumpul (agen)
Pedagang pengumpul disini didefinisikan sebagai lembaga yang membeli
atau menjual barang-barang ke pihak lain.dalam kenyataanya,pedagang
pengumpul dapat beroperasi pada semua tingkat dalam status saluran
pemasaran.secara garis besar pedagang pengumpul dibagi kedalam 2
kelompok,yaitu pedagang pengumpul penunjang dan pedagang pengumpul
pelengkap.
a.) pedagang pengumpul penunjang (facilitating agen)
pedagang pengumpul penunjang merupakan pedagang pengumpul yang
mengkhususkan kegiatannya dalam beberapa aspek pemindahan barang
dan jasa.kegiatan pedagang pengumpul penunjang adalah membantu untuk
memindahkan barang-barang sedemikian rupa sehingga mengadakan
hbungan langsung pembeli dan penjual
b.) pedagang pengumpul pelengkap (supplementer agen)
pedagang pengumpul pelengkap berfungsi melaksanakan jasa-jasa
tambahan dalam penyaluran barang dengan tujuan memperbaiki adanya
kekurangan-kekurangan. Apabila pedagang atau lembaga lain tidak dapat
melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran
barang,maka pedagang pengumpul pelengkap ini dapat
menggantikannya.jasa-jasa yang dilakukannnya antara lain berupa : jasa
konsultasi,jasa fiansial,jasa informasi dan jasa khususn lainnya.
C. Fungsi pemasaran hasil pertanian
1. fungsi pertukaran

5
Produk harus dijual dan dibeli sekurangnya sekali dalam proses
pemasaran.fungsi pertukaran yaitu melibatkan kagiatan yang menyangkut
pengalihan hak kepemilika dari satu pihak ke pihak lainnya. Dalam system
pemsaran pihak-pihak yang terlibat dalam proses ini ialah
pedagang,distributor,dan pedagang pengumpul yang memperoleh komisi
karna mempertemukan pembelid dan penjual.
Fungsi pertukaran dalam fungsi pemsaran terdiri atas dua
bagian,yaitu:
a. fungsi penjualan
tugas pokok pemsaran adalah empertemukan permintaan dan
penawaran (pembeli atau penjual). Hal ini dapat dilakukan secara
langsung atau tidak langsung (melalui perantara).

b. Fungsi pembelian
Fungsi pembelian yaitu meliputi segala kegiatan dalam rangak
memperoleh produk dengan kualitas dan jumlah yang di inginkan
pembeli serta mengusahakan agar produk tersebut siap
dipergunakan pad waktu dan tempat tertentu dengan harga yang
layak.
c. Fungsi fisis
Keguanaan waktu,tempat dan bentuk ditambahkan pada produk
ketika produk diangkut,diproses dan disimpan untuk memenuhi
keinginan konsumen.
d. Fungsi penyedia sarana
Fungsi penyedia sarana adalah kegiatan-kegiatan yang dapat
membantu system pemasaran agar mampu beroperasi lebih lancar.
D. Tanaman atau Komoditi
1. Pakcoy
Tanaman pakcoy (brassica rapa L.) Termasuk dalam jenis sayur sawi yang
mudah diperoleh potensial untuk diusahakan , karena dapat memberikan

6
keuntungan yang cukup tinggi. Tanaman Pakcoy cukup mudah untuk
dibudidayakan dan hanya memerlukan waktu yang pendek berkisar 3 sampai 4
minggu. Perawatannya juga tidak terlalu sulit dibandingkan dengan budidaya
tanaman lainnya. Tanaman sayuran ini selain memiliki kandungan gizi yang
tinggi.secara ekonomi,nilai jual sawi sendok (pakcoy) lebih tinggi dibandingkan
dengan caisim,dilihat dari harga sawi sendok dan caisim dalam jumlah 1 kg (prasati
2014).

Pengembangan berbagai tanaman horticultural,khususnya sayuran semusim


dapat ditingkatkan,namun belum seimbang dengan permintaan
pasar.perkembangan penduduk di indonesia yang terus mengalami peingkatan
berimplikasi pada peningkatan akan kebutuhan sayuran bagi masyarakat.kebutuhan
sayuran dari tahun ketahun terus meningkat dengan kenaikan yang relatif tinggi
mencapai 24,64% pertahun.keunggulan sayur ini khususnya mempunyai harga
relative stabil,sehingga dari ekonomi menguntungkan.tanaman sayuran merupakan
produk pertanian yang dikonsumsi setiap saat,sehingga ,mempunyai arti komersial
yang cukup tinggi (adiwilaga,2010).

Saat ini masyarakat mulai menyadari akan bahaya yang ditimbulkan oleh
pemakaian bahan kimia sintesis dalam pertanian dan semakin berhati-hati dalam
memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan. Gaya
hidup sehat dengan slogan ‘Back to nature’ telah menjadi tren baru meninggalkan
pola hidup lama yang menggunakan bahan kimia nonalami,seperti
pupuk,pestisida,,kimia sintesi,dan hormone tumbuh dalam produksi pertanian.
Untuk mendapatkan hasil produksi yang sehat dan bergizi tinggi dapat diproduksi
denan system budidaya tanaman pertanian organic,misalnya penggunaaan bahan
organic dan kebutuhan akan air. Manfaat lain dari pengunaan bahan organic untuk
pertanian adalah untuk mengurangi pupuk kimia ( adi wilaga,2010).

Cara lain yang dapat digunakan untuk membantu mempercepat


pertumbuhan tanaman yaitu dengan menggunakan cucian air beras.masih banyak
kita jumpai orang membuang air bekas cucian beras tersebut begitu saja.padahal

7
kandungan didalam air bekas cucian beras sangatlah bagus untuk tanaman. Dalam
hal ini kebanyakan orang tidak menghiraukan hal tersebut dan membuang air
cucian beras ketempat saluran air begitu saja. Banyak orang tidak mengetahui
manfaat air bekas cucian beras,bahkan mungkin hanya segelintir orang yang
mengerti dan melakukannya. Padahal untuk tumbuh kembang tanaman dibutuhkan
nutrisi sebagai penunjangannya. Dengan terpenuhinya nutrisi tersebut,tumbuhan
akan berkembang lebih cepat dibandingkan denagn tumbuhan umumnya.

Sebenarnya limbah rumah tangga ini sangat mudah sekali di pengelola.


Hanya saja masih banyak masyarakat yang belum paham atau mungkin belum
mengerti tentang hal ini. Perlu adanya sebuah penelitian untuk menunjukkan
kepada masyarakat tentang hal ini. Dengan begitu masyarakat akan mengerti mulai
mememanfaatkan air limbah bekas cucian beras. Sehingga dilakukannya penelitian
ini mengenai pengaruh pemberian air cucian beras terhadap pertumbuahn tanaman
pakcoy (Brassica rapa L.).

2. Tanaman cabai (Capsicum frustescens L.)

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu


tanaman hortikultura dari jenis sayuran yang memiliki buah kecil
dengan rasa yang pedas. Cabai jenis ini dibudidayakan oleh para
petani karena banyak dibutuhkan masyarakat, tidak hanya dalam
skala rumah tangga, tetapi juga digunakan dalam skala industri, dan
dieksport ke luar negeri. Tanaman ini mempunyai banyak manfaat
terutama pada buahnya, yaitu sebagai bumbu masak, bahan
campuran industri makanan, dan sebagai bahan kosmetik. Selain
buahnya, bagian lain dari tanaman ini seperti batang, daun, dan
akarnya juga dapat digunakan sebagai obatobatan (Ashari, 1995).
CV.TIRTA TANI FARM GOWA memproduksi tanaman cabai
rawit ini dari tahun 2020-2022 sekarang itu semakin meningkat,
tahun 2020 produksinya sebesar 600 ton, sedangkan pada tahun
2022 produksinya sebesar 800 ton. Selain itu cabai rawit harganya

8
di pasaran seringkali lebih tinggi dari pada cabai jenis lainnya. Hal
ini dikarenakan tidak sedikit CV.TIRTA TANI FARM GOWA
yang mengalami gagal panen. Terjadinya gagal panen diakibatkan
karena adanya beberapa kendala, terutama tingkat kesuburan tanah
dan hama yang berkembang di tengah udara lembab sehingga
membuat bunga, daun dan tanaman cabai rusak akhirnya
mengakibatkan kegagalan panen.

3. Tanaman terong (Solanum melongena L.)

Terong (Solanum melongena L.) merupakan salah satu produk


tanaman hortikultura yang sudah banyak tersebar di Indonesia.
Tanaman terung berasal dari Sri Lanka dan India. Terung salah satu
sayuran yang banyak digemari masyarakat Indonesia pada
umumnya karena buahnya mempunyai beragam warna yakni ungu,
hijau, dan putih. Jenis terung ungu dengan warna yang lebih tua
dijuluki terung Jepang karena sering digunakan pada kuliner Jepan,
seperti Tempura. Di Indonesia, terung sering disajikan dalam
berbagai hidangan, mulai dari sayuran berkuah hingga lalapan.
Sama seperti sayuran lainnya, terung menawarkan berbagai manfaat
kesehatan yang baik bagi tubuh.

Manfaat terung bagi kesehatan tubuh adalah terdapat pada


kandungan nutrisi-nutrisinya. Rukmana (1994) menyatakan bahwa
terung kaya vitamin C, K, B6, tiamin, niasin, magnesium, fosfor,
tembaga, serat, asam folat, kalium, dan mangan. Selain itu, terung
sedikit sekali mengandung kolesterol atau lemak jenuh sehingga
masyarakat sering mengkonsumsi terung. Potensi pasar terung juga
dapat dilihat dari segi harga yang terjangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat sehingga membuka peluang yang lebih besar terhadap
serapan pasar dan petani. Oleh karena itu, permintaan komoditas
terung akan terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah

9
penduduk dan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat
terhadap kesehatan.

4. Tanaman Selada (Lactuca sativa)

Selada (Lactuca sativa L) merupakan salah satu komoditi


hortikultura yang memiliki prospek dan nilai komersial yang cukup
baik. Semakin bertambahnya jumlah penduduk Indonesia serta
meningkatnya kesadaran penduduk akan kebutuhan gizi
menyebabkan bertambahnya permintaan akan sayuran. Kandungan
gizi pada sayuran terutama vitamin dan mineral tidak dapat
disubtitusi melalui makanan pokok, Nazaruddin (2003). Sistem
hidroponik dapat memberikan suatu lingkungan pertumbuhan yang
lebih terkontrol. Dengan pengembangan teknologi, kombinasi
sistem hidroponik dengan membran mampu mendayagunakan air,
nutrisi, pestisida secara nyata lebih efisien (minimalis system)
dibandingkan dengan kultur tanah (terutama untuk tanaman berumur
pendek). Penggunaan sistem hidroponik tidak mengenal musim dan
tidak memerlukan lahan yang luas dibandingkan dengan kultur
tanah untuk menghasilkan satuan produktivitas yang sama
(Lonardy, 2006).

BAB III
METODE PRAKTEK LAPANG

10
A. Lokasi dan waktu
Kegiatan praktek lapang dilakukan pada tanggal 04 juni 2022 kecamatan
Pallangga kabupaten Gowa tepatnya di CV.TIRTA TANI FARM GOWA

B. Teknik pengumpulan data

Adapun teknik dalam pengumpulan data yaitu :


a.) Observasi
Observasi adalah pengumpulan data dengan melakukan pengamatan
secara langsung terhadap kebun Hidroponik Tirta Tani Farm dengan
terjun langsung ke lapangan.
b.) Wawancara
Wawancara adalah memberikan seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada staf kebun Hidroponik Tirta Tani Farm untuk
memperoleh informasi secar mendalam.Dalam hal wawancara
dilakukan dengan proses Tanya jawab kepada staf kebun Hidroponik
Tirta Tani Farm yang menggunakana metode penelitian sensus dengan
kuesione sebagai alat yang terstruktur dalam pengumpulan data.
c.) Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan dari dokumen-dokumen yang dapat
memberikan keterangan atau bukti yang berkaitan dengan proses
pengumpulan dan pengelolaan dokumen secara sistematis serta
menyebarluaskan kepada pemakai informasi seperti gambar,referensi
lainnya yanga ada hubungannya dengan penelitian ini.

BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTEK

A.Berdirinya Tirta Tani Farm

11
CV. Tirta Tani Farm Gowa berdiri pada tanggal 11 November 2020, yang
berlokasi di Desa Tetebatu Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. Kebun
Hidroponik Tirta Tani Farm ini didirikan oleh Bapak Arfandi di tanah milik
keluarganya, dan sebelum mendirikan perkebunan tersebut Bapak Arfandi bekerja
sebagai supplier sayuran ke hotel-hotel
CV. Tita Tani Farm ini merupakan salah satu lokasi pembudidayaan tanaman
hydroponic. Saat ini, tanaman yang dibudidayakan di Tirta Tani Farm antara lain
pakcoy, selada, daun bawang kecil, serta kale dengan sistem hydroponic dan
tanaman cabai, terong, tomat dengan system media tanah.
Alhasil, kini Tirta Tani Farm sudah melebarkan pasarnya di area industri
perhotelan, resto, dan supermarket dengan sistem pemasaran yang baik. Selain itu
sekarang Tirta Tani Farm juga telah menjadi salah satu tempat edukasi bagi
mahasiswa dan pelajar yang bergelut di bidang pertanian.

B.Lokasi Tirta Tani Farm


Kebun Hidroponik Tirta Tani Farm ini berolokasi di Desa Tetebatu
Kecamatan Pallangga, penentuan lokasi usaha sangat berpengaruh terhadap
keberlangsungan hidup suatu usaha. Semakin dekat lokasi usaha dengan sumber
bahan baku atau input-input lainnya, maka usaha tersebut memiliki peluang yang
lebih besar untuk hidup dan memperoleh keuntungan yang lebih besar karena
penggunaan biaya lebih rendah khususnya biaya transportasi dapat ditekan
serendah mungkin

12
C.Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi Peusahaan
Menjadikan Kebun Hidroponik Tirta Tani Farm kedepannya sebagai
Agrowisata
b. Misi Perusahaan
1. Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat setempat
2. Menjalin kerja sama dengan sesama petani hidroponik.

13
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Identitas Responden
1. Identitas responden 1

Nama : Muhammad rasul


Umur : 19 Tahun
Alamat : Gowa
Tugas : Mahasiswa Magang

2.Identitas Responden 2

Nama : Nur Aldi


Umur : 20 Tahun
Alamat : Pallangga, Gowa
Tugas : Mahasiswa Magang

Gambar 2. Responden Nur Aldi pada Komoditi Tanaman Tomat dan Terong

14
3.Identitas Responden 3

Nama : Ahmad Bakhtiar

Umur : 22 Tahun

Alamat : Pallangga, Gowa

Tugas :

Penanggung Jawab
tanaman pakcoy

Gambar 3. Responden Ahmad pada Komoditi Tanaman Pakcoy

4.Identitas Responden 4

Nama : Nurul Fathana


Umur : 22 Tahun
Alamat : Pallangga,Gowa

15
Tugas : Penanggung Jawab Ph

Gambar 4. Responden Nurul Fathana sebagai penanggung jawab PH

Tabel 1.SEBARAN HASIL PRODUKSI SELAMA 5 TAHUN


No Jenis Tanaman Produksi (Kg) Harga /Kg
1 Cabai Rawit 6.000 /Kg 420.000 Kg
2 Tomat 9.600 /Kg 630.000 Kg
3 Terong 3.600 /Kg 570.000 Kg
4 Pakcoy 6.000 /Kg 1.950.000 Kg
5 Bawang Daun 6.000 /Kg 7.800.000 Kg
Sumber: Hasil olahan data BPS 2 tahun

16
TABEL 2.SEBARAN HASIL PRODUKSI SELAMA 1
BULAN
NO Komoditi Harga (Rp) Jumlah (Kg) Keterangan
1. Pakcoy M/User 100 Terjadi
40.000 kestabilan
Suplayer Antara
25.000 pendapatan
Horeca dengan
32.500 pengeluaran
2. Terong M/User 60 Terjadi
12.500 kestabilan
Suplayer Antara
8.000 pendapatan
Horeca dengan
8.000 pengeluaran
3. Cabai M/User 100 Terjadi ketidak
10.000 stabilan Antara
Suplayer pendapatan
5.000 dengan
Horeca pengeluaran
7.000
4. Daun bawang kecil M/User 100 Terjadi
150.000 kestabilan
Suplayer Antara
120.000 pendapatan
Horeca dengan
120.000 pengeluaran
5. Tomat M/User 160 Terjadi
15.000 kestabilan
Suplayer Antara

17
17.000 pendapatan
Horeca dengan
10.000 pengeluaran

B.Tantangan yang dihadapi produksi pertanian dalam perspektif ekonomi makro


Tantangan yang dihadapi dalam produksi pertanian di PT Tirta Tani Farm Gowa yaitu :

1.Tanaman Selada

Gambar 1 selada
o Menurut Nurul Fathana selaku responden pengelolah CV. Tirta Tani Farm Gowa
ada beberapa tantangan dalam distribusi pemasaran yaitu,ketika produksi tanaman
hortikular melebihi dari kebutuhan konsumen maka harga produk akan turun. Selain
itu, terkait dengan modal karna membangun tanaman hidroponik cukup
membutuhkan modal yang cukup besar.

2.Tanaman cabai

18
Gambar 2 Tanaman cabai
o Menurut Muh Rasul selaku responden mahasiswa magang tantangan yang dihadapi
dalam membudidayakan tanaman cabai adalah cara pembudidayaan yang kurang
maksimal seperti penanganan OPT (organisasi pengganggu tanaman) dan
pemberian puput. Oleh karena itu,pengelola memberikan insectisida dan fungsida
sebagai pengendali hama.

3.Tanaman Terong

Gambar 3 Tanaman terong


o Menurut Nur Aldi selaku responden mahasiswa magang tantangan yang dihadapi
dalam membudidayakan tanaman terong seperti sulit tumbuh,buahnya tidak terlalu
banyak dalam 1 pohon diakibatkan tanahnya tidak subur dan sering terjadi
serangan hama yang tidak terduga.dalam menyikapi hal tersebut pengelola
memberikan insectisida dan fungsida sebagai teknik pengendaliannya.
4.Tanaman Pakcoy

19
Gambar 4 Tanaman pakcoy

o Menurut Ahmad Bakhtiar selaku responden penanggung jawab PH tantangan yang


dihadapi dalam membudidayakan tanaman pakcoy ada beberapa tantangan
seperti,Serangan Hama dan PH (potensial hydrogen) yang cukup tinggi sehingga ini
salah satu penyebab hambatan dari proses produksi tanaman hidoponik, tetapi ada
beberapa cara untuk menanganinya, salah satunya untuk mengurangi dari serangan
hama yaitu dengan menggunakan pestisida besrsta Fungsida dan untuk mengurangi
dari PH air yang tinggi yaitu menggunakan Asam Nitrogen.
B. Bagaimana langkah kebijakan pemerintah dalam distribusi pendapatan yang
merata
Berdasarkan hasil praktek lapang yang telah dilakukan di PT Tirta Tani untuk saat
ini tidak memiliki campur tangan kepada pemerintah karena PT Tirta Tani ini
merupakan tempat baru yang terletak pada bagian Palangga. Sehingga distribuasi
pada pendapatan yang didapatkan dari berbagai jenis tanaman holtikultura dan
tanaman hidroponik tidak mempunyai urusan ke pemerintah disebabkan modal
usaha sendiri.
Belum ada sangkutpaut dari pemerintah. langkah kebijakan pemerintah untuk
melakukan progres masih belum dapat namun ada beberapa dari pemerintah
daerah berkunjung ke greenhouse untuk melakukan edukasi
C. Tingkat animo pemerintah dalam menstabilkan kondisi perekonomian
Berdasarkan hasil praktek lapang yang telah dilakukan di PT Tirta Tani mengenai
tingkat semangat pemerintah dalam menstabilkan kondisi ekonomi memiliki
banyak pandangan berbeda terhadap responden yang telah di wawancara.

20
Menurut mahasiswa magang selaku responden yang bernama Rasul
mempunyai pandangan mengenai semangat pemerintah dalam menstabilkan
kondisi perekonomian itu harus di mulai dari masyarakat. Seperti pada komoditi
tanaman cabai rawit yang merupakan salah satu tanaman yang masih kurang stabil
terhadap pendapatan dengan pengularan. Ekonomi tidak stabil karena disebabkan
oleh cuaca, yang dimana cuaca ini seperti hujan yang dapat menyebabkan
penurunan produktivitas pada tanaman cabai rawit keudian menurunnya hasil
perekonomia pada tanaman cabai rawit disebabkan oleh kurangnya pemahaman
petani mengenai budidaya tanaman cabai. Oleh karena itu kita sebagai Mahasiswa
harus pandai menyampaikan dengan komunikasi atau penyuluhan secara baik agar
para petani yang ada di Indonesia dapat berjalan dengan lancar.
Menurut mahasiswa magang selaku responden yang bernama Nur Aldi
mengenai tingkat semangat pemerintah dalam menstabilkan perekonomian
khususnya pada bidang pertanian sudah cukup baik dan mengenai rasa semangat
pemerintah kita harus mengembangkan beberapa inovasi terhadap petani
Indonesia dan memperluas tanah untuk lahan bagi para petani karena kalo bisa
dilihat pada zaman sekarang bahwa negara Indonesia ini semakin berkurangnya
lahan untuk bidang pertanian padahal Indonesia terkenal sebagai salah satu negara
dengan hasil produksi pertanian terbanyak.
Menurut Nurul Fathanah selaku responden mengenai semangat pemerintah
dalam tanaman packcoy masih kurang dikarenakan komiditi tanaman ini masih
jarang di temukan di Indonesia. Para petani di Indoesia hanya beberapa persen
saja yang menanam tanaman packcoy ini, padahal komiditi ini mempunyai banyak
manfaat dan harga pemasarannya cukup tinggi. Oleh karena itu kita sebagai
Mahasiswa Pertanian harus rajin-rajin memperkenalkan tanaman ini kepada
masyarakat agar produktivitas pada tanaman packcoy meningkat dan terkenal.
Menurut mahasiswa magang selaku responden yang bernama Ahmad B.
Mengenai tingkat semangat pemerintah terhadap stabilan perekonomian,
Alhamdulillah sudah cukup stabil pada tanaman daun bawang hanya saja kita
harus meningkatkan rasa semangat kepada masyarakat mengenai penanaman
beserta bangaimana membudidayakan tanaman daun bawang dengan baik karena

21
daun bawang ini sangat sensitif atau lebih tepatnya gampang terkena serangan
penyakit atau hama sehingga pertumbuhan pada tanaman daun bawang cepat
rusak dan akan mempengaruhi yang lainnya. Oleh karena itu kita sebagai
Mahasiswa Pertanian harus betul paham mengenai hal itu agar produktivitas pada
tanaman daun bawang dapat meningkat.
D.Harapan anda terhadap perekonomian Indonesia terkhusus di wilayah Sul-
Sel
Berdasarkan hasil wawancara kami,terhadap pihak pengelola CV.Tirta Tani
dari berbagai responden mengatakan bahwa semoga pertumbuhan ekonomi
Indonesia yang telah mengalami permasalahan covid -19 sehingga menghambat
pertumbuhan ekonomi dapat berakhir agar sirkulasi pertumbuhan ekonomi
berjalan dengan baik dan memperluas lahan pertanian agar hasil tani tidak
menurun. Dan juga semoga para anak muda ikut serta dalam melakukan usahatani
sehingga pertanian tersebut semakin berkembang.

BAB VI
PENUTUP
A.Kesimpulan

Ekonomi merupakan salah ilmu yang telah berkembang pada sejak zaman kuno.
Dimulai dari bentuk yang paling sederhana, ilmu ekonomi juga berkembang menjadi
lebih kompleks dan terstruktur seperti saat ini

Berdasarkan hasil praktek lapang di CV.Tirta Tani Farm Gowa kecamatan palangga
kabupaten gowa maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hidroponik merupakan salah satu teknik pertanian modern dalam


membudidayakan berbagai jenis tanaman,khususnya sayur-sayuran
contonhnya, pakcoy,cabai,terong dan selada.

22
2. Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa membudidayakan tanaman
melalui system dengan hidroponik dapat meminimalisir penggunaan
pestisida,fungsida dan pupuk. Selain itu, kuantitas dan kualitas produksi lebih
tinggi dan lebih bersih.

B.Saran
1.Bagi Pemerintah

Bagi Pemerintah Republik Indonesia selaku pemangku kebijakan dan kekuasaan


diharapkan untuk terus menerus mensosialisasikan pentingnya pendidikan tentang
perekonomian terhadap anak bangsa khususnya di kalangan mahasiswa dan
umumnya smua warga Negara Indonesia

2.Bagi Pengusaha

Bagi Pengusaha selaku penyelenggara pendidikan di perguruan tinggi diharapkan


untuk terus membina mahasiswa nya melalui muatan kurikulum dan organisasi
Resimen Mahasiswa.

3.Bagi Mahasiswa

Bagi mahasiswa diharapkan untuk terus mengembangkan potensinya selaku


pelajar dan melakukan tugas dan kewajibannya.

23
DAFTAR PUSTAKA

Andita putra (2020) laporan praktikum hidroponik https://www.academia.edu

Hestriani (2021) Analisis Hestriani usahatani sayuran hidroponik(Studi kasus


kebun hidroponik Tirta Tani Farm)Di Desa Tetebatu Kecamatan Pallangga
Kabupaten Gowa https://digilibadmin.unismuh.ac.id

Siti huzaimah (2018) laporan praktikum Hidroponik https://www.academia.edu

Saptana dan Handewi P. Salliem Rahman 5 Agustus (2015) Tinjauan konseptual


makro-mikro pemasaran implikasinya bagi pembangunan pertania
https://media.neliti.com

24
LAMPIRAN

Dokumentasi kegiatan Praktek Lapang CV.Tirta Tani Farm Gowa di Desa


Palangga Kabupaten Gowa

Gambar 1 foto bersama pak Aan penanggung jawab CV.Tirta tani

Gambar 2. proses wawancara responden 2

25
Gambar 3 Dokumentasi wawancara responden ke-3

Gambar 4 Dokumentasi responden wawancara ke-4

26

Anda mungkin juga menyukai