Oleh :
BUDI ASTI DEWI
NIM. 190501260
Dosen Pamong
Ridwan M Noor.
Laporan Akhir Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini disetujui dan disahkan pada :
Hari
:
Tanggal
:
Di : Mataram
MENYETUJUI
MENGESAHKAN
a.n Dekan FEBI UIN Mataram
Ketua Panitia PKL
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT,
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) atau magang serta laporan ini dengan tepat waktu.
Adapun penyusunan laporan ini sebagai bentuk persyaratan akademik dalam
mempertanggung jawabkan hasil dari kegiatan magang pada tanggal 19
September 2022 hingga 18 November 2022 di PT. Telkomsel Branch Mataram.
Dalam pelaksanaan magang di PT. Telkomsel Branch Mataram, penulis
telah mendapatkan banyak ilmu, bimbingan, bantuan, serta pengalaman yang
sangat berharga. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam kesempatan kali ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak
yang banyak membantu dalam pelaksanaan sekaligus penyelesaian penyusunan
Laporan Praktik Kerja Lapngan (PKL).
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu syarat yang
harus ditempuh mahasiswa dalam menempuh program pendidikan S1, yang telah
ditetapkan oleh pihak akademik. Dengan demikian mahasiswa wajib
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan dan menyususn laporan hasil kegiatan
yang telah dilaksanakan. Kegiatan yang telah diprogramkan dapat dilaksanakan
dengan bai katas kerja sama dari berbagai pihak.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Dasar Pemikiran........................................................................................1
1. Latar belakang.......................................................................................1
A. Profil Lembaga..........................................................................................9
1. Letak geografis......................................................................................9
2. Kondisi Fisik..........................................................................................9
B. Kegiatan PKL................................................................................................14
iv
A. Kesimpulan..............................................................................................16
B. Saran..............................................................................................................16
LAMPIRAN-LAMPIRAN......................................................................................
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
1. Latar belakang
Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang tidak bisa jauh dari
kehidupan kita sehari-hari. Pemasaran dengan system dan aktivitasnya
mampu mengakrabkan kita dengan perusahaan dan nama-nama merek
produk yang di tawarkan. Saat ini dalam aspek pemasaran tidak hanya
mengarah pada fungsi produk saja, namun akan lebih fokus pada
pertempuran promosi atau berkomunikasi dengan pasar. Perusahaan
berlomba-lomba menciptakan komunikasi yang unik agar produknya dapat
diterima atau stidaknya dikenal oleh pasar.
Akibatnya konsumen memiliki kecendrungan untuk memilih
produk mana yang akan dikonsumsi dan mana yang tidak. Perubahan
tersebut berpengaruh pada perilaku pembelian konsumen terhadap
kebutuhan mereka, baik primer maupun sekunder. Menurut Kotler faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen antara lain
faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis
konsumen. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang
tidak dapat secara langsung dikendalikan oleh perusahaan harus dicari
informasinya semaksimal mungkin agar perusahaan bisa
mempengaruhinya.
Menurut Umar perilaku konsumen sangat menentukan dalam
proses pengambilan keputusan membeli yang tahapnya dimulai dari
pengenalan masalah, yaitu berupa desakan yang membangkitkan tindakan
untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhannya. Selanjutnya tahap
pencarian informasi tentang produk dan jasa yang dibutuhkan, yang
dilanjutkan dengan tahap evaluasi alternatif yang berupa penyeleksian.
Tahap berikutnya adalah tahapan keputusan pembelian dan diakhiri
1
dengan perilaku sesudah pembelian, di mana membeli lagi atau tidak
tergantung dari tingkat kepuasan yang didapat.
Perusahaan sebagai pemasar sadar bahwa saat ini mereka lebih dari
sekedar mengembangkan produk yang berkualitas, harga yang terjangkau,
dan atau jalur distribusi potensial, tetapi mereka juga harus berkomunikasi
dengan para pelanggannya, baik yang sekarang maupun yang akan datang
(calon pelanggan). Menurut Duncan perusahaan melihat betapa pentingnya
komunikasi dalam pencapaian tujuan perusahaan. Mengatakan perusahaan
harus mempercayai bahwa membangun hubungan kepercayaan dengan
pelanggan akan dapat mempegaruhi angka penjualan dan pendapatan.
Memperbaiki dan mempertahankan hubungan antara perusahaan
dengan pelanggannya perlu terus dibina. Berkaitan dengan hal tersebut,
yang harus dilakukan perusahaan adalah menyusun strategi komunikasi
pemasaran yang efektif dan mengimplementasikannya dengan serius.
Tujuannya yaitu untuk mengenalkan keunggulan-keunggulan dari suatu
produk kepada konsumen, sehingga produk tersebut memperoleh perhatian
dari konsumen. Komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing
communication) merupakan konsep perencanaan komunikasi pemasaran
yang mengakui nilai tambah rencana yang komprehensif (Kotler).
Industri seluler merupakan salah satu industri yang memiliki
perkembangan yang sangat pesat dalam pertumbuhannya. Yang menarik
dari pertumbuhan industri seluler adalah terjadinya pertempuran promosi
yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan operator seluler di Indonesia
di berbagai media. Masing-masing berinovasi pada produknya dan
mengkomunikasikannya kepada pelanggan yang sudah ada saat ini dan
calon pelanggan yang diantaranya merupakan pangsa pasar pesaingnya.
Pertempuran promosi kini semakin sengit karena masing-masing
perusahaan menawarkan atribut produk yang sangat menarik.
Telkomsel merupakan salah satu operator telekomunikasi seluler
GSM di Indonesia yang pernah meluncurkan layanan paskabayar
pertamanya sekitar tanggal 26 Mei 1995. Pada saat itu kepemilikan saham
2
Telkomsel dikuasai oleh PT. Telkom (51%) dan PT. Indosat (49%), dan
Telkomsel pernah berhasil menjadi sebuah operator seluler pertama yang
menawarkan layanan prabayar GSM di Asia pada November 1997.
Beginilah sejarah Telkomsel selanjutnya Sepanjang sejarah
Telkomsel, operator ini memiliki tiga produk GSM, yaitu simPATI
(prabayar), KartuAS (prabayar) dan kartuHALO (paskabayar). Saat ini
saham Telkomsel dimiliki oleh TELKOM (65%) dan perusahaan
telekomunikasi Singapura SingTel (35%). Telkom merupakan BUMN
Indonesia yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik
Indonesia, sedangkan SingTel merupakan perusahaan yang mayoritas
sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Singapura. Pada tahun 1995, secara
resmi Telkomsel mendapat izin untuk memberikan jasa telekomunikasi
selular GSM-nya secara resmi, setelah sebelumnya sukses sebagai pilot
project Telkom dalam proyek percontohan GAM do Batam.
Berbeda dengan operator lain, sejarah Telkomsel dilanjutkan
dengan mulai membangun jaringan dan melayani pelanggannya dari luar
jawa seperti dari Batam, Medan dan daerah-daerah lainnya. Lalu pada
tahun 1996, Telkomsel mulai beroperasi di ibu kota Jakarta dan berhasil
melayani seluruh propinsi yang diseluruh Indonesia. Hal ini ditandai
dengan adanya pengoperasian layanan Telkomsel Ambon dan Jayapura.
Setelah berhasil meluncurkan produk paskabayarnya kartu HALO,
Telkomsel kembali menjadi operator yang mempelopori kartu prabayar isi
ulang di ASIA dengan meluncurkan produk pertamanya simpati. Kartu
simpati tersebut diluncurkan saat krisis ekonomi melanda yaitu sekitar
tahun 1997, karena hal itu pula Telkomsel memberikan solusi kepada para
pengguna jasa selular untuk melakukan pengontrolan anggaran
komunikasinya.
Hal yang mengejutkan, Telkomsel berhasil mendapatkan sertifikat
ISO 9002 untuk Costumer Service On-Line dari PT Tuv Rheinland
Jerman, di mana hal tersebut juga berarti menandai layanan pelanggan
Telkomsel bahwa mereka telah memenuhi standarisasi mutu
3
internasional. Pada tahun 1998, Telkomsel membuat program baru untuk
mengembangkan jaringannya dengan mencanangkan Word Class
Operator sebagai tolak ukur standar layanan yang dimilikinya. Positioning
baru untuk kartu prabayar Telkomsel yang dinamai dengan simpati
Nusantara tersebut bermottokan simpati tetap terkendali. Kartu simpati
sebelumnya hanya bisa digunakan di area registrasinya saja, namun kini
simpati bisa digunakan di seluruh wilayah di Indonesia.
Pada tahun 2000, Telkomsel juga mempelopori layanan Mobile
Banking di Indonesia yang bekerja sama dengan Bank Panin. Hal ini
merupakan salah satu inovasi Tekomsel dalam mengintegrasikan sistem
teknologi telekomunikasi dan informasi dalam sistem banking. Sekitar
akhir bulan Maret 2009, Telkomsel berhasil memiliki pelanggan sekitar
72.1 juta orang berdasarkan statistik industri yang mewakili pangsa pasar
dengan perkiraan sekitar 50%. Telkomsel menyediakan layanan selular di
Indonesia melalui produk dual band GSM 900-1800 MHz, jaringan 3G
serta jaringan internasional melalui 341 mitra roaming internasional di
180 negara (menurut catatan akhir Maret 2009). Pada September 2006
pun Telkomsel berhasil menjadi operator pertama di Indonesia yang
meluncurkan layanan jaringan 3G.
Sungguh sangat beragam dan lika liku perusahaan telekomunikasi
yang satu ini. Berbagai keberhasilan pun secara perlahan dan pasti
membawa Telkomsel dan Apple South Asia Ltd untuk meluncurkan
iPhone 3G di Indonesia pada tanggal 20 Maret 2009 lalu. Dan ini
merupakan salah satu kesuksesan Telkomsel lainnya yang pastinya sangat
membanggakan para pelanggan setianya.
Operator Telkomsel disebut-sebut memiliki jangkauan jaringan
terbesar di Indonesia, di mana menyediakan jangkauan jaringan yang
mencapai lebih dari 95% dari jumlah penduduk Indonesia dan di klaim
bahwa Telkomsel merupakan satu-satunya operator di Indonesia yang
mencakup seluruh negara, provinsi dan kabupaten, baik kecamatan yang
ada di Sumatra, Jawa maupun Bali. Perusahaan Telkomsel ini
4
menawarkan GSM dual band (900 & 1800), GPRS, WiFi, EDGE dan
teknologi 3G.
Slogan yang dimiliki oleh PT. Telkomsel adalah “Begitu Dekat
Begitu Nyata”. Dengan slogan ini pula diharapkan dapat menjadikan
Telkomsel sebagai perusahaan jasa telekomunikasi bergerak yang paling
banyak jumlah pelanggannya serta selalu mengutamakan kualitas dan
ketersediaan kapasitas jaringan terluas dalam menyediakan jasa pelayanan
yang terbaik kepada pelanggannya. Melihat banyaknya varian bentuk
komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Telkomsel, khusunya kartu
AS.
Adapun yang termasuk ke dalam bentuk komunikasi pemasaran
terpadu antara lain periklanan, promosi penjualan, publisitas, penjualan
perseorangan, hubungan masyarakat dan penjualan langsung, kemasan,
sponsorship dan customer service. Dari beberapa pengertian yang ada,
penulis menentukan bahwa bentuk komunikasi pemasaran yang digunakan
dalam penelitian antara lain periklanan, promosi penjualan, publisitas dan
penjualan langsung. pada penelitian ini penulis ingin mengetahui apakah
strategi pemasaran yang dilakukan oleh mahasiswa PKL UIN Mataram
dalam meningkatkan penjualan kartu perdana telkomsel dan apa saja
kesulitan yang dilalui pada saat melakukan pemasaran promosi kartu
perdana telkomsel.
5
Pemasaran Telkomsel dalam mengkomunikasikan produknya cukup berhasil
dengan tercapainya jutaan pelanggan. Lokasi layanan berbasis kesepakatan
juga digunakan oleh Telkomsel sebagai usaha untuk memperluas jangkauan
layanan dengan bantuan pihak lain. Selain itu terhadap layanan-layanan baru
sehingga konsumen dapat berlangganan layanan membiarkan cyber dunia
tahu lokasi mereka.
Jika bisnis, iklan melalui layanan kesepakatan, adalah di sekitar yang
sama sebagai konsumen, iklan yang dikirim kepada konsumen. Sekarang,
konsumen dapat mengetahui adanya promosi toko terbaru di daerah tersebut
dan termotivasi untuk menggunakan layanan bisnis. Strategi pemasaran
Telkomsel adalah strategi diversifikasi yang digunakan untuk menemukan
dan mengembangkan produk baru atau pasar baru atau bahkan keduanya
untuk menyelesaikan pengembangan, penjualan meningkat, profitabilitas dan
fleksibilitas. Kedua, dalam harga pas, PT. Telkomsel, Tbk menggunakan dua
strategi yang berbeda untuk setiap setiap produk, seperti harga skimming
untuk HALO dan simPATI kartu produk, dan harga untuk penetrasi Sebagai
produk kartu. Harga skimming adalah strategi untuk menyelesaikan pangsa
pasar yang lebih besar, dan untuk melindungi kedatangan pesaing. Dapat
diketahui bahwa strategi produk yang digunakan oleh PT. Telkomsel, Tbk,
yang merupakan strategi diversifikasi, yang memiliki kelemahan, yang
mudah ditiru.
Dengan demikian, PT. Telkomsel, Tbk perlu mengevaluasi kembali
strategi yang sering digunakan. Sebuah produk harus memiliki karakteristik
yang unik sehingga berbeda dari orang lain. Dengan karakteristik yang unik,
ada harapan besar untuk menciptakan citra yang baik atas produk sebagai
tertentu dan perusahaan sebagai jenderal sehingga tujuan dari penelitian ini
untuk mempertahankan pangsa pasar dapat diselesaikan.
6
C. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT Telkomsel Branch
Mataram
a) Untuk mengetahui apa saja strategi pemasaran yang dilakukan
di PT. Telkomsel Branch Mataram dalam meningkatkan omset
penjualan dari produk telkomsel.
b) Untuk mengetahui apa saja kesulitan yang sering dihadapi
pegawai PT. Telkomsel Branch Mataram di saat melakukan
kegiatan pemasaran produk telkomsel.
c) Untuk memperoleh pengalaman dari pekerjaan nyata yang
dilakukan sesuai dengan disiplin ilmu yang diperoleh dibangku
kuliah.
d) Menumbuhkan rasa percaya diri pada mahasiswa/i dalam dunia
kerja.
7
dimana hari senin-jum’at dimulai pada pukul 08.00 sampai dengan pukul
17.00 sedangkan hari sabtu dimulai pada pukul 08.00 sampai dengan pukul
15.00 dan mendapatkan waktu istirahat tidak tertentu, sesuai dengan
pekerjaan yang dilakukan pada hari tersebut.
8
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
1. Letak geografis
Grapari Telkomsel merupakan salah satu kantor layanan Telkomsel
yang berada di Jl. Pejanggik No.47F, Cakranegara Barat,
Kec,Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83231.
2. Kondisi Fisik
Kondisi fisik Grapari Telkomsel Mataram adalah memiliki gedung
yang sederhana yang terdiri dari beberapa ruangan yaitu :
a. Dibagian depan Grapari terdapat booth.
b. Setelah itu di lantai 1 terdapat ruang pelayanan CS, Ruangan
Meeting Manager.
c. Dilatai 2 terdapat Ruangan Staff Telkomsel.
d. Dilantai 3 terdapat Ruangan Meeting, Ruangan istirahat Staff dan
juga terdapat mushola.
3. Visi dan Misi PT. Telkomsel
- Visi PT.TELKOMSEL
Visi adalah pedoman bagi perusahaan yang merupakan suatu
keinginan terhadap keadaan dimasa yang akan datang. TELKOMSEL
memiliki visi yang dijadikan acuan untuk pengembangan perusahaan
ke depan yaitu ; “The Indonesia wireless telecommunication solutions
company”. TELKOMSEL penyedia solusi nirkabel terkemuka
diIndonesia Sebagai penyedia solusi telekomunikasi nirkabel
terkemuka diIndonesia, TELKOMSEL selalu berusaha menyediakan
layanan seluler seluas-luasnya berstandar layanan kelas dunia dan
mengacu pada kepuasan pelanggan.
9
tingkah laku seluruh organisasi perusahaan. Misi yang diamanatkan
dalam perusahaan adalah :
“First choice wireless telecommunication solutions provider in
Indonesia working in partnership with shareholders and other alliances
to create value for investors, employee and the nation”
"Menjadi pilihan utama sebagai penyedia solusi telekomunikasi
nirkabel di Indonesia yang bekerjasama dengan para pemegang saham
dan mitra usaha lainnya untuk menghasilkan nilai tambah bagi investor
(penanammodal), karyawan dan negara. "
10
b) Mendistribusikan produk fisik maupun digital ke pelanggan
secara langsung
E. Staff CSO
Membantu kinerja dari SPV CSO dan memastikan untuk stok
produk Telkomsel masih tersedia di seluruh Outlet yang ada di
NTB
F. Staff DSO
Membantu proses dealing yang telah dilakukan sebelumnya
oleh SPV DSO yang dimana tugas para staff DSO melakukan
follow up Kembali untuk Kerjasama yang telah di setujui dan
juga menjaga agar terus berkelanjutan dan juga
mendistribusikan produk fisik maupun digital ke pelanggan
secara langsung.
G. Staff DLS
Sama halnya dengan DSO staff DLS juga Membantu proses
dealing yang telah dilakukan sebelumnya oleh SPV DSO
yang dimana tugas para staff DSO melakukan follow up
Kembali untuk Kerjasama yang telah di setujui dan juga
menjaga agar terus berkelanjutan dan juga mendistribusikan
produk fisik maupun digital ke pelanggan secara langsung.
H. Sales Force ( SF )
SF sendiri tugasnya adalah untuk menditribusikan
atau cek stok yang ada di masing masing outlet yang ada di
NTB yang dimana mereka hanya berfokus untuk masalah
yang ada pada outlet.
I. Direct Sales Digital (DSD)
DSD merupakan sales yang dimana mereka di
fokuskan untuk menawarkan produk digital yang telah
dikeluarkan oleh perusaaan kepada pelanggan, DSD juga di
tuntut untuk bagaimana caranya agar pelanggan dapat
mengaktifasi paket digital tersebut.
11
J. Red Youth Squad ( RYS )
RYS sendiri saat ini programnya dikemas
dalam bentuk kerjasama langsung dengan intansi
Pendidikan, sebagai wujud dari Bakti Pendidikan Telkomsel
kepada dunia Pendidikan. Untuk di level sekolah, biasanya
di level SMK, sebagai sarana Pendidikan Sistem Ganda
(PSG) untuk menampung siswa menjalankan kewajiban
Praktek kerja Lapangan (PKL). Untuk level kampus,
sebagai sarana menjalankan kewajiban Praktek kerja
Lapangan (PKL) atau Merdeka Belajar Kampus Merdeka
(MBKM).
12
STRUKTUR ORGANISASI
TELKOMSEL BRANCH MATARAM
Telkomsel Branch Mataram, dalam menjalankan operasionalnya setiap hari, tidak berdiri sendiri.
Pada dasarnya, terdapat 3 entitas besar, yaitu
1. PT Telkomsel,
2. Mitra Resmi yang terikat kontrak hukum, salah satunya adalah Stratgic Business
Partner (SBP),
3. Mitra Resmi dengan BAK tanpa ikatan hukum, contohnya adalah mitra Sekolah,
atau Kampus, atau Komunitas tertentu.
Pada internal Telkomsel sendiri dibagi lagi menjadi beberapa bagian (diagram
diatas), dengan tim Red Youth Squad (selanjutnya disebut RYS) berada di bawah naungan
dan tanggung jawab tim Direct Sales Operation (selanjutnya disebut DSO), yang di pegang
oleh seorang Supervisor dan 1 (satu) orang staff, berlokasi di Kota Mataram.
Tim DSO ini, bersama tim SBP dan tim Administrasi, yang akan menjalankan
semua aktifitas RYS, dari awal hingga akhir program, dengan rincian sebagai berikut:
1. Perekrutan,
2. Sosialisasi dan Training,
3. Penunjukan tim SBP ke tim RYS,
13
4. Mengawal Challenge tim RYS,
5. Performansi (Poin RYS),
6. Finalisasi Poin dan,
7. Graduation dan Rewards RYS.
RYS sendiri saat ini programnya dikemas dalam bentuk kerjasama langsung
dengan intansi Pendidikan, sebagai wujud dari Bakti Pendidikan Telkomsel kepada
dunia Pendidikan. Untuk di level sekolah, biasanya di level SMK, sebagai sarana
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) untuk menampung siswa menjalankan kewajiban
Praktek kerja Lapangan (PKL). Untuk level kampus, sebagai sarana menjalankan
kewajiban Praktek kerja Lapangan (PKL) atau Merdeka Belajar Kampus Merdeka
(MBKM).
B. Kegiatan PKL
Sebelum menjelaskan kegiatan saya selama PKL terlebih dahulu saya
memaparkan ruang lingkup kerja di tempat saya melaksanakan PKL. Jenis
pekerjaan disini, yakni pekerja lapangan. Sebelum memulai hari PKL kami telah
melakukan sebuah kesepakatan atau perjanjian bersama dengan bapak Ridwan atau
kepala PT. Telkomsel Branch Mataram, yang dimana isi kesepakatan itu adalah
kami diberi kesempatan untuk magang atau PKL selama 45 hari dan itu semua kami
lakukan di lapangan semua selama 45 hari di karenakan sistem kerja yang kami
lakukan adalah sistem penjualan atau promosi produk dari PT. Telkomsel Branch
Mataram. Dan sebelum kita di arahkan ke lapangan kita juga diberikan bimbingan
dan di tentukan Aoc masing-masing yang akan membimbing kami dalam melakukan
proses penjualan atau peromosi. Dan juga kita di berikan teknik dan bimbingan
tentang ilmu marketing penjualan dan sistem target atau promosi.
Dalam kegiatan PKL yang saya lakukan di PT. Telkomsel Branch Mataram ada
beberapa kegiatan yang saya lakukan diantaranya ada kegiatan formal dan non
formal.
14
1. Kegiatan formal (resmi).
Semua kegiatan yang dilakukan oleh Telkomsel itu resmi termasuk Hardselling
di sekolah / kampus / kampung, melakukan cfd dan lainnya ,semua kegiatan itu
resmi.
Hard selling adalah teknik penjualan yang dirancang untuk membuat pelanggan
membeli dalam jangka waktu yang pendek. Tidak seperti soft sell, teknik hard
selling menggunakan argumen langsung, urgensi, dan emosi untuk membuat
pembeli membeli dalam waktu singkat.
Salah satu contoh hard selling adalah flash sale. Hard-selling artinya metode
pemasaran yang langsung, terbuka, dan menggunakan kata-kata yang dapat memicu
transaksi pembelian dalam waktu singkat. Strategi penjualan dengan hard-selling
seperti mendesak atau memburui konsumen agar segera membeli barang.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil Praktik Perja Lapangan (PKL) mahasiswa dapat menambah ilmu
pengetahuan, pengalaman, mengasah skill dan mendapatkan skill baru,
mengimplementasikan ilmu dari kampus, relasi, serta dapat mengetahui
mengetahui masalah yang terjadi di dunia kerja dan memberikan solusi yang tepat.
Sejauh ini PT. Telkomsel Branch Mataram menurut penulis sudah sangat
maksimal dalam menjalankan tugas serta tanggung jawabnya PT. Telkomsel
Branch Mataram masuk kerja Cuma 5 hari yaitu hari senin-jum’at.
B. Saran
Setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. Telkomsel Branch
Mataram selama 45 hari, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan setelah
melaksanakan PKL tersebut, yaitu :
1) Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Isalam sebagai pengelola praktik
a) Sebelum melaksanakan PKL, sebaiknya memberikan gambaran awal
sebelum melaksanakan PKL di Perusahaan tersebut.
b) Diharapkan dapat menjalin hubungan kerjasama dengan baik dengan
industry dunia kerja agar memudahkan mahasiswa/bagi para praktik yang
akan melaksanakan PKL.
2) Untuk Perusahaan tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL)
a) PT. Telkomsel Branch Mataram seharusnya memberika porsi latihan
kerja yang lebih banyak dan efektif guna bagi para praktik agar dapat
memahami proses kerja yang lebih baik sesuai dengan prosedur yang
sudah ada.
b) PT. Telkomsel Branch Mataram agar selalu meningkatkan dan
mempertahankan usaha yang telah dilakukan dalam meningkatkan
kesejahteraan Pegawainya.
3) Untuk mahasiswa sebagai peserta Praktik Kerja Lapangan (PKL)
16
a) Sebelum melaksanakan praktik, alangkah lebih baiknya mengetahui
profil Lembaga tersbut, mengetahui latar belakangnya supaya waktu
pelaksanaan PKL dapat dijalankan semaksimal mungkin.
b) Apabila ada tugas yang belum dimengerti, alangkah lebih baiknya sering
menanyakan/bertanya kepada pengelola apabila mengalami kesulitan
dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
c) Melaksanakan PKL dengan semaksimal mungkin, menyelesaikan tugas
dengan penuh tanggung jawab sehingga bisa menjaga nama baik
Kampus.
17
LAMPIRAN-LAMPIRAN
45. 2-nov-22 Penjualan dan promosi Melakukan penjualan dan promosi melalui
beserta sosmed challenge media online beserta sosmed challenge
Ridwan M.Noor
DOKUMENTASI
Kegiatan COD : dalam foto ini merupakan sebuah bukti dari sistem kerja selama PKL yaitu
melakukan proses penjualan dan kemudian cod ke pembeli.
Kegiatan Hardselling Car Free Day : dalam foto ini merupakan salah satu kegiatan kami
di setiap hari minggu, yaitu ikut cfd sekaligus promosi penjualan kami di Udayana .di sini
kami banyak menawarkan produk dari Telkomsel dan memberikan penjelasan mengenai
produk Telkomsel kepada konsumen kami.
RYS CLASS : dalam foto ini merupakan salah satu bukti kita melakukan salah satu
kegiatan rys class yang di lakukan di Grpari Telkomsel. Dimana rys class ini kita di berikan
suatu bimbingan dan arahan dari kepala PT GraPARI Telkomsel yaitu Bapak Ridwan
M.noor. yang sering kami panggil dengan panggilan akang Ridwan beliau merupakan
kepala PT GraPARI Telkomsel,dan beliau juga orang yang sangat baik dan sangat
profesional dalam hal kerja .
SERTIFIKAT