LAPORAN
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Lulus dalam Mata Kuliah
Kewirausahaan
Disusun Oleh :
Niken Rohmawati
NIM. 2020DP032
SUKOHARJO
2023
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusun Oleh :
Nama : Niken Rohmawati
NIM : 2020DP032
Program Studi : D4 Kebijakan dan Manajemen Pajak
Bidang Kajian : Praktik Kewirausahaan
i
KATA PENGANTAR
Segala Syukur dan puji hanya bagi Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena
anugerah-Nya yang melimpah, kemurahan dan kasih setia-Nya yang besar
sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Adapun judul dari penulisan
laporan ini adalah “PROSES PRODUKSI ANEKA KUE TRADISIONAL DAN
STRATEGI PEMASARAN PADA UMKM NANA HOMEMADE BOYOLALI”.
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan dalam mata kuliah
MBKM Kewirausahaan di Institut Teknologi Bisnis AAS Indonesia. Selama
kegiatan MBKM dan penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapatkan
bantuan, bimbingan, serta saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :
ii
Boyolali, Juni 2023
Niken Rohmawati
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
ABSTRAK.......................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................1
C. Tujuan Kegiatan..............................................................................2
D. Manfaat Kegiatan............................................................................2
A. Tinjauan Pustaka............................................................................7
B. Hasil Dan Pembahasan..................................................................11
BAB V PENUTUP..........................................................................................16
A. Kesimpulan..................................................................................16
iv
B. Keterbatasan................................................................................16
C. Rekomendasi...............................................................................16
v
ABSTRAK
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Magang kewirausahaan merupakan kegiatam mahasiswa untuk belajar
dari kerja praktis pada usaha kecil menengah yang diharapkan dapat
menjadi wahana pertumbuhan jiwa kewirausahaan. Magang merupakan
suatu cara mempersiapkan diri untuk menjadi wirausaha. Selama magang
mahasiswa bekerja sebagai tenaga kerja di UMKM Nana Homemade
sehingga mampu menyerap berbagai pengalaman praktek di UMKM
tersebut. Magang kewirausahaan ini dilaksankan untuk memberikan
pengalaman praktis kewirausahaan pada mahasiswa dengan cara ikut serta
bekerja sehari-hari pada usaha kecil menengah.
UMKM Nana Homemade adalah salah satu UMKM yang berlokasi di
Kabupaten Boyolali yang bergerak di bidang produksi berbagai macam
kue termasuk kue-kue tradisional. Diantaranya adalah kue kelepon, cenil
dan kue Lupis. Kegiatan magang ini tentunya memberikan kesempatan
bagi mahasiswa untuk menambah ilmu dan berwirausaha. Harapan
dikemudian hari setelah memahami segala hal berkaitan dengan berdirinys
suatu UMKM termasuk proses produksi dan proses pemasarannya akan
semakin memidahkan kita untuk menjadi seorang pengusaha. Dari uraian
tersebut maka penulis menghendaki untuk mengkaji lebih dalam untuk
mengembangkan masalah ini dengan melakukan kegiatan magang dan
mendokumentasikannya. Dokumentasi yang dilakukan penulis adalah
dengan menulis laporan magang dengan judul “Prosedur Pembuatan
Aneka Kue dan Strategi Pemasaran Pada Nana Homemade Boyolali”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagimana proses pembuatan kue kelepon, cenil dan lupis pada nana
homemade ?
2. Apa saja strategi marketing yang dilakukan nana homemade dalam
1
memasarkan produknya ?
3. Apa saja kendala atau hambatan yang ditemui pada UMKM Nana
Homemade?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui prosedur pembuatan kue kelepon, cenil, dan kue
lupis pada nana homemade.
2. Untuk mengetahui apa saja strategi marketing yang dilakukan nana
homemade untuk memasarkan produknya.
3. Untuk mengetahui apa saja hambatan atau kendala yang ada pada
Nana Homemade.
D. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang dimiliki pada kegiatan
magang dengan harapan dapat membandingkan pengetahuan yang
diterima dibangku perkuliahan dengan kondisi kerja yang ada.
b. Menguji kemampuan pribadi dalam berekreasi pada bidang ilmu
yang dimiliki serta dalam tata cara hubungan masyarakat pada
lingkungan kerjanya.
c. Langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan kerja di masa yang akan datang.
2. Bagi Institut Teknologi Bisnis AAS Indonesia
Sebagai sarana pengenalan instasi Institut Teknologi Bisnis AAS
Indonesia kepada badan-badan usaha atau perusahaan yang
membutuhkan lulusan atau tenaga kerja yang dihasilkan oleh Institut
Teknologi Bisnis AAS Indonesia khususnya prodi Manajemen
Pepajakan.
3. Bagi Perusahaan
Memebantu menyelesaikan pekerjaan sehari-hari pada tempat
kegiatan magang dilakukan. Sebagai sarana untuk menjembatani
hubungan kerja sama antara Institut Teknologi Bisnis AAS Indonesia
di masa yang akan datang khususnya mengenai rekrutmen tenaga
2
kerja.
BAB II
GAMBARAN UMUM MITRA IDUKA
3
membuat inovasi dan akan terus menciptakan produk-produk baru yang
mengikuti perkembangan zaman tanpa melupakan produk-produk
tradisional.
2. Struktur Organisasi
Berdasarkan hasil observasi di lapangan, UMKM Nana Homemade
belum memiliki struktur organisasi secara tertulis, akan tetapi secara
umum gambaran mengenai struktur organisasi Nana Homemade dari
hasil wawancara pemilik usaha, yang menunjukan bahwa struktur
organisasi Nana Homemade merupakan struktur organisasi fungsional.
Organisasi fungsional merupakan organisasi yang kekuasaan
pimpinannya kepada pemilik usaha.
UMKM Nana Homemade terdiri dari owner dan 7 anggota tim
produksi. Nana Homemade merupakan usaha berstatus kepemilikan
perseorangan yang dikelola langsung oleh owner. Di dalam struktur
organisasi Nana Homemade, melakukan pekerjaan ganda. Seperti
membantu anggota dalam kegiatan proses produksi.
B. Kekuatan Dan Kelemahan Yang Dimiliki Iduka
1. Kekuatan atau Kelebihan Perusahaan
a. Kualitas produk yang baik dan beraneka rasa.
b. Pemilik mempunyai kemampuan dalam membuat aneka kue.
c. Keterampilan yang dimiliki UMKM cukup baik, baik dari
keterampilan pemilik maupun karyawan.
d. Bahan baku mudah didapat
2. Kelemahan Perusahaan
a. Layout produksi yang belum tertata rapih.
b. Pedoman atau prosedur kerja tidak ada, sehingga pekerjaan
dilakukan hanya berdasarkan kebiasaan dan aturan-aturan lisan.
c. Tidak adanya pencatatan keuangan
4
BAB III
METODE LAPORAN PROJECT MBKM
5
sehingga merupakan suatu siklus.
Komponen-komponen dalam analisa data tersebut dijelaskan sebagai berikut
1. Pengumpulan Data
Langkah pengumpulan data ini sesuai dengan metode pengumpulan data
yang telah diuraikan sebelumnya, yang terdiri dari observasi, wawancara
dan searching. Pengumpulan data terus dilakukan selama selama data
yang diperlukan belum memadai dan akan dihentikan apabila data yang
diperlukan telah memadai untuk pengambilan keputusan.
2. Redukasi Data
Merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan
pengabstrakan data yang muncul dari cara tertulis di lapangan. Proses ini
berlangsung terus-menerus dari tahap awal sampai berakhirnya laporan
akhir pengamatan.
3. Sajian Data
Dengan melihat suatu penyajian data, pengamat akan mengerti apa yang
terjadi dan memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada analisa atau
tindakan lain.
4. Penarikan Kesimpulan
Pada awalnya kesimpulan tersebut kurang jelas kemudian semakin
meningkat lebih jelas karena mempunyai landasan yang kuat.
Kesimpulan akhir tidak akan terjadi sampai proses pengumpulan data
berakhir.
6
BAB IV
A. Tinjauan Pustaka
1. UMKM
a. Pengertian UMKM
Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang usaha
mikro kecil dan menengah, usaha mikro adalah usaha produktif
milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang
memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diataur dalam
undang-undang ini. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif
yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki. Usaha menengah adalah ekonomi
produktif yang berdiri sendiri yang dilakukanoleh perseorangan
atau badan usaha yang bukan merupaka anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian
langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha
besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan.
Sedangkan menurut kementerian menteri negara koperasi dan
usaha kecil menengah, bahwa yang dimaksud dengan usaha kecil,
termasuk usaha mikro adalah entitas usaha yang mempunyai
kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000, tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha dan memiliki penjualan tahunan
paling banyak rp 1.000.000.000
b. Karakteristik UMKM
Dalam profit bisnis UMKM, LPPI dan bank Indonesia
menyebutkan karakteristik UMKM merupakan sifat atau kondisi
faktual yang melekat pada aktifitas usaha maupun perilaku
7
pengusaha yang bersangkutan dalam menjalankan bisnisnya.
Karakteristik ini yang menjadi ciri pe,beda antara pelaku usaha
sesuai dengan skala usahanya. Menurut Bank Dunia UMKM dapat
dikelompokan dalam tiga jenis yaitu :
1) Usaha mikro
2) Usaha makro
3) Usaha menengah
Dalam persprektif usaha, UMKM dapat diklasifikasikan kedalam
empat kelompok yaitu :
1) Livelihood activities, merupakan usaha kecil menengah
yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari
nafkah yang lebih umum dikenal sebagai sektror informal.
2) Micro enterprise, merupakan usaha kecil menengah yang
memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat
kewirausahaan.
3) Small diynamic enterprise, merupakan usaha kecil
menengah yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan
mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor.
4) Fast moving enterprise, merupakan usaha kecil menengah
yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan
melakukan transformasi menjadi usaha besar.
2. Aspek Manajemen Operasional
a. Pengertian manajemen operasional
Heizer dan Render (2015) dalam (Walewangko et al., 2013)
mengemukakan bahwa manajemen operasioanal adalah
seramgkaian kegiatan yang membuat barang dan jasa melalui
perubahan dan masukan menjadi keluaran di mana kegiatan
tersebut terjadi di semua sektor organisasi.
Sedangkan Gery dalam (Stefany C. Wuwung., 2013)
mengatakan bahwa manajemen operasional sebagai kemampuan
para pembuat produk perusahaan manufaktur untuk menemukan
8
standar harapan yang dibangaun untuk para pelanggan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajeman
operasional merupakan serangkaian proses produksi barang dan
jasa sesuai dengan standar yang telah ditentukan yang mampu
memenuhi keinginan produsen dan konsumen dalam hal kualitas
dan kuantitas.
b. Manajemen rantai pasokan
Russel dan Taylor dalam (Walewangko, 2013) mengemukakan
bahwa manajemen rantai pasokan berfokus pada mengintegrasikan
dan mengelola aliran barang, jasa dan informasi melalui rantai
suplai untuk membuatnya responsif terhadap kebutuhan pelanggan.
Sedangkan Hugos dalam (lambert, et all, 2003:2) mengatakan
bahwa sebuah rantai pasokan adalah penyelarasan perusahaan-
perusahaan yang membawa produk atau jasa menuju pasar. Sebuah
rantai pasokan terdiri dari semua tahapan yang terlibat langsung
atau tidak langsung, dalam memenuhi permintaan pelanggan.
c. Tata Letak Pabrik (Layout)
Tata letak merupakan desain dari bagian-bagian, pusat kerja
dan peralatan yang menantukan efisiensi sebuah operasi scara
jangka panjang. Rancangan ini umumnya berupa fasilitas fisik,
aliran barang sampai mengoptimalkan hubungan antar petugas
pelaksana. Tujuan utama yang ingin dicapai dalam perencanaan
tata letak fasilitas pabrik pada dasarnya adalah meminimumkan
biaya atau untuk meningkatkan efisiensi dalam pengaturan segala
fasilitas produksi dan area secara spesifik tujuan tataletak fasilitas
pabrik adalah memberikan manfaat
3. Aspek manajemen pemasaran
a. Pengertian manajemen pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2015) inti dari pemasaran adalah
mengidentifikasikan dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial.
Sedangkan American Marketing Associatkion menyatakan bahwa
9
“pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses
untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai
kepada pelanggan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan
cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingan”.
Secara lebih singkat pemasaran dapat diartikan sebagai memenuhi
kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.
b. Bauran pemasaran
Bauran pemasaran merupakan perangkat yang terdiri dari product,
price, promotion dan place yang lebih dikenal dengan 4P.
1) Produk (product)
Intensitas kompetisi di pasar memaksa perusahaan untuk
mengupayakan adaptasi produk yang tinggi guna meraih
keunggulan yang kompetitif atas pesaing. Karena adaptasi
dapat memperluas basis pasar lokal dan ditingkatkan untuk
prefensi lokal tertentu. Konsumen semakin banyak
memiliki alternatif dan sangat berhati-hati dalam
menentukan keputusan untuk melakukan pembelian dengan
mempertimbangkan faktot-faktor kebutuhan, keunggulan
produk, pelayanan, dan perbandingan harga sebelum
memutuskan untuk membeli.
2) Harga (price)
Definisi harga adalah sejumlah uamg yang dibutuhkan
untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan
pelayananya. Dari definsi di atas dapat diketahui bahwa
harga yang dibayar oleh pembeli sudah termasuk layanan
yang diberikan oleh penjual.
3) Tempat (place)
Lokasi atau tempat sering kali ikut menentukan kesuksesan
perusahaan, karena lokasi erat kaitanya dengan pasar
potensial sebuah perusahaan. Disamping itu, lokasi
berpengaruh terhadap dimensi-dimensi strategi seperti
10
flexibility, competitive, positioning, dan focus. Keputusan
pemilihan lokasi berkaitan dengan komitmrn jangka
panjang.
4) Promosi
Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang
merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan
atau meningkatkan pasar sasaran atas perusahaan dan
produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal
pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan.
B. Hasil dan Pembahasan Laporan Project MBKM
1. Prosedur Pembuatan Klepon, Cenil dan Lupis
a. Klepon
Bahan klepon :
1) Tepung ketan
2) Air panas
3) Gula pasir
4) Pasta pandan
5) Gula merah
Bahan taburan :
1) Kelapa parut
2) Garam secukupnya
Cara membuat :
1) Kukus kelapa parut selama 10 menit.
2) Iris-iris tipis gula merah.
3) Masukan tepung ketan dan gula pasir ke dalam wadah,
masukan air panas perlahan-lahan, masukan pasta pandan
secukupnya, lalu uleni sampai kalis dan bisa dibentuk.
4) Bulatkan adonan, beri isian gula merah.
5) Rebus sampai adonan mengembang.
11
6) Tiriskan dan c taburi dengan kelapa parut.
b. Cenil
Bahan :
1) Tepung tapioka
2) Tepung terigu protein rendah
3) Garam secukupnya
4) Vanila bubuk
5) Air panas
6) Daun pandan (untuk merebus)
7) Pewarna makanan
8) Kelapa parut dan sedikit garam (kukus sebentar)
Cara membuat :
1) Campurkan bahan kering, masukan air panas sedikit demi
sedikit, uleni hingga kalis dengan tangan hingga bisa
dipulung.
2) Bagi adonan menjadi 4, tambahkan pewarna hijau, pink,
ungu, dan biru.
3) Bentuuk lonjong sesuai selera.
4) Masak di air mendidih hingga mengapung dan matang.
Angkat lalu taburi dengan kelapa parut dan kucuri kuah kinca
gula merah.
Cara membuat sirup gula merah :
1) Rebus gula merah, gula pasir, daun pandan, dan air hangat
larut dan mendidih.
2) Tuang larutan tepung maizena, aduk rata hingga sedikit
mengental.
3) Angkat dan dinginkan.
c. Lupis
Bahan :
1) Beras ketan (cuci terlebih dahulu, lalu tiriskan)
2) Air kapur sirih
12
3) Daun pisang
4) Kelapa setengah tua (kupas lalu parut memanjang)
5) Garam secukupnya
6) Gula merah yang disisir halus
7) Gula pasir
8) Air
9) Daun pandan
Cara membuat
1) Saus gula merah : rebus semua bahan hingga mendidih dan
larut. Angkat lalu saring. Biarkan hingga dingin.
2) Aduk beras ketan dengan air kapur sirih hingga rata. Beri air
bersih dan biarkan terendam 1 jam lalu tiriskan.
3) Ambil 2 potongdaun pisang, bentuk kerucut, isi dengan 3 sdm
beras ketan, lipat dan semat bagian bawagnya hingga berbentuk
segitiga.
4) Rebus dalam air secukupnya selama 2 jam hingga lunak.
Angkat dan dinginkan.
5) Aduk kelapa parut dengan garam lalu kukus.
6) Buka pembungkus lupis, lumuri dengan kelapa parut hingga
rata.
7) Kucur dengan saus gula merah.
2. Strategi Pemasaran Pada Nana Homemade
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan selama program
maganag di UMKM Nana Homemade dan data-data yang didapatkan,
dapat diidentifikasikan lingkungan usaha tersebut dalam bentuk
hambatan dan kendala serta potensi yang dapat digali dengan
meningkatkan hasil dan mencapai sasaran tujuan secara maksimal.
Dalam prakteknya, kondisi pemasaran yang dilakukan oleh
UMKM Nana Homemade masih sederhana, masalah yang dihadapi
tentunya dari tingkat persaingan yang sudah semakin meluas. Hal ini
mengharuskan pelaku usaha untuk melakukan pengembangan produk
13
dan strategi pemasarannya. Salah satunya yaitu pemasaran.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan bauran pemasaran dapat
digambarkan sebagai berikut :
a. Produk, UMKM Nana Homemade memasarkan beberapa produk
kue, dari kue ulang tahun sampai kue tradisional. Ibu Nana
melakukan banyak varian produk denngan berbagai bentuk dan
rasa. Dalam packing kue tradisional produsen menggunakan toples
bahan plastik yang didesain sendiri dan diberi stiker UMKM Nana
Homemade
b. Price, penetapan harga UMKM Nana Homemade dilihat dari biaya
produksi, kondisi pasar dan pesaing. Untuk setiap toples kecil kue
tradisioanl yang berisikan klepon, cenil, dan lupis dijual dengan
harga yang relatif terjangkau yaitu Rp 4.000,-. Ibu Nana
menetapkan harga tersebut sebagai pertimbangan yang dilihat dari
pasar. Umumnya harga yang ditetapkan dapat dijangkau oleh
berbagai jenis kalangan pembeli dan harga ini memang sama
dengan UMKM produsen kue tradisonal lainya. Maka hal ini
diharpkan dapatmenarik lebih banyak pembeli dengan berbagi
macam karakteristik yang ada.
c. Promosi, UMKM Nana Homemade melakukan promosi dengan
cara yang masih sederhana dan umum. Berawal dari Ibu Nana yang
memposting kue buatanya di media sosial. Dan dari pemasaran
yang dilakukan melalui media sosial Nana Homemade lebih
dikenal luas bahkan banyak mendapat banyak pesanan dari hotel-
hotel besar di daerah Boyolali dan sekitarnya.
3. Temuan Tentang Kendala atau Masalah Pada Nana Homemade
Tabel 4.1
Identifikasi Masalah dan Alternatif Pemecahan Masalah Pada Nana
Homemade
Identifikasi Masalah Alternatif pemecahan masalah
Penataan terhadap ruangan serta Penataan ruangan serta peralatan
14
peralatan yang masih kurang sekiranya lebih diperhatikan lagi
baik dan dirapikan
Tidak adanya pedoman dan Membuat SOP perencanaan
prosedur kerja, sehingga sumber daya manusia,
pekerjaan-pekerjaan yang pengadaan tenaga kerja, dan tata
dilakukan hanya berdasarkan tertib kartawan
kebiasaan dan perintah lisan
Kebersihan lingkungan sekitar Kebersihan di sekitar lingkungan
produksi kurang baik produksi sebaiknaya
ditingkatkan lagi, terutama
sistem sanitasi
15
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya, serta hasil selama
magang di Nana Homemade, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Proses prouksi pembuatan kue tradisional klepon, cenil, dan lupis masih
menggunakan cara, bahan dan juga peralaatan yang sederhana. Hal ini
dilakukan untuk mempertahankan ketradisionalan kue-kue tersebut.
2. UMKM Nana Homemade telah melaksanakan proses manajemen
pemasaran, yaitu dalam hal 3P (produk, price, dan promosi). Dengan
produk yang bervariasi, harga yang terjangkau dan promosi melalui
media sosial UMKM Nana Homemade kina bahkan banyak menerima
pesanan untuk acara pada perayaan pada hotel-hotel besar di daerah
Boyolali dan sekitarnya.
3. Selama magang di UMKM Nana Homemade kendala-kendala yang
ditemui selama proses magang di Nanan Homemade antara lain :
penataan terhadap ruang dan peralatan yang kurang rapi, tidak adanya
pedoman dan prosedur kerja, sehingga kegiatan-kegiatan yang
dilakukan hanya berdasarkan kebiasaan dan perintah lisan, dan
kebersihan di sekitar lingkungan produksi yang kurang baik.
B. Keterbatasan
Pada penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna sebab
amasih ada hal yang menjadi keterbatasan penulis yaitu : Penulis hanya
16
melakukan pengamatan magang untuk prosedur pembuatan kue (klepon,
cenil, dan lupis), dan strategi pemsaran produk UMKM di satu tempat
magang yaitu Nana Homemade sehingga penulis kurang paham mengenai
masalah prosedur pembuatan kue (klepon, cenil, dan lupis) serta strategi
pemasaran yang dilakukan UMKM lainya.
C. Rekomendasi
Berdasarkan permasalahan yang ada pada Nana Homemade, serta
kesimpulan dari masalah pokok laporan, maka saran berikut diharapkan
dapat menjadi masukan yang bermanfaat dan menjadi referensi bagi pihak-
pihak yang berkepentingan :
1. Penulis menyarankan kepada UMKM Nana Homemade untuk
memperhatikan standar sanitasi dan higiensis produk, sehingga produk
yang dihasilkan memiliki mutu yang baik
2. Penulis menyarankan kepada UMKM Nana Homemade untuk
memperhatikan penataan rauang produksi, sehingga layout tempat
usaha lebih tertata dengan baik dan rapi.
17
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2015. Manajemen Pemasaran jilid 1 edisi
13. Jakarta: Penerbit Erlangga.
LPPI dan Bank Indonesia.2015. Profil Bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM). Diakses dari bi.go.id 11 Juni 2023.
Jey, Heizer., Barry, Render. 2015. Manajemen Oprasional. Edisi 11. Jakarta:
Salemba Empat.
18
DAFTAR GAMBAR
19
20
21