(PRAKERIN)
DI SUSUN
O
L
E
H
NAMA:HENOK BENAYA
KELAS: XI MULTIMEDIA
NIS/NISN : 1049/0004577411
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SANGGAU LEDO
PROGRAM KEAHLIAN MULTIMEDIA
TAHUN AJARAN 2021/2022
ii
........................................20202
MENGETAHUI
KEPALA SEKOLAH SMK N 1 SANGGAU LEDO
iii
NAMA : HENUR WIYANTO
ALAMAT : Desa Lembang kec.Sanggau ledo, Kab. Bengkayang, Prov. I-Kalimantan
Barat
Henur wiyanto
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada TUHAN YANG MAHA ESA, atas limpahan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan hasil Praktik Kerja Industri ini, dengan judul
“MENGATUR TATA CAHYA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR” dengan baik.
Laporan ini disusun berdasarkan data yang diperoleh pada saat kegiatan dan referensi lain yang
mendukung. Laporan ini dapat terselesaikan dengan adanya bantuan dari semua pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung. Dalam penyusunan laporan ini, penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
6. Orang Tua yang telah memberikan doa, arahan, dukungan, dan dorongan dari
segi materi maupun moral;
Laporan ini masih banyak kekurangan dalam penyusunannya. Kritik dan saran yang
membangun diharapkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang Penulis berharap laporan ini
dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu.
Sanggau ledo,…………..,2021
Penyusun
Cover ...................................................................................................................
Halaman Judul ................................................................................................... ii
v
Halaman Pengesahan Sekolah ...........................................................................iii
Halaman Pengesahan DU/DI ............................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan .................................................................. 2
1.3 Alasan Memilih Judul ............................................................... 4
1.4 Metode Pengumpulan Data ....................................................... 4
BAB II LATAR BELAKANG
2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan ................................................... 6
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan .................................................. 7
2.3 Bidang Usaha ............................................................................ 7
BAB III PEMBAHASAN MASALAH
3.1 Uraian Materi ( Teori Dasar) ...................................................... 8
3.2 Temuan Masalah ...................................................................... 12
3.3 Langkah-Langkah dan Kegiatan Dokumentasi ......................... 12
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .............................................................................. 16
4.2 Saran........................................................................................ 16
LAMPIRAN ................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 18
vi
BAB I
PENDAHULUAN
2
e. Menjalin kerja sama yang baik antara Sekolah dan perusahaan terkait, baik
dalam usaha maupun dunia industri.
f. Mengenalkan siswa-siswi pada pekerjaan lapangan didunia industri dan usaha sehingga
pada saatnya mereka terjun kelapanagan pekerjaan yang sesungguhnya dapat beradaptasi
dengan cepat.
g. Meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga dalam memdidik dan melatih tenaga
kerja yang berkualitas.
i. Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan di era
teknologi informasi dan komunikasi terkini.
j. Memberikan keuntungan pada pihak Sekolah dan siswa-siswi itu sendiri, karena
keahlian yang tidak diajarkan di Sekolah didapat didunia usaha/industri.
3
a. Di tempat saya sering melaksanakan pengambilan gambar dan perawatan
peralatan fotografi.
c. Dan Saya ingin mengetahui perbandingan antara teori di Sekolah dan praktek
di lapangan.
1.4 Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penyusunan laporan ini adalah
sebagai berikut:
1. Metode Wawacara/Interview
Penulis melakukan tanya jawab dengan orang-orang yang berkecimpung dibidang terkait. Saya
sebagai penulis melakukan tanya jawab langsung dengan DU/DI berkaitan dengan apa yang
saya butuhkan tentang pengumpulan data
2. Metode Literatur
Penulis melakukan pencarian materi materi di berbagai media baik buku, makalah terutama
media internet. Metode ini penulis lakukan karena kurangnya referensi yang ada sehingga
metode ini penulis lakukan untuk menndapatkan materi yang lebih lengkap.
3.Metode Observasi/ Pengamatan
Metode observasi ini dilakukan dengan cara mangamati atau mencatat objek hasil pengamatan
yang dilakukan di lapangan baik secara langsung maupun tidak langsung. Saya sebagai penulis
selalu mengamati kegiatan secara langsung mengenai objek yang akan dikerjakan.
4
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
PROFIL USAHA
A. Profil D’Light Studio
Dlight Studio merupakan usaha yang bergerak dibidang jasa fotografi,
videografi, desain dan printing. Pada tahun 2019 Dlight Studio Foto didirikan
oleh Henur Wiyanto, S. Pd. Pada tahun 2019 nama Brand Usaha masih
menggunakan nama kiku_project dan masih berstatus sebagai freelancer dan
hanya memiliki studio di rumah pribadi, karena begitu banyak permintaan
pasar untuk jasa foto semua genre foto sehingga diperlukan studio foto yang
mempunyai ruangan yang besar. Pada akhir tahun 2021 nama brand
kiku_project berubah menjadi D’light Studio. Pada awal tahun pendirian,
Dlight studio hanya memfokuskan kearah jasa foto Wedding, Preweeding,
Video Dokumentasi dan masih bersifat freelancer. Di akhir tahun 2021
mengorganisi manajemen menjadi lebih tertata rapid dan lebih baik dengan
melebarkan sayap dan berkembang dalam pelayanan jasa Fotografi Studio
Indoor maupun Outdoor serta percetakan. Saat ini Dlight Studio bertempat di
Ruko 2 lantai di Jl. Lembang, Desa Lembang, Kecamatan Sanggau Ledo.
5
Menjadikan Usaha jasa terdepan dibidang studio foto dan printing yang bias
memberikan pelayanan yang nyaman dan produk berkualitas untuk kepuasan
konsumen.
2. Misi
a. Mengutamakan pelayanan yang terbaik, dengan standar
crew yang terhandal dan kreatif.
b. Memberikan pelayanan yang maksimal dengan harga
cukup terjangkau.
c. Meningkatkan pelayanan secara berkala sesuai
perkembangan.
d. Memberikan kualitas SDM dan teknologi sesuai tuntutan
konsumen.
C. Struktur Organisasi
Pimpinan : Henur Wiyanto, S. Pd
Operasional : Putri Eria, A. Md, Keb
6
E. Content Jasa yang ditawarkan di D’Light Studio
1. Foto Indoor/Outdorr
2. Cetak foto
3. Foto Wedding
4. Foto Ulang Tahun
5. Foto Wisuda
6. Prewedding Indoor/Outdoor
7. Foto Keluarga
8. Pas Foto
9. Foto Produk
10. Foto Maternity
11. Foto New Born
12. Desain
13. Editing foto
14. Editing video
15. Banner
16. Stiker
17. Undangan Nikah, Khitan,Ulang Tahun
18. ID Card
7
Manager/Pimpinan
HENUR WIYANTO
Bendahara/keuangan
PUTRI ERIA
1. Foto Prewedding
3. Khinatan
4. Cetak Undangan
5. Cetak Foto
6. Photo Studio
7. Home Recording
8. Desain Grafis
8
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
Seperti kita ketahui bahwa berdasarkan sifat dan garis sinarnya cahaya dapat di bagi menjadi
beberapa jenis :
Walaupun tidak secara fisik memberikan efek yang sama dengan suhu panasnya api
atau dinginnya es, secara psikologi warna dapat juga dikelompokan seperti contoh
warna yang hangat (merah & kuning) dan dingin (biru & hijau).
Cahaya dari matahari pun mempunyai warna yang berbeda disepanjang hari. Pada
pagi dan sore hari akan memberikan warm tone color atau warna yang hangat
kekuning kuningan, maka dari itu pemotretan model di outdoor dianjurkan pada saat
seperti ini.
9
Bohlam 500watt 3200K
Fotoflood 3400K
Flash 5500- 5700K
Langit biru 10000-12000K
Oval Light : posisi lightinng berada di 3/4 object, maka yang terjadi adalah sedikit
bagian bayangan pada bagian belakang Side Light : posisi lighting tepat di samping
objek, maka yang terjadi adalah bayangan pada setengah objek pada sisi yang lain
Rim Light : posisi berada di bagian belakang dengan sudut 1/4 object, maka yang
terjadi adalah bagian depan gelap sehingga akan terjadi garis pada objeck.
Back Light : posisi lighting berada tepat di belakang objek, sehingga bagian depan
sepenuhnya gelap namun di sisi belakang tercipta garis yang sangat jelas dan ini hasil
yang saya dapatkan saat praktek lighting ini
Object 3 Dimensi
10
Berikut penggunaan cahaya pada beberapa objek 3 dimensi
Oval Light
Side light
Rim light
11
Back Light
oval light
12
Side light
Rim light
Back Light
13
Pencahayaan yang diatur dengan baik akan mampu memperlihatkan hasil yang
berbentuk dua dimensi (foto) menjadi seakan tiga dimensi.
Cahaya dapat menambahkan mood atau rasa dalam sebuah karya foto sebagai contoh
dalam semua film horor atau thriller..mahluk yang menyeramkan selalu diberi
penyinaran dari bawah..sehingga penonton me 'rasa' seram.
STUDIO LIGHTING
A. Window Lighting .
Adalah cahaya matahari yang masuk kedalam studio/rumah melalui jendela atau
lubang ventilasi lainnya. Cahaya Matahari ini sebaiknya tidak langsung mengenai
objek karena akan susah sekali mengontrol kontrasnya Lampu Tungsten atau
Fotoflood
Lampu tipe ini biasanya kita sebut dengan Continous Lighting atau cahaya yang
bersinar secara terus-menerus. Keuntungannya akan lebih mudah pengaturannnya,
apa yang kita lihat itu yang terekam kedalam film. Kerugiannya adalah : silau, panas
dan berkecepatan lambat
Flash
Berbagai macam jenis flash banyak ditawarkan pasaran saat ini dari yang paling
sederhana seperti elektronik flash (Canon speedlight, SB Nikon ,Metz, Nissin dll)
hingga yang canggih seperti Broncolor, Visatec, Bowens, Hensel, Proflash, Electra,
Multiblitz,
Elinchrom dll
Bentuk Flash juga beraneka ragam, seperti ; a. Camera Flash
14
Built-in flash, Flash yang ditaruh diatas kamera pada hotshoe dan/atau pada bracket
seperti Metz CT 45,CT60 dll yang dihubungkan dengan kabel syncro ke terminal x sync
kamera b. Monoflash atau dikenal juga dengan Monoblok / Monolight
Jenis lampu ini adalah jenis yang paling sering digunakan dimana instrumen
pengaturannya berada dalam satu body dan pemakaiannya tinggal
dicolok ke stop kontak, biasanya lampu jenis ini dilengkapi dengan built in slave yaitu
mata yang menangkap sinar flash dari lampu lain sehingga menyalakan flashnya
Karena itu bentuknya lebih kecil dari monoblok menjadikan lampu jenis ini lebih
fleksibel serta mudah dalam pengaturan karena instrumen pengaturannya tidak
terletak pada flashhead melainkan pada sumber dayanya yang dapat diletakan didekat
fotografer Satu Powerpack dapat menyediakan daya untuk dua hingga empat flash
head, tergantung pada jenisnya dan besarnya daya yang
b. Ringflash
15
Ditaruh seperti filterdidepan lensa efeknya bila diatur sedemikian rupa dapat
memberi bayangan tipis disekeliling obyek. Biasanya flash ini dipakai untuk
pemotretan mikro fotografi c. Linear Flashtube
Flashtube yang berbentuk macam neon panjang sering digunakan untuk mencahayai
background
Standard pencahayaan dalam studio yang umum dipakai saat ini adalah elektronik
flash menggantikan lampu continuous atau tungsten lighting
Kecepatan Tinggi sekitar 1/100 hingga 1/500 second sehingga dapat membekukan gerak
Karena suhu warna flash yang berkisar antara 5500K s/d 5700K maka sesuai dengan suhu
warna Film Daylight yaitu 5500K
Hal diatas menggantikan kerugian Lampu Tungsten yang antara lain:
Keuntungan lain dari pada Elektronik Flash adalah karena bentuknya yang mungil serta
suhu yang dingin tidak panas maka dapat dimasukan kedalam softbox atau aksesori
tambahan lainnya yang beraneka ragam.
Meski demikian lampu tungsten juga memiliki kelebihan khusus dibandingkan dengan
Elektronik Flash, kelebihan lain itu adalah : Lampu Tungsten dapat merekam Motion
Bur atau merekam gambar gerak yang blur atau istilah kerennya Streak Photography
yang dapat digabungkan dengan flash untuk mendapatkan gambar yang tajam diakhir
blur akibat gerakan tersebut.
Mengumpulkan Quantitas jumlah cahaya yang ideal untuk mendapatkan DOF yang
ideal pada pemotretan tertentu seperti Industrial Fotografi, dengan Tungsten kita
16
dapat merekam ruang tajam gambar sesuai dengan diafragma yang kita butuhkan
dengan cara mengatur atau menyesuaikan kecepatan rana.
Elektronik Flash dapat melakukan hal yang sama dengan cara Multiple Flashes atau
dengan melepaskan Flash secara berulang kali dengan catatan
Sedangkan untuk menentukan besarnya kekuatan Studio Flash (kecuali kamera flash)
tidak dengan GN atau Guide Numbernya melainkan dengan Elektrikal Inputnya yaitu
dengan Joule atau Watt per-Second (WS).
Maksudnya adalah kekuatan energi mentah yang dapat ditampung dalam unit,
tergantung pada besarnya kapasitor dan voltase yang akhirnya akan dilepaskan
menjadi energi cahaya dengan catatan tidak semuanya dapat dilepaskan menjadi
cahaya karena adanya variable flashtube dan juga kebocoran.
Hal ini juga ada sangkut pautnya dengan aksesori yang dapat ditambahkan pada sumber
cahaya ini seperti Softbox, Reflektor dan
Payung Pantul
Alat untuk mengukur kekuatan sinar atau menetukan bukaan diafragma yang
dikeluarkan oleh lampu studio dengan berbagai macam aksesorinya hanya ada tiga
macam yaitu dengan :
17
1. Flash Meter yaitu alat untuk mengukur diafragma yang dibutuhkan atau EV (Eksposure
Value) dari Flash.
Ada 2 (dua) cara dalam membaca atau mengukur pencahayaan flash yaitu :
1. Polaroid Film
Merupakan alat pengukur yang paling akurat dibandingkan Flash Meter tetapi masih
menggunakan metode lama yaitu trial and error, semakin lama jam terbang seorang
fotografer studio dia akan semakin dapat mengira eksposure yang pas dan semakin
akrab sang fotografer dengan peralatan lightingnya semakin mudah dalam mengukur
pencahayaan dengan tepat.
18
3.2 Langkah Kegiatan Dan Gambar/Dokumentasi Temuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka proses kegiatan
Mengoperasikan Kamera Digital Dan Perawatan Peralatan Fotografi Di VIDGRAPH MEDIA
tergambar pada dokumentasi dibawah ini:
19
4. Memasang Flash Eksternal
5. Memasang lighting
20
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Program Prakerin yang diterapkan di Dunia Usaha/Dunia Industri sangat mendukung bidang
pendidikan dan kemajuan bagi dunia bisnis atau usaha.
Dengan berakhirnya kegiatan Prakerin ini dapat kami simpulkan sebagai berikut:
1. Hasil teori yang didapat dari Sekolah bisa diterapkan di dunia usaha secara
maksimal.
2. Dengan adanya Prakerin ini, maka dapat tercipta tenaga kerja yang profesional
dan siap kerja nantinya.
22
1. Diharapkan agar kerjasama antara Sekolah dengan perusahaan lebih
ditingkatkan dengan memberi banyak peluang kepada siswa/i SMK untuk (Prakerin).
LAMPIRAN
FOTO PERNIKAHAN
MERAWAT PERANGKAT HARDWARE
MENGEDIT VIDIO
DOKUMENTASI PEMBANGUNAN POSKAMBLING DUSUN JAWA
MEMBUAT BLOG
DAN LAIN-LAIN……..
23
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/ACER/Downloads/2ae637db7210b2184a009119e0cca07e%20(1).pdf
24