KELOMPOK 5 ( LIMA )
KELAS :D
2
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan Puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas yang diberikan dosen pengampu kami dengan berhubungan
tentang Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle), Bauran Pemasaran
(Marketing Mix) dan SCP (Structure – Conduct - Performance) Pada
Agroindustri Roti Ceria Cake And Bakery
Semoga makalah ini dapat berguna bagi saya ,dosen pengampu dan para
pembaca pada umumnya. Namun walaupun makalah ini telah selesai tentulah
tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, hal ini karena disebabkan oleh
keterbatasan ilmu pengetahuan yang di miliki, oleh sebab itu kritik serta saran
yang mengenai pada perbaikan isi dari makalah ini sangat kami harapkan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1..................................................................................................... Latar Belakang
............................................................................................................................1
1.2............................................................................................... Rumusan Masalah
............................................................................................................................1
1.3................................................................................................. Tujuan Penulisan
............................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle).......................................................3
2.2. Indikator dalam Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle).............................4
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle). .....................................................5
3.1.1 Tahap Pengenalan ...................................................................................5
3.1.2 Tahap Pertumbuhan ................................................................................5
3.1.3. Pengukuran Posisi Siklus Hidup Produk................................................7
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan.....................................................................................................10
4.1. Saran................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Kabupaten Jember hal ini disebabkan karena gaya hidup masyarakat yang
sudah berkembang maju mengikuti kemajuan zaman dan teknologi sehingga
mempengaruhi pola pikir mereka dalam mengkonsumsi makanan siap saji
salah satunya adalah makanan siap saji berupa roti, oleh sebab itu perusahaan
harus mampu bersaing dengan memperhatikan strategi pemasaran yang tepat
melalui konsep bauran pemasaran dan analisis daur hidup produk (Product
Life Cycle) untuk mengetahui pada posisi manakah perusahan tersebut yang
nantinya dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat sehingga tujuan
perusahaan dapat tercapai.
Bauran pemasaran menurut (Rambat Lupiyoadi dan A.
Hamdani:2008). Merupakan perangkat/alat bagi pemasar yang terdiri atas
berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar
implementasi strategi pemasaran dan penentuan posisi yang diterapkan dapat
berjalan sukses. Sedangkan bauran pemasaran (marketing mix) menurut
(Kotler:2009), merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasaranya di pasar
sasaran.
Pada umumnya, strategi bauran pemasaran dapat berubah karena
dipengaruhi oleh tiga faktor:
1. Siklus hidup produk, strategi harus disesuaikan dengan tahap – tahap daur
hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan
tahap kemunduran.
2. Posisi persaingan perusahaan di pasar, strategi pemasaran harus bisa
disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam tingkat persainagan, apakah
dalam kategori memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil
sebagian kecil dari ceruk pasar.
3. Situasi ekonomi, strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi
ekonomi, perusahaan harus memandang ke depan dan mengembangkan
strategi jangkan panjang untuk memenuhi kondisi yang sedang berubah
dalam industri mereka dan memastikan kelangsungan perusahaan pada
jangka panjang.
2
Tahapan dalam siklus hidup produk menurut (Naibaho:2007).
Merupakan salah satu faktor penting dalam penentuan kebijakan strategi
bauran pemasaran (Marketing Mix) yang akan dijalankan. Walaupun dalam hal
tertentu masih terdapat penyesuaian strategi dalam suatu tahap siklus hidup
produk, namun dalam kombinasi bauran pemasaran yang tidak tepat dapat
menurunkan kurva penjualan produknya. Adapun tahap – tahap yang biasanya
dialami produk sejak diluncurkan dipasaran diawali dengan tahap perkenalan
(introduction), biasanya perusahaan melakukan promosi dengan gencar agar
konsumen menyadari keberadaan produk di pasaran kemudian produk berada
pada tahap pertumbuhan (growth) dimana perusahaan telah mendapatkan
tempat di masyarakat, penjualan produk meningkat seiring dengan permintaan
yang tinggi. Tahap kedewasaan (maturity) merupakan tahap dimana produk
telah mencapai tingkat tertinggi dalam siklus hidupnya. Umumnya, produk
berada pada tahap ini dalam jangka waktu yang lama dan perusahaan
menerapkan strategi yang tepat agar produknya tetap bertahan di pasaran.
Setelah mengalami tahap kedewasaan (maturity), produk yang tidak bertahan
karena strategi pemasaran yang tidak tepat akan mengalami pada tahap
penurunan (declining). Pada tahap ini produk mulai dilupakan konsumen
karena mengalami keusangan dalam perkembangan produk. Dalam tahap ini
perusahaan diharapkan mampu melakukan inovasi baik dari segi produk dan
cara pemasaran agar siklus hidup produk dapat didaur kembali. Produk yang
tidak ditangani secara tepat pada tahap ini dapat mengakibatkan kerugian bagi
perusahaan (Naibaho:2007).
3
Perilaku mempengaruhi kinerja (semakin tinggi tingkat kompetisi,
semakin rendah market power atau semakin rendah keuntungan
perusahaan)
Struktur mempengaruhi kinerja (semakin rendah tingkat konsentrasi pasar,
semakin rendah pula tingkat kolusi atau semakin tinggi tingkat kompetisi,
dan market power pun semakin rendah)
Hubungan antara struktur pasar dan kinerja industri dapat dijelaskan
dengan tiga macam hipotesis. Pertama, traditional hypothesis yang
menjelaskan bahwa adanya hubungan yang positif antara konsentrasi
industri dengan profitabilitas. Kedua, efficient structure hypothesis
yang menyatakan bahwa konsentrasi industri tidak terjadi secara acak,
melainkan lebih merupakan hasildari efisiensi perusahaan. Ketiga,
product differentiation yang menyebutkan bahwa besarnya pangsa
pasar disebabkan oleh adanya diferensiasi produk.
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) pada
Agroindustri Roti Ceria Cake And Bakery.
2. Untuk mengetahui Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) pada
Agroindustri Roti Ceria Cake And Bakery.
3. Untuk mengetahui struktur pasar (Structure), Perilaku (Conduct) dan
Kinerja (Performance) pada Agroindustri Roti Ceria Cake And Bakery.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
4. Tahap kemunduran (Decline)
Pada tahap ini penjualan sebagian besar produk pada akhirnya
menurun. Penjualan produk dapat jatuh pada titik nol, atau bertahan di titik
yang rendah. Penjualan menurun karena sejumlah alasan, termasuk
perkembangan teknologi, pergeseran selera konsumen, serta meningkatnya
persaingan domestik dan luar negeri.
6
diinginkan dalam pasar sasaran atau dengan kata lain 4P merupakan kombinasi
dari variabel-variabel pemasaran yang merupakan faktor internal yang berada
dalam jangkauan yang dapat dikendalikan oleh perusahaan itu sendiri.
Dari pengertian bauran pemasaran diatas alat pemasaran secara umum
dikenal dengan 4P yaitu: produk (product), harga (price), tempat/distribusi
(place), dan promosi/iklan (promotion).
Bauran pemasaran (marketing mix) tersebut penjelasannya sebagai berikut:
1. Produk (Product)
Produk menurut Nitisastro (2012) Merupakan suatu yang berbentuk
barang dan atau jasa yang mampu memberikan manfaat serta nilai kepada
konsumen. Dikatakan produk selain memberikan manfaat juga memberikan
dapat sejumlah nilai bagi para konsumen, semakin tinggi nilai yang
melekat pada sebuah produk tentu akan semakin memberikan beban kepada
harga barang.
2. Harga (Price)
Bagi pelaku usaha, harga merupakan imbalan yang berupa
pembayaran yang diterima oleh karena telah menyerahkan suatu produk
barang atau jasa kepada konsumen (Nitisastro,2012:199).Kotler (2003)
dalam Herlambang (2014:47) harga (price) merupakan sejumlah uang yang
di bayarkan oleh konsumen kepada produsen untuk mendapatkan suatu
produk atau barang. Variabel dalam bauran harga yaitu daftar harga,
potongan harga, syarat kredit, dan periode pembayaran.
3. Promosi (Promotion)
Tujuan promosi tidak lain adalah untuk lebih memperkenalkan nama,
manfaat, dan nilai yang melekat pada produk yang ditawarkan kepada
masyarakat pada umumnya dan khususnya pada calon-calon konsumen
(Nitisastro,2012:202). Kegiatan promosi dilakukan dengan berbagai cara
yang pada umumnya adalah berupa komunikasi melalui media cetak, media
layar kaca, madia audio, atau gabungan dari seluruh media. Menurut
Herlambang (2014:56) Promosi merupakan salah satu variabel didalam
Marketing Mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam
pemasaran produk atau jasanya.
7
bagian dari organisasi produsen, akan tetapi bisa juga merupakan
organisasi yang bebas dan berdiri sendiri di luar organisasi produsen.
saluran distribusi adalah suatu perangkat organisasi yang tergantung yang
tercakup dalam proses yang membuat produk atau jasa menjadi untuk
digunakan atau di konsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis.
Pemasaran n
Produk Menawarkan Menawarkan Memperluas Mengurangi
produk dasar lebih banyak merek dan jenis produk
jenis produk, inovasi yang lemah
service, garansi produk
Harga Menggunaka Harga yang Harga sama Menurunkan
n biaya menembus pasar atau lebih harga
8
tambahan baik dari
pesaing
Saluran Membangaun Membangun Menghapus Menghapus
Distribusi distribusi distribusi yang distribusi outlet yang
yang selektif intensif yang lebih tidak
intensif dibutuhkan
Strategi Menggunaka Membangun Meningkatk Mengurangi
Promosi n banyak minat konsumen an promosi promosi
penjualan untuk membeli untuk sampai tingkat
untuk produk mendorong minimal
membuat Brand
orang tertarik Awareness
mencoba
Pengiklanan Membangaun Membuat orang Membangu Mengurangi
kesadaran dari menyadari n Brand sampai ke
produk produk menjadi Differentiati tingkat tertentu
diantara memilih produk on dan untuk
pengadopsian Brand mempertahank
awal dengan Quality an pelanggan
penyalur setia
Sumber: Kotler. (2009)
9
diferensiasi, integrasi vertikal dan hambatan keluar masuk pasar (Scherer,
1974).
10
3. Pengikut pasar (Market follower) adalah yang memiliki pangsa pasar
20%
4. Perelung pasar (Market nicher) adalah yang memiliki pangsa pasar
10%
Tabel 3. Tipe- Tipe Pasar Berdasarkan Kondisi Utama
Tipe Pasar Kondisi Utama
Monopoli Murni Perusahaan menguasai 100% pangsa pasar
Perusahaan yang Perusahaan minimal menguasai 50% sampai dengan
Dominan 100% dari pangsa pasar dan tanpa pesaing yang kuat
Oligopoly Ketat Penggabungan empat perusahaan terkemuka yang
memiliki pangsa pasar 60% sampai dengan 100%
Oligopoly Penggabungan empat perusahaan terkemuka yang
Sedang memiliki pangsa pasar 40% sampai dengan 60%
Oligopoly Penggabungan empat perusahaan terkemuka yang
Longgar memiliki pangsa pasar dibawah 40%
Persaingan Banyak pesaing yang efektif dan tidak ada satupun
Monopolistic yang memiliki pangsa pasar lebih dari 10%
Persaingan Terdapat lebih dari 50 pesaing dan tidak ada satupun
Murni yng memiliki pangsa pasar yang berarti.
Sumber: Jaya (2001)
b. Konsentrasi Pasar
Konsentrasi industri merupakan suatu variabel yang dapat diukur
dan pada umumnya pengukuran ini lebih banyak dilakukan untuk
derajat struktur oligopoli (Hasibuan, 1994). Konsentrasi sering
digunakan sebagai ukuran tingkat persaingan. Konsentrasi juga sering
dipakai sebagai alat analisis struktur pasar, perilaku dan kinerja
perusahaan yang beroperasi di dalamnya dan secara tidak langsung
menjadi indikator perilaku anti persaingan atau kolusi (Satriawan dan
Wigati, 2002).
Pengertian konsentrasi sangat erat hubungannya dengan pangsa
pasar dari perusahaan-perusahaan yang ada dalam suatu industri.
Semakin besar pangsa pasar yang dikuasai oleh perusahaan-perusahaan
tersebut relatif terhadap pasar total, maka dapat dikatakan bahwa
industri tersebut mempunyai tingkat konsentrasi yang tinggi.
11
c. Hambatan Untuk Masuk (Barrier To Entry)
Menurut Asian Development Bank (2001) barrier to entry dapat
didefenisikan sebagai setiap bentuk karakteristik pasar yang menghambat
pendatang (entrant) baru untuk bersaing atas dasar yang sama dengan
perusahaan yang sudah ada. Dalam defenisi ini, kombinasi biaya yang hilang
(sunk cost) dan skala ekonomi dapat menjadi barrier to entry.
Shepherd dalam Juwita (2004) membagi hambatan untuk masuk
menjadi dua jenis, yaitu : hambatan eksogen dan hambatan endogen.
1. Hambatan Eksogen
Hambatan untuk masuk ke dalam pasar yang sifatnya berada diluar
kontrol dari leading firms dan merupakan suatu penyebab
fundamental yang tidak dapat diubah.
2. Hambatan Endogen
Termasuk ke dalam hambatan endogen antara lain kebijakan harga
dari establish firm, penciptaan kelebihan kapasitas, image dari
loyalitas merk suatu produk, strategi penguasaan produk, strategi
bahan baku.
12
berupa iklan yaitu salah satu upaya untuk meningkatkan atau
mempertahankan pangsa pasar.
1. Strategi Produk
Strategi produk harus mengikuti perkembangan produk tersebut
mengingat adanya siklus produk yang menempatkan perkembangan
produk pada fase-fase tertentu. Siklus produk diawali dengan
perkenalan dimana suatu produk belum mempunyai jati diri dan
belum dikenal konsumen.
Tahapan berikutnya adalah pertumbuhan yang ditandai dengan
mulai stabilnya produk sehingga perusahaan perlu melakukan
penentuan kapasitas produksi di masa yang akan datang. Produk pada
tahap kedewasaan berpotensi memunculkan hadirnya produk serupa
dari pesaing-pesaing. Tahap terakhir dalam siklus produk adalah
terjadinya penurunan penjualan. Pengambilan keputusan yang tegas
dari perusahaan penting dilakukan karena jika kondisi penurunan terus
berlanjut maka akan berdampak pada keberlangsungan hidup
perusahaan.
2. Strategi Harga
Kemungkinan penentuan harga oleh perusahaan menurut Burgess
dalam Hasibuan (1993) ada tiga macam :
1. Menyepakati harga jual yang sama dengan pesaingnya,
menguntungkan bagi perusahaan karena kondisi persaingan
cenderung aman namun merugikan konsumen karena harga yang
ditetapkan mungkin telalu tinggi.
2. Menentukan harga yang terendah agar dapat menghancurkan
Pesaingnya
3. Memperlambat laju pemunculan produk baru jika terdapat derajat
diferensiasi, hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko.
3. Strategi Promosi
Strategi promosi dilakukan untuk meningkatkan jumlah penjualan
darisuatu perusahaan. Beberapa strategi yang biasa digunakan oleh
perusahaan dalam mempromosikan produknya adalah dengan
13
memberikan diskon atau potongan harga, mengadakan obral, dan yang
cukup berperan penting adalah iklan. Diskon atau potongan harga
dilakukan untuk menarik minat beli masyarakat dan biasanya
dilakukan saat menjelang adanya perayaan khusus, misalnya hari
raya. Obral lebih bertujuan untuk menghabiskan stok barang lama
yang ada di gudang, oleh karena itu obral biasa dilakukan pada akhir
tahun atau akhir periode tertentu. Iklan adalah strategi yang cukup
berperan dalam proses penjualan produk
BAB III
PEMBAHASAN
Pabrik Roti Ceria adalah salah satu unit usaha dari perusahaan CV.
Sari Agung yang telah berdiri sejak 10 Juli 1985 berdasar akte notaris Irawan
Soerodjo, SH. No. 16 dan akte perubahan peseroan dan anggaran dasar No.
14
88 tanggal 18 Juli 1987, alamat perusahaan di jalan KH. Sidik No. 46 Jember,
perusahaan ini adalah usaha keluarga yang telah dirintis sejak 1968, selama
ini perusahaan berkonsentrasi pada bidang perdagangan, pertokoan, dan
distribusi barang dan telah bekerjasama dengan perusahaan Penanaman
Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Dalam Negeri (PMDN), sehingga
perusahaan memiliki pengalaman dalam bidang Marketing-Selling-Distribusi,
berdasar pengalaman tersebut pada 2 Februari 2011 perusahaan mendirikan
pabrik roti dan telah melaksanakan taste sampling untuk mendapatkan respon
yang saat ini digunakan sebagai tag line yaitu : Murah-Enak-Fresh From The
Oven. Strategi tag line tersebut dimaksudkan untuk daya dukung merk yang
berkelanjutan dengan tingkat : brand awareness, brand acquisition, brand
equity dan akhirnya brand loyalty.
1. Volume Penjualan
Seiring dengan perkembangannya waktu pihak pengelola Roti
Ceria terus memperbaiki sistem pemasarannya agar produk yang
dihasilkan semakin dikenal masyarakat, sehingga pada pertengahan tahun
2011 pihak pengelola Roti Ceria membuka outlet sebagai tempat dalam
memasarkan produknya dan seiring waktu merk dari roti ceria mulai
dikenal oleh masyarakat, hal ini dibuktikan dari tingkat pendapatan yang
diperoleh oleh pihak perusahaan roti selama 5 tahun terakhir, berikut ini
data penjualan dari Roti Ceria.
Tabel 4. Volume Penjualan Roti Ceria 2012 – 2016
No Tahun Penjualan
1. 2012 Rp 2.253.375.450
2. 2013 Rp 2.503.375.450
3. 2014 Rp 4.551.900.000
4. 2015 Rp 4.913.870.000
5. 2016 Rp 3.709.260.000
Sumber: Roti Ceria
Dari tabel 4 di atas, dapat dilihat bahwa penjualan produk Roti
Ceria cenderung menunjukkan peningkatan selama 4 tahun dan mengalami
15
penurunan pada tahun 2016, sesuai dengan pengamatan yang dilakukan
oleh peneliti di Roti Ceria. Namun ditahun 2016 jumlah pendapatan yang
diperoleh oleh toko Roti ceria mengalami penurunan yang cukup
signifikan. Dari hal tersebut pihak pengelola juga harus dapat
megantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi dari adanya pesaing
bisnis yang ada di pasaran.
2. Pesaing
Bisnis kuliner roti di Kabupaten Jember saat ini sudah mulai
dikenal masyarakat hal ini dipengaruhi oleh banyaknya toko roti yang
berdiri di Kabupaten Jember hal ini disebabkan karena gaya hidup
masyarakat yang sudah berkembang maju mengikuti kemajuan zaman dan
teknologi sehingga mempengaruhi pola pikir mereka dalam
mengkonsumsi makanan siap saji salah satunya adalah makanan siap saji
berupa roti, hal ini dapat dilihat dari tabel para pesaing toko roti di
wilayah Kabupaten Jember. Berikut adalah tabel pesaing toko roti di
wilayah Kabupaten Jember.
Tabel 5. Daftar Pesaing Toko Roti di Kabupaten Jember
16
Roti Ceria Cake and Bakery mulai merintis usahanya sejak tahun 2011
yang mana pada awal tahap perkenalan produknya pihak pengelola ceria
mengadakan sistem pemasaran secara manual yaitu dengan cara berjualan
berpindah – pindah dari satu rumah ke rumah lainnya atau yang disebut sistem
door to door. Hal ini dilakukan sebagai langkah pengenalan produk yang
dihasilkan oleh pengelola roti ceria agar masyarakat dapat mengenal produk
dari merk tersebut. Pada tahap perkenalan produk pihak pengelola mengalami
banyak kendala utamanya dalam penerapan konsep bauran pemasaran
(Marketing Mix) yang masih kurang berjalan dengan baik pada saat tahap
perkenalan. Hal ini disebabkan karena produk yang dihasilkan masih tidak
memiliki pilihan varians rasa dan bentuk, selain itu penyesuaian harga pada
saat awal produksi sangat sulit ditentukan karena konsumen masih menawar
produk dengan harga yang sangat rendah, sistem distribusi yang begitu sulit
juga salah satu faktor penghambat dalam proses pengenalan dari produk roti
ceria karena bisnis ini tidak memiliki tempat yang tetap untuk sitem
penjualannya dan demi perbaikan promosi pihak pengelola meminta saran dari
konsumen mengenai produk yang dijualnya pada saat sistem penjualan secara
door to door.
17
penjualan yang di masukkan merupakan data penjualan lima tahun terakhir
(terbaru).
Tabel 6. Perhitungan dengan Metode Polli and Cook
Penjualan (Sales
Tahun Revenue) dalam ∆ % (X) X-µ (X - µ)²
milyar Rupiah
2012 2.253 - - -
2013 2.503 11,09 (8,11) 65,77
2014 4.551 81,82 62,62 3.921,26
2015 4.913 7,95 (11,25) 126,56
2016 3.709 (24,05) (43,25) 1.870,56
Σ 76,81 5.984,15
Sumber: Industri Roti ceria (diolah)
Menentukan nilai persentase kenaikan rata – rata (µ), yang di
dapatkan dari perhitungan sebagai berikut:
∑x
µ=
n−1
76,81
µ=
5−1
76,81
µ=
4
µ=19,20
σ 2=∑ ( x−µ) ²
σ =√ ∑ ( x−µ)²
σ =√ 5.984,15
σ =77,36
18
Z = µ + 0,5σ
Z = 19,20 + 38.68
Z = 57,88
Y = µ – 0,5σ
Y = 19,20 – 0,5(77,36)
Y = 19,20 – 38,68
Y = (-19,48)
19
1. Produk (Product)
Perusahaan Roti Ceria Cake and Bakery merupakan industri Roti
yang mengusung produknya yaitu brand Roti Ceria, bermacam – macam
aneka jenis Roti seperti misalnya Roti manis, donat, muffin, Roti boy, dan
kue tart. dengan jenis – jenis Roti di mana memiliki keunikan feature
(bentuk), taste (rasa), tekstur (kelembutan) dan variasi isi yang beragam.
Pada awal berdirinya pada tahun 2011 industri Roti Ceria Cake and
Bakery pada tahap perkenelan produknya perusahaan hanya memproduksi
50 Roti kurang lebih dalam 5 jenis macam Roti yang di produksinya.
Dalam 6 tahun industri Roti Ceria Cake and Bakery mengalami
perkembangan di mana pihak Roti Ceria Cake and Bakery mampu
membuat ± 30 macam jenis – jenis Roti yang telah di inovasi oleh pihak
Roti Ceria dengan berbagai varians rasa dan bentuk sehingga dapat
menarik minat konsumen. Dalam tahap perkembanganya pihak Roti Ceria
Cake and Bakery telah berhasil mengembangkan berbagai jenis Roti dari
tahap perkenalan yang dapat membuat 5 macam jenis Roti, saat ini pihak
Roti Ceria Cake and Bakery telah berhasil menginovasi produknya
sebanyak ± 30 varians jenis Roti.
2. Harga (Price)
3. Promosi (Promotion)
20
pemasaran langsung (direct marketing), Hubungan masyarakat (public
relation) dan periklanan (advertising). Berikut adalah penjelasan dari
berbagai promosi yang di terapkan oleh pihak Roti Ceria Cake and
Bakery:
21
Cake and Bakery agar semakin erat dalam membangun kerjasama di
bidang bisnis.
22
harga dari produk pesaing tujuan ini di lakukan agar pihak Roti Ceria
Jember dapat menentukan harga jual yang sesuai pada produk yang di
jualnya.
3. Strategi Promosi (Promotion)
23
Struktur pasar Roti Ceria Cake and Bakery dapat dilihat melalui pangsa
pasar (Market Share), dimana nilai pangsa pasar (Market Share) dapat
menentukan posisi produk dalam persaingan pasar dan tipe struktur pasar.
24
Gambar 1. Pangsa Pasar (Market Share) Roti Di Indonesia Tahun 2016
Sumber: www.topbrand-award.com
Gambar 1 menunjukan bahwa PT Nippon Indosari Corpindo Tbk,
menguasai 90% pangsa pasar roti di Indonesia dan 10% dikuasai oleh merek-
merek roti yang lainnya seperti BreadTalk, Garmelia dan Holland Bakery serta
Ceria Cake and Bakery. Meskipun sudah menjadi market leader namun Sari
Roti menginginkan market share pada tahun 2017 naik sebesar 92% pangsa
pasar di Indonesia.
Dari data diatas posisi produk Roti Ceria Cake And Bakery dalam
persaingan pasar yaitu terletak pada posisi Relung Pasar (Market nicher)
sama hal nya dengan BreadTalk, dan Holland Bakery yang memiliki TBI kurang
dari 10% posisinya berada pada Relung Pasar (Market nicher) . Dikatakan
(Market nicher) karena produk Roti Ceria Cake and Bakery memiliki
karakteristik yang sesuai dengan karakteristik Relung pasar, beberapa produk
Roti Ceria Cake and Bakery yang tidak kalah saing dengan produk roti lainnya
meskipun Roti Ceria Cake and Bakery tidak termasuk top brand di Indonesia
tetapi secara umum perusahaan Ceria Cake and Bakery berkembang dan telah
memiliki 5 outlet serta Roti Ceria Cake and Bakery ingin menanamkan citra
produk yang berkualitas terhadap para konsumennya, dengan cara
mengutamakan mutu dan rasa dengan berbagai inovasi-inovasi mengenai
produk yang berkualitas sehingga konsumen mempunyai presepsi yang sama
dengan apa yang diharapkan perusahaan tentang produk yang ditawarkan
Perilaku (Conduct)
25
1. Strategi Produk (Product)
Secara umum strategi perluasan produk yang harus di lakukan oleh pihak Roti
Ceria Jember agar dapat menarik minat konsumen dalam melakukan suatu
pembelian pada Roti Ceria Jember adalah menerapkan strategi tertentu yang di
lakukan dengan tujuan agar pihak Roti Ceria Jember dapat semakin
mengembangkan produknya menjadi lebih bervariasi dari sebelumnya.
Sedangkan strategi produk yang di lakukan oleh pihak Roti Ceria Jember
sudah menawarkan berbagai macam produk baru untuk memproduksi lebih
banyak jenis produk yang telah di inovasi, namun dalam segi pelayanan dan
pemberian garansi pihak Roti Ceria Jember masih kurang mumpuni dalam
menerapkan strategi dalam memasarkan produknya.
Dalam menginovasi produknya pihak Roti Ceria Jember juga dapat melakukan
dengan cara menambah variasi produk dari segi bentuk produk Roti agar lebih
bervariasi lagi selain itu inovasi lain yang dapat di lakukan adalah dengan
menambah produk minuman pada produk yag di jualnya dengan mengembangkan
usaha berbentuk cafe seperti yang sedang berkembang di wilayah Kabupaten
Jember ini. Strategi lain yang perlu di perhatikan oleh pihak Roti Ceria Jember
adalah terletak pada kepuasan konsumen yaitu dengan menerapkan pelayanan
yang maksimal serta pemberian jaminan atau garansi sebagai meningkatkan
kepercayaan terhadap Roti Ceria Jember, seperti mengubah kualitas pelayanan
dari karyawan dengan cara menerapkan 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan
santun) dalam pelayanan, selain itu strategi lain yang dapat di lakukan adalah
dengan memberikan seragam yang sesuai pada karyawan agar tampak lebih rapi.
26
namun tetap mengutamakan mutu dan kualitas dari produk yang di jualnya, tujuan
dari strategi ini agar konsumen dapat tetap loyal terhadap produk yang ada pada
Roti Ceria Jember.
Strategi harga yang perlu juga di lakukan oleh Roti Ceria Jember yaitu dapat
menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitive terhadap harga dan
strategi penetapan harga yang lain dapat menggabungkan item produk roti tertentu
yang berbeda atau yang disebut strategi (Bundle Price) agar mendapat potongan
harga, serta meganalisis pangsa pasar terhadap para pesaing yang mana analisis
tersebut di gunakan oleh pihak Roti Ceria Jember untuk mengetahui naik turunnya
harga dari produk pesaing tujuan ini di lakukan agar pihak Roti Ceria Jember
dapat menentukan harga jual yang sesuai pada produk yang di jualnya.
Strategi promosi sangat perlu di kebangkan oleh pihak Roti Ceria Jember sebagai
tuntutan perkembangan teknologi yang semakin canggih hal ini di lakukan
sebagai upaya agar promosi dari Roti Ceria Jember menjadi luas di beberapa
wilayah dan Kabupaten di luar kota Jember. Menurut Kotler (2009) strategi
promosi pada tahap pertumbuhan yang harus di lakukan yaitu dengan membangun
minat konsumen untuk membeli produk yang akan di konsumsinya. Dalam hal ini
pihak Roti Ceria Jember telah menerapkan strategi promosi yaitu (Direct
Marketing, Public Relation, Advertising, Personal Selling) berupa sistem promosi
menggunakan sistem penjualan door to door, bekerjasama dengan instansi –
instansi, menjadi sponsor dalam kegiatan – kegiatan tertetu dan perluasan pasar
dengan menawarkan poduknya melalui media promosi elektronik yaitu berupa
blogspot dan promosi melalui jejaring sosial seperti Facebook.
Strategi promosi lain yang dapat di lakukan oleh Roti Ceria Jember dapat di
lakukan dengan cara mengembangkan berbagai strategi promosi yang berbasis
teknologi membuat web resmi dan aplikasi mengenai Roti Ceria Jember agar
konsumen dapat meliahat menu varians, harga produk secara lengkap sehingga
dapat menimbulkan kepercayaan di hati konsumen dan promosi lain yang dapat di
lakukan dengan memberikan diskon 5% pada konsumen setiap membeli minimal
pembelian Rp. 300.000,- dalam item produk tertentu.
27
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
28
DAFTAR PUSTAKA
Ridwan, Muhammad. 2013. Analisis Daur Hidup Produk (Product Life Cycle) Dalam
Menentukan Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pada Roti Ceria.
Universitas Muhammadiyah Jember.
Diunduh : http://digilib.unmuhjember.ac.id/gld.php?mod=muhammadri-5220
29