Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH STRATEGI PEMASARAN

“STRATEGI PEMASARAN DALAM SIKLUS HIDUP PRODUK”

DOSEN PEMBIMBING :
Jasri, SE.Sy.,M.E

DISUSUN OLEH :
1. Putri Amelia (105251102719)
2. Fitriana Rezky (105251100919)
3. Yugi amalia putri (105251107519)
4. Mashuda Rawi (105251104819)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


FAKULTAS AGAMA ISLAM
HUKUM EKONOMI SYARIAH
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “STRATEGI
PEMASARAN DALAM SIKLUS HIDUP PRODUK“. Pada makalah ini kami banyak mengambil
dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penyusunan menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
semua pihak yang membaca…

Makassar, DESEMBER 2022

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................ i

KATA PENGANTAR .................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................ iii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................ 1

A. Latar belakang ................................................................ 1

B. Rumusan masalah ............................................................ 1

C. Tujuan .............................................................................. 1

BAB 2 PEMBAHASAN .............................................................. 2

A. Pengertian siklus hidup produk ..................................... 2

B. Tahapan siklus produk ..................................................... 2

C. Strategi Pemasaran Setiap Tahapan siklus hidup produk 5

D. Strategi-Strategi hidup produk yang wajib diterapkan .... 9

BAB 3 PENUTUP ........................................................................ 11

3.1 Kesimpulan .................................................................... 11

3.2 Saran .............................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Perencanaan pemasaran dimulai dengan merumuskan sebuah penawaran untuk
memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan sasaran. Pelanggan akan menilai
penawaran berdasarkan elemen dasar yaitu fitur dan kualitas produk, bauran dan kualitas
layanan, dan harga. Ketiga elemen ini harus digabungkan ke dalam suatu penwaran
menarik yang kompetitif.
Strategi produk akan membahas terkait bagaimana pemasar dapat
mengklasifikasikan produknya, melakukan diferiansiasi produk, mengembangkan lini
produknya, serta menciptakan produk yang memiliki keunggulan dibanding pesaingnya
dalam skala nasional maupun internasional.
Produk adalah elemen kunci dalam penawaran pasar, pemimpin pasar biasanya
menawarkan produk dan jasa bermutu tinggi yang memberikan nilai pelanggan yang paling
unggul. Secara luas, produk (product) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa,
pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide.
Siklus hidup produk suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang
dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga
memiliki siklus atau daur hidup
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud siklus hidup produk ?
2. Apa saja tahapan-tahapan dalam siklus hidup produk?
3. Bagaimana Strategi Pemasaran Setiap Tahapan siklus hidup produk ?
4. Bagaimana Strategi-Strategi hidup produk yang wajib diterapkan?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian siklus hidup!
2. Dapat mengetahui tahapan-tahapan dalam siklus hidup produk!
3. Dapat mengetahui Strategi Pemasaran Setiap Tahapan siklus hidup produk!
4. Dapat mengetahui Strategi-strategi hidup produk yang wajib diterapkan!
BAB 2
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SIKLUS HIDUP PRODUK


Siklus hidup produk atau product life cycle adalah siklus yang pasti terjadi dalam
suatu produk. Menurut Anderson dan Zeithaml, pengertian siklus hidup produk adalah
konsep yang menggambarkan rangkaian tahapan dari suatu produk hingga layak
dipasarkan dan dikonsumsi khalayak umum. Adanya siklus produk mampu membantu
produsen dalam menetapkan strategi tepat ketika memasarkan produk tersebut. Tak hanya
itu, produsen bisa mengambil langkah perpanjangan umur produk dengan peningkatan
kualitas dan kuantitas.
Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau daur hidup.
Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan
riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar . Siklus
Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran
karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu
produk. Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya
dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.

B. TAHAPAN-TAHAPAN SIKLUS HIDUP PRODUK (PLC)


Menurut Assauri (2004), siklus daur hidup produk terbagi menjadi empat tahapan,
yaitu: tahap pengenalan (introduction), tahap pengembangan (growth), tahap pematangan
(maturity) dan tahapan penurunan (decline). Setiap produk biasanya memiliki masa daur
hidup yang berbeda, kenaikan maupun penurunan baik jangka pendek maupun jangka
panjang. Berikut merupakan tahapan-tahapan siklus hidup sebuah produk, yaitu :
1. Tahap perkenalan (Introduction)

Tahap perkenalan adalah sebuah tahap awal perusahaan dalam memperkenalkan


produknya kepada konsumen. Pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang
besar walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang
baru (betul-betul baru), karena masih berada pada tahap permulaan. Ciri-ciri umum tahap
ini adalah penjualan yang masih rendah, volume pasar berkembang lambat (karena
tingginya market resistance), tingkat kegagalan relatif tinggi, banyak melakukan
modifikasi produk dalam pengujian dan pengembangannya (karena problem yang timbul
tidak seperti yang diramalkan dan mungkin pula disebabkan pemahaman yang keliru
tentang pasar), biaya produksi, promosi dan pemasaran sangat tinggi, serta distribusi yang
masih terbatas. Untuk melalui tahapan ini diperlukan kerja keras dan kesabaran yang sangat
tinggi, agar produk yang dihasilkan dapat diterima oleh konsumen.

2. Tahap pertumbuhan (Growth)


Jika produk baru menarik perhatian dan cukup memuaskan konsumen, penjualan
mulai menanjak secara cepat. Selama tahapan ini, produk mulai memperlihatkan laba,
pesaing juga mulai mengikuti, mengeluarkan produk versi mereka. Tahap ini sendiri
dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :

a. Pertumbuhan cepat (Rapid growth)

Tahap rapid growth ini ditandai dengan melonjaknya tingkat penjualan perusahaan
dengan cepat karena produk telah diterima dan diminta oleh pasar. Tidak semua produk
baru dapat mencapai tahap ini, bahkan tidak sedikit produk baru yang gagal di tahap awal.
Namun jika produk baru itu berhasil, sesuai dengan kebutuhan konsumen, maka keadaan
ini akan menarik pesaing untuk memasuki industri tersebut dengan produk tiruan. Strategi
pemasaran pada tahap ini ditujukan terutama untuk membangun pasar yang kuat dan
mengkhususkan distribusi. Mutu produk ditingkatkan dan lini produk diperluas untuk
menarik segmen pasar baru.

b. Pertumbuhan lambat (Slow growth)

Pada tahap ini penjualan masih meningkat, namun dengan pertumbuhan yang
semakin menurun. Sebagian besar pasar telah dijangkau, karena produk perusahaan telah
digunakan oleh mayoritas konsumen. Situasi ini akan menyebabkan perusahaan mulai
memperbarui produknya agar dapat mempertahankan penjualannya.

Pada umumnya dilakukan usaha modifikasi produk dengan menyempurnakan


model (style improvement) guna memantapkan posisi produknya di pasar. Laba akan
semakin sulit diperoleh perusahaan dan penyalur karena persaingan harga akan cenderung
menyebabkan penurunan harga. Pesaing semakin banyak yang keluar dari pasar
disebabkan oleh semakin berkurangnya keuntungan/daya tarik industri. Contoh produk
elektronik yang ada pada tahap ini adalah laptop dimana pasar laptop saat ini sedang
tumbuh pesat.

3. Tahap kedewasaan (Maturity)


Tahap kedewasaan merupakan titik puncak kejayaan perusahaan yang ditunjukan
dengan peningkatan volume penjualan yang sangat tinggi. Pada tahap ini produk
perusahaan sudah dikenal dengan baik oleh konsumen, sehingga usaha promosi amat
sedikit peranannya dalam meningkatkan atau menambah volume penjualan.
Tetapi, penjualan dalam tahap ini sangat sensitif terhadap perubahan
perekonomian. Pasar semakin tersegmentasi, sehingga untuk masing-masing segmen
diperlukan promosi yang berbeda dengan lainnya.

Umumnya tahap ini terdiri dari tiga tingkatan, yaitu:

a. Kedewasaan pertumbuhan (Growth maturity)

Yaitu pertumbuhan penjualan mulai berkurang yang disebabkan oleh dewasanya


distribusi. Tidak ada lagi saluran distribusi baru yang bisa ditambah.

b. Kedewasaan stabil (stable maturity)

Yaitu penjualan menjadi mendatar yang disebabkan oleh jenuhnya pasar. Sebagian
konsumen potensial telah mencoba produk baru yang ditawarkan perusahaan.

b. Kedewasaan mengusang (decaying maturity)

Yaitu penjualan mulai menurun dan konsumen mulai bergerak ke produk lain atau
produk substitusi.

4. Tahap Penurunan (Decline)


Tahap Penurunan adalah suatu periode saat penjualan menunjukkan arah yang
menurun dan laba yang menipis. Pada tahap ini penjualan perusahaan semakin bergerak
ke arah penurunan. Penurunan ini antara lain disebabkan oleh perubahan selera pasar,
adanya produk subtitusi dan perubahan teknologi. Keadaan ini membuat terjadinya
persaingan harga, kelebihan kapasitas dan laba perusahaan menghilang.
Produk yang memasuki tahap ini bukan berarti sudah tidak menguntungkan lagi.
Produk ini tetap dapat mendatangkan keuntungan bagi perusahaan karena dapat
memanfaatkan sisa-sisa konsumen yang sudah ditinggalkan pesaing. Pada tahap ini
produk hanya akan memenuhi kebutuhan pasar inti sehingga konsumen cenderung
spesialis.
Penjualan perusahaan yang semakin bergerak ke arah penurunan merupakan gejala
tahap decline dalam PLC. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor
seperti perubahan selera pasar, produk substitusi diterima konsumen (baik dan dalam
negeri maupun dan luar negeri), dan perubahan teknologi. Sejumlah alternatif dapat
dilakukan pada tahap akhir PLC ini. Namun perlu diperhatikan bahwa pilihan alternatif
haruslah didasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan serta daya tarik industri
bagi perusahaan. Alternatif-alternatif tersebut di antaranya adalah :
a. Menambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi
persaingan yang baik.
b. Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk.
c. Mencari pasar baru.
d. Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian
industri dapat diatasi.
e. Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan cara meninggalkan
konsumen yang kurang menguntungkan, tetapi menambah investasi untuk
kelompok kecil konsumen yang masih setia dan menguntungkan.
f. Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai dengan
cepat.
g. Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.

C. STRATEGI PEMASARAN SETIAP TAHAPAN SIKLUS PRODUK


Konsep siklus daur hidup produk dapat digunakan dalam mengembangkan strategi
pemasaran. Adapun strategi pemasaran yang dapat digunakan dalam setiap tahapan siklus
daur hidup produk adalah sebagai berikut:

1. Tahap Perkenalan (Introduction)


Terdapat empat strategi pemasaran yang dapat digunakan dalam tahap perkenalan, yaitu:
a. Strategi menyaring cepat (Rapid Skimming Strategy)
Strategi ini dilaksanakan dengan jalan menetapkan harga yang tinggi untuk
memperoleh laba kotor per unit sebanyak mungkin, serta dengan melakukan promosi
yang gencar untuk meyakinkan konsumen tentang kualitas produk walau harganya
mahal. Cara ini biasanya dipakai untuk mempercepat penyaringan pasar.

b. Strategi menyaring lambat (Slow Skimming Strategy)


Strategi dijalankan dengan menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh laba
kotor per unit sebanyak mungkin dan promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak
terlalu tinggi. Strategi ini akan berhasil jika besarnya pasar terbatas, sebagian besar
konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen mau membeli dengan harga
tinggi, dan pesaing potensial belum muncul.

c. Strategi penetrasi cepat (Rapid Penetration Strategy)


Strategi ini dilakukan dengan menetapkan harga yang rendah dan promosi yang
agresif. Tujuan dari strategi ini adalah untuk memperoleh penerimaan pasar yang cepat
dan memperoleh mangsa pasar yang besar. Strategi ini akan berhasil jika pasar sangat
luas, konsumen belum mengetahui keberadaan produk, konsumen sangat peka terhadap
harga, dan terdapat indikasi persaingan potensial yang besar.

d. Strategi penetrasi lambat (Slow Penetration Strategy)


Strategi ini dijalankan dengan menetapkan harga yang rendah untuk memperoleh
penerimaan yang besar dari konsumen dan promosi yang rendah agar biaya pemasaran
tidak membengkak. Keberhasilan strategi ini biasanya harus didukung dengan pasar
yang sangat luas, konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen peka terhadap
harga, dan persaingan potensial sangat rendah.
2. Tahap pertumbuhan (Growth)
Strategi pemasaran yang dapat digunakan pada tahap pertumbuhan yaitu:
a. Meningkatkan kualitas produk serta menambahkan keistimewaan produk baru dan
gaya yang lebih baik.
b. Perusahaan menambahkan model – model baru dan produk – produk penyerta
(yaitu, produk dengan berbagai ukuran, rasa, dan sebagainya yang melindungi
produk utama)
c. Perusahaan memasuki segmen pasar baru.
d. Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi
yang baru.
e. Perusahaan beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk (product
awareness advertising) ke iklan yang membuat orang memilih produk (product
preference advertising)
f. Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif terhadap harga
dilapisan berikutnya.

3. Tahap kedewasaan (Maturity)


Pada tahap kedewasaan, terdapat beberapa perusahaan yang meninggalkan produk
mereka yang kurang kuat. Mereka memilih untuk mengkonsentrasikan sumber daya
mereka pada produk yang lebih menguntungkan dan pada produk baru. Strategi
pemasaran pada tahap ini adalah sebagai berikut:
a. Modifikasi pasar. Perusahaan dapat mencoba memperluas pasar untuk mereknya
yang mapan dengan mengatur dua faktor yang membentuk volume penjualan, yaitu
jumlah pemakai merek dan tingkat pemakaian per pemakai. Perusahaan dapat
mencoba memperluas jumlah pemakai merek dengan tiga cara, yaitu: mengubah
orang yang bukan pemakai, memasuki segmen pasar baru dan memenangkan
pelanggan pesaing. Volume pemakaian dapat juga ditingkatkan dengan
meyakinkan pemakai merek sekarang untuk meningkatkan pemakaian tahunan
merek tersebut, dengan strategi penggunaan lebih sering, lebih banyak pemakaian
pada saat penggunaan dan penggunaan baru dan lebih bervariasi.

b. Modifikasi produk. Perusahaan dapat mendorong penjualan dengan memodifikasi


karakteristik produk melalui: 1) Peningkatan kualitas, Hal ini bertujuan
meningkatkan kinerja fungsional produk seperti, daya tahan, keandalan, kecepatan,
rasa, dsb. 2) Peningkatan keistimewaan, hal ini bertujuan menambah keistimewaan
baru seperti, ukuran, berat, bahan, bahan tambahan, aksesoris. Keanekagunaan,
keamanan, atau kenyamanan produk akan semakin meluas. 3) Peningkatan gaya,
hal ini bertujuan meningkatkan daya tarik estetis suatu produk agar lebih menarik
perhatian konsumen.

c. Modifikasi bauran pemasaran. Perusahaan juga dapat mencoba mendorong


penjualan dengan memodifikasi berbagai elemen bauran pemasaran, seperti:
1) Memberikan potongan harga,
2) Membuka saluran distribusi yang lebih luas,
3) Menambah pengeluaran untuk iklan,
4) Meningkatkan promosi penjualan,
5) Meningkatkan pelayanan.

Contoh produk elektronik yang ada pada tahap ini adalah handphone. Penjualan
handphone saat ini mencapai posisi tertinggi dan mulai tergerus oleh teknologi yang
lain.

4. Tahap pertumbuhan (Growth)


Strategi pemasaran yang dapat digunakan pada tahap pertumbuhan yaitu:
a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).
b. Meninjau kembali dan memperbaiki program pemasaran serta program
produksinya agar lebih efisien.
c. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.
d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada
barang yang sudah ada.
e. Meninggalkan sama sekali barang tersebut.

Contohnya, produk elektronik yang sedang mengalami penurunan adalah CPU atau
personal komputer yang saat ini digantikan oleh laptop.
D. STRATEGI SIKLUS HIDUP PRODUK YANG WAJIB DITERAPKAN
Agar produk Anda berhasil sukses di pasaran, terdapat strategi siklus hidup produk
yang dapat diterapkan, antara lain:
1. Rencanakan Beberapa Produk Sekaligus
Strategi pertama product life cycle adalah merencanakan beberapa produk sekaligus.
Pada tahap pengenalan siklus produk, pastinya Anda masih mengalami uji coba produk
dan hasil penerimaan produk dalam masyarakat tidak dapat diprediksi.
Agar terhindar dari kegagalan produk, Anda bisa merencanakan beberapa produk
sekaligus. Bila produk belum berhasil diterima masyarakat, Anda memiliki produk
cadangan untuk diuji coba kembali.

2. Rilis Produk Satu Per Satu Sesuai Minat Masyarakat


Merilis produk bertahap berdasarkan minat konsumen merupakan strategi siklus hidup
produk patut dicoba. Dengan demikian, Anda bisa memetakan produk sesuai target pasar
yang tepat. Selain itu, Anda bisa lebih fokus memaksimalkan satu produk hingga
berhasil. Jika melakukan perilisan produk secara bersamaan, dikhawatirkan masyarakat
akan bingung dengan produk baru Anda.

3. Pelajari Reaksi Masyarakat Terhadap Suatu Produk


Strategi selanjutnya dengan mempelajari reaksi masyarakat terhadap suatu produk.
Dalam proses evaluasi, Anda harus bisa menilai perilaku masyarakat terhadap produk
baru tersebut. Dengan demikian, Anda bisa mengetahui keberhasilan atau kegagalan
suatu produk, dan bisa mengambil keputusan berdasarkan data tersebut.

4. Lakukan Promosi Selama Produk Masih Laku Keras


Strategi berikutnya product life cycle adalah melakukan promosi selama produk masih
laku keras. Meskipun produk laris manis di pasaran, bukan berarti Anda bisa mengurangi
aktivitas promosi. Justru sebaliknya, tingkatkan dan gencarkan promosi secara terus
menerus agar produk mampu masuk ke tahap kedewasaan.
5. Segera Perbarui Strategi Promosi Saat Produk Tidak Laku
Ketika produk tidak laku, maka strategi siklus hidup produk yang tepat yakni segera
melakukan pembaharuan strategi promosi. Cobalah untuk mengumpulkan seluruh cara
promosi terbaik kemudian terapkan dalam produk. Jika kurang referensi, Anda juga bisa
melihat strategi promosi dari kompetitor dan melakukan ATM (Amati - Tiru -
Modifikasi).

6. Siap-Siap Merilis Produk Selanjutnya


Strategi terakhir product life cycle adalah menyiapkan produk untuk dirilis selanjutnya.
Pelanggan pasti akan menemui rasa bosan. Agar siklus hidup produk Anda tidak mati,
maka Anda harus melakukan inovasi produk untuk dirilis berikutnya. Hal ini akan
membawa suasana baru terhadap produk sehingga minat konsumen dapat tumbuh
kembali.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Siklus Hidup Produk merupakan sebuah gambaran proses kehidupan sebuah
produk. Selayaknya makhluk hidup, sebuah produk juga melalui tahap kelahiran hingga
kematian(penurunan). Tahapan-tahapan yang dilalui oleh sebuah produk terbagi menjadi
empat tahapan. Yang pertama yaitu tahap perkenalan, dimana sebuah perusahaan
melahirkan sebuah produk yang baru. Kemudian perusahaan yang bersangkutan selaku
induk dari produk tersebut dituntut untuk memperkenalkan si produk ke konsumen dengan
berbagai upaya dan strategi. Dalam tahapan ini dibutuhkan kesabaran, kerja keras juga
biaya yang sangat tinggi untuk mempromosikan produk baru tersebut. Umumnya
perusahaan belum mendapatkan keuntungan yang maksimal dalam tahapan ini. Kedua
yaitu tahapan pertumbuhan, dimana sebuah produk sudah dikenal oleh konsumen dan
mampu menghasilkan profit yang banyak bagi perusahaan. Biasanya dalam tahap ini akan
banyak perusahaan baru yang menciptakan produk yang sama dengan produk ini. Tahapan
yang ketiga adalah tahap kedewasaan. Dalam tahap ini sebuah produk mengalami
peningkatan produksi dan keuntungan yang besar, sebab sudah dikenal dekat oleh
konsumen. Namun jika perusahaan tidak mampu menyesuaikan produksi produk-
produknya sesuai dengan variasi zaman yang terus berkembang dan berubah-ubah, maka
tidak menutup kemungkinan produk tersebut akan mengalami tahap penurunan.
Sehingga konsumen akan beralih pada produk lain yang sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, dan akibatnya produk yang bersangkutan perlahan-lahan akan mengalami
penurunan bahkan kematian yang disebabkan oleh ketidakmampuan menghadapi
persaingan pasar yang terus berkembang.
Namun, perusahaan biasanya mempunyai strategi-strategi yang baik dalam menghadapi
setiap tahapan siklus yang akan dilalui oleh prodauk-produknya.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini tidak menutup kemungkinan terdapat banyak kekurangan-
kekurangan yang luput dari amatan saya sebagai penyusun. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari teman-teman
maupun dosen pembimbing, sebagai landasan pembelajaran kedepan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/07/21/siklus-hidup-produk
https://www.kajianpustaka.com/2020/03/product-life-cycle-pengertian-tahapan-
karakteristik-dan-strategi.html
https://strategiprdct.blogspot.com/2020/03/makalah-manajemen-pemasaran-ii-
strategi.html
https://irma93.blogspot.com/2012/02/makalah-siklus-hidup-produk.html

Anda mungkin juga menyukai