Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

PRODUCT LIFE CYCLE (PLC)

Dosen Pengampu: Nurali Agus Najibul Zamzam, S.os., M.M

Disusun oleh:

1. Ardhita Azmi Azizah (22130210095)


2. Rosania Yessy C. W. R. P. (22130210077)
3. Bima Lazuardi Wira A. (22130210089)
4. Maulana Mohamad Fattah (22130210121)
5. Wiwik Setyowati (22130210395)

UNIVERSITAS ISLAM KADIRI – KEDIRI

FAKULTAS EKONOMI

PRODI MANAJEMEN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Product Life Cycle (PLC)”
dengan tepat waktu.

Makalah Product Life Cycle (PLC) ini disusun untuk memenuhi tugas dosen pada
mata kulian Manajemen Pemasaran di Universitas Islam Kadiri – Kediri. Selain itu, penulis
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca tentang
Manajemen Pemasaran.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis

Kediri, 16 Desember 2023


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan barang ini mempunyai tujuan yang sama
dalam menjalankan kegiatannya yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu, perusahaan juga
ingin menjamin kepuasan konsumen terhadap produk yang dihasilkannya, karena kepuasan
konsumen merupakan tolok ukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan produk
berkualitas yang diinginkan konsumen.
Oleh karena itu, perusahaan perlu memahami siklus hidup produknya agar dapat
menghasilkan produk yang lebih baik dan memenuhi kebutuhan konsumen. Dan perusahaan
berjalan dengan lancar. Bisnis dapat beroperasi, berkembang, dan memperoleh keuntungan
dalam jangka panjang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Produk Baru (New Product)?
2. Bagaimana proses pengembangan produk baru?
3. Apa yang dimaksud dengan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)?
4. Apa saja karakteristik, tujuan, pemasaran, dan strategi PLC?
5. Bagaimana Siklus Hidup Manusia?
6. Bagaimana cara memperpanjang PLC?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui produk baru (New product)
2. Untuk mengetahui proses pengembangan produk baru
3. Untuk mengetahui Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
4. Untuk mengetahui karakteristik, tujuan, pemasaran, dan strategi PLC
5. Untuk mengetahui Siklus Hidup Manusia
6. Untuk mengetahui cara memperpanjang PLC
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Produk Baru (New Product)


Untuk memasuki pasar, suatu perusahaan baru dan perusahaan maju harus
mengemban tugas menghasilkan produk yang dapat mewujudkan misi perusahaan sesuai
rencana dan sasaran yang telah ditetapkan. Pencapaian visi dan misi tersebut memerlukan
strategi untuk memasuki pasar, menghasilkan keuntungan, dan menarik konsumen sebagai
pengguna produk yang diproduksi. Selain itu, perusahaan perlu memahami kebutuhan pasar
konsumen agar berhasil menghasilkan produk yang dihasilkannya. Perusahaan juga harus
mampu menciptakan produk yang menarik bagi konsumen. Produk baru menarik perhatian
seluruh perusahaan karena kontribusinya terhadap kelangsungan hidup dan kemakmuran
perusahaan terlihat jelas. Produk baru mencakup produk baru yang dibuat perusahaan,
penyempurnaan produk yang sudah ada, salinan produk pesaing, produk yang dibeli, dan
produk asli yang inovatif. Produk-produk baru diharapkan menyumbang sebagian besar
pertumbuhan perusahaan dan, dalam beberapa kasus, memberikan kontribusi signifikan
terhadap keuntungan perusahaan secara keseluruhan.

2.2 Proses Pengambangan Produk Baru


Salah satu pendekatan dasar dalam memperkenalkan produk baru adalah daya tarik
pasar atau market pull. Dalam pendekatan ini, pasar menjadi landasan utama dalam
menentukan produk apa yang akan dihasilkan suatu perusahaan. Penting juga bagi
perusahaan untuk mengembangkan produk dan teknologi unggul serta memanfaatkan
keunggulan teknologi. Produk-produk baru yang diciptakan dengan cara ini tidak hanya
memenuhi kebutuhan pasar tetapi juga memiliki keunggulan teknis yang relevan. Dari sisi
operasional, Schroeder (2000) menawarkan model proses pengembangan produk baru yang
secara umum meliputi beberapa aktivitas, yaitu: pengembangan konsep, pendesainan produk,
desain proses awal, pengujian produksi, dan desain akhir proses.

Kotler (2000) memberikan tahapan yang lebih rinci dalam mengelola proses
pengembangan produk baru, tahapan-tahapan ini adalah sebagai berikut:
1. pemunculan gagasan, dilakukan dengan mengidentifikasi produk dan target pasar serta
menyatakan tujuan dari produk baru tersebut. Ini juga mencantumkan upaya yang dilakukan
dengan mengembangkan produk terobosan, memodifikasi produk lama, meniru produk
pesaing, dan lain-lain.
2. penyaringan gagasan, menggunakan teknik khusus untuk memilih ide bagus dan
membuang ide buruk.
3. Mengembangkan dan menguji suatu konsep, ide yang menarik, dan menyempurnakannya
menjadi konsep produk yang dapat diuji.
4. Mengembangkan strategi pemasaran dengan merencanakan rencana strategi pemasaran
awal untuk peluncuran produk baru.
5. Analisis bisnis yang mengevaluasi daya tarik bisnis produk baru berdasarkan perkiraan
penjualan, penjualan awal, penjualan pengganti, penjualan berulang, biaya dan keuntungan.
6. Pengembangan produk, yaitu pembuatan produk fisik.
7. Pengujian pasar, menguji produk baru di lingkungan konsumen nyata untuk menentukan
ukuran pasar serta respons konsumen dan pengecer.
8. Komersialisasi, atau pelepasan suatu produk ke pasar umum. memperkenalkan produk
tersebut ke pasar secara terbuka.

Mahajan dkk (1988) membedakan fase-fase pengembangan produk baru kedalam


lima fase, yaitu: uji-konsep, uji-prototip, pasar pra-tes, pasar percobaan serta peluncuran.
Tahap pengujian konsep mengukur respons konsumen terhadap pengenalan ide produk baru,
mengidentifikasi fitur-fitur utama, dan menentukan ukuran pasar potensial. Tahap pengujian
prototipe mengevaluasi prototipe produk baru. Pada tahap uji coba prototip, orang-orang
mengevaluasi prototip dari sebuah produk baru. Tahap pasar pra-tes berkenaan dengan
simulasi yang memperagakan suatu kelompok yang terdiri dari para calon pembeli dan
kemudian menaksir reaksi-reaksi mereka terhadap produk baru. Tahap pasar percobaan
merupakan sebuah evaluasi terhadap peluncuran produk yang dilakukan secara terbatas dan
merupakan langkah final sebelum komersialisasi dilancarkan secara besar- besaran. Yang
terakhir, tahap peluncuran produk melibatkan perkiraan-perkiraan mengenai hasil penjualan
produk baru di masa depan berdasarkan data penjualan awal.
Setiap tahap memerlukan serangkaian keputusan yang mempengaruhi pendekatan
perusahaan terhadap pasar dan alokasi sumber daya perusahaan yang besar dan ekstensif.
Pengembangan produk baru pada dasarnya merupakan pendekatan yang logis dan sistematis.
Namun kenyataannya, banyak perusahaan yang tidak menyelesaikan seluruh tahapan, bahkan
ada yang hanya menyelesaikan sebagian saja. Faktanya, banyak penelitian telah
mengkonfirmasi bahwa mengikuti proses pengembangan produk baru sepenuhnya
meningkatkan kemungkinan keberhasilan produk.

2.3 Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)


Product Life Cycle (PLC) adalah konsep yang menggambarkan siklus hidup suatu
produk mulai dari pengenalan, pertumbuhan, kematangan, dan penurunan di pasar. PLC
digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis perubahan penjualan, keuntungan, dan
strategi pemasaran selama masa pakai suatu produk. Berikut ini beberapa definisi PLC yang
dikemukakan oleh para ahli:
• Menurut Philip Kotler, PLC adalah proses yang menggambarkan tahapan kehidupan suatu
produk di pasar, mulai dari pengenalan, pertumbuhan, kematangan, hingga penurunan.
• Menurut Stanton, PLC adalah tahapan yang dilalui suatu produk sejak diperkenalkan ke
pasar hingga ditarik dari pasaran.
Konsep siklus hidup produk memiliki empat tahapan utama yang dilalui suatu produk
sepanjang masa hidupnya di pasar. Di bawah ini penjelasan keempat tahapan tersebut:
1. Pengenalan (Introduction) Tahap pengenalan merupakan tahap awal dalam siklus hidup
suatu produk ketika produk baru saja diperkenalkan ke pasar. Pada tahap ini, penjualan dan
keuntungan cenderung rendah karena perusahaan masih mendapatkan pengakuan di kalangan
konsumen dan memperluas pangsa pasarnya.
Ciri khas tahap perkenalan adalah:
1.Biaya pemasaran untuk membawa suatu produk ke pasar mahal.
2. Rendahnya tingkat adopsi ketika konsumen mulai mencoba produk baru.
3. Inovasi yang cepat dan peningkatan produk untuk memenuhi kebutuhan bawaan
konsumen.
2. pertumbuhan (growht)
Masa pertumbuhan adalah fase dimana suatu produk mulai diterima pasar dan penjualan serta
keuntungan mulai meningkat secara signifikan. Pada tahap ini, perusahaan berusaha
memperluas pangsa pasar dan meningkatkan penjualan produknya melalui berbagai strategi
pemasaran dan periklanan.
Ciri-ciri khas dari tahap pertumbuhan adalah:
1. Semakin populernya suatu produk di pasaran, maka penjualan dan keuntungannya
pun meningkat.
2. Peningkatan pangsa pasar dan peningkatan persaingan.
3. Tambahkan fitur dan fungsionalitas pada produk Anda agar tetap menarik dan
membedakannya dari pesaing.
3. kematangan (maturnity)
Tahap kematangan adalah tahap ketika penjualan dan keuntungan mencapai kejenuhan dan
pertumbuhan penjualan melambat. Saat ini, produk tersebut telah mencapai pangsa pasar
terbesar dan perusahaan menghadapi persaingan yang semakin ketat dari produk substitusi
dan pesaing baru.
Ciri-ciri tahap kematangan adalah:
1. Meski pertumbuhan melambat, penjualan dan laba tetap stabil.
2. Meningkatnya persaingan dan tekanan harga dari pesaing.
3. Fokus pada efisiensi operasional dan pengurangan biaya untuk menjaga
profitabilitas.
4. penurunan (decline)
Penurunan adalah tahap akhir dalam siklus hidup produk ketika penjualan dan keuntungan
mulai menurun karena minat konsumen berkurang dan produk pengganti yang lebih inovatif
diperkenalkan ke pasar. Pada tahap ini, perusahaan perlu mengevaluasi strateginya dan
memutuskan apakah akan menghentikan, mengganti, atau memodifikasi produk untuk
mengatasi penurunan penjualan.
Ciri-ciri khas dari fase penurunan adalah:
1. Penurunan penjualan dan keuntungan akibat menurunnya minat konsumen.
2. Meningkatnya persaingan dari produk substitusi dan inovasi baru.
3. Mengurangi biaya pemasaran dan penelitian dan pengembangan (R&D).

2.4 Karakteristik, Tujuan Pemasaran, dan Strategi PLC


2.4.1 Karakteristik
Menurut Kotler (2007), pada setiap tahap dalam daur hidup produk memiliki
karakteristik tersendiri, yaitu:
• Pada tahap perkenalan penjualan rendah, biaya per pelanggan yang tinggi, laba negatif,
pelanggan inovator, dan pesaing sedikit.
• Pada tahap pertumbuhan penjualan meningkat dengan cepat, biaya rata-rata per pelanggan,
laba meningkat, pelanggan pemakai awal, dan pesaing jumlahnya bertambah.
• Pada tahap kedewasaan berada di puncak penjualan, biaya per pelanggan yang rendah, laba
tinggi, pelanggan mayoritas tengah, dan jumlah pesaing stabil mulai menurun.
• Pada tahap penurunan terjadi penurunan penjualan, biaya per pelanggan rendah, laba
menurun, pelanggan pemakai terlambat, dan pesaing jumlahnya menurun. Pada setiap tahap,
terdapat peluang dan masalah yang berbeda dalam hal strategi pemasaran dan potensi
keuntungan.
Menyadari pada tahap apa suatu produk sedang atau sedang memungkinkan pemilik bisnis
untuk mengembangkan rencana dan strategi pemasaran yang tepat.
2.4.2 Tujuan Pemasaran
Konsep siklus hidup produk sering digunakan oleh perusahaan untuk menggambarkan
kinerja dan mekanisme produk di masa depan dan untuk mengembangkan strategi pemasaran
yang harus diterapkan ketika suatu produk berada pada tahap tertentu dalam siklus hidupnya.
2.4.3 Strategi
Terdapat empat strategi pemasaran yang dapat digunakan dalam tahap perkenalan, yaitu:
1. Strategi peluncuran cepat (Rapid skimming strategi).
Merupakan peluncuran produk baru dengan harga tinggi dengan tingkat promosi yang tinggi.
Perusahaan menetapkan harga tinggi untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya per
unit. Sekalipun harganya tinggi, diperlukan biaya iklan yang besar untuk meyakinkan pasar
akan manfaat produk tersebut. Tingkat pendanaan yang tinggi ini juga dapat mempercepat
penetrasi pasar. Strategi ini dapat diterima jika sebagian dari pasar potensial Anda masih baru
mengenal produk Anda. Konsumen mengetahui produk tersebut dan dapat membayar harga
yang diminta. Perusahaan menghadapi potensi persaingan dan ingin menetapkan prioritas
merek.
2. Strategi peluncuran lambat (low-skimming strategy).
Strategi ini bisa diterima dengan asumsi: ukuran pasar terbatas; sebagian besar pasar sadar
akan produk itu; pembeli bersedia membayar dengan harga tinggi; dan persaingan potensial
belum mengancam.
3. Strategi penetrasi cepat.
Strategi ini dapat diterima jika pasarnya besar dan pasar tidak menyadari keberadaan produk
tersebut. Kebanyakan pembeli sensitif terhadap harga. Ada potensi persaingan yang kuat.
Ketika skala produksi dan pengalaman manufaktur meningkat, biaya produksi per unit
menurun.
4. Strategi Penetrasi Lambat (Strategi Penetrasi Lambat).
Perusahaan percaya bahwa permintaan pasar sangat sensitif terhadap harga tetapi tidak terlalu
sensitif terhadap promosi. Jika pasarnya besar, strategi ini masuk akal. Pasar sangat
menyadari produk tersebut. Pasar sensitif terhadap harga. Dan ada juga potensi persaingan.
2.5 Siklus Hidup Manusia

2.6 Memperpanjang PLC


Setiap produk mempunyai siklus hidup produk yang berbeda-beda. Produk elektronik
cenderung mempunyai umur yang pendek dan cepat rusak, sedangkan produk seperti
makanan mempunyai umur simpan yang lebih lama. Misalnya, suatu tipe ponsel tertentu
buatan Samsung akan diproduksi dalam jumlah terbatas selama beberapa tahun, kemudian
akan diproduksi ponsel jenis lain. Meskipun Aquadrink telah menjadi pemimpin pasar selama
beberapa dekade, Aquadrink masih dalam tahap pertumbuhan dan kedewasaan. Berbagai
teknik atau metode untuk memperpanjang siklus hidup produk:
1. Meningkatkan konsumsi dengan membujuk konsumen untuk meningkatkan penggunaan
produk dan berbagai manfaat yang diberikannya.
Misalnya: Untuk hasil yang maksimal, gunakan pasta gigi di sepanjang bulu sikat apa pun
yang Anda makan, minum sebotol teh Soslo, gunakan sampo setiap hari untuk menjaga
kesehatan rambut, dll.
2. Perhatikan fitur produk yang tidak biasa.
Contohnya seperti teh dapat dibuat menjadi minuman yang lebih kompleks dari sekedar
diminum.
3. Memodifikasi suatu produk agar tampak baru dan segar baik dari segi isi, kemasan,
takaran, ukuran, manfaat, dan lain-lain.
Misalnya, produk-produk Unilever biasanya terus-menerus mengubah isi Pepsodent dan
kemasannya agar tetap terlihat baru dan segar.
4. Mencari target konsumen baru. Jika pasar yang sudah ada sudah tidak dapat diandalkan
untuk meningkatkan penjualan maka dapat mencari jalan dengan cara membidik segmen
pasar baru untuk dibujuk menjadi pelanggan. Contoh: rokok sampoerna hijau yang tadinya
membidik golongan menengah ke bawah kini mulai membidik golongan menengah ke atas
untuk memperluas segmen pasar.

Anda mungkin juga menyukai