MANAJEMEN OPERASIONAL
Kelompok 3
a. Pengembangan Konsep
Dalam melakukan pengembangan konsep, perusahaan harus mengembangkan ide
yang telah diseleksi sebelumnya. Kemudian menjadikannya suatu konsep produk
supaya bisa diproses lebih lanjut. Oleh karena itu, dalam pengembangan produk
perlu dibuat beberapa alternatif lain yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan
pasar dan juga dianggap menarik.
b. Pengujian Konsep
Konsep baru yang telah dikembangkan harus diuji terlebih dulu dengan target pasar
yang dituju. Baik itu dalam skala kecil maupun besar. Konsep tersebut dapat
disajikan dalam berbagai bentuk. Untuk jenis produk tertentu dapat disajikan
dengan menggunakan gambar maupun deskripsi kata. Intinya, pesan yang ingin
disampaikan kepada para konsumen harus bisa diterima dengan mudah oleh target
pasar.
Kemudian setelah konsep tersebut dapat dijelaskan secara rinci kepada para
konsumen. Maka beri mereka sebuah pertanyaan yang berkaitan dengan
ketertarikan dan nilai yang terkandung pada masing-masing konsep produk.
4. Pengembangan Strategi Pemasaran
Ketika sudah menentukan untuk memilih produk baru, maka langkah selanjutnya
yaitu menyusun dan mengembangkan strategi pemasaran. Strategi tersebut harus
dikembangkan dan dimulai dari awal. Mulai dari perilisan produk ke pasar sampai
produk tersebut dapat diterima oleh konsumen.
5. Analisis Bisnis
Tahapan pengembangan produk yang harus Anda lakukan jika sudah memutuskan
suatu konsep produk dan strategi pemasaran adalah dengan melakukan evaluasi daya
tarik bisnis pada produk baru yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pada tahapan ini, hanya diperlukan pemeriksaan ulang terkait proyeksi penjualan,
biaya dan keuntungan yang diperoleh dari penjualan produk baru tersebut, tujuannya
yaitu agar dapat mengetahui seluruh faktor bisnis tersebut mampu memenuhi tujuan
utama perusahaan atau tidak.
Apabila pada hasil akhir suatu analisa bisnis menunjukan nilai yang positif dan sudah
sesuai dengan tujuan utama perusahaan, maka produk dapat dipindahkan pada tahapan
selanjutnya, yaitu tahap pengembangan produk. Penjualan tersebut dapat diperoleh
dengan meninjau suatu riwayat produk lain dari perusahaan, akan lebih baik lagi jika
produk tersebut masih dalam satu kategori dengan produk tersebut.
Selain itu dapat juga dengan memantau produk yang senada atau mirip di pasaran,
dengan memantau perkembangan tersebut, serta hal apa saja yang seharusnya
dilakukan dan juga dihindari agar dapat mencapai hal tadi.
Kemudian, hubungkanlah dengan berbagai macam strategi pemasaran yang benar dan
sesuai, distribusi penjualan yang bersifat baik, serta juga promosi dan komunikasi apa
yang akan disampaikan.
Di dalam sebuah proyeksi penjualan, kepada pihak perusahaan harus membuat angka
penjualan maksimal serta minimal untuk dapat mengetahui semua risiko yang
nantinya akan terjadi dan dilalui. Selain itu semua, hal tersebut juga dapat berguna
agar bisa mengetahui berapa perkiraan biaya serta berapa tingkat keuntungan yang
akan diraih dari penjualan produk itu.
Dari semua hasil dari analisis tersebut, nantinya perusahaan dapat mengetahui dari sisi
finansialnya serta juga dapat menilai seberapa menarik bisnis dalam produk tersebut.
6. Pengembangan Produk
Dalam tahap ini, produk yang dikembangkan bukan produk yang nyata atau
sebenarnya, tetapi masih dalam konsep rangkain beberapa kata, video, gambar,
animasi, atau prototype sebuah produk.
Jika sudah melewati analisa bisnis, maka akan dilanjutkan dengan mengembangkan
kedalam produk yang sebenarnya atau nyata. Jadi, nanti konsumen akan melakukan
evaluasi kepada produk dengan sendirinya. Karena masukan dan pengalaman
konsemen sangat bermanfaat untuk proses pengebangan produk itu sendiri.
7. Uji Pemasaran
Sebelum produk dipasarkan sesuai dengan strategi pemasarannya, maka produk harus
melewati uji pemasaran pada sebuah pasar yang sesungguhnya dengan skala yang
kecil.
Dengan strategi itu, perusahaan pemroduksi akan mendapatkan gambaran dan
pengalaman yang berhubungan dengan produk yang akan diluncurkan tersebut,
sebelum produk dijual sesungguhnya dalam skala yang luas dimana hal tersebut
membutuhkan biaya pemasaran yang banyak.
8. Komersialisasi
Hasil dari uji marketing harusnya sudah mampu memberi paparan yang berkaitan
dengan prospek terhadap produk tersebut.
Dari hasil tes pemasarannya,, maka selanjutnya dari pihak perusahaan dapat
memberikan keputusan bahwa apakah produk baru itu dapat dilaunching, ditunda,
dsb. Jika pihak perusahaan telah yakin akan meluncurkan produk tersebut, maka pihak
perusahaan berkewajiban mempersiapkan beberapa kegiatan, yakni komersialisasi,
yang bermulai dari persiapan produksi, persiapan kegiatan launching produk baru
seperti promosi, iklan, distribusi, serta berbagai kegiatan pemasaran lain.
Tak sedikit produk yang gagal memasuki pasar yang sukses dan luas, maka dari itu,
untuk mengatasi kasus tersebut, pastikan semua tahapan di atas sudah terlaksanakan.
Metode aliran sangat cocok bagi produk yang diproduksi secara individual.
Perlu diketahui bahwa produk yang dihasilkan dari metode ini, sangat penting
untuk mempertimbangkan penyediaan inventaris guna menghindari penundaan
dalam setiap tahapannya.
Hal yang perlu Anda diperhatikan dari metode ini adalah persediaan mesin
atau peralatan yang mampu menangani jumlah produksi yang lebih besar
dibandingkan dengan yang lainnya.
2. Brainstorming
Brainstorming adalah suatu proses di mana Anda bertukar pikiran dengan tim atau
divisi lainnya untuk menentukan produk seperti apa yang seharusnya dibuat. Pada
tahap ini, semua tim akan berdiskusi mengumpulkan ide-ide untuk melakukan
perencanaan produk yang matang dan end-to-end mulai dari bahan yang digunakan,
cara kerja, hingga proses produksi.
4. Membuat Prototype
Pembuatan prototipe atau produk sampel sangat diperlukan guna mengetahui bentuk,
fungsi, dan kegunaan produk tersebut secara nyata. Prototype dapat membuat Anda
menjadi semakin mudah untuk memahami segala kekurangan dari produk yang
dibuat.
6. Review Produk
Setelah semua kendala produk diperbaiki, lakukan review atau tinjau kembali
produk tersebut untuk memastikan tidak ada lagi masalah lainnya yang perlu
diperbaiki. Dalam tahap ini, Anda perlu melakukan brainstorming dengan tim agar
semua masalah atau kendala pada produk dapat diatasi dengan baik.
7. Produksi Massal
Apabila produk sudah dipastikan aman dan lolos Quality Control (QC), maka
produksi massal sudah boleh dilakukan dan produk siap dipasarkan. Pastikan semua
barang memiliki kualitas yang baik agar produk dan perusahaan Anda mendapatkan
penilaian yang baik dari konsumen.
8. Evaluasi Produk
Setelah produk dirilis, masih ada tugas yang perlu Anda lakukan yaitu, evaluasi
produk. Mintalah feedback dari konsumen yang telah membeli produk Anda dan
jadikan itu sebagai bahan evaluasi untuk pengembangan produk agar bisa memenuhi
kepuasan konsumen dan penjualan semakin meningkat.
Garis bawah
Secara garis besar, hampir setiap produk yang dijual mengalami siklus hidup produk.
Siklus pengenalan pasar, pertumbuhan, kedewasaan, dan penurunan dapat bervariasi dari
satu produk ke produk lainnya—atau industri ke industri lainnya. Namun, siklus ini
memberi informasi kepada perusahaan tentang cara terbaik memanfaatkan sumber
dayanya, prospek masa depan produknya, dan cara merencanakan secara strategis untuk
meluncurkan produk baru ke pasar.
D. PENGEMBANGAN PRODUK
Setiap perusahaan yang bergerak di bidang yang berbeda akan mengikuti strategi
pengembangan produk masing-masing. Beberapa anggota akan melakukan inovasi,
sedangkan yang lain akan fokus pada adaptasi dalam pengembangan produk saat ini.
Apapun strategi yang digunakan, harus dilakukan secara jelas. Ketika merilis produk
baru di pasaran, ada beberapa strategi pengembangan produk yang harus kamu lakukan,
diantaranya:
Strategi ini dilakukan dengan cara membuat produk baru dari produk lama yang sudah
ada sebelumnya. Kemudian dimodifikasi dan disesuaikan dengan keinginan pasar.
Selain itu, kamu juga perlu memotivasi target pasar untuk membeli produk yang
sudah Anda tingkatkan.
Hal tersebut berfokus pada penambahan fitur dan pembaruan yang nantinya akan
berpengaruh pada minat konsumen. Namun ada hal penting yang perlu diperhatikan,
yaitu kamu harus terus mencari fitur yang dibutuhkan oleh konsumen dari produk
yang diperbarui.
Biasanya, alasan pelanggan dalam membeli sebuah produk adalah karena nilai yang
akan mereka terima dari produk tersebut. Dengan begitu, perusahaan perlu
memperkuat lagi nilai produk dengan cara menawarkan fitur premium, meningkatkan
kualitas produk, dan juga dukungan pelanggan. Nilai tambahan yang disajikan akan
menarik konsumen baru. Kemudian pelanggan yang sudah ada akan memperoleh
sesuatu yang baru dari produk tersebut.
3. Percobaan
Menawarkan contoh atau sampel produk secara gratis akan membuat para pelanggan
ingin membeli produk kamu. Disini, para pelanggan tentu akan memeriksa kualitas
produk dan dengan adanya sampel gratis akan membuat mereka semakin yakin untuk
membeli produk versi premium. Penawaran gratis ini menunjukkan kepada para
pelanggan bahwa apa yang akan mereka dapatkan jika membeli produk tersebut.
Kamu bisa menyesuaikan beberapa produk dan menjadikan produk tersebut lebih
spesial untuk menargetkan golongan pelanggan tertentu. Bahkan, kamu juga bisa
menawarkan produk yang dipersonalisasi secara relevan dengan kebutuhan dan
keinginan pelanggan. Hal tersebut akan membuat mereka berminat membeli produk
yang kamu tawarkan dibandingkan dengan kompetitor.
5. Penawaran Paket
Menawarkan sebuah paket baru tentu akan menarik perhatian para pelanggan. Kamu
bisa menawarkan produk dengan berbagai paket. Seperti paket bundel, diskon, atau
sampel gratis untuk memilih produk yang kamu tawarkan. Paket disini adalah sebuah
penawaran yang tidak akan didapatkan oleh pelanggan lain. Terlebih jika kamu
menawarkan penawaran dalam waktu terbatas, itu adalah termasuk ke dalam strategi
pemasaran yang baik.
Lini produk baru adalah pengembangan produk baru di dalam lini produk yang masih
relevan dengan lini produk yang sudah ada. Ketika kamu ingin membuat produk baru,
maka kamu harus berhati-hati dengan pengembangan tersebut. Jangan sampai, kamu
hanya fokus pada penawaran produk yang dibutuhkan oleh pelanggan. Produk baru
harus dilengkapi oleh fitur yang baru. Sehingga hal tersebut akan meningkatkan
penjualan produk tersebut
Strategi ini dilakukan dengan cara mengubah definisi dan ide produk. Contohnya,
ketika kamu membuat produk baru namun target pasar tidak menanggapi tawaran
tersebut. Maka kamu perlu melakukan riset pasar dan mencari tahu keinginan serta
kebutuhan pelanggan yang sesuai. Perusahaan juga perlu memberikan ide baru untuk
produk yang akan dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
Menjual beberapa jenis produk di pasar yang berbeda merupakan salah satu strategi
dalam pengembangan produk. Dimana kamu bisa menjual produk di pasar yang
berbeda. Bahkan, kamu juga dapat mengubah target pasar dan demografi serta
mengalihkan fokus kamu dari para pelanggan ke bisnis.
E. ISU-ISU YANG BERHUBUNGAN DENGAN DESAIN PRODUK
Untuk mengembangkan system dan struktur organisasi yang efektif, maka ada
beberapa isu penting yang harus dipahami yaitu antara lain:
1. https://www.sodexo.co.id/perencanaan-produk/
2. https://www.gramedia.com/literasi/strategi-pengembangan-produk/
3. https://www.investopedia.com/terms/p/product-life-cycle.asp
4. http://winbiewimpie.blogspot.com/2015/05/isu-isu-yang-berkaitan-dengan-
desain.html