Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 3

Naufal arkan Fatwa Armadhani Abdi


Kilbet Danu Wiliams

1
PENGUJIAN
PRODUK
Dalam menghasilkan produk baru, kualitas harus
diperhatikan agar dapat bersaing di pasar. Untuk
mengetahui kualitas produk baru tersebut, perlu
dilakukan pengujian terhadap parameter-parameteryang
perlu diuji.
1. Peroses pengujian produk baru
Pengujian produk atau pengujian konsep produk Produk atau konsep produk dapat disajikan secara
merupakan suatu kegiatan yang ada di dalam salah satu simbolik maupun fisik. Konsumen dimintai
tahap pengembangan produk. Sebelum diproduksi dan pendapatannya tentang produk tersebut dengan atribut dan
dipasarkan, produk baru lebih dahulu diuji untuk keterkaitannya. Setiap pengujian produk atau konsep
mendapatkan umpan balik dari kelompok konsumen yang produk harus mencakup pertanyaan-pertanyaan berikut.
menjadi sasaran. Dengan pengujian konsep produk ini
perusahaan akan memperoleh produk atau merek yang
memiliki masa depan yang baik dan cerah.

3
a. Apakah konsep produk/gambaran produknya jelas dan mudah dimengerti?
b. Apakah manfaat dari produk tersebut bagi Anda?
c. Apakah Anda melihat manfaat khas yang tidak terdapat pada produk lain
dari pesaing?
d. Apakah Anda menyukai produk ini dibanding dengan produk lain yang
sejenis?
e. Apakah Anda bersedia membeli produk?
f. Apakah produk ini memenuhi keinginan atau kebutuhan Anda?
g. Perbaikan apakah yang Anda usulkan atau kebutuhan Anda?

4
Apabila produk tersebut belum diuji, maka produk tersebut akan mengalami kesulitan
ketika memasuki pasaran. Jadi, hal tersebut bisa dihindari dengan adanya pengujian
produk.

Pengembangan konsep merupakan cara yang efektif dan jika telah dilakukan
dengan benar, maka bisa menyelamatkan biaya ratusan juta, bahkan miliaran rupiah.
Perusahaan juga akan terhindar dari langkah awal yang salah, positioning yang
salah, strategi yang buruk, dan menjual kepada orang (konsumen) yang salah.

A. Produk unggulan tidaklah cukup.


Orang hanya bersedia berpindah ke produk baru ketika melihat adanya keuntungan
yang signifikan. Dalam berbagai pengalaman misalnya lebih dari 30%-50%.
B.Bukan apa yang perusahaan ketahui, tetapi apa yang konsumen pikirkan tentang
produkperusahaan.
Produk yang paling sederhana pun akan dirasakan berbeda oleh orang yang
berbeda. Hal ini dapat dilihat dari berbagai perspektif, yang digunakan untuk
berbagai tujuan, dalam konteks yang berbeda, dengan harapan yang berbeda pula.

5
C. Bangunlah laboratorium pemasaran perusahaan.
Laboratorium yang dimaksud adalah tempat yang paling efektif untuk mencoba produk


baru. Belum ada laboratorium yang lebih baik untuk menguji produk baru dibanding
dengan diskusi kelompok terarah (focus group discussion).

2. Tahapan pengujian produk


Konsep pengujian produk merupakan proses atau usaha yang diprediksi menggunakan
metode kuantitatif dan kualitatif untuk menghitung respons pelanggan produk baru
sebelum diperkenalkan di pasar. Tahapan pengujian produk sebelum ditawarkan di
pasaran secara umum, sebagai berikut.

6
Pada proses selanjutnya, konsep produk yang telah dianalisis kemungkinannya secara
teoretis dan ternyata dapat diterima, maka konsep tersebut dikembangkan menjadi produk
secara fisik oleh departemen Litbang.Dalam hal ini, ada tiga langkah yang perlu dilakukan,
yaitu:
a. Pembuatan model dengan tiga persyaratan sebagai berikut.
1) . Harus dipandang oleh konsumen sebagai suatu perwujudan atribut-atribut pokok
seperti produk sebelumnya.
2) Harus dapat bekerja dengan aman dalam keadaan dan penggunaan yang normal.
3) Bisa dilaksanakan oleh pabrik sesuai dengan anggaran yang tersedia.
B. Pengujian fungsional merupakan pengujian untuk mengetahui apakah produk tersebut
benar benar berfungsi dengan baik dan aman bagi konsumen.
C. Pengujian konsumen mencoba produk untuk menilai, bagaimana tanggapan
konsumen.

7
Setelah melewati tiga tahap dalam proses pengembangan produk, langkah selanjutnya
adalah pengujian pasar. Pengujian pasar ini merupakan proses di mana produk dan program
pemasaran masuk ke dalam kondisi yang lebih nyata.
Pengujian pasar memungkinkan pemasar memperoleh pengalaman dengan pemasaran
produk. Pengujian pasar mempunyai beberapa manfaat, di antaranya:
a. Untuk membuat peramalan penjualan masa datang yang lebih dipercaya.
b. Pengujian awal terhadap berbagai alternatif rencana pemasaran.
c. Perusahaan akan menentukan sumber kegagalan produk yang luput dari perhatian pada
tahap pembuatan prprodu.

Pengujian pasar menjanjikan informasi yang memadai untuk memutuskan jadi atau tidak
meluncurkan produk baru. Jika perusahaan melanjutkan dengan komersialisasi, maka akan
membutuhkan biaya yang sangat besar.
Pengujian produk baru bertujuan untuk memberikan penilaian yang lebih rinci tentang
peluang sukses produk baru, mengidentifikasi berbagai penyesuaian akhir yang diperlukan
untuk produk, dan menetapkan berbagai elemen penting dalam program pemasaran yang akan
dipakai untuk memperkenalkan produk di pasar. Secara umum, ada empat kegiatan dalam
pengujian produk baru, yaitu:

8
a. Technical testing (pengujian teknis)
Technical testing (pengujian teknis), yaitu dengan cara membuat prototype yang merupakan
approximation (perkiraan) terhadap produk akhir.
Contohnya, estimasi usia panjang produk bisa berpengaruh terhadap frekuensi dan biaya
pengiriman.
b. Simulated test markets (pengujian pasar simulasi)
Simulated test markets (pengujian pasar simulasi), yaitu prosedur riset pemasaran dibuat
untuk memberikan gambaran yang murah dan cepat tentang pangsa pasar yang bisa
diharapkan dari produk baru. Beberapa model yang dapat dipakai, antara lain bases, designer,
assessor, dan litmus.
c. Test markets (pengujian pasar)
Test markets (pengujian pasar), yaitu perusahaan akan menawarkan sebuah produk untuk
dijual di wilayah pasar terbatas yang sebisa mungkin dapat mewakili keseluruhan pasar di
mana produk itu nantinya akan dijual.
d. Preference and satisfaction testing (preferensi dan kepuasan)
Pengujian ini digunakan untuk menetapkan elemen-elemen yang akan dirancang dalam
rencana pemasaran serta membuat tafsiran penjualan awal produk baru.

9
Pada dasamya pengujian preferensi dan kepuasan akan memberikan sejumlah manfaat pokok
berikut.
1) Uji preferensi aktual dan uji teknis dapat memberikan dasar klaim objektif untuk keperluan
promosi, terlebih apabila perusahaan ingin menyajikan superioritas dalam hal persepsi
konsumen atas keunggulan spesifik pada produk perusahaan daripada pesaing.
2) Estimasi tingkat pembelian ulang sangat penting untuk memperkirakan pangsa
pasarjangka panjang. Oleh karena itu, hasil yang kurang bagus pada uji ini dapat
berakibat padapembatalan peluncuran produk maupun perancangan ulang produk baru.
3) Meskipun penerimaan pasar atas produk baru ditentukan oleh semua elemen program
pemasaran, tetapi berbagai kasus menunjukkan bahwa skor yang tinggi dalam dimensi
kinerja produk menggambarkan bahwa ide produk yang bersangkutan sebaiknya
dilanjutkan pada tahap pengembangan produk baru selanjutnya.
4) Uji preferensi pada umumnya dapat memberikan signal awal terbaik terhadap
kemungkinan terjadinya kanibalisasi produk.

10
3. Metode pokok untuk menguji pasar produk konsumen
Metode pokok untuk menguji pasar produk konsumen sebagai berikut.
a.Sales wave research
Dalam metode ini, konsumen yang pada awalnya mencoba sebuah produk secara gratisb.
Simulated test marketingditawarkan lagi produk tersebut atau produk pesaing dengan harga
lebih murah.
b.Simulated test marketing
Metode ini memerlukan 30 sampai 40 pembeli yang qualified di pusat pertokoan ataupun
tempat tempat lainnya. Perusahaan akan menanyakan beberapa hal kepada mereka,
berhubungan dengan awareness dan preferensi mereka terhadap berbagai merek pada jenis
produk tertentu.
c.Controlled test marketing
Metode ini memungkinkan perusahaan menguji pengaruh faktor dalam toko dan iklan terbatas
pada perilaku pembelian konsumen tanpa harus melibatkan konsumen itu sendiri secara
langsung

11
d. Test market/uji pasar
Uji pasar adalah cara utama dalam menguji sebuah produk baru dalam situasi yang sama
dengan situasi yang nantinya akan dihadapi dalam peluncuran produk yang bersangkutan.
Perusahaan umumnya akan bekerja sama dengan perusahan riset dalam menentukan
kota di mana perusahaan nantinya akan mencoba membujuk para distributor agar
bersedia menjual ke perusahaannya.

4. Metode pengajuan produk


Sering kali orang melupakan bahwa ide tidak sama dengan produk. Perusahaan tidak bisa
hanya menyajikan deskripsi (ide) dari suatu produk dan mengharapkan orang untuk bereaksi
secara realistis. Apalagi jika deskripsi disajikan tanpa unsur persuasi yang terkait. Jangan
dahulu memercayai bahwa produk baru yang unggul akan terjual dengan sendirinya.
Sebuah pendekatan yang lebih efektif dalam pengujian terhadap konsep adalah
pengembangan konsep, yaitu penyempurnaan ide-ide baru secara bertahap ke dalam
bentuk yang paling mungkin untuk diterima di pasar.

12
Secara umum terdapat dua metode dalam melakukan pengujian sebuah produk sebagai
berikut.
a. Meminta konsumen menggunakan sebuah produk selama jangka waktu tertentu,
kemudianuanepsimeminta mereka menjawab beberapa pertanyaan terkait deskripsi produk serta
kepuasanmereka.
b.Melaksanakan blind test, yaitu dengan cara konsumen membandingkan sedemikian rupa
berbagai macam merek dan alternatifnya tanpa mengetahui merek atau produsennya.
Metode uji pasar lainnya adalah memperkenalkan produk bisnis baru dalam pameran dagang.
Produk baru industrial dapat diuji di tempat pajangan distributor atau dealer. Cara lain yang bisa
ditempuh ialah uji pemasaran, di mana perusahaan membuat pasokan produk dengan jumlah
terbatas dan diserahkan pada wiraniaga untuk dijual di daerah geografis yang terbatas dengan
dukungan katalog, promosi, dan sebagainya.

Berdasarkan kajian terhadap produk sukses ditemukan 15 kunci kesuksesan pengembangan


produk baru, yaitu:

13
a. Produk yang unggul dan unik. g.Kecepatan pengembangan produk baru.
b. Produk yang berorientasi pasar. h.Menggunakan sistem pengembangan proyek
c.Produk berorientasi internasional. baru dengan disiplin.
d.Fokus pada proyek yang unggul. i.Melaksanakan tahap prapengembangan.
e. Pelaksanaan proyek dikendalikan dengan j.Memiliki konsep produk yang jelas, tajam, dan
baik. mendahului pesaing.
f.Kecukupan sumber daya. k. Peluncuran produk yang terencana dan
terlaksana dengan baik.
l.Struktur organisasi proyek pengembangan
produk baru yang tepat.
m.Dukungan oleh para pemimpin puncak.
n. Mendayagunakan kompetensi inti dan
kapabilitas perusahaan.
O.Memilih pasar yang menarik (memiliki
potensi profitabilitas tinggi).

14
Tahukah Anda bahwa tingkat kegagalan produk baru mencapai 99%. Terdapat banyak risiko
dalam sebuah pengembangan dan pengajuan produk baru, di antaranya:
a.Risiko pemasaran
Risiko pemasaran, yaitu bahwa produk yang tersebut gagal di pasaran. Hal ini terjadi karena
kurang adanya pemahaman yang mendalam mengenai pasar yang menjadi sasaran.
b. Risiko R & D (Research and Development)
Risiko R & D adalah risiko di mana produk yang sudah dikembangkan ditolak atau tidak disetujui
oleh pihak yang berwenang. Risiko ini terutama dihadapi oleh perusahaan farmasi yang
mengembangkan obat-obatan dan perusahaan makanan/minuman.
Cara meminimalisasi risiko dari kegagalan produk baru adalah dengan memanfaatkan riset
pemasaran.

Langkah-langkah dalam meminimalisasi risiko kegagalan produk sebagai berikut.


a. Market understanding (pemahaman pasar), misalnya dengan riset kualitatif, pengategorian,
dan segmentasi untuk mengetahui peta persaingan dalam industri tersebut, alasan konsumen
membeli produk tertentu, bagaimana mereka menggunakan suatu produk, dan kebutuhan mana
yang belum terpenuhi.

15
1). Mengetahui pendapat/perasaan konsumen mengenai suatu produk, pekerjaan dan gaya
hidup.
2). Memperoleh in sight mengenai konsumen yang tidak didapatkan sebelumnya.
3). Memperoleh manfaat dari kreativitas konsumen.

b. Ketika melakukan pendekatan category assessment research, perusahaan meneliti perilaku


konsumen terhadap produk dan penggunaan produk dalam suatu kategori, bagaimana
konsumen mengevaluasi merek berdasarkan atribut produk, apa yang mendorong konsumen
untuk melakukan pembelian, serta mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan pemenuhan
kebutuhan mereka.

c. Kemudian segmentasi akan membantu dalam mengidentifikasi target pasar. Beberapa


segmen memang menawarkan potensial laba yang lebih besar dibandingkan yang lainnya.
Segmentasi juga membantu dalam membuat positioning produk yang tepat. Sehingga,
pemahaman pasar yang baik yang diperoleh melalui riset kualitatif, category assessment, dan
kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi dapat meminimalisasi risiko pemasaran.

16

Anda mungkin juga menyukai