Anda di halaman 1dari 12

Jakarta, 13-10-2021

BAB 3
PENGUJIAN PRODUK BARANG/JASA

Kompetensi inti
- Memahami, menerapkan, menganalis dan mengevaluasi tentang
pengetahuan factual, konseptual, operasional dasar dan metakognitif,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional dan
internasional
- Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah
- Menampilkan kinerja dibawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja
- Menunjukkan ketrampilan menalar, mengolah dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
disekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah
pengawasan langsung
- Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

KD 3.14 Menganalisis prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa


4.14 Melakukan pengujian fungsi produk barang/jasa

Tujuan Pembelajaran :
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat
menjabarkan kesesuaian fungsi produk barang/jasa
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat menerapkan
metode perakitan perakitan produk barang/jasa
3. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat
menganalisa kesesuaian produk barang/jasa
4. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat melakukan
pengujian fungsi produk barang/jasa
5. Setelah menerima penugasan peserta didik dapat melakukan demontrasi
pengujian fungsi produk/jasa
       
A. PENGUJIAN PRODUK

Pengujian Produk adalah Strategi untuk meningkatkan aspek perlindungan


konsumen. Pengujian produk merupakan tonggak awal datangnya era konsumen
modern

1. Tujuan Pengujian Produk


Pengujian produk dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan, sebagai berikut :
a. Memastikan bahwa persyaratan spesifikasi, regulasi dan kontrak produk dapat
terpenuhi
b. Memutuskan apakah produk tersebut sudah berjalan dijalur yang semestinya
c. Sebagai alat demontrasi produk
d. Menetapkan kesesuaian produk terhadap penggunaan akhir
e. Menyediakan dasar komunikasi teknis suatu produk
f. Menyediakan informasi perbandingan dengan produk2 lain
g. Upaya menciptakan produk yang bisa dipertanggung jawabkan secara hokum
h. Membantu pemecahan masalah terhadap kendala produk
i. Menentukan potensi penghematan dalam produksi suatu produk

2. Keuntungan dan kerugian Pengujian Produk


Keuntungan dalam pengujian pengujian produk, adalah sebagai berikut :
a. Selalu mencoba strategi pemasaran
b. Memberikan informasi mengenai produk
c. Sebagai upaya untuk mengatur strategi merk
d. Membantu produsen mencermati kesalahan

Kerugian dalam pengujian produk, adalah sebagai berikut :


a. Pengujian produk cenderung dapat membuat perusahaan membayar biaya
ekstra
b. Adanya permasalahan-permasalahan dalam penerapan pengujian produk,
diantaranya :
- Menguji produk yang salah
- Melakukan perbandingan dengan produk yang salah, melakukan pengujian
dengan pesaing bisnis yang lemah
- Menanyai pihak yang salah, melakukan wawancara yang tidak mengetahui
seluk beluk atas produk tersebut
- Melakukan pengujian pada lingkungan pasar yang berbeda dari lingkungan
pasar asli produk tersebut
- Melakukan pengujian kepada segmen konsumen yang tidak sesuai dengan
produk
- Melakukan pengujian dengan penerapan harga yang keliru
3. Pihak-pihak yang berperan dalam pengujian Produk Barang/jasa
a. Pemerintah
Peran umum yang dilakukan pemerintah dalam pengujian produk barang dan
jasa adalah menetapkan hokum yang menyatakan kewajiban produsen untuk
menjelaskan dan menjamin keamanan produknya. Sehubungan dengan
perangkat keras, pemerintah mengatur standar perangkat keras dalam
peraturan Pemerintah Nomer 82 Tahun 2012 tentang “Penyelenggaraan Sistem
dan Transasaksi Elektronik”
b. Perusahaan
Peran perusahaan dalam pengujian produk adalah menyediakan produk dan
layanan yang sesuai dengan standar perusahaan. Biasanya, standar yang
diterapkan adalah standar fakultatif (artinya, perusahaan tersebut menetapkan
aturan untuk dirinya sendiri) dan standar wajib yang dikeluarkan oleh
pemerintah

Terdapat 4 (empat) kegiatan dalam pengujian produk baru, yaitu sebagai berikut:

1.      Technical Testing (Pengujian Teknis)


Yaitu dengan cara menciptakan prototipe yang merupakan approximation (perkiraan)
produk akhir. Pengujian atas kinerja produk prototipe sanggup menghasilkan sejumlah
isu penting wacana product shelf life (usia pajang produk), tingkat keusangan produk,
problem yang timbul dari pemakaian atau konsumsi yang tidak seharusnya, potensi
kerusakan yang memerlukan penggantian, dan jadwal pemeliharaan yang tepat. Masing-
masing dari jenis isu tersebut sanggup memiliki dampak biaya terhadap pemasaran produk.
Contohnya menyerupai estimasi usia pajang produk sanggup besar lengan berkuasa terhadap
frekuensi dan biaya pengiriman. Lalu kemungkinan adanya problem penggunaan yang
signifikan sanggup menjadikan perlunya pelengkap isu labeling, periklanan, dan sebagainya.

2.      Pengujian Preference and Satisfaction Testing (Preferensi dan Kepuasan)


Dipakai untuk menetapkan elemen-elemen yang akan dirancang dalam planning
pemasaran serta untuk menciptakan tafsiran penjualan awal produk baru. Secara
umum terdapat dua cara utama yang dibutuhkan dalam tipe pengujian ini, yaitu pertama
meminta konsumen untuk menggunakan sebuah produk selama jangka waktu tertentu, dan
kemudian mereka diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang bekerjasama dengan
preferensi serta kepuasan mereka. Kedua, melaksanakan "blind test" yang sedemikian rupa
sehingga konsumen sanggup membandingkan banyak sekali macam alternatif produk tanpa
mengetahui nama merek atau produsennya. Pada dasamya, pengujian preferensi dan
kepuasan akan mengatakan sejumlah manfaat pokok, antara lain sebagai berikut:

a.       Uji preferensi kasatmata dan uji teknis sanggup mengatakan dasar klaim yang
obyektif untuk keperluan promosi, terlebih apabila perusahaan ingin menyajikan
superioritas dalam hal persepsi konsumen atas keunggulan spesifik pada produk
perusahaan dari pada pesaing.
b.      Estimasi tingkat pembelian ulang sangat penting untuk memperkirakan pangsa pasar
jangka panjang. Oleh alasannya itu hasil yang kurang elok pada uji ini sanggup
berakibat pada penghapusan peluncuran produk maupun perancangan ulang produk
baru.

c.       Meskipun penerimaan pasar atas produk gres ditentukan oleh semua elemen kegiatan
pemasaran, tetapi banyak sekali kasus memperlihatkan bahwa skor yang tinggi
dalam dimensi kinerja produk menggambarkan bahwa ilham produk yang
bersangkutan sebaiknya dilanjutkan pada tahap pengembangan produk gres selanjutnya.

d.      Uji preferensi pada umumnya sanggup mengatakan signal awal terbaik terhadap


kemungkinan terjadinya kanibalisasi produk.

3.      Simulated Test Markets  atau  Laboratory Test Markets   (Pengujian Pasar


Simulasi)
Yaitu mekanisme riset pemasaran yang dibuat untuk mengatakan gambaran yang murah
dan cepat wacana pangsa pasar yang sanggup diharapkan dari produk baru. Beberapa model
yang sanggup digunakan antara lain BASES, DESIGNOR, ASSESSOR, dan LITMUS.

4.      Test Markets (Pengujian Pasar)


Yaitu perusahaan akan memperlihatkan sebuah produk untuk dijual diwilayah pasar terbatas
yang sebisa mungkin sanggup mewakili keseluruhan pasar dimana produk itu nantinya akan
dijual. Secara prinsip, terdapat perbedaan yang signifikan antara metode pengujian pasar
untuk produk konsumen dan produk bisnis/industrial. Didalam pengujian produk
konsumen, perusahaan akan berusaha mengestimasi empat variabel, yakni product
trial (percobaan produk), first repeat (pengulangan pembelian pertama), adopsi produk, serta
frekuensi pembelian. Tentunya perusahaan menginginkan bahwa semua variabel-variabel
tersebut memperlihatkan tingkat yang tinggi. Metode pokok untuk menguji pasar produk
konsumen, ialah sebagai berikut:

a.      Sales Wave Research


Dalam metode sales wave research, konsumen yang pada awalnya mencoba sebuah
produk secara gratis ditawarka lagi produk tersebut atau produk pesaing, dengan harga
yang lebih murah. Kemudian perusahaan akan memperhatikan berapa kali konsumen
menentukan produk perusahaan serta tingkat kepuasan mereka. Metode ini juga meliputi
perjuangan untuk mempresentasikan pada konsumen satu ataupun beberapa konsep iklan
dalam bentuk garang untuk mengamati dampaknya terhadap pembelian ulang.

b.      Simulated Test Marketing


Metode ini memerlukan 30 hingga 40 pembeli yang qualified dipusat pertokoan
ataupun tempat-tempat lainnya. Perusahaan akan menanyakan beberapa hal kepada
mereka, bekerjasama dengan awareness dan preferensi mereka terhadap banyak sekali
merek pada jenis produk tertentu. Mereka sanggup saja diundang untuk menyaksikan
iklan singkat, termasuk didalamnya yang sudah populer ataupun yang masih baru. Lalu
dalam penayangan iklan tersebut disisipkan iklan produk baru. Kemudian konsumen akan
diberi sejumlah uang kemudian diminta untuk tiba ke sebuah toko khusus dimana mereka
sanggup membelanjakan uang yang sudah diberikan tersebut sesuai kebutuhan.

Perusahaan kemudian mengamati dan memperhatikan jumlah konsumen yang membeli


merek gres dan merek pesaing. Data ini akan mengatakan citra wacana efektivitas iklan
mereka atas iklan pesaing. Konsumen kemudian diminta mengutarakan alasan-alasan
mereka membeli ataupun tidak membeli. Lalu kemudaian beberapa ahad sehabis itu
mereka akan diwawancarai kembali melalui telepon untuk menentukan sikap mereka atas
produk tersebut, kepuasannya, penggunaannya, dan minatnya untuk membeli kembali,
dan ditawari kesempatan untuk membeli kembali produk yang bersangkutan.

c.       Controlled Test Marketing


Metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji dampak faktor dalam toko dan
iklan terbatas pada sikap pembelian konsumen tanpa harus melibatkan konsumen itu
sendiri secara langsung. Sampel konsumen akan diwawancarai untuk mendapatkan kesan
mereka terhadap produk yang bersangkutan. Perusahaan tidak harus mengatakan pecahan
penjualan, menggunakan wiraniaga mereka sendiri, atau`membeli jaringan distribusi.
Tetapi metode ini tidak sanggup mengatakan isu wacana cara membujuk distributor biar
mau menjual produk gres perusahaan.

d.      Test Markets
Uji pasar adalah cara utama dalam menguji sebuah produk baru dalam situasi yang
sama dengan yang nantinya akan dihadapi dalam peluncuran produk yang bersangkutan.
Perusahaan umumnya akan bekerja sama dengan perusahaan riset dalam menentukan
kota dimana wiraniaga perusahaan nantinya akan mencoba membujuk para distributor
biar bersedia untuk menjual produk perusahaan. Perusahaan melakuan promosi dan
periklanan sama dengan yang akan dilaksanakan dalam pemasaran secara nasional.
Biaya yang nantinya dibutuhkan tergantung pada jumlah kota, lama pengujian, serta
jumlah data yang diinginkan perusahaan.

Melalui uji pasar akan didapatkan beberapa manfaat, diantaranya ialah mengatakan
- prediksi yang sanggup mendapatkan amanah wacana penjualan dimasa yang akan datang,
- pengujian awal terhadap planning pemasaran,
- mengetahui kekurangan produk,
- menerima citra banyak sekali problem potensial dalam jaringan distribusi, dan
- menerima pemahaman lebih baik mengenai sikap banyak sekali segmen pasar.

Sementara, produk bisnis juga mendapatkan manfaat dari uji pasar, dimana pengujiannya
bervariasi tergantung dari jenis barangnya. Barang industri yang mahal dan menggunakan
teknologi gres pada umumnya menjalani pengujian Alpha dan Beta.

Pengujian Alpha ialah pengujian produk dengan tujuan mengukur serta meningkatkan kinerja,
rancangan, keandalan, dan biaya operasi produk. Apabila hasil pengujian alpha baik, maka
perusahaan akan melanjutkannya dengan melaksanakan pengujian Beta dengan mengundang
para konsumen potensial biar sanggup melaksanakan pengujian secara belakang layar ditempat
mereka sendiri.
Metode uji pasar lainnya ialah memperkenalkan produk bisnis gres dalam pekan raya dagang.
Produk gres industrial juga sanggup diuji ditempat pajangan distributor atau dealer. Cara lain
yang sanggup ditempuh ialah uji pemasaran, dimana perusahaan menciptakan pasokan produk
dengan jumlah terbatas dan diserahkan pada wiraniaga untuk dijual didaerah geografis yang
terbatas dengan santunan katalog, promosi, dan sebagainya. Melalui cara demikian, administrasi
akan sanggup mempelajari apa saja yang mungkin terjadi dalam pemasaran dengan skala penuh
serta mengatakan isu yang lebih lengkap dalam memutuskan komersialisasi produk yang
bersangkutan.
B. Metode Pengajuan Produk

Seringkali orang melupakan bahwa ide tidak sama dengan produk. Hal ini memang mudah
dipahami, namun tidak mudah untuk menanamkan dalam pikiran, terutama bagi orang-orang
yang terlibat dengan produk. Anda tidak bisa hanya menyajikan deskripsi (ide) dari suatu produk
dan mengharapkan orang untuk bereaksi secara realistis. Apalagi jika deskripsi disajikan tanpa
unsur.persuasi.yang.terkait.

Jangan dulu mempercayai bahwa produk baru yang unggul akan terjual dengan sendirinya. Anda
harus melihat produk  dari sudut pandang pelanggan. Kebanyakan orang akan skeptis dengan
produk baru, oleh karenanya Anda memerlukan cara baru dalam mengenalkannya pada
pelanggan.

Konsep pengujian merupakan proses yang menganalisa prosedur statistik membentuk ulang dan
mengubah ide-ide mengenai ide dasar untuk produk. Sebelum produk diperkenalkan di pasar, hal
itu akan menguji keberhasilan produk. Hal ini membantu mengembangkan titik yang
menyatakan.kualitas.produk.posisi.dan.khalayak.yang.ditargetkan. 

Studi mengenai reaksi terhadap produk membantu kita mencakup banyak hal seperti  suka,
alasan untuk membeli dan banyak hal lagi. Hal ini memfasilitasi konsumen untuk mengevaluasi
dan mereka juga dapat memberikan masukan mereka selama proses pengembangan. Pengujian
konsep ini juga dikenal sebagai alat manajemen untuk mengukur keberhasilan.

Pengujian terhadap konsep (concept testing) adalah upaya memprediksi keberhasilan sebuah ide
mengenai produk baru sebelum meluncurkan ke pasar. Proses ini biasanya melibatkan reaksi
orang lain (konsumen) terhadap pernyataan yang menjelaskan ide dasar dari produk tersebut.

Melalui uji pasar akan didapatkan beberapa manfaat, seperti memberikan prediksi yang dapat
diandalkan tentang penjualan di masa yang akan datang, pengujian awal terhadap rencana
pemasaran, mengetahui kekurangan produk, mendapat gambaran berbagai masalah potensial
dalam jaringan distribusi, serta mendapat pemahaman lebih baik mengenai berbagai segmen
pasar.

Sementara, produk bisnis juga mendapatkan manfaat dari uji pasar, dimana pengujiannya
bervariasi bergantung dari jenis barangnya. Barang industri yang mahal memakai tekhnologi
baru.pada.umumnya.menjalani.pengujian.ALPHA.dan.BETA. 

Pengujian ALPHA ialah pengujian produk dengan tujuan mengukur serta meningkatkan kinerja,
rancangan, keandalan, dan biaya operasi produk. Apabila hasil pengujian ALPHA baik,
perusahaan akan melanjutkan dengan melakukan pengujian BETA, yaitu mengundang konsumen
potensial agar dapat melaksanakan pengujian secara rahasia di tempat mereka sendiri.
Sebuah pendekatan yang lebih efektif dalam pengujian terhadap konsep adalah pengembangan
konsep, yaitu penyempurnaan ide-ide baru secara
bertahap ke dalam bentuk yang paling mungkin untuk diterima di pasar. Hal ini dilakukan tidak
hanya dalam kerangka memberikan ide-ide yang menjanjikan kesempatan untuk bersaing di
pasaran, namun juga panduan untuk berkomunikasi mengenai manfaat, kegunaan, kemasan,
iklan,penjualan.informasi.produk.distribusi.dan.juga.harga.

Secara umum terdapat 2 metode dalam melakukan pengujian sebuah produk:

1. Meminta Konsumen menggunakan sebuah produk selama jangka waktu tertentu, kemudian
meminta mereka menjawab beberapa pertanyaan terkait deskripsi produk serta kepuasan
mereka.
2. Melaksanakan Blind Test, yaitu dengan cara konsumen membandingkan sedemikian rupa
berbagai macam merek dan alternatifnya tanpa mengetahui merek atau produsennya.

Metode uji pasar lainnya ialah memperkenalkan produk bisnis baru dalam pameran dagang.
Produk baru industrial dapat diuji di tempat pajangan distributor atau dealer. Cara lain yang bisa
ditempuh ialah uji pemasaran, dimana perusahaan membuat pasokan produk dengan jumlah
terbatas dan diserahkan pada wiraniaga untuk dijual di daerah geografis yang terbatas dengan
dukungan katalog, promosi dan sebagainya. 

Melalui cara demikian, manajemen akan dapat mempelajari apa saja yang mungkin terjadi dalam
pemasaran dengan skala penuh serta memberikan informasi yang lebih lengkap dalam
memutuskan komersialisasi produk yang bersangkutan.

Berdasarkan kajian terhadap produk sukses, ditemukan 15 kunci kesuksesan pengembangan


produk baru, yaitu :

1. Produk yang unggul dan unik


2. Produk yang berorientasi pasar
3. Produk berorientasi internasional
4. Melaksanakan tahap pra pengembangan
5. Memiliki konsep produk yang jelas, tajam dan mendahului pesaing
6. Peluncuran produk yang terencana dan terlaksana dengan baik
7. Struktur organisasi proyek pengembangan produk baru yang tepat
8. Dukungan oleh para pemimpin puncak
9. Mendayagunakan kompetensi inti dan kapabilitas perusahaan
10. Memilih pasar yang menarik (memiliki potensi profitabilitas tinggi)
11. Fokus pada proyek yang unggul
12. Pelaksanaan proyek dikendalikan dengan baik
13. Kecukupan sumberdaya
14. Kecepatan pengembangan produk baru
15. Menggunakan sistem pengembangan proyek baru dengan disiplin

Pengembangan produk baru bukan suatu proses Trial and Error, tetapi suatu suatu proses yang
harus dikelola dengan baik, dan didukung oleh riset yang mumpuni. Tentunya proses ini juga
memerlukan dukungan dan komitmen dari para pemimpin puncak serta ketersediaan
sumberdaya.

Mungkin anda masih ingat mengenai produk TARA NASIKU keluaran Unilever? Merek ini
merupakan salah satu yang gagal di pasaran. Mengapa? TARA NASIKU kurang bisa diterima
oleh pasar. Kualitas yang tidak sejalan dengan gencarnya promosi ditengarai menjadi salah satu
sumber kekecewaan konsumen. Kemudian setelahnya, ada juga produk nasi instant dari
GARUDAFOOD . Sukseskah? Yang jelas produk tersebut sulit ditemui. Kedua produk tersebut
disebut-sebut sebagai produk yang gagal di pasaran.

Tahukah anda bahwa tingkat kegagalan produk baru mencapai 99% Oleh karena itu, sebenarnya
terdapat banyak resiko dalam sebuah pengembangan dan pengajuan produk baru, di antaranya:

Risiko.R.&.D
Risiko R & D adalah resiko dimana produk yang sudah dikembangkan ditolak atau tidak
disetujui oleh pihak yang berwenang. Biasanya resiko ini banyak dihadapi oleh perusahaan
farmasi yang mengembangkan obat-obatan dan perusahaan makanan/minuman.

Risiko.Pemasaran
Risiko pemasaran, yaitu bahwa produk yang tersebut gagal di pasaran. hal ini terjadi karena
kurang adanya pemahaman yang mendalam mengenai pasar yang menjadi sasaran.

Kemudian bagaimana cara meminimalisasi risiko dari kegagalan produk baru?


Caranya adalah dengan memanfaatkan riset pemasaran . Dibalik kesuksesan suatu produk
terdapat pemahaman yang baik mengenai keinginan dan kebutuhan konsumen, serta pemahaman
mengenai bagaimana produk anda dapat mememnuhi kebutuhan tersebut dengan baik.

Langkah-langkah dalam meminimalisasi risiko kegagalan produk adalah sebagai berikut :

Market.Understanding.(pemahaman.pasar ), 
misalnya dengan riset kualitatif, pengkategorian dan segmentasi untuk mengetahui peta
perasaingan dalam industri tersebut, alasan mengapa konsumen membeli produk tertentu,
bagaimana mereka menggunakan suatu produk dan kebutuhan mana yang belum terpenuhi.
Metode riset yang dilakukan antara lain Focus Group Discussion, In-depth Interview, dan
kunjungan langsung yang dapat membantu anda untuk memperoleh informasi ini.
Riset Kualitatif akan membantu Anda dalam:

1. Mengetahui pendapat/perasaan konsumen mengenai suatu produk, pekerjaan dan gaya hidup
2. Memperoleh insigt mengenai konsumen yang tidak didapatkan sebelumnya.
3. Memperoleh manfaat dari kreativitas konsumen.

Ketika.melakukan.pendekatan Category.Assesment.Research, 
Anda meneliti  perilaku konsumen terhadap produk dan penggunaan produk dalam suatu
kategori, bagaimana konsumen mengevaluasi merek berdasarkan atribut produk, apa yang
mendorong konsumen untuk melakukan pembelian, serta mengidentifikasi kebutuhan konsumen
dan.pemenuhan/kebutuhan.mereka.

Kemudian segmentasi akan membantu dalam mengidentifikasi target pasar. 


Beberapa segmen memang menawarkan potensial laba yang lebih besar dibandingkan yang
lainnya . Segmentasi  juga membantu dalam membuat positioning produk yang tepat.
Sehingga, melalui pemahaman pasar yang baik yang diperoleh melalui riset kualitatif, category
assessment dan kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi dapat meminimalisasi risiko
pemasaran.

 
EVALUASI PG No. 1-5

1. yang bukan merupakan 4 kegiatan dalam pengujian produk baru


a. Technical Testing (pengujian Teknis)
b. Controled Test Marketing
c. Preference and Satisfaction Testing (Preferensi dan Kepuasan)
d. Simulated Test Markets atau Laboratory Test Markets (Pengujian Pasar Simulasi)
e. Test Markets (Pengujian Pasar)

2.  Cara utama dalam menguji sebuah produk baru dalam situasi yang sama dengan yang
nantinya akan dihadapi dalam peluncuran produk yang bersangkutan. Merupakan
pengertian.....
a.   Controlled Test Marketing
b.   Uji preferensi
c.   Test Markets
d.  Preferensi dan Kepuasan
e.   Sales Wave Research

3.  Bertujuan untuk memberikan penilaian yang lebih rinci tentang peluang sukses
produk baru, mengidentifikasi berbagai penyesuaian akhir yang diperlukan untuk produk
dan menetapkan berbagai elemen penting dalam program pemasaran yang akan
dipakai untuk memperkenalkan produk dipasar. Itu merupakan tujuan dari.....
a.   Simulated Test Marketing
b.   Technical Testing
c.   Estimasi tingkat pembelian ulang
d.   Pengujian produk baru 
e.  Metode uji pasar

4. "Pertama meminta konsumen untuk menggunakan sebuah produk selama jangka waktu
tertentu, dan kemudian mereka diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang
bekerjasama dengan preferensi serta kepuasan mereka. Kedua, melaksanakan "blind
test" yang sedemikian rupa sehingga konsumen sanggup membandingkan banyak
sekali macam alternatif produk tanpa mengetahui nama merek atau produsennya." Itu
merupakan tipe pengujian.....
 a.  Preferensi dan Kepuasan
 b.   Uji preferensi 
 c.  Sales Wave Research
 d.  Test Markets
 e.   Controlled Test Marketing

5. Berikut merupakan manfaat pokok pengujian preferensi dan kepuasan, kecuali ?


 a.  Uji preferensi kasatmata dan uji teknis
 b.  Estimasi tingkat pembelian ulang
 c.  Dimensi kinerja produk 
 d.  Uji preferensi 
 e.  Pengujian Pasar Simulasi
Essai No. 6-10
6. Jelaskan yg dimaksud dengan pengujian produk
7. Sebutkan tujuan dari pengujian produk
8. Sebutkan keuntungan dari pengujian produk
9. Jelaskan yang dimaksud dengan test markets (pengujian pasar)
10. Jeelaskan yang dimaksud dengan Pengujian Alpha

Anda mungkin juga menyukai