BAB 3
PENGUJIAN PRODUK BARANG/JASA
Kompetensi inti
- Memahami, menerapkan, menganalis dan mengevaluasi tentang
pengetahuan factual, konseptual, operasional dasar dan metakognitif,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional dan
internasional
- Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah
- Menampilkan kinerja dibawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja
- Menunjukkan ketrampilan menalar, mengolah dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
disekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah
pengawasan langsung
- Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
Tujuan Pembelajaran :
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat
menjabarkan kesesuaian fungsi produk barang/jasa
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat menerapkan
metode perakitan perakitan produk barang/jasa
3. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat
menganalisa kesesuaian produk barang/jasa
4. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat melakukan
pengujian fungsi produk barang/jasa
5. Setelah menerima penugasan peserta didik dapat melakukan demontrasi
pengujian fungsi produk/jasa
A. PENGUJIAN PRODUK
Terdapat 4 (empat) kegiatan dalam pengujian produk baru, yaitu sebagai berikut:
a. Uji preferensi kasatmata dan uji teknis sanggup mengatakan dasar klaim yang
obyektif untuk keperluan promosi, terlebih apabila perusahaan ingin menyajikan
superioritas dalam hal persepsi konsumen atas keunggulan spesifik pada produk
perusahaan dari pada pesaing.
b. Estimasi tingkat pembelian ulang sangat penting untuk memperkirakan pangsa pasar
jangka panjang. Oleh alasannya itu hasil yang kurang elok pada uji ini sanggup
berakibat pada penghapusan peluncuran produk maupun perancangan ulang produk
baru.
c. Meskipun penerimaan pasar atas produk gres ditentukan oleh semua elemen kegiatan
pemasaran, tetapi banyak sekali kasus memperlihatkan bahwa skor yang tinggi
dalam dimensi kinerja produk menggambarkan bahwa ilham produk yang
bersangkutan sebaiknya dilanjutkan pada tahap pengembangan produk gres selanjutnya.
d. Test Markets
Uji pasar adalah cara utama dalam menguji sebuah produk baru dalam situasi yang
sama dengan yang nantinya akan dihadapi dalam peluncuran produk yang bersangkutan.
Perusahaan umumnya akan bekerja sama dengan perusahaan riset dalam menentukan
kota dimana wiraniaga perusahaan nantinya akan mencoba membujuk para distributor
biar bersedia untuk menjual produk perusahaan. Perusahaan melakuan promosi dan
periklanan sama dengan yang akan dilaksanakan dalam pemasaran secara nasional.
Biaya yang nantinya dibutuhkan tergantung pada jumlah kota, lama pengujian, serta
jumlah data yang diinginkan perusahaan.
Melalui uji pasar akan didapatkan beberapa manfaat, diantaranya ialah mengatakan
- prediksi yang sanggup mendapatkan amanah wacana penjualan dimasa yang akan datang,
- pengujian awal terhadap planning pemasaran,
- mengetahui kekurangan produk,
- menerima citra banyak sekali problem potensial dalam jaringan distribusi, dan
- menerima pemahaman lebih baik mengenai sikap banyak sekali segmen pasar.
Sementara, produk bisnis juga mendapatkan manfaat dari uji pasar, dimana pengujiannya
bervariasi tergantung dari jenis barangnya. Barang industri yang mahal dan menggunakan
teknologi gres pada umumnya menjalani pengujian Alpha dan Beta.
Pengujian Alpha ialah pengujian produk dengan tujuan mengukur serta meningkatkan kinerja,
rancangan, keandalan, dan biaya operasi produk. Apabila hasil pengujian alpha baik, maka
perusahaan akan melanjutkannya dengan melaksanakan pengujian Beta dengan mengundang
para konsumen potensial biar sanggup melaksanakan pengujian secara belakang layar ditempat
mereka sendiri.
Metode uji pasar lainnya ialah memperkenalkan produk bisnis gres dalam pekan raya dagang.
Produk gres industrial juga sanggup diuji ditempat pajangan distributor atau dealer. Cara lain
yang sanggup ditempuh ialah uji pemasaran, dimana perusahaan menciptakan pasokan produk
dengan jumlah terbatas dan diserahkan pada wiraniaga untuk dijual didaerah geografis yang
terbatas dengan santunan katalog, promosi, dan sebagainya. Melalui cara demikian, administrasi
akan sanggup mempelajari apa saja yang mungkin terjadi dalam pemasaran dengan skala penuh
serta mengatakan isu yang lebih lengkap dalam memutuskan komersialisasi produk yang
bersangkutan.
B. Metode Pengajuan Produk
Seringkali orang melupakan bahwa ide tidak sama dengan produk. Hal ini memang mudah
dipahami, namun tidak mudah untuk menanamkan dalam pikiran, terutama bagi orang-orang
yang terlibat dengan produk. Anda tidak bisa hanya menyajikan deskripsi (ide) dari suatu produk
dan mengharapkan orang untuk bereaksi secara realistis. Apalagi jika deskripsi disajikan tanpa
unsur.persuasi.yang.terkait.
Jangan dulu mempercayai bahwa produk baru yang unggul akan terjual dengan sendirinya. Anda
harus melihat produk dari sudut pandang pelanggan. Kebanyakan orang akan skeptis dengan
produk baru, oleh karenanya Anda memerlukan cara baru dalam mengenalkannya pada
pelanggan.
Konsep pengujian merupakan proses yang menganalisa prosedur statistik membentuk ulang dan
mengubah ide-ide mengenai ide dasar untuk produk. Sebelum produk diperkenalkan di pasar, hal
itu akan menguji keberhasilan produk. Hal ini membantu mengembangkan titik yang
menyatakan.kualitas.produk.posisi.dan.khalayak.yang.ditargetkan.
Studi mengenai reaksi terhadap produk membantu kita mencakup banyak hal seperti suka,
alasan untuk membeli dan banyak hal lagi. Hal ini memfasilitasi konsumen untuk mengevaluasi
dan mereka juga dapat memberikan masukan mereka selama proses pengembangan. Pengujian
konsep ini juga dikenal sebagai alat manajemen untuk mengukur keberhasilan.
Pengujian terhadap konsep (concept testing) adalah upaya memprediksi keberhasilan sebuah ide
mengenai produk baru sebelum meluncurkan ke pasar. Proses ini biasanya melibatkan reaksi
orang lain (konsumen) terhadap pernyataan yang menjelaskan ide dasar dari produk tersebut.
Melalui uji pasar akan didapatkan beberapa manfaat, seperti memberikan prediksi yang dapat
diandalkan tentang penjualan di masa yang akan datang, pengujian awal terhadap rencana
pemasaran, mengetahui kekurangan produk, mendapat gambaran berbagai masalah potensial
dalam jaringan distribusi, serta mendapat pemahaman lebih baik mengenai berbagai segmen
pasar.
Sementara, produk bisnis juga mendapatkan manfaat dari uji pasar, dimana pengujiannya
bervariasi bergantung dari jenis barangnya. Barang industri yang mahal memakai tekhnologi
baru.pada.umumnya.menjalani.pengujian.ALPHA.dan.BETA.
Pengujian ALPHA ialah pengujian produk dengan tujuan mengukur serta meningkatkan kinerja,
rancangan, keandalan, dan biaya operasi produk. Apabila hasil pengujian ALPHA baik,
perusahaan akan melanjutkan dengan melakukan pengujian BETA, yaitu mengundang konsumen
potensial agar dapat melaksanakan pengujian secara rahasia di tempat mereka sendiri.
Sebuah pendekatan yang lebih efektif dalam pengujian terhadap konsep adalah pengembangan
konsep, yaitu penyempurnaan ide-ide baru secara
bertahap ke dalam bentuk yang paling mungkin untuk diterima di pasar. Hal ini dilakukan tidak
hanya dalam kerangka memberikan ide-ide yang menjanjikan kesempatan untuk bersaing di
pasaran, namun juga panduan untuk berkomunikasi mengenai manfaat, kegunaan, kemasan,
iklan,penjualan.informasi.produk.distribusi.dan.juga.harga.
1. Meminta Konsumen menggunakan sebuah produk selama jangka waktu tertentu, kemudian
meminta mereka menjawab beberapa pertanyaan terkait deskripsi produk serta kepuasan
mereka.
2. Melaksanakan Blind Test, yaitu dengan cara konsumen membandingkan sedemikian rupa
berbagai macam merek dan alternatifnya tanpa mengetahui merek atau produsennya.
Metode uji pasar lainnya ialah memperkenalkan produk bisnis baru dalam pameran dagang.
Produk baru industrial dapat diuji di tempat pajangan distributor atau dealer. Cara lain yang bisa
ditempuh ialah uji pemasaran, dimana perusahaan membuat pasokan produk dengan jumlah
terbatas dan diserahkan pada wiraniaga untuk dijual di daerah geografis yang terbatas dengan
dukungan katalog, promosi dan sebagainya.
Melalui cara demikian, manajemen akan dapat mempelajari apa saja yang mungkin terjadi dalam
pemasaran dengan skala penuh serta memberikan informasi yang lebih lengkap dalam
memutuskan komersialisasi produk yang bersangkutan.
Pengembangan produk baru bukan suatu proses Trial and Error, tetapi suatu suatu proses yang
harus dikelola dengan baik, dan didukung oleh riset yang mumpuni. Tentunya proses ini juga
memerlukan dukungan dan komitmen dari para pemimpin puncak serta ketersediaan
sumberdaya.
Mungkin anda masih ingat mengenai produk TARA NASIKU keluaran Unilever? Merek ini
merupakan salah satu yang gagal di pasaran. Mengapa? TARA NASIKU kurang bisa diterima
oleh pasar. Kualitas yang tidak sejalan dengan gencarnya promosi ditengarai menjadi salah satu
sumber kekecewaan konsumen. Kemudian setelahnya, ada juga produk nasi instant dari
GARUDAFOOD . Sukseskah? Yang jelas produk tersebut sulit ditemui. Kedua produk tersebut
disebut-sebut sebagai produk yang gagal di pasaran.
Tahukah anda bahwa tingkat kegagalan produk baru mencapai 99% Oleh karena itu, sebenarnya
terdapat banyak resiko dalam sebuah pengembangan dan pengajuan produk baru, di antaranya:
Risiko.R.&.D
Risiko R & D adalah resiko dimana produk yang sudah dikembangkan ditolak atau tidak
disetujui oleh pihak yang berwenang. Biasanya resiko ini banyak dihadapi oleh perusahaan
farmasi yang mengembangkan obat-obatan dan perusahaan makanan/minuman.
Risiko.Pemasaran
Risiko pemasaran, yaitu bahwa produk yang tersebut gagal di pasaran. hal ini terjadi karena
kurang adanya pemahaman yang mendalam mengenai pasar yang menjadi sasaran.
Market.Understanding.(pemahaman.pasar ),
misalnya dengan riset kualitatif, pengkategorian dan segmentasi untuk mengetahui peta
perasaingan dalam industri tersebut, alasan mengapa konsumen membeli produk tertentu,
bagaimana mereka menggunakan suatu produk dan kebutuhan mana yang belum terpenuhi.
Metode riset yang dilakukan antara lain Focus Group Discussion, In-depth Interview, dan
kunjungan langsung yang dapat membantu anda untuk memperoleh informasi ini.
Riset Kualitatif akan membantu Anda dalam:
1. Mengetahui pendapat/perasaan konsumen mengenai suatu produk, pekerjaan dan gaya hidup
2. Memperoleh insigt mengenai konsumen yang tidak didapatkan sebelumnya.
3. Memperoleh manfaat dari kreativitas konsumen.
Ketika.melakukan.pendekatan Category.Assesment.Research,
Anda meneliti perilaku konsumen terhadap produk dan penggunaan produk dalam suatu
kategori, bagaimana konsumen mengevaluasi merek berdasarkan atribut produk, apa yang
mendorong konsumen untuk melakukan pembelian, serta mengidentifikasi kebutuhan konsumen
dan.pemenuhan/kebutuhan.mereka.
EVALUASI PG No. 1-5
2. Cara utama dalam menguji sebuah produk baru dalam situasi yang sama dengan yang
nantinya akan dihadapi dalam peluncuran produk yang bersangkutan. Merupakan
pengertian.....
a. Controlled Test Marketing
b. Uji preferensi
c. Test Markets
d. Preferensi dan Kepuasan
e. Sales Wave Research
3. Bertujuan untuk memberikan penilaian yang lebih rinci tentang peluang sukses
produk baru, mengidentifikasi berbagai penyesuaian akhir yang diperlukan untuk produk
dan menetapkan berbagai elemen penting dalam program pemasaran yang akan
dipakai untuk memperkenalkan produk dipasar. Itu merupakan tujuan dari.....
a. Simulated Test Marketing
b. Technical Testing
c. Estimasi tingkat pembelian ulang
d. Pengujian produk baru
e. Metode uji pasar
4. "Pertama meminta konsumen untuk menggunakan sebuah produk selama jangka waktu
tertentu, dan kemudian mereka diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang
bekerjasama dengan preferensi serta kepuasan mereka. Kedua, melaksanakan "blind
test" yang sedemikian rupa sehingga konsumen sanggup membandingkan banyak
sekali macam alternatif produk tanpa mengetahui nama merek atau produsennya." Itu
merupakan tipe pengujian.....
a. Preferensi dan Kepuasan
b. Uji preferensi
c. Sales Wave Research
d. Test Markets
e. Controlled Test Marketing