Anda di halaman 1dari 5

BAB 8

MEMBUAT DAN MENGUJI PROTOTIPE

A. Pembuatan prototipe produk barang dan jasa


Pembuatan prototipe produk barang merupakan model pertama yang akan dibuat, yang
memperlihatkan bentuk serta fungsi sebenarnya. Adapun pembuatannya dapat memiliki bentuk
yang berbeda. Misalnya, untuk membuat prototipe perumahan, dapat terlebih dahulu membuat
maketnya sesuai dengan perumahan yang akan dibuat. Contoh lain, untuk membuat produk
mobil, dibuat terlebih dahulu mobil konsep. Bisa dikatakan bahwa pembuatan prototipe produk
barang merupakan proses menentukan karakteristik dan fitur unik dari produk. Pembuatan
prototipe produk barang merupakan langkah perwujudan dari desain produk.
1. Langkah-langkah proses pembuatan prototipe produk barang
Ada tahap-tahap yang harus dilalui dalam proses pembuatan prototipe produk barang
sebagai berikut:
a. . langkah pertama pengembangan ide (ide development)
Sebaiknya sebuah perusahaan melakukan riset pasar terlebih dahulu untuk
mengetahui informasi dari pelanggan dan mempelajari selera serta polapembelian pelanggan.
Selain itu, perusahaan pun sebaiknya melakukan pembandingan (banchmarking), sehingga
dapat mempelajari praktik kerja dari perusahaan terbaik dan membaningkan kinerja diri
dengan kinerja mereka. Bisa juga melakukan cara membeli produk pesaing dan
membongkarnya untuk mempelajari komponen dan fitur produk.
b. Langkah kedua : penyaringan produk
Salah satu teknik penyaringan produk yaitu: break-even analysis. Teknik ini
menghitung jumlah produk yang harus dijual perusahaan agar menutupi biaya produk.
c. langkah ketiga: desain awal dan pengujian
Pada tahap ini, desain produk yang telah dipilih diwujudkan dalam bentuk
prototipe. Prototipe tersebut diuji,dan hasil pengujian digunakan untuk merubah desain
produk. Proses dilanjutkan dengan merevisi dan membuat ulang prototipe. Sesuai dengan
desain yang baru. Proses ini diulang beberapa kali hingga kesalahan mayor diperbaik.
Adapun tahap-tahap pembuatan prototype sebagai berikut:
1. Melakukan pemilihan desain dari spesifikasi-spesifikasi yang ada agar dapat
dipastikan secara ekonomis biaya yang lebih efisien
2. Melakukan pemilihan terhadap mesin dan peralatan yang akan digunakan
3. Meletakkan layout yang baik dari pabrik dan fasilitas-fasilitas lain nya
4. Melakukan perencanaan dan penetapan control terhadap keuangan, material, mesin,
dan tenaga kerja untuk menjamin penggunaan secara efektif dan ekonomis
d. langkah keempat: desain Akhir
Langkah ini merupakan tahap rancangan akhir yang menguraikan : spesifikasi
produk akhir, instruksi pemrosesan, pekerjaan yang harus dilakukan, peralatan dan bahan
baku yang digunakan, serta pengaturan produksi lain
2 Contoh pembuatan prototype produk mobil
Urutan pembuatan mobil diawali dengan tahapan wealding dan painting, namun kita
hanya akan membahas mengenai proses pembuatan prototype saja, bukan pembuatan mobil yang
sebenarnya. Berikut ini merupakan langkah-langkah yang dilakukan perusahaan pembuat mobil
saat membuat prototype:
a. Proses perencanaan. Pada tahap ini ditentukan lah mobil apa yang akan dibuat, bentuk
dan tren yang ada sekarang.
b. Pembuatan desain dan prototype mobil. Pada tahap ini desain dibuat dan di cek sampai
benar-benar baguis. Pada tahap ini dipertim,bangkan pula desain bentuk bagian luar,
warna, interior, material yang akan digunakan serta layout bagian –bagian yang berbeda
c. Skeet-sket dipilih beberapa bagian saja, lalu dibuatkan visual secara 3d di computer
d. Dibuatlah model dengan menggunakan tanah liat menjadi beberapa model. Lalu, dipilih
satu jenis model yang nantinya akan diproduksi
e. Selanjutnya dirancang interior dan eksteriornya secara detail menggunakan computer
termasuk merancang kemudi, pengereman dan juga mesin
f. Kemudian dibuat prototype mobil berdasarkan desain yang telah ditentukan tadi. Lalu
prototype ini di tes beberapa kali meliputi tes aerodinamis, tes pengereman , tes
ketahanan suhu , tes efek gelombang radio dan yang terakhir tes drive di jalan.
B. Pengujian prototipe produk barang dan jasa
Berbagai produsen prodk barang dan jasa melakukan pengujian benda dengan metode
yang berbeda beda tergantung dengan barang yang akan diujian. Contohnya produsen motor
akan melakukan pengujian ketahana kendaraan saat berada pada iklim tertentu, beda dengan
produsen makanan dimana produsen makanan tidak akan melakukan uji ketahanan pada iklim
tertentu. Dan penentuan bagus atau tidaknya suatu barang dilihat dari sudut pandang konsumen
bukan produsen
Secara umum, terdapat 4 kegiatan dalam pengujian produk:
1. Technical testing
Technical testing dilakukan dengan cara membuat prototipe prooduk barang dan jasa.
Pengujian terhadap prototipe tersebut dapat menghasilkan sejumlah informasi penting yaitu: usia
produk, tingkat keusangan produk, masalah yang timbul pada saat digunakan atau konsumsi
yang tidak seharusnya, potensi kerusakan yang memerlukan penggantian dan jadwal
pemeliharaan yang tepat.
2. Pengujian preference and satisfaction testing (preference dan kepuasan)
Secara umum terdapat dua cara utama dalam tipe pengujan ini yaitu: meminta konsumen
untuk mengguankan produk selama jangka waktu tertentu dan meminta konsumen untuk
menggunakan
Secara umum terdapat dua cara utama dalam tipe pengujan ini yaitu: meminta konsumen
untuk mengguankan produk selama jangka waktu tertentu dan meminta konsumen untuk
menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan preferensi serta kepuasan mereka.
Kedua melaklsanakan blind test yang sedemikan rupa sehingga konsumen dapat membandingkan
berbaga macam alternatif pmenjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan preferensi
serta kepuasan mereka. Kedua melaklsanakan blind test yang sedemikan rupa sehingga
konsumen dapat membandingkan berbaga macam alternatif produk tanpa mengetahi merek dan
produsernya.
Pengjian ini akan memberikan sejumlah manfaat pokok antara lain:
a. Uji preferensi akual dan uji teknis bisa memberikan dasar klim yang objektif untuk
keperluan promosi.
b. Estimasi tingkat pembelian ulang sangat penting untuk memberikan pangsa pasar jangka
panjang
c. Meskipun penerimaan pasar atas produk baru ditentukan oleh semua elemen program
pemasaran, tetapi berbagai kasus menunjukkan bahwa skor yang tinggi dalam dimensi
kinerja produk menggambarkan bahwa ide produk yang bersangkutan sebaiknya dilanjutkan
pada tahap pengembangan produk baru selanjutnya.
d. uji prederensi pada umumya dapat memberikan sinyal awal terbaik terhadap produk baru
tersebut.
3. Simulated test market atau laboratory test markets (pengujian pasar simulasi)
Simulated test market adalah prosedur riset pemasaran yang dibuat untuk memberikan
gambaran yang murah dan cepattentang pangsa pasar yang bisa diharapkan dari prpoduk baru.
4. Tes Market (pengujian pasar)
Pengujian pasar dilakuan dengan cara erusahaan menawarkan sebuah produk untuk dijual
di wilayah pasar terbatas yang sebisa mungkin dapat mewakili keseluruhan pasar tempat
nantinya produk tersebut dijual.
Secara prinsip, terdapat perbedaan yang signifikansi antara metode pengujian pasar untuk
produk konsumen dan produk bisnis/industrial. Di dalam pengujian produk konsumen,
perusahaan akan berusaha untuk membuat perkiraan berdasarkan 4 variabel yakni: produk trial,
first reapir, adopsi produk, serta frekuensi pembelian. Tentunya perusahaan mengingatkan bahwa
semua variabel-variabel tersebut menunjukkan tingkat yang tinggi. Metode pokok untuk menguji
pasar produk konsumen adalah . Metode pokok untuk menguji pasar produk konsumen adalah
sebagai berikut:
a. sales wave research
Dalam metode sales wave research, konsumen yang pada awalnya mencoba seuah
produk secara gratis ditawarkan lagi produk tersebut atau produk pesaing, dengan harga
yang lebih murah. Kemudian, perusahaan akan memperhatikan beberapa kali konsumen
memilih produk perusahaan serta tingkat kepuasan mereka. Metode ini juga mencakup
usaha unttuk mempresentasikan pada konsumen satu ataupun beberapa konsep iklan
dalam bentuk kasar untuk mengamati dampaknya terhadap pembelian ulang.
b. simulated test marketing
Metode ini memerlukan 30-40 pembeli yang berda pada pusat perbelanjaan.
Perushaan akan menanyakan bebebrapa hal kepada mereka, berhubungan dengan
pemilihan mereka terhadap berbagai merek pada jenis produk tertentu. Mereka bisa saja
di undang untuk menyaksikan iklan singkat, baik iklan yang sudah dikenal maupun iklan
yang belum dikenal. Lalu, pada penayangan iklan tersebut disisipkan iklan produk.
Kemudian, konsumen diberikan sejumlah uang dan diminta untuk datang kesebuah toko
khusus tempat mereka bisa membelanjakan uang tersebut sesuai dengan kebutuhan
Perusahaan lalu mengamati dan memperhatikan jumlah konsumen membeli
merek baru dan merek pesaing. Data ini akan memberikan gambaran tentang efektivitas
iklan mereka atau iklan pesaing. Konsumen lalu diminta mengutarakan alasan-alasan
merekamembeli atau tidak membeli. Lalu, beberapa minggu setelah itu mereka
diwawancarai kembali melalui telefon untuk menentukan sikap mereka atas produk
tersebut, a minggu setelah itu mereka diwawancarai kembali melalui telefon untuk
menentukan sikap mereka atas produk tersebut, kepuaannya,penggunaannya, dan
minatnykepuaannya,penggunaannya, dan minatnyauntuk membeli kembali, serta
ditawarkan untuk membeli kembali produk yang bersangkutan.
c. Controlled test marketing
Metode iini memungkinkan perusahaan untuk menguji pengaruh kondisi toko,
dan iklan terbatas pada perilakupembelian konsumen tanpa harus melibatkan konsumen
itu sendiri secara langsung. Sampel konsumen akan diwawancarauntuk mendapatkan
kesan mereka terhadap produk yang bersangkutan. Perusahaan tidak harus memberikan
potongan penjualan, memakai wiraniaga mereka sendiri atau membeli jaringan distribusi.
Namun, metode ini tidak dapat memberikan informasi tentang cara membujuk distributor
agar mau menjual produk baru perusahaan.
d. Test Markets
Uji pasar adalah cara utama dalam menguji sebuah produk baru dalam situasi
yang sama dengan yang nantinya akan dihadapi dala peluncuran produk yang
bersangkutan. Perusahaan umumnya akan bekerja sama dengan perusahaan research
dalam menentukan kota dimana wiraniaga perusahaan nantinya akan mencoba membujuk
para distributor agar bersedia untuk menjual poduk perusahaan. Perusahaan melakukan
promosi dan periklanan sama dengan yang akan dlaksanakan dalam pemasaran secara
nasional. Biaya yang digunakan tergantung dengan jumlah kota, lama pengujian, serta
jumlah data yan diinginkan perusahaan.
Dengan melakukan uji pasar akan didapatkan beberapa menfaat, sebagai berikut:
1) Memberikan prediksi yang dapat diandalkan tentang penjualan di masa yang akan
datang.
2) Pengujian awal terhadap rencana perusahaan
3) Mengetahui kekurangan produk
4) Mendapat gambaran berbagai masalah potensial dalam jaringan distribusi
5) Mendapat pemahaman lebih baik mengenai perilaku berbagai segmen pasar

Anda mungkin juga menyukai