Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nayla Pasya Ramadha

Kelas : XI perhotelan 2

Mapel : PKK

A. MENENTUKAN PENGUJIAN KESESUAIAN

FUNGSI PRODUK BARANG/ JASA

Proses Pengujian Produk Baru

Pengujian produk baru bertujuan untuk memberikan penilaian yang lebih rinci tentang peluang
sukses produk baru, mengidentifikasi berbagai penyesuaian akhir yang diperlukan untuk produk, dan
menetapkan berbagai elemen penting dalam program pemasaran yang akan dipakai untuk
memperkenalkan produk dipasar. Secara umum, terdapat 4 (empat) kegiatan dalam pengujian
produk baru, yaitu sebagai berikut:

1. Technical Testing (Pengujian Teknis)


Yaitu dengan cara membuat prototipe yang merupakan approximation (perkiraan) produk
akhir. Pengujian atas kinerja produk prototipe dapat menghasilkan sejumlah informasi
penting tentang product shelf life (usia pajang produk), tingkat keusangan produk, masalah
yang timbul dari pemakaian atau konsumsi yang tidak seharusnya, potensi kerusakan yang
memerlukan penggantian, dan jadwal pemeliharaan yang tepat. Masing-masing dari jenis
informasi tersebut dapat mempunyai dampak biaya terhadap pemasaran produk.

2. Pengujian Preference and Satisfaction Testing (Preferensi dan Kepuasan)


Dipakai untuk menetapkan elemen-elemen yang akan dirancang dalam rencana pemasaran
serta untuk membuat tafsiran penjualan awal produk baru.Secara umum terdapat dua cara
utama yang dibutuhkan dalam tipe pengujian ini, yaitu pertama meminta konsumen untuk
menggunakan sebuah produk selama jangka waktu tertentu, dan kemudian mereka diminta
untuk menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan preferensi serta kepuasan
mereka.Kedua, melaksanakan “blind test” yang sedemikian rupa sehingga konsumen dapat
membandingkan berbagai macam alternatif produk tanpa mengetahui nama merek atau
produsennya. Pada dasamya, pengujian preferensi dan kepuasan akan memberikan
sejumlah manfaat pokok, antara lain sebagai berikut:

a) Uji preferensi aktual dan uji teknis bisa memberikan dasar klaim yang Obyektif untuk
keperluan promosi, terlebih apabila perusahaan ingin menyajikan superioritas dalam
hal persepsi konsumen atas keunggulan spesifik pada produk perusahaan dari pada
pesaing.
b) Estimasi tingkat pembelian ulang sangat penting untuk memperkirakan Pangsa pasar
jangka panjang. Oleh karena itu hasil yang kurang bagus pada uji ini dapat berakibat
pada pembatalan peluncuran produk maupun perancangan ulang produk baru.
c) Meskipun penerimaan pasar atas produk baru ditentukan oleh semua Elemen
program pemasaran, tetapi berbagai kasus menunjukkan bahwa skor yang tinggi
dalam dimensi kinerja produk menggambarkan bahwa ide produk yang
bersangkutan sebaiknya dilanjutkan pada tahap pengembangan produk baru
selanjutnya.
d) Uji preferensi pada umumnya dapat memberikan signal awal terbaik Terhadap
kemungkinan terjadinya kanibalisasi produk.

3. Simulated Test Markets atau Laboratory Test Markets (Pengujian Pasar Simulasi)
Yaitu prosedur riset pemasaran yang dibuat untuk memberikan gambaran yang murah dan
cepat tentang pangsa pasar yang bisa diharapkan dari produk baru. Beberapa model yang
dapat dipakai antara lain BASES, DESIGNOR, ASSESSOR, dan LITMUS.

4. Test Markets (Pengujian Pasar)


Yaitu perusahaan akan menawarkan sebuah produk untuk dijual diwilayah pasar terbatas
yang sebisa mungkin dapat mewakili keseluruhan pasar dimana produk itu nantinya akan
dijual. Secara prinsip, terdapat perbedaan yang signifikan antara metode pengujian pasar
untuk produk konsumen dan produk bisnis/industrial. Didalam pengujian produk konsumen,
perusahaan akan berusaha mengestimasi empat variabel, yakni product trial (percobaan
produk), first repeat (pengulangan pembelian pertama), adopsi produk, serta frekuensi
pembelian. Tentunya perusahaan menginginkan bahwa semua variabel-variabel tersebut
menunjukkan tingkat yang tinggi. Metode pokok untuk menguji pasar produk konsumen,
adalah sebagai berikut:

a) Sales Wave Research


Dalam metode sales wave research, konsumen yang pada awalnya mencoba sebuah
produk secara gratis ditawarka lagi produk tersebut atau produk pesaing, dengan
harga yang lebih murah. Kemudian perusahaan akan memperhatikan berapa kali
konsumen memilih produk perusahaan serta tingkat kepuasan mereka. Metode ini
juga mencakup usaha untuk mempresentasikan pada konsumen satu ataupun
beberapa konsep iklan dalam bentuk kasar untuk mengamati dampaknya terhadap
pembelian ulang.

5. Test Markets (Pengujian Pasar)


Yaitu perusahaan akan menawarkan sebuah produk untuk dijual diwilayah pasar terbatas
yang sebisa mungkin dapat mewakili keseluruhan pasar dimana produk itu nantinya akan
dijual. Secara prinsip, terdapat perbedaan yang signifikan antara metode pengujian pasar
untuk produk konsumen dan produk bisnis/industrial. Didalam pengujian produk konsumen,
perusahaan akan berusaha mengestimasi empat variabel, yakni product trial (percobaan
produk), first repeat (pengulangan pembelian pertama), adopsi produk, serta frekuensi
pembelian. Tentunya perusahaan menginginkan bahwa semua variabel-variabel tersebut
menunjukkan tingkat yang tinggi. Metode pokok untuk menguji pasar produk konsumen,
adalah sebagai berikut:
a) Sales Wave Research
Dalam metode sales wave research, konsumen yang pada awalnya mencoba sebuah
produk secara gratis ditawarka lagi produk tersebut atau produk pesaing, dengan
harga yang lebih murah. Kemudian perusahaan akan memperhatikan berapa kali
konsumen memilih produk perusahaan serta tingkat kepuasan mereka. Metode ini
juga mencakup usaha untuk mempresentasikan pada konsumen satu ataupun
beberapa konsep iklan dalam bentuk kasar untuk mengamati dampaknya terhadap
pembelian ulang.

b) Simulated Test Marketing


Metode ini memerlukan 30 sampai 40 pembeli yang qualified dipusat pertokoan
ataupun tempat-tempat lainnya. Perusahaan akan menanyakan beberapa hal
kepada mereka, berhubungan dengan awareness dan preferensi mereka terhadap
berbagai merek pada jenis produk tertentu. Mereka bisa saja diundang untuk
menyaksikan iklan singkat, termasuk didalamnya yang sudah terkenal ataupun yang
masih baru. Lalu dalam penayangan iklan tersebut disisipkan iklan produk baru.
Kemudian konsumen akan diberi sejumlah uang lalu diminta untuk datang ke sebuah
toko khusus dimana mereka bisa membelanjakan uang yang sudah diberikan
tersebut sesuai kebutuhan.Perusahaan lalu mengamati dan memperhatikan jumlah
konsumen yang membeli merek baru dan merek pesaing. Data ini akan memberikan
gambaran tentang efektivitas iklan mereka atas iklan pesaing. Konsumen lalu
diminta mengutarakan alasan-alasan mereka membeli ataupun tidak membeli. Lalu
kemudaian beberapa minggu setelah itu mereka akan diwawancarai kembali melalui
telepon untuk menentukan sikap mereka atas produk tersebut, kepuasannya,
penggunaannya, dan minatnya untuk membeli kembali, dan ditawari kesempatan
untuk membeli kembali produk yang bersangkutan.

c) Controlled Test Marketing


Metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji pengaruh faktor dalam toko
dan iklan terbatas pada perilaku pembelian konsumen tanpa harus melibatkan
konsumen itu sendiri secara langsung. Sampel konsumen akan diwawancarai untuk
mendapatkan kesan mereka terhadap produk yang bersangkutan. Perusahaan tidak
harus memberikan potongan penjualan, memakai wiraniaga mereka sendiri,
atau`membeli jaringan distribusi. Tetapi metode ini tidak dapat memberikan
informasi tentang cara membujuk distributor agar mau menjual produk baru
perusahaan.

d) Test Markets
Uji pasar adalah cara utama dalam menguji sebuah produk baru dalam situasi yang
sama dengan yang nantinya akan dihadapi dalam peluncuran produk yang
bersangkutan. Perusahaan umumnya akan bekerja sama dengan perusahaan riset
dalam menentukan kota dimana wiraniaga perusahaan nantinya akan mencoba
membujuk para distributor agar bersedia untuk menjual produk perusahaan.
Perusahaan melakuan promosi dan periklanan sama dengan yang akan dilaksanakan
dalam pemasaran secara nasional. Biaya yang nantinya dibutuhkan tergantung pada
jumlah kota, lama pengujian, serta jumlah data yang diinginkan perusahaan.Melalui
uji pasar akan didapatkan beberapa manfaat, diantaranya adalah memberikan
prediksi yang dapat diandalkan tentang penjualan dimasa yang akan datang,
pengujian awal terhadap rencana pemasaran, mengetahui kekurangan produk,
mendapat gambaran berbagai masalah potensial dalam jaringan distribusi, dan
mendapat pemahaman lebih baik mengenai perilaku berbagai segmen
pasar.Sementara, produk bisnis juga mendapatkan manfaat dari uji pasar, dimana
pengujiannya bervariasi tergantung dari jenis barangnya. Barang industri yang mahal
dan memakai teknologi baru pada umumnya menjalani pengujian Alpha dan Beta.
Pengujian Alpha ialah pengujian produk dengan tujuan mengukur serta
meningkatkan kinerja, rancangan, keandalan, dan biaya operasi produk. Apabila
hasil pengujian alpha baik, maka perusahaan akan melanjutkannya dengan
melakukan pengujian Beta dengan mengundang para konsumen potensial agar
dapat melaksanakan pengujian secara rahasia ditempat mereka sendiri.Metode uji
pasar lainnya ialah memperkenalkan produk bisnis baru dalam pameran dagang.
Produk baru industrial juga dapat diuji ditempat pajangan distributor atau dealer.
Cara lain yang bisa ditempuh ialah uji pemasaran, dimana perusahaan membuat
pasokan produk dengan jumlah terbatas dan diserahkan pada wiraniaga untuk dijual
didaerah geografis yang terbatas dengan dukungan katalog, promosi, dan
sebagainya. Melalui cara demikian, manajemen akan dapat mempelajari apa saja
yang mungkin terjadi dalam pemasaran dengan skala penuh serta memberikan
informasi yang lebih lengkap dalam memutuskan komersialisasi produk yang
bersangkutan.

B. MENGANALISIS PRODUKSI MASSAL

Produksi Massal

Produksi masal adalah nama yang diberikan kepada sebuah metode memproduksi barang
dalamjumlah besar denganbiaya yang rendah per unitnya. Walau harganya yang murah tidak berarti
dengan kualitas rendah. Sebaliknyadiproduksinya barang dalam jumlah yang besar telah
distandarisasi oleh interchangeable parts atau peralatan yang dapat digunakan untuk memproduksi
barang yang sama.Produksiterdiri atas bangunan, peralatan (equipment) dan perkakas (tools). Disini
tahap perencanaan harus mencakup langkah-langkah kerja dan perbaikan langkah-langkah tersebut.
Kemudian rencana itu dilaksanakan padatahap implementasi, dan sekaligus dengan tahap
pengendaliannya. Perhatian utama dari kegiatan-kegiatan itu adalah melihat kemajuan yang dibuat
dalam mencapai target yang direncanakan. Pengadaan (procurement) dan instalasi peralatan serta
perkakas pabrik it
u. Jenis

produksi ini mungkin hanya berlangsung sekali saja dalam periode setengah dasawarsa bagi
perusahaan manufaktur (Ogawa, 1984:2).

Proses Produksi

Seperti yang sudah dikaji di atas, ada dua jenis proses produksi:

Ƒ Yang pertama yaitu membuat barang atau produk dengan menggunakan meSin serta peralatan.Hal
ini disebut jugaproduksi.

Ƒ Yang kedua yaitu membuat sarana produksi atau sistem Produksi itu sendiri . Hal ini disebut
persiapan berproduksi.

Proses persiapan produksi terdiri dari kegiatan-Kegiatan seperti perencanaan urutan-urutan proses
sebagai berikut:

1. Penjadwalan waktu
2. Pemilihan peralatan
3. Pengerjaan dengan perkakas
4. Mobilisasi personalia
5. Pembelian material
6. Pembagian pekerjaan

Tahap persiapan ini didahului oleh kegiatan seperti perencanaan dan desain produk yang dihasilkan
oleh kegiatan riset dan pengembangan

Faktor-Faktor Produksi

Faktor-Faktor Produksi-Jalan kegiatan produksi tergantung dari tersedianya faktor produksi. Faktor
produksi adalah segala sesuatu yang perlukan dalam kegiatan produksi terhadap suatu barang dan
jasa. Faktor-faktor produksi terdiri dari alam (natural resources), tenaga kerja (labor), modal
(capital), dan keahlian (skill) atau sumber daya pengusaha (enterpreneurship). Faktor-faktor
produksi alam dan tenaga kerja adalah faktor produksi utama (asli),sedangkan modal dan tenaga
kerja merupakan faktor produksi turunan. Berikut penjelasan faktor-faktor produksi......

• Faktor Produksi Alam, adalah semua kekayaan yang ada di alam semesta Digunakan dalam proses
produksi. Faktor produksi alam disebut faktor produksi Utama atau asli. Faktor produksi alam terdiri
dari tanah, air, udara, sinar matahari, Dan barang tambang.
• Faktor Produksi Tenaga Kerja, adalah faktor produksi insani yang Secara langsung maupun tidak
langsung dapat menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja sebagai faktor produksi
asli. Walaupun kini banyak Kegiatan proses produksi diperankan oleh mesin, namun keberadaan
manusia Wajib diperlukan.

• Faktor Produksi Modal, adalah faktor penunjang yang mempercepat dan Menambah kemampuan
dalam memproduksi. Faktor produksi dapat terdiri dari Mesin-mesin, sarana pengangkutan,
bangunan, dan alat pengangkutan.

• Faktor Produksi Keahlian, adalah keahlian atau keterampilan individu Mengkoordinasikan dan
mengelola faktor produksi untuk menghasilkan barang Dan jasa.

Proses Produksi

Proses Produksi – Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi
barang atau jasa. Ada proses produksi membutuhkan waktu yang lama, misalnya dalam pembuatan
gedung pencakar langit, pembuatan pesawat terbang, dan pembuatan kapal serta lain-lainnya.
Dalam proses produksi membutuhkan waktu yang berbeda-beda ada yang sebentar, misalnya
pembuatankain, pembuatan televisi, dan lain-lain. Tetapi, ada juga proses produksi yang dapat
dinikmati langsung hasilnya oleh konsumen, misalnya pentas hiburan, pijat dan produksi lain-
lainnya.

Berdasarkan caranya, proses produksi digolongkan dalam tiga macam antara lain sebagai berikut...

▪ Proses Produksi Pendek, adalah proses produksi yang pendek atau cepat dan Langsung
dalam menghasilkan barang atau jasa yang dapat dinikmati konsumen. Contohnya adalah
proses produksi makanan, seperti pisang goreng, bakwan, singkong goreng. Dan lain-lain.

▪ Proses Produksi Panjang, adalah proses produksi yang memakan waktu lama. Contohnya
adalah proses produksi menanam padi dan membuat rumah.

▪ Proses Terus Menerus/Kontinu, adalah proses produksi yang mengolah bahan-bahan secara
berurutan dengan beberapa tahap dalam pengerjaan sampai menjadi suatu barang jadi. Jadi
bahan tersebut melewati tahap-tahap dari prosesmesin secara terus-menerus untuk
menjadi suatu barang jadi. Contohnya adalah proses memproduksi gula, kertas, karet, dan
lain-lain

▪ Proses Produksi Berselingan/Intermitten, adalah proses produksi yang mengolah bahan-


bahan dengan cara menggabungkan menjadi barang jadi. Seperti, proses produksi mobil
dimana bagian-bagian mobil dibuat secara terpisah, mulai dari kerangkanya, setir, ban,
mesin, kaca, dan lain-lain. Setelah semua bagian dari mobil tersebut selesai atau lengkap
maka selanjutnya bagian-bagian mobil tersebut digabungkan menjadi mobil.
Tujuan Produksi

Tujuan-Tujuan Produksi – Berikut tujuan-tujuan dari produksi antara lain Sebagai berikut...

1. Menghasilkan barang atau jasa


2. Meningkatkan nilai guna barang atau jasa
3. Meningkatkan kemakmuran masyarakat
4. Meningkatkan keuntungan
5. Meningkatkan lapangan usaha
6. Menjaga kesinambungan usaha perusahaan

Anda mungkin juga menyukai