Anda di halaman 1dari 5

3.

21 RISET PEMASARAN PENGEMBANGAN PRODUK BARU

Bila Anda dihadapkan pada pilihan untuk meningkatkan jumlah pelanggan atau
untuk mendapatkan keuntungan yang besar, mana yang Anda dahulukan. Tahukan Anda
kedua pilihan tersebut sama-sama saling berhubungan.

Sebelum Anda mendapatkan keuntungan, ketahuilah bahwa riset pemasaran yang


Anda uji sebagai pencarian target penjualan. Dalam bisnis harus dilakukan penelitian
terlebih dahulu tentang pangsa pasar yang terjadi saat itu, sehingga dalam pemasaran tidak
akan tejadi masalah apapun. Kadang bisnis selalu mengalami kendala ketika produk yang
diluncurkan ke pasaran, ternyata tiak bisa bersaing dengan produk lainnya. Hal ini karena
manajemen tidak bisa melakukan riset pemaaran terlebih dahulu. Riset sangat di perlukan
untuk mencegah adanya persaingan bisnis yang mematikan. Bukan menjadi hal yang aneh
ketika produk yang diluncurkan ternyata tidak di sukai konsumen atau bahkan produk
tersebut mati di pasaran.

Riset pemasaran sangat penting bagi manajemen perusahaan, bahkan sebelum


produk di buat sebaiknya riset pemasaran dilakukan. Anda tidak ingin bisnis hanya sekedar
bisnis saat ini saja, namun Anda ingin bisnis yang berkelanjutan dan memiliki banya
pelanggan. Saat itulah Anda harus melakukan riset pemasaran untuk mengetahui apa dan
bagaimana konsumen menanggapi produk Anda.

Riset pasar merupakan penelitian terhadap pangsa pasar dimana dalam hal ini akan
dirumuskan tujuan penelitian, pengumpulan data penelitian, perumusan masalah, dan cara
penyelesaian masalah serta kesimpulan yang bisa di ambil dari penelitian tersebut.

Dari riset pemasaran itu kemudian dijadikan data bagi perusahaan untuk mengambil
tindakan terhadap apa yang telah diteliti. Riset ini akan menjadi bahan pertimbangan
kedepan bagaimana perusahaan untuk mengolah strategi pemasaran yang lebih baik lagi
agar pesaing tidak bisa menggeser perusahaan.

Pentingnya riset pemasaran bagi manajemen perusahaan ini bukan hanya untuk
memecahkan masalah dalam manajemen, namun juga untuk pengolahan kembali atau
mengevaluasi tentang pemasaran yang telah dilakukan sebelumnya. Inilah mengapa riset
pemasaran sangat penting untuk mendapatkan banyak pelanggan pada produk kita.

Riset pemasaran bertujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang keadaan
pasar dimana konsumen akan menjabarkan bagaimana mereka menginginkan produk yang
benar-benar mereka inginkan. Jika perusahaan Anda bisa melakukan riset dengan baik,
maka pemasaran bisa dijalankan dengan rumusan yang tepatdan akurat.

Pemasaran harus terarah dan langsung tertuju pada target yang diharapkan, jangan sampai
riset pemasaran hanya bertujuan mencari konsumen, sedangkan konsumen tidak mau
membeli produk Anda secara berkelanjutan.

Langkah-langkah untuk melakukan riset pemasaran :

1. Merumuskan masalah yang tepat


Rumuskanlah masalah yang akan diteliti dengan beberapa poin penting dan rumusan
masalah tersebut berkaitan dengan pemasaran produk yang Anda lakukan.
2. Perumusan desain riset
Selain perumusan masalah Anda juga harus merumuskan desain dari riset yang akan
dilakukan termasuk rasio dan interval serta perbandingan terhadap objek lainnya.

3. Pengumpulan data
Ini adalah hal yang terpenting dari sebuah riset pemasaran. Pengumpulan data yang
akan dijadikan evaluasi bagi pemasaran Anda.
Kumpulkanlah data secara lengkap dengan melihat langsung atau survey langsung pada
pasar, maupun dengan pengumpulan data sampel dari konsumen dan pihak ketiga yang
bisa dijadikan nara sumber.

4. Pengolahan data
Pengolah data dilakukan setelah data terkumpul semua, sehingga dari pengolahan data
tersebut akan ditarik kesimpulan yang bermanfaat bagi kemajuan suatu perusahaan.
Dalam hal ini pengolahan data untuk mengembangkan pemasaran yang lebih baik dari
sebelumnya.

Tahapan Kunci dalam Perencanaan dan Pengembangan Produk Baru

Perencanaan merupakan hal yang sangat penting, yang menentukan jenis serta
kualitas produk yang akan dihasilkan,respon masyarakat, serta kemungkinan kestabilan
produk tersebut di pasar (dalam artian tidak cepat turun popularitasnya). Ketika
merencanakan produk baru, sebuah perusahaan harus melalui berbagai tahapan hingga
produk benar-benar sudah jadi dan siap di pasarkan.

Berikut tahapan yang harus dilakukan dalam perencanaan produk baru:

1. Idea Generation
Tahap mencari ide dan peluang pembuatan produk baru
2. Product Screening
Tahap meyeleksi ide-ide produk yang diperoleh untuk memilih yang paling potensial.
3. Concept testing
Tahap pengetesan terhadap respon dan ketertarikan target konsumen terhadap konsep
produk yang akan dibuat dan diluncurkan.
4. Bisnis Analysis
Tahap menganalisa biaya produksi, biaya dan kemudahan memperoleh bahan baku,
biaya pemasaran dan competitor.
5. Product Development
Tahap pengembangan produk setelah setiap konsep bisnis dan produksinya disetujui.
6. Test Marketing
Tahap pengujian akhir dengan melakukan pengetesan terhadap target konsumen untuk
melihat reaksi awal terhadap produk ini.
7. Commercialization
Tahap akhir dimana produk dianggap sudah siap untuk dipasarkan dan akhirnya di
luncurkan.
Merencanakan Produk Baru

Dua tahap awal dalam perencanaan produk baru adalah pencarian idea atau
konsep baru untuk membuat produk, serta melakukan tes awal untuk mengetahui apakah
ide konsep ini bisa diterima target konsumen atau tidak.

1. Idea Generation
Dalam tahap ini, perusahaan mencari ide untuk suatu produk, dimana ide ini bisa
berupa produk yang benar-benar baru, atau produk yang sudah umum di pasaran
namun menggunakan inovasi baru. Pencarian ini harus dilakukan secara sistematis
dan kontinyu, terutama oleh perusahaan besar dengan kompetisi tinggi atau
perusahaan yang baru berkembang dan harus berjuang untuk dikenali.

2. Product Screening
Dalam tahap pasca pencarian ide ini, ide dan konsep produk sudah dibuat, namun
perusahaan harus mencari tahu soal apakah konsep produk ini bisa diterima oleh
masyarakat atau tidak. Beberapa ide disaring dan dipilih yang paling mantap serta
memiliki potensi tinggi.
Untuk produk screening, patokan utama untuk menentukan kelayakan ide adalah
dengan menggunakan daftar yang disebut Screening Check List, dimana sebuah ide
produk harus bisa memenuhi semua atau sebagian besar point dalam Screening
Checklist.

Screening Cheklist adalah daftar yang digunakan untuk meninjau kepantasan suatu
ide untuk kemudian diputuskan apakah ide ini bisa dikembangkan menjadi produk
nyata atau tidak.

Poin-poinya adalah:
a. Karakteristik Umum dari produk
Dalam poin ini yang harus diperhitungkan adalah potensi keuntungan produk,
kondisi persaingannya, kondisi pasar (termasuk apakah pasarnya luas atau
sempit), potensi dan jumlah investasi para produk, potensi untuk dipatentkan serta
resiko produksinya.

b. Karakteristik Pemasaran dari produk baru


Dalamm poin ini yang harus diperhitungkan adalah kemampuan pasar untuk
menampung produk ini,efeknya pada produk lain,daya tariknya untuk konsumen,
potensi siklus penggunaan produknya, keunggulan produk, kaitannya dengan
citra perusahaan serta ada tidaknya pengaruh dari musim tertentu.

c. Karakteristik produk baru


Dalam poin ini yang harus diperhitungkan adalah kemampuan/fungsi produk,
waktu yang diperlukan untuk komersialisasi, tingkat kemudahan produksinya,
ketersediaan bahan baku dan pekerja, serta harga.

Setelah melalui Screening Cheklist dan lolos, sebuah idea tau konsep produk
yang di setujui kemudian biasa melalui langkah selanjutnya.
Ide atau konsep yang sudah di saring oleh perusahaan kemudian melewati
tahapan sebagai berikut:
a. Concept Testing
Konsep yang sudah diperoleh kemudian diuji cobakan ke masyarakat, untuk
melihat seberapa jauh tingkat ketertarikan masyarakat tehadap produk ini.
Perusahaan pun bisa tahu sejauh mana masyarakat tertarik dan siap dengan
konsep produk ini. Caranya bisa dengan melakukan survey, tes serta
mempelajari trend pasar.

b. Business Analysis
Pada tahap ini diasumsikan hasil pengujian konsep produk ke masyarakat
berakhir positif (potensinya dianggap besar). Selanjutnya, yang harus
dilakukan adalah melakukan analisis bisnis untuk menentukan semua hal
yang berkaitan dengan aspek financial dalam produksinya dan pemasaran.
Hal-hal yang dianalisis misalnya adalah potensi permintaan (demand), akan
produk ini kelak, perkiraan pembiayaan, harga yang ditawarkan pesaing,
jumlah investasi dan proyeksinya.

Analisis bisnis merupakan hal yang sangat rumit, karena menyangkut


masalah financial dari semua aspek produksi barang, terutama jika
barang/produk yang akan dibuat adalah produk yang sama sekali baru.

Berikut ini adalah berbagai variable yang harus diperhitungkan dalam analisis
bisnis untuk rencana pembuatan produk baru.
1. Demand Projection
Meliputi analisis yang berkaitan dengan harga dan penjualan, potensi
penjualan dan proyeksi perkembangannya, tingkat pembelian kembali
serta intensitas jalur pemasaran.

2. Cost Projection
Meliputi analisis terkait biaya yang diperlukan untuk produksi, misalnya
biaya fasilitas pembuatan, harga startup dan produksi selanjutnya, biaya
perkiraan pembelian material dan sebagainya.

3. Competition
Meliputi analisis terkait kekuatan dan kelemahan competitor, pasar
investor untuk perusahaan dan competitor, competitor potensial dll.

4. Required Invesment
Meliputi pembiayaan untuk perencanaan, promosi, pembuatan produk dan
distribusinya.
5. Profitability
Meliputi analisis untuk mengetahui lamanya modal kembali, profit
totaluntuk keseluruhan unit dan keuntungan per unit, pengendalian harga
serta ROI.
Setelah analisis dilakukan dan produk di anggap cukup menguntungkan
(profitable) untuk bisa diproduksi, maka tahap selanjutnya adalah
merencanakan pengembangan konsep produk serta mengetes aspek
pemasaran produk tersebut.

Setelah suatu konsep produk dianggap cukup baik untuk dikembangkan,


maka tahap selanjutnya dalam perencanaan produk baru adalah:
a. Product Development
Dalam tahap ini, konsep yang tadiny masih berupa ide dan rancangan
mulai dikembangkan menjadi bentuk fisik, dimana kemudian
dilakukan analisis yang mendalam tentang kemungkinan pemasaran
produk ini. Karena sudah berbentuk fisik, maka perencanaan
pemasaran produk pun bisa dilakukan dengan lebih mendetail dan
nyata.

b. Test marketing
Pada tahap ini, konsep suadh menjadi suatu produk utuh dan siap untuk
diujikan ke pasar potensial. Di sini produk sudah mulai di pasarkan namun
masih di wilayah pemasaran yang sempit dan di control. Tujuannya adalah
melihat sejauh mana produk tersebut diterima oleh konsumen di pasar
yang direncanakan untuk produk tersebut.

Setelah dua langkah itu dilakukan, produk tidak langsung dilepas, melainkan dilihat
dulu kinerjanya setelah diluncurkan di pasar yang terbatas. Jika kinerjanya
memuaskan dan nampaknya diterima dengan baik oleh konsumen, barulah tahap
selanjutnya bisa dilakukan yaitu melepas produk sepenuhnya ke pasar.

Dalam tahap ini, sebuah konsep produk yang tadinya sudah direncanakan dan di
analisis akhirnya mulai dopasarkan secara penuh dengan tujuan yang sudah 100%
komersialisasi. Hal ini dilakukan setelah produk dilepas secara terbatas ke pasar,
dengan tujuan mengetahui respon masyarakat mengenai produk tersebut dan
bagaimana potensinya setelah dinikmati oleh konsumen.

Aktivitas evaluasi produk yang dilakukan setelah peluncuran terbatas tersebut akan
di tindak lanjuti dengan analisis terhadap hasil survey terhadap konsumen, kelebihan
dan kelemahan produk tersebut di pasar. Jika hasilnya positif, barulah produk
dipasarkan secara penuh.
Dalam pemasaran produk, perusahaan juga harus mengimbanginya dengan
perencanaan dan antisipasi jangka panjang seperti rencana pemasaran untuk untuk
produk tersebut dalam jangka pendek dan panjang. Produk tersebut juga harus
diproduksi secara menyeluruh, termasuk jika perusahaan memiliki cabang produksi
di lebih dari satu tempat.

Tentu saja setelah produk siap dipasarkan dan diproduksi secara penuh, hal
selanjutnya yang harus dipikirkan adalah aspek pemasaran itu sendiri, terutama
program komunikasi pemasaran yang diperlukan untuk menawarkan produk tersebut.
Tahap meyeleksi ide-ide produk yang diperoleh untuk memilih yang paling
potensial.

Anda mungkin juga menyukai