NAMA MAHASISWA :
Dalam penyusunan tugas ini, dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai
pihak, kami telah berusaha untuk dapat memberikan yang terbaik dan sesuai dengan
harapan, walaupun didalam pembuatannya kami menghadapi kesulitan, karena
keterbatasan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kami miliki.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................................ 4
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 5
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ................................................................................................................................ 5
1.2 MANFAAT ........................................................................................................................................................ 5
BAB 2 PEMBAHASAN ....................................................................................................................................... 6
2.1 PRODUCT DEVELOPMENT .................................................................................................................................... 7
2.1.1 Pengertian dari Pengembangan Produk ............................................................................................. 7
2.1.2 Tujuan dari Pengembangan Produk .................................................................................................... 8
2.1.3 Tahap – Tahap Pengembangan Produk .............................................................................................. 8
2.1.4 Pengembangan Produk Menurut David A. Aaker ............................................................................. 10
BAB 3 PENUTUP ............................................................................................................................................. 14
KESIMPULAN ........................................................................................................................................................ 14
SARAN ................................................................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................................... 15
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2-1 GROWTH STRATEGY .......................................................................................................................... 6
BAB 1 PENDAHULUAN
Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang
menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen. Pemasaran
merupakan suatu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para perusahaan baik itu
perusahaan barang atau pun perusahaan jasa dalam rangka mengembangkan usahanya, untuk
memperoleh laba, serta untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya tersebut.
Saat ini, kegiatan dalam bidang pemasaran memiliki peranan yang penting dalam dunia
bisnis, hal ini disebakan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan dimana perusahaan berhubungan langsung dengan konsumen. Kegiatan pemasaran
ini harus memberikan kesan yang baik di mata konsumen, dimana perusahaan harus
memberikan layanan serta hasil produk berupa barang dan jasa yang terbaik sehingga dapat
memberikan kepuasan kepada para konsumen, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur
serta keberhasilan perusahaan dalam mengasilkan produk yang berkualitas dan yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
1.2 Manfaat
a. Bagi penulis
Tugas makalah ini merupakan kesempatan yang baik untuk dapat memahami dan
menguasai teori Manajemen Pemasaran khususnya yang berhubungan dengan Bab
Product Development.
b. Bagi pihak lain
Sebagai informasi dan bahan referensi bagi penulis lainnya khususnya yang
melakukan penulisan makalah yang sejenis.
BAB 2 PEMBAHASAN
Produk merupakan salah satu aspek penting dalam variabel marketing mix, produk juga
merupakan salah satu variabel yang menentukan dalam kegiatan suatu usaha. Tanpa produk,
suatu perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Banyaknya pesaing dalam dunia bisnis memerlukan suatu bentuk produk yang berbeda
satu sama lainnya. Produk suatu perusahaan haruslah memiliki suatu keunggulan ataupun
kelebihan dibandingkan produk yang dihasilkan perusahaan lain, dalam hal ini perusahaan
pesaing.
Suatu produk tidak dapat dilepaskan dari pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Suatu produk juga tidak dapat dikatakan memiliki nilai jual jika produk tersebut tidak menarik
bagi konsumen untuk mendapatkan gambaran jelas mengenai produk tersebut, para ahli
mempunyai gambaran tentang definisi produk itu.
8. Commercialization (Komersialisasi)
Setelah pengujian selesai, perusahaan siap untuk mengenalkan produknya
ke pasar yang ditargetkan secara full scale. Sejumlah aspek yang perlu dicermati
dalam tahap commercialization adalah kecepatan penerimaan konsumen dan para
distributor, intensitas distribusi (berapa banyak toko penyalur), kemampuan
produksi, serta efektivitas promosi, strategi harga, dan reaksi persaingan.
merek induk. Carilah atribut positif yang paling kuat dari banyaknya atribut yang menempel pada
merek, yang kita yakini bisa dijadikan aset. Selanjutnya, uji atribut yang sudah dipilih tadi pada
merek yang akan kita perluas. Apakah akan berpotensi melemahkan merek induknya di kemudian
hari. Persepsi konsumen terhadap merek yang akan kita perluas juga perlu dianalisa dengan
seksama. Apabila konsumen percaya terhadap kualitas merek kita, ini akan memudahkan sebuah
merek diperluas. Upaya memperluas merek dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama adalah
dengan memperluas lini produk. Kedua, dengan memperbesar segmen pasar. Kedua cara tersebut
telah berhasil dilakukan merek minyak aromatherapy Fresh Care bersama Dwi Sapta Group. Fresh
Care bukanlah merek minyak aromatherapy roll on yang pertama di pasar. Namun, Fresh Care
berhasil menjadi top of mind di benak konsumen, bahkan menjadi market leader di pasar
aromatherapy roll on. Mengapa? Sebab, Fresh Care mampu melakukan inovasi terhadap produk
maupun strategi marketing komunikasinya. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Fresh Care untuk
menjadi top of mind di benak konsumen adalah melakukan perluasan merek. Pertama, dengan
memperluas terlebih dahulu lini produknya. Hasil consumer insight menunjukkan bahwa konsumen
Indonesia menyukai preferensi aroma yang beragam, sehingga mereka dapat memiliki banyak
pilihan layaknya produk parfum. Berdasarkan insight ini, Fresh Care sadar bahwa aroma dan
kehangatan produk menjadi pertimbangan utama bagi konsumen dalam memilih produk minyak
aromatherapy. Oleh karena itu, Fresh Care hadir dengan varian aroma yang terbanyak. Antara lain,
aroma citrus, lavender, green tea, splash fruity, sandal wood, dan hot/strong. Melalui beragam
pilihan aroma, Fresh Care ingin membidik pasar yang lebih luas sekaligus menjadikan produk minyak
aromatherapy sebagai bagian dari gaya hidup konsumen. Langkah kedua, perluasan merek dengan
memperlebar segmen. Kali ini, yang disasar adalah segmen remaja usia 12-20 tahun. Melalui Fresh
Care Teen, dihadirkanlah preferensi aroma yang disukai remaja, dengan tingkat kehangatan yang
tidak terlalu panas, seperti aroma happy cherry, passion fruit, hingga bubble gum. Selain itu, Fresh
Care menjawab kebutuhan segmen remaja dengan membuat kemasan khusus untuk Fresh Care
Teen. Yaitu, melalui pouch aneka model yang disebut fresholder. Pouch yang dikemas secara girly itu
dapat digantungkan di tas para remaja—yang sekarang ini tengah menjadi trend pada produk
antiseptic pembersih tangan. Masih belum cukup, Fresh Care kembali memperlebar segmennya ke
pasar pria usia 20-40 tahun, dengan menghadirkan Fresh Care Sport--yang notabene identik dengan
pria. Kehadiran Fresh Care di segmen pria dibuat lantaran saat ini pria Indonesia membutuhkan
produk-produk perawatan yang khusus untuk mereka. Terbukti, belakangan ini, banyak merek
meluncurkan varian yang khusus menggarap segmen pria. Sebut saja, produk facial wash for man,
deodorant for man, hingga body wash for man. Sejatinya, upaya Fresh Care untuk terus memperluas
mereknya adalah untuk mengepung konsumen dari berbagai sisi. Dengan demikian, konsumen tak
perlu melirik merek lain dan memperkecil kesempatan konsumen untuk mengkonsumsi merek
kompetitor. Sukses perluasan merek yang dilakukan Fresh Care juga didukung oleh inovasi marketing
komunikasi. Fresh Care merupakan merek minyak angin aromatherapy pertama yang berkampanye
di televisi, dengan Agnes Monica sebagai brand ambassador-nya. Setelah sukses dengan Fresh Care,
diluncurkanlah kampanye komunikasi Fresh Care Teen, dengan brand ambassador Afgan yang sangat
digandrungi remaja Indonesia. Yang terbaru adalah Fresh Care Sport untuk menyasar pasar pria
Indonesia
Slywotsky dan Wise membuat saran serupa di buku mereka. Bagaimana menumbuhkan Ketika pasar
tidak. Mereka merekomendasikan untuk mengidentifikasi dan melayani kebutuhan pelanggan yang
sesuai dengan penggunaan produk yang ada. Cardinal Health, misalnya, pindah beyomd
mendistribusikan obat ke apotek mengelola pengeluaran obat dan pencatatan terkait untuk rumah
sakit, serta menciptakan kit pasokan medis untuk ahli bedah. Clarke American Checks berubah dari
pencetakan menjadi mengelola langganan pelanggan untuk bank, termasuk menjalankan pusat
panggilan dan membantu bank membuat inefisiensi untuk meningkatkan retensi pelanggan. John
Deere, produsen peralatan memutuskan untuk menawarkan toko serba ada untuk lansekap
Slywotsky dan Wise membuat saran serupa di buku mereka. Bagaimana menumbuhkan Ketika pasar
tidak. Mereka merekomendasikan untuk mengidentifikasi dan melayani kebutuhan pelanggan yang
sesuai dengan penggunaan produk yang ada. Cardinal Health, misalnya, pindah beyomd
mendistribusikan obat ke apotek mengelola pengeluaran obat dan pencatatan terkait untuk rumah
sakit, serta menciptakan kit pasokan medis untuk ahli bedah. Clarke American Checks berubah dari
pencetakan menjadi mengelola langganan pelanggan untuk bank, termasuk menjalankan pusat
panggilan dan membantu bank membuat inefisiensi untuk meningkatkan retensi pelanggan. John
Deere, produsen peralatan memutuskan untuk menawarkan toko serba ada untuk lansekap
Dengan mengembangkan produk baru, maka siklus hidup produk bisa dijaga agar tetap dalam
masa pertumbuhan dan kedewasaan, artinya saat ada item produk yang mengalami penurunan
(decline), perusahaan sudah memiliki produk lain sebagai subtitusi di segment tersebut.
Mengembangkan produk baru juga berfungsi untuk memperlebar segment pasar, dengan
menciptakan produk baru untuk market segment baru yang berbasis pada produk lama, misal
perusahaan dengan obat untuk dewasa kemudian menciptakan obat khusus untuk anak-anak atau
khusus untuk ibu-ibu hamil.
Pengembangan produk baru (NPD – New Product Development) kadang seringkali memiliki tujuan
khusus, yaitu merupakan bagian dari global strategy perusahaan, misal produk baru sebagai
tactical product, atau produk baru sebagai second brand yang memiliki tujuan untuk melindungi
produk utama.
Mengembangkan produk baru, bukan sesuatu hal yang mudah, banyak sekali produk baru yang di
rilis atau diluncurkan perusahaan gagal, mati ditengah jalan, bahkan beberapa sebelum masa
bertumbuh.
Untuk meminimalkan resiko kegagalan pengembangan produk baru, perusahaan bukan saja harus
memikirkan strategi pengembangan produk baru, tetapi harus juga memahami dan menjalankan
setiap tahapan dalam proses pengembangan produk barus tersebut.
Berikut adalah 8 tahap proses pengembangan produk baru (8 steps of new product development
process) agar bisa menghasilkan produk yang unggul dalam persaingan di pasar, yaitu :
Analisa bisnis
Pengembangan produk
Komersialisasi
Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa pengembangan produk adalah suatu
kegiatan perusahaan guna untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang selalu berubah-
ubah. Perusahaan harus memadukan keputusan-keputusan pemasarannya dengan
fungsi pemasaran yang lain diantaranya pengembangan produk baru. Biasanya bagian
pemasaran mengkoordinasikan tugas-tugas pada bagian dalam perusahaan secara
informal. Hal ini menyebabkan semakin pentingnya strategi pengembangan produk
bagi pemasaran suatu perusahaan.
Saran