Anda di halaman 1dari 15

HALAMAN JUDUL

TUGAS STRATEGI PEMASARAN TENTANG


PRODUCT DEVELOPMENT

NAMA MAHASISWA :

1. ABDUL QODIR JAILANI (A1B017001)


2. ABDUL RANJIS HISBULLAH (A1B017002)
3. ARI IRAWAN (A1B017013)
4. DERRY IMAM HIDAYATULLAH (A1B017034)
5. DIAN NINDI LESTARI (A1B017038)
6. EKA BUDI HARTATI (A1B017041)
7. NIRA SILVANI (A1B017110)
8. PUJI LESTARI ZININGRUM (A1B017115)
9. BUDI RAMA PRATAMA (A1B017022)
10. DEDY SATRIAWAN (A1B017031)
11. ADE IRMA SURYANI (A1B017003)
12. CHAERUNNISA (A1B017025)

Jurusan S1 Manajemen Pagi


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah
Subhanahuwata’ala yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini yang berjudul “PRODUCT DEVELOPMENT” ini
dengan baik.

Dalam penyusunan tugas ini, dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai
pihak, kami telah berusaha untuk dapat memberikan yang terbaik dan sesuai dengan
harapan, walaupun didalam pembuatannya kami menghadapi kesulitan, karena
keterbatasan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kami miliki.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini terdapat banyak


kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan
agar dapat menyempurnakannya di masa yang akan datang. Semoga apa yang disajikan
dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman dan pihak yang berkepentingan.

Mataram, November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................................ 4
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 5
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ................................................................................................................................ 5
1.2 MANFAAT ........................................................................................................................................................ 5
BAB 2 PEMBAHASAN ....................................................................................................................................... 6
2.1 PRODUCT DEVELOPMENT .................................................................................................................................... 7
2.1.1 Pengertian dari Pengembangan Produk ............................................................................................. 7
2.1.2 Tujuan dari Pengembangan Produk .................................................................................................... 8
2.1.3 Tahap – Tahap Pengembangan Produk .............................................................................................. 8
2.1.4 Pengembangan Produk Menurut David A. Aaker ............................................................................. 10
BAB 3 PENUTUP ............................................................................................................................................. 14
KESIMPULAN ........................................................................................................................................................ 14
SARAN ................................................................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................................... 15
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2-1 GROWTH STRATEGY .......................................................................................................................... 6
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang
menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen. Pemasaran
merupakan suatu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para perusahaan baik itu
perusahaan barang atau pun perusahaan jasa dalam rangka mengembangkan usahanya, untuk
memperoleh laba, serta untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya tersebut.
Saat ini, kegiatan dalam bidang pemasaran memiliki peranan yang penting dalam dunia
bisnis, hal ini disebakan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan dimana perusahaan berhubungan langsung dengan konsumen. Kegiatan pemasaran
ini harus memberikan kesan yang baik di mata konsumen, dimana perusahaan harus
memberikan layanan serta hasil produk berupa barang dan jasa yang terbaik sehingga dapat
memberikan kepuasan kepada para konsumen, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur
serta keberhasilan perusahaan dalam mengasilkan produk yang berkualitas dan yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

1.2 Manfaat
a. Bagi penulis

Tugas makalah ini merupakan kesempatan yang baik untuk dapat memahami dan
menguasai teori Manajemen Pemasaran khususnya yang berhubungan dengan Bab
Product Development.
b. Bagi pihak lain

Sebagai informasi dan bahan referensi bagi penulis lainnya khususnya yang
melakukan penulisan makalah yang sejenis.
BAB 2 PEMBAHASAN
Produk merupakan salah satu aspek penting dalam variabel marketing mix, produk juga
merupakan salah satu variabel yang menentukan dalam kegiatan suatu usaha. Tanpa produk,
suatu perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Banyaknya pesaing dalam dunia bisnis memerlukan suatu bentuk produk yang berbeda
satu sama lainnya. Produk suatu perusahaan haruslah memiliki suatu keunggulan ataupun
kelebihan dibandingkan produk yang dihasilkan perusahaan lain, dalam hal ini perusahaan
pesaing.
Suatu produk tidak dapat dilepaskan dari pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Suatu produk juga tidak dapat dikatakan memiliki nilai jual jika produk tersebut tidak menarik
bagi konsumen untuk mendapatkan gambaran jelas mengenai produk tersebut, para ahli
mempunyai gambaran tentang definisi produk itu.

Gambar 2-1 Growth Strategy


2.1 Product Development

2.1.1 Pengertian dari Pengembangan Produk

Dalam dunia bisnis dan marketing, istilah pengembangan produk (product


development) sudah lazim dibicarakan, dibahas dan dianalisis. Secara umum,
pengembangan produk dapat diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan
perusahaan untuk menambah manfaat, ciri, desain dan layanan pada barang dan jasa.
Pengertian pengembangan produk telah banyak dikemukakan para ahli, antara lain ;

1. Assaury (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk (product development)


adalah suatu kegiatan atau aktifitas yang dilakukan dalam menghadapi kemungkinan
perubahan suatu produk ke arah yang lebih baik sehingga dapat memberikan daya
guna maupun daya pemuas yang lebih besar.
2. Stanton (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk (product development)
adalah suatu istilah yang terbatas mneliputi kegiatan teknis, seperti riset produk,
rekayasa dan desain.
3. Guiltinan (1991) mengatakan bahwa pengembangan produk (product develpoment)
adalah suatu kebutuhan dan keinginan yang selalu berubah mengakibatkan adanya
segmen baru atau adanya persaingan dan perubahan teknologi.
4. Sigit (1992) mengatakan bahwa pengembangan produk (product development)
disebut juga merchandising adalah kegiatan-kegiatan manufacturer ( pembuat
barang ) atau middlemen ( perantara ) yang bermaksud melakukan penyesuaian
barang-barang yang dibuat atau ditawarkan untuk dijual atas permintaan pembeli.
5. Kotler dan Armstrong (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk adalah
strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk baru atau yang
dimodifikasi ke segmen pasar yang sekarang.
2.1.2 Tujuan dari Pengembangan Produk

Menurut Buchari Alma (2000:101) tujuan pengembangan produk adalah:


1. Untuk memenuhi keinginan konsumen yang belum puas
2. Untuk menambah omzet penjualan
3. Untuk memenangkan persaingan
4. Untuk mendayagunakan sumber-sumber produksi
5. Untuk meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang sama
6. Untuk mendayagunakan sisa-sisa bahan
7. Untuk mencegah kebosanan konsumen
8. Untuk menyederhanakan produk, pembungkus

2.1.3 Tahap – Tahap Pengembangan Produk

Agar pelaksanaan pengembangan produk dapat berjalan dengan baik dan


sesuai dengan yang diharapkan, perlu diperhatikan tahap-tahap dalam
melaksanakan pengembangan produk. Menurut Kotler (2002: 382) tahap-tahap
pengembangan produk terbagi menjadi delapan tahap yaitu :

1. Idea Generation (Pemunculan Gagasan)


Tahapan ini merupakan pencarian peluang produk baru secara terus
menerus dan sistematik. Tahapan ini dilakukan untuk menemukan gagasan-gagasan
baru dan segara mengenai penciptaan produk. Metode untuk menciptakangagasan
baru meliputi brain storming (sesi kelompok kecil untuk menstimulasi gagasan),
melakukan analisa atas produk yang sudahada, ataupun melalui survei konsumen.

2. Idea Screening (Penyaringan Gagasan)


Setelah perusahaan mengidentifikasi gagasan produk yang berpotensi,
perusahaan harus menyaringnya. Dalam product screening, kekurangan,
ketidakcocokan, atau gagasan yang tidak menarik lainnya harus disingkirkan dari
tindakan lebih lanjut. Tujuan penyaringan adalah mengurangi banyaknya gagasan
dengan mencari dan menghilangkan gagasan buruk sedini mungkin.
3. Concept Development and Testing (Pengembangan dan Pengujian Konsep)
Menguji konsep adalah menyajikan konsep produk kepada consumer dan
mencoba mengukur sikap dan ketertarikan konsumer atas konsep awal
pengembangan produk tersebut. Pengujian konsep merupakan cara yang cepat dan
tidak mahal untuk mengukur minat konsumer. Pengujian dilakukan dengan
meminta konsumer yang potensial untuk berinteraksi terhadap sketsa gambar atau
deskripsi tertulis yang menggambarkan produk yang akan dikembangkan.

4. Marketing Strategy Development (Pengembangan Strategi Pemasaran)


Pernyataan strategi pemasaran terdiri dari tiga bagian untuk
memperkenalkan produk ke pasar. Bagian pertama menjelaskan ukuran, struktur,
dan tingkah laku pasar sasaran, penempatan produk yang telah direncanakan,
penjualan, bagian pasar, serta sasaran keuntungan yang hendak dicari pada
beberapa tahun pertama. Bagian kedua dari pernyataan strategi pemasaran
menguraikan harga produk yang direncanakan, strategi distribusi, dan biaya
pemasaran selama tahun pertama. Bagian ketiga menjelaskan penjualan jangka
panjang yang direncanakan, serta sasaran keuntungan dan strategi bauran
pemasaran selama ini.

5. Business Analysis (Analisis Bisnis)


Analisis Bisnis dan finansial dilakukan untuk menguji kelayakan finasialdan
bisnis dari konsep pengembangan produk baru. Disini dilakukan analisa terhadap
sejumlah aspek, seperti proyeksi permintaan pasar,perkiraan biaya produksi dan
peta persaingan.

6. Product Development (Pengembangan Produk)


Pengembangan produk mengkonversi ide produk baru menjadi bentukfisik
dan sekaligus mengidentifikasi pola strategi pemasaran yang akanditerapkan. Fase
ini mencakup konstruksi produk, packaging, pemilihan brand, brand positioing, dan
usage testing.
7. Test Marketing (Pengujian Pasar)
Fase ini mencakup konstruksi produk, packaging, pemilihan brand,brand
positioing, dan usage testing. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kinerja produk
dan efektivitas program pemasaran secara terbatas sebelum a full-scale
introduction. Melalui ujipemasaran ini, perusahaan dapat melakukan observasi
perilaku pelanggan secara aktual. Perusahaan juga dapat melihat reaksi yang
dilakukan pesaing, dan juga respon dari para distribution channelmembers.

8. Commercialization (Komersialisasi)
Setelah pengujian selesai, perusahaan siap untuk mengenalkan produknya
ke pasar yang ditargetkan secara full scale. Sejumlah aspek yang perlu dicermati
dalam tahap commercialization adalah kecepatan penerimaan konsumen dan para
distributor, intensitas distribusi (berapa banyak toko penyalur), kemampuan
produksi, serta efektivitas promosi, strategi harga, dan reaksi persaingan.

2.1.4 Pengembangan Produk Menurut David A. Aaker

Menurut David A. Aaker pengembangan produk atau product development


terdiri dari beberapa hal yaitu antara lain.

2.1.4.1 Line Extensions


Line extension adalah salah satu strategi yang dapat diambil marketer untuk memperluas pasar.
Agar line extension mampu menjadi strategi yang efektif dalam memenangkan persaingan, merek
induk harus memiliki aset. Antara lain, top of mind dan atribut positif yang kuat. Selanjutnya,
perluasan merek dapat dilakukan dengan cara memperluas lini produk maupun memperluas
segmen. Apakah perluasan varian merek atau line extension dapat memperkuat brand atau justru
memperlemah? Bagaimana agar line extension dapat efektif mendongkrak kinerja merek dan
apakah ada contoh kasusnya? (Vebby, Karyawan Swasta-Jakarta) Line extension product merupakan
salah satu strategi perluasan merek dalam kategori produk yang sama. Contohnya Coca-Cola,
mengeluarkan line extension Diet Coke untuk menyasar segmen yang lebih health conscious. Bila
line extension dilakukan dengan baik, strategi ini dapat dengan efektif mempercepat laju kinerja
merek dan menutup gerak kompetitor.

merek induk. Carilah atribut positif yang paling kuat dari banyaknya atribut yang menempel pada
merek, yang kita yakini bisa dijadikan aset. Selanjutnya, uji atribut yang sudah dipilih tadi pada
merek yang akan kita perluas. Apakah akan berpotensi melemahkan merek induknya di kemudian
hari. Persepsi konsumen terhadap merek yang akan kita perluas juga perlu dianalisa dengan
seksama. Apabila konsumen percaya terhadap kualitas merek kita, ini akan memudahkan sebuah
merek diperluas. Upaya memperluas merek dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama adalah
dengan memperluas lini produk. Kedua, dengan memperbesar segmen pasar. Kedua cara tersebut
telah berhasil dilakukan merek minyak aromatherapy Fresh Care bersama Dwi Sapta Group. Fresh
Care bukanlah merek minyak aromatherapy roll on yang pertama di pasar. Namun, Fresh Care
berhasil menjadi top of mind di benak konsumen, bahkan menjadi market leader di pasar
aromatherapy roll on. Mengapa? Sebab, Fresh Care mampu melakukan inovasi terhadap produk
maupun strategi marketing komunikasinya. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Fresh Care untuk
menjadi top of mind di benak konsumen adalah melakukan perluasan merek. Pertama, dengan
memperluas terlebih dahulu lini produknya. Hasil consumer insight menunjukkan bahwa konsumen
Indonesia menyukai preferensi aroma yang beragam, sehingga mereka dapat memiliki banyak
pilihan layaknya produk parfum. Berdasarkan insight ini, Fresh Care sadar bahwa aroma dan
kehangatan produk menjadi pertimbangan utama bagi konsumen dalam memilih produk minyak
aromatherapy. Oleh karena itu, Fresh Care hadir dengan varian aroma yang terbanyak. Antara lain,
aroma citrus, lavender, green tea, splash fruity, sandal wood, dan hot/strong. Melalui beragam
pilihan aroma, Fresh Care ingin membidik pasar yang lebih luas sekaligus menjadikan produk minyak
aromatherapy sebagai bagian dari gaya hidup konsumen. Langkah kedua, perluasan merek dengan
memperlebar segmen. Kali ini, yang disasar adalah segmen remaja usia 12-20 tahun. Melalui Fresh
Care Teen, dihadirkanlah preferensi aroma yang disukai remaja, dengan tingkat kehangatan yang
tidak terlalu panas, seperti aroma happy cherry, passion fruit, hingga bubble gum. Selain itu, Fresh
Care menjawab kebutuhan segmen remaja dengan membuat kemasan khusus untuk Fresh Care
Teen. Yaitu, melalui pouch aneka model yang disebut fresholder. Pouch yang dikemas secara girly itu
dapat digantungkan di tas para remaja—yang sekarang ini tengah menjadi trend pada produk
antiseptic pembersih tangan. Masih belum cukup, Fresh Care kembali memperlebar segmennya ke
pasar pria usia 20-40 tahun, dengan menghadirkan Fresh Care Sport--yang notabene identik dengan
pria. Kehadiran Fresh Care di segmen pria dibuat lantaran saat ini pria Indonesia membutuhkan
produk-produk perawatan yang khusus untuk mereka. Terbukti, belakangan ini, banyak merek
meluncurkan varian yang khusus menggarap segmen pria. Sebut saja, produk facial wash for man,
deodorant for man, hingga body wash for man. Sejatinya, upaya Fresh Care untuk terus memperluas
mereknya adalah untuk mengepung konsumen dari berbagai sisi. Dengan demikian, konsumen tak
perlu melirik merek lain dan memperkecil kesempatan konsumen untuk mengkonsumsi merek
kompetitor. Sukses perluasan merek yang dilakukan Fresh Care juga didukung oleh inovasi marketing
komunikasi. Fresh Care merupakan merek minyak angin aromatherapy pertama yang berkampanye
di televisi, dengan Agnes Monica sebagai brand ambassador-nya. Setelah sukses dengan Fresh Care,
diluncurkanlah kampanye komunikasi Fresh Care Teen, dengan brand ambassador Afgan yang sangat
digandrungi remaja Indonesia. Yang terbaru adalah Fresh Care Sport untuk menyasar pasar pria
Indonesia

2.1.4.2 Expand Product Scope


pelanggan yang sudah ada dapat dilayani lebih lanjut dengan memperluas ,,,,,, bisnis sarapan pagi.
Bukan hanya menjual bola basket, mungkin mempertimbangkan membuat keranjang dan
pengadilan. Jack Welch dari GE mengatakan bahwa perusahaan dominan dalam bisnis yang
mengalami perlambatan khususnya harus mendefinisikan kembali pasar mereka, mencari ruang
lingkup yang lebih banyak yang akan memiliki lebih banyak peluang.
Manajer dan penggagas Microsoft Office, Jeffrey Raikes, terinspirasi oleh konsep Welch. Sebagai
hasilnya, ia memutuskan untuk mengembangkan produk tidak hanya untuk pekerja kantor tetapi
juga bagi siapa saja yang menggunakan informasi, termasuk pilot, perawat, pekerja pabrik, dan
pengemudi truk. Menjelang itu, Microsoft telah meneliti kebutuhan pelanggan dan mengembangkan
inovasi di tempat kerja prototipikal masa depan. .

Slywotsky dan Wise membuat saran serupa di buku mereka. Bagaimana menumbuhkan Ketika pasar
tidak. Mereka merekomendasikan untuk mengidentifikasi dan melayani kebutuhan pelanggan yang
sesuai dengan penggunaan produk yang ada. Cardinal Health, misalnya, pindah beyomd
mendistribusikan obat ke apotek mengelola pengeluaran obat dan pencatatan terkait untuk rumah
sakit, serta menciptakan kit pasokan medis untuk ahli bedah. Clarke American Checks berubah dari
pencetakan menjadi mengelola langganan pelanggan untuk bank, termasuk menjalankan pusat
panggilan dan membantu bank membuat inefisiensi untuk meningkatkan retensi pelanggan. John
Deere, produsen peralatan memutuskan untuk menawarkan toko serba ada untuk lansekap

Slywotsky dan Wise membuat saran serupa di buku mereka. Bagaimana menumbuhkan Ketika pasar
tidak. Mereka merekomendasikan untuk mengidentifikasi dan melayani kebutuhan pelanggan yang
sesuai dengan penggunaan produk yang ada. Cardinal Health, misalnya, pindah beyomd
mendistribusikan obat ke apotek mengelola pengeluaran obat dan pencatatan terkait untuk rumah
sakit, serta menciptakan kit pasokan medis untuk ahli bedah. Clarke American Checks berubah dari
pencetakan menjadi mengelola langganan pelanggan untuk bank, termasuk menjalankan pusat
panggilan dan membantu bank membuat inefisiensi untuk meningkatkan retensi pelanggan. John
Deere, produsen peralatan memutuskan untuk menawarkan toko serba ada untuk lansekap

2.1.4.3 Develop A New Generation Product


Untuk menjaga keberlangsungan hidup sebuah usaha, perusahaan harus senantiasa
mengembangkan produknya, apakah dengan membuat produk yang benar-benar baru,
meremajakan produk yang sudah ada, menambahkan fitur atau fungsi baru, atau bisa jadi
menciptakan produk baru yang merupakan pengembangan bisnis perusahaan.

Dengan mengembangkan produk baru, maka siklus hidup produk bisa dijaga agar tetap dalam
masa pertumbuhan dan kedewasaan, artinya saat ada item produk yang mengalami penurunan
(decline), perusahaan sudah memiliki produk lain sebagai subtitusi di segment tersebut.

Mengembangkan produk baru juga berfungsi untuk memperlebar segment pasar, dengan
menciptakan produk baru untuk market segment baru yang berbasis pada produk lama, misal
perusahaan dengan obat untuk dewasa kemudian menciptakan obat khusus untuk anak-anak atau
khusus untuk ibu-ibu hamil.

Pengembangan produk baru (NPD – New Product Development) kadang seringkali memiliki tujuan
khusus, yaitu merupakan bagian dari global strategy perusahaan, misal produk baru sebagai
tactical product, atau produk baru sebagai second brand yang memiliki tujuan untuk melindungi
produk utama.
Mengembangkan produk baru, bukan sesuatu hal yang mudah, banyak sekali produk baru yang di
rilis atau diluncurkan perusahaan gagal, mati ditengah jalan, bahkan beberapa sebelum masa
bertumbuh.

Untuk meminimalkan resiko kegagalan pengembangan produk baru, perusahaan bukan saja harus
memikirkan strategi pengembangan produk baru, tetapi harus juga memahami dan menjalankan
setiap tahapan dalam proses pengembangan produk barus tersebut.

Berikut adalah 8 tahap proses pengembangan produk baru (8 steps of new product development
process) agar bisa menghasilkan produk yang unggul dalam persaingan di pasar, yaitu :

Penciptaan ide produk

Penyaringan atau pemilihan ide produk

Pengembangan dan pengujian konsep

Pengembangan strategi pemasaran

Analisa bisnis

Pengembangan produk

Uji pemasaran (skala kecil)

Komersialisasi

2.1.4.4 Develop A New Product For The Same Market


BAB 3 PENUTUP

Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa pengembangan produk adalah suatu
kegiatan perusahaan guna untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang selalu berubah-
ubah. Perusahaan harus memadukan keputusan-keputusan pemasarannya dengan
fungsi pemasaran yang lain diantaranya pengembangan produk baru. Biasanya bagian
pemasaran mengkoordinasikan tugas-tugas pada bagian dalam perusahaan secara
informal. Hal ini menyebabkan semakin pentingnya strategi pengembangan produk
bagi pemasaran suatu perusahaan.

Saran

Tentunya semua produk akan menjalani siklus daur produk. Pengembangan


produk sebaiknya dilakukan secara berkesinambungan oleh setiap perusahaan pada
produk-produknya. Untuk menghindari kejenuhan konsumen kepada produknya,
sehingga produk tersebut tidak mengalami tahap decline, yang akan berakibat pada
kelangsungan hidup suatu perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
- Kotler, Philip., Keller, Kavin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran Ed. Ke-13 Jilid
1.Jakarta: Erlangga.
- https://www.scribd.com/doc/157165804/Makalah-Manajemen-Pemasaran-
Perkembangan-Produk-Baru-dan-Strategi-Daur-Hidup-Produk-Baru-EKO-
SUDARMAKIYANTO
- http://manajamen-pemasaran2011.blogspot.com/2013/04/pengembangan-produk-
baru-kelompok-3.html
- http://farunnica.blogspot.com/2013/07/pengembangan-produk.html
- http://princessaangelica.blogspot.com/2014/02/strategi-pasar.html

Anda mungkin juga menyukai