DI SUSUN OLEH
NIM : B1A120318
KELAS : ( A )
KENDARI
2023
KATA PENGATAR
Puji Syukur Saya Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Atas segalah
rahamat-Nya Sehingga Tugas ini.Saya dapat Susun Hingga Selesai. Tidak Lupa
Saya Mengucapakan Terima kasih banyak terhadap bantuan dari Bapak Dosen
yang telah berkontribusi memberikan tugas ini dengan pikiran maupun materi-Nya
yang baik.
Semogga dengan harapan tugas ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
untuk para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
CAVER………………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR………………………………………………………... ii
1. kualitas produk.
Kualitas produk mengacu pada seberapa baik suatu produk memenuhi
kebutuhan pelanggan, memenuhi tujuannya dan memenuhi standar
industri. Saat mengevaluasi kualitas produk, bisnis mempertimbangkan
beberapa faktor utama, termasuk apakah suatu produk menyelesaikan masalah,
bekerja secara efisien, atau sesuai dengan tujuan pelanggan.
Perusahaan juga dapat mengevaluasi kualitas produk berdasarkan berbagai
perspektif yang menunjukkan bagaimana berbagai kelompok memandang
kegunaan suatu produk. Perspektif yang perlu dipertimbangkan ketika menilai
kualitas produk meliputi perspektif pelanggan, perspektif manufaktur,
perspektif berbasis produk dan berbasis nilai, dan perspektif transendental,
yang mempersepsikan nilai produk dalam hubungannya dengan biayanya.
menggunakan perspektif ini, Anda dapat menentukan kualitas produk menurut:
Performa dan fungsi yang diinginkan
Keandalan produk dalam jangka waktu tertentu
Kesesuaian dengan spesifikasi produk
Daya tahan dan masa pakai produk
Kemudahan servis produk
Fitur fisik produk
Persepsi pelanggan terhadap produk
2. Mengembangkan strategi kualitas produk
Sebelum Anda memutuskan strategi kualitas produk, penting untuk meneliti
faktor-faktor yang dapat memengaruhi kualitas produk Anda sehingga Anda
tahu di mana Anda perlu melakukan perubahan. Kemudian, Anda dapat
menentukan area peningkatan dan mengidentifikasi elemen yang menentukan
manajemen kualitas produk. Pertimbangkan konsep berikut untuk membuat
strategi pemantauan kinerja dan kesuksesan.
Di era globalisasi seperti sekarang di mana situasi persaingan dalam pasar semakin
tajam, “estetika” dapat berfungsi sebagai suatu “perangkap emosional” yang
sangat ampuh untuk menarik perhatian para pembeli atau konsumen.
Pertarungan produk tidak lagi terbatas pada keunggulan kualitas atau teknologi
canggih saja, tetapi juga pada usaha untuk mendapatkan nilai tambah untuk
memberikan emotional benefit kepada para konsumen.
Daya tarik suatu produk tidak dapat terlepas dari kemasannya karena kemasan
merupakan pemicu utama yang langsung berhadapan dengan konsumen.
Oleh karena itu, kemasan harus dapat memengaruhi konsumen untuk memberikan
respon yang positif, yaitu membeli produk.
Desain kemasan produk memang memegang pengaruh yang cukup penting dalam
upaya menarik minat pembeli dan meningkatkan penjualan suatu produk.
Itulah mengapa para pebisnis saat ini harus mulai memperhatikan kemasan untuk
menambah nilai jual. Apalagi jika produk yang dipasaran semakin banyak jumlah
dan jenisnya sehingga membutuhkan pembeda antara satu produk dengan produk
lainnya.
Desain produk harus disesuaikan dengan target pasar yang akan dibidik. Setiap
kelas konsumen memiliki karakteristik sendiri.
Selain itu, kemasan juga harus dapat menarik perhatian secara visual, emosional
dan rasional. Sebuah desain kemasan yang bagus harus memberikan sebuah nilai
tambah terhadap produk yang dikemasnya.
Kemasan yang baik dan yang akan digunakan semaksimal mungkin dalam pasar
harus mempertimbangkan dan dapat menampilkan beberapa faktor di antaranya
seperti berikut ini:
1. Faktor pengamanan
2. Faktor ekonomi
3. Faktor pendistribusian
4. Faktor komunikasi
4. Faktor ergonomi
Pertimbangan agar kemasan mudah dibawa atau dipegang, dibuka dan mudah
diambil.
5. Faktor estetika
6. Faktor identitas
Kemasan harus berbeda dengan kemasan lain. Selain itu juga harus memiliki
identitas produk agar mudah dikenali dan dibedakan dengan produk-produk yang
lain.
7. Faktor promosi
Kemasan mempunyai peranan penting dalam bidang promosi. Dalam hal ini
kemasan berperan sebagai silent sales person.
8. Faktor lingkungan
Dalam membuat kemasan produk, faktor keamanan dan kenyamanan adalah hal
pertama yang harus dipastikan.
Namun, untuk mendukung sebuah pemasaran, kemasan yang aman dan nyaman
saja tidaklah cukup, kemasan tersebut juga harus memiliki sifat unik, agar mudah
dikenali dan meninggalkan kesan mendalam bagi konsumen.
Berikut ini adalah tips membuat kemasan yang unik dan menarik agar produk anda
memenangkan persaingan pasar.
Jika berniat untuk membuat sebuah kemasan yang baik dan menarik, salah satu hal
yang harus diperhatikan yaitu tentang desainnya.
Buatlah desain yang simpel namun tetap menarik jangan membuat desain yang
terlalu rumit karena kesan yang ditampilkan akan membingungkan para konsumen.
Buatlah desain kemasan produk yang mudah dibawa dan juga lebih mudah
dikonsumsi para konsumen. Jangan lupa walaupun simpel namun juga harus tetap
unik.
Membuat kemasan produk yang menarik dan unik salah satunya didukung dari
pilihan warna-warna cerah dan berbeda. Cobalah untuk mengadakan riset pada
kompetitor produk serupa, perhatikan warna-warna yang biasa digunakan pada
produk mereka dan mulailah untuk menentukan warna yang berbeda untuk produk
anda. Warna cerah biasanya menjadi salah satu pilihan tepat karena terkesan
mencolok dan berbeda jika diletakkan bersamaan dengan produk lain di rak
maupun etalase toko.
Orang indonesia cenderung lebih mudah menerima sesuatu yang berbau visual,
oleh sebab itu cantumkan gambar agar lebih menarik minat pembeli.
Gambar tidak harus selalu berkaitan dengan produk, anda bisa saja menambahkan
gambar-gambar lucu atau karikatur yang secara tidak langsung masih terkait
dengan pencitraan produk tanpa harus terkesan kaku.
Ini adalah salah satu hal yang tidak kalah penting yaitu mencantumkan data
legalitas dari lembaga pemerintahan yang memang berwenang dengan produk-
produk yang anda produksi sehingga produk anda lebih terjamin kesehatannya dan
lebih tepercaya.
Contohnya legalitas dari badan pengawas makanan dan obat, dinas kesehatan,
maupun sertifikasi halal.
7. Tambahkan informasi penting dengan font menarik
Buatlah informasi yang singkat jangan terlalu padat, dengan gambar yang unik
dan font huruf yang menarik, agar konsumen tidak mengabaikan informasi tersebut
dan mengetahui keunikannya.
Untuk menghemat dana, tanpa harus meninggalkan kesan kemasan produk yang
unik dan berbeda, anda bisa mulai menggunakan alternatif bahan packaging dari
kertas daur ulang atau bahan daur ulang lainnya selama hal tersebut aman dan tidak
memengaruhi kualitas produk.
Ada beberapa manfaat yang bisa didapat dengan penggunaan kemasan daur ulang.
Pertama, produk anda akan dikenal sebagai produk ramah lingkungan.
Kedua, kemasan daur ulang cenderung memiliki harga lebih ekonomis. Ketiga,
biasanya produk akan terkesan unik, karena tekstur bahan daur ulang cenderung
berbeda dari bahan lain pada umumnya.
Untuk mendukung proses pembuatan kemasan produk yang unik dan menarik,
sebuah perusahaan tidak boleh lupa untuk menghitung biaya anggaran yang
diperlukan selama proses berlangsung dari mulai pembuatan desain, pengadaan
material sampai proses produksi.
Dengan memiliki desain produk yang menarik dan kreatif disandingkan pada
teknik pemasaran yang tepat, diharapkan penjualan bisnis anda akan meningkat.
Selain menentukan desain prosuk yang menarik, anda juga perlu memerhatikan
pencatatan keuangan bagar bisnis dapat terus berkembang.
Agar keuangan bisnis dapat dikelola dengan tepat, gunakan aplikasi akuntansi yang
tepat pula. Jurnal hadir sebagai aplikasi akuntansi online yang telah digunakan dan
dipercaya oleh ribuan pengguna.
Langkah berikutnya, memasuki bubur yang lebih ke tengah. Dalam hal harga
kontrak diketahui mahal, langkah berikutnya adalah mengarah pada unsur
melawan hukum. Unsur melawan hukum yang paling mudah dibuktikan
adalah penyimpangan dalam penyusunan HPS. Peluang penyimpangan
hukum dalam penyusunan HPS oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
adalah tidak menyusun HPS sesuai dengan ketentuan. Jika HPS disusun
sesuai dengan ketentuan, dapat dipastikan harganya sesuai dengan harga
wajar. Karena harga kontrak telah diketahui mahal, pantas diduga bahwa
HPS tidak didasarkan pada survei harga. Jika HPS memang tidak
didasarkan pada survei harga, dan kenyataannya harga kontrak mahal,
berarti HPS lebih tinggi daripada harga kontrak. Dengan demikian unsur
melawan hukum dapat lebih dipastikan keberadaannya.
Pasal 66 ayat (7) Perpres 54 Tahun 2010 menyatakan bahwa
penyusunan HPS harus didasarkan pada data harga pasar setempat,
memertimbangkan informasi dari Badan Pusat Statistik (BPS), biaya
satuan dari asosiasi terkait, daftar biaya/tarif yang dikeluarkan oleh
pabrikan/distributor tunggal, kontrak sebelumnya atau yang sedang
berjalan, unsur inflasi, suku bunga, kurs tengah Bank Indonesia,
kontrak sejenis, perkiraan biaya konsultan perencana, norma indeks
dan/atau informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan.
Memerhatikan ketentuan tersebut, auditor dapat meminta kepada PPK
selaku penyusun HPS untuk menunjukkan dokumen survei harga. Jika
PPK melakukan survei harga sebagaimana diatur dalam pasal 66 ayat
(7), dipastikan HPS akan setinggi harga wajar sebagaimana hasil survei
auditor. Karena harga kontrak mahal, dan HPS lebih mahal daripada
harga kontrak,
1. Suhu atau Temperatur Udara Suhu atau temperatur udara adalah derajat
panas dari aktivitas molekul dalam atmosfer atau udara yang timbul karena
adanya radiasi panas matahari yang diterima bumi. Tingkat penerimaan
panas oleh bumi dipengaruhi oleh beberapa.
• Sudut datang sinar matahari, yaitu sudut yang dibentuk oleh permukaan
bumi dengan arah datangnya sinar matahari. Makin kecil sudut datang
• Keadaan muka bumi (daratan dan lautan), daratan cepat menerima panas
dan cepat pula melepaskannya, sedangkan sifat lautan kebalikan dari sifat
daratan.
diterima bumi. Makin banyak atau makin tebal awan, semakin sedikit
Persebaran suhu atau temperatur udara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
persebaran horizontal dan vertikal. Untuk lebih jelasnya dapat diihat pada
uraian
berikut:
misalnya perbedaan suhu atau temperatur udara daratan dan lautan. Ada
berbagai macam isotherm, yaitu isotherm bulan Januari, isotherm bulan Juli,
bumi utara karena pada waktu itu matahari berada di belahan bumi
selatan. Contoh daerah yang terdingin antara lain Siberia dan Greenland,
sedangkan daerah yang terpanas antara lain Afrika Selatan dan Argentina.
selatan seperti Australia Utara, dan daerah terpanas di belahan bumi utara
yang sama temperatur rata-ratanya dalam satu tahun. Daerah ini berada di
Semakin tinggi, suhu atau temperatur udara akan semakin turun. Secara
umum, setiap naik 100 meter, suhu atau temperatur udara turun 0,5°C.
Ketentuan ini tergantung pada letak dan ketinggian suatu tempat. Adanya
perairan, seperti selat dan laut sangat besar peranannya pada pengendalian
suhu atau temperatur, sehingga tidak terjadi perbedaan suhu terendah dan
suhu tertinggi yang sangat besar. Dengan bervariasinya persebaran suhu atau
2. Tekanan Udara
Selain suhu atau temperatur udara, unsur cuaca dan iklim yang lain adalah
tekanan udara. Tekanan udara adalah suatu gaya yang timbul akibat adanya
berat dari lapisan udara. Besarnya tekanan udara di setiap tempat pada
suatu saat berubah-ubah. Makin tinggi suatu tempat dari permukaan laut,
makin rendah udaranya.
Hal ini disebabkan karena makin berkurangnya udara yang
3. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke
daerah
Ada beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang angin, yaitu meliputi:
➢ Kecepatan Angin
udara melalui dua garis isobar pada garis lurus, dihitung untuk tiap-tiap 111
Angin bertiup kencang pada daerah yang reliefnya rata dan tidak ada
rintangan. Sebaliknya bila bertiup pada daerah yang reliefnya besar dan
➢ Kekuatan Angin
secara internasional.
➢ Arah Angin
Menurut seorang ahli meteorologi bangsa Belanda yang bernama Buys Ballot
angin terjadi karena adanya rotasi bumi dari barat ke timur dan karena
bumi bulat.
4. Kelembaban Udara
Unsur keempat yang dapat berpengaruh terhadap cuaca dan iklim di suatu
menunjukkan berapa gram berat uap air yang terkandung dalam satu meter
kubik (1 m3) udara.
5. Curah Hujan Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu
daerah dalam waktu tertentu.
Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain Gauge. Curah
hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan. Curah hujan yang jatuh
di wilayah
Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
• Hujan salju atau snow. Hujan salju terdiri dari kristal-kristal es yang
• Hujan batu es. Hujan ini berbentuk curahan es yang turun di dalam cuaca
• Hujan deras atau rain, yaitu curahan air yang turun dari awan yang
➢ Hujan konveksi atau hujan zenith, yaitu terjadi karena arus konveksi yang
air laut terus menerus lalu mengalami kondensasi dan turun sebagai hujan.
➢ Hujan orografi atau hujan gunung, yaitu terjadi dari udara yang
mengandung uap air dipaksa oleh angin mendaki lereng pegunungan
berkondensasi dan turun sebagai hujan.
➢ Peranan Iklim dan Cuaca Bagi Kehidupan Perlu diketahui bahwa iklim
dan cuaca merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Karena iklim mempunyai peranan yang besar terhadap kehidupan
seperti dalam bidang pertanian, transportasi atau perhubungan,
telekomunikasi, dan pariwisata.
Untuk mengetahui peranan apa saja yang diberikan dapat disimak uraian
berikut.
Dan mereka juga tahu mengenai tanda-tanda alam seperti akan datangnya
badai yang besar, sehingga mereka tidak akan turun ke laut untuk
menangkap ikan.
pelaksanaan wisata, baik wisata darat maupun laut. Dengan kondisi seperti
A. Nama Produk; (UU no. 18 tahun 2012 Pasal 97 ; PP no. 69 tahun 1999
Pasal 2-3;17-18 ; PerKa Badan POM RI no. HK 03.1.5.12.11.09955 Tahun
2011 Lampiran 3 )
2. Nama untuk bahan yang digunakan tersebut di atas adalah nama yang
lazim digunakan.
i. Pada label pangan olahan yang menggunakan gula dan pemanis buatan,
wajib dicantumkan tulisan "Mengandung gula dan pemanis buatan"
2. Bobot tuntas atau berat tuntas adalah ukuran berat untuk pangan padat
yang menggunakan medium cair dihitung dengan cara pengurangan berat
bersih dengan berat medium cair.
3. Keterangan tentang berat bersih atau isi bersih dan bobot tuntas harus
ditempatkan pada bagian utama label.
b. Pangan semi padat atau kental dinyatakan dengan berat bersih atau isi
bersih; (satuan :miligram (mg), gram (g), kilogram (kg), mililiter (ml atau
mL) atau liter (l atau L) )
c. Pangan cair dinyatakan dengan isi bersih. (satuan : mililiter (ml atau mL),
liter (l atau L))
>> Selain keterangan tersebut di atas, pada Label wajib dicantumkan nama
dan alamat pihak yang memasukkan pangan ke dalam wilayah Indonesia.
>> Dalam hal pihak yang memasukkan pangan ke dalam wilayah Indonesia
berbeda dari pihak yang mengedarkannya di dalam wilayah Indonesia, selain
nama dan alamat pihak yang memasukkan pangan ke dalam wilayah
Indonesia, pada Label wajib pula dicantumkan nama dan alamat pihak yang
mengedarkan tersebut.
>> Keterangan lebih lengkap tentang bagaimana label pangan impor dengan
nomor pendaftaran BPOM RI ML dapat dilihat pada PerKa Badan POM RI
no. HK 03.1.5.12.11.09955 Tahun 2011 Lampiran 3
E. Halal bagi yang dipersyaratkan; (UU Pangan no. 18 tahun 2012 Pasal
97,101 (1) ; UU Jaminan Produk Halal No 33 Th.2014; PP no. 69 tahun 1999
Pasal 10,11 ; PerKa Badan POM RI no. HK 03.1.5.12.11.09955 Tahun 2011
Lampiran 3)
4. Khusus IRTP, izin pencantuman halal pada label, diberikan oleh Balai
Besar/Balai POM setempat setelah setelah pangan IRTP dinyatakan halal
oleh lembaga yang berwenang di Kab/Kota/Provinsi yang dibuktikan dengan
sertifikat halal dari dari lembaga yang berwenang di Kab/Kota/Provinsi.
5. Tulisan "halal" dapat dicantumkan pada bagian utama label dan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku setelah mendapat Surat
Persetujuan Pencantuman Tulisan "Halal" pada Label Pangan dari Badan
POM RI/BB/BPOM setempat.
F. Tanggal dan kode produksi ((PP no. 69 tahun 1999 Pasal 31 ; PerKa
Badan POM RI no. HK 03.1.5.12.11.09955 Tahun 2011 Lampiran 3) ;
1. Kode produksi pangan olahan wajib dicantumkan pada Label, wadah
atau kemasan pangan, dan terletak pada bagian yang mudah untuk dilihat
dan dibaca, serta sekurang-kurangnya dapat memberikan penjelasan
mengenai riwayat produksi pangan yang diproses pada kondisi dan waktu
yang sama.
3. Kode produksi dapat disertai dengan atau berupa tanggal produksi, yaitu
tanggal, bulan tahun dimana pangan olahan tersebut diproduksi.
G. Tanggal, bulan, dan tahun kedaluwarsa (PP no. 69 tahun 1999 Pasal 27 ;
PerKa Badan POM RI no. HK 03.1.5.12.11.09955 Tahun 2011 Lampiran 3) ;
2. bulan dan tahun kedaluwarsa wajib dicantumkan secara jelas pada label
setelah pencantuman tulisan "Baik Digunakan Sebelum", sesuai dengan jenis
dan daya tahan pangan yang bersangkutan :
c. Cuka;
e. Roti dan kue yang mempunyai masa simpan kurang dari atau sama
dengan 24 (dua puluh empat) jam.
H. Nomor izin edar bagi Pangan Olahan (PP no. 28 tahun 2004 Pasal 44 ; PP
no. 69 tahun 1999 Pasal 30 ; PerKa Badan POM RI no. HK 03.1.5.12.11.09955
Tahun 2011 Lampiran 3 );
J. Ketentuan lain yang harus dipenuhi pada Label Pangan yaitu (PerKa
Badan POM HK.03.1.5.12.11.09955 TAHUN 2011 Lampiran 3 ) :
1. Keterangan dan atau pernyataan tentang pangan olahan harus benar dan
tidak menyesatkan, baik mengenai tulisan, gambar atau bentuk apapun
lainnya. (UU no. 18 tahun 2012 Pasal 97 (4) dan 100(1))
2. Label memuat tulisan yang jelas, dapat mudah dibaca, teratur dan tidak
berdesak-desakan. (UU no. 18 tahun 2012 Pasal 97 (4) dan 100(1))
5. Label yang melekat atau ditempelkan pada kemasan harus melekat kuat
sehingga jika dilepas akan merusak label/kemasan aslinya.
7. Label pangan olahan terdiri dari bagian utama dan bagian lain.
b. Terletak pada sisi kemasan yang paling mudah diamati atau dibaca oleh
masyarakat pada umumnya.
>> Nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan pangan
ke dalam wilayah Indonesia.
f. Petunjuk penggunaan/penyiapan
k. Peringatan.
Khusus untuk huruf f) sampai h), dapat digunakan untuk produk pangan
olahan IRTP. Misalnya, petunjuk penggunaan/penyiapan tepung sagu,
petunjuk penyimpanan pangan yang digoreng seperti kerupuk, keripik,
biskuit, petunjuk penyajian minuman ringan.
10. Istilah asing dapat digunakan sepanjang tidak ada padanannya, tidak
dapat diciptakan padanannya atau digunakan untuk kepentingan
perdagangan pangan ke luar negeri.
Demikian Terimakasih
Penulis