Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DESAIN BARANG DAN JASA


Dosen pembimbing:SSS

Dr. Munawar Yantahin, ST., MBA

A. Gunawan R. Chakti, S.E., M.Si

Disusun oleh:

Dewi Yohana 45180126067

Sarmilah 4518012068

Angeline Joalsa Triastuti 4518012080

Ayuni Iriantika Savitri 4518012085

EKONIMI MANEJEMEN

UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR

2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, penulis senantiasa mensyukuri atas segala
nikmat dan ridho-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya, dengan
judul : “ Desain Produk dan Jasa”. Makalah ini dibuat untuk melengkapi nilai tugas dari mata kuliah
manajemen operasional.

Pada kesempatan kali ini juga, penulis menghanturkan ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya
kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelasaikan makalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa pengalaman dan ilmu yang dimiliki masih terbatas dan terdapat
banyak kekurangan, sehingga penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Namun penulis tetap
bersyukur karena dengan bimbingan dan bantuan semua pihak, maka makalah ini dapat diselesaikan.
Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun guna mencapai hasil yang lebih
baik. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
DESAIN PRODUK DAN JASA

Salah satu strategi produk adalah membangun kemampuan tertentu dalam kustomisasi
keluarga produk atau jasa yang sudah ada. Tujuan suatu keputusan produk adalah untuk
mengembangkan dan menerapkan sebuah strategi produk yang dapat memenuhi permintaan
pasar.

Berikut ini sepuluh keputusan strategi Manajemen Operasional yang perlu diperhatikan
dalam desain barang dan jasa : Mengelola kualitas, strategi proses, strategi lokasi, strategi tata
letak, sumber daya manusia, manajemen rantai pasokan, manajemen persediaan,
penjadwalan, pemeliharaan. Kesepuluh hal tersebut digunakan sebagai acuan yang nanti akan
mempengaruhi keputusan strategi Manajemen Opersional.

Setelah itu, kita akan membahas mengenai strategi dalam pemilihan produk dan jasa yang
dipakai untuk menjalani kelangsungan hidup suatu perusahaan.

PEMILIHAN PRODUK DAN JASA


Pilihan Strategi Produk Menunjang Keunggulan Bersaing

Banyak pilihan yang ada dalam pemilihan, penetapan, dan desain produk. Pemilihan produk
adalah proses pemilihan produk atau jasa untuk dapat disajikan pada konsumen. Keputusan
produk merupakan asas bagi strategi organisasi dan memilki dampak yang luas pada seluruh
fungsi operasi.

Siklus Hidup Produk dan Strategi

Produk dilahirkan, mereka hidup kemudian mati. Kehidupan produk terbagi atas empat fase :
perkenalan, pertumbuhan, kematangan dan penurunan.

a. Fase perkenalan, produk pada fase ini teknik produksi yang digunakan masih sedang
disesuaikan dengan pasar. Kondisi ini memungkinkan adanya pengeluaran lain untuk
penelitian, pengembangan produk, modifikasi dan perbaikan proses, dan pengembangan
pemasok.

b. Fase Pertumbuhan, dalam fase ini desain produk telah mulai stabil dan diperlukan
peramalan kebutuhan kapasitas yang efektif. Penambahan kapasitas yang sudah ada mungkin
diperlukan untuk memenuhi permintaan konsumen. c. Fase Kematangan, pada saat sebuah
produk dewasa, pesaing mulai bermunculan. Produksi dalam jumlah besar dan inovatif sangat
sesuai pada fase ini. Pengendalian biaya yang lebih baik untuk meningkatkan keuntungan. d.
Fase Penurunan, produk yang hampir mati biasanya produk yang buruk bagi investasi sumber

daya dan kemampuan manajerial. Untuk itu, produk yang sudah hampir mati ini perlu
dihentikan produksinya.

Analisis Produk Berdasarkan Nilai

Manajer operasi yang efektif memilih produk yang terlihat paling menjanjikan. Analisis
produk berdasarkan nilai mengurutkan produk secara menurun berdasarkan kontribusi dolar
individu masing-masing produk bagi perusahaan. Analisis ini juga mengurutkan kontribusi
dolar tahunan total dari suatu produk. Laporan produk berdasarkan nilai membuat manajemen
dapat mengevaluasi strategi yang mungkin untuk setiap produk. Laporan memfokuskan
perhatian manajemen pada arahan strategi untuk setiap produk.

MENGHASILKAN PRODUK BARU

Mengetahui bagaimana menemukan dan mengembangkan produk baru dengan sukses


merupakan suatu keharusan.

Peluang Produk Baru

Satu teknik untuk menghasilkan ide produk baru adalah brainstorming. Merupakan teknik tim
untuk membangkitkan ide kreatif pada satu subjek khusus. Ide tidak dikaji ulang hingga
waktu brainstorming selesai. Umumnya akan bermanfaat bila secara langsung disertai
semangat dapat memusatkan perhatian pada peluang tertentu, sebagaimana dituliskan
dibawah ini :

1. Memahami pelanggan merupakan permasalahan dasar dalam pengembangan produk baru.


Banyak produk penting biasanya dipikirkan pertama kali dan bahkan dibentuk oleh pengguna
dan bukan oleh produsen.

2. Perubahan ekonomi menyebabkan meningkatnya tingkat kemakmuran pada jangka


panjang tetapi siklus ekonomis dan harga berubah pada jangka pendek. 3. Perubahan secara
sosiologis dan demografis mungkin muncul pada beberapa factor seperti berkurangnya
ukuran keluarga. 4. Perubahan Teknologi yang membuat segalanya menjadi mungkin dan
mudah. 5. Perubahan politik/peraturan menghasilkan perjanjian perdagangan baru dan juga
persyaratan kotrak dengan pemerintah. 6. Perubahan lain dapat muncul melalui kebiasaan
pasar, standar professional, pemasok, dan distributor.

Manajer operasi harus menyadari adanya faktor-faktor ini dan dapat menganytisipasi segala
perubahannya.

Pentingnya Produk Baru


Dapat diperhatikan bahwa tidak selamanya produk yang dibuat akan berhasil di pasaran.
Mungkin untuk mendapatkan produk yang berhasil diperlukan adanya seleksi dan desain
produk hingga ratusan kali. Manajer operasi dan organisasinya harus dapat menerima resiko
dan kegagalan sambil tetap mempertahankan usahanya.

PENGEMBANGAN PRODUK
Sistem Pengembangan Produk

Sebuah strategi produk yang efektif menghubungkan keputusan produk dengan arus kas,
dinamika pasar, siklus hidup produk, dan kemampuan organisasi. Sistem pengembangan
produk tidak hanya menentukan keberhasilan produk tetapi juga masa depan perusahaan.
Pengembangan produk yang optimal bergantung pada dukungan bagian lain dalam
perusahaan, dan juga gabungan kesepuluh keputusan MO yang berhasil, mulai dari desain
hingga pemeliharaan.

Quality Function Deployment ( QFD )

Adalah suatu proses menetapkan keinginan pelanggan dan menerjemahkannya menjadi


atribut agar tiap area fungsional dapat memahami dan melaksanakannya. QFD berkaiatan
dengan:

1. Menetapkan apa yang akan memuaskan pelanggan

2. Menerjemahkan keinginan pelanggan dan memperkenalkan solusi.

QFD digunakan diawal proses desain untuk membantu menetapkan apa yang dapat
memuaskan pelanggan dan kemana penyebaran usaha-usaha berkualitas. Terdapat enam
langkah dasar :

1. Kenali keinginan pelanggan

2. Kenali bagaimana produk / jasa akan memuaskan keinginan pelanggan.

3. Hubungan keinginan pelanggan dengan bagaimana produk akan dibuat untuk memenuhi
keinginan pelanggan tersebut.

4. Kenali hubungan antar sejumlah bagaimana pada perusahaan.

5. Buat tingkat kepentingan

6. Evaluasi produk pesaing


Membuat Organisasi untuk pengembangan produk
Pendekatan tradisional di AS untuk pengembangan produk adalah sebuah organisasi dengan
depatemen yang berbeda. Departemen yang pertama adalah sebuah dept. penelitian dan
pengembangan atau litbang yang mengerjakan penelitian yang dibutuhkan, departemen.
Rekayasa untuk merancang produk, departemen rekayasa manufaktur untuk merancang
sebuah produk yang dapat diproduksi dan Departemen produksi yang memproduksi proses
tersebut. Keunggulan dari pendekatan ini adalah adanya tugas dan tanggung jawab yang

tetap. Kelemahannya adalah kekurangan pemikiran untuk masa depan. Pendekatan


berikutnya adalah dengan menggunakan sebuah tim, Tim ini dikenal sebagai Tim
Pengembangan produk, Tim desain untuk kemampuan memproduksi dan tim rekayasa nilai.

Tim Pengembangan produk bertanggung jawab untuk mengubah permintaan pasar menjadi
sebuah produk yang dapat mencapai penghasilan produk. Tugas Tim pengembangan produk
adalah untuk membuat suatu produk atau jasa yang sukses, yaitu yang dapat dipasarkan
(Markettability), diproduksi (manufaktur ability) dan kemampuan pelayanannya (service
ability).

Kemampuan Untuk Di Produksi dan Rekayasa Nilai

Kemampuan untuk diproduksi dan rekayasa nilai adalah aktifitas yang menolong
memperbaiki desain, produksi, pemeliharaan dan penggunaan sebuah produk. Selain
pengurangan biaya yang nyata dan langsung terlihat desain agar barang dapat diproduksi dan
rakayasa nilai juga menghasilkan keuntungan lain, diantaranya adalah : 1. Mengurangi
kompleksitas Produk 2. Standardisasi tambahan komponen 3. Perbaikan aspek fungsioanal
produk 4. Memperbaiki desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan 5. Memperbaiki
kemudahan pemeliharaan produk 6. Desain yang tangguh

PERMASALAHAN DESAIN PRODUK


Desain yang tangguh, Adalah sebuah desain yang dapat diproduksi sesuai dengan permintaan
walaupun pada kondisi yang tidak memadai pada proses produksi.

Desain Modular, Adalah bagian atau kompenen sebuah produk dibagi menjadi komponen
yang dengan mudah dapat ditukar atau digantikan, desain modular menawarkan fleksibilitas
pada produk dan penawaran.

Computer aided desain ( CAD ), Perancang dengan bantuan computer ( Comuter aided desain
) adalah penggunaan computer secara interaktif untuk mengembangkan dan
mendokumentasikan sebuah produk, walaupun penggunaan dan variasi software CAD sangat
luas, CAD secara umum masih digunakan untuk membuat gambaran kasar dan gambar tiga
dimensi.

Computer – Aided Manufacturing (CAM), Produksi dengan bantuan komputer (Computer –


Aided Manufacturing – CAM) merujuk pada penggunaan program komputer khusus untuk
memandu dan mengendalikan peralatan produksi. Keuntungan dari CAM adalah : 1. Kualitas
produk 2. Waktu desain yang lebih pendek 3. Pengurangan biaya produksi 4. Ketersediaan
data 5. Kemampuan baru

Teknologi Virtual Reality, Teknologi Virtual Reality merupakan bentuk komunikasi secara
tampilan dimana gambar menggantikan benda aslinya, tetapi masih memungkinkan pengguna
untuk menanggapi secara interaktif.

Analisis Nilai, Analisis nilai berusaha memperbaiki cara untuk menghasilkan produk yang
lebih baik atau lebih ekonomis. Teknik dan keuntungan analisis nilai sama dengan yang
terdapat pada rekayasa nilai, walaupun perubahan kecil pada penerapannya mungkin
diperlukan karena analisis nilai terjadi saat produk sedang diproduksi.

Etika dan Desain yang Ramah Lingkungan, Manajer operasi yang paling etis dan peka
terhadap lingkungan adalah meningkatkan produktivitas ketika mengirimkan barang dan jasa
yang diinginkan.

Pendekatan etis, Suatu cara melakukan program yang ramah lingkungan dengan
membebankan biaya etika dan lingkungan pada tugas dari manajer operasi dan tim rekayasa
nilai/analisis nilai.

Tujuan dari strategi desain yang etis dan ramah lingkungan adalah :

1. Mengembangkan produk yang lebih aman dan ramah lingkungan

2. Meminimalkan limbah bahan baku dan energi

3. Mengurangi kewajiban akan masalah lingkungan hidup

4. Meningkatkan efektifitas biaya dengan memeenuhi peraturan lingkungan hidup

5. Agar dikenal sebagai perusahaaan yang baik

Produksi Ramah Lingkungan, Konsep produksi ramah lingkungan (green manufacturing)


adalah memuat produk ramah linkungan melalui proses yang efsien, yang bisa menjadi bisnis
yang menguntungkan. Panduan bagi manajer operasi dalam membuat desain produk yang
ramah lingkungan :

1. Membuat produk yang dapat didaur ulang 2. Menggunakan bahan baku yang dapat didaur
ulang 3. Menggunakan komponen yang tidak membahayakan 4. Menggunakan komponen
yang lebih ringan 5. Menggunakan energi yang lebih sedikit 6. Menggunakan bahan baku
yang lebih sedikit

Standar hukum dan industry, Standar hukum dan industry dapat membantu manajer operasi
dalam membuat keputusan yang bertanggung jawab etika dan sosial. Standar hokum dan
indusrti memberikan arahan bagi manajer dalam desain produk, pembuatan atau perakitan
dan pembongkaran atau pembuangan.

PERSAINGAN BERDASARKAN WAKTU


Manajer operasi yang menguasai seni pengembangan produk secara bertahap akan
memenangi persaingan dari para pengembang produk yang lebih lambat. Konsep inilah yang
disebut sebagai persaingan berdasarkan waktu (time-based competition).

Kontinum pengembangan produk

Strategi pengembangan eksternal

Aliansi

Joint venture

Membeli teknologi atau keahlian dengan

mengakuisisi pihak pengembang

Strategi pengembangan internal

Migrasi produk yang ada

perbaikan terhadap produk yg ada

pengembangan produk baru secara internal

Internal Biaya pengembangan produk Terbagi


Lama Kecepatan pengembangan produk Cepat dan/ sudah ada

Besar Risiko pengembangan produk Terbagi

Membeli Teknologi dengan Cara Mengambil Alih Sebuah Perusahaan

Mempercepat pengembangan dengan mengambil alih perusahaan yang telah


mengembangkan teknologi yang sesuai dengan misi mereka. Namun permasalahannya adalah
menyesuaikan organisasi yang dibeli, teknologinya dan lini produknyake dalam perusahaan
pembeli.

Joint Ventures

Joint ventures adalah kepemilikan bersama, biasanya diantara hanya dua perusahaan, untuk
membentuk satu kesatuan yang baru.

Aliansi

Aliansi adalah kesepakatan yang saling menguntungkan tanpa ketergantungan tetap konsisten
dengan strategi yang mendukung misi masing-masing pihak. Aliansi (alliances) adalah
perjanjian kerja sama yang menjadikan perusahaan tetap bebas, tetapi menggunakan kekuatan
tambahan untuk mencapai strategi yang sesuai dengan misi individu mereka. Walaupun
demikian, aliansi lebih sulit dicapai dan dipertahankan daripada joint ventures karena adanya
ambiguitas yang dikaitkan dengan mereka.

MENETAPKAN PRODUK
Di saat barang atau jasa dipilih untuk diperkenalkan, mereka harus ditetapkan terlebih dahulu.
Pertama, sebuah barang atau jasa ditetapkan dari segi fungsinya, yaitu apa yang dapat
dilakukan. Produk kemudian di desain dan perusahaan menentukan bagaimana fungsi dapat
dicapai. Manajemen biasanya mempunyai beragam pilihan bagaimana sebuah produk dapat
mencapai tujuan fungsionalnya.

Semua barang yang diproduksi, dan juga komponennya ditetapkan dengan sebuah gambar,
yang biasanya disebut sebagai gambar teknik. Sebuah gambar teknik (engineering drawing)
adalah sebuah gambar yang menunjukkan dimensi, toleransi, bahan baku dan kondisi akhir
sebuah komponen.

Bill of material (BOM) adalah daftar komponen, penjelasannya dan kuantitas masing-
masing yang dibutuhkan untuk membuat satu unit produk.

KEPUTUSAN MEMBUAT DAN MEMBELI


Perusahaan memiliki pilihan untuk memproduksi komponen mereka sendiri, atau membeli
dari perusahaan lain. Pemilihan ini dikenal sebagai keputusan membuat atau membeli (make
or buy).

Keputusan membuat atau membeli (make or buy decision) membedakan antara apa yang
perusahaan inginkan untuk diproduksi dan apa yang dbeli. Karena adanya variasi pada
kualitas, harga, dan jadwal penghantaran, keputusan membuat atau membeli sangat penting
bagi pendefinisian produk. Banyak produk dapat dibeli sebagai sebuah “produk standar” yang
diproduksi oleh orang lain. Beberapa produk standar bahkan tidak membutuhkan bill of
material ataupun gambar teknik karena spesifikasinya sebagai produk standar sudah cukup.

TEKNOLOGI KELOMPOK
Teknologi kelompok (group technology) adalah sebuah system pengkodean produk atau
komponen yang merinci tipe proses dan parameter proses, mengelompokkan produk yang
serupa. Hal ini memudahkan standarisasi bahan baku, komponen, proses dan juga identifikasi
keluarga komponen. Dengan identifikasi keluarga komponen, aktivitas dan mesin dapat
dikelompokkan untuk memudahkan setup, rute dan penanganan bahan.

DOKUMEN UNTUK PRODUKSI


Saat sebuah produk dipilih dan didesain, produksinya dibantu oleh dokumen yang
bermacammacam. Beberapa dokumen sebagai berikut:

Gambar perakitan (assembly drawing), pandangan produk yang dilepas masing-masing


komponennya, biasanya melalui gambar tiga dimensi atau isometris.

Diagram perakitan (assembly chart), sebuah grafik sebagai jalan untuk menerangkan
bagaimana komponen mengalir menjadi sub-perakitan dan akhirnya menjadi produk jadi.

Lembar rute (route sheet), merupakan daftar operasi yang dibutuhkan untuk memproduksi
komponen dengan bahan yang dirinci dalam bill of material.

Perintah kerja (work order), sebuah instruksi untuk membuat sejumlah kuantitas produk
tertentu, biasanya untuk jadwal tertentu.

Engineering change notice (ECN), sebuah perbaikan atau perubahan dari gambar teknik
atau bill of material.

Manajemen konfgurasi (configuration management), suatu system dimana sebuah produk


direncanakan dan perubahan konfigurasi diidentifikasi secara akurat sementara pengendalian
dan pertanggungjawaban suatu perubahan tetap terjaga.
Product life-cycle management (PLM), Manajemen siklus hidup produksi (product life
cycle management atau PLM) adalah paying dari program peranti lunak yang mencoba
memadukan tahapan desain dan manufaktur produk, termasuk menggabungkan sejumlah
teknik yang dibahas pada 2 bagian sebelumnya, mendefinisikan produk dan dokumen untuk
produksi.

DESAIN JASA
Selain terdapat produk berupa barang, terdapat pula produk yang tidak nyata, yaitu jasa. Yang
termasuk dalam industri jasa adalah perbankan, keuangan, asuransi, transportasi, dan
komunikasi. Merancang jasa merupakan tantangan karena umunya memiliki karakteristik
yang unik. Satu alasan mengapa perbaikan produktivitas dalam jasa begitu rendah yaitu
karena baik desain dan pengantaran produk jasa memasukkan adanya interaksi pelanggan.
Saat pelanggan berpartisipasi dalam proses desain, pemasok jasa mungkin mempunyai daftar
menu jasa dimana pelanggan dapat memilih pilihannya. Dalam hal ini, pelanggan dapat
berpartisipasi dalam desain jasa.

Dokumen untuk Jasa. Karena interaksi pelanggan yang tinggi pada hampir semua industri
jasa, dokumen untuk memindahkan produk menjadi produksi berbeda dengan yang
digunakan pada operasi pembuatan barang. Dokumentasi pada jasa sering berbentuk perintah
kerja yang eksplisit yang merinci apa yang akan terjadi pada moment of truth. Contohnya,
terlepas dari seberapa baik sebuah produk bank dalam simpanan, deposito, pinjaman, hipotek,
dan lainnya, jika moment of truth tidak dilakukan dengan baik, maka produk mungkin tidak
diterima dengan baik.

PENERAPAN POHON KEPUTUSAN PADA DESAIN PRODUK


Pohon keputusan dapat digunakan untuk membuat keputusan produk baru, juga untuk
beragam permasalahan manajemen lainnya. Untuk membuat pohon keputusan, digunakan
prosedur berikut:

1. Pastikan bahwa semua alternatif yang mungkin dan keadaan sudah dimasukkan ke dalam
pohon. Termasuk alternatif untuk “tidak melakukan apa-apa”. 2. Pengembalian hasil (payoff)
dimasukkan pada akhir setiap cabang yang bersesuaian. 3. Tujuannya adalah untuk
menetapkan nilai yang diharapkan dari setiap tindakan yang ada.

TRANSISI MENUJU PRODUKSI


Ketika barang atau jasa telah dipilih, didesain dan ditetapkan, maka manajemen harus
membuat keputusan untuk mengembangkan lebih lanjut dan memproduksi atau
menghentikan ide produk. Satu dari seni manajemen modern adalah mengetahui kapan
memindahkan sebuah produk dari tahap pengembangan ke tahap produksi, pemindahan ini
dikenal sebagai perpindahan menuju produksi ( transition to production). Staf pengembangan
produk selalu tertarik membuat perbaikan sebuah produk karena mereka cenderung untuk
melihat perkembangan produk sebagai sesuatu yang terus berkembang. Walaupun tekanan
konflik mengenai transisi ini manajemen harus membuat sebuah keputusan, yaitu
pengembangan lebih lanjut atau diproduksi.

PENUTUP

Kesimpulan

Strategi dalam pemilihan produk dan jasa dipakai untuk menjalani kelangsungan hidup suatu
perusahaan. Banyak pilihan yang ada dalam pemilihan, penetapan, dan desain produk.
Pemilihan produk adalah proses pemilihan produk atau jasa untuk dapat disajikan pada
konsumen. Dapat diperhatikan bahwa tidak selamanya produk yang dibuat akan berhasil di
pasaran. Manajer operasi harus menyadari adanya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
dan dapat mengantisipasi segala perubahannya. Sistem pengembangan dan penetapan produk
tidak hanya menentukan keberhasilan produk tetapi juga masa depan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai