Karakteristik Produk Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada pasar
untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa,
pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi dan ide.
Tingkat Produk: Hierarki Nilai Pelanggan Manfaat inti (core benefit) Produk dasar
(basic product) Produk yang diharapkan (expected product) Produk tambahan
(augmented product) Produk potensial (potential product)
Penjelasan tentang kelima tingkatan produk a. Core benefit yaitu manfaat dasar dari
suatu produk yag ditawarkan kepada konsumen . b. Basic product yaitu bentuk dasar
dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indra. c. Expected yaitu
serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan oleh pembeli
pada saat membeli suatu produk. d. Augmented product (Produk Tambahan) yaitu
sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh badan usaha dengan
produk yang ditawarkan oleh pesaing. e. Potential yaitu semua argumentasi dan
perubahan bentuk yang dialami oleh suatu produk dimasa datang.
www.themegallery.com
Lima tingkat produk : Contoh Tingkat Dasar: layanan atau manfaat yang benar-benar
dibeli pelanggan (tamu hotel membeli istirahat dan tidur, pembeli alat bor:membeli
lubang, maka pemasar adalah penyedia manfaat. Tingkat kedua: Mengubah manfaat
inti menjadiproduk dasar: kamar hotel harus meliputi tempat tidur, kamar mandi,
handuk, meja, lemari pakaian dan suasana yang tenang. Tingkat ke tiga: pemasar
mempersiapkan produk yang diharapkan: Tamu hotel mengharapkan suasana yang
tenang dan nyaman, tempat tidur yang bersih, handuk yang bersih dan lain
sebagainya. Tingkat ke empat: menyiapkan produk tambahan yang melebihi harapan
pelanggan: layanan Spa, kolam renang. Tingkat ke lima: produk potensial: Perusahaan
harus mencari cara baru untuk memuaskan pelanggan dan membedakan penawaran
mereka. www.themegallery.com
Klasifikasi Barang Konsumen Barang Belanja (shopping goods), yakni barang yang
secara karakteristik dibandingkan oleh konsumen berdasarkan kecocokan, kualitas,
harga dan gaya. Terbagi atas: Barang belanja homogen (kualitas sama, harga berbeda)
Barang belanja heterogen (fitur produk yang berbeda lebih penting dibandingkan
harga)
Klasifikasi Barang Konsumen Barang yang tak dicari (unsought goods), yakni barang
yang tidak dikenal konsumen atau biasanya tidak terpikirkan untuk dibeli. Contoh:
asuransi jiwa, pemakaman, ensiklopedia, detektor asap
Klasifikasi Barang Industri Berdasarkan biaya relatif dan bagaimana memasuki proses
produksi, dibedakan atas: Bahan dan Suku Cadang Barang Modal Layanan Bisnis dan
Pasokan
Klasifikasi Barang Industri Bahan dan Suku Cadang (materials and parts), adalah
barang yang seluruhnya menjadi bagian dari produk produsen. Yaitu: a. Bahan
Mentah: Produk pertanian (sayur mayur, kapas, padi) Produk alami (ikan, kayu,
minyak mentah) Iklan dan promosi relatif sedikit, ada yang memberi merek pd produk
spt “salad dole, Apel Wahington) b. Bahan dan Suku Cadang Manufaktur: Bahan
komponen diproses lagi (besi, benang, kabel, semen) Suku cadang komponen tidak
perlu diproses lagi (spt kompresor ac pada mobil) biasanya iklan tak terlalu penting
Klasifikasi Barang Industri Barang Modal (capital items), yakni barang tahan lama
yang memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Antara lain: Instalasi
(bangunan dan peralatan berat) instalasi merupakan pembelian utama dan biasanya
dibeli langsung dari produsen. Contoh: bangunan pabrik, generator, dll. Peralatan
(perlengkapan, peralatan pabrik portabel dan peralatan kantor) tiak jadi bagian dari
produk jadi dan biasanya umurnya lebih pendek dibandingkan produk instalasi.
Klasifikasi Barang Industri Layanan Bisnis dan Pasokan (supplies and business
services) , yakni barang dan jasa jangka pendek yang memfasilitasi pengembangan
atau pengelolaan produk jadi. Antara lain: Barang pemeliharaan dan perbaikan
Pasokan operasi
2
yakni ukuran probabilitas bahwa produk tidak akan mengalami malfungsi atau gagal
dalam periode tertentu Kemudahan Perbaikan (repairability), yakni ukuran
kemudahan perbaikan produk jika gagal Gaya (style)
Desain Desain (design) adalah totalitas fitur yang mempengaruhi tampilan, rasa, dan
fungsi produk berdasarkan kebutuhan pelanggan. Ini sangat penting terutama dalam
pembuatan dan pemasaran jasa eceran, busana, barang kemasan, dan barang tahan
lama.
Hierarki Produk. Keluarga Kebutuhan (need Familiy) kebutuhan inti yang mendasari
keberadaan Keluarga Produk contohnya keamanan. Kelas Produk (kelompok produk
dalam keluarga produk yang memiliki fungsional tertentu dan dikenal juga d engan
kategori produk contoh instrumen keuangan. Lini Produk (kelompok produk yang
memiliki fungsi yang serupa, dipasarkan melalui saluran dan gerai yang sama
contohnya Asuransi.) Jenis Produk (sekelompok barang yang didalam lini produk
yang berbagi satu dari beberapa kemungkinan bentuk produk) contoh asuransi jiwa
berjangka. Barang atau varian produk ( unit yang berbeda dalam lini produk atau
merek yang dibedakan berdasarkan ukuran, harga, tampilan atau beberapa atribut lain.
Misalnya asuransi jiwa berjangka prudential yang dapat diperbaharui).
Sistem dan Bauran Produk. Sistem Produk adalah kelompok yang berbeda tetapi
berhubungan dan berfungsi dengan cara yang kompatibel. Handphone dilengkapi
headset,kamera, keyboard, proyektor presentasi, e-book, pemutar musik dan lain
sebagainya. Bauran produk (product mix) adalah kumpulan semua produk dan barang
yang ditawarkan untuk dijual oleh penjual tertentu. (terdiri dari berbagai lini produk
samsung: kulkas, dvd, ponsel, hardisk) dll.
Bauran Produk Perusahaan. Lebar Bauran produk, mengacu pada banyak lini produk
berbeda Panjang Bauran produk, mengacu pada jumlah total produk dalam bauran
Kedalaman Bauran produk, mengacu pada banyak varian yang ditawarkan masing-
masing produk dalam lini Konsistensi Bauran produk, mengacu pada seberapa dekat
hubungan berbagai lini
3
Analisis Lini Produk Profil Pasar Manajer lini harus meninjau bagaimana lini itu
diposisikan terhadap lini pesaing. Peta product (product map) memperlihatkan item
pesaing, kemungkinan lokasi untuk item baru, dan segmen pasar. Analisis lini
produk memberi informasi dua bidang keputusan kunci, yakni panjang lini produk
dan penetapan harga bauran produk.
Panjang Lini Produk Perusahaan ingin memperpanjang lini produk dengan tujuan:
Menciptakan lini produk untuk mendorong penjualan ke atas Menciptakan lini produk
yang memfasilitasi penjualan silang Menciptakan lini produk yang terlindung dari
peningkatan dan penurunan kondisi ekonomi
Panjang Lini Produk Cara memperpanjang lini produk: Perpanjangan lini (line
streching), yakni ketika perusahaan memperpanjang lini produknya di luar kisarannya
saat ini Pengisian lini, yakni menambahkan lebih banyak barang dalam kisaran saat
ini
Perpanjangan Ke Bawah Pasar Contoh: GAP menciptakan merk Old Navy untuk
produk dengan harga lebih murah.
Perpanjangan Ke Atas Pasar Contoh: Toyota menciptakan merk Lexus untuk produk
mobil kelas atas.
Pengisian Lini Yakni memperpanjang lini produk dengan menambahkan lebih banyak
barang dalam kisaran saat ini. Motif pengisian lini (line filling) adalah: Menghasilkan
laba tambahan Memuaskan keluhan atas banyaknya produk hilang Berusaha
menggunakan kelebihan kapasitas Berusaha menjadi perusahaan lini penuh terkemuka
Berusaha menambal lubang untuk menyingkirkan pesaing
Modernisasi, Penampilan dan Pengurangan Lini Pemilihan salah satu atau beberapa
lini untuk ditampilkan. Contoh: perusahaan Sears menampilkan mesin cuci murah
untuk menarik pelanggan dan di lain waktu menampilkan produk yang lebih mahal
untuk meningkatkan gengsi lini produk
4
Modernisasi, Penampilan dan Pengurangan Lini Manajer lini produk harus meninjau
secara berkala untuk menekan item mati yang menekan laba melalui analisis
penjualan dan biaya.
Penetapan Harga Bauran Produk (Product Mix Pricing) Penetapan Harga Lini Produk:
Penjual bertugas menentukan perbedaan kualitas anggapan yang mengesahkan
perbedaan harga. Contoh: Toko pakaian menjual tiga jenis jas pria dengan harga
$200, $400 dan $600. Selanjutnya, pelanggan mengasosiasikan pakaian bermutu
rendah, rata-rata dan tinggi dengan ketiga titik harga tersebut.
Penetapan Harga Bauran Produk (Product Mix Pricing) Penetapan Harga Fitur
Opsional: Banyak perusahaan menawarkan produk opsional, fitur, dan layanan
beserta produk utama mereka. Contoh: pembeli mobil dapat memesan kendali power
window, spion yang dapat diatur dari dalam, sunroof, dan perlindungan anti maling.
Penetapan Harga Bauran Produk (Product Mix Pricing) Penetapan Harga Produk
Terikat: Contoh: produsen alat cukur, telepon digital, dan kamera sering memberi
harga rendah pada produk tersebut dan menetapkan harga tinggi untuk bilah cukur
dan film. Namun, jika harga terlalu tinggi di purnapasar, maka pemalsuan dari
subtitusi dapat menganggu penjualan.
Penetapan Harga Produk Terikat Contoh: AT&T bisa memberi telepon seluler gratis
jika bersedia membeli layanan telepon selama dua tahun.
Penetapan Harga Bauran Produk (Product Mix Pricing) Penetapan Harga Dua Bagian:
Dimiliki oleh perusahaan jasa, yakni terdiri dari biaya tetap ditambah biaya
penggunaan variabel. Biaya tetap harus cukup rendah untuk menghasilkan pembelian
jasa; lalu laba dihasilkan dari fee penggunaan.
Penetapan Harga Dua Bagian Contoh: taman hiburan mengenakan biaya masuk
ditambah biaya untuk naik ke wahana tertentu.
Penetapan Harga Bauran Produk (Product Mix Pricing) Penetapan Harga Produk
Sampingan: Jika produk sampingan memiliki nilai bagi sekelompok pelanggan,
produk sampingan tersebut harus ditetapkan harganya berdasarkan nilainya. Semua
laba yang dihasilkan dari produk sampingan akan mempermudah perusahaan
mengenakan harga yang lebih rendah untuk produk utama.
Penetapan Harga Bauran Produk (Product Mix Pricing) Penetapan Harga Paket
Produk: Pemaketan murni (pure bundling) terjadi ketika perusahaan menawarkan
produknya hanya sebagai paket. Pemaketan campuran (mixed bundling) terjadi jika
5
penjual menawarkan barang baik secara individu maupun dalam satu paket. Biasanya
harga akan lebih murah untuk paket dibandingkan jika barang dibeli terpisah.
Penetapan Harga Paket Produk Contoh: harga dalam pertunjukan musik umumnya
akan lebih murah jika membeli paket untuk semua artis dibandingkan membeli untuk
setiap artis secara terpisah.
Co-Branding Adalah penggabungan dua atau lebih merk terkenal menjadi satu produk
bersama atau dipasarkan dalam beberapa cara. Disebut juga sebagai penetapan merk
bersama, dual branding (penetapan dua merk), atau brand bundling (penetapan merk
gabungan).
Penetapan Merk Bahan Baku (Ingredient Branding) Merupakan kasus khusus co-
branding, yakni ketika penetapan merk bahan baku menciptakan ekuitas merk bagi
bahan, komponen atau suku cadang yang selalu terkandung dalam produk bermerk
lainnya.
Penetapan Merk Bahan Baku (Ingredient Branding) Contoh: keripik kentang Lay’s
yang dibuat dengan saus barbekyu KS Masterpiece.
6
Pengemasan (Packaging) Faktor yang berpengaruh terhadap banyaknya penggunaan
kemasan sebagai alat pemasaran: Swalayan Kekayaan konsumen Perusahaan dan citra
merk Peluang inovasi
Pelabelan Label bisa berupa gantungan sederhana yang ditempelkan pada produk atau
gambar yang dirancang secara rumit dan menjadi bagian kemasan. Label dapat
membawa nama merk saja atau sejumlah besar informasi.
Pelabelan Fungsi label antara lain: Mengidentifikasi produk atau merk Memeringkat
produk Menggambarkan produk Mempromosikan produk
Pelabelan Contoh perubahan dalam label: Label sabun Ivory yang telah diperbarui 18
kali sejak 1890
Jaminan dan Garansi Jaminan (warranties) adalah pernyataan resmi kinerja produk
yang diharapkan oleh produsen. Garansi mengurangi risiko anggapan pembeli dan
menunjukkan bahwa produk tersebut bermutu tinggi serta perusahaan memiliki kinera
layanan yang dapat diandalkan.
Contoh Jaminan “Shoes for Crews” Perusahaan sepatu dengan produk seharga $50-70
memberikan jaminan pengembalian $5.000 jika karyawan restoran atau toko
tergelincir ketika menggunakan sepatu ini.
Sumber
https://www.google.com/amp/s/slideplayer.info/amp/3236602/
7
7. Daur hidup produk yang lebih singkat
8
IV. Mengelola Proses Pengembangan: Konsep Hingga
Strategi
Gagasan produk adalah kemungkinan produk yang dapat ditawarkan perusahaan ke
pasar. Konsep produk adalah versi yang diuraikan dari gagasan yang diungkapkan
dalam istilah-istilah konsumen yang bermakna.
A. Pengembangan dan Pengujian Konsep
1. Pengembangan Konsep
2. Pengujian Konsep. Meliputi kegiatan menyajikan konsep produk tersebut kepada
konsumen sasaran yang tepat dan kemudian mengumpulkan reaksi-reaksi mereka.
Konsep-konsep tersebut dapat disajikan secara simbolis atau secara fisik. Apabila
konsep yang diuji tersebut makin menyerupai produk akhir atau pengalaman,
pengujian konsep itu akan makin dapat diandalkan.
3. Analisis Gabungan. Kadar kesukaan konsumen atas berbagai konsep produk
alternatif dapat diukur melalui analisis gabungan (conjoint analysis), suatu metode
untuk mengetahui nilai kegunaan yang diberikan konsumen kepada berbagai tingkat
atribut produk.
B. Strategi Pemasaran
Setelah berhasil menyelesaikan pengujian konsep, manajer produk baru akan
mengembangkan rencana strategi pemasaran pendahuluan unutk memperkenalkan
produk baru ke pasar. Rencana ini terdiri atas tiga bagian: (1) Menjelaskan ukuran,
struktur, dan perilaku pasar sasaran; rencana pemosisian produk; dan tujuan
penjualan, pangsa pasar, serta laba yang diinginkan dalam beberapa tahun pertama.
(2) menguraikan harga yang direncanakan, strategi distribusi, dan anggaran
pemasaran untuk tahun pertama. (3) menjelaskan penjualan jangka panjang dan
sasaran laba serta strategi bauran pemasaran lama-kelamaan.
C. Analisis Bisnis
Manajemen perlu menyiapkan proyeksi-proyeksi penjualan, biaya, dan laba untuk
menentukan apakah semua itu memnuhi tujuan perusahaan. Jika memenuhi, konsep
dapat dilanjutkan ke tahap pengembangan. Apabila muncul informasi baru, analisis
bisnis akan menjalani revisi dan perluasan.
1. Memperkirakan Total Penjualan. Perkiraan total penjualan adalah penjumlahan
perkiraan penjualan pertama kali, penjualan pengganti, dan penjualan ulang. Metode
perkiraan penjualan bergantung pada apakah produk itu hanya dibeli sekali, produk
yang jarang dibeli, atau produk yang sering dibeli.
2. Memperkirakan Biaya dan Laba. Biaya diperkirakan oleh departemen litbang,
produksi, pemasaran, dan keuangan. Metode yang paling rumit untuk memperkirakan
laba adalah analisis risiko (risk analysis). Tiga perkiraan (optimistik, pesimistik, dan
kemungkinan besar) diperoleh untuk masing-masing variabel tidak pasti yang
memengaruhi profitabilitas dalam lingkungan pemasaran dan strategi pemasaran yang
diasumsikan untuk periode perencanaan tersebut.
9
Komersialisasi
Pada tahap ini, perusahaan akan menentukan apakah gagasan produk dapat
diterjemahkan menjadi produk yang layak secara teknis dan komersial.
A. Pengembangan Produk
Tugas menerjemahkan permintaan-permintaan pelanggan sasaran menjadi prototipe
yang berfungsi dibantu beberapa metode yang dikenal sebagai penyebaran fungsi
mutu (QFD-quality function deployment). Metodologi ini mengambil daftar atribut
pelanggan (CA-customer attribute) yang diinginkan, yang dihasilkan riset pasar, dan
mengubahnya menjadi daftar atribut rekayasa (EA-engineering attribute) yang dapat
digunakan oleh para insinyur.
1. Prototipe Fisik. Tujuannya adalah untuk menemukan prototipe yang memasukkan
atribut-atribut utama yang diuraikan dalam pernyataan konsep produk tersebut, yang
berkinerja dengan aman dalam penggunaan dan kondisi normal, dan yang dapat
diproduksi sesuai dengan biaya produksi yang telah dianggarkan.
2. Uji Pelanggan. Setelah selesai, prototipe tersebut harus melewati berbagai
pengujian fungsional yang ketat dan pengujian pelanggan.
B. Pengujian Pasar
Setelah manajemen merasa puas dengan kinerja fungsional dan psikologis, produk
tersebut sudah siap dilengkapi dengan merek, kemasan, dan membawanya ke
pengujian pasar.
1. Pengujian pasar barang konsumen. Dalam menguji produk-produk konsumen,
perusahaan tersebut berupaya memperkirakan empat variabel: percobaan,
pengulangan pertama, penerimaan, dan frekuensi pembelian.
a. Penelitian gelombang penjualan. Dalam penelitian gelombang penjualan, konsumen
yang awalnya mencoba produk tersebut secara gratis ditawari kembali produk yang
sama, atau produk pesaing, dengan harga yang sedikit diturunkan.
b. Pemasaran percobaan dengan simulasi. Pemasaran percobaaan dengan simulasi
memerlukan pencarian 30 sampai 40 pembeli yang memenuhi syarat dan menanyakan
kepada mereka tentang keterkenalan merek dan prefernsi dalam kategori produk
tertentu.
c. Pemasaran percobaan terkendali. Pemasaran percobaan terkendali memungkinkan
perusahaan meguji pengaruh faktor-faktor dalam toko dan iklan terbatas terhadap
perilaku pembelian.
d. Pasar percobaan. Cara terakhir untuk menguji produk konsumen baru ialah
memasukan ke pasar percobaan yang sudah berkembang penuh.
2. Pengujian Pasar Barang Bisnis. Barang bisnis juga dapat memperoleh manfaat dari
pengujian pasar. Barang industri yang mahal dan teknologi baru biasanya akan
menjalani pengujian alpha (dalam perusahaan) dan pengujian beta (dengan pelanggan
luar).
C. Komersialisasi
Jika berlanjut dengan komersialisasi, perusahaan akan berhadapan dengan biaya
terbesar hingga saat itu. Perusahaan nantinya harus membuat kontrak untuk
melakukan produksi atau membangun atau menyewa fasilitas produksi berskala
10
penuh.
1. Kapan (penentuan waktu). Dalam mengkomersialkan produk baru, penentuan
waktu untuk memasuki pasar sangat penting. Perusahaan dihadapkan dengan tiga
pilihan:
a. Masuk lebih dulu- perusahaan yang pertama memasuki pasar biasanya menikmati
“keunggulan penggerak pertama” dengan mengikat para distribotur dan pelanggan
utama dan mendapatkan reputasi kepemimpinan.
b. Masuk bersamaan- perusahaan mungkin mengatur waktunya untuk masuk secara
bersamaan dengan masuknya pesaing.
c. Masuk belakangan- perusahaan mungkin akan menunda peluncurannya hingga
setelah pesaing tadi masuk.
2. Dimana (strategi geografis). Perusahaan harus memutuskan apakah meluncurkan
produk baru hanya di satu tempat, satu wilayah, beberapa wialyah, pasar nasional,
atau pasar internasional.
3. Kepada siapa (calon-calon pasar sasaran). Dalam semua pasar perdana, perusahaan
harus mengarahkan distribusi dan promosi pertamanya ke calon-calon kelompok
terbaik.
4. Bagaimana (strategi pasar pengenalan). Perusahaan harus mengembangkan rencana
bertindak untuk memperkenalkan produk baru ke pasar perdana.
11
produk baru:
a. Inovator adalah orang yang senang dengan teknologi; senang berpetualang dan
senang mengutak-atik produk baru dan menguasai kerumitannya.
b. Pengguna awal adalah pemimpin opini yang secara cermat mencari teknologi baru
yang mungkin memberi mereka keuntungan bersaing yang dramatis.
c. Mayoritas awal adalah kaum pragmatis yang melakukan pertimbangan matang
yang mangadopsi teknologi baru jika manfaatnya terbukti dan sudah banyak yang
mengadopsi.
d. Mayoritas akhir adalah kaum konservatif yang skeptis yang menentang risiko,
segan terhadap teknologi, dan peka terhadap harga.
e. Lelet adalah orang yang terikat tradisi dan menolak inovasi sampai mereka
menemukan bahwa status quo tidak lagi dapat dipertahankan.
2. Ciri-ciri inovasi
(1) keunggulan relatif- sejauh mana inovasi tampak lebih unggul daripada produk-
produk yang sudah ada.
(2) kesesuaian- sejauh mana inovasi sesuai dengan nilai-nilai dan pengalaman orang-
orang.
(3) kerumitan- sejauh mana inovasi relatif sukar dimengerti atau digunakan.
(4) kemampuan dipecah-pecah- sejauh mana inovasi dapat dicoba secara terbatas.
(5) kemampuan dikomunikasikan- sejauh mana hasil-hasil yang menguntungkan dari
penggunaan dapat diamati atau dijelaskan kepada orang-orang lain.
3. Kesiapan organisasi menggunakan inovasi. Pencipta metode pengajaran yang baru
ingin mengidentifikasi sekolah-sekolah yang inovatif. Produk yang kontroversial atau
inovatif dapat dirusak oleh opini publik yang negatif
http://virellp.blogspot.com/2018/09/memperkenalkan-tawaran-pasar-baru.html?m=1
12
digunakan oleh sebuah perusahaan. Saluran pemasaran tidak hanya harus melayani
pasar, melainkan harus menciptakan. Dalam mengelola perantara, perusahaan harus
menentukan strategi untuk pemasarannya, yaitu :
– Stategi dorong (push strategy), merupakan strategi yang mencakup pengusaha
produsen atas tenaga penjualan dan uang promosi perdagangannya untuk membujuk
perantara menerima, mempromosikan, dan menjual produk tersebut kepada pengguna
akhir. Strategi ini dilakukan apabila loyalitas merek tampak rendah dalam suatu
kategori.
– Strategi tarik (pull strategy), merupakan strategi yang mencakup pengusaha
produsen terhadap iklan dan promosi untuk membujuk konsumen bertanya kepada
perantara tentang produk tersebut, dengan demikian membujuk perantara tersebut
memesannya. Strategi ini dapat dilakukan apabila terdapat loyalitas merek yang tinggi
dan keterlibatan yang tinggi dalam kategori tersebut.
Pelanggan mengharapkan adanya integrasi saluran yang ditandai dengan ciri-ciri
berikut :
– Kemampuan memesan produk secara online dan mengambilnya dilokasi eceran
yang dekat.
– Kemampuan mengembalikan produk yang dipesan secara online ke toko pengecer
terdekat.
– Hak memperoleh diskon berdasarkan pembelian total online dan dari toko.
Nunes dan Cespedes berpendapat bahwa ada empat kategori pembeli dalam suatu
pasar :
– Pembelanjaan habitual, yaitu membeli dari tempat yang sama dengan cara yang
sama sepanjang waktu.
– Pencari transaksi bernilai tinggi, yaitu mengetahui kebutuhan mereka dan mencari
saluran sebanyak mungkin sebelum membeli.
– Pembelanja yang senang dengan variasi, yaitu mengumpulkan informasi di banyak
saluran, mengambil keuntungan dari layanan sentuhan tinggi, dan membeli dalam
saluran faforit, terlepas dari masalah harga.
– Pembelanja yang tingkat keterlibatannya tinggi, yaitu mengumpulkan informasi di
semua saluran, melakukan pembelian dalam saluran biaya rendah, namun
mendapatkan keuntungan dukungan pelanggan dari saluran sentuhan tinggi.
Don Schultz menyatakan suatu pandangan yang diseut perencanaan rantai permintaan.
Yaitu, Pendekatan manajemen jaringan permintaan tidak hanya mendorong segala
sesuatu melalui sistem. Ia menekankan solusi apa yang dicari konsumen, bukan
produk yang coba kita jual. Ia juga menyatakan bahwa empat P digantikan oleh SIVA
(solusi, informasi, nilai dan akses).
Jaringan nilai adalah suatu sistem kemitraan dan aliansi yang diciptakan sebuah
perusahaan untuk menambah, menyerahkan, dan mendapatkan sumber untuk tawaran
mereka. Jaringan nilai mencakup pemasok perusahaan, pemasoknya pemasok, serta
pelanggan langsung dan pelanggan akhir. Beberapa pencerahan dari perencanaan
rantai permintaan :
1. Perusahaan dapat memperkirakan apakah lebih banyak uang dihasilkan dari hulu
atau dari hilir.
2. Perusahaan lebih sadar akan gangguan disetiap titik disepanjang rantai penawaaran
tersebut yang menyebabkan biaya, harga, atau pasokan tiba-tiba berubah.
3. Makin banyak perusahaan ingin menggunakan cara online dengan mitra bisnisnya
dalam melakukan komunikasi, transaksi, dan pembayaran yang lebih akurat.
14
menghasilkan penjualan, tetapi perusahaan tersebut kehilangan kontak langsung
dengan pelanggan.
Jenis Perantara
Suatu perusahaan perlu mengidentifikasi jenis-jenis perantara yang tersedia untuk
melaksanakn tugas salurannya.
Alternatif saluran untuk produsen telepon mobil :
1. Perusahaan dapat menjual telepon mobilnya kepada produsen mobil untuk dipasang
sebagai peralatan orisinil.
2. Perusahaan dapat menjual telepon mobilnya kepada penyalur mobil.
3. Perusahaan dapat menjual telepon mobilnya kepada penyalur peralatan otomotif.
4. Perusahaan dapat menjual telepon mobilnya kepada penyalur khusus telepon mobil.
5. Perusahaan dapat menjual telepon mobilnya melalui katalog.
6. Perusahaan dapat menjual telepon mobilnya melalui pedagang besar.
Suatu alternatif saluran digambarkan tiga elemen, yakni jenis perantara bisnis yang
tersedia, jumlah perantara yang diperlukan, dan syarat dan tanggung jawab masing-
masing anggota saluran
Kadang-kadang perusahaan memilih saluran yang tidak konvensional karena kesulitan
atau biaya bekerja sama dengan saluran yang dominan. Kelebihannya adalah
perusahaan tersebut akan menghadapi lebih sedikit persaingan ketika pertama kali
beralih ke saluran ini.
Jumlah Perantara
Perusahaan-perusahaan harus memutuskan jumlah perantara yang dignakana pada
masing-masing tingkat saluran. Strateginya yaitu :
• Distribusi eksklusif berarti sangat membatasi jumlah perantara. Distribusi ini
digunakan apabila produsen ingin tetap memegang kendali atas tingkat dan keluaran
layanan yang diawarkan perantara tersebut. Strategi tersebut sering melibatkan
perjanjian eksklusif. Dengan memberikan distribusi eksklusif , produsen tersebut
berharap untuk memperoleh penjualan yang lebih berdedikasi dan lebih mengenal
produk tersebut.
• Distribusi selektif melibatkan penggunaan lebih dari beberapa tetapi tidak semua
perantara yang bersedia menjual produk tertentu. Strategi tersebut digunakan
perusahaan-perusahaan mapan dan perusahaan-perusahaan baru yang mencari
distributor.
• Distribusi intensif terdiri atas produsen yang menempatkan barang atau jasanya di
sebanyak mungkin gerai. Strategi ini umumnya digunakan untuk jenis-jenis barang
seperti produk tembakau, sabun, makanan ringan, dan permen karet, karena untuk
produk-produk ini konsumen membutuhkan kenyamanan lokasi yang sangat banyak.
Strategi ini mungkin membantu dalam jangka pendek, tetapi sering merusak kinerja
jangka panjang. Distribusi ini meningkatkan ketersediaan produk dan jasa namun
mungkin juga menghasilkan pengecer yang bersaing secara agresif. Jika terjadi
perang harga,profitabilitas pengecer mungkin juga akan merosot, mungkin jga
mwngurangi minat pengecer dalam mendukung produk.
Syarat danTanggung Jawab Anggota Saluran
• Kebijakan harga, mengharuska produsen menyusun daftar harga dan daftar diskon
serta potongan harga yang dipandang perantara adil dan memadai.
• Syarat penjualan, mengacu pada jangka waktu pembayaran dan garansi produsen.
• Hak teritorial distributor, menetapkan wilayah distributor dan ketentuan-ketentuan
yang mengatur bahwa produsen tersebut memberikan hak kepada distributor lainnya.
• Layanan dan tanggung jawab, kedua belah pihak harus diuraikan secara cermat,
khususnya dalam salura waralaba dan keagenan eksklusif.
15
c. Mengevaluasi Alternatif Utama
Masing-masing alternatif saluran perlu dievaluasi menurut kriteria ekonomi,
pengendalian, dan penyesuaian diri.
• Kriteria ekonomi, masing-masing alternatif saluran akan menghasilkan tingkat
penjualan dan biaya yang berbeda.
https://www.google.com/amp/s/sesnitaerlinaputri.wordpress.com/2017/05/31/merancang-dan-
mengelola-jaringan-dan-saluran-nilai/amp/
18