Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PERENCANAAN UNTUK PRODUK BARU


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Strategi Pemasaran
Dosen Pengampu : Irmal S.IP., M.M.

Oleh:
Maiza Maulida (211010500518)
Michaela (211010502787)
Muhamad Ikbal (211010503219)
Yulan Dariza (211010502560)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S1

UNIVERSITAS PAMULANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah Perencanaan Untuk
Produk Baru ini. Selain sebagai tugas, Makalah ini dibuat untuk
menambah pengetahuan dan ilmu kita tentang pengertian perencanaan
produk baru, mengetahui tujuan perencanaan produk baru, jenis strategi
dalam perencanaan produk baru, strategi perencanaan produk untuk
kepuasan konsumen, langkah-langkah perencanaan produk baru, dan
mengetahui faktor pendorong dan penghambat dalam perencanaan
produk baru.

Banyak sekali hambatan dalam penyusunan makalah ini baik itu


masalh waktu, sarana, dan lain lain. Oleh sebab itu, Selesainya Makalah
ini bukan semata mata karena kemampuan kami, Banyak pihak yang
mendukung dan membantu kami. Dalam kesempatan ini, penyusu
mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak pihak yang telah
membantu.

Kami harapkan makalah ini nantinya akan berguna bagi para


pembaca, jika ada kesalahan dalam makalh ini kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar dapat lebih baik.

Pamulang, 4 November 2023


DAFTAR ISI

JUDUL ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 4


1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 6
2.1 Pengertian Perencanaan Produk Baru....................................................... 6
2.2 Tujuan Perencanaan Pengembangan Produk Baru.................................... 7

2.3 Jenis Perencanaan Pengembangan Produk Baru....................................... 7

2.4 Strategi Perencanaan Produk Sebagai Proses Kepuasan Konsumen ........ 9

2.5 Langkah-Langkah Perencanaan Produk Baru........................................... 9

2.6 Faktor Pendorong dan Penghambat Perencanaan Produk Baru................16


BAB III PENUTUP .......................................................................................19
3.1 Kesimpulan ..............................................................................................19

3.1 Saran ........................................................................................................19


DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................20
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Memasuki era modern seperti saat ini, teknologi dan ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan permasalahan dalam dunia industri
telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dibuktikan dengan
semakin banyaknya produk-produk yang beredar dipasar.
Seiring dengan kemajuan teknologi tersebut telah tercipta alatalat dan
metode-metode baru yang dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi.
Dengan demikian perusahaan dapat memperluas jaringan serta memperbaiki
barang dan jasa baik mengenai kualitas maupun kuantitasnya. Selain itu
perusahaan juga dapat menghasilkan produk dalam jumlah besar dengan
biaya yang relatif murah.
Kemajuan iptek tersebut juga sangat berpengaruh, termasuk terhadap
perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur. Perusahaan manufaktur
merupakan perusahaan yang mengolah bahan mentah (bahan baku) menjadi
barang jadi atau menjadi sebuah produk. “Produk adalah keluaran (output)
yang diperoleh dari sebuah proses produksi (transformasi) dan merupakan
pertambahan nilai dari bahan baku (material input) dan merupakan komoditi
yang dijual perusahaan kepada konsumen. (Imam, 2018).

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan Perencanaan Produk Baru?
2. Apa tujuan Pengembangan Produk Baru?
3. Apa saja Jenis Perencanaan Produk Baru?
4. Apa Saja Jenis Strategi Pengembangan Produk
5. Apa Saja Langkah - Langkah Perencanaan Produk
6. Apa Saja Faktor Pendorong Dan Penghambat Perencanaan Produk Baru
1.3 Tu j u a n P e n u l i s a n
1. Untuk Mengetahui Apa yang dimaksud dengan Perencanaan Produk
Baru?
2. Untuk Mengetahui Apa tujuan Pengembangan Produk Baru?
3. Untuk Mengetahui Apa saja Jenis Perencanaan Produk Baru?
4. Untuk Mengetahui Apa Saja Jenis Strategi Pengembangan Produk
5. Untuk Mengetahui Apa Saja Langkah - Langkah Perencanaan Produk
6. Untuk Mengetahui Apa Saja Faktor Pendorong Dan Penghambat
Perencanaan Produk Baru.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 P e n g e r t i a n P e re n c a n a a n P ro d u k B a r u
Menurut Ulrich (2001) perencanaan produk adalah proses periodik
yang mempertimbangkan portofolio dari proyek pengembangan produk untuk
dijalankan. Rencana produk mengidentifikasikan portofolio produk-produk
yang dikembangkan oleh organisasi dan waktu pengenalannya ke pasar.
Proses perencanaan mempertimbangkan peluang-peluang pengembangan
produk. Peluang-peluang itu diidentifikasi oleh banyak sumber, mencakup
usulan bagian pemasaran, penelitian, pelanggan, tim pengembangan produk,
dan analisis keunggulan para pesaing.
Rencana produk secara teratur diperbaharui agar mencerminkan
adanya perubahan dalam lingkungan persaingan, teknologi dan informasi
keberhasilan produk yang sudah ada. Rencana produk dikembangkan dengan
memprediksi sasaran perusahaan, kemampuan, batasan dan lingkungan
persaingan.
Produk baru diartikan sebagai produk baru bagi perusahaan,
modifikasi dari produk yang sudah ada, duplikat dari produk pesaing, produk
yang diakuisisi dan produk asli inovatif. Produk baru diperkirakan bisa
memberi sebuah proporsi yang tinggi bagi pertumbuhan perusahaan dan
kadang- kadang memberikan kontribusi utama terhadap laba bisnis
keseluruhan.
Dalam perencanaan produk, produk harus dipandang sebagai
pemecahan masalah bagi konsumen, di mana jika seorang konsumen
membeli sebuah produk mereka dapat memperoleh manfaat dari penggunaan
produk tersebut. Dan yang terpenting di sini adalah bagaimana konsumen
percaya bahwa suatu produk dapat memenuhi kebutuhannya, bukan
bagaimana penjual memandang produk tersebut. Jika kebutuhan konsumen
sudah terpenuhi, diharapkan timbul kepuasan dalam diri mereka sehingga
dimasa yang akan datang mereka akan melakukan pembelian berikutnya
terhadap produk yang sama.

2.2 Tujuan Perencanaan Pengembangan Produk Baru


Tujuan pengembangan produk adalah untuk memberikan nilai
maksimal bagi konsumen, memenangkan persaingan perusahaan dengan
memilih produk yang inovatif, produk yang dimodifikasi serta mempunyai
nilai yang tinggi baik dalam desain warna, ukuran, kemasan, merek, dan ciri-
ciri lain.
Menurut Kotler dan Keller (2008), umumnya tujuan pengembangan
produk baru adalah:
a. Untuk memenuhi kebutuhan baru dan memperkuat reputasi
perusahaan sebagai investor, yaitu dengan menawarkan produk yang
lebih baru dari pada produk sebelumnya.
b. Untuk mempertahankan daya saing terhadap produk yang sudah ada,
yaitu dengan jalan menawarkan produk yang dapat memberikan jenis
kepuasan yang baru. Bentuknya bisa bertambah terhadap lini produk
yang sudah ada maupun revisi terhadap produk yang telah ada.
Sedangkan menurut Alma (2002), terdapat beberapa alasan yang
membuat perusahaan melakukan pengembangan produk, yaitu:
a. Untuk memenuhi keinginan konsumen.
b. Untuk menambah omzet penjualan.
c. Untuk mendayagunakan sumber-sumber produksi.
d. Untuk memenangkan persaingan.
e. Untuk meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang
sama.
f. Untuk mendayagunakan sisa-sisa bahan.
g. Untuk mencegah kebosanan konsumen.
h. Untuk menyederhanakan produk pembungkus.
2.3 Jenis Perencanaan Pengembangan Produk Baru
Perencanaan pengembangan produk terdapat beberapa jenis menurut
Kotler dan Keller (2008) di antaranya:
a. Memperbaiki yang sudah ada.
Dalam hal ini perusahaan menggunakan teknologi dan fasilitas yang
ada untuk membuat variasi dan memperbaiki produk yang ada. Dalam
menggunakan cara ini perusahaan tidak memiliki risiko besar, karena hanya
akan melakukan perubahan yang menyeluruh.
b. Memperluas lini produk.
Jenis pengembangan produk dilakukan perusahaan dengan cara
menambah item pada lini produk yang sudah ada atau menambah lini produk
baru.
c. Menambah produk yang ada.
Perusahaan dalam hal ini menambah atau memberikan variasi pada
produk yang telah ada dan memperluas segmen pasar dengan melayan
berbagai macam konsumen atau pembeli yang memiliki selera yang berbeda-
beda.
d. Meniru strategi pesaing.
Pada cara ini perusahaan meniru kebijakan pesaing yang dianggap
menguntungkan, seperti halnya penetapan harga.
e. Menambah lini produk.
Biasanya perusahaan memerlukan dana besar dalam penambahan
produk baru yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan lini produk yang
telah ada. Karena produk yang belum pernah diproduksi sebelumnya, serta
dalam hal penggunaan fasilitas-fasilitas untuk mempromosikannya
memerlukan proses baru pula.
Mengelola aktivitas pengembangan produk baru merupakan tugas-
tugas manajerial yang kompleks karena harus memadukan kondisi eksternal
dan kondisi internal perusahaan. Upaya pengembangan produk baru dimulai
dari aktivitas identifikasi terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen
sampai tahap komersialisasi. Menurut Kotler (2000), suatu perusahaan dapat
menambah produk baru melalui akuisis dan/atau pengembangan produk baru.
Pengembangan produk baru dapat dilakukan oleh perusahaan dengan
mengembangkannya sendiri atau perusahaan dapat juga menggunakan
peneliti independen untuk mengembangkan produk baru bagi perusahaan
tersebut.

2.4 Strategi Perencanaan Produk Sebagai Proses Kepuasan


Konsumen
Sedangkan menurut Tjiptono (2008), terdapat tiga strategi
pengembangan produk, yaitu:
1. Strategi peningkatan kualitas.
Produsen dapat meningkatkan daya tahan produk atau dengan
meningkatkan kehandalan dan kecepatan pelayan terhadap konsumen.
2. Strategi peningkatan keistimewaan produk.
Ada empat indikator yang dapat meningkatkan keistimewaan suatu
produk, seperti kualitas bahan yang dipakai, keanekaragaman, kenyamanan
dalam pemakaian suatu produk bagi penggunaannya dan aksesoris tambahan.
3. Strategi peningkatan gaya produk.
Produsen bisa meningkatkan nilai suatu produk dari segi pemilihan
warna produk tersebut, rancangan atau desain yang menarik dan yang terakhir
adalah kemasan yang dapat memberi nilai tambah bagi produk tersebut.

2.5 Langkah-langkah Perencanaan Produk Baru


Salah satu pendekatan mendasar dalam memperkenalkan suatu produk
baru adalah market pull. Dalam pendekatan ini, pasar merupakan pijakan
utama dalam menentukan produk apa yang akan dibuat perusahaan. Selain itu
penting juga bagi perusahaan memanfaatkan keunggulan berbasis teknologi
dengan mengembangkan produk dan teknologi yang superior. Dengan
demikian produk baru yang dihasilkan tidak hanya sesuai dengan kebutuhan
pasar melainkan memiliki keunggulan teknik yang memadai. Dari sisi
operasional, Schroeder (2000) menawarkan model proses pengembangan
produk baru yang secara umum meliputi beberapa aktivitas, yaitu:
pengembangan konsep, pendesainan produk, desain proses awal, pengujian
produksi, dan desain akhir proses.
Kotler (2000) memberikan tahapan yang lebih rinci dalam mengelola
proses pengembangan produk baru, tahapan-tahapan ini adalah sebagai
berikut:
a. Pemunculan Gagasan atau Ide
Dilakukan dengan mengidentifikasi produk dan pasar yang dituju
serta menyatakan tujuan produk baru tersebut. Dinyatakan pula usaha-usaha
yang akan dilakukan, misalnya dengan mengembangkan produk terobosan,
memodifikasi produk lama, ataupun meniru produk pesaing.

Proses identifikasi peluang pengembangan produk sangat


berhubungan dengan kegiatan mengidentifikasikan kebutuhan pelanggan.
Beberapa pendekatan proaktif meliputi :
1. Mencatat kegagalan dan keluhan yang dialami pelanggan dengan produk
yang ada sekarang.
2. Mewawancarai pengguna utama dengan memfokuskan pada proses
inovasi oleh pengguna-pengguna ini dan modifikasi yang dilakukan oleh
para pengguna terhadap produk yang ada.
3. Mempertimbangkan implikasi terhadap adanya kecenderungan dalam
gaya hidup, demografis, dan teknologi untuk kategori produk yang ada
dan peluang-peluang kategori produk baru
4. Beberapa usulan pelanggan sekarang dikumpulkan secara sistematis
melalui tenaga penjualan dan sistem pelayanan pelanggan.
5. Studi para pesaing produk dilakukan secara hati-hati dengan berdasarkan
pada basis keunggulan pesaing sekarang.
6. Status teknologi yang muncul dilihat kembali untuk memfasilitasi
perpindahan teknologi yang tepat dari penelitian ke arah pengembangan
produk.

b. Penyaringan Gagasan
Dengan menyeleksi gagasan- gagasan yang baik untuk ambil dan
membuang gagasan- gagasan buruk dengan menggunakan teknik-teknik
tertentu. Tujuannya tidak hanya untuk mengerucutkan ide, tetapi ada tujuan
lain yang lebih penting, seperti:
 Mengurangi risiko kegagalan produk.
 Menemukan ide produk yang patut diproses ke langkah selanjutnya.
 Mendapatkan ide produk yang benar-benar memungkinkan untuk
dikerjakan.
Ide produk baru mendapat penyaringan awal untuk menentukan
strategi yang cocok dengan perusahaan atau unit bisnis. Kecocokan ide juga
memperhatikan faktor seperti kemampuan intern (pengembangan, produksi
dan pemasaran), kebutuhan keuangan, dan faktor-faktor bersaing. Sementara
kelayakan komersial memperhatikan hal-hal seperti daya tarik pasar,
kelayakan teknis, dan perhatian sosial serta lingkungan.

c. Pengembangan dan Pengujian Konsep


Gagasan yang menarik untuk selanjutnya disempurnakan menjadi
konsep produk yang dapat diuji. Pada tahap ini ide produk dirancang menjadi
sebuah konsep produk, konsep harus dibuat dalam beberapa opsi alternatif
berdasarkan kebutuhan segmen pasar.

Konsep yang sudah dirancang dengan perhitungan sempurna harus


melewati tahapan uji coba dengan target pasar skala kecil. Penyajian konsep
dapat dibantu oleh media pendukung.
Yang terpenting apa yang ingin disampaikan bisa dipahami oleh
konsumen. Setelah konsumen memahami konsep, berikan mereka sejumlah
pertanyaan untuk mendapatkan feedback mengenai ketertarikan dan nilai
konsumen terhadap konsep tersebut.

d. Pengembangan Strategi Pemasaran


Dengan merencanakan suatu rencana awal strategi pemasaran untuk
memperkenalkan produk baru ke pasar. Proses pengembangan produk baru
berikutnya adalah menyusun strategi pemasaran, intinya menentukan cara
agar produk bisa diterima oleh target pasar. Dalam mengembangkan strategi
pemasaran, ada tiga poin penting yang harus dirancang dengan baik, di
antaranya:
 Target pasar, rencana proposisi nilai, pangsa pasar, target keuntungan,
hingga penjualan beberapa tahun pertama dijelaskan dengan detail.
 Strategi bauran pemasaran dan rencana penjualan jangka panjang.
 Biaya yang dibutuhkan pemasaran, struktur dan metode penetapan harga
dibuat dalam gambaran besar.

e. Analisis bisnis
Dengan mengevaluasi daya tarik bisnis dari produk baru melalui
perkiraan penjualan, penjualan pertama, penjualan pengganti, penjualan
berulang serta biaya dan laba. Memperkirakan kinerja komersial dari produk
usulan. Untuk mendapatkan proyeksi keuangan yang kurang bergantung pada
mutu ramalah pendapatan dan biaya. Analisis bisnis biasanya tercapai pada
beberapa tahap dalam proses perencanaan produk baru. Penilaian pertama
terjadi sebelum konsep produk berpindah ke tahap pengembangan. Proyeksi
keuangan akan ditentukan kembali pada tahap selanjutnya.
1. Ramalan pendapatan.
Produk baru ukuran pasar, dan produk saingan, semuanya
mempengaruhi kekuatan produksi pendapatan. Pada kasus pembentukan
pasar seperti sereal untuk makan pagi, perkiraan ukuran keseluruhan
pasar biasanya dapat diperoleh dari informasi industri. Beberapa asosiasi
menerbitkan ramalah industri. Tugas yang lebih sulit adalah mengestimasi
pangsa pasar yang layak untuk masuk ke produk baru.
2. Rencana persiapan pemasaran.
Strategi pemasaran awal biasanya dikembangkan seagai bagian
dari analisis bisnis, yang terdiri atas sasaran pasar, konsep penentuan
posisi, dan rencana bauran pemasaran.
Walaupun rencana ini baru merupakan persiapan, tetapi
mendorong pengembangan dan pengkoordinasian strategi dengan fugnsi
pemasaran, produksi dan fungsi bisnis lainnnya pada permulaan proses
persencaan. Pilihan strategi pemasaran diperlukan pada pengembangan
ramalan pendapatan.
3. Estimasi biaya.
Dalam perencanaan dan komersialisasi produk baru akan dihadapi
beberapa jenis biaya yang berbeda. Salah satu cara untuk menggolongkan
biaya adalah mengestimasi biaya untuk setiap tahap dalam proses
perencanaan produk baru. Biaya akan meningkat dengan cepat, di mana
konsep produk berpindah tahap di dalam proses. Biaya untuk setiap tahap
perencanaan dapat dibagi dalam kategori fungsional (seperti pemasaran,
riset, dan pengembangan, serta produksi)
4. Proyeksi laba.
Manajemen perlu menentukan jangka waktu yang sesuai untuk
memproyeksikan penjualan, biaya dan laba. Sebagai contoh, produk
hendaknya dapat menutupi kerugian semua biaya dalam periode tertentu.
Perkiraan analisis bisnis harus memberikan perhatian pada estimasi arus
pendapatan dan biaya, melebihi rentang waktu yang digunakan dalam
analisis. Biasanya, produk baru mengakibatkan biaya tinggi sebelum
mulai menghasilkan pendapatan.
5. Pertimbangan lainnya.
Ada beberapa isu yang harus diperhatikan dalam analisis konsep
produk baru. Pertama, sering kali manajemen memiliki pedoman untuk
kinerja keuangan produk baru. Pedoman ini dapat digunakan untuk
menerima, menolak atau menganalisis lebih lanjut konsep produk. Isu
lainnya adalah menilai sejumlah risiko. Faktor ini harus dimasukkan
dalam proyeksi keuangan atau sebagai tambahan pertimbangan terhadap
estimasi keuangan. Terakhir, kanibalisasi penjualan oleh produk baru
terhadap produk yang sudah ada yang mungkin terjadi perlu diperhatikan.

f. Pengembangan Produk
Yaitu membuat suatu produk fisik, tim seharusnya menanyakan
beberapa pertanyaan untuk memperkirakan kualitas proses dan hasil. Karena
pernyataan misi merupakan pegangan untuk tim pengembangan, suatu cek
yang nyata harus dilakukan sebelum melalui proses pengembangan. Langkah
awal ini adalah waktu untuk memperbaiki, paling tidak mereka menjadi lebih
hebat dan bernilai sesuai dengan kemajuan proses pengembangan.
1. Spesifikasi produk.
Makin lengkap spesifikasi produk, makin baik para perancang
menggabungkan permintaan yang ada ke rancangannya.
2. Model.
Pada tahap ini, produk disebut sebuah model, karena belum siap untuk
produksi dan pemasaran komersial, hal ini merupakan hal yang biasa. Banyak
bagian dibentuk berdasarkan hal yang biasa, sedangkan bahan, kemasan, dan
rincian lainnya mungkin berbeda dengan versi untuk komersial. Meskipun
demikian, model perlu dapat menyampaikan manfaat yang ada pada
spesifikasinya. Model skala digunakan beberapa jenis produk, seperti pesawat
udara komersil. Model dapat diuji dalam terowongan angin untuk
mengevaluasi karakteristik kinerjanya.
3. Uji coba.
Model yang ada akan diuji dalam penggunaannya. Jika uji coba ini
layak, perancang dapat memperoleh umpan balik yang penting dari pemakai
mengenai seberapa baik produk memenuhi kebutuhan yang terdapat dalam
spesifikasi produk. Pendekatan standar untuk uni coba ini adalah
pendistribusian produk ke pemakai sampel, dan meminta mereka untuk
mencoba produk penyelenggaraan berikutnya terjadi sesudah setiap peserta
penguji mempunyai waktu cukup untuk mengevaluasi produk. Rancangan
produk industrial yang baru mencakup keterlibatan aktif para pemakai di
pasar industrial yang relative lebih sedikit dibanding pemakai di pasar
konsumen mengakibatkan uji coba lebih layak. Uji coba juga popular untuk
memperoleh reaksi pemakai terhadap produk konsumsi baru seperti makanan,
minuman, dan perlengkapan kesehatan dan kecantikan.
4. Pengembangan pabrikan.
Perusahaan harus mengembangkan sebuah proses untuk memproduksi
produk komersial dalam jumlah besar memproduksi produk pada biaya yang
dapat diterima merupakan penentu dalam kemampuan untuk menghasilkan
laba. Produk baru mungkin layak untuk diproduksi di laboratorium, tetapi
tidak di pabrik, karena biaya, tingkat produksi, dan pertimbangan lainnya.
Penundaan produksi awal juga dapat membahayakan keberhasilan produk
baru.
5. Kerja sama bagian desain dan produksi.
Persekutuan kerja sama riset dan pengembangan digunakan untuk
meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan tunggal dan mengurangi
waktu yang diperlukan untuk mengembangkan dan memasarkan produk baru.

g. Pengujian Pasar
Menguji produk baru pada lingkungan konsumen yang nyata dan
untuk mempelajari seberapa besar pasar itu dan bagaimana konsumen
bereaksi serta reaksi penyalur. Dalam proses pengembangan produk baru,
produk yang sudah jadi secara keseluruhan tidak bisa langsung
dikomersialisasi. Pertama produk perlu dilakukan uji pemasaran di pasar
aktual atau pasar yang sebenarnya dalam skala kecil.
Tujuannya agar perusahaan mendapatkan gambaran aktual dari
pemasaran produk tersebut. Tidak hanya itu, uji pemasaran skala kecil juga
menguji program pemasaran awal dan produk tersebut.
Di mana program pemasaran mencakup strategi promosi, media
promosi, target pasar, dan lain sebagainya. Dengan begitu perusahaan
melakukan investasi secara maksimal.
h. Komersialisasi
Memperkenalkan produk baru ke pasar merupakan kegiatan
penyelesaian rencana pemasaran, pengoordinasian kegiatan perkenalan
dengan fungsi- fungsi bisnis, pelaksanaan strategi pemasaran, dan
pemantauan serta pengontrolan peluncuran produk.
1. Rencana pemasaran
Tahap komersialisasi memamerkan strategi pemasaran yang lengkap.
Tahap ini harus dikoordinasikan dengan berbagai orang yang bertanggung

jawab untuk memperkenalkan produk baru tersebut, yang terdiri atas

wiraniaga. Manajer penjualan dan manajer bidang fungsional lainnya seperti


produksi. Distribusi, keuangan dan sumber daya. Tanggung jawab peluncuran
produk biasanya ditugaskan kepada manajer pemasaran atau manajer produk.
Perusahaan dapat membentuk suatu tim perencanaan produk dan perkenalan
pasar.
2. emantauan dan pengontrolan
Penting sekali memasukkan standar kinerja produk dalam rencana
produk baru untuk mengevaluasi bagaimana baiknya produk tersebut
ditampilkan. Sasaran kinerja biasanya meliputi kontribusi laba, penjualan,
pangsa pasar dan tujuan pengembalian hasil investasi-termasuk juga jangka
waktu untuk mencapai tujuan tersebut. Penting sekali membentuk nilai untuk
tujuan menunjukkan kinerja yang tidak dapat diterima. Sebagai contoh, tahap
permulaan pangsa pasar kadang digunakan untuk mengukur kinerja produk.

Pengukuran kepuasan konsumen yang umum juga merupakan


pengukuran penting dari kinerja pasar. Manajemen dapat menentukan batasan
kinerja produk baru yang dituju, sangat baik, dapat diterima buruk, dan tidak
dapat diterima. Manajemen perlu mempersiapkan diri untuk membuang
produk baru jika tampak kinerja tidak dapat diterima akan berlanjut.

2.6 Faktor Pendorong dan Penghambat Perencanaan Produk


Baru
a. Faktor Pendorong
Terdapat beberapa faktor yang mendorong perusahaan untuk
melakukan pengembangan produk, faktor- faktor ini harus dipertimbangkan
agar terlaksananya pengembangan produk yang berhasil. Menurut Stanton
(1996) faktor pendorong atau pendukung pengembangan produk di
antaranya:
1. Perkembangan Teknologi.
Perkembangan teknologi yang pesat memungkinkan terciptanya
sarana produksi yang baru untuk dimanfaatkan oleh perusahaan untuk
membuat dan menyempurnakan produk, sehingga kualitas produk menjadi
lebih baik dan jumlah produksi yang diperoleh akan dapat ditingkatkan.
2. Perubahan Selera Konsumen.
Perubahan ini dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, tingkat
perkembangan penduduk, tingkat pendidikan, serta kesetiaan konsumen
terhadap produk yang bersangkutan.
3. Persaingan.
Adanya persaingan yang di antara perusahaan yang sejenis akan
menyebabkan perusahaan berusaha untuk selalu mengembangkan produknya
dengan harapan dapat menyaingi volume produksi pesaing.
4. Adanya Kapasitas Produk Berlebihan.
Dengan meningkatkan kapasitas mesin-mesin yang dimiliki
perusahaan, maka perusahaan berusaha untuk menggunakan kelebihan
kapasitas tersebut dengan jalan memproduksi perusahaan.
5. Siklus Hidup Produk yang Pendek.
Siklus kehidupan produk yang pendek mendoro perusahaan untuk
terus mengembangka produknya, sehingga konsumen tidak bosan dengan
produk-produk yang diproduksi perusahaan.
6. Adanya Keinginan untuk Meningkatkan Laba.
Perusahaan mempunyai keinginan Untuk memperkuat posisi
produknya di pasar, Sera untuk memperluas pasar.

b. Faktor Penghambat
Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab terhambatnya proses
pengembangan produk menurut Kotler dan Keller (2008) di antaranya:
1. Kekurangan gagasan mengenai produk baru yang penting dibidang tertentu.
Mungkin hanya ditemukan sedikit cara untuk memperbaiki beberapa
produk dasar (seperti baja, detergen).
2. Pasar yang terbagi-bagi karena persaingan yang ketat.
Perusahaan harus mengarahkan produk baru mereka ke segmen pasar
yang lebih kecil, hal ini berarti penjualan dan laba yang lebih rendah untuk
tiap produk.
3. Kendala sosial dan pemerintah.
Produk baru harus memenuhi beberapa kriteria seperti keamanan
konsumen dan keseimbangan lingkungan.
4. Mahalnya proses pengembangan produk baru.
Suatu perusahaan pada umumnya menciptakan berbagai gagasan
tentang produk baru untuk menemukan hanya satu produk yang layak
dikembangkan.
5. Kekurangan modal.
Beberapa perusahaan yang memiliki gagasan-gagasan yang baik tidak
dapat mengumpulkan dana yang diperlukan untuk melakukan riset dan
meluncurkan produk baru.
6. Waktu pengembangan yang lebih singkat.
Perusahaan-perusahaan yang tidak dapat mengembangkan produk-
produk baru se cepat akan berada di pihak yang tidak memiliki keunggulan.
Perusahaan-perusahaan harus belajar bagaimana mempersingkat waktu
pengembangan dengan menggunakan teknik perancangan yang dibantu
komputer dan teknik manufaktur, mitra strategis, pengujian konsep awal, dan
perencanaan pemasaran tingkat tinggi. Perusahaan yang waspada akan
menggunakan pengembangan produk baru serentak, di mana kelompok
lintas-fungsional bekerja sama untuk mendorong produk baru melalui
pengembangan dan menuju pasar.
7. Siklus hidup produk yang lebih singkat
Ketika suatu produk yang baru berhasil, pesaing dengan cepat meniru.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Memenuhi keinginan konsumen. Meningkatkan keuntungan dengan
pemakaian bahan yang sama. Mencegah kebosanan konsumen.
Menyederhanakan produk pembungkus.Mengurangi risiko kegagalan produk.
Menemukan ide produk yang patut diproses ke langkah selanjutnya.
Mendapatkan ide produk yang benar-benar memungkinkan untuk dikerjakan.
Ide produk baru mendapat penyaringan awal untuk menentukan strategi yang
cocok dengan perusahaan atau unit bisnis.
Dengan merencanakan suatu rencana awal strategi pemasaran untuk
memperkenalkan produk baru ke pasar. Proses pengembangan produk baru
berikutnya adalah menyusun strategi pemasaran, intinya menentukan cara
agar produk bisa diterima oleh target pasar.Biaya yang dibutuhkan
pemasaran, struktur dan metode penetapan harga dibuat dalam gambaran
besar.

3.1 Saran
Agar dapat menentukan besarnya kebutuhan konsumen dan
meningkatkan keuntungan penggunaan dalam mengembangkan produk baru
yang tepat untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan, maka
diperlukan pemahaman mengenai apa saja yang perlu diketahui dalam hal
mengembangkan produk baru. Sehingga nantinya apa yang menjadi tujuan
dari perusahaan dapat diperoleh secara maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Adelia Rachmawati Charisa. 2015. "PERANCANGAN PENGEMBANGAN


PRODUK BARU PADA CV SEKAWAN SIDOARJO".
AGORA 3, No. 1: 2-3.
Farah Husniar1, Tita Resita Sari2, Afni Melati Safira3, Edita Rachma Kamila4. 2023.
"TRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK BARU SEBAGAI UPAYA
DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN".
JURNAL RISET MANAJEMEN DAN AKUNTANSI 3, No. 2: 1-8.
Tjiptono Fandy, Strategi pemasaran,
CV Andi Yogyakarta, 2008.
Kotler, Philip, Keller Kevin Lane, Manajemen Pemasaran. Jilid 1 PT. Indeks
Kelompok Gramedia, Jakarta, 2007.
Kotler, Philip, Keller Kevin Lane Manajemen Pemasaran, Jilid 2 PT. Indeks
Kelompok Gramedia, Jakarta, 2007.
PB Triton, Marketing Strategi, Meningkatkan Pangsa Pasar Dan Daya Saing, Tugu
Publisher, Yogyakarta, 2008.
David W. Cravens, Pemasaran Strategi,
Erlangga, Jakarta, 1999
Imam Djati Widodo. (2005). Perencanaan dan Pengembangan Produk. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai