Oleh:
Maiza Maulida (211010500518)
Michaela (211010502787)
Muhamad Ikbal (211010503219)
Yulan Dariza (211010502560)
UNIVERSITAS PAMULANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah Perencanaan Untuk
Produk Baru ini. Selain sebagai tugas, Makalah ini dibuat untuk
menambah pengetahuan dan ilmu kita tentang pengertian perencanaan
produk baru, mengetahui tujuan perencanaan produk baru, jenis strategi
dalam perencanaan produk baru, strategi perencanaan produk untuk
kepuasan konsumen, langkah-langkah perencanaan produk baru, dan
mengetahui faktor pendorong dan penghambat dalam perencanaan
produk baru.
JUDUL ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
2.1 P e n g e r t i a n P e re n c a n a a n P ro d u k B a r u
Menurut Ulrich (2001) perencanaan produk adalah proses periodik
yang mempertimbangkan portofolio dari proyek pengembangan produk untuk
dijalankan. Rencana produk mengidentifikasikan portofolio produk-produk
yang dikembangkan oleh organisasi dan waktu pengenalannya ke pasar.
Proses perencanaan mempertimbangkan peluang-peluang pengembangan
produk. Peluang-peluang itu diidentifikasi oleh banyak sumber, mencakup
usulan bagian pemasaran, penelitian, pelanggan, tim pengembangan produk,
dan analisis keunggulan para pesaing.
Rencana produk secara teratur diperbaharui agar mencerminkan
adanya perubahan dalam lingkungan persaingan, teknologi dan informasi
keberhasilan produk yang sudah ada. Rencana produk dikembangkan dengan
memprediksi sasaran perusahaan, kemampuan, batasan dan lingkungan
persaingan.
Produk baru diartikan sebagai produk baru bagi perusahaan,
modifikasi dari produk yang sudah ada, duplikat dari produk pesaing, produk
yang diakuisisi dan produk asli inovatif. Produk baru diperkirakan bisa
memberi sebuah proporsi yang tinggi bagi pertumbuhan perusahaan dan
kadang- kadang memberikan kontribusi utama terhadap laba bisnis
keseluruhan.
Dalam perencanaan produk, produk harus dipandang sebagai
pemecahan masalah bagi konsumen, di mana jika seorang konsumen
membeli sebuah produk mereka dapat memperoleh manfaat dari penggunaan
produk tersebut. Dan yang terpenting di sini adalah bagaimana konsumen
percaya bahwa suatu produk dapat memenuhi kebutuhannya, bukan
bagaimana penjual memandang produk tersebut. Jika kebutuhan konsumen
sudah terpenuhi, diharapkan timbul kepuasan dalam diri mereka sehingga
dimasa yang akan datang mereka akan melakukan pembelian berikutnya
terhadap produk yang sama.
b. Penyaringan Gagasan
Dengan menyeleksi gagasan- gagasan yang baik untuk ambil dan
membuang gagasan- gagasan buruk dengan menggunakan teknik-teknik
tertentu. Tujuannya tidak hanya untuk mengerucutkan ide, tetapi ada tujuan
lain yang lebih penting, seperti:
Mengurangi risiko kegagalan produk.
Menemukan ide produk yang patut diproses ke langkah selanjutnya.
Mendapatkan ide produk yang benar-benar memungkinkan untuk
dikerjakan.
Ide produk baru mendapat penyaringan awal untuk menentukan
strategi yang cocok dengan perusahaan atau unit bisnis. Kecocokan ide juga
memperhatikan faktor seperti kemampuan intern (pengembangan, produksi
dan pemasaran), kebutuhan keuangan, dan faktor-faktor bersaing. Sementara
kelayakan komersial memperhatikan hal-hal seperti daya tarik pasar,
kelayakan teknis, dan perhatian sosial serta lingkungan.
e. Analisis bisnis
Dengan mengevaluasi daya tarik bisnis dari produk baru melalui
perkiraan penjualan, penjualan pertama, penjualan pengganti, penjualan
berulang serta biaya dan laba. Memperkirakan kinerja komersial dari produk
usulan. Untuk mendapatkan proyeksi keuangan yang kurang bergantung pada
mutu ramalah pendapatan dan biaya. Analisis bisnis biasanya tercapai pada
beberapa tahap dalam proses perencanaan produk baru. Penilaian pertama
terjadi sebelum konsep produk berpindah ke tahap pengembangan. Proyeksi
keuangan akan ditentukan kembali pada tahap selanjutnya.
1. Ramalan pendapatan.
Produk baru ukuran pasar, dan produk saingan, semuanya
mempengaruhi kekuatan produksi pendapatan. Pada kasus pembentukan
pasar seperti sereal untuk makan pagi, perkiraan ukuran keseluruhan
pasar biasanya dapat diperoleh dari informasi industri. Beberapa asosiasi
menerbitkan ramalah industri. Tugas yang lebih sulit adalah mengestimasi
pangsa pasar yang layak untuk masuk ke produk baru.
2. Rencana persiapan pemasaran.
Strategi pemasaran awal biasanya dikembangkan seagai bagian
dari analisis bisnis, yang terdiri atas sasaran pasar, konsep penentuan
posisi, dan rencana bauran pemasaran.
Walaupun rencana ini baru merupakan persiapan, tetapi
mendorong pengembangan dan pengkoordinasian strategi dengan fugnsi
pemasaran, produksi dan fungsi bisnis lainnnya pada permulaan proses
persencaan. Pilihan strategi pemasaran diperlukan pada pengembangan
ramalan pendapatan.
3. Estimasi biaya.
Dalam perencanaan dan komersialisasi produk baru akan dihadapi
beberapa jenis biaya yang berbeda. Salah satu cara untuk menggolongkan
biaya adalah mengestimasi biaya untuk setiap tahap dalam proses
perencanaan produk baru. Biaya akan meningkat dengan cepat, di mana
konsep produk berpindah tahap di dalam proses. Biaya untuk setiap tahap
perencanaan dapat dibagi dalam kategori fungsional (seperti pemasaran,
riset, dan pengembangan, serta produksi)
4. Proyeksi laba.
Manajemen perlu menentukan jangka waktu yang sesuai untuk
memproyeksikan penjualan, biaya dan laba. Sebagai contoh, produk
hendaknya dapat menutupi kerugian semua biaya dalam periode tertentu.
Perkiraan analisis bisnis harus memberikan perhatian pada estimasi arus
pendapatan dan biaya, melebihi rentang waktu yang digunakan dalam
analisis. Biasanya, produk baru mengakibatkan biaya tinggi sebelum
mulai menghasilkan pendapatan.
5. Pertimbangan lainnya.
Ada beberapa isu yang harus diperhatikan dalam analisis konsep
produk baru. Pertama, sering kali manajemen memiliki pedoman untuk
kinerja keuangan produk baru. Pedoman ini dapat digunakan untuk
menerima, menolak atau menganalisis lebih lanjut konsep produk. Isu
lainnya adalah menilai sejumlah risiko. Faktor ini harus dimasukkan
dalam proyeksi keuangan atau sebagai tambahan pertimbangan terhadap
estimasi keuangan. Terakhir, kanibalisasi penjualan oleh produk baru
terhadap produk yang sudah ada yang mungkin terjadi perlu diperhatikan.
f. Pengembangan Produk
Yaitu membuat suatu produk fisik, tim seharusnya menanyakan
beberapa pertanyaan untuk memperkirakan kualitas proses dan hasil. Karena
pernyataan misi merupakan pegangan untuk tim pengembangan, suatu cek
yang nyata harus dilakukan sebelum melalui proses pengembangan. Langkah
awal ini adalah waktu untuk memperbaiki, paling tidak mereka menjadi lebih
hebat dan bernilai sesuai dengan kemajuan proses pengembangan.
1. Spesifikasi produk.
Makin lengkap spesifikasi produk, makin baik para perancang
menggabungkan permintaan yang ada ke rancangannya.
2. Model.
Pada tahap ini, produk disebut sebuah model, karena belum siap untuk
produksi dan pemasaran komersial, hal ini merupakan hal yang biasa. Banyak
bagian dibentuk berdasarkan hal yang biasa, sedangkan bahan, kemasan, dan
rincian lainnya mungkin berbeda dengan versi untuk komersial. Meskipun
demikian, model perlu dapat menyampaikan manfaat yang ada pada
spesifikasinya. Model skala digunakan beberapa jenis produk, seperti pesawat
udara komersil. Model dapat diuji dalam terowongan angin untuk
mengevaluasi karakteristik kinerjanya.
3. Uji coba.
Model yang ada akan diuji dalam penggunaannya. Jika uji coba ini
layak, perancang dapat memperoleh umpan balik yang penting dari pemakai
mengenai seberapa baik produk memenuhi kebutuhan yang terdapat dalam
spesifikasi produk. Pendekatan standar untuk uni coba ini adalah
pendistribusian produk ke pemakai sampel, dan meminta mereka untuk
mencoba produk penyelenggaraan berikutnya terjadi sesudah setiap peserta
penguji mempunyai waktu cukup untuk mengevaluasi produk. Rancangan
produk industrial yang baru mencakup keterlibatan aktif para pemakai di
pasar industrial yang relative lebih sedikit dibanding pemakai di pasar
konsumen mengakibatkan uji coba lebih layak. Uji coba juga popular untuk
memperoleh reaksi pemakai terhadap produk konsumsi baru seperti makanan,
minuman, dan perlengkapan kesehatan dan kecantikan.
4. Pengembangan pabrikan.
Perusahaan harus mengembangkan sebuah proses untuk memproduksi
produk komersial dalam jumlah besar memproduksi produk pada biaya yang
dapat diterima merupakan penentu dalam kemampuan untuk menghasilkan
laba. Produk baru mungkin layak untuk diproduksi di laboratorium, tetapi
tidak di pabrik, karena biaya, tingkat produksi, dan pertimbangan lainnya.
Penundaan produksi awal juga dapat membahayakan keberhasilan produk
baru.
5. Kerja sama bagian desain dan produksi.
Persekutuan kerja sama riset dan pengembangan digunakan untuk
meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan tunggal dan mengurangi
waktu yang diperlukan untuk mengembangkan dan memasarkan produk baru.
g. Pengujian Pasar
Menguji produk baru pada lingkungan konsumen yang nyata dan
untuk mempelajari seberapa besar pasar itu dan bagaimana konsumen
bereaksi serta reaksi penyalur. Dalam proses pengembangan produk baru,
produk yang sudah jadi secara keseluruhan tidak bisa langsung
dikomersialisasi. Pertama produk perlu dilakukan uji pemasaran di pasar
aktual atau pasar yang sebenarnya dalam skala kecil.
Tujuannya agar perusahaan mendapatkan gambaran aktual dari
pemasaran produk tersebut. Tidak hanya itu, uji pemasaran skala kecil juga
menguji program pemasaran awal dan produk tersebut.
Di mana program pemasaran mencakup strategi promosi, media
promosi, target pasar, dan lain sebagainya. Dengan begitu perusahaan
melakukan investasi secara maksimal.
h. Komersialisasi
Memperkenalkan produk baru ke pasar merupakan kegiatan
penyelesaian rencana pemasaran, pengoordinasian kegiatan perkenalan
dengan fungsi- fungsi bisnis, pelaksanaan strategi pemasaran, dan
pemantauan serta pengontrolan peluncuran produk.
1. Rencana pemasaran
Tahap komersialisasi memamerkan strategi pemasaran yang lengkap.
Tahap ini harus dikoordinasikan dengan berbagai orang yang bertanggung
b. Faktor Penghambat
Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab terhambatnya proses
pengembangan produk menurut Kotler dan Keller (2008) di antaranya:
1. Kekurangan gagasan mengenai produk baru yang penting dibidang tertentu.
Mungkin hanya ditemukan sedikit cara untuk memperbaiki beberapa
produk dasar (seperti baja, detergen).
2. Pasar yang terbagi-bagi karena persaingan yang ketat.
Perusahaan harus mengarahkan produk baru mereka ke segmen pasar
yang lebih kecil, hal ini berarti penjualan dan laba yang lebih rendah untuk
tiap produk.
3. Kendala sosial dan pemerintah.
Produk baru harus memenuhi beberapa kriteria seperti keamanan
konsumen dan keseimbangan lingkungan.
4. Mahalnya proses pengembangan produk baru.
Suatu perusahaan pada umumnya menciptakan berbagai gagasan
tentang produk baru untuk menemukan hanya satu produk yang layak
dikembangkan.
5. Kekurangan modal.
Beberapa perusahaan yang memiliki gagasan-gagasan yang baik tidak
dapat mengumpulkan dana yang diperlukan untuk melakukan riset dan
meluncurkan produk baru.
6. Waktu pengembangan yang lebih singkat.
Perusahaan-perusahaan yang tidak dapat mengembangkan produk-
produk baru se cepat akan berada di pihak yang tidak memiliki keunggulan.
Perusahaan-perusahaan harus belajar bagaimana mempersingkat waktu
pengembangan dengan menggunakan teknik perancangan yang dibantu
komputer dan teknik manufaktur, mitra strategis, pengujian konsep awal, dan
perencanaan pemasaran tingkat tinggi. Perusahaan yang waspada akan
menggunakan pengembangan produk baru serentak, di mana kelompok
lintas-fungsional bekerja sama untuk mendorong produk baru melalui
pengembangan dan menuju pasar.
7. Siklus hidup produk yang lebih singkat
Ketika suatu produk yang baru berhasil, pesaing dengan cepat meniru.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Memenuhi keinginan konsumen. Meningkatkan keuntungan dengan
pemakaian bahan yang sama. Mencegah kebosanan konsumen.
Menyederhanakan produk pembungkus.Mengurangi risiko kegagalan produk.
Menemukan ide produk yang patut diproses ke langkah selanjutnya.
Mendapatkan ide produk yang benar-benar memungkinkan untuk dikerjakan.
Ide produk baru mendapat penyaringan awal untuk menentukan strategi yang
cocok dengan perusahaan atau unit bisnis.
Dengan merencanakan suatu rencana awal strategi pemasaran untuk
memperkenalkan produk baru ke pasar. Proses pengembangan produk baru
berikutnya adalah menyusun strategi pemasaran, intinya menentukan cara
agar produk bisa diterima oleh target pasar.Biaya yang dibutuhkan
pemasaran, struktur dan metode penetapan harga dibuat dalam gambaran
besar.
3.1 Saran
Agar dapat menentukan besarnya kebutuhan konsumen dan
meningkatkan keuntungan penggunaan dalam mengembangkan produk baru
yang tepat untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan, maka
diperlukan pemahaman mengenai apa saja yang perlu diketahui dalam hal
mengembangkan produk baru. Sehingga nantinya apa yang menjadi tujuan
dari perusahaan dapat diperoleh secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA