Anda di halaman 1dari 20

Bismillahirahmanirrahim

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “ Pengembangan Terhadap Produk, Inovasi Teknologi dan Bisnis”.

Terwujudnya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang
telah mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun
pemikiran. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Hardianto M.Pd, Rektor Universitas Pasir Pengaraian.


2. Bapak Dr. Purwo Subekti, MT Dekan Fakultas Teknik Universitas Pasir
Pengaraian.
3. Bapak Harriad Akbar Syarif, MT Selaku Kepala Program Studi Teknik
Sipil.
4. Ibu Ns. Romy Wahyuny, S.Kep., M.Kes selaku Dosen Pengampu mata
kuliah Teknopreneur II
5. Kepada seluruh pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang
telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, untuk itu kritik
dan saran yang membangun dari Bapak/Ibu sangat penulis harapkan. Akhir kata
penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi kita semua. Aamiin

Pasir Pengaraian, Desember 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengembangan produk merupakan sekumpulan aktivitas yang dimulai


dengan mengidentifikasi peluang pasar dan diakhiri dengan kegiatan
produksi, penjualan, dan pengiriman produk (Ulrich & Eppinger, 2001).
Untuk tetap mampu bersaing dalam dunia industri, perusahaan tidak hanya
memerlukan pengembangan produk saja melainkan perlu meningkatkan
produktivitas kerja. Perancangan alat bantu dalam proses produksi
menghasilkan manfaat yang cukup signifikan dalam proses produksi.
Perancangan produk yang telah dilakukan bermanfaat dalam peningkatan
kapasitas produksi dan peningkatan dalam kualitas produk (Ulrich &
Eppinger, 2001).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pengembangan produk?


2. Bagaimana cara melakukan pengembangan terhadap produk, inovasi
teknologi dan bisnis?

1.3 Maksud dan Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian pengembangan produk.


2. Dapat memahami cara melakukan pengembangan terhadap produk, inovasi
teknologi dan bisnis.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pengembangan Produk

Pengembangan produk adalah strategi dan proses yang dilakukan


oleh perusahaan dalam mengembangkan produk, memperbaiki produk
lama atau memperbanyak kegunaan produk ke segmen pasar yang ada
dengan asumsi pelanggan menginginkan unsur-unsur baru mengenai
produk.

Pengembangan produk adalah proses perubahan yang dilakukan


terhadap produk yang sudah ada sekaligus proses pencarian inovasi untuk
menambah nilai terhadap barang lama dengan mengkonversikannya ke
dalam produk tersebut. Dengan adanya pengembangan produk berarti
perusahaan sudah memahami tentang kebutuhan dan keinginan pasar.

Berikut definisi dan pengertian pengembangan produk dari


beberapa sumber buku:

 Menurut Tjiptono (2008), pengembangan produk adalah strategi untuk


produk baru meliputi produk orisinil, produk yang disempurnakan, produk
yang dimodifikasi, dan merek baru yang dikembangkan melalui usaha riset
dan pengembangan.

 Menurut Kotler dan Amstrong (2008), pengembangan produk strategi


untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk memodifikasi
atau produk baru ke segmen pasar yang ada sekarang pengembangan
konsep produk menjadi produk fisik dalam upaya memastikan bahwa ide
produk bisa diubah menjadi produk yang bisa diwujudkan secara efektif.

 Menurut Simamora (2000), pengembangan produk adalah proses


pencarian gagasan untuk barang dan jasa baru dan mengkonversikannya
kedalam tambahan lini produk yang berhasil secara komersial. Pencarian
produk baru didasarkan pada asumsi bahwa para pelanggan menginginkan
unsur-unsur baru dan pengenaan produk baru akan membantu mencapai
tujuan perusahaan.

 Menurut Alma (2002), pengembangan produk adalah semua kegiatan yang


dilakukan oleh pabrikan atau produsen dalam menentukan dan
mengembangkan produknya, memperbaiki produk lama, memperbanyak
kegunaan dari produk yang sudah ada dan mengurangi biaya produksi dan
biaya pembungkus.

2.2 Tujuan Pengembangan Produk

Tujuan pengembangan produk adalah untuk memberikan nilai


maksimal bagi konsumen, memenangkan persaingan perusahaan dengan
memilih produk yang inovatif, produk yang dimodifikasi serta mempunyai
nilai yang tinggi baik dalam desain warna, ukuran, kemasan, merek, dan
ciri-ciri lain.

Menurut Kotler dan Keller (2008), umumnya tujuan


pengembangan produk baru adalah:

1. Untuk memenuhi kebutuhan baru dan memperkuat reputasi perusahaan


sebagai investor, yaitu dengan menawarkan produk yang lebih baru dari
pada produk sebelumnya.

2. Untuk mempertahankan daya saing terhadap produk yang sudah ada, yaitu
dengan jalan menawarkan produk yang dapat memberikan jenis kepuasan
yang baru. Bentuknya bisa bertambah terhadap lini produk yang sudah ada
maupun revisi terhadap produk yang telah ada.

Sedangkan menurut Alma (2002), terdapat beberapa alasan yang


membuat perusahaan melakukan pengembangan produk, yaitu:

1. Untuk memenuhi keinginan konsumen.


2. Untuk menambah omzet penjualan.
3. Untuk mendayagunakan sumber-sumber produksi.
4. Untuk memenangkan persaingan.
5. Untuk meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang sama.
6. Untuk mendayagunakan sisa-sisa bahan.
7. Untuk mencegah kebosanan konsumen.
8. Untuk menyederhanakan produk pembungkus.

2.3 Jenis-Jenis Pengembangan Produk

Setiap perusahaan harus mempunyai strategi dalam melakukan


pengembangan produk. Hal ini bertujuan agar produk yang akan
dikembangkan dapat sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan konsumen
yang sudah ada tetap tertarik dengan penawaran yang diberikan oleh suatu
perusahaan serta menarik konsumen baru. Menurut Kotler dan Keller
(2008), strategi pengembangan produk terdapat beberapa jenis, yaitu:

1. Memperbaiki yang sudah ada. Dalam hal ini perusahaan menggunakan


teknologi dan fasilitas yang ada untuk membuat variasi dan memperbaiki
produk yang ada. Dalam menggunakan cara ini perusahaan tidak memiliki
resiko besar, karena hanya akan melakukan perubahan yang menyeluruh.

2. Memperluas lini produk. Jenis pengembangan produk dilakukan


perusahaan dengan cara menambah item pada lini produk yang sudah ada
atau menambah lini produk baru.

3. Menambah produk yang ada. Perusahaan dalam hal ini menambah atau
memberikan variasi pada produk yang telah ada dan juga memperluas
segmen pasar dengan melayani berbagai macam konsumen atau pembeli
yang memiliki selera yang berbeda-beda.

4. Meniru strategi pesaing. Pada cara ini perusahaan meniru kebijakan


pesaing yang dianggap menguntungkan, seperti halnya penetapan harga.

5. Menambah lini produk. Biasanya perusahaan memerlukan dana besar


dalam penambahan produk baru yang tidak ada kaitannya sama sekali
dengan lini produk yang telah ada. Karena produk yang belum pernah
diproduksi sebelumnya, serta dalam hal penggunaan fasilitas-fasilitas
untuk mempromosikannya memerlukan proses yang baru pula.

Sedangkan menurut Tjitono (2008), terdapat 3 strategi


pengembangan produk yaitu:

1. Strategi peningkatan kualitas. Produsen dapat meningkatkan daya tahan


produk atau dengan meningkatkan kehandalan dan kecepatan pelayan
terhadap konsumen.

2. Strategi peningkatan keistimewaan. Produk Ada empat indikator yang


dapat meningkatkan keistimewaan suatu produk, seperti kualitas bahan
yang dipakai, keanekaragaman, kenyamanan dalam pemakaian suatu
produk bagi penggunaannya dan aksesoris tambahan.

3. Strategi peningkatan gaya produk. Produsen bisa meningkatkan nilai suatu


produk dari segi pemilihan warna produk tersebut, rancangan atau desain
yang menarik dan yang terakhir adalah kemasan yang dapat memberi nilai
tambah bagi produk tersebut.

2.4 Tahapan Proses Pengembangan Produk

Pengembangan produk baru bukan merupakan hal yang mudah bagi


perusahaan yang menjalankannya. Proses pengembangan produk untuk setiap
perusahaan juga berbeda, tergantung produk serta tingkat kompleksitasnya, dan
umumnya kegiatan-kegiatan ini lebih membutuhkan daya analisis intelektual dan
manajemen organisasi.

Perusahaan harus menyadari bahwa dalam pelaksanaan pengembangan


produk, kemungkinan perusahaan mengadakan perubahan-perubahan ciri-ciri
khusus produk, meningkatkan mutu produk, menambah tipe produk, dan
mengubah ukuran produk untuk memuaskan pasar. Pada saat perusahaan
mengalami kemunduran dan menghadapi persaingan yang cukup tinggi, maka
kebijaksanaan produk khususnya pengembangan produk merupakan salah satu
alternatif jika kebijaksanaan non produk seperti promosi, penentu harga serta
saluran distribusi tidak memberikan hasil yang memuaskan untuk dapat
menjamin kesinambungan produk di pasar.

Menurut Simamora (2000), terdapat delapan tahap yang harus


dilalui dalam pengembangan produk baru, yaitu:

a. Analisis Kebutuhan Pelanggan

Kebutuhan konsumen merupakan titik pendahuluan untuk pengembangan


produk, baik untuk pasar domestik ataupun global. Produk-produk baru
merangsang perusahaan untuk mencapai sasaran unit bisnis dan korporat.
Untuk menentukan lingkup produk baru yang akan dipertimbangkan,
manajemen sering merumuskan garis-garis besar perencanaan produk
baru. Keputusan ini menjadi garis-garis besar penting untuk proses
perencanaan produk baru. Analisis kepuasan pelanggan menentukan
peluang untuk produk dan proses baru.

b. Pemunculan gagasan

Pencarian macam-macam gagasan yang menjanjikan merupakan titik


pangkal dalam proses pengembangan produk baru. Penggalian gagasan
terentang mulai dari perbaikan tambahan atas produk yang ada sekarang
sampai ke produk yang sama sekali baru bagi dunia. Beraneka gagasan
produk berasal dari banyak sumber. Membatasi pencarian gagasan-
gagasan produk baru hanya pada aktivitas litbang interval merupakan
pendekatan yang sangat sempit. Sumber gagasan produk baru meliputi
para personalia perusahaan, pelanggan, pesaing, investor luar, akuisis dan
anggota saluran.

c. Penyaringan Ide dan Evaluasi

Pengevaluasian ide-ide baru merupakan bagian penting dari perencanaan


produk baru. Produk yang berhasil adalah produk yang memuaskan
kriteria manajemen untuk keberhasilan komersial. Manajemen
memerlukan suatu prosedur penyaringan dan evaluasi yang akan
menghapus ide-ide yang tidak akan menjanjikan sesegera mungkin.
Tujuannya adalah untuk mengeliminasi ide-ide yang paling tidak
menjanjikan sebelum terlalu banyak waktu dan dana yang dikucurkan ke
dalamnya.

d. Analisis Bisnis

Analisis bisnis mengestimasi kinerja komersial produk yang diusulkan.


Perolehan suatu proyeksi finansial yang akurat tergantung pada mutu
ramalan pendapatan dan biaya. Analisis bisnis normalnya dipecahkan
pada beberapa tahap dan proses perencanaan produk baru. Setelah
manajemen memutuskan konsep produk dan strategi pemasarannya,
manajemen dapat mengevaluasi daya tarik bisnis proposal tersebut.
Untuk memperkirakan penjualan, perusahaan dapat melihat angka
penjualan historis produk sejenis dan melakukan survei untuk
mengetahui opini pasar. Perusahaan tersebut dapat memperkirakan
penjualan minimum dan maksimum untuk memperkirakan jangkauan
risiko. Setelah mempersiapkan ramalan penjualan, manajemen dapat
memperkirakan biaya dan laba yang di harapkan dari produk tersebut,
yang memasukkan biaya-biaya pemasaran, penelitian, pengembangan,
akuntansi, dan keuangan.
e. Pengembangan Strategi Pemasaran

Tujuan pengembangan strategi pemasaran adalah penyempurnaan


rencana lebih lanjut pada tahap-tahap berikutnya yaitu bagaimana strategi
pemasaran untuk mengenalkan produk baru ke pasar. Dalam tahap ini
perusahaan melakukan pengembangan rencana strategi, dimana strategi
pemasaran lebih dulu mengalami penyaringan. Dalam melakukan
pengembangan strategi pemasaran ada 3 bagian pokok, yaitu:

Menjelaskan ukuran struktur, perilaku pasar sasaran, posisi produk yang


direncanakan, penjualan, pangsa pasar, dan laba yang diinginkan dari
lima tahun pertama.

Menggambarkan harga, strategi distribusi, dan anggaran perusahaan yang


di rencanakan untuk produk tersebut dalam tahun pertama.

Menjelaskan jumlah penjualan, sasaran laba, dan strategi pemasaran


selanjutnya.

f. Pengembangan Produk

Setelah berhasil merampungkan tahap analisis bisnis, perencanaan


produk bergerak menuju tahap pengembangan dan pengujian
(development and testing). Pengembangan dan pengujian berkenaan
dengan pembuatan karakteristik fisik barang dan jasa baru yang dapat
diterima bagi para pelanggan. Tujuannya adalah mengkonversikan
gagasan ke dalam produk aktual yang aman, memberikan manfaat bagi
para pelanggan, dan dapat diproduksi secara ekonomis oleh perusahaan.

g. Pengujian Produk dan Pasar

Pada tahapan ini, pengujian produk merupakan kelanjutan dari tahapan


pengembangan produk. Tahapan-tahapan pengujian produk diantaranya:

Pengujian tentang konsep produk.

Pengujian desain produk.


Pengujian kesukaan konsumen terhadap produk.

Pengujian laboratorium terhadap produk.

Pengujian operasi pabrik dan tes penggunaan produk. Setelah manajemen


perusahaan merasa puas dengan produknya (setelah melakukan
perubahan) maka untuk lebih lanjut adalah pengujian pada tujuannya
yaitu untuk mengetahui reaksi konsumen.

h. Komersialisasi

Pada tahapan ini, semua fasilitas sudah disiapkan sedemikian rupa, baik
fasilitas produksi maupun pemasarannya. Perusahaan yang sudah
memasuki tahapan ini, harus sudah mempersiapkan strategi penetapan
harga dan keuntungan yang diharapkannya. Di dalam tahapan ini,
perusahaan sudah melaksanakan riset pemasaran terlebih dahulu,
terutama yang menyangkut kebutuhan, keinginan, selera, kepuasan para
konsumen yang akan dituju.

2.7 Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan Produk

a. Faktor Pendukung

Terdapat beberapa faktor yang mendorong perusahaan untuk


melakukan pengembangan produk, faktor-faktor ini harus dipertimbangkan agar
terlaksananya pengembangan produk yang berhasil. Menurut Stanton (1996)
faktor pendorong atau pendukung pengembangan produk adalah sebagai
berikut:

1. Perkembangan Teknologi. Perkembangan teknologi yang pesat memungkinkan


terciptanya sarana produksi yang baru untuk dimanfaatkan oleh perusahaan untuk
membuat dan menyempurnakan produk, sehingga kualitas produk menjadi lebih
baik dan jumlah produksi yang diperoleh akan dapat ditingkatkan.

2. Perubahan Selera Konsumen. Perubahan ini dipengaruhi oleh tingkat pendapatan,


tingkat perkembangan penduduk, tingkat pendidikan, serta kesetiaan konsumen
terhadap produk yang bersangkutan.
3. Persaingan. Adanya persaingan yang kuat di antara perusahaan yang sejenis akan
menyebabkan perusahaan berusaha untuk selalu mengembangkan produknya
dengan harapan dapat menyaingi volume produksi pesaing.

4. Adanya Kapasitas Produk Berlebihan. Dengan meningkatkan kapasitas mesin-


mesin yang dimiliki perusahaan, maka perusahaan berusaha untuk menggunakan
kelebihan kapasitas tersebut dengan jalan memproduksi perusahaan.

5. Siklus Hidup Produk yang Pendek. Siklus kehidupan produk yang pendek
mendorong perusahaan untuk terus mengembangkan produknya, sehingga
konsumen tidak bosan dengan produk-produk yang diproduksi perusahaan.

6. Adanya Keinginan untuk Meningkatkan Laba. Perusahaan mempunyai keinginan


untuk memperkuat posisi produknya di pasar, sera untuk memperluas pasar.

b. Faktor Penghambat

Menurut Kotler dan Keller (2008), terdapat beberapa faktor yang


menjadi penyebab terhambatnya proses pengembangan produk, yaitu:

1. Kekurangan gagasan mengenai produk baru yang penting dibidang tertentu.


Mungkin hanya ditemukan sedikit cara untuk memperbaiki beberapa produk
dasar (seperti baja, deterjen).

2. Pasar yang terbagi-bagi karena persaingan yang ketat. Perusahaan harus


mengarahkan produk baru mereka ke segmen pasar yang lebih kecil, hal ini
berarti penjualan dan laba yang lebih rendah untuk tiap produk.

3. Kendala sosial dan pemerintah. Produk baru harus memenuhi beberapa kriteria
seperti keamanan konsumen dan keseimbangan lingkungan.

4. Mahalnya proses pengembangan produk baru. Suatu perusahaan pada umumnya


harus menciptakan berbagai gagasan tentang produk baru untuk menemukan
hanya satu produk yang layak dikembangkan. Selanjutnya, perusahaan sering
menghadapi biaya litbang, manufaktur, dan pemasaran yang tinggi.

5. Kekurangan modal. Beberapa perusahaan yang memiliki gagasan-gagasan yang


baik tidak dapat mengumpulkan dana yang diperlukan untuk melakukan riset dan
meluncurkan produk baru.
6. Waktu pengembangan yang lebih singkat. Perusahaan-perusahaan yang tidak
dapat mengembangkan produk-produk baru secara cepat akan berada di pihak
yang tidak memiliki keunggulan. Perusahaan-perusahaan harus belajar
bagaimana mempersingkat waktu pengembangan dengan menggunakan teknik
perancangan yang dibantu komputer dan teknik manufaktur, mitra strategis,
pengujian konsep awal, dan perencanaan pemasaran tingkat tinggi. Perusahaan
yang waspada akan menggunakan pengembangan produk baru serentak, dimana
kelompok lintas-fungsional bekerja sama untuk mendorong produk baru melalui
pengembangan dan menuju pasar.

7. Siklus hidup produk yang lebih singkat. Ketika suatu produk yang baru berhasil,
pesaing dengan cepat meniru

2.6 Tujuan dan Fungsi Inovasi Produk

Inovasi itu sendiri memiliki tujuan dalam meningkatkan kualitas


hidup manusia dan tentunya dapat memperoleh berbagai keterampilan baru
yang sebelumnya belum pernah ada.

Untuk penjelasan secara lebih jelasnya, Anda dapat menemukan


tujuan dari inovasi produk itu sendiri di bawah ini.

a. Meningkatan Kualitas

Dalam poin ini, dikatakan dengan jelas bahwa tujuan dari inovasi
produk yaitu dapat meningkatkan kualitas hidup manusia melalui produk
yang telah dihasilkan guna memenuhi kebutuhan hidup saat ini. Inovasi
produk biasanya lahir dari suatu produk lama yang kemudian
dikembangkan atau didaur ulang kembali menjadi barang ‘baru’ yang siap
untuk dipakai.

Perubahan yang terbentuk dari produk lama menjadi baru


umumnya meliputi adanya tambahan fitur yang lebih lengkap dan
memudahkan penggunanya. Dengan kata lain, produk yang ditawarkan
dengan adanya inovasi tambahan tersebut akan meningkatkan keunggulan,
nilai jual, dan kualitas produk dibandingkan sebelumnya.

b. Memenuhi Kebutuhan Pengguna

Dalam bisnis, inovasi produk selalu memiliki fokus dalam


memenuhi kebutuhan setiap penggunanya.Sebagai contoh, moda
transportasi yang sebelumnya digunakan masyarakat sifatnya adalah
transportasi secara konvensional.

Kemudian, hal tersebut beralih menjadi serba online dan mudah


untuk diakses oleh siapa saja yang mana perkembangan teknologi saat ini
pun juga berkembang dengan pesat.

Sebagai seseorang yang memiliki bisnis, tentu Anda akan berpikir


satu langkah lebih maju untuk menciptakan suatu inovasi guna memenuhi
kebutuhan setiap penggunanya. Hal tersebut penting untuk Anda lakukan
sebagai salah satu tips untuk mendapatkan konsumen yang loyal terhadap
bisnis Anda.

c. Perkembangan Produk atau Jasa

Sebagian pemilik bisnis biasanya sering melakukan pemberhentian


produksi suatu produk. Hal ini dilakukan oleh para pemilik bisnis sebagai
langkah awal untuk melakukan upaya inovasi produk dengan cara
memperbaiki, mengganti, atau memperbarui menjadi suatu produk yang
memiliki kualitas lebih baik.

Umumnya, produk yang dihentikan tersebut sudah tidak lagi


memenuhi persyaratan quality control suatu produk atau sudah tidak dapat
dikembangkan lagi. Dengan demikian, tentunya inovasi produk sangat
diperlukan guna mengembangkan kualitas produk tanpa
mengesampingkan fitur utama dari produk lama tersebut.

d. Meningkatkan Efisiensi Produk


Melakukan inovasi terhadap suatu produk selain bertujuan untuk
meningkatkan kualitas, juga dapat meningkatkan efisiensi produk tersebut.
Masih dengan contoh yang sama mengenai kemajuan teknologi dan
mudahnya dalam mengakses moda transportasi pada saat ini. Hal tersebut
membuktikan bahwa melakukan inovasi terhadap suatu produk atau jasa
Anda, dapat bermanfaat bagi sisi penggunanya.

Serta, dapat meningkatkan efisiensi suatu produk yang artinya


melakukan pengembangan terhadap produk tersebut justru tidak akan
membuang waktu Anda. Namun, akan sangat memudahkan setiap
pengguna.

Inovasi sendiri memiliki fungsi yang beragam untuk


pengembangan suatu bisnis. Berikut adalah beberapa fungsi dari inovasi
yang perlu diketahui.

1. Mendorong Terjadinya Pertumbuhan


Inovasi yang terus dikembangkan akan berdampak positif bagi
suatu perusahaan. Agar produk yang ditawarkan oleh bisnis Anda bisa
berkembang dengan pesat, maka membutuhkan adanya inovasi di dalam
setiap cara yang dilakukan. Bahkan dengan adanya inovasi ini, sebuah
perusahaan bisa mengembangkan bisnis dengan jangkauan yang lebih luas
dan dalam waktu yang singkat.

2. Menjadi Ciri Khas Sebuah Produk Atau Perusahaan


Melibatkan inovasi di dalam bisnis, hal ini akan menjadi ciri khas
yang membuat berbeda dengan lainnya. Meskipun ada banyak kompetitor
Anda yang menawarkan produk maupun jasa serupa, namun dengan
adanya sentuhan inovasi, ini akan membedakan dengan kompetitor Anda.

Bahkan jika inovasi tersebut hanya sederhana, ini tetap akan


menjadi perbedaan yang tampak. Ciri khas juga bisa membuat bisnis Anda
dipandang secara unik dan mampu menarik perhatian banyak orang.

3. Bisnis Bisa Berjalan Secara Relevan


Dengan adanya inovasi di bisnis Anda, maka bisnis pun bisa
berjalan secara relevan. Hal ini dikarenakan sebuah inovasi mampu untuk
memudahkan suatu perusahaan dalam beradaptasi dengan kondisi yang
sedang terjadi. Sehingga, perusahaan bisa tetap lancar dan mampu
bertahan dalam menjalankan roda perekonomiannya.
Contoh Inovasi produk
Inovasi produk sederhana cenderung lebih banyak diminati oleh banyak
orang saat ini. Hal tersebut dikarenakan inovasi yang terdapat pada
produk-produk tersebut memiliki tingkat efektif dan efisien yang baik
sehingga akan memudahkan setiap penggunanya.

Berikut merupakan 5 contoh inovasi produk yang dapat Anda gunakan


untuk menunjang kebutuhan sehari-hari Anda.

1. Microwave 3 in 1

Microwave model lama kini sudah mulai tergeser popularitasnya oleh


sebuah inovasi produk baru berupa microwave 3 in 1. Inovasi produk ini
tampil jauh lebih efektif dan efisien dalam menyiapkan banyak menu
makanan sekaligus dibandingkan dengan menggunakan microwave
biasa.

Waktu pemakaian yang dibutuhkan hanya 5 menit saja, dan Anda sudah
bisa menikmati menu makanan favorit Anda seperti telur dadar,
memanggang daging atau sosis, oven kue, dan lain sebagainya.
Sementara, dari segi harga, microwave multifungsi ini memiliki harga
yang tak jauh berbeda dari microwave biasa, perkiraan harganya yaitu
sekitar Rp1,7 juta.

2. Sabun Cuci Hemat Air


Contoh inovasi produk yang selanjutnya adalah sabun cuci hemat air.
Masih sedikit sekali orang yang berpikir untuk menciptakan inovasi dari
produk yang biasa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari
ini. Umumnya, penggunaan sabun cuci baju atau detergen selama ini
dikenal boros air. Buktinya, Anda perlu berkali-kali membilas cucian
dengan air untuk menghilangkan sisa sabun detergen yang melekat.

Akibatnya, hal tersebut pun cukup merugikan tanpa Anda sadari


sehingga pemakaian detergen terbukti berkontribusi menciptakan polusi
air sekaligus pembengkakan tagihan listrik. Sebagai solusinya, Anda bisa
menggunakan inovasi dari produk ini yaitu berupa sabun detergen hemat
air.

Sabun ini tidak akan meninggalkan banyak busa, mudah untuk dibilas,
dan dapat menghemat pemakaian air. Pengguna sabun pun pastinya akan
lebih memilih sabun cuci hemat air ini.

3. Virtual Keyboard Laser

Contoh inovasi produk yang dapat Anda gunakan untuk menunjang


kebutuhan sehari-hari Anda yaitu virtual keyboard laser. Virtual
keyboard laser ini dapat Anda gunakan untuk laptop, PC, tablet, dan
smartphone.

Jika selama ini Anda hanya mengetahui keyboard fisik dengan tombol-
tombol yang dapat Anda tekan secara langsung. Kini, Anda bisa
memiliki keyboard yang diubah dalam bentuk cahaya laser.

Inovasi yang diciptakan dari produk ini merupakan terobosan besar


dalam dunia teknologi. Sistem laser dari keyboard ini akan menampilkan
tombol-tombol pada permukaan benda apa saja, seperti meja, dinding,
bantal dan lainnya sehingga Anda dapat mengetik dari mana saja tanpa
repot.

Inovasi produk ini akan sangat membantu khususnya bagi para pengguna
smartphone. Alat ini akan memancarkan laser yang membantu Anda
untuk mengetik pada smartphone layaknya di PC.

Produk ini sangat sesuai bagi Anda yang bekerja sebagai penulis,
terutama dalam kondisi mendesak di mana Anda harus menulis ketika
PC sedang tidak bisa digunakan.

Dari segi harga produk pun masih cukup terjangkau, Anda bisa
mendapatkan barang ini dengan harga dibawah Rp1 juta saja.

4. Kabel USB Berbentuk Gelang


Seperti yang kita ketahui bahwa kabel USB biasanya akan sulit diatur
bentuknya jika peletakannya tidak sesuai. Akibatnya, bisa saja bagian
dalam USB tersebut menjadi putus sehingga kabel sudah tak bisa
digunakan kembali.

Oleh karena itu, kini hadir sebuah inovasi baru produk ini yaitu kabel
USB dengan bentuk gelang. Walaupun fungsinya tetap sama, namun
sebagai produk yang menghasilkan inovasi, kabel USB dengan bentuk
gelang ini akan memberikan kemudahan.

Terutama kemudahan dalam kepraktisan membawanya kemana saja.


Bahkan karena bentuknya, kabel ini bisa dipakai di pergelangan tangan
seperti gelang pada umumnya.

5. Alat Pembuat Jus Praktis


Umumnya, Anda akan membutuhkan blender untuk membuat jus.
Namun kini, Anda dapat menikmati inovasi sederhana dari sebuah
produk pembuat jus. Alat pembuat jus praktis ini menghadirkan dua
manfaat untuk kebutuhan Anda.

Manfaat yang pertama, Anda dapat membuat jus dengan blender yang
dimiliki alat ini. Kemudian kedua, botol yang digunakan tersebut dapat
bermanfaat untuk menyimpan minuman. Inovasi produk ini seringkali
disebut sebagai blender portable dan mudah untuk ditemukan di banyak
platform toko online.
Dulu orang-orang menggunakan blender biasa untuk membuat jus. Kini
ada barang inovasi terbaru berupa blender portable yang lebih
praktis. Dengan membuat jus menggunakan blender portable ini, Anda
dapat meminumnya langsung dari blender ini karena terdapat botol
minuman dengan tambahan pisau jus di bagian bawahnya.

Blender portable ini merupakan salah satu contoh inovasi produk yang
termasuk banyak dicari karena menawarkan manfaat yang praktis untuk
menunjang kebutuhan Anda sehari-hari.

2.7 Pentingnya Peran Teknologi Dalam Bisnis


Pada hakikatnya, melalui perkembangan teknologi akan memberikan
pengaruh pada perkembangan suatu perusahaan. Secara tidak langsung, teknologi
tersebut akan memengaruhi sistem kerja di dalam perusahaan. Seperti halnya di
dalam pengiriman dokumen, perusahaan bisa menggunakan email untuk
mengirim dokumen hanya dalam hitungan detik saja.

Perusahaan yang notabene sebagai penghasil suatu produk atau menyediakan jasa,
dengan adanya teknologi akan sangat mendukung pekerjaan dan mampu
memuaskan setiap konsumen. Bantuan teknologi akan mempermudah dan
mempercepat pekerjaan, kemudian bisa memberikan hasil yang maksimal.

Sehingga perusahaan memiliki peluang untuk meningkatkan profit dalam waktu


yang cepat. Karena setiap perusahaan tentu saja bertujuan untuk mendapatkan
keuntungan. Sehingga, dengan menerapkan penggunaan teknologi bagi suatu
perusahaan, hal ini sangatlah penting yang akan membantu perusahaan tersebut
semakin maju.

Dengan begitu, antara inovasi dan teknologi yang diterapkan dalam perusahaan
haruslah bergerak secara beriringan. Di mana inovasi akan memberikan nilai plus
bagi suatu perusahaan dan teknologi akan mendukung setiap proses kerja agar
mendapatkan hasil yang maksimal.
https://onlinelearning.binus.ac.id/2021/01/05/peran-penting-inovasi-dan-
teknologi-untuk-mengembangkan-bisnis/

https://www.kajianpustaka.com/2020/03/pengembangan-produk.html
https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/pengembangan-produk/
NAMA KELOMPOK

Anda mungkin juga menyukai