Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN PEMASARAN

Tugas Kelompok

Pengembangan Produk Baru

Disusun Oleh :

FRYDOM NAINGGOLAN /17911064


DESYA AMALIA/
INDAH
AUDI
FITRA

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN


PASCA SARJANA
FAKULTAS EKONOMI UII
YOGYAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan semakin majunya zaman ditandai dengan kemunculan produk- produk yang
semakin variatif, produk-produk tersebut dibuat sebagai alat pemuas kebutuhan dan keinginan
konsumen yang semakin bervariatif pula. Memahami konsumen adalah suatu keharusan yang
sangat mutlak karena setiap orang memiliki kebutuhan, keinginan, kemampuan dan selera yang
berbeda, maka produk yang ditawarkan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen yang bergeser dan mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

Pada masa sekarang ini terjadi persaingan global yang semakin marak. Perkembangan
teknologi, siklus hidup produk yang semakin pendek dan tuntuta nkualitas yang tinggi dari
konsumen, telah mendorong perusahaan untuk mampumenghasilkan produk baru yang
memiliki kualitas dan daya saing tinggi. Dalam berbagai industri, upaya untuk men&iptakan
produk berdaya saing yang tinggi melibatkan serangkaian proses. Faktor kualitas yang unggul
dalam persaingan

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa pokok permasalahan sebagai
berikut:

 Mengetahui Pengertian dari Produk


 Pengertian Pengembangan Produk Baru
 Untuk Mengetahui Strategi Pengembangan Produk
 Untuk Mengetahui Tahapan Pengembangan Produk
 Bagaimana Syarat Keberhasilan Pengembangan Produk Baru
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Produk

Pengertian produk dibagi menjadi dua, yaitu produk nyata (tangible) dan produk yang
tidak nyata (intangible),berikut beberapa pengertian produk yangdikemukakan oleh para ahli
yaitu :Menurut Kotler dan Armstrong (2001:346) Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan
ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan
keinginan atau dikonsumsi sehingga dapatmemuaskan keinginan atau kebutuhan. Termasuk
didalamnya objek secara fisik,orang, tempat, organisasi, dan gagasan. Menurut body, walker,
larranche(2000:7) produk adalah objek fisik berwujud seperti mobil, jam tangan, dan
computer) yang memberikan jasa.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa produk meliputi barang, jasa,orang, ide,
tempat, dan organisasi yang ditawarkan ke pasar dan diperoleh melalui pertukaran untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan.

2.1.1 Tingkatan Produk

Dalam menawarkan produknya kepada konsumen pemasar yang baik harus


memperhatikan tingkatan dari produk yang akan ditawarkan ke pasar sasaran. Menurut
Kotler (2001:449) pada dasarnya produk terbagi ke dalam lima tingkatan, yaitu :

1. Manfaat inti (Core Benefit)


Yaitu jasa atau manfaat dasar yang sesungguhnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi
oleh pelanggan. Contohnya manfaat umum dari sepatu adalah untuk melindungi
kaki.).
2. Produk dasar (Basi& Product)
Yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar
(rancangan produk minimal agar dapat berfungsi).
3. Produk yang diharapkan (Expected Product)
Yaitu saat set atribut dan persyaratan yang biasanya, diharapkan dan disetujui
pembeli ketika membeli produk itu. Contohnya bentuk, model dan kualitas
4. Produk yang ditingkatkan (augmented Product)
5. Yaitu berbagi atribut produk yang dilengkapi atau ditambahkan berbagaimanfaat
dan layanan sehingga dapat memberikan tambahan kepuasandan bisa dibedakan
dengan produk persaing. contohnya bahan berkualitas, tahan lama.
6. Produk potensial (potential Product)
Yaitu segala ma&am tambahan dan perubahan yang mungkin dapatdikembangkan
untuk suatu produk di masa mendatang. Contohnya pembuatan sol sepatu dengan
menggunakan sistem komputerisasi.

2.1.2 Klasifikasi Produk

Dalam pengembangan produk, perusahaan perlu mengklasifikasikan produk


berdasarkan pemakaiannya atau jenis konsumen yang menggunakannya yang didasarkan
ada karakteristik produk. Menurut Kotler (2002:451) produk dapat diklasifikasikan menjadi
tiga menurut ketahanan (durability) dan keberwujudan (intangibility)

 Barang tidak tahan lama (non durable goods)


Merupakan barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa
kali penggunaan. Contoh : rokok, gula, garam.
 Barang tahan lama (durable goods)
Merupakan barang berwujud yang digunakan selama kurun waktu yang panjang dan
biasanya dapat bertahan lama dengan pemakaian yang berulang kali.contoh : kulkas,
mobil, televise
 Jasa atau pelayanan (Services)
Merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan kepada konsumen
dan merupakan produk tidak konkret. contoh :dokter, salon, bengkel

2.2 Pengembangan Produk

Pengembangan produk merupakan salah satu faktor penting yangmenentukan berhasil


tidaknya suatu produk di pasaran. Pengembangan produk yang berhasil, mengharuskan
perusahaan untuk menetapkan suatu organisasi yang efektif dalam mengelola proses
pengembangan produk

Menurut Kotler (2000:374) Pengembangan produk merupakan usaha perusahaan untuk


meningkatkan penjualan dengan mengembangkan produk baruatau memperbaiki produk untuk
pasar yang dikuasai sekarang.
Menurut kotler dan armstrong (2001:409) mendefinisikan pengembangan produk
adalah mengembangkan konsep produk menjadi produk fisik agar meyakinkan bahwa gagasan
produk dapat diubah menjadi produk yang dapat diwujudkan.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian pengembangan


produk merupakan upaya teknis yang mengubah suatu konsepmenjadi produk nyata. 0engan
kata lain juga dapat disimpulkan bahwa suatu perubahan yang dilakukan terhadap produk dapat
menjadikan produk tersebutdianggap sebagai produk baru

2.2.1 Pentingnya Pengembangan Produk Baru

Pengembangan produk dilakukan agar perusahaan dapat menghasilkan produk baru


untuk memenuhi selera dan kebutuhan konsumen.Pengembangan produk harus dilakukan
sebagai kebijakan perusahaan dalammengelola produknya agar dapat memertahankan
kelangsungan hidupnya dengan cara berusaha meningkatkan atau mempertahankan laba
yang didapatkan selama ini.

Menurut Djaslim Saladin (2003:107) pengembangan produk sangat penting dikarenakan


beberapa factor:

1. Mempertahankan posisi sebagai pembaharu produk


2. Mempertahankan pangsa pasar
3. Menetapkan dasar-dasar pasar baru di kemudian hari
4. Merekrut segmen pasar lebih dahulu
5. Manfaat kecanggihan teknologi baru
6. Manfaat kekuatan distribusi

2.2.2 Manfaat pengembangan produk

Djaslim Saladin dan Yevis marty oesman (2002:49) mengatakan bahwa manfaat
dilakukannya pengembangan produk diantaranya:

 Untuk mencapai kemantapan penjualan dan laba


 Untuk memperoleh penghematan dalam pasarnya
 Untuk mempertahankan dan memperbaiki posisi dalam persaingan
 Untuk menyesuaikan produk dengan selera dan kemampuan konsumen serta
pengembangan teknologi
 Untuk meningkatkan market share
 Untuk memperluas pasar

2.3 Strategi Pengembangan Produk

Untuk mengantisipasi berbagai hambatan dalam pengembangan produk serta


memaksimalkan hal-hal yang dapat menjadi pendorong dalam melakukan pengembangan
produk, perusahaan harus menyusun strategi dalam menghadapi berbagai perubahan yang
mungkin terjadi dalam suatu kegiatan bisnis. Lamanya umur siklus hidup produk berbeda-beda
perusahaan harus berusaha mempertahankan selama mungkin siklus hidup produk pada fase
menguntungkan,agar investasi yang telah dilakukan perusahaan tidak sia-sia. yaitu dengan cara
mengembangkan produk baru dengan strategi yang tepat.

Menurut kotler ada tiga macam strategi dalam pengembangan produk :

1. Strategi peningkatan kualitas (quality improvement)


Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja fungsional produk,seperti daya
tahan, keandalan, kedepatan, dan kualitas produk.
2. Strategi peningkatan keistimewaan (feature improvement)
Strategi ini bertujuan untuk menambah keistimewaan baru yang terdapat pada produk,
seperti dalam hal ukuran, berat, bahan yangdigunakan, aksesoris, maupun menambah
keanekagunaan, keamanan,atau kenyamanan dalam menggunakan produk.
3. Strategi peningkatan daya (style improvement)
Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik estetis yang terdapat pada produk

Perlu diketahui bahwa suatu produk tidak akan selamanya menjamin hasil penjualan
yang memuaskan, hal ini disebabkan karena setiap produk mempunyai daur hidupnya masing-
masing. Menurut kotler (2002:347) suatu produk memiliki siklus hidup adalah untuk
menegaskan empat hal:

1. Produk memiliki umur yang terbatas


2. Penjualan produk melewati tahap-tahap yang berbeda dengan tantangan yang bebeda
bagi penjual.
3. Laba naik dan turun pada tahap yang berbeda
4. Produk membutuhkan strategi pemasaran, keuangan, produksi, pembeliandan personel
yang berbeda.
2.4 Tahapan Pengembangan Produk

Tahap pengembangan produk baru seperti yang dikemukakan kotler (2002:382-304)


adalah sebagai berikut:

1. Penciptaan gagasan (idea Cenration )


Proses pengembangan produk dimulai dengan pencarian gagasan-gagasan produk.
Perusahaan harus banyak menghasilkan idea tau gagasan yang baik. Menurut Basu
swastha dan irawan (2000:18) sumber ide untuk roduk dapat berasal dari dalam
perusahaan sendiri ataupun dari luar perusahaan.
2. Penyaringan gagasan (Idea Screening)
Tahap ini dilakukan untuk mengurangi atau memperkecil resiko kerugian dengan jalan
membuang gagasan yang diperkirakan akan merugikan. Padatahap ini, gagasan
mengenai produk baru yang terkumpul selanjutnya disaring atau diseleksi, yaitu
memisahkan mana gagasan yang sekiranyamenguntungkan perusahaan dan mana yang
merugikan atau tidak menguntungkan perusahaan.
3. Pengembangan dan pengujian konsep (concept development and testing)
Ide-ide atau gagasan yang lolos dari tahap penyaringan perlu
mengalami pengembangan untuk dijadikan gagasan produk yang matang.
4. Pengembangan strategi pemasaran (development of marketing strategy)
untuk memperkenalkan konsep produk tersebut, manajer produk barumenyusun
strategi yang tepat, yaitu strategi penepatan produk, peningkatan hasil penjualan,
pangsa pasar, serta sasaran laba yang akandicapai.
5. Analisis bisnis (business analysis) Yaitu menentukan beberapa harga pokok baru,
beberapa harga jual yangakan ditetapkan untuk produk baru, berapa banyak perusahaan
harusmenghasilkan dan menjual produk agar tidak mengalami kerugian dan berapa
keuntungan yang mungkin diterima oleh perusahaan
6. Pengembangan produk (produk development) dalam tahap pengembangan produk,
kemungkinan dilakukan hal-hal sebagai berikut:
 Membuat prototype
 Melakukan pengetesan pilihan
 Pemberian merk
 Pengemasan
7. Pengujian Pasar
8. Komersialisasi
Bila produk telah diterima pada waktu pengetesan pasar baru dapat dibuatdalam jumlah
besar dan digunakan dalam pasar yang luas untuk tujuan komersil hanya perlu
diperhatikan dalam memasarkan produk

2.5 Desain Produk

Dalam bahasa sehari-hari kata desain sering di artikan sebagai sebuah perancangan,
rencana atau gagasan. Pengertian seperti ini tidak sepenuhnya salah tetapi juga tidak
sepenuhnya benar. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan bahwa desain sepadan
dengan kata perancangan. Desain produk adalah pioner dan kunci kesuksesan sebuah produk
menembus pasar sebagai basi& bargain marketing, mendesain sebuah produk berarti membaca
sebuah pasar, kemauan mereka, kemampuan mereka, pola pikir mereka serta banyak aspek lain
yang akhirnya mesti diterjemahkan dan di"aplikasikan dalam peran&angan sebuah produk.
Selain itu ditentukan pula factor-faktor yang perlu dikaji. Secara keseluruhan factor-faktor
tersebut meliputi:

1. Faktor Performansi
Suatu desain itu harus praktis, ekonomis, aman,sesuai dengan kondisi psikologis dan
fisiologis manusia (ergonomic) maka perlu mempertimbangkan
kenyamanan ,kepraktisan dan keselamatan/keamanan.
2. Faktor fungsi
Suatu desain secara fisik dan teknis harus bekerja sesuai dengan fungsi yang dituntut.
oleh karena itu perlu mempertimbangkan:
 Kelayakan
 Kehandalan
 Spesifikasi dari material
 Strktur penggunaan atau system tenaga
3. Faktor Produksi desain harus memungkinkan untuk diproduksi sesuai dengan metode
dan proses yang telah ditentukan.. Untuk itu perlu mempertimbangkanka:.
 Permesinan
 Bahan baku
 Sistem proses produksid
 Tingkat ketrampilan tenaga kerja
 Biaya produksi
 Standardisasi
4. Faktor Pemasaran
Desain dapat dikatakan berhasil jika jangkauan pasar semakin luas dan masa hidup atau
design dapat bertahan dalam waktu yang lama. Untuk itu dipertimbangkan, meliputi:
 Selera konsumen
 Citra produk
 Sasaran pasar
 Penentuan harga
 Saluran distribusi
5. Fakktor Kepentingan Produsen
Desain produk yang dihasilkan harus bertujuan menghasilkan keuntungan atau laba,
sehingga akan menjamin kelangsungan hidup produsen. Dengandemikian perlu
mempertimbangkan
 dentitas Perusahaan
 Status (swasta, pemerintah, yayasan, dan lain-lain)
6. Faktor kualitas Bentuk Suatu desain harus dibuat sedemikian rupa agar menarik
sehingga menimbulkan kenikmatan estetis. Aal ini penting dalam meningkatkan
citarasa seseorang/ masyarakat/ konsumen. Untuk itu perlu diperhatikan.
 Spirit dan gaya jaman
 Estetika dan daya tarik
 Penyelesaian detail dan finishing
 Pengolahan bentuk sesuai struktur dan karakter bahan
 .kombinasi dengan bahan lain
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Menurut kotler dan armstrong (2001-364) Produk adalah sesuatu yang dapat
ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan ataudikonsumsi sehingga dapat
memuaskan keinginan atau dikonsumsisehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Termasuk didalamnya objek secara fisik, orang, tempat, organisasi, dan
gagasan.).Pengembangan produk merupakan salah satu faktor penting yangmenentukan
berhasil tidaknya suatu produk di pasaran. Pengembangan produk yang berhasil,
mengharuskan perusahaan untuk menetapkan suatuorganisasi yang efektif dalam mengelola
proses pengembangan produk. Desain produk adalah pioner dan kunci kesuksesan sebuah
produk menembus pasar sebagai basic bargain marketing, mendesain sebuah produk berarti
membaca sebuah pasar, kemauan mereka, kemampuan mereka, pola pikir mereka serta banyak
aspek lain yang akhirnya mesti diterjemahkan dan diaplikasikan dalam perancangan sebuah
produk
DAFTAR PUSTAKA

Stanton, William J., Fundamentals of Marketing , Kogakusha: Mc. Graw-Hill Book Company,
edisi kelima.

Irawan, Drs. M.B.A dan Drs. Basu Swastha DH., M.B.A., Menejemen Pemasaran Modern,
2003, Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.

Shinta, Agustina, Ir. M.P., Manajemen Pemasaran, 2011, Malang: UB Press.

Anda mungkin juga menyukai