Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Proses Pengembangan dan Organisasi Pengembangan Produk

Nama : Alfi Syahrin (


Josua Simbolon (5193131022)
Teguh Lingga (5192431006)
Dosen Pengampu : Bakti Dwi Waluyo S.Pd. M.T
Mata Kuliah : Desai Produk

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021

Kata Pengantar
Puji Syukur Penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat,
rahmat, dan karunia yang sudah diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini kami susun sebagai pemenuhan
tugas yang diberikan oleh Dosen pengampu mata kuliah Desain Produk. Sekaligus sebagai
media pembelajaran kami, untuk lebih memahami materi yang akan disampaikan pada
perkuliahan nanti.
Materi ini penulis susun terdiri dari topik- topik utama yang merupakan berbagai
pemahaman dasar bedasarkan teori dari beberapa sumber referensi dan literature yang telah
sesuai perkembangan perekonomian dunia seperti sekarang ini. Sehingga makalah ini
kiranya sangat diperlukan bagi Mahasiswa guna menambah wawasan yang terkait erat
dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang berfokus pada “Pengembangan Produk dan
Organisasi Pengembangannya”.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat pada saat ini maupun yang akan
datang dalam kegiatan pembelajaran. Makalah ini tentunya masih terdapat kekurangan
sehingga kritik dan saran sangat kami perlukan untuk perbaikan di kemudian hari. Karena
penulis menyadari, bahwasannya keterbatasan ilmu merupakan kekurangan yang
manusiawi tergantung bagaimana kita menyiasati. Terima kasih.
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dengan semakin majunya zaman ditandai dengan kemunculan produk-produk yang


semakin variatif, produk-produk tersebut dibuat sebagai alat pemuas kebutuhan dan
keinginan konsumen yang semakin bervariatif pula. Memahami konsumen adalah suatu
keharusan yang sangat mutlak karena setiap orang memiliki kebutuhan, keinginan,
kemampuan dan selera yang berbeda, maka produk yang ditawarkan juga harus
disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen yang bergeser dan mengalami
perubahan dari waktu ke waktu.
Pada masa sekarang ini terjadi persaingan global yang semakin marak.
Perkembangan teknologi, siklus hidup produk yang semakin pendek dan tuntutan kualitas
yang tinggi dari konsumen, telah mendorong perusahaan untuk mampu menghasilkan
produk baru yang memiliki kualitas dan daya saing tinggi. Dalam berbagai industry, upaya
untuk menciptakan produk berdaya saing yang tinggi melibatkan serangkaian proses.
Faktor kualitas yang unggul dalam persaingan.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa pokok permasalahan sebagai

berikut :

1. Apa Pengertian Dari Produk?


2. Apa Saja Strategi Pengembangan Produk ?
3. Apa Tahapan Pengembangan Produk ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, ialah ;

1. Untuk Mengetahui Pengertian Dari Produk


2. Untuk Mengetahui Strategi Pengembangan Produk
3. Untuk Mengetahui Tahapan Pengembangan Produk
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Produk

Pengertian produk dibagi menjadi dua, yaitu produk nyata (tangible) dan produk

yang tidak nyata (intangible).berikut beberapa pengertian produk yang dikemukakan oleh

para ahli yaitu :

Menurut Kotler dan Armstrong (2001 : 346) Produk adalah sesuatu yang dapat

ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga

dapat memuaskan keinginan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau

kebutuhan. Termasuk didalamnya objek secara fisik, orang, tempat, organisasi, dan

gagasan.

Menurut body, walker, larranche (2000: 7) Produk adalah objek fisik berwujud

(seperti mobil, jam tangan, dan computer) yang memberikan jasa.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa produk meliputi barang, jasa, orang,

ide, tempat, dan organisasi yang ditawarkan ke pasar dan diperoleh melalui pertukaran

untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

a. Tingkatan Produk

Dalam menawarkan produknya kepada konsumen pemasar yang baik harus

memperhatikan tingkatan dari produk yang akan ditawarkan ke pasar sasaran.

Menurut Kotler (2002 : 449) pada dasarnya produk terbagi ke dalam lima

tingkatan, yaitu :

1. Manfaat inti (core Benefit)


Yaitu jasa atau manfaat dasar yang sesungguhnya dibutuhkan dan akan

dikonsumsi oleh pelanggan. Contohnya manfaat umum dari sepatu adalah untuk

melindungi kaki.

2. Produk dasar (Basic Product)

Yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar

(rancangan produk minimal agar dapat berfungsi).

3. Produk yang diharapkan (expected Product)

Yaitu saat set atribut dan persyaratan yang biasanya, diharapkan dan disetujui

pembeli ketika membeli produk itu. Contohnya bentuk, model dan kualitas.

4. Produk yang ditingkatkan (augmented Product)

Yaitu berbagi atribut produk yang dilengkapi atau ditambahkan berbagai manfaat

dan layanan sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan

dengan produk persaing. Contohnya bahan berkualitas, tahan lama.

5. Produk potensial (potential Product)

Yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dapat dikembangkan

untuk suatu produk di masa mendatang. Contohnya pembuatan sol sepatu dengan

menggunakan sistem komputerisasi.

b. Klasifikasi Produk

Dalam pengembangan produk, perusahaan perlu mengklasifikasikan produk

berdasarkan pemakaiannya atau jenis konsumen yang menggunakannya yang

didasarkan ada karakteristik produk.

Menurut Kotler (2002 : 451) produk dapat diklasifikasikan menjadi tiga menurut

ketahanan (durability) dan keberwujudan (intangibility) :

1. Barang tidak tahan lama (non durable goods)


Merupakan barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau

beberapa kali penggunaan. Contoh : rokok, gula, garam.

2. Barang tahan lama (durable goods)

Merupakan barang berwujud yang digunakan selama kurun waktu yang panjang

dan biasanya dapat bertahan lama dengan pemakaian yang berulang kali. Contoh

: kulkas, mobil, televise.

3. Jasa atau pelayanan (service)

Merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan kepada konsumen

dan merupakan produk tidak konkret. Contoh : dokter, salon, bengkel.

c. Pengembangan Produk

Pengembangan produk merupakan salah satu faktor penting yang menentukan

berhasil tidaknya suatu produk di pasaran. Pengembangan produk yang berhasil,

mengharuskan perusahaan untuk menetapkan suatu organisasi yang efektif dalam

mengelola proses pengembangan produk.

Menurut Kotler (2000 : 374) Pengembangan produk merupakan usaha perusahaan

untuk meningkatkan penjualan dengan mengembangkan produk baru atau memperbaiki

produk untuk pasar yang dikuasai sekarang.

Menurut Kotler dan Armstrong (2001 : 409) mendefinisikan pengembangan produk

adalah mengembangkan konsep produk menjadi produk fisik agar meyakinkan bahwa

gagasan produk dapat diubah menjadi produk yang dapat diwujudkan.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian pengembangan

produk merupakan upaya teknis yang mengubah suatu konsep menjadi produk nyata.

Dengan kata lain juga dapat disimpulkan bahwa suatu perubahan yang dilakukan terhadap

produk dapat menjadikan produk tersebut dianggap sebagai produk baru.

a. Pentingnya Pengembangan Produk


Pengembangan produk dilakukan agar perusahaan dapat menghasilkan produk

baru untuk memenuhi selera dan kebutuhan konsumen. Pengembangan produk harus

dilakukan sebagai kebijakan perusahaan dalam mengelola produknya agar dapat

memertahankan kelangsungan hidupnya dengan cara berusaha meningkatkan atau

mempertahankan laba yang didapatkan selama ini.

Menurut Djaslim Saladin (2003 : 107) pengembangan produk sangat penting

dikarenakan beberapa faktor :

1. Mempertahankan posisi sebagai pembaharu produk

2. Mempertahankan pangsa pasar

3. Menetapkan dasar-dasar pasar baru di kemudian hari

4. Merekrut segmen pasar lebih dahulu

5. Memanfaatkan kecanggihan teknologi baru

6. Memanfaatkan kekuatan distribusi

b. Manfaat Pengembangan Produk

Djaslim Saladin dan Yevis marty Oesman (2002 : 79) mengatakan bahwa manfaat

dilakukannya pengembangan produk diantaranya :

1. Untuk mencapai kemantapan penjualan dan laba

2. Untuk memperoleh penghematan dalam pasarnya

3. Untuk mempertahankan dan memperbaiki posisi dalam persaingan

4. Untuk menyesuaikan produk dengan selera dan kemampuan konsumen serta

pengembangan teknologi

5. Untuk meningkatkan market share

6. Untuk memperluas pasar

B. Strategi Pengembangan Produk


Untuk mengantisipasi berbagai hambatan dalam pengembangan produk serta

memaksimalkan hal-hal yang dapat menjadi pendorong dalam melakukan pengembangan

produk, perusahaan harus menyusun strategi dalam menghadapi berbagai perubahan yang

mungkin terjadi dalam suatu kegiatan bisnis. Lamanya umur siklus hidup produk berbeda-

beda perusahaan harus berusaha mempertahankan selama mungkin siklus hidup produk

pada fase menguntungkan, agar investasi yang telah dilakukan perusahaan tidak sia-sia.

Yaitu dengan cara mengembangkan produk baru dengan strategi yang tepat.

Menurut Kotler (2002 : 356-357) ada tiga macam strategi dalam pengembangan

produk :

1. Strategi peningkatan kualitas (quality improvement)

Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja fungsional produk, seperti

daya tahan, keandalan, kecepatan, dan kualitas produk. Hal-hal tersebut akan

membantu keberhasilan pelaksanaan strategi pengembangan produk.

2. Strategi peningkatan keistimewaan (feature improvement)

Strategi ini bertujuan untuk menambah keistimewaan baru yang terdapat pada

produk, seperti dalam hal ukuran, berat, bahan yang digunakan, aksesoris,

maupun menambah keanekagunaan, keamanan, atau kenyamanan dalam

menggunakan produk.

3. Strategi peningkatan daya (style improvement)

Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik estetis yang terdapat pada

produk.

Perlu diketahui bahwa suatu produk tidak akan selamanya menjamin hasil penjualan yang

memuaskan. Hal ini disebabkan karena setiap produk mempunyai daur hidupnya masing-

masing. Menurut Kotler (2002 : 347) suatu produk memiliki siklus hidup adalah untuk

menegaskan empat hal :


1. Produk memiliki umur yang terbatas

2. Penjualan produk melewati tahap-tahap yang berbeda dengan tantangan yang

bebeda bagi penjual

3. Laba naik dan turun pada tahap yang berbeda

4. Produk membutuhkan strategi pemasaran, keuangan, produksi, pembelian dan

personel yang berbeda.

C. Tahapan Pengembangan Produk

a.Tahap pengembangan produk baru seperti yang dikemukakan Kotler (2002: 382-

403 ) adalah sebagai berikut :

1. Penciptaan gagasan (Idea Genration )

Proses pengembangan produk dimulai dengan pencarian gagasan-gagasan produk.

Perusahaan harus banyak menghasilkan idea tau gagasan yang baik. Menurut Basu

swastha dan Irawan (2000 : 18) sumber ide untuk produk dapat berasal dari dalam

perusahaan sendiri ataupun dari luar perusahaan.

2. Penyaringan gagasan (Idea Screening)

Tahap ini dilakukan untuk mengurangi atau memperkecil resiko kerugian dengan

jalan membuang gagasan yang diperkirakan akan merugikan. Pada tahap ini,

gagasan mengenai produk baru yang terkumpul selanjutnya disaring atau diseleksi,

yaitu memisahkan mana gagasan yang sekiranya menguntungkan perusahaan dan

mana yang merugikan atau tidak menguntungkan perusahaan.

3. Pengembangan dan pengujian konsep (concept development and testing)

Ide-ide atau gagasan yang lolos dari tahap penyaringan perlu mengalami

pengembangan untuk dijadikan gagasan produk yang matang.

4. Pengembangan strategi pemasaran ( development of marketing strategy)


Untuk memperkenalkan konsep produk tersebut, manajer produk baru menyusun

strategi yang tepat, yaitu strategi penepatan produk, peningkatan hasil penjualan,

pangsa pasar, serta sasaran laba yang akan dicapai.

5. Analisis bisnis (business Analysis)

Yaitu menentukan beberapa harga pokok baru, beberapa harga jual yang akan

ditetapkan untuk produk baru, berapa banyak perusahaan harus menghasilkan dan

menjual produk agar tidak mengalami kerugian dan berapa keuntungan yang

mungkin diterima oleh perusahaan.

6. Pengembangan produk (produk development)

Dalam tahap pengembangan produk, kemungkinan dilakukan hal-hal sebagai

berikut

a. Membuat prototype

b. Melakukan pengetesan pilihan

c. Pemberian merk

d. Pengemasan

7. Pengujian pasar (market Testing)

Produk yang telah dibuat selanjutnya diproduksi tetapi dalam jumlah sedikit dan

dicoba dipasarkan dalam pasar terbatas.

8. Komersialisasi

Bila produk telah diterima pada waktu pengetesan pasar baru dapat dibuat dalam

jumlah besar dan digunakan dalam pasar yang luas untuk tujuan komersil hanya

perlu diperhatikan dalam memasarkan produk.

b. Desain Produk

Dalam bahasa sehari-hari kata desain sering di artikan sebagai sebuah perancangan,

rencana atau gagasan. Pengertian seperti ini tidak sepenuhnya salah tetapi juga tidak
sepenuhnya benar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan bahwa desain sepadan

dengan kata perancangan.

Desain produk adalah pioner dan kunci kesuksesan sebuah produk menembus pasar

sebagai basic bargain marketing, mendesain sebuah produk berarti membaca sebuah pasar,

kemauan mereka, kemampuan mereka, pola pikir mereka serta banyak aspek lain yang

akhirnya mesti diterjemahkan dan di-aplikasikan dalam perancangan sebuah produk. Selain

itu ditentukan pula factor-faktor yang perlu dikaji. Secara keseluruhan faktor-faktor

tersebut meliputi:

1. Faktor Performansi

Suatu desain itu harus praktis, ekonomis, aman,sesuai dengan kondisi psikologis

dan fisiologis manusia (ergonomic) maka perlu mempertimbangkan:

a. Kenyamanan

b. Kepraktisan

c. Keselamatan/keamanan

d. Kemudahan dalam penggunaan

e. Kemudahan dalam pemeliharaan

f. Kemudahan dalam perbaikan

2. Faktor Fungsi

Suatu desain secara fisik dan teknis harus bekerja sesuai dengan fungsi yang

dituntut. Oleh karena itu perlu mempertimbangkan:

a. Kelayakan

b. Kehandalan

c. Spesifikasi dari material

d. Strktur penggunaan atau system tenaga


3. Faktor Produksi

Desain harus memungkinkan untuk diproduksi sesuai dengan metode dan proses

yang telah ditentukan. Untuk itu perlu mempertimbangkan:

a. Permesinan

b. Bahan baku

c. Sistem proses produksi

d. Tingkat ketrampilan tenaga kerja

e. Biaya produksi

f. Standardisasi

4. Faktor Pemasaran

Desain dapat dikatakan berhasil jika jangkauan pasar semakin luas dan masa hidup

atau design dapat bertahan dalam waktu yang lama. Untuk itu dipertimbangkan,

meliputi:

a. Selera konsumen

b. Citra produk

c. Sasaran pasar

d. Penentuan harga

e. Saluran Distribusi

5. Faktor Kepentingan Produsen

Desain produk yang dihasilkan harus bertujuan menghasilkan keuntungan atau laba,

sehingga akan menjamin kelangsungan hidup produsen. Dengan demikian perlu

mempertimbangkan:

a. Identitas Perusahaan

b. Status (swasta, pemerintah, yayasan, dan lain-lain)

6. Faktor Kualitas Bentuk


Suatu desain harus dibuat sedemikian rupa agar menarik sehingga menimbulkan

kenikmatan estetis. Hal ini penting dalam meningkatkan cita rasa seseorang/

masyarakat/ konsumen. Untuk itu perlu diperhatikan:

a. Spirit dan gaya jaman

b. Estetika dan Daya tarik

c. Penyelesaian detail dan finishing

d. Pengolahan bentuk sesuai struktur dan karakter bahan

e. Kombinasi dengan bahan lain

D. Organisasi Pengembangan Produk


Pengembangan Organisasi atau organization development merupakan
salah satu bidang pengembangan dari manajemen sumber daya manusia,
dimana pengembangan organisasi fokus membantu perusahaan dalam
mencapai peningkatan kinerja yang berkelanjutan melalui SDM-nya.
Pengembangan organisasi bersifat kritis dan berbasis sains, yang
membantu organisasi membangun kapasitas mereka untuk berubah dan
mencapai efektivitas yang lebih besar dengan mengembangkan,
meningkatkan, dan memperkuat strategi-struktur-proses kerja.
a. Tujuan organisasi pengembangan produk
Secara umum, tujuan dari pengembangan organisasi adalah agar
organisasi dapat merespon dan beradaptasi dengan lebih baik terhadap
perubahan industri/pasar dan kemajuan teknologi, termasuk perubahan yang
ingin dilakukan. Pengembangan organisasi juga menjadi alat penting dalam
mengelola dan merencanakan pertumbuhan perusahaan.
Selain tujuan umum di atas, berikut adalah empat tujuan
pengembangan organisasi lainnya:
1. Sebagai Alat dalam Mengidentifikasi Perubahan
Salah satu tujuan pengadaan pengembangan organisasi adalah untuk
mencari, mengidentifikasi perubahan apa dan di aspek apa perubahan tersebut
diperlukan dalam sebuah organisasi. Rancangan program OD akan
menguraikan cara-cara spesifik di mana perubahan akan meningkatkan
operasi perusahaan, atau anggota staf mana yang akan terpengaruh oleh
perubahan tersebut.
2. Mempromosikan & Mengelola Pertumbuhan
Pengembangan organisasi tentunya memiiki tujuan selaras dengan
pertumbuhan organisasi. Hal ini dapat dicapai melalui analisis pengembangan
organisasi yang menyatukan proyeksi penjualan dan permintaan customer
untuk menentukan tingkat pertumbuhan perusahaan Anda.
3. Mendukung Inovasi Produk
Pengembangan organisasi sangat penting untuk inovasi produk karena
dapat membantu menganalisis setiap elemen pengembangan produk dan
menciptakan metode penerapan yang lebih efektif.
Beberapa proses yang bersatu dalam pengembangan organisasi untuk
membantu inovasi produk adalah analisis kompetitif, pengembangan
teknologi, preferensi konsumen, riset pasar sasaran, analisis kapabilitas
manufaktur, serta paten dan merek dagang.

4. Menganalisis Proses Kerja


Ketika perusahaan Anda terlibat dalam pengembangan organisasi,
Anda dapat menganalisis proses kerja untuk efisiensi dan akurasi. Anda dapat
menemukan apakah ada hal yang tumpang tindih atau tidak dalam hal yang
Anda lakukan, atau apakah Anda membutuhkan lebih banyak karyawan untuk
mengambil tugas yang kurang terorganisir.

Anda mungkin juga menyukai