Anda di halaman 1dari 33

Tugas Besar Perancangan Produk

BAB I
IDENTIFIKASI PELUANG
1.1 Identifikasi Peluang
Rencana proses dimulai dengan mengidentifikasikan peluang-peluang
pengembangan produk. Ide-ide untuk produk baru atau detail produk berasal dari
beberapa sumber, antara lain: personal pemasaran dan penjualan, penelitian dan
organisasi pengembangan teknologi, tim pengembangan produk saat ini, manufaktur
dan operasional organisasi, dan lain-lain.
1.2 Metode Identifikasi Peluang
Banyak metode yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi peluang perancangan
dan pengembangan produk baru, baik dengan melakukan analisis internal maupun
eksternal. Secara internal dapat dilakukan dengan eksperimen, kajian terhadap
kapasitas dan kapabilitas internal perusahaan. Sementara itu, secara eksternal dapat
diperoleh dari:
a. Konsumen
Peran konsumen di sini adalah agar mendapatkan ide usaha ataupun mengetahui
keinginan dan kebutuhan konsumen, dan proses ini sangat membantu dalam
proses perancangan dan pengembangan produk baru yang sesuai dengan
keinginan pasar.
b. Mempelajari dan melakukan pengamatan dari perusahaan yang telah ada.
Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan produk
yang telah ada dan melakukan modifikasi atas pengamatan tersebut sehingga
produk baru bisa memiliki keunggulan lebih dibandingkan produk yang telah ada.
c. Saluran distribusi
Distributor berhubungan langsung dengan konsumen sehingga biasanya lebih
paham mengenai keinginan konsumen.
d. Pemerintah
Peluang dapat diperoleh dari berbagai macam peraturan atau kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah.
e. Research and Development
Hasil penelitian dan pengembangan merupakan usaha yang sering dilakukan
dalam mengidentifikasi peluang pasar.
Metode yang digunakan pada perancangan dan pengembangan produk ini adalah
menggunakan metode eksternal dengan mempelajari studi keinginan pelanggan
maupun kompetitor. Dengan penyebaran kuesioner terbuka diharapkan dapat
mengetahui keinginan pelanggan serta dengan mempelajari kompetitor yang
memproduksi produk yang sejenis dapat membantu dalam perancangan dan
pengembangan produk tersebut.
Metode identifikasi peluang yang digunakan adalah dengan menyebarkan
kuesioner terbuka kepada 20 responden. Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang
disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden dapat memberikan isian
sesuai dengan kehendak dan keadaannya. Dalam mengidentifikasi peluang, kuesioner
terbuka disebarkan untuk mengetahui hal apa saja yang diinginkan pelanggan.
Responden yang menjadi sasaran untuk mengisi kuisioner terbuka ini adalah
kalangan mahasiswa, khususnya mahasiswa kos-kosan. Hal ini dikarenakan mahasiswa
biasanya menginginkan sesuatu yang bersifat inovatif, khususnya suatu produk,
sehingga dengan menargetkan mahasiswa sebagai responden kuisioner terbuka ini,
kami berharap mampu mendapatkan jawaban yang cukup inovatif untuk
pengembangan produk kedepannya.

Tugas Besar Perancangan Produk


1.3 Studi Literatur dan Benchmarking
Studi literatur digunakan untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang
apa yang sudah dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Jika sudah mendapatkan
gambaran,kita dapat melakukan benchmarking dengan menggunakan dua perusahaan
competitor.
Potensi produk yang sudah beredar di pasaran sebelumnya di kumpulkan dan di
rangkum menjadi sebuah data yang informatif. Dari data tersebut kita mendapatkan
informasi apa saja yang diinginkan oleh pasar terhadap suatu produk. Ketika data yang
diinginkan sudah di dapatkan, dan prosesnya meliputi input proses dan output proses
sudah terukur dan di dapatkan nilainya, hasilnya akan sesuai jika kita membandingkan
antara rencana dan aktual. Dan akan lebih baik lagi jika kita melakukan perbandingan
antara produk kita dengan produk kompetitor yang beredar di pasaran
Kompetitor pertama yang kami pilih adalah King Koil. King Koil dipilih karena
memiliki produk yang bagus, berkualitas, dan inovatif. Selain itu, King Koil sudah
dikenal oleh masyarakat luas. Sehingga, dengan produknya yang bagus dan
berkualitas, dapat dibandingkan dengan produk yang ingin dikembangkan selanjutnya.
Kompetitor kedua adalah Florence. Kami memilih Florence karena memiliki produk
yang cukup banyak berada di pasaran, dan produknya memiliki spesifikasi yang cukup
mirip dengan produk King Koil.

Tugas Besar Perancangan Produk


1.4 Studi Pasar dan Pelanggan (Kuesioner Terbuka)
Selain mengetahui kapasitas dan kapabilitas internal perusahaan, memenuhi
keinginan konsumen juga menjadi tahap kritis dalam identifikasi peluang perancangan
produk baru. Bentuk studi pasar dan pelanggan yang kami lakukan dengan
menyebarkan kuesioner terbuka kepada 20 responden. Berikut adalah kuisioner yang
kami sebarkan.
Nama
:
Umur
:
Jenis Kelamin
Pekerjaan
:

Mohon isikan jawaban pada kuisioner terbuka berikut ini sesuai dengan
pendapat anda.
1. Apakah anda sudah nyaman dengan tempat tidur anda ? Jika ya mengapa?
Jika tidak mengapa?
...................................................................................................................
2. Produk apa yang membuat anda merasa nyaman di kamar tidur anda?
...................................................................................................................
...................................................................................................................
3. Saat ini produk apa yang anda butuhkan dikamar tidur anda?
...................................................................................................................
4. Dari produk yang anda butuhkan tersebut, inovasi apa yang anda
harapkan pada produk
Tersebut ? Jika perlu sertakan spesifikasi produk yang anda harapkan
tersebut.

..........................................................................................................
..........................................................................................................
......................................................................................................................................

Tugas Besar Perancangan Produk


1.5 Hasil Identifikasi Peluang
Dari kuisioner di atas, kita mendapatkan jawaban dari 20 responden. Berikut
adalah interpretasi terhadap kebutuhan pelanggan yang kami rangkum dalam
pernyataan pelanggan.
Tabel 1.1 Pernyataan Pelanggan
Pernyataan Pelanggan
Produk memiliki fungsi lebih dari satu
Produk dapat digunakan dengan nyaman
Produk dapat membantu kesehatan
Produk yang memiliki bentuk minimalis dan simple
Produk yang fleksibel
Produk tidak terhubung kabel ( portable )
Produk yang mudah dibawa kemana-mana
Produk yang pelaksanaan fungsinya otomatis
Dari pernyataan tersebut, kami merekap daftar produk yang diinginkan pelanggan
sebagai berikut:
Tabel 1.2 Rekap Daftar Produk yang Diinginkan Pelanggan
No Jumla
Produk yang diinginkan pelanggan
.
h
1.
1
Bantal yang dapat digunakan sebagai bantal leher sekaligus
bantal tidur
2.
1
Bantal yang dapat menghindari dari posisi salah tidur
3.
1
Kasur yang memiliki sistem pijat otomatis
4.
2
Kasur yang dapat dijadikan sofa
5.
1
Kasur berbentuk kecil tetapi dapat digabungkan dengan kasus
kecil lainnya sehingga tidak memakan tempat
6.
1
Rak yang bisa dijadikan tempat sepatu, tempat buku, dan meja
belajar
7.
1
Rak yang bentuknya menarik, misalnya seperti pohon
8.
1
Terdapat sound system yang minimalis
9.
1
Cokrol yang portable, bisa dilipat, mudah dibawa kemana-mana,
bisa dijadikan power bank, dan hemat listrik
10.
1
Dispenser yang bisa memanaskan air tanpa sumber listrik
11.
1
Ada pengharum ruangan otomatis
12.
1
AC yang hemat listrik dan portable
13.
1
Kipas angin minimalis
14
1
AC yang bisa berfungsi sebagai pendingin dan penghangat
ruangan
15.
1
Lampu yang bisa mengatur cahaya secara otomatis menggunakan
remote control atau sensor

No
.
16.
17.
18

Tabel 1.2 Rekap Daftar Produk yang Diinginkan Pelanggan (Lanjutan)


Jumla
Produk yang diinginkan pelanggan
h
1
Lampu kamar yang bisa dijadikan lampu tidur sekaligus
1
Kasur yang memiliki colokan
2
Meja yang fleksibel dan tidak memakan tempat

Tugas Besar Perancangan Produk


Dari hasil olah interpretasi kebutuhan pelanggan, kami mendapatkan 3 ide
produk yang akan dibuat, yaitu meja, bantal, dan kasur (Kasur). Berdasarkan hasil
tersebut, kami memilih Kasur (Kasur) sebagai dasar ide pengembangan produk.

Tugas Besar Perancangan Produk


BAB II
PERENCANAAN PROYEK
2.1 Perencanaan Proyek
Perencanaan adalah suatu proses yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan
sasaran termasuk menyiapkan segala sumber daya untuk mencapainya. Perencanaan
memberikan pegangan bagi pelaksanaan mengenai alokasi sumber daya untuk
melaksanakan kegiatan (Imam Soeharto, 1997). Dalam memberikan petunjuk yang
jelas dalam pengembangan produk, dilakukan terlebih dahulu dilakukan penelitian
lebih detil terhadap pasar dan segala aspek yang dapat membantu dalam mendasari
perkembangan pasar.
2.2 Strategi Bersaing dan strategi pengembangan produk
Proyek pengembangan produk yang kami lakukan sesuai dengan salah satu strategi
bersaing perusahaan yakni strategi Diferensiasi. Dimana, Strategi Diferensiasi
merupakan tindakan merancang satu set perbedaan yang berarti untuk membedakan
penawaran perusahaan dari penawaran pesaing (kotler, 1997). Dalam hal ini kami
memilih penerapan strategi diferensiasi karena produk yang akan dibuat, yakni Kasur .
Dimana Komponen utama dari produk yang kami buat adalah kasur dengan spesifik
yang berbeda dibandingkan dengan produk kasur sebelumnya.
Produk ini termasuk dalam proyek pengembangan dengan jenis incremental
improvement to existing product. Incremental improvement to existing product
merupakan pengembangan produk dengan menambahkan atau memodifikasi
beberapa fitur dari produk yang telah ada untuk mempertahankan daya saing dan agar
tidak ketinggalan zaman. Pada kasur ini kami mencoba mendesain sebuah kasur yang
nyaman dan berkualitas serta dilengkapi dengan bentuk minimalis.
2.3 Segmentasi Pasar
Dalam sebuah perencanaan proyek, banyak hal yang harus diperhatikan salah
satunya yang penting yaitu segmentasi pasar. Segmentasi pasar dimulai dengan
mendefinisikan dan menjelaskan produk terkait yang akan dibuat seperti termasuk
dalam jenis produk yang dapat digunakan oleh konsumen atau situasi seperti apa
produk itu dapat digunakan. Produk yang diteliti adalah produk yang menunjang
produktivitas berupa kasur. Perkembangan produk dideskripsikan sesuai dengan
periode waktu tertentu. Kompetitor juga penting untuk dipertimbangkan berdasarkan
peluang pasar ketika produk akan launching. Hal-hal seperti itu dapat dilihat jelas
pada diagram segmentasi pasar.
Diagram segmentasi pasar bertujuan untuk menjelaskan secara jelas bahwa sejauh
dan sebesar apa pengaruh inovasi pada produk-produk yang telah ada di pasar, dapat
dilihat juga terhadap kesamaan dan spesifikasi produk pada periode tertentu. Pada
intinya segmentasi pasar bisa meyakinkan bahwa target produk baru yang di- launching
merupakan yang potensial dengan belum adanya teknologi maupun pesaing yang
berada pada segmen pasar tersebut.

Tugas Besar Perancangan Produk

Gambar 2.1 Segmentasi produk


2.4 Timeline
Dalam membuat perencanaan Proyek, perencana memulainya dengan serangkaian
tugas, rincian kerja dimasukkan sebgai sebuah jaringan tugas/ outline tugas. Kemudian
kerja, durasi dan tanggal mulai dimasukkan bagi setiap tugas dan tugas-tugas dapat
ditentukan bagi individu-individu tertentu.
Berikut ini merupakan alur perencanaan proyek dari produk kasur.
Tabel 2.1 Alur Perencanaan Proyek
Tanggal
Alur Pekerjaan
1 Oktober 2015 Menentukan
produk
Bed
Room
yang
ingin
dikembangkan
2 Oktober 2015 Pembuatan kuisioner terbuka tentang bed room
3 Oktober 2015 Penyebaran 20 kuisioner terbuka untuk mengetahui
voice of customer
5-7
Oktober Memutuskan produk yang ingin dikembangkan
2015
berdasarkan voice of customer
8-12
Oktober Merumuskan perancangan proyek
2015
13-24Oktober
Identifikasi kebutuhan pelanggan dan spesifikasi
2015
terhadap produk
26-31 Oktober
Pengembangan, pemilihan, dan pengujian konsep
dan
1-7 November
2015
9-19 November Arsitektur produk, produk industrial, prototype dan
2015
poster
20
November Pengumpulan hasil prototype dan poster
2015

BAB III
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN
3.1

Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

Tugas Besar Perancangan Produk


Untuk mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan, dapat diketahui
melalui penyebaran kuesioner tentang hal-hal apa saja yang dibutuhkan oleh
pelanggan dalam perancangan dan pengembangan Kasur. Berikut ini kuiesioner yang
telah dirancang beserta kesimpulan hasil identifikasi kebutuhan pelanggan. Jumlah
pelanggan yang dijadikan sampel adalah sebanyak 30 responden.
3.2 Rancangan Kuesioner Terbuka
Berikut adalah rancangan kuisioner terbuka terhadap produk kasur.
KUESIONER IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN TERHADAP
PRODUK KASUR
Terima kasih atas partipasi anda menjadi salah satu peserta survey dan
secara sukarela mengisi kuesioner ini. Pada saat ini kami sedang
mengadakan penelitian terkait dengan identifikasi kebutuhan pelanggan
terhadap produk ranjang.
Kami sangat menghargai kejujuran dan
kerahasiaan isi kuisioner ini akan kami simpan sebaiknya. Hasil survey ini
akan digunakan untuk tujuan penelitian perancangan produk.
Nama
:
Usia
:
Pekerjaan :
Mohon isikan jawaban pada kuisioner terbuka berikut ini sesuai dengan
pendapat anda. Kuisioner ini dibuat untuk melaksanakan tugas besar
Perancangan Produk.
1. Apakah anda menggunakan kasur di kamar tidur anda ?
............................................................................................................................
2. Apa saja kelebihan dari kasur anda ?
............................................................................................................................
3. Adakah kekurangan dari kasur yang anda gunakan ?
............................................................................................................................
4. Jika ada, apakah kekurangan dari kasur anda tersebut ?
............................................................................................................................
............................................................................................................................
5. Hal apa saja yang menjadi pertimbangan anda dalam membeli kasur ?
............................................................................................................................
............................................................................................................................

3.3 Daftar Pernyataan Pelanggan


Berikut ini merupakan pernyataan-pernyataan pelanggan spesifik terhadap produk
terdahulu yang dikembangkan dari hasil kuisioner terbuka yang disebarkan kepada 30
responden.
Tabel 3.1 Daftar Pernyataan Pelanggan
N
Pernyataan Pelanggan
o
1 Kawat pada kasur Timbul
2 Ukuran Kasur kurang besar
3 Bahan Kasur Kurang Empuk

Tugas Besar Perancangan Produk


4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Kasur Kurang Inovatif


Kasur Kurang Flexible
Kasur mudah berdebu
Kasur cepat panas jika dipakai siang
hari
Bahan kasur tipis
Pegas menimbulkan bunyi yang
mengganggu
Bahan kasur keras
Warna kasur mudah pudar
Pilihan warna yang sedikit
Kasur susah dibersihkan
Kasur terlalu berat
Tidak tahan lama
Memiliki garansi
Bisa menjadi multifungsi
Sesuai dengan postur tubuh
Harga terjangkau
Pilihan model yang sedikit

3.4 Daftar Pernyataan Kebutuhan


Berikut ini merupakan terjemahan dari setiap pernyataan pelanggan ( customer
statement) menjadi pernyataan kebutuhan (need statement). Pernyataan kebutuhan
dikelompokkan sesuai kategori, dan pernyataan kebutuhan yang memiliki kemiripan
maksud/tujuan dieliminasi.
Tabel 3.2 Pernyataan Kebutuhan Pelanggan
N
Pernyataan Pelanggan
Pernyataan Kebutuhan
o
Kasur memiliki ukuran yang besar dan sesuai
Ukuran Kasur kurang
1
besar
dengan kebutuhan
Kasur memiliki bahan yang empuk
Bahan Kasur Kurang
2
Empuk
Kasur nyaman saat digunakan
Tabel 3.2 Pernyataan Kebutuhan Pelanggan (Lanjutan)
N
o

Pernyataan Pelanggan

Tidak tahan lama

Terdapat garansi

5
6
7

Pernyataan Kebutuhan

Sesuai dengan postur

tubuh
Harga kasur yang mahal
Pilihan Warna Kasur

yang sedikit

Kasur memiliki kualitas yang baik


Kasur tahan lama
Kasur memiliki garansi
Kasur terpercaya
Ukuran sesuai dengan postur tubuh
Kasur memiliki harga terjangkau
Warna kasur yang beragam

3.5 Rancangan Kuesioner Tertutup


Berikut adalah rancangan kuisioner tertutup produk kasur.

Tugas Besar Perancangan Produk


KUESIONER KEBUTUHAN PELANGGAN TENTANG RANJANG
PENGANTAR PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan untuk menyelesaikan tugas perancangan produk
dengan produk Ranjang.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisa
kebutuhan pelanggan terhadap produk Ranjang. Berikut ini terdapat tiga produk.
competitive product 1, dan competitive product 2.
Competitor 1 Produk
Kingkoil

Keterangan:

Competitor Produk 2

1.

Dilengkapi dengan kombinasi dari 5 cm king koil


embarace dan 20 cm talalay lateks

2.

Memiliki 5 zona kenyamanan tubuh dirancang untuk


postur tubuh yang benar dan kenyamanan tidur

3.

Pinggiran tempat tidur yang mempunyai kepadatan tinggi


untuk mencegah terguling pada saat tidur dan
memperbesar permukaan tidur

4.

Dilengkapi dengan kain beludru bambu yang mewah dan

Keterangan:
1. Dirancang dengan 100% latex alami dan dilengkapi 4 cm
5-zone latex topper
2. Terdiri dari beberapa ukuran, yaitu single, queen, king,
dan super king.
3. Ketebalan matras 27 cm.
4. Comfort layer: velour upholstery

mbrace dan 20cmalalay lateks, memiliki engan kombinasi dari 5cm King

Tugas Besar Perancangan Produk


KUESIONER TERTUTUP KEBUTUHAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK
RANJANG
IDENTITAS RESPONDEN
Nama
:
Jenis Kelamin
:

Usia

:
Pekerjaan :

Pada saat ini kami sedang megadakan penelitian terkait dengan identifikasi kebutuhan
pelanggan terhadap produk Ranjang. Kami sangat menghargai kejujuran anda dalam
mengisi kuesioner ini. Terimakasih atas partisipasi anda untuk mengisi kuesioner ini.
N
Pernyataan
Ekspetasi
Kompetitor Kompetitor
o. Kebutuhan
Pelanggan
1
2
Kasur memiliki ukuran
1
yang besar sesuai
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
dengan kebutuhan
Kasur memiliki bahan
2
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
yang empuk
Kasur nyaman saat
3
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
digunakan
Kasur memiliki
4
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
kualitas yang baik
5
Kasur tahan lama
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
6
Kasur memiliki garansi 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Ukuran sesuai dengan
7
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
postur tubuh
8
Kasur terpercaya
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Kasur memiliki harga
9
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
terjangkau

3.6 Rekap Hasil Kuesioner Tertutup (Nilai Kepentingan)


Berdasarkan kuesioner tertutup yang dibagikan kepada 30 responden dari
Pengguna kasur, didapatkan hasil berupa nilai-nilai kuantitatif dari skala yang
digunakan sebagai pengukur nilai kepentingan. Rekapitulasi dari pilihan responden
pada kuesioner tertutup ditampilkan pada tabel dibawah ini.
Nilai-nilai kepentingan yang dipilih oleh responden kemudian dirata-rata. Hal ini
betujuan untuk melihat apakah produk yang sudah ada dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan dan seperti apakah harapan responden terhadap produk baru yang akan
dibuat, yaitu dari Nilai Kebutuhan Pelanggan, Kompetitor 1 dan Harapan Terhadap
Produk. Setelah semua nilai dirata-rata selanjutnya diurutkan berdasarkan Rata-Rata
Nilai Harapan Produk Baru yang paling tinggi. Berikut ini merupakan rekapitulasi ratarata nilai kepentingan.
Tabel 3.3 Rekapitulasi Rata-rata Kepentingan
No Pernyataan Kebutuhan Rata-rata Rata-rata
Rata.
Ekspekta
Kingkoil
rata

Tugas Besar Perancangan Produk

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Kasur memiliki ukuran


yang besar dan sesuai
dengan kebutuhan
Kasur memiliki bahan
yang empuk
Kasur nyaman saat
digunakan
Kasur memiliki kualitas
yang baik
Kasur tahan lama
Kasur memiliki garansi
Kasur terpercaya
Ukuran sesuai dengan
postur tubuh
Kasur memiliki harga
terjangkau
Kasur memiliki warna
yang beragam

si

Florence

4,2

4,1

3,7

4,7

4,1

3,6

4,9

4,2

3,7

4,9

4,3

3,9

4,8
4,6
4,6

4,3
4,1
4,1

3,8
3,6
3,7

4,5

3,5

4,6

3,4

3,4

4,2

3,6

3,3

Rata-Rata Nilai Harapan Produk Baru yang paling tinggi menunjukkan bahwa
pernyataan karakteristik produk tersebut yang sangat penting untuk dipenuhi karena
merupakan nilai yang diutamakan oleh pelanggan.

Tugas Besar Perancangan Produk


BAB IV
SPESIFIKASI PRODUK
4. Spesifikasi Produk
Untuk mendapatkan spesifikasi produk yang akan dibuat, pada bab ini akan
dibahas mengenai pembuatan HOQ (House of Quality). Dalam HOQ terdapat QFD atau
Quality Function Deployment. QFD merupakan sistem bagi desain barang atau jasa
untuk menterjemahkan kebutuhan pelanggan menjadi kebutuhan perusahaan yang
sesuai di setiap tahapannya, mulai dari penelitian hingga desain produksi dan
pengembangan hingga manufaktur (Behada dan Chase, 1992).
Disini kami mencoba membandingkan dua pesaing yaitu Kingkoil dan Florence
sebagai pembanding yang mana akan
digunakan untuk mencapai keinginan
pelanggan Kasur yang sesuai.

Gambar 4.1 HOQ


4.1 Daftar Respon Teknis
Langkah pertama yang dilakukan dalam pembuatan HOQ (House of Quality) adalah
dengan menentukan daftar response teknis. Daftar response teknis merupakan
spesifikasi produk yang akan dibuat ditinjau dari spesifikasi produk yang sudah ada
dan tingkat harapan konsumen terhadap produk. Daftar response teknis ditentukan
dengan cara menentukan spesifikasi produk yang hendak dirancang dengan
pembatasan satuan. Pembuatan HOQ untuk produk desain berbeda dengan
pembuatan HOQ untuk desain jasa, karena yang akan dijual tergolong tangible maka
metrics harus jelas dan dapat ditentukan skalanya. Berikut ini merupakan daftar respon
teknis Kasur

Tekni
s
1
2
3
4

Tabel 4.1 Daftar Respon Teknis


Kebutuh
Metric
an
2,3,4,5
Standart jenis material
9
Harga
Ukuran waktu ketahanan
5,6,7
kasur
1,8
Panjang kasur

Satuan
(unit)
cm
Rp
Tahun
Cm

Tugas Besar Perancangan Produk


5
6
7

8
2,4
4,5

Lebar kasur
Ukuran berat kasur
Kekuatan menahan beban

Cm
Kg
Kg

Setelah pembuatan desain response teknis dengan pembatasan metrics


selanjutnya masing-masing spesifikasi teknis dihubungkan keterkaitannya terhadap
masing-masing kebutuhan. Masing-masing spesifikasi teknis boleh memenuhi sama
dengan atau lebih dari satu kebutuhan, sehingga diperoleh Room 1 HOQ dengan
daftar kebutuhan pelanggan dengan Room 2 HOQ dengan daftar response teknis.

Gambar 4.2 HOQ Room 1 dan Room 2

Tugas Besar Perancangan Produk


4.2 Relationship Matrix
Relationship Matrix merupakan bagian dari HOQ yang menampilkan hubungan
antara masing-masing daftar respon teknis dengan kebutuhan pelanggan dengan
menggunakan skala pengukuran yaitu berupa angka. Hubungan yang digambarkan
berupa hubungan yang bernilai strong apabila antara dua variable tersebut
mempunyai hubungan erat, moderate apabila hubungannya sedang, weak apabila
lemah dan none apabila tidak ada hubungan diantara dua variable diatas . Berikut ini
merupakan daftar relationship matrix dan skala pengukurnya.
Tabel 4.2 Relationship Matrix
Relationship
Value
Matrix
Strong
9
Moderate
3
Weak
1
None
0
Selain itu, setiap respon teknis juga merupakan bagian dari HOQ. Hubungan yang
digambarkan berupa hubungan yang bernilai positif apabila dua variabel tersebut
memiliki hubungan yang berbanding lurus dan bernilai negative apabila dua variabel
tersebut memiliki hubungan yang berbanding terbalik. Berikut ini merupakan symbol
yang digunakan.
Tabel 4.3 Relationship Respon Teknis
Tingkat hubungan
Symbol
Hubungan positif
Hubungan negative
Tidak ada hubungan
Penentuan relationship matrix diperlukan dalam menentukan hubungan antara
kebutuhan dengan daftar response teknis. Hubungan antara kedua variable ini
digambarkan dalam Room 3 HOQ. Dan setiap respon teknis yang saling berkaitan
digambarkan dalam Room 6. Gambar dibawah ini merupakan HOQ Room 3 dan Room
6.

Gambar 4.3 HOQ Room 3 dan Room 6

4.3 Benchmarking
Merupakan tahapan selanjutnya dalam HOQ yakni membandingkan ekspektasi
pelanggan dengan Kompetitor produk yang dijadikan sebagai pertimbangan. Dalam

Tugas Besar Perancangan Produk


desain produk Kasur ini merk Kasur yang dipakai sebagai acuan yakni King koil sebagai
Kompetitor 1 dan Florence Kompetitor 2. Rata-rata nilai harapan produk dan rata-rata
nilai kompetitor 1 dan 2 digambarkan dalam Room 4 HOQ dengan menggunakan
simbol-simbol tertentu. Dari diagram yang dihasilkan dapat dilihat posisi masingmasing kompetitor dibandingkan dengan harapan produk pelanggan sehinggga dapat
ditentukan dimana dan bagaimana seharusya spesifikasi prpoduk yang baik
berdasarkan nilai harapan produk namun juga tetap mempertimbangkan peluang yang
dibuat oleh masing-masing kompetitor.

Gambar 4.4 HOQ Room 4

4.4 Technical Bencmarking


Benchmarking adalah aktivitas untuk memperbaiki kualitas dengan aliansi antar
partner untuk berbagi informasi dalam proses dan pengukuran yang akan menstimulasi
praktek inovatif dan memperbaiki kinerja. Dalam aktivitas ini akan terlihat posisi
ekspektasi responden di antara jasa kompetitor 1 dan jasa kompetitor 2 dilihat dari
nilai rata-rata kebutuhannya dari masing-masing produk yang diperoleh dari kuesioner
tertutup.
Tabel 4.4 Technical Benchmarking
Pernyataa
Satua
Tekn
n
Ideal value
n
King koil
Florence
is
Kebutuha
(unit)
n
Standart
1
jenis
Memory Foam
Cm
Latex
Latex
material
8.000.0008.800.0007.500.0002
Harga
Rp
23.000.000
23.000.000
18.000.000
Ukuran
waktu
Tahu
3
4-20
4-18
4-15
ketahanan
n
kasur
Panjang
4
200
Cm
200
200
kasur
100
100
120
120
Lebar
160
160
5
170
Cm
kasur
180
180
200
200
6
Ukuran
32
Kg
40
38

Tugas Besar Perancangan Produk

berat
kasur
Kekuatan
menahan
beban

200

Kg

150

120

Gambar 4.5 Technical Banchmarking

4.5 Importance of Technical


Room 7 dan 8 merupakan nilai importance yang terdiri atas absolute importance
dan percent importance atau performance standards. Absolute Importance merupakan
nilai kepentingan setiap karakteristik berasal dari jumlah nilai yang didapatkan dari
hasil kuesioner yang didapatkan dari sigma dari perkalian ekspektasi responden
dengan matriks hubungan (Room 3). Peformance standards terbentuk berdasarkan
nilai stnadard minimum yang ingin dipenuhi dalam pembuatan produk dengan
mempertimbangkan nilai kompetitor dan tingkat kepentingan karakteristik yang
bersangkutan.
Gambar 4.6 importance of Techincal
4.6 HOQ (House Of Quality)
Berikut merupakan gambar HOQ secara keseluruhan yang disusun dari 8 room
yaitu mengenai yaitu voice of customer, voice of the design team, relationship matrix,
benchmarking, technical benchmarking, correlations between the design
characteristics, importance of each characteristic, dan percent importance.
(Terlampir)

Tugas Besar Perancangan Produk


BAB V
PENGEMBANGAN KONSEP
5. Pengembangan Konsep
Di dalam pengembangan produk, HOQ membantu untuk dapat memprioritaskan
respon teknis yang paling penting untuk dikembangkan lebih lanjut. Karena adanya
perubahan respon teknis tentu akan mempengaruhi mekanisme dari produk
sebelumnya. Sehingga, perlu dimunculkan konsep untuk memperbaharui mekanisme
pengembangan produk yang baru. Sehingga pada tahap ini dilakukan eksplorasi lebih
lanjut dari hasil HOQ pada hal-hal yang akan diperbaiki seperti variasi desain dan alat
tambahan lainnya.
5.1

Studi Spesifikasi Konsep


Proses pengembangan produk berdasarkan prioritas respon teknis akan
mempengaruhi mekanisme produk baru. Dari beberapa perubahan respon teknis
maka akan dapat memunculkan banyak mekanisme baru, sehingga perlu
menggambarkan produk tersebut dengan mengadopsi FAST diagram. FAST diagram
mampu menggambarkan fungsi setiap bagian produk beserta interaksinya . Berikut
FAST diagram dari produk Kasur:

Gambar 5.1 Fast diagram


5.2

Alternatif Konsep
Pada tahap pengembangan konsep ini merupakan eksplorasi lebih lanjut dari
hasil HOQ yang paling signifikan untuk diperbaiki. Proses pengembangan konsep akan
menghasilkan beberapa alternatif konsep yang mana setiap alternatif konsep memiliki
nama, gambar, dan penjelasan mekanisme. Proses pengembangan konsep dapat
dilakukan dengan menggunakan morphological charts sebagai berikut

Bentuk
Kasur
[A]

Tabel 5.1 Morfologi Chart


Option 1
Option 2

Option 3
-

Tugas Besar Perancangan Produk


Segi Empat
Lingkaran

Bahan
Kasur
[B]
Memory Foam

Latex

Busa

Jenis
Kasur
(C)
Kasur tarik

Kasur Lipat

Berikut merupakan alternatif konsep dari produk kasur:


1. Konsep 1 : A1-B1-C1
Konsep 1 memiliki bentuk kasur persegi panjang seperti kasur pada umumnya.
Bahan yang digunakan adalah memory foam. Jenis kasur pada konsep ini adalah
kasur tarik, yaitu kasur yang dapat ditarik bagian bawahnya saat dibutuhkan untuk
tambahan kasur.
2. Konsep 2: A1- B2- C1
Konsep 2 memiliki bentuk kasur persegi panjang seperti kasur pada umumnya,
dengan bahan Latex. Jenis kasur yang digunakan pada konsep ini adalah kasur tarik.
3. Konsep 3: A1-B3-C2
Konsep 3 memiliki bentuk kasur persegi panjang dengan berbahan latex. Jenis kasur
yang digunakan pada konsep ini adalah kasur lipat, yaitu kasur yang dapat dilipatlipat sehingga mengurangi pemakaian tempat pada kamar.
4. Konsep 4: A1-B2-C2
Konsep 4 memiliki bentuk persegi panjang serta berbahan memory foam dengan
jenis kasur yang digunakan pada konsep ini adalah kasur lipat.
5. Konsep 5: A2-B2-C1
Konsep 5 memiliki bentuk kasur lingkaran dengan bahan latex dan jenis kasur yang
digunakan pada konsep ini adalah kasur tarik.
6. Konsep 6: A2-B1-C2
Konsep 6 memiliki bentuk kasur lingkaran dengan berbahankan memory foam
dimana jenis kasur yang digunakan pada konsep ini adalah kasur lipat.

Tugas Besar Perancangan Produk


BAB VI
PEMILIHAN KONSEP
6. Pemilihan Konsep
Pemilihan konsep merupakan proses menilai konsep dengan memperhatikan
kebutuhan pelanggan dan kriteria lain, membandingkan kelemahan dan kekuatan
relatif dari konsep dan memilih satu atau lebih konsep untuk penyelidikan, pengujian,
dan pengembangan selanjutnya.
6.1 Metode Pemilihan Konsep
Pemilihan konsep didasarkan pada metode yang dikembangkan oleh Stuart Pugh
yang disebut seleksi konsep Pugh. Hasil pemilihan konsep yang dimasukkan dalam
Pugh Matrix masih dapat dipilih lagi dengan mengkombinasikan beberapa konsep.
Identitas konsep-konsep yang akan dipilih dicantumkan pada bagian atas matrix
dengan menggunakan sejenis grafik atau teks tertulis.
Konsep Referensi: kasur berbentuk persegi panjang kasur berbahan memory foam

Jenis kasur lipat


Konsep 1: Bentuk kasur persegi panjang Bahan kasur memory foam Jenis kasur
tarik
Konsep 2: Bentuk kasur persegi panjang Bahan kasur latex Jenis kasur tarik
Konsep 3: Bentuk kasur persegi panjang Bahan kasur busa Jenis kasur lipat
Konsep 4: Bentuk kasur persegi panjang Bahan kasur latex Jenis kasur lipat
Konsep 5: Bentuk kasur lingkaran Bahan kasur latex Jenis kasur tarik
Konsep 6: bentuk kasur lingkaran Bahan kasur memory foam Jenis kasur lipat
Berdasarkan alternatif konsep yang didapatkan, maka dapat dilakukan konsep
dengan pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) atau Pugh Matrix. Dengan
menggunakan pendekatan Pugh Matrix dapat dipilih konsep yang terbaik. Berikut
merupakan form Pugh Matrix dari alternatif-alternatif konsep yang ada.

Tabel 6.1 Pugh Matrix


CONCEPT VARIANTS
SELECTION CRITERIA

Kemudahan untuk dibuat


Kesesuaian ukuran
Kesesuaian
bahan/material
Kemudahan
penempatan/peletakan

+
0

0
+

REF
.
0
0

Tugas Besar Perancangan Produk


Berat kasur
Daya Tahan Kerusakan
Jumlah +
Jumlah 0
Jumlah Nilai akhir
Peringkat

0
0
2
4
-4
6

+
2
0
4
-2
3

+
2
2
2
0
2

+
+
4
2
0
4
1

Lanjutkan ?

Tidak

Tidak

Tidak

Ya

+
2
0
4
-2
4
Tida
k

0
0

0
3
3
-3
5

0
0

Tidak

6.2 Analisa Konsep Terpilih


Hasil dari pendekatan Pugh Matrix menyatakan bahwa konsep yang utama dipilih
adalah konsep ke-4 dimana memiliki beberapa kelebihan dari produk referensi yang
sudah ada. Konsep ke-4 menggunakan bentuk kasur persegi panjang dengan jenis
dapat dilipat sehingga minimalis dan tidak memakan tempat. Kelebihan konsep ke-4
ini dibanding konsep referensi terdapat pada bahannya. Bahan kasur pada konsep ke4 ini menggunkaan Latex yang memiliki keunggulan dibanding bahan lain. Keunggulan
kasur berbahan latex adalah kenyamanan saat digunakan, bersifat hypo allergenic dan
breathable, dapat mengurangi titik-titik tekan pada permukaan tubuh, serta lebih
tahan lama. Sehingga didapatkan konsep akhir yaitu kasur yang memiliki bentuk
persegi panjang dengan bahan latex serta jenis kasur dapat lipat.

Tugas Besar Perancangan Produk


BAB VII
PENGUJIAN KONSEP
7.1 Metode Pengujian Konsep
Setelah didapat konsep terpilih langkah berikutnya dilakukan pengujian konsep
pada beberapa konsumen untuk mengetahui dan menilai dalam membeli produk yang
telah dikembangkan. Metode yang digunakan adalah penyebaran kuesioner pengujian
konsep kepada 20 responden dengan segmentasi mahasiswa.
7.2 Kuesioner Pengujian Konsep
Berikut ini merupakan kuisioner yang berhubungan dengan pengujian konsep dari
produk kasur lipat minimalis dan praktis beserta hasil pengisian kuisioner (terlampir).

Tugas Besar Perancangan Produk


SURVEY PENGUJIAN KONSEP KEBUTUHAN PELANGGAN TERHADAP KASUR
LIPAT MINIMALIS

IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Usia :

Jenis Kelamin
Pekerjaan

:
:

Pada saat ini kami sedang mengadakan penelitian terkait dengan identifikasi kebutuhan
pelanggan terhadap produk kasur lipat minimalis. Kami sangat menghargai kejujuran Anda dalam
mengisi kuisioner ini. Terimakasih atas partisipasi Anda untuk mengisi kuisioner ini.
1. Apakah anda merasa kurang puas dengan kasur yang ada sekarang?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah ukuran kasur yang anda milki sesuai dengan ukuran kamar tidur anda?
a. Ya
b. Tidak
3. Apakah anda memerlukan kasur yang minimalis dan praktis?
a. Ya
b. Tidak
Berikut adalah sedikit penjelasan mengenai detail produk kami:
(Kasih gambar) kasur yang kami buat memiliki bentuk yang bisa dilipat, dimana kasur ini kami
khusukan untuk konsumen yang memiliki kamar tidur yang minimalis. Kasur yang akan kami buat
berbahan latex dan bentuk headboard adalah persegi panjang dengan cekungan di sudutnya, dan
bentuk kasur lipat.
4. Jika produk ini berkisar harga Rp.200.000,- sampai dengan Rp.500.000,- dan dijual ditoko
meubel terdekat. Bagaimana peluang anda untuk membeli produk dalam satu tahun mendatang?
a. Saya pasti akan membeli kasur lipat minimalis ini
b. Saya mungkin akan membeli kasur lipat minimalis ini
c. Saya mungkin atau tidak akan membeli kasur lipat minimalis ini
d. Saya mungkin tidak akan membeli kasur lipat minimalis ini
e. Saya pasti tidak akan membeli kasur lipat minimalis ini.
5. Menurut anda bagaimanakah produk kami? Dan apa yang harus diperbaiki terhadap produk
kami?
...............................................................................................................................................
7.3
Analisis Hasil Kuesioner
................................................................................................................................................

Dari hasil kuisioner yang telah disebarkan kepada 20 responden didapatkan data
rekapan sebagai berikut.
Tabel 7.1 Rekapitulasi Jawaban Responden
Jumlah
Jumlah
Responden
Responden
Menjawab
Menjawab
Ya
Tidak
Responden yang
kurang puas dengan
7
13
kasur yang dimiliki
Ukuran kasur sesuai
12
8
dengan kamar tidur
Memerlukan kasur
16
4
yang minimalis dan

Tugas Besar Perancangan Produk


prkatis

Kemungkinan
membeli produk
lampu tidur

Pasti
membeli

Mungkin
membeli

Mungkin
tidak
membeli

Pasti
tidak
membeli

12

Hasil kuisioner dapat dinyatakan bahwa rata-rata pelanggan puas dengan kasur
yang dimiliki saat ini. Umumnya kasur yang digunakan sudah sesuai dengan ukuran
kamar tidur mereka akan tetapi sebagian responden merasa kurang puas dengan kasur
yang mereka gunakan saat ini, oleh sebab itu mereka memerlukan kasur dengan
bentuk minimalis dan praktis saat digunakan. Kemungkinan responden untuk membeli
produk kasur minimalis dan praktis ini berkisar 80% karena hasil kuisioner menyatakan
bahwa responden pasti atau mungkin membeli produk ini. Namun terdapat beberapa
masukan dari responden agar kasur memiliki fungsi lain seperti bisa dijadikan sofa
maupun meja. Dari hal-hal tersebut dapat disimpulkan jika potensi penjualan dari
produk Kasur minimalis dan praktis cukup baik.
Berikut merupakan perhitungan peramalan penjualan peniris minyak dengan rumus:
Q=NxAxP
Keterangan:
N = nilai koresponden yang pasti membeli
A = perkalian nilai koresponden yang mungkin tidak akan membeli dengan yang
mungkin
membeli
Cdef = pembagian antara jumlah koresponden yang pasti membeli dengan jumlah
keseluruhan koresponden
Fdef =jumlah koresponden yang pasti membeli
Cprob = pembagian antara jumlah koresponden yang mungkin membeli dengan jumlah
keseluruhan koresponden.
Fprob = jumlah koresponden yang mungkin membeli
P = hasil penjumlahan dari perkalian antara Cdef dengan Fdef dan Cprob dengan Fprob
Diketahui perhitungan:
N = 12 unit
A = 4 x 4 =16
=12/20 = 0.6
Fdef = 12
Cprob = 4/20=0.2
Fprob = 4
P = Cdef x Fdef + Cprob x Fprob
= 0.6 x 12 + 0.2 x 4
= 7.2+4.8
= 12
Peluang produk akan dibeli:
Q=NxAxP
= 12 x 16 x 12
= 2304
Dari hasil perhitungan Q (forecasting sales) dapat disimpulkan bahwa dengan desain
dan harga produk yang ditawarkan, produk kasur minimalis dan praktis dapat dijual
2304 unit per tahun.

Tugas Besar Perancangan Produk

Tugas Besar Perancangan Produk


BAB VIII
ARSITEKTUR PRODUK
8. Arsitektur Produk
Pada arsitektur produk, perlu diketahui material apa saja yang dibutuhkan pada
produk. Untuk mengetahui material, dapat dilihat pada skema produk yang terdapat
dalam BOM (Bill of Material) Tree sebagai berikut:

Gambar 8.1 BOM tree produk kasur


Berikut ini merupakan arsitektur dari produk yang kami buat dari konsep yang telah
dipilih menggunakan PUGH matrix.

Gambar 8.2 Arsitektur Produk


Arsitektur dari kasur lipat ini menggunakan konsep modularitas, dimana disusun
dari bermacam subsistem, yaitu sisi atas kasur lipat, terdapat kancing kemudian modul
selanjutnya yaitu sisi tengah kasur lipat, terdapat juga kancing agar menarik dan antara

Tugas Besar Perancangan Produk


lipatan terdapat jarak antar bahan kasur sebesar 3 cm. Dilanjutkan dengan sisi bawah
kasur lipat yang direntangkan sehingga posisi kepala pada saat tidur ada di posisi ini.
Material yang digunakan disesuaikan secara ergonomis. Material penyusun kasur
lipat dipilih berdasarkan yang paling menunjang segi kenyamanan. Bahan yang
digunakan juga merupakan material lateks yang dimana material lateks lebih baik
dibanding material-material yang dipakai untuk kasur, dan dilengkapi material katun
untuk lapisan kasurnya yang berfungsi menyerap panas, dengan maksud memenuhi
konsep material yang telah dijelaskan diatas sehingga apabila semua material
disatukan akan menjadi produk yang harganya ramah terhadap masyarakat yang
sangat memerlukan kasur lipat ini.
Konsep yang dipakai ialah konsep terpilih dengan analisa menggunakan matrix
PUGH yakni berupa konsep kasur berbentuk persegi panjang dengan bahan yang
digunakan adalah Latex yang berkualitas. Jenis kasurnya adalah kasur lipat, sehingga
kasur menjadi minimalis dan mudah dalam pengaturan posisinya.

Tugas Besar Perancangan Produk


BAB IX
PRODUK INDUSTRIAL
9.1 Analisis Aspek Ergonomi
Ergonomi sangat dibutuhkan pada saat merancang produk agar nyaman dan aman
ketika produk tersebut digunakan oleh manusia. Berikut ini adalah analisis kebutuhan
yang ditinjau dari aspek ergonomi.
Tabel 9.1 Analisis Aspek Ergonomi
Kebutuhan
Level Kepentingan
Penjelasan Singkat
Mudah
Desain dan bentuk dari
digunakan
kasur minimalis dan praktis
ini tidak rumit dan mudah
untuk
digunakan
tanpa
aturan-aturan khusus dalam
menggunakannya.
Dimensi
Dimensi yang dimiliki kasur
kasur yang
ini memiliki dimensi yang
sesuai untuk
sesuai
dengan
dimensi
pengguna
tubuh manusia, terlebih ada
keuggulan
ukuran
bisa
disesuaikan
dengan
kebutuhan (bisa single bed
bisa tarik).
Berbahan
Bahan terbuat dari latex
aman
dan
yang berkualitas bagus, serta
empuk
empuk saat digunakan untuk
tidur,
sehingga
bisa
memberikan rasa nyaman
bagi penggunanya.
Keterangan level kepentingan:
Tidak begitu penting
=03
Penting
=46
Sangatlah penting = 7 - 10
9.2 Analisis Aspek Estetika
Dalam memberikan estetika pada suatu produk juga memerlukan pertimbangan
sehingga estetika produk nantinya tidak akan berlebihan dan dapat merusak atau
menutupi fungsi dari produk itu sendiri.

Kebutuhan
Material
dasar

Tabel 9.2 Analisis Aspek Estetika


Level Kepentingan
Penjelasan Singkat
Material terbuat dari latex
yang berkualitas dan empuk
yang dapat memberikan
kenyamanan untuk tidur.

Tugas Besar Perancangan Produk


Kombinasi
warna

Desain yang
sederhana

Fungsi
tambahan
yang menarik

Kasur menggunakan warnawarna yang netral sehingga


kasur terlihat kalem dan
memberikan rasa nyaman
saat digunakan.
Kasur memiliki desain yang
sederhana dengan bentuk
dapat
dilipat
sehingga
ukuran
bisa
menjadi
minimalis.
Fungsi
tambahan
pada
kasur memiliki desain yang
sederhana namun menarik
dengan ukuran minimalis
yang dapat diatur sesuai
kebutuhan.

Keterangan level kepentingan:


Tidak begitu penting
=03
Penting
=46
Sangatlah penting = 7 10
9.3 Rencana Packaging
Dalam pengemasan produk kasur ditempatkan pada tas bening yang sesuai
dengan ukuran produk kasur minimalis. Desain tas bening juga dibuat menarik agar
membuat konsumen tertatik untuk membeli. Selain itu, pada kemasan disediakan buku
kecil yang berisi petunjuk penggunaan kasur minimalis dan praktis.
9.4 Estimasi Harga Jual dan BEP
Break Event Poin (BEP) atau analisis titik impas merupakan salah satu analisis
dalam ekonomi teknik yang sangat popular digunakan terutama pada sektor-sektor
industri yang padat karya (Pujawan, 2008:131).
Menurut Pujawan (2008:132) ada tiga komponen biaya yang dipertimbangkan
dalam analisi ini yaitu sebagai berikut:
1. Biaya-biaya tetap (fixed cost) yaitu biaya-biaya yang besarnya tidak dipengaruhi
oleh volume produksi. Adapun dalam pembuatan produk masker hat yang
termasuk dalam fixed cost adalah biaya peralatan.
2. Biaya-biaya variabel (variabel cost) yaitu biaya-biaya yang besarnya tergantung
terhadap volume produksi. Dalam pembuatan produk masker hat ini yang
termasuk dalam variabel cost adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung.
3. Biaya total (total cost) adalah jumah dari biaya-biaya tetap dan biaya-biaya
variabel.
Bila dimisalkan X adalah volume produk yang dibuat, dan c adalah ongkos variabel
yang terlibat dalam pembuatan satu buah produk maka ongkos variabel untuk
membuat x buah produk adalah:
=
Karena ongkos total adalah jumlah dari ongkos-ongkos tetap dan ongkos-ongkos
variabel maka berlaku hubungan:
= + = +
Dimana:

Tugas Besar Perancangan Produk


TC : ongkos total untuk membuat X produk
FC : ongkos tetap
VC : ongkos variabel untuk membuat X produk
c : ongkos variabel untuk membuat satu produk
Dalam analisi titik impas selalu diasumsikan bahwa total pendapatan (total
revenue) diperoleh dari penjualan semua produk yang diproduksi. Bila harga satu buah
produk adalah p maka harga X buah produk akan menjadi total pendapatan, atau:
=
Dimana:
TR
: total pendapatan dari penjualan X buah produk
P
: harga jual per satuan produk
Titik impas akan diperoleh apabila total ongkos-ongkos yang terlibat persis sama
dengan total pendapatan, yaitu:
=
Atau
= +
= /

Tugas Besar Perancangan Produk


Tabel 9.3 Daftar Biaya Variabel dan Biaya Tetap
No.
Biaya pengeluaran untuk 100 produk kasur
Total biaya
minimalis dan praktis
1
Variabel cost
Latex 200x120 cm
Rp. 10.000.000, 00
Biaya tenaga kerja
Rp. 1.000.000, 00
Sarung kasur
Rp. 2.000.000, 00
Benang
Rp. 250.000, 00
Jarum
Rp. 50.000, 00
Total
Rp. 13.300.000, 00
2
Fixed cost
Listrik
Rp. 1.000.000, 00
Mesin jahit
Rp. 5.000.000, 00
Total
Rp. 6.000.000, 00
Total Biaya
Rp. 19.300.000, 00
Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai variabel cost dari 100 produk kasur adalah Rp.
13.300.000,00 sehingga total cost yang dihasilkan yaitu:
= +
TC = . 6.000.000, 00 + . 13.300.000, 00
C = Rp. 19.300.000, 00
Laba yang diharapkan adalah 30% dari biaya produksi. Maka estimasi laba yang
diharapkan sebesar 30% x Rp. 19.300.000,00= Rp. 5.790.000,00. Jadi estimasi harga
jualnya yaitu:
Biaya per produk = TC : jumlah produk
= 19.300.000 : 100
= Rp 193.000,00
Keuntungan yang diinginkan dari produk kasur lipat minimalis ini adalah 40% dari
biaya per produk, sehigga keuntungannya adalah 40% x Rp 193.000= Rp 77.200,00.
Jadi harga jual tiap unit produk adalah Rp 193.00,00 + Rp 77.200,00= Rp 270.200,00

Tugas Besar Perancangan Produk


BAB X
PROTOTYPE
10. Prototype
Berikut merupakan gambaran produk jadi prototype dari produk kasur lipat yang di
desain berbentuk modular yaitu dapat dipisahkan menjadi part part yang memiliki
fungsional masing masing.
Tabel 10.1 Prototype Kasur Lipat
Jumla
No Nama
Fungsi
Gambar
h

1.

Lateks

Sebagai bahan utama


kasur

2.

Katun

Lapisan tersebut
berfungsi menyerap
panas

3.

Tali

Berfungsi sebagai
pengikat saat kasur
dilipat agar tidak
mudah terbuka

4.

Lipatan
atas
kasur

Sebagai lipatan
pertama

5.

Bagian
tengah
kasur

Sebagai lipatan tengah

6.

Bagian
lipatan
bawah

Sebagai lipatan ketiga

Produk yang dikembangkan merupakan produk platform dengan perbaikan produk


berdasarkan HOQ dan Matriks Pugh diperoleh dari konsep, yang berdesain memiliki
bentuk Kasur yang bisa dilipat sehingga memberi kesan minimalis dan menghemat
tempat serta mudah dipindahkan, produk menggunakan bahan lateks dan dilapisi
dengan katun sehingga nyaman. Selain itu, pada sisi tertentu dipasang kancing agar

Tugas Besar Perancangan Produk


menarik dan menaikkan nilai estetika kasur lipat itu. Pengguna dapat dengan mudah
melipat Kasur itu karena memang sudah ada jarak antar bahan sebagai pola
lipatannya.

Anda mungkin juga menyukai