: Alan Kurniawan
No. Reg
: 535127284
inovatif)
Talenta (konsep produk, gambar, model, Komputer)
Partisipatif (konsep pemecahan masalah, rencana dan review,
mengambil keputusan)
Speak Up (mampu mengutarakan pendapat)
Open Mind (mampu menerima perubahan dan masukan)
Bab 2
1. Jelaskan kebijakan yang dapat ditempuh dalam mengembangkan
produk ditinjau dari konteks PLC !
Jawab :
PLC dapat diperpanjang dengan inovasi dan repositioning.
Banyak contoh perusahaan yang berhasil memperpanjang PLC
negative.
Profit/Loss, menggambarkan perbedaan antara pendapatan total
dan biaya total pada setiap titik waktu.
lingkungan)
Communicable (mudah dipahami)
produk tersebut.
Perhatian (interest), yaitu konsumen terdorong untuk mencari
genetic strategies.
8. Jelaskan macam macam strategi perancangan produk !
Jawab :
Rapid Skimming Strategy, strategi ini dilaksanakan dengan
jalan menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh laba
kotor per unit sebanyak mungkin, serta dengan melakukan
promosi yang gencar untuk meyakinkan konsumen tentang
lainnya).
Repetition (visi akan dapat meresap dan dipahami secara
mendalam biasanya setelah para pegawai mendengar visi
tersebut berkali-kali).
Leadership by example (mengomunikasikan visi akan lebih
efektif jika dilakukan dengan adanya kesamaan antara perkataan
perusahaan.
Penentuan Sasaran Pasar, Perusahaan dapat berusaha
melayani pasar secara keseluruhan ataupun melakukan
segmentasi. Dengan demikian alternatif yang dapat dipilih
adalah produk standar, customized product, maupun produk
Bab 3
1. Jelaskan alasan mengapa keputusan penggunaan desain harus
menggunakan insinyur desain !
Jawab :
Kualitas suatu keputusan tidak bergantung pada situasi tertentu,
tetapi lebih pada proses pembuatan keputusan yang digunakan.
Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem pendukung pembuatan
keputusan yang komprehensif untuk perancangan.
2. Jelaskan tahapan pemunculan ide dalam pengembangan produk !
Jawab :
Quality Function Deployment: menerjemahkan keinginan
tunable technology.
Theory of Inventive Problem Solving: sebuah koleksi tool yang
didapatkan dari menganalisis literature yang berguna untuk
membangkitkan pemecahan yang inovatif terhadap masalah
teknis.
Design of Experiment: Eksperimen faktorial penuh dan faktorial
parsial dapat mengetahui efek dari beberapa parameter secara
serentak.
Competitive Technology Assessment: melakukan benchmark
terhadap sifat Robustness dari teknologi pengembangan internal
dan eksternal.
Pugh Concept Selection Process: yaitu mengumpulkan dan
menyajikan informasi dari suatu tim expert, dengan
membandingkan beberapa keunggulan dan mutu dari berbagai
konsep dan mengembangkan konsep tersebut hingga didapatkan
konsep yang superior.
Bab 4
1. Apa yang dimaksud dengan positioning produk ?
Jawab :
Positioning adalah tindakan merancang tawaran dan citra
perusahaan sehingga menempati suatu posisi yang terbedakan
(di antara pesaing) di dalam benak pelanggan sasaran.
2. Apa yang dimaksud dengan segmentasi pasar ?
Jawab :
kebutuahan tersebut.
Evaluasi Alternatif
Tahap dari proses keputusan membeli, yaitu ketika konsumen
menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif
tertentu.
Mudah Diperbaiki (reparability), ukuran kemudahan untuk
memperbaiki produk ketika produk itu rusak atau gagal.
karekteristik persona.
Pengaruh Lingkungan, lingkungan pembelian konsumen
ditunjukan oleh : (1) Budaya (norma kemasyarakatan, pengaruh
kedaerahan atau kesukuan); (2) Kelas sosial (keluasan grup
sosial ekonomi atas harta milik konsumen); (3) Grup tatap muka
(teman, anggota keluarga, dan grup referensi); (4) Faktor
menetukan yang situasional (situasi dimana produk dibeli,
Bab 5
1. Jelaskan bagaimana Anda dapat membangkitkan kreativitas dalam
mencari ide perancangan produk !
Jawab :
Belajar dari buku kreativitas ataupun dari orang lain
Mengikuti Pelatihan kreativitas
Investigasi atau mencari informasi
2. Jelaskan bagaimana cara kerja terknik kreativitas SKAMPER, berikan
juga ilustrasi contoh kasus !
Jawab :
SKAMPER adalah checklist pertanyaan pemacu ide yang
membantu Anda memikirkan perubahan macam apa saja yang
bisa Anda buat pada produk yang sudah ada untuk menciptakan
yang baru. Anda bisa menggunakan perubahan berikut baik
sebagai masukan atau sebagai titik awal untuk proses berpikir
lateral.
3. Jelaskan bagaimana analisis SWOT dapat melakukan analisis
kebutuhan terhadap pengembangan produk !
Jawab :
Analisis SWOT adalah intrumen perencanaan strategi yang
klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan
kelemahan dan kesempatan eksternal dan ancaman, instrumen
ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara
terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Intrumen ini
menolong para perencana apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa
saja yang perlu diperhatikan oleh mereka.
4. Buatlah kasus pengembangan produk dengan menggunakan metode
QFD !
Jawab :
Bab 6
1. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan produk menjadi gagal ?
Jawab :
Identifikasi masalah produk lama yang kurang tepat
Kurangnya ide-ide yang masuk
Pemilihan ide yang kurang tepat
Kekurangan-kekurangan dalam produk tersebut
Pengenalan produk baru yang kurang efektif
Biaya pengembangan yang lebih tinggi dari yang diperkirakan
Adanya reaksi pesaing
Waktu peluncuran yang tidak tepat
Pelayanan purnajual yang kurang baik
2. Jelaskan 3 jenis metode kreatif !
Jawab :
Metode penghalusan puncak ke dasar (top-down), dimana
prototipe merupakan suatu abstraksi yang penting, berarti sudah
adanya suatu gambaran utuh dari pemecahan, hanya tinggil
melakukan penghalusan. Metode ini sesuai untuk memecahkan
masalah dalam perencanaan rutin.
mengenai sasaran.
Penelaran didasarkan kasus (case-based), mengandalkan kasus
sebelumnya bagi suatu problema baru. Kasusnya bisa berupa
produk secara utuh, yang kemudian digeneralisasikan, sebagai
masukan bagi pemecahan baru. Metode ini sesuai untuk
perancangan inovatif.
yang efektif.
The System P-Diagram: suatu model yang tangguh untuk
menggambarkan dan menggolongkan berbagai parameter yang
noise ratio.
Crossed Array Experiment: sebuah perancangan eksperiman
khusus dengan cara memanfaatkan interaksi antara faktor
kendali dan faktor derau sehingga membuat sistem lebih
tangguh.
loops.
Loss function-Based Process Control: pengurangan terhadap
seluruh biaya produksi termasuk biaya per unit, biaya inspeksi,