Anda di halaman 1dari 4

IDENTIFIKASI PELUANG USAHA BARU

ANGGOTA KELOMPOK I

NADIA (02000125)
YATINI (02000115)
M. REZA (02000107)
A. Orientasi Lingkungan Internal dan Eksternal
Keingintahuan dan minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang orientasi Eksternal, dan
sedangkan Orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya-sumber daya pribadi untuk
mengidentifikasi peluang venture baru.
Orientasi lingkungan Internal didapat dari:
Tiga Tahap penggunaan sumber daya internal yaitu:
1. Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang perlu
dipecahkan
2. Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya
berhubungan dengan konsep dan masalah-masalahnya
3. Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-
masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekkan

Orientasi Lingkungan Eksternal didapat dari:


1. Konsumen
Pemakaian barang dan/atau jasa untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain dan
makhluk hidup lain, memenuhi kebutuhan mereka yang mungkin belum terpenuhi oleh
produk/jasa yang telah ada.
contohnya: kita tahu bahwa konsumen menginginkan adanya jasa pendidikan untuk anak-anak
yang dibuat secara customize /khusus.
2. Perusahaan yang sudah ada
Melakukan pengamatan terhadap usaha-usaha yang kira-kira bisa diterima oleh pasar dan
melakukan modifikasi atas usaha tersebut sehingga punya keunggulan yang lebih.
contohnya: kita tahu bahwa batik ternyata sedang digemari oleh masyarakat, maka kita bisa
membuka usaha toko atau produsen batik, tetapi dengan penambahan value tertentu (merek atau
rancangan yang menarik). Perlu diingat, meskipun kita seakan-akan mencontoh dari usaha yang
telah ada, kita tetap harus tunduk dengan aturan yang berlaku, misalnya aturan tentang hak paten.
3. Saluran distribusi
5 Lokasi kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah
penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga penggunanya sesuai dengan
yang diperlukan.
Mendapatkan ide usaha/produk baru dari saluran distribusi karena merekalah yang
langsung berhubungan dengan konsumen sehingga biasanya lebih paham tentang keinginan
konsumen.
Contohnya: saat ini kita sudah memproduksi keripik yang dititipkan ke warung-warung
(warung di sini termasuk saluran distribusi), maka kita bisa meminta masukan dari si pemilik
warung, kira-kira jenis jajanan apalagi yang disukai oleh konsumen
4. Pemerintah
Ide usaha bisa di dapat dari berbagai macam peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Contohnya: pemerintah mengeluarkan larangan ekspor rotan mentah, maka kita bisa mendirikan
usaha pengolahan rotan. Dengan adanya larangan peraturan yang dibuat pemerintah tersebut
memacu kita untuk berwirausahaan dan peranan pemerintah juga diperlukan
5. Penelitian dan Pengembangan
usaha baru seringkali didapat dari hasil penelitian dan pengembangan yang berhasil
menemukan produk baru.
Contohnya: kita berhasil menemukan cara untuk membuat brownies yang enak dari ubi, maka
kita bisa mengembangkan penemuan tersebut sebagai usaha baru

B. Sumber Gagasan Bagi Produk dan Jasa Baru


sumber gagasan bagi produk dan jasa baru meliputi:
a. Kebutuhan akan sumber penemuan
b. Hobi atau kesenangan pribadi
c. Mengamati kecenderungan-kecenderungan
d. Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
e. Mengapa tidak terdapat ?
f. Kegunaan lain dari barang-barang biasa
g. Pemanfaat produk dari perusahaan lain

C. Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk


Dalam proses perencanaan dan pengembangan produk ada beberapa tahapan.
Diantaranya adalah:
a. Tahap Gagasan
Proses pengembangan produk baru berawal dari pencarian ide. Ide produk baru dapat
berasal dari sejumlah sumber, misalnya departemen riset dan pengembangan, konsumen,
ilmuwan, pesaing, karyawan (terutama wiraniaga), anggota saluran distribusi (distributor), dan
manajemen puncak. Biasanya gagasan yang muncul dari sisi teknologi pemisahaan cenderung
akan dirunuskan dalam technological terms (misalnya, gagasan mobil baru didasarkan pada
desain yang diperbaiki untuk aerodinamis) atau karakteristik fisik (seperti ponsel baru yang lebih
ringan dan kecil). Bila gagasan berasal dari konsumen atau distributor, kecenderungannya adalah
bahwa ide tersebut dijabarkan dalam konteks manfaat pemecahan masalah (misalnya, koper atau
tas yang dapat mudah dimasukkan ke dalam overhead compartment di pesawat). Oleh sebab itu,
konsep produk baru harus dinyatakan dalam dua aspek:
 spesifikasi manfaat yang bakal diterima oleh para pelanggan potensial
 definisi atribut fisik atau teknologi yang dapat menghasilkan manfaat-manfaat tersebut.
b. Tahap Konsep
Tahap penyaringan ide terdiri atas sejumlah aktivitas yang dirancang untuk mengevaluasi
suatu konsep produk baru. Konsekuensinya, akan ada banyak konsep baru yang dieliminasi
dalam tahap ini. Setidaknya, informasi yang diperoleh dalam tahap penyaringan dapat membantu
pihak manajamen untuk:
 memproyeksikan tingkat permintaan potensial,
 mengidentifikasi peluang keberhasilan produk,
 memperkitakan tingkat kanibalisasi
c. Tahap Pengembangan Produk
Ide-ide yang menarik harus disempurnakan menjadi konsep produk yang dapat diuji. Ada
perbedaan antara ide produk, konsep produk, dan citra produk. Yang dinamakan ide produk
adalah produk yang mungkin ditawarkan perusahaan ke pasar. Konsep produk merupakan versi
yang lebih rinci dari suatu ide yang dinyatakan dalam istilah yang dimengerti konsumen.
Sedangkan citra produk ialah gambaran khusus yang diperoleh konsumen mengenai produk yang
masih potensial ataupun yang sudah aktual.
Pengembangan produk merupakan upaya teknis yang mengubah suatu konsep menjadi produk
nyata (working product).
d. Tahap Uji Pemasaran
Tujuan tahap ini adalah untuk:
1. memberikan penilaian yang lebih rinci mengenai peluang sukses produk baru,
2. mengidentifikasi penyesuaian-penyesuaian akhir yang dibutuhkan untuk produk, dan
3. menetapkan elemen-elemen penting dalam program pemasaran yang akan digunakan untuk
memperkenalkan produk di pasar.
e. Tahap Komersialisasi
Tahap komersialisasi menyangkut perencanaan dan pelaksanaan strategi peluncuran
(launching strategy) produk baru ke pasar.

D. kegagalan dalam memilih peluang bisnis baru


adapun sebab-sebab kegagalan dalam memilih peluang bisnis:
1. kurangnya objektifitas.
2. kurangnya kedekatan dengan pasar.
3. pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai.
4. diabaikannya kebutuhan finansial.
5. kurangnya diferensiasi produk.
6. pemahaman terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai.
7. Peluncuran usaha baru.

Anda mungkin juga menyukai