PENDAHULUAN
Perancangan produk adalah suatu proses yang selalu terkait dengan aktivitas
produk, mulai dari konsep hingga produk yang sudah siap diproduksi. Produk sendiri
keinginan dan kebutuhan. Produk mencakup objek fisik, jasa, orang, tempat,
organisasi dan gagasan. Perancangan produk adalah kegiatan awal dari suatu
rangkaian kegiatan dalam proses pembuatan produk. Dalam tahap perancangan dibuat
menyusul. Dalam hal ini perancangan produk sangat penting untuk dapat bersaing
untuk dapat memastikan bahwa ide produk dapat diubah menjadi produk yang bisa
merupakan hasil karya keteknikan atau hasil perancangan, pembuatan dan kegiatan
teknik lainnya yang terkait. Untuk itu agar perusahaan tetap bisa bersaing dengan
perusahaan lain produk yang dihasilkan harus mempunyai perbedaan atau inovasi
mencapai atau mendekati suatu tujuan rencana secara sistematis dan teratur. Salah
satu metode yang dapat digunakan adalah metode Quality Function Deployment
(QFD). Metode QFD pertama kali ditemukan oleh Yoji Akao di Jepang pada 1966.
secara jelas kebutuhan dan harapan pelanggan atau konsumen. Metode ini berfokus
pada kepuasan dari konsumen yang dimana untuk mengetahui kepuasan konsumen
dapat dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner. Hasil dari kuesioner tersebut
Pada praktikum kali ini, praktikan membuat produk Advance dari meja dengan
menggunakan alat bahan yaitu kayu, triplek, paku, pilox atau cat dan bahan yang
lainnya. Produk yang dibuat adalah meja yang diberi nama MANGAN (Meja Khas
Lamongan) dengan ditambahkan inovasi 4 saku di bagian salah satu sisi meja dan
terdapat tempat minum di salah satu sisi lainnya. Keunggulan dari produk meja ini
adalah ergonomis saat digunakan, adanya 4 saku di salah satu sisinya memudahkan
untuk meletakkan barang barang dan juga terdapat tempat minum yang
permintaan konsumen ?
1. Data yang diolah berdasarkan 100 responden yang telah mengisi kuesioner oleh
peneliti.
2. Metode penelitian yang digunakan hanya metode Quantity Function Deployment
(QFD).
3. Produk yang dinilai oleh responden hanya terbatas pada meja dengan inovasi
saku di salah satu sisi dan juga tempat minum di sisi lainnya.
1.5 Asumsi-Asumsi
2. Asumsi bahwa hasil pengolahan data House of Quality (HOQ) telah sesuai
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dari
sistematika penulisannya.
Bab ini berisi tentang teori-teori yang dapat digunakan untuk melakukan
Bab ini berisikan tentang pengumpulan data praktikum antara lain langkah-
Bab ini berisi tentang pengolahan data yang sudah didapatkan dari bab
(HOQ).
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil pembahasan serta saran saran
yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
persegi dengan ukuran meja yaitu sebesar 50 cm x 50c m x 38,5 cm. Meja Khas
membuat meja ini kokoh dan tahan lama. Meja ini cocok untuk digunakan sehari-
hari karena ukurannya yang ergonomis. Meja ini juga dilengkapi dengan
memiliki inovasi 4 saku yang terbuat dari kain di satu sisi meja untuk meletakkan
barang dan di sisi lainnya terdapat tempat minum yang mempermudah peletakan
agar meja tetap luas ketika digunakan. Meja ini dirancang begitu kokoh, sehingga
mendapatkan, dan menciptakan hal-hal baru yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Merancang dapat yang benar-benar produk baru atau pengembangan dari produk yang
sudah ada, sehingga mendapatkan peningkatan kinerja dari produk tersebut (Jakaria &
sebuah produk berdasarkan model bentuk, ukuran, dan warna tertentu. Produk yang
diciptakan memiliki nilai jual dan kegunaan untuk konsumen pada pasar penjualan
yang di targetkan. Seiring perjalanan waktu konsumen dapat saja berpindah atau
mengonsumsi produk lain maka dari itu perusahaan harus dapat mempertahankan
konsumen dalam persaingan pasar. Upaya yang dapat dilakukan salah satunya dengan
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta peningkatan kualitas pada produk
Kualitas produk merupakan salah satu hal utama yang diperhatikan dalam
daya saing produk yang utama memberi kepuasan kepada konsumen yang melebihi
atau paling tidak sama dengan kualitas produk dari pesaing. Sebelum mengetahui
pengertian kualitas produk kita harus mengetahui pengertian produk terlebih dahulu
(Santoso, 2019). Kualitas produk merupakan salah satu faktor penentu kepuasan
konsumen karena kualitas produk yang baik akan menciptakan, mempertahankan dan
ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.
Ada hubungan yang erat antara penentuan kualitas dan kepuasan Konsumen.
Konsep kualitas produk telah menjadi faktor yang sangat dominan terhadap
keberhasilan organisasi, baik organisasi profit maupun non profit, karena apabila
konsumen merasa bahwa kualitas produk yang diterimanya baik atau sesuai harapan,
maka akan merasa puas, percaya dan mempunyai komitmen menjadi konsumen yang
loyal. Kualitas memberikan suatu dorongan kepada konsumen untuk menjalin ikatan
yang kuat dengan perusahaan. Kualitas produk merupakan kemampuan dari suatu
pasar. Oleh karena itu, salah satu atribut produk yang memiliki peranan besar dalam
pemasaran menjadi penting bagi suatu perusahaan dalam rangka menarik minat
Karena desain dapat memberikan bentuk dan fungsi pada produk yang dapat menjadi
Desain produk dapat dikatakan baik atau layak diperjual belikan dapat dinilai
dari segi tampilannya yang menarik. Selain tampilan setiap fitur dari produk tersebut
harus dapat berjalan dengan baik dan normal. Fungsi dari produk tersebut juga harus
sesuai digunakan sesuai dengan kegunaan dariproduk tersebut. Dan dari segi ketahanan
produk tersebut harus memiliki kualitas yang baik dari segi pengerjaan. Kemasan juga
membutuhkan suatu produk, dan hal pertama yang akan dilihat adalah model atau
desain dari produk tersebut, lalu konsumen menggali informasinya, mencari referensi
produk merek lain dan mempertimbangkan produk mana yang dapat memuaskan
2 (dua) barang dan jasa. Produk barang yang dihasilkan adalah dari proses manufaktur.
Produk manufaktur yang dihasilkan dapat berupa produk jadi, setengah jadi,
disiplin ilmu. Para ahli di bidang marketing, design, dan produksi bergabung menjadi
satu tim yang utuh mengisi satu sama lain untuk menghasilkan rancangan produk yang
a. Trade off
Kondisi dimana kondisi di lapangan tidak sesuai dengan kondisi yang sudah
b. Dinamika
Dalam mengembangkan suatu produk harus siap dengan dinamika yang ada
berubah, kompetitor dengan produk baru, bahan baku harus diimpor, ekonomi
c. Detail
konsumen akan suatu produk manufaktur tertentu. Perusahaan harus cepat dan
Sukses tidaknya produk akan dipengaruhi oleh siklus hidup produk (product life
cycle).
e. Faktor Ekonomi
serta berkelanjutan.
dengan tingkat akurasi cukup tinggi dengan biaya terjangkau. Sehingga hal ini
membuat Kuesioner menjadi elemen yang cukup penting yang harus disusun dengan
baik dan akurat. Melalui penggunaan survei dapat dikumpulkan data kuantitatif dengan
media survei elektronik, surat elektronik, atau survei secara langsung face-to face.
Dalam melakukan riset yang efektif, berikut adalah kriteria desain yang harus
1) Supaya Responden dapat bekerjasama dan terlibat, Kuesioner harus menarik dan
spesifik yang ingin didapatkan. Pertanyaan tidak boleh lebih dari 20 kata, atau
3) Setiap satu pertanyaan harus langsung dijawab oleh reponden sehingga jawaban
lebih akurat.
4) Pertanyaan harus jelas dan mudah dimengerti. Tidak boleh ada frasa ambigu,
yaitu memiliki lebih dari satu makna. Penggunaan kata yang tidak tepat dapat
5) Kalimat yang digunakan dalam survei harus mudah dipahami oleh semua
survei. Hindari istilah teknis spesifik dari suatu bidang keilmuan yang membuat
6) Pertanyaan yang diberikan tidak boleh bias dan memberi pengaruh terhadap
jawaban responden. 83
7) Urutan pertanyaan juga dapat memberikan pengaruh terhadap jawaban dan hasil
riset. Sehingga perlu disusun dengan baik sehingga menarik minat responden
(Irawan, 2019)
Data yang telah dikumpulkan dengan metode kuesioner online berbasis situs
web. Pada tahap ini, data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara
perlu diproses sehingga data memiliki makna untuk menjawab masalah dan berguna
dilakukan melalui tahapan berikut. Bagian ini berisi pemrosesan data awal dan
pemrosesan data akhir. Pada tahap ini, data yang dikumpulkan melalui survei perlu
diproses sehingga respons yang diperoleh berkualitas tinggi, lengkap, jelas, singkat,
berikut. Pada tahap Editing, data yang dikumpulkan melalui kuesioner atau wawancara
perlu dibaca lagi untuk melihat apakah ada pertanyaan tentang jawaban responden.
keraguan data. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam mengedit data meliputi hal-
hal berikut.
2. Kejelasan penulisan. Pengumpulan data yang ditulis pada kuesioner harus dapat
dibaca.
oleh responden.
analisis.
Sebagai sebuah metode yang berorientasi pada kepuasaan konsumen, metode Quality
Function Deployment (QFD) juga dikembangkan oleh para ahli perancangan. Karena
dasar untuk perbaikan. Oleh karena itu, metode Quality Function Deployment (QFD)
dipakai secara luas dibidang pelayanan. Metode tersebut semakin aplikatif, karena
dalam jaman modern pemenuhan kepuasan konsumen menjadi tujuan utama dari
aktivitas di beberapa bidang, baik dalam pelayanan jasa dan barang, pembuatan produk
pengembangan produk menuerut para ahli dalam menulis pengertian dari metode
pengembang produk untuk dapat menetapkan dengan jelas semua keinginan dalam
bagaimana kebutuhan atau 109 persyaratan pelanggan baik dinyatakan secara langsung
maupun tidak dinyatakan. VOC ditangkap dalam berbagai cara, diantaranya adalah
pelanggan ini kemudian dirangkum dalam matriks perencanaan produk atau HOQ.
Matriks ini digunakan untuk menerjemahkan "apa" atau kebutuhan tingkat yang lebih
tinggi ke tingkat yang lebih rendah "bagaimana" - persyaratan produk atau karakteristik
hal ini merupakan sebuah setengah matrik persegi, terbagi sepanjang garis
diagonal dan berisikan tentang 45 derajat membentuk sebuah atap rumah dan
menafsirkan tim kerja secara objektif terhadap hubungan tiap aspek dan elemen
6) Bagian F berisikan mengenai Matrix Teknis (Technical Matrix), pada bagian ini
PENGUMPULAN DATA
Mulai
Perumusan Masalah
Tujuan Praktikum
Pengumpulan Data
Kuesioner
Kuesioner
Pengolahan data :
Menggunakan Quality Function Development (QFD)
B A
B A
Tidak
Validasi
Data
Ya
Selesai
1. Mulai
2. Studi Literatur
Studi literatur merupakan tahap pencarian referensi baik dari buku, jurnal
3. Studi Lapangan
Studi lapangan merupakan tahap untuk mengetahui kondisi nyata objek yang
akan diteliti.
4. Perumusan Masalah
5. Tujuan Praktikum
Tujuan Praktikum ini adalah agar praktikan dapat merancang sebuah produk
landasan arah bagi kegiatan penelitian sebelum sesuatu yang diteliti tersebut
terbukti kebenarannya.
7. Pengumpulan Data
8. Pengolahan Data
Pengolahan data adalah proses yang mengubah data mentah menjadi informasi
yang berguna dan mudah diterima untuk menjawab penelitian. Dalam tahap ini
sesuatu. Verifikasi juga bisa diartikan sebagai perbandingan dua atau lebih item,
Hasil dan pembahasan adalah output penelitian dalam praktikum ini. Dalam
tahapan ini terdapat hasil dari perhitungan yang dapat menentukan apakah
Kesimpulan dan saran adalah bagian penutup dari penelitian. Kesimpulan sendiri
bertujuan untuk menyimpulkan semua isi dari penelitian ini dan menjawab
12. Selesai
Selesai adalah langkah terakhir dari penelitian, dimana hal ini adalah tahap
variabel yang terdapat pada modul Perancangan Produk adalah sebagai berikut :
3.2.1 Variabel Terikat
Variabel terikat adalah suatu variabel yang dapat berubah karena pengaruh
variabel bebas. Dalam hal ini variabel terikatnya adalah metode Quality Function
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Dalam hal
ini variabel terikatnya adalah perancangan produk dan Voice of Customer (VOC).
Pada praktikum ini responden berjumlah 100 orang dengan umur 19-30 tahun.
Nama : ….
Usia : ….
1. Apakah Meja Khas Lamongan "Mangan" memiliki desain yang nyaman dilihat?
1 2 3 4 5
2. Dari desain yang kita tawarkan, apakah Meja Khas Lamongan "Mangan" cocok
1 2 3 4 5
sehari-hari ?
1 2 3 4 5
4. Apakah Meja Khas Lamongan "Mangan" memiliki inovasi yang menarik ?
1 2 3 4 5
5. Apakah Meja Khas Lamongan "Mangan" memiliki ukuran yang sesuai untuk
khalayak umum ?
1 2 3 4 5
6. Apakah Meja Khas Lamongan "Mangan" memiliki desain yang nyaman ketika
digunakan ?
1 2 3 4 5
7. Apakah Meja Khas Lamongan "Mangan" memiliki bentuk yang kokoh ketika
digunakan ?
1 2 3 4 5
8. Apakah Meja Khas Lamongan "Mangan" memiliki daya tahan yang lama ?
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
10. Apakah harga Meja Khas Lamongan "Mangan" sudah sesuai dengan kualitas yang
diberikan ?
1 2 3 4 5
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
1. Apakah Meja Khas Lamongan "Mangan" memiliki desain yang nyaman dilihat?
b. Tidak Setuju : 3%
c. Cukup Setuju : 7%
d. Setuju : 44%
Dari pertanyaan yang telah dijawab, hasil menunjukkan bahwa sebesar 46%
konsumen sangat setuju produk Meja Khas Lamongan "Mangan" memiliki desain yang
nyaman dilihat.
2. Dari desain yang kita tawarkan, apakah Meja Khas Lamongan "Mangan" cocok
b. Tidak Setuju : 3%
d. Setuju : 47%
konsumen setuju produk Meja Khas Lamongan "Mangan" cocok untuk semua
kalangan.
sehari-hari ?
b. Tidak Setuju : 0%
c. Cukup Setuju : 5%
d. Setuju : 48%
Dari pertanyaan yang telah dijawab, hasil menunjukkan bahwa sebesar 48%
kehidupan sehari-hari.
b. Tidak Setuju : 3%
c. Cukup Setuju : 5%
d. Setuju : 42%
Dari pertanyaan yang telah dijawab, hasil menunjukkan bahwa sebesar 50%
konsumen sangat setuju produk Meja Khas Lamongan "Mangan" memiliki inovasi
yang menarik.
5. Apakah Meja Khas Lamongan "Mangan" memiliki ukuran yang sesuai untuk
khalayak umum ?
b. Tidak Setuju : 4%
d. Setuju : 39%
Dari pertanyaan yang telah dijawab, hasil menunjukkan bahwa sebesar 39%
konsumen setuju produk Meja Khas Lamongan "Mangan" ukuran yang sesuai untuk
khalayak umum.
6. Apakah Meja Khas Lamongan "Mangan" memiliki desain yang nyaman ketika
digunakan ?
b. Tidak Setuju : 2%
d. Setuju : 45%
Dari pertanyaan yang telah dijawab, hasil menunjukkan bahwa sebesar 45%
konsumen setuju produk Meja Khas Lamongan "Mangan" memiliki desain yang
7. Apakah Meja Khas Lamongan "Mangan" memiliki bentuk yang kokoh ketika
digunakan ?
c. Cukup Setuju : 7%
d. Setuju : 44%
Dari pertanyaan yang telah dijawab, hasil menunjukkan bahwa sebesar 47%
konsumen sangat setuju produk Meja Khas Lamongan "Mangan" memiliki bentuk
8. Apakah Meja Khas Lamongan "Mangan" memiliki daya tahan yang lama ?
b. Tidak Setuju : 2%
d. Setuju : 38%
Dari pertanyaan yang telah dijawab, hasil menunjukkan bahwa sebesar 47%
konsumen sangat setuju produk Meja Khas Lamongan "Mangan" memiliki daya tahan
yang lama.
b. Tidak Setuju : 6%
c. Cukup Setuju : 8%
d. Setuju : 32%
konsumen sangat setuju produk Meja Khas Lamongan "Mangan" memiliki harga yang
ekonomis.
10. Apakah harga Meja Khas Lamongan "Mangan" sudah sesuai dengan kualitas
yang diberikan ?
b. Tidak Setuju : 1%
c. Cukup Setuju : 8%
d. Setuju : 42%
Dari pertanyaan yang telah dijawab, hasil menunjukkan bahwa sebesar 49%
konsumen sangat setuju harga produk Meja Khas Lamongan "Mangan" sudah sesuai
Manfaat utama dari pengujian konsep adalah memperoleh umpan balik dari
hasil yang paling penting dari pengujian konsep, terutama pada awal proses
pengembangan.
kunci seperti:
1. Apakah Meja Khas Lamongan "Mangan" merupakan produk inovasi yang
2. Apakah Meja Khas Lamongan "Mangan" merupakan produk yang sesuai dengan
Jawaban : Iya, dengan manfaat inovasi yang ditawarkan Meja Khas Lamongan
Kepentingan Relative
Dengan melakukan survey kepada 100 responden, berikut ini merupakan hasil
Tingkat Setuju :
2 = Tidak Setuju
3 = Cukup Setuju
4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
Tabel 4.2 Hasil Pengelompokan Kedalam Hirarki Primer dalam Skala Linkert
Desain Menarik
𝛴𝑥 1(0)+2(6)+3(17)+4(91)+5(86)
a. Mean = = = 21,51
𝑁 200
𝑀𝑒𝑎𝑛 4.29
b. Mean% = 𝛴𝑀𝑒𝑎𝑛 𝑥 100% = 𝑥 100% = 19,92%
21,51
4.5 Atribut Produk Berdasarkan Prioritas
Atribut produk adalah segala sesuatu yang melekat pada produk dan menjadi
bagian dari produk itu sendiri. Berikut merupakan atribut produk untuk inovasi meja:
0 1 2 3 4 5
antara satu hal dengan lainnya yang sejenis. Berikut merupakan pengukuran kinerja
Product Atributes
Desain Menarik
Inovasi
Ergonomis
Ketahanan
Ekonomis
4.7 Menetapkan Proyek Modifikasi Rancangan (Project Objectives)
index (weight factor) dan atribut produk, maka kita akan dapat melihat peluang
perbaikan yang bisa dilakukan dan menetapkannya sebagai tujuan yang harus dipenuhi
Target Value
Weight (%)
Rel. Impc.
Imp. Rate
Weight
Product Atributes
Ergonomis 4 1 4 4 19.14
Ketahanan 4 1 4 4 19.14
Ekonomis 4 1.3 3 3.9 18.66
21 100
Perhitungan :
Desain Menarik
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 4
• Improvement Rate = 𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑣𝑒 𝐼𝑚𝑝𝑜𝑟𝑡𝑎𝑛𝑐𝑒 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑥 = =1
4
=4x1=4
𝑊𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 4
• Weight (%) = 𝛴𝑊𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 𝑥 100% = 𝑥 100% = 19,14%
21
4.8 Parameter Teknis dan Menghubungkan Antar Parameter (Interaction
Metric)
Rel.Imp.Index
= Weak Relationship (1)
Multifungsi
Tahan Lam
Terjangkau
Bernilai
Indah
Product Attributes
Desain Menarik 4
172,26 19,14
Inovasi
71,76
5
23,92
Ergonomis 4
57,42 82,26
Ketahanan 4
19,14
Ekonomis 3
167,94 19,14
SUM Scores 19,14 129,18 167,94 256,52 62,2 634,98
Priority (%) 3,01 20,34 26,45 40,40 9,80 100
Perhitungan:
Rel.Imp.Index
= Weak Relationship (1)
Multifungsi
Tahan Lam
Terjangkau
Bernilai
Indah
Product Attributes
Desain Menarik 4
172,26 19,14
Inovasi
71,76
5
23,92
Ergonomis 4
57,42 82,26
Ketahanan 4
19,14
Ekonomis 3
167,94 19,14
SUM Scores 19,14 129,18 167,94 256,52 62,2 634,98
Priority (%) 3,01 20,34 26,45 40,40 9,80 100
Measurement Unit Tahun - Rp - Rp
Basic Product 3 E 60.000 A 50.000
Advanced Product 5 F 99.999 B 99.999
Target Value 5 F 99.999 B 99.999
Keterangan Measurement Unit :
• Tahan Lama :
Dilihat berdasarkan ketahanan pada produk basic dan produk advanced (dalam
satuan tahun).
• Multifungsi:
Dilihat berdasarkan jenis model pada produk basic dan produk advanced (dalam
satuan EF). Deskripsi E ialah satu produk dengan satu fungsi dan F ialah satu
• Terjangkau:
Dilihat berdasarkan jenis dan inovasi pada produk basic dan produk advanced
• Indah:
Dilihat berdasarkan jenis model pada produk basic dan produk advanced (dalam
satuan AB). Deskripsi A ialah unik dari segi bentuk basic meja dan B ialah indah
dari segi inovasi dengan satu produk yang memiliki dua inovasi yaitu saku dan
tempat minum.
• Bernilai:
Dilihat berdasarkan jenis dan inovasi pada produk basic dan produk advanced
Kesimpulan:
perancangan produk lebih unggul untuk yang diketahui dari dua variabel prioritas
dengan nilai persen priority yang paling tinggi, yaitu pada variabel indah dengan persen
priority 40,40% dan juga variabel terjangkau dengan persen priority 26,45%. Data dari
penelitian ini akan dipergunakan sebagai bahan evaluasi serta menentukan apa saja
5.1 Kesimpulan
kuesioner tertutup yang telah diisi oleh 100 orang partisipan. Pertanyaan yang
Of Quality (HOQ).
angka 5 (sangat setuju). Setelah itu, dihitung kembali untuk presentase agar
tidak. Jika presentase terbanyak di angka 3/4/5 maka bisa dikatakan atribut
peringkat ketiga, bernilai berada pada peringkat keempat, dan tahan lama berada
pada peringkat kelima. Hal ini telah sesuai dengan hasil kuesioner yang diberikan
5.2 Saran
1. Sebaiknya peneliti menggunakan lebih banyak data agar hasil pengolahan data
lebih valid.
3. Sebaiknya peneliti lebih teliti saat mengambil data agar pengolahan data dapat
Jakaria, R., & Sukmono, T. (2017). Perencanaan dan Perancangan Produk. In Lesiba Sekele
Ramadhan, D. T., Astuti, R. D., & Iftadi, I. (2021). Uji Kelayakan Desain Kuesioner Budaya
https://doi.org/10.350587/Matrik
Saeful Nurochim, As’ad, N. R., & Rukmana, A. N. (2021). Perancangan Produk Waistbag
Santoso, J. B. (2019). ( Studi Pada Konsumen Geprek Bensu Rawamangun ). Akuntansi Dan
PELANGGAN. 6, 1–10.
LAMPIRAN
1. Perhitungan Rata-Rata
a. Desain Menarik
𝛴𝑥 1(0)+2(6)+3(17)+4(91)+5(86)
➢ Mean = = = 4,29
𝑁 200
𝑀𝑒𝑎𝑛 4.29
➢ Mean% = 𝛴𝑀𝑒𝑎𝑛 𝑥 100% = 𝑥 100% = 19,92%
21,51
b. Inovasi
𝛴𝑥 1(0)+2(3)+3(10)+4(90)+5(97)
➢ Mean = = = 4,41
𝑁 200
𝑀𝑒𝑎𝑛 4.41
➢ Mean% = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 20,48%
𝛴𝑀𝑒𝑎𝑛 21,51
c. Ergonomis
𝛴𝑥 1(1)+2(6)+3(32)+4(84)+5(77)
➢ Mean = = = 4,15
𝑁 200
𝑀𝑒𝑎𝑛 4.15
➢ Mean% = 𝛴𝑀𝑒𝑎𝑛 𝑥 100% = 𝑥 100% = 19,29%
21,51
d. Ketahanan
𝛴𝑥 1(1)+2(3)+3(20)+4(82)+5(94)
➢ Mean = = = 4,33
𝑁 200
𝑀𝑒𝑎𝑛 4.33
➢ Mean% = 𝛴𝑀𝑒𝑎𝑛 𝑥 100% = 21,51
𝑥 100% = 20,11%
e. Ekonomis
𝛴𝑥 1(1)+2(7)+3(16)+4(74)+5(102)
➢ Mean = = = 4,35
𝑁 200
𝑀𝑒𝑎𝑛 4.35
➢ Mean% = 𝛴𝑀𝑒𝑎𝑛 𝑥 100% = 𝑥 100% = 20,20%
21,51
2. Perhitungan Project Objective
a. Desain Menarik
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 4
➢ Improvement Rate = = =4
𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑣𝑒 𝐼𝑚𝑝𝑜𝑟𝑡𝑎𝑛𝑐𝑒 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑥 1
=1
=1×4=4
𝑊𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 4
➢ Weight (%) = 𝛴𝑊𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 × 100% = 21
× 100% = 19,14
b. Inovasi
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 5
➢ Improvement Rate = = =5
𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑣𝑒 𝐼𝑚𝑝𝑜𝑟𝑡𝑎𝑛𝑐𝑒 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑥 1
=1
=1×5=5
𝑊𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 5
➢ Weight (%) = 𝛴𝑊𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 × 100% = × 100% = 23,92
21
c. Ergonomis
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 4
➢ Improvement Rate = = =4
𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑣𝑒 𝐼𝑚𝑝𝑜𝑟𝑡𝑎𝑛𝑐𝑒 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑥 1
=1
=1×4=4
𝑊𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 4
➢ Weight (%) = 𝛴𝑊𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 × 100% = × 100% = 19,14
21
d. Ketahanan
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 4
➢ Improvement Rate = 𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑣𝑒 𝐼𝑚𝑝𝑜𝑟𝑡𝑎𝑛𝑐𝑒 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑥 = =4
1
=1
=1×4=4
𝑊𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 4
➢ Weight (%) = 𝛴𝑊𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 × 100% = × 100% = 19,14
21
e. Ekonomis
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 4
➢ Improvement Rate = 𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑣𝑒 𝐼𝑚𝑝𝑜𝑟𝑡𝑎𝑛𝑐𝑒 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑥 = =4
1
=1
=1×4=4
𝑊𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 4
➢ Weight (%) = 𝛴𝑊𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 × 100% = × 100% = 19,14
21
a. Desain Menarik
c. Ergonomis
d. Ketahanan
e. Ekonommis