Anda di halaman 1dari 6

RESUME

PERENCANAAN PRODUK DAN JASA

Disusun Oleh :

Novian Setiawan
18612242

Manajemen Malam 1/Semester 3

Dosen Pengampu :

Armansyah, S.E., M.M.

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)


PEMBANGUNAN
TANJUNGPINANG
TAHUN 2019
A. PEMILIHAN PRODUK DAN JASA

Setiap barang dan jasa yang masuk dalam fase perkenalan, dapat didefinisikan yaitu berdasarkan
fungsinya, untuk apa produk atau jasa itu digunakan. Perusahaan mendesain suatu produk dengan tujuan
bagaimana meningkatkan fungsi-fungsinya. Selanjutnya definisi suatu produk dilihat dari aspek desain seperti
warna, bentuk dan ukurannya yang dapat diterima oleh pasar.
Pilihan produk/seleksi produk adalah kegiatan pemilihan barang atau jasa yang akan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Keputusan produk merupakan hal yang
fundamental dan mempunyai implikasi yang besar pada fungsi operasi. keputusan produk
akan mempengaruhi biaya peralatan modal, desain tata letak, kebutuhan ruang, keahlian
orang-orang yang dipekerjakan, bahan mentah, dan proses yang digunakan.

B. PRODUK BARU

Peluang munculnya produk baru, ada lima faktor yang mempengaruhi peluang pasar
yaitu:

a. perubahan ekonomi
b. perubahan sosiologi dan demografi
c. perubahan teknologi
d. perubahan politik
e. perubahan lain yang dapat timbul dari dinamika pasar, standar profesi, pemasok dan
penyalur.
 Kehidupan suatu produk (product life cycle/plc)  fase perkenalan  pertumbuhan 
dewasa  menurun
 Kompetisi berbasis waktu (time based competition)   siklus hidup produk menjadi
bertambah singkat  perlu ada pengembangan produk  lebih cepat akan mendapat
keuntungan yang lebih besar.

C. PENGEMBANGAN PRODUK
Tahap pengembangan produk:
a. Pencarian Ide
b. Persyaratan Yang Harus Dipenuhi Pasar
c. Spesifikasi Fungsional
d. Spesifikasi Produk
e. Ulasan Rancangan (Desain) Pengujian Pasar
f. Pengenalan Produk
g. Evaluasi
Pengembangan produk perlu adanya kelompok kerja pengembangan (tim
pengembangan produk) yang bertanggung jawab untuk mengubah produk yang diinginkan
pasar ke pencapaian suksesnya produk di pasar. Produk yang dihasilkan harus:

 Marketability (kemampuan produk untuk dipasarkan)


 Manufacturability (kemampuan produk untuk diproduksi)
 Serviceability (kemampuan purna jualnya)
 Penggunaan kelompok dari ketiga hal tersebut akan membentuk concurrent engineering
(rekayasa terpadu) yang merupakan kelompok yang mewakili semua bidang yang terkait
langsung.

D. DESAIN PRODUK

Desain produk (product design) adalah proses menentukan karakteristik dan fitur unik
dari produk. Pemilihan proses (process selection) adalah pengembangan proses yang
diperlukan untuk memproduksi produk tersebut. Manufakturabilitas (manufacturability)
adalah kemudahan dalam memproduksi produk, yang mencakup kemudahan dalam
mendesain produk, mempersiapkan peralatan dan bahan baku, serta menyediakan keahlian
tenaga kerja.

Dimensi desain pada produk barang mencakup bentuk, warna, kinerja, rasa, dll.
Sementara pada produk jasa, terdapat tambahan dimensi layanan, yang berupa aspek estetika
dan aspek psikologis. Proses Desain Produk :
Step 1: Pengembangan Ide (Idea Development)

Step 2: Penyaringan Produk (Product Screening)

Step 3: Desain Awal dan Pengujian (Prelimenary Design and Testing)

Step 4: Desain Akhir (Final Design)

Untuk mengembangkan sebuah sistem dan struktur organisasi yang efektif, telah
ditambahkan beberapa teknik penting untuk merancang suatu produk yaitu:
1. Desain yang Tangguh
2. Desain Modular
3. Computer-Aided Design (CAD)
4. Computer-Aided Manufacturing (CAM)
5. Teknologi Virtual Reality
6. Analisis Nilai
7. Desain yang Ramah Lingkungan

E. KOMPETISI BERBASIS WAKTU


Yaitu persaingan yang dipengaruhi oleh waktu, mengembangkan produk dengan
cepat, dan melemparkannya ke pasar. Pada saat ini telah diperkenalkan tiga strategi
pengembangan eksternal yang sering digunakan perusahaan besar. Adapun tiga strategi
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Membeli teknologi dengan cara mengakuisisi Perusahaan
Microsoft dan Sisco Systems merupakan contoh perusahaan berteknologi canggih yang
sering mempercepat pengembangan mereka dengan mengakuisisi perusahaan yang telah
mengembangkan teknologi yang sesuai dengan misi mereka. Permasalahan yang muncul
kemudian adalah menyesuaikan organisasi yang diakuisisi, termasuk teknologinya,
lini produknya, dan budayanya ke dalam perusahaan pengakuisisi, alih-alih permasalahan
pengembangan produk.

2. Usaha Patungan
Perusahaan yang membentuk kepemilikan bersama untuk menghadirkan produk baru
atau menguasai pasar baru.
 
3. Aliansi
Perjanjian kerja sama yang menjadikan beberapa perusahaan tetap independen, tetapi
dapat mencapai strategi yang sesuai dengan misi masing-masing.

F. DEFINISI PRODUK

Definisi barang dan jasa dari segi fungsinya yaitu apa yang dapat dilakukan olehnya.
Kemudian, produk tersebut dirancang dan perusahaan menentukan bagaimana fungsi tersebut
dapat tercapai. Manajemen biasanya mempunyai beragam pilihan bagaimana sebuah produk
dapat mencapai mencapai tujuan fungsionalnya.

Sebagai contoh, saat jam alarm diproduksi, aspek desain seperti warna, ukuran, atau
lokasi tombol, dapat membuat perbedaan mendasar pada kemudahan produksi, kualitas,
dan penerimaanpasar. Spesifikasi yang cermat dari sebuah produk harus ada untuk memastika
n produksi dapat berlangsung secara efisien. Peralatan, tata letak, dan manusia daya manusia
tidak dapat ditentukan hingga produk telah ditetapkan, dirancang, dan didokumentasikan.oleh
karena itu semua produk harus mendefinisikan produknya dengan baik. Pada sebuah produk
yang lebih kompleks, sebuah daftar bahan baku ditunjukkan pada daftar bahan baku lain yang
merupakan induknya. dalam hal ini,barang subassemblymerupakan bagian dari unit
selanjutnya yang lebih tinggi (daftar bahan baku induk) yang pada akhirnya dalam pembuatan
produk jadi.

G. DOKUMEN PRODUKSI

Gambar perakitan adalah gambar produk yang terdiri atas komponen-komponennya
biasanya merupakan gambar tiga dimensi yang juga gambar isometris. Dan dalam gambar
perakitan ada diagram perakitan yang dimaksud diagaram perakitan adalah grafik
untuk menentukan bagaimana komponen mengalir menjadi berbagai subassembly dan
akhirnya menjadi produk jadi. Lembar rute mendaftarkan semua operasi yang dibutuhkan
untuk memproduksi komponen dengan bahan yang terperinci. Dan disitu terdapat perintah
kerja, perintah kerja adalah intruksi untuk membuat sejumlah produk tertentu, biasanya untuk
jadwal tertentu. Engineering change notices berfungsi mengubah beberapa aspek definisi
produk atau dokumentasi.

H. DESAIN JASA
Merancang produk jasa merupakan tantangan karena jasa pada umumnya mempunyai
karakteristik yang unik. Satu alasan peningkatan produktifitas dalam jasa begitu rendah
adalah karena baik desain maupun pengantaran produk jasa menyertakan adanya interaksi
pelanggan.

Walaupun demikian, seperti halnya barang, sebagian besar biaya dan kualitas sebuah
jasa didefinisikan pada tahap desain. Pendekatan kedua adalah memodulerkan produk
sehingga kustomisasinya dilaksanakan pada perubahan modul. Strategi ini menjadikan modul
dirancang sebagai kesatuan standar yang tetap. Pendekatan ketiga pada desain jasa adalah
membagi jasa menjadi bagian-bagian kecil. Dan mengidentifikasi bagian-bagian yang
menyebabkan otomatisasi atau pengurangan interaksi dengan
pelanggan. Teknik yang keempat adalah untuk memfokuskan desain pada apa yang disebut moment
of truth. Dimana hubungan antara penyedia jasa dan pelangganmerupakan sesuatu yang
sangat penting.

I. APLIKASI POHON KEPUTUSAN DALAM DESAIN PRODUK

Pohon keputusan dipergunakan untuk memutuskan suatu produk baru secara baik,
banyaknya variasi yang dibutuhkan sesuai dengan permasalahan manajemen. Bentuk pohon
keputusan dapat diikuti melalui prosedur berikut:
1. Mencari alternatif yang memungkinkan dan pernyataan kebiasaan yang terjadi ke dalam
pohon, termasuk pernyataan alternatif dengan ”tidak melakukan apa-apa”.
2. Setiap hasil akan merupakan cabang dari pohon. Merupakan tempat untuk
mengembangkan hasil menjadi penambahan cabang.
3. Pohon keputusan bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai harapan (expected value)
dari setiap keputusan yang diambil. Selanjutnya, setiap keputusan uraiannya dimulai dari
kanan dari pohon keputusan, sedangkan titik cabang keputusan dinyatakan dengan
“node”

J. PERALIHAN MENUJU PRODUKSI

Akhirnya, suatu produk, baik itu berupa barang atau jasa, telah dipilih, didesain, dan
diterapkan. Produk telah berkembang dari sebuah ide menjadi definisi yang fungsional, dan
kemudian mungkin menjadi sebuah desain. Sekarang, majemen harus membuat keputusan
untuk mengembangkan lebih lanjut dan memproduksi atau menghentikan ide produk.
Saat keputusan dibuat, biasanya ada satu periode produksi percobaan untuk
memastikan desain benar-benar dapat diproduksi. Ini merupakan uji kemampuan untuk
diproduksi. Percobaan ini juga memberikan staf operasi kemungkinan untuk mengembangkan
peralatan yang sesuai, prosedur pengendalian kualitas, dan pelatihan karyawan untuk
memastikan bahwa produk dapat dimulai dengan sukses. Pada akhirnya, saat produk
dianggap dapat dipasarkan dan diproduksi, manajemen lini akan melimpahkan tanggung
jawab.
Beberapa perusahaan menunjukkan seorang manajer proyek, sementara yang lainnya
menggunakan tim pengembangan produk untuk memastikan transisi dari pengembangan ke
produk berjalan dengan sukses. Kedua pendekatan ini memungkinkan rentang yang luas
perlunya sumber daya dan potensi sukses untuk memastikan produksi yang memuaskan dari
sebuah produk yang masih dalam kondisi berfluktuasi. Pendekatan ketiga adalah perpaduan
pengembangan produk dan organisasi manufaktur. Pendekatan ini menjadikan perpindahan
sumber daya antara dua organisasi mudah, di saat kebutuhan berubah. Tugas manajer operasi
adalah membuat perpindahan dari litbang ke produksi tanpa gejolak atau sehalus mungkin.

Anda mungkin juga menyukai