Anda di halaman 1dari 7

Proses dan Organisasi Perancangan Produk

Assalamu'alaikum...
Selamat datang kembali pada mata kuliah Perancangan dan Pengembangan Produk. Pada
pembahasan kali ini kita akan mengupas tuntas tentang bagaimana proses dari perancangan itu
sendiri serta organisasi perancangan produk dan bentuk organisasi produk.
Proses adalah merupakan urutan atau langkah-langkah pengubahansekumpulan bahan baku
menjadi sekumpulan produk jadi. Sedangkanproses pengembangan produk adalah urutan atau
langkah-langkah kegiatan-kegiatan dimana suatu perusahaan berusaha untuk
menyusun,merancang, dan mengkomersilkan suatu produk. Dalam prosespengembangan produk
terdapat aktivitas-aktivitas intelektual dan organisasi, disamping aktivitas-aktivitas fisik. Secara
umum, proses pengembangan produk dibagi menjadi enam fase yaitu:
1) Perencanaan
2) Pengembangan Konsep
3) Perancangan Tingkatan Sistem
4) Perancangan Detail
5) Pengujian dan Perbaikan
6) Produksi Awal
Dalam proses pengembangan konsep mencakup kegiatan-kegiatan sebagai alat sebagai berikut
yaitu : identifikasi kebutuhan pelanggan, penetapan spesifikasi target, penyusunan konsep,
pemilihan konsep, pengujian konsep, penentuan spesifikasi akhir, perencanaan proyek, analisis
ekonomi dan analisa produk-produk pesaing hal ini penting karena sebagai penentu keberhasilan
penegembangan produk yang akan diproduksi oleh perusahaan. (Ulrich & Eppinger, 2001 : 18).
Perubahan cepat di pasar akan berpengaruh pada kondisi penjualan produk. Respon yang cepat
akan menentukan kesuksesan suatu produk sehingga Time to Market (waktu dari pertama kali
produk diluncurkan sampai dengan produk tidal laku dipasar) menjadi suatu strategi bersaing.
Untuk memahami strategi Time To Market, perlu dipahami terlebih dahulu siklus hidup produk
yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Siklus Hidup Produk
1) Tahap pengenalan. Bila produk baru diperkenalkan operasi penjualan tidak selalu berjalan baik.
Masih terdapat masalah kelambatan dalam perluasan kapasitas produksi, masalahmaslah teknis
yang belumdapat Volume penjualan Waktu pengenalan pertumbuhan kejenuhan penurunan
diatasi, danharga tinggi. Hanya konsumen yang mencoba-coba yang membeli pada tahap ini.
2) Tahap pertumbuhan. Dalam tahap ini produk diperbaiki dan distandarisasi, menjadi dapat
diandalkan dalam penggunaan dan harga lebih rendah. Serta para konsumen membeli dengan
sedikit desakan.
3) Tahap kejenuhan. Volume penjualan mulai menurun pertambahannya karena setiap orang atau
pembeli potensial kini telah memiliki produk.
4) tahap penurunan. Hampir semua produk akan sampai pada tahap keempat, tahap penurunan
dalam permintaan bila produk-produk digantikan oleh yang baru.
Sedangkan jenis organisasi dalam pengembangan produk ini meliputi :
1. organisasi fungsional
2. organisasi proyek
3. organisasi matrik (organisasi matrik bobot ringan dan organisasi matrik bobot berat).

1. PROSES PERANCANGAN PRODUK (PRODUCT DESIGN)

Perancangan sistem produksi diawali dengan meracang produk yang akan diproduksi, yang
penting diingat adalah di dalam melakukan perancangan produk, harus diperhatikan pulaaktivitas-
aktivitas lain seperti pemilihan material, proses, peralatan, dan teknologi produksi, penjadwalan,
pemasaran produk, sehingga produk yang dirancang dapat pula memenuhi syarat ekonomis.

Konsep perencanaan produk merupakan tahap awal yang berkaitan dengan pengembangan ide-
ide. Ide-ide dapat dikembangkan dari pasar atau dari teknologi baru. Ide-ide tersebut bisa
dikembangkan menjadi sebuah produk bila memenuhi beberapa pengujian dan analisis, antara lain
potensi pasar, kelayakan dari segi keuangan dan kesesuaian operasi. Jika konsep perencaan
disetujui, maka dilakukan perencanaan prototype yang kemudian dilanjutkan pembuatan dan
pengembangannya. Prototype adalah bentuk tiriuan yang menyerupai produk
akhir. Prototype dapat dibuat beberapa macam, sesuai alternative ide yang telah ditentukan.
Uji pasar atas prototype yang dibuat perlu dilakukan untuk mengumpulkan data kuantitatif dari
tangggapan pelanggan dari produk teresebut. Prototype juga diuji untuk mengetahui penampilan
teknis produk yang bersangkutan. Dari hasil uji tersebut, seringkali prototype harus dirubah
kembali.
Jika pengujian awal telah memenuhi syarat, selanjutnya dilakukan proses pra produksi dan
perancangan peralatan. Proses pra produksi meliputi persiapan segala sesuatu yang dibutuhkan
untuk melakukan produksi, termasuk didalamnya instalasi peralatan, persiapan SDM, perancangan
metode kerja, dll. Setelah semuanya memenuhi persyaratan, maka proses produksi dapat dimulai.
Tiga hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan produk :
a. Variasi Produk
Variasi produk memberikan sejumlah keuntungan dan kerugian. Keuntungannya adalah
kemampuan menawarkan pilihan yang lebih banyak kepada konsumen. Tetapi variasi produk
yang tinggi menimbulkan biaya yang lebih tinggi, kompleksitas yang lebih besar dan lebih sulit
mengkhususkan peralatan dan tenaga kerja, juga membingungkan pelanggan karena sulit
membedakan produk yang serupa. Yang menjadi persoalan adalah berapa banyak variasi produk
yang akan dilakukan agar dapat memberikan keuntungan maksimal.

b. Rancangan Produk Tiruan


Suatu perusahaan yang pertama kali menciptakan sebuah produk baru belum tentu mendapatkan
keuntungan yang maksimal, karena pada waktu yang tidak lama muncul produk-produk tiruan dan
perusahaan-perusahaan lain. Lebih parah lagi, perusahaan-perusahaan peniru, mengeluarkan
produknya dengan berbagai perbaikan sehingga merebut pangsa pasar yang lebih besar. Produk-
produk peniru biasanya mempunyai kelebihan dalam merespon konsumen dan aspek pemenuhan
pasar.

c. Standardisasi
Standardisasi merupakan proses penentuan spesifikasi dari suatu produk barang, baik mengenai
ukuran, bentuk, kualitas, dan karakteristik-karakteristik lainnya. Standardisasi terutama sangat
dibutuhkan dalam proses produksi massal dimana sebuah produk diproduksi dengan kuantitas
besar. Untuk job-shop production, standardisasi seringkali tidak diiperlukan karena sebuah produk
hanya diproduksi untuk kuantitas sangat kecil, bahkan terkadang diproduksi satu unit.
2. PROSES ENGINEERING
Rekayasa Proses (Proses Engineering) akan berkaitan dengan aktifitas-aktifitas perancangan
proses yang diperlukan untuk membuat sebuah produk. Proses tersebut meliputi pemililhan proses
manufactur yang tepat diaplikasikan serta penetapan mesin atau fasilitas produksi lainnya.
Analisa Proses Kerja

Tujuan yang diharapkan dari analisa proses kerja adalah


 Perbaikan proses, prosedur, dan tata cara pelaksanaan penyelesaian pekerjaan
 Perbaikan dan penghematan penggunaan material, SDM, mesin dan fasilitas kerja lainnya.
 Pendayagunaan uasaha manusia dan pengurangan beban kerja yang tidak perlu
 Perbaikan tata ruang kerja yang mampu memberikan lingkungan kerja yang lebih aman dan
nyaman
Langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam melakukan analisa proses kerja adalah sebagai
berikut :

a. Identifikasi operasi kerja yang harus diamati


b. Dokumentasi langkah, prosedur, tata cara kerja yang ada dan membuat sistematika urutannya.
c. Buat usulan metode yang lebih efektif dan efisien.

Pendekatan tradisional yang sering digunakan untuk menganalisis metode kerja adalah peta-peta
kerja. Peta kerja merupakan alat (tools) yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan
jelas. Dengan peta kerja kita bisa melihat semua langkah atau kejadian yang dialami sebuah
material dadri mulai dari mulai masuk proses hingga menjadi sebuah produk. Penggambaran
aktivitas-aktivitas kerja tersebut dilakukan dengan menggunakan symbol-symbol yang telah
distandarkan oleh ASME (American Society of Mechanical Engineering).

3. ORGANISASI KEGIATAN PRODUKSI


Organisasi dalam kegiatan produksi sangat bergantung pada siklus aktifitas manufaktur yang ada
pada perusahaan yang bersangkutan. Karenanya bentuk organisasinya juga berbeda-beda sesuai
karakteristik produk yang dihasilkan. Tetapi secara umum, siklus aktifiitas manufaktur dapat
digambarkan sebagai berikut.
siklus aktivitas manufaktur

a. Penjualan dan Pemasaran ( Sales & Marketing)


b. Perintah untuk melaksanakan kegiatan produksi, umumnya dimulai dari bagian penjualan dan
pemasaran. Hal ini ditentukan melalui satu atau lebih dari 3 cara dibawah ini :
- Pelanggan memesan produk sesuai spesifikasi yang ditetapkan oleh pelanggan
- Pelanggan memesan produk yang telah tersedia (standar)
(hubungannya dengan Sistem Produksi yang dijalankan seperti MTO , MTS , dll)
- Perkiraan pesanan didasarkan dari peramalan penjualan
c. Perancangan Produk
Bilamana produk yang dipesan adalah sesuai spesifikasi dari pelanggan, maka rancangan
produk bergantung dan harus disiapkan oleh pelanggan. Tetapi bila produk tersebut adalah hak
mililk di perusaan, maka tanggung jawab perusahaan untuk membuat dan mengembangkan
rancang produknya.
Rancangan produk didokumentasikan dalam bentuk gambar kerja, baik, baik berupa gambar
lengkap maupun detail setiap komponennya, dan didukung oleh data-data spesifikasi teknis
secara ringkas disertai oleh Bill of Materialas (BOM) yang menunjukkan kebutuhan detail
material yang diperlukan untuk membuat sebuah unit produk.
d. Manufacturing Engineering
Bagian ini memiliki 4 tanggung jawab pokok :
- Memberikan saran teknis kepada bagian perancangan produk tentang bisa/ tidaknya sebuah
rancangan dapat diwujudkan.
- Meetapkan langkah-langkah proses produksi yang diperlukan untuk membuat sebuah produk
/komponen
- Menetapkan spesifikasi dan rancangan teknis dari perkakas dan alat bantu lainnya.
- Bertindak sebagai trouble-shooter bilaman dijumpai adanya penyimpangan yang terjadi
selama proses produksi.
e. Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Permintaaan dari sales & marketing harus diterjemahkan dalam bentuk Master schedule, yaitu
penjadwalan yang memberikan informasi berapa banyak unit produk yang harus dibuat dan
kapan arus selesai/ dikirim.
Master Schedule selanjutnya diterjemahkan kedalam bentuk perencanaan kebutuhan
(Requirement Planning), skedul pembelian, jadwal produksi, dll. Kemudian order produksi
yang telah diterjemahkan tersebut disebarkan (dispatching) kepada individu-individu yang
berkepentingan. Selanjutnya proses produksi terus diamati sehingga tidak meleset dari jadwal,
atau diadakan perubahan jadwal jika diperlukan.
f. Proses Manufaktur
Merupakan inti dari proses transformasi bahan baku menjadi barang jadi. Selain aktifitas
fabrikasi dan perakitan, termasuk di dalam proses manufaktur adalah proses pemindahan bahan
dan proses pemeliharaan (maintenance)
g. Pengendalian Kualitas
Bagian ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa produk dan komponen-komponen
pembentuknya harus memiliki kualitas seperti yang telah distandarkan. Fungsi ini harus
dilaksanakan secara total dan terpadu pada setiap langkah proses manufaktur berlangsung.
h. Pengiriman dan Pengendalian Persediaan
Langkah terakhir dalam siklus manufaktur adalah aktifitas pengiriman/pendistribusian produk
ke konsumen. Yang dimaksud pengendalian persediaan adalah memberikan jaminan bahwa
produk selallu tersedia jika dibutuhkan. Fungsi ini tidak hanya ditujukan untuk produk akhir
saja, tetapi juga terhadap komponen rakitan maupun bahan baku (raw material). Optimalisasi
persediaan sangatlah diperlukan untuk menghindari Stock-Out (barang kosong) maupun terlalu
banyak persediaan sehingga terjadi penimbunan investasi yang tidak berjalan.
Demikian apa yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Apabila ada yang kurang jelas, bisa langsung ditanyakan pada saya di prodi atau
melalui wa. Wassalamu’alaikum Wr. Wb..

Anda mungkin juga menyukai