Anda di halaman 1dari 5

3.

12 Menerapkan proses produksi massal


1.   Pengertian perencanaan produksi massal
Perencanaan produk adalah proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti
sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, perusahaan harus memiliki strategi
cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya. Termasuk diantaranya
ekstensi produk atau perbaikan, distribusi, perubahan harga dan promosi.

Kesuksesan ekonomi suatu perusahaan manufaktur tergantung kepada


kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara cepat
menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang
rendah. Hal ini bukan merupakan tanggung jawab bagian pemasaran, bagian
manufaktur, atau bagian desain saja, melainkan merupakan tanggung jawab yang
melibatkan banyak fungsi yang ada di perusahaan. Metode pengembangan produk
berdasarkan kepada permintaan atau persyaratan serta spesifikasi produk oleh
customer adalah metode yang cukup baik, karena dengan berbasis keinginan
customer maka kemungkinan produk tersebut tidak diterima oleh customer menjadi
lebih kecil.

Dari sudut pandang investor pada perusahaan yang berorientasi laba, usaha
pengembangan produk dikatakan sukses jika produk dapat diproduksi dan dijual
dengan menghasilkan laba.Namun laba seringkali sulit untuk dinilai secara cepat dan
langsung. Terdapat  5 dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba dan biasa
digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk, yaitu:

•       Kualitas produk

Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan dan dapat
memuaskan kebutuhan pelanggan. Kualitas produk pada akhirnya akan
mempengaruhi pangsa pasar  dan menentukan harga yang ingin dibayar oleh
pelanggan.

•       Biaya produk

Biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit disebut
biaya manufaktur dari produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang
dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan tertentu.

•       Waktu pengembangan produk

Waktu pengembangan akan menentukan kemampuan perusahaan dalam


berkompetisi, menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologi
dan pada akhirnya akan menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima
pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim pengembangan.

•       Biaya pengembangan

Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen yang penting dari
investasi yang dibutuhkan untuk mencapai profit.

•       Kapabilitas pengembangan

Kapabilitas pengembangan merupakan asset yang dapat digunakan oleh perusahaan


untuk mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis dimasa yang akan
datang

2.   Produksi massal


Produksi massal adalah nama yang diberikan kepada sebuah metode memproduksi
barang dalam jumlah besar dengan biaya yang rendah per unitnya. Walau harganya yang
murah tidak berarti dengan kualitas rendah. Sebaliknya produksi barang dalam jumlah
yang besar telah distandarisasi oleh interchangeable parts atau peralatan yang dapat
digunakan untuk memproduksi barang yang sama.
Produksi terdiri atas bangunan, peralatan (equipment) dan perkakas (tools). Disini
tahap perencanaan harus mencakup langkah-langkah kerja dan perbaikan langkah-
langkah tersebut. Kemudian rencana itu dilaksanakan pada tahap implementasi dan
sekaligus dengan tahap pengendaliannya. Perhatian utama dari kegiatan-kegiatan itu
adalah melihat kemajuan yang dibuat dalam mencapai target yang direncanakan.
Pengadaan (Procurement) dan instalasi peralatan serta perkakas pabrik itu. Jenis
produksi ini mungkin hanya berlangsung sekali saja dalam periode setengah dasawarsa
bagi perusahaan manufaktur.
3.   Proses produksi
Ada dua jenis proses produksi, yaitu :
a.     Membuat barang/produk dengan menggunakan mesin serta peralatan. Hal ini
disebut juga produksi.
b.     Membuat sarana produksi atau system produksi itu sendiri. Hal ini disebut
persiapan berproduksi.
Proses persiapan produksi terdiri dari kegiatan-kegiatan seperti perencanaan, urutan-
urutan proses sebagai berikut :
a.     Penjadwalan waktu
b.     Pemilihan peralatan
c.     Pengerjaan dengan perkakas
d.     Mobilisasi personalia
e.     Pembelian material
f.      Pembagian pekerjaan
Tahap persiapan ini didahului oleh kegiatan seperti perencanaan dan desain produk
yang dihasilkan oleh kegiatan riset dan pengembagan.

PENGAYAAN MATERI KD.3.12

Materi Pokok

Produksi massal, juga dikenal sebagai aliran produksi atau produksi terus-menerus,
adalah sistem produksi dalam jumlah besar dari produk yang standar, termasuk dan
terutama pada lini perakitan. Bersama-sama dengan pekerjaan produksi dan produksi
batch, itu adalah salah satu dari tiga metode produksi.

Proses adalah urutan pelaksanaan ataupun kejadian yang terjadi secara alami atau
didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya, yang
menghasilkan suatu hasil.

Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan terhadap sifat-sifat dari
saut atau lebih objek di bawah pengaruhnya.

Produksi adalah suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu
benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhan.

Kegiatan menambah daya guna sebuah benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan
produksi jasa. Sedangkan, kegiatan menambah daya guna sebuah benda dengan
mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.

Tahapan proses produksi

1. Routing, merupakan proses menetapkan dan menentukan urutan kegiatan


proses produksi.
2. Scheduling, merupakan proses menetapkan dan menentukan jadwal.
3. Dispatching, merupakan proses menetapkan dan menentukan proses pemberian
perintah.
4. Follow Up, merupakan proses mendorong terkoordinasinya perencanaan proses
produksi.

Tujuan proses produksi

1. Sarana kelangsungan suatu perusahaan.


2. Kegiatan meningkatkan tambahan nilai atau value product.
3. Meningkatkan kemakmuran.
4. Meraih keuntungan.
5. Memenuhi pasar internasional.
6. Untuk mengganti barang yang aus, rusak barang yang telah habis.

Jenis-jenis proses produksi

Proses produksi terus menerus :


Ciri-ciri proses produksi terus menerus antara lain sebagai berikut :

1. Pola ini akan selalu sama dari hari kehari tanpa ada perubahan. Terdapat urutan
yang pasti dari bahan baku hingga menjadi produk akhir. Contohnya, usaha
tekstil, kertas, dan lain lain.
2. Penyusunan peralatan produksi atas dasar arus urutan pekerjaan dari bahan
mentah menjadi produk akhir.
3. Mesin-mesin bersifat khusus untuk menghasilkan produk-produk tertentu.
4. Pengaruh operator kecil.
5. Tidak memerlukan banyak karyawan.
6. Jika ada kemacetan pada satu bagian mengakibatkan kemacetan total.
7. Memerlukan ahli perawatan yang cukup baik.
8. Variasi jenis produk relatif sedikit.

Proses produksi terputus putus

Ciri-ciri proses produksi terputus putus antara lain sebagai berikut :

1. Menghasilkan produk lebih sedikit namun variasi jenis produk lebih banyak.
2. Berproduksi atas pesanan.
3. Penyusunan fasilitas produksi berdasarkan fungsinya.
4. Mesin-mesin bersifat general purpose machine.
5. Pengaruh karyawan lebih besar.
6. Bila terjadi kemacetan pada suatu bagian tak akan menyebabkan kemacetan
total.
7. Diperlukan pengendalian proses yang baik.
8. Diperlukan bahan mentah yang cukup tinggi.
9. Peralatan besifat fleksibel yang menggunakan tenaga manusia.
10. Diperlukan ruangan yang cukup besar.

Produksi Massal  

Produksi  massal  adalah  nama  yang  diberikan  kepada  sebuah  metode


memproduksi barang dalam jumlah besar dengan biaya yang rendah per unitnya. Walau
harganya  yang murah tidak berarti dengan kualitas rendah. Sebaliknya diproduksinya
barang dalam jumlah yang besar telah distandarisasi oleh interchangeable parts atau
peralatan yang dapat digunakan untuk memproduksi barang yang sama.

Produksi terdiri  atas  bangunan,  peralatan  (equipment)  dan  perkakas  (tools). Disini
 tahap  perencanaan  harus  mencakup  langkah-langkah  kerja  dan  perbaikan langkah-
langkah tersebut. Kemudian rencana itu dilaksanakan pada tahap implementasi, dan
sekaligus dengan tahap pengendaliannya. Perhatian utama dari kegiatan-kegiatan itu
adalah melihat kemajuan yang dibuat dalam mencapai target yang direncanakan.
Pengadaan  (procurement)  dan  instalasi  peralatan  serta  perkakas  pabrik  itu.  Jenis
produksi ini mungkin hanya berlangsung sekali saja dalam periode setengah dasawarsa
bagi perusahaan manufaktur (Ogawa, 1984:2).

Proses Produksi

Seperti yang sudah dikaji di atas, ada dua jenis proses produksi :

 Yang pertama yaitu membuat barang atau produk dengan menggunakan mesin
serta peralatan.Hal ini disebut juga produksi.
 Yang kedua yaitu membuat sarana produksi atau sistem produksi itu sendiri . Hal
ini disebut persiapan berproduksi.

Proses  persiapan  produksi  terdiri  dari  kegiatan-kegiatan  seperti  perencanaan urutan


-urutan proses sebagai berikut :

1. Penjadwalan waktu
2. pemilihan peralatan
3. pengerjaan dengan perkakas
4. mobilisasi personalia
5. pembelian material
6. pembagian pekerjaan

Tahap persiapan ini didahului oleh kegiatan seperti perencanaan dan desain produk
yang dihasilkan oleh kegiatan riset dan pengembangan (R&D) (Ogawa, 1984: 3).

Anda mungkin juga menyukai