Anda di halaman 1dari 6

Bahan Ajar

Analisis Perencanaan Produk Massal

A. Perencanaan Usaha Aspek Produk Massal


Perencanna usaha harus dimulai dengan mengetahui konsep dasar dalam aspek
produksi, demikian halnya denga produksi massal.
Di era manufaktur kerajinan, jumlah produk sangat terbatas. Setiap barang di
produksi sedikit variasi (low variety) dengan harga tinggi (high price), bahkan setiap
produksi membutuhkan waktu yang cukup lama. Seiring dengan munculnya Revolusi
Industri, maka muncul mesin-mesin produksi. Manufaktur pindah dari era kerajinan
ke era produksi massal (mass produktion). Produksi massal membuat produk yang
macamnya terbatas, namun harga murah serta waktu produksi yang lebih cepat.
Menurut London (2010), mass customization adalah kemampuan untuk
menawarkan produk atau jasa yang disesuaikan secara individu menggunakan sumber
daya produksi yang sama seperti mass production.
Ada 4 (empat) pendekatan dalam masa customization atau produksi massa,
yaitu :
1. Customizers Kolaboratif, yaitu pendekatan dimana pelanggan/individu melakukan
dialog untuk membantu mengartikulasikan kebutuhan konsumen dan membuat
produk yang disesuaikan kepentingan konsumen.
2. Customizers Adaptive, yaitu manufaktur menawarkan produk standar, namun
masih dapat disesuaikan. Produk dirancang dalam bentuk standar tersebut dibuat
sedemikian rupa sehingga pengguna masih dapat mengubahnya sendiri.
3. Customizers Cosmetic, pendekatan kosmetik tepat ketika pelanggan menggunakan
produk yang sama dan hanya berbeda dalam bagaimana mereka ingin disajikan
atau menawarkan standar yang dikemas untuk setiap pelanggan.
4. Customizers Transparan, yaitu menyediakan pelanggan dengan produk/layanan
untuk tanpa membiarkan mereka mengetahui secara eksplisit bahwa produk-
produk dan jasa telah disesuaikan dengan mereka.

B. Penyusunan Rencana Usaha Suatu Produk


Proposal usaha atau perencanaan usaha adalah suatu dokumen yang
menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang dan jasa
dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang
dana.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Tujuan yang realistis
2. Fleksibilitas
3. Batasan waktu
4. Komitmen
Berikut adalah gambaarn rencana usaha penentuan produk secara singkat :
a. Jenis usaha
b. Latar belakang
c. Visi dan misi
d. Tujuan
e. Analsiis SWOT
f. Penilaian pasar dan usaha, meliputi :
 Deskripsi konsumen
 Jumlah produk yang ada dan yang akan dibuat
 Proyeksi ke depan jumlah produk
g. Renacan pemasaran
 Jenis produk
 Harga produk
 Tempat jualan produk
h. Bahan dan alat
 Bahan baku utama
 Bahan pelengkap
 Biaya operasional
 Alat yang diperlukan
 Penyusutan alat kerja
i. Perhitungan harga
 Perhitungan harga pokok produk
 Perhitungan harga jual
j. Penentuan laba rugi
a) Penerimaan = harga jual x jumlah produk x 25 hari
b) Pengeluaran =
Bahan baku utama x 25 hari
Bahan pelengkap x 25 hari
Biaya operasioanal
Biaya penyusutan
Biaya lain-lain
c) Laba/rugi = a-b

C. Tahapan Proses Produksi


Proses pembuatan dapat digambarkan sebagai suatu sistem input-output. Input
adalah bahan baku yang digunakan untuk membuat produk. Operasi meliputi
pengubahan bahan baku, dengan menggunakan peralatan, waktu, keahlian,
uang,managemen, dan sebagainya, menjadi produk jadi yang merupakan output.

D. Perencanaan Produksi
Perencanaan dan pengendalian produksi ditujuakn untuk memberikan
pengertian mengenai masalah perencanaan dan pengendalian produksi, serta
memberikan kemampuan untuk memecahkan masalah yang terkait dengan
menggunakan teknik-teknik dasar peramalan permintaan, penyusunan rencana agregat
dan jadwal produksi induk, managemen persediaan yang independen, perencanaan
kebutuhan material, dan sebagainya.
Fungsi pengendalian produksi, meliputi :
1. Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dengan jumlah sebagai suatu
fungsi dari waktu ke waktu
2. Memantau permintaan nyata, dan membandingkannya denga peramalan
permintaan
3. Membuat jumlah ekonomis untuk pembelian dan penjualan produk yang
dihasilkan
4. Membuat sistem pengendalian yang ekonomis
5. Membuat keperluan produksi dan tingkat pengendalian serta memperbaiki rencana
produksi
6. Memantau tingkat pengendalian dan membandingkannya dengan tingkat
pengendalian
7. Membuat rincian dari jadwal produksi dan beban mesin
8. Melakukan perencanaan projek

E. Fungsi Produksi
Terdapat beberapa fungsi utama dari kegiatan produksi yang dapat
diidentifikasi sebagai berikut :
1. Proses produksi, yaitu metode dan teknik yang digunakan dalam mengolah bahan
baku menjadi produk
2. Perencanaan produksi, meupakan tindakan antisipasi untuk masa yang akan
datang sesuai dengan periode waktu yang direncanakan
3. Pengendalian produksi, merupakan tindakan yang menjamin bahwa semua
kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan telah dilakukan sesuai dengan
terget yang telah ditetapkan.

F. Menyusun Rencana Aspek Produksi


Proses produksi merupakan metode dan teknik untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu produk dengan mengoptimalkan sumberdaya produksi
yang tersedia berupa tenaga kerja, mesin, bahan baku, dana, dan sebagainya.
Sistem produksi menurut proses untuk menghasilkan output, terdiri atas :
1. Proses produksi kontinu
Proses produksi kontinu tidak memerlukan waktu setup yang lama, karena proses
ini memproduksi terus menerus untuk jenis produk yang sama. Contohnya pabrik
susu kemasan
2. Proses produksi terputus
Proses produksi terputus memerlukan total waktu setup yang lebih lama, karena
proses ini memproduksi berbagai jenis spesifikasi barang sesuai pesanan, sehingga
adanya pergantian jenis barang yang diproduksi akan membutuhkan kegiatan
setup yang berbeda.
Jenis proses produksi terputus akan memengaruhi tataletak fasilitas dari peralatan
produksi, jenis produksi terputus dapat di identifikasi dari macam tata letak
dasarnya, yaitu :
a. Tataletak berdasarkan produk
Tataletak berdasarkan produk digunakan saat suatu jenis produk yang
standar diproduksi secara massal. Setiap unit output membutuhkan unit
operasib yang sama dari awal hingga akhir pengerjaan, sehingga work
center dan fasilitas produksi diatur menurut urutan operasi. Contoh,
perakitan mobil
b. Tataletak berdasarkan proses
Tataletak berdasarkan proses sesuai digunakan pada proses produksi
terputus. Tataletak berdasarkan proses biasanya terdapat pada pabrik job-
order, yaitu bekerja dengan sistem operasi berdasarkan pesanan.

G. Merencanakan Produksi
Sistem produksi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu sistem push
(tekan) dan sistem pull (tarik). Sistem produksi tradisional dianggap sebgaai jenis
sistem push karena jenis pekerjaan yang diproduksi dibebankan secara berturut-turut
mulai dari stasiun produksi awal, kemudian diproses terus (ditekan kedepan) menuju
ke stasiun produksi berikutnya, sedemikian sehingga produk tersebut selesai diproses
pada stasiun produksi akhir.
Produksi massal digunakan dalam situasi berikut :
1. Standarisasi urutan produk dan proses
2. Dedicated mesin tujuan khusus yang memiliki kapasitas produksi yang lebih
tinggi dan tingkat output
3. Besar volume produk
4. Shorter waktu suklus produksi
5. Lebih rendah dalam persedian proses
6. Seimbang sempurna lini produksi
7. Aliran material, komponen dan suku cadang yang terus menerus dan tanpa
pelacakan kembali
8. Perencanaan produksi dan kontrol mudah
9. Penanganan material dapat sepenuhnya otomatis
Contoh analsis perencanaan produk untuk produksi massla, diantaranya:
a. Menentukan produk setelah melakukan riset/survey penduluan produk apa yang
paling dibutuhkan dan berkelanjutan penggunaannya
b. Menyusun analsis SWOT mmengenai produk tersebut
c. Menyusun data pesaing serta pangsa pasar yang sudah mereka miliki
d. Menyusun perencanaan produksi yang matang
e. Melaksanakan proses produksi massal
f. Mengevaluasi proses produksi
Berikut adalah keuntungan dari produksi massal :
a. Tinggi tingkat produksi dengan mengurangi waktu siklus
b. Tinggi utulitas kapasitas karena keseimbangan lintasan
c. Operator kurang terampil yang diperlukan
d. Rendah proses inventarisasi
e. Manufaktur biaya per unit rendah
Managemen perencanaan produksi yang akan dijalankan oleh wirausaha
terealisasikan dengan optimal ketika syarat penerapan managemen
perencanaan produk pada kegiatan usaha sudah diselenggarakan oleh
perusahaan seluruhnya. Beberapa syarat penerapan nya agar optimal ini
diantaranya yaitu :
a. Adanya rencana penjualan yang jelas dari marketing / pemasaran
b. Adanya keseimbangan antara kemampuan mesin produksi dengan
kuantitas produk yang dihasilkan
c. Adanya batasan penyimpanan dan produksi secara minimum dan
maksimal

Pembagian kerja operator produksi pada sebuah perusahaan dapat


dilakukan melalui beberapa aktivitas berikut :

a. Melakukan proses pengelolaan barang atau produk dari suatu bahan dasar/
bahan diolah hingga menjadi berbentuk dan sesuai dengan keperluan
konsumen (barang jadi)
b. Melaksanakan kebijakan dan rencana produksi
c. Melaksanakan proses produksi sesuai prosedur kualitas.

Anda mungkin juga menyukai