Anda di halaman 1dari 8

PRODUKSI MASSAL

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan mampu:

1. Memahami konsep produksi masal


2. Memahami perencanaan dan peramalan produksi massal
3. Menjelaskan pengukuran keberhasilan produksi massal
4. Mengetahui tahapan pada produksi massal

Pengertian Produksi Massal

Pengertian Secara Umum

Secara umum, yang dimaksud dengan produksi massal adalah pembuatan barang yang
dilakukan dalam jumlah besar.

Pengertian Menurut Para Ahli

Adapun pengertian produksi massal menurut para ahli di antaranya adalah sebagai berikut.

 Eliya Fauzia dkk (2019) mendefinisikan produksi massal sebagai kegiatan


memproduksi barang tertentu yang sudah ditentukan standar spesifikasinya dalam
jumlah jumlah besar melalui serangkaian operasi yang sama engan produk
sebelumnya.
 Fitri Febriyanti dan Eni Soerjati Priowirjanto (2019) mendefinisikan produksi massal
sebagai proses menghasilkan sebuah produk yang terstandarisasi dalam jumlah
banyak menggunakan perakitan denganteknologi otomasi.
 Indaryanto (2019) mendefinisikan produksi massal sebagai produksi yang dibuat
dalam jumlah besar yang bermanfaat untuk banyak orang dalam masyarakat secara
luas.

Tujuan Produksi Massal

Telah disebutkan sebelumnya bahwa secara umum yang dimaksud dengan produksi massal
adalah pembuatan barang yang dilakukan dalam jumlah besar.

Adapun tujuan produksi massal adalah untuk menguasai pasar. Jika terjadi kelebihan
produk, baik dunia usaha maupun dunia industri dapat memaksa pasar untuk melakukan
diskon, promosi, dan lain-lain agar produk tersebut cepat terserap.

Ciri-ciri Produksi Massal

Produksi massal mempunyai ciri-ciri antara lain sebagai berikut.

 Produk yang dihasilkan dunia usaha maupun dunia industri adalah produk yang
berbiaya rendah dan dalam jumlah yang besar.
 Bertujuan untuk menguasai pasar.
 Produk dijual di pasar bebas.
 Tingginya spesialisasi produk.
 Adanya stok produk untuk memenuhi kebutuhan saat masa tunggu.
 Memiliki alur kerja yang seimbang.
 Produk yang sama diproduksi secara berkesinambungan.
 Adanya prosedur standarisasi produk.

Perencanaan Produksi Massal

Yang dimaksud dengan perencanaan produksi massal adalah proses untuk memproduksi
barang pada suatu periode sesuai yang telah dijadwalkan melalui pengelolaan sumber daya
seperti tenaga kerja, bahan baku, dan peralatan.

Perencanaan produksi massal mencakup hal-hal berikut.

 Persiapan rencana produksi


 Menyusun jadwal penyelesaian produk
 Merencanakan produksi dan pengadaan bahan dari luar
 Menjadwalkan proses operasi tiap unit
 Menyampaikan jadwal pada pemesan.

Adapun tujuan perencanaan produksi massal di antaranya adalah sebagai berikut.

 Meminimalkan biaya dan memaksimalkan keuntungan


 Memaksimalkan kepuasan pelanggan
 Meminimalkan perubahan nilai produksi
 Meminimalkan perubahan tenaga kerja
 Memaksimalkan perlengkapan dan inventaris pabrik.

Sedangkan fungsi perencanaan produksi massal di antaranya adalah sebagai berikut.

 Menjamin rencana produksi dan pemasaran produk


 Mengukur kapasitas produksi yang konsisten terhadap rencana produksi
 Alat untuk memonitor hasil produksi.

Tahapan Produksi Massal

Produksi massal tidak dilakukan secara tiba-tiba atau serampangan melainkan harus
direncanakan dengan matang yang berlangsung melalui beberapa tahapan sebagai berikut.

Routing
Routing adalah proses menentukan urutan proses produksi massal dari bahan mentah
hingga menjadi sebuah produk termasuk berbagai macam peralatan yang akan digunakan.
Umumnya, routing digunakan untuk memperbaiki dan mengawasi hal-hal sebagai berikut.

 Kuantitas dan kualitas produk


 Sumber daya manusia, mesin, dan bahan yang akan digunakan
 Jenis, jumlah, dan urutan operasi manufaktur
 Tempat produksi.

Tujuan routing adalah untuk menentukan jalur atau urutan operasi produksi yang terbaik
dan termurah yang dapat diterapkan di pabrik sehingga memberikan kemudahan bagi
semua lini produksi dalam mencapai tujuan perusahaan.
Scheduling
Scheduling atau penjadwalan mengandung arti menetapkan jadwal kegiatan operasi proses
produksi yang disinergikan sebagai satu kesatuan.
Tujuan scheduling atau penjadwalan adalah sebagai berikut.

 mengetahui jumlah pekerjaan yang harus diperbaiki


 membuat daftar prioritas operasi manufaktur yang berbeda
 memperbaiki memulai dan menyelesaikan, tanggal, dan waktu untuk setiap operasi.

Dispatching
Dispatching merupakan tahap dimulainya proses produksi. Pada tahap ini ada beberapa hal
yang diatur antara lain sebagai berikut.

 Bahan, alat, perlengkapan, dan lain sebagainya yang diperlukan untuk produksi
sebenarnya.
 Perintah, instruksi, gambar, dan lainnya untuk memulai pekerjaan.
 Memelihara catatan yang tepat dari awal dan menyelesaikan setiap pekerjaan tepat
waktu.
 Berpindah pekerjaan dari proses lainnya sesuai jadwal.
 Memulai prosedur kontrol.
 Mencatat waktu mesin.
 Tindakan lanjutan.

Follow-up
Follow up merupakan tahap ditetapkan dan ditentukannya berbagai macam kegiatan
seperti pengadaan, pembelian, dan pemesanan bahan baku serta berbagai macam
peralatan yang akan digunakan.
Tujuannya adalah mengoordinasikan semua perencanaan produksi agar produksi berjalan
lancar.

Penerapan Produksi Massal Yang Benar

Ketika akan melakukan produksi massal suatu produk, perlu dilakukan perencanaan
produksi yang sangat matang yang meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut.

1. Menentukan produk yang akan diproduksi secara massal

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan produk yang akan diproduksi
secara massal, misalnya masker kain.
Mengapa masker kain? Karena masker kain saat ini sangat dibutuhkan oleh warga
masyarakat guna mencegah penyebaran wabah COVID19.

2. Menyaring ide dan gagasan

Ide atau gagasan yang dimaksud adalah terkait ide atau gagasan produk yang sesuai dengan
pasar dan hal-hal lainnya.

Misalnya, ide atau gagasan tentang masker kain disesuaikan dengan pasar dan standar dari
WHO.

3. Membuat desain produk

Desain produk adalah rancangan bentuk yang memiliki nilai, kegunaan, dan dapat
memenuhi kebutuhan konsumen.

Beberapa hal yang harus diperhatikan terkait desain produk antara lain biaya, kualitas,
kebutuhan konsumen, dan keunggulan dalam persaingan.

Misalnya, rancangan masker kain yang akan diproduksi massal termasuk kemasan yang akan
digunakan sebagai wadah atau bungkus produk.

4. Membuat gambar kerja produk

Gambar kerja produk mengacu pada gambar yang dijadikan acuan atau patokan agar ide
dapat diwujudkan dalam wujud fisik sebuah benda. Gambar kerja produk terdiri atas
bentuk, bahan-bahan, dan warna.

Misalnya, gambar produk masker kain yang memuat informasi lebih detil seperti bentuk
masker kain, jenis kain serta bahan-bahan lain yang digunakan sesuai standar WHO.

5. Membuat dan menguji fungsi prototipe produk

Langkah selanjutnya adalah membuat prototipe atau model produk dan mengujinya
sebelum produk tersebut diproduksi secara massal dan dilempar ke pasaran.

Tujuannya adalah mengetahui kelebihan dan kekurangan produk sebelum masuk tahap
produksi.

Misalnya, model atau prototipe masker kain yang sesuai standar WHO diuji desain serta
fungsinya sebelum diproduksi secara massal.

6. Memproduksi produk tersebut secara massal

Setelah lolos uji prototipe produk, tahap selanjutnya adalah memproduksi produk tersebut
secara massal dengan memperhatikan beberapa hal antara lain jumlah produk yang
diproduksi, bentuk produk, dan pendistribusian produk.
Contoh Produk yang Menggunakan Produksi Massal

Beberapa contoh produk yang menggunakan produksi massal di antaranya adalah sebagai
berikut.

 Peralatan elektronik seperti televisi, radio, hair dryer, kulkas, setrika, gawai
 Alat transportasi seperti motor, mobil
 Peralatan mandi seperti sabun, sikat gigi, pasta gigi, sampo
 Alat-alat kebersihan seperti sapu, kain pel
 Makanan dan minuman.

Kelebihan dan Kekurangan Produksi Massal

Sebagai produk yang dihasilkan dalam jumlah besar dan berbiaya rendah, produksi massal
tidak terlepas dari kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan Produksi Massal

Kelebihan melakukan produksi massal antara lain sebagai berikut.

 Efisiensi waktu
Digunakannya mesin-mesin yang bekerja dengan cepat sangat membantu para
pekerja dalam menyiapkan berbagai macam perlengkapan serta bahan-bahan yang
dibutuhkan dalam waktu yang singkat.
 Menghemat biaya produksi
Suatu produk yang diproduksi secara massal dapat menghemat biaya produksi. Hal
ini disebabkan perusahaan mendapat potongan harga ketika membeli bahan baku
dalam jumlah besar. Selain itu, digunakannya mesin-mesin dalam proses produksi
juga dapat mengurangi biaya yang dialokasikan untuk tenaga kerja. Dengan
demikian, perusahaan dapat menghemat pengeluaran yang tidak perlu.
 Tingkat akurasi yang tinggi
Proses produksi massal umumnya menggunakan mesin-mesin modern yang lebih
akurat, efisien, dan optimal sehingga dapat meminimalisasi tingkat risiko kesalahan
manusia dalam memproduksi barang.
 Tingkat produksi tinggi
Selain dapat meminimalisasi tingkat resiko kesalahan manusia dalam memproduksi
barang, mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi massal juga dapat
menghasilkan barang dalam jumlah besar dan cepat.
 Proses berkreasi
Biasanya, suatu produk yang diproduksi secara massal tidak hanya memiliki satu
varian saja melainkan beberapa varian. Hal ini dilakukan dengan cara menambah
nilai barang serta disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Hal ini menunjukkan
adanya proses kreasi yang dilakukan perusahaan.
 Komitmen yang tinggi
Produksi massal membutuhkan komitmen yang tinggi dari sumber daya manusia
yang ada dalam perusahaan terutama dalam hal waktu dan usaha yang diberikan.
Semakin banyak waktu dan semakin besar perhatian yang diberikan maka akan
semakin besar pula keberhasilan dalam memproduksi barang.

Kekurangan Produksi Massal

Adapun kekurangan dalam produksi massal antara lain sebagai berikut.

 Terlalu kaku
Produksi massal umumnya dikerjakan oleh mesin yang telah dirancang sedemikian
rupa. Jika terjadi gangguan pada mesin, dapat terjadi kesalahan dalam pengerjaan
desain proses produksi.
 Kurangnya varian produk
Terkadang suatu produk tidak memiliki varian lain. Hal ini disebabkan adanya
kesamaan produk yang dihasilkan oleh para produsen. Akibatnya kebutuhan
konsumen tidak terpenuhi.
 Tidak ada jaminan
Setiap produk yang dilempar ke pasaran sesungguhnya tidak memiliki jaminan akan
sukses besar di pasaran. Karena itu, perusahaan harus tetap memperhatikan
kebutuhan konsumen serta permintaan pasar terhadap produk tertentu.
LEMBAR KERJA SISWA

1. Pengertian Produksi Massal


Produksi adalah kegiatan menambah nilai guna suatu suatu benda atau menciptakan

benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Sedangkan massal

berarti mengikut sertakan atau melibatkan banyak orang. Sehingga produksi massal

adalah kegiatan memproduksi barang tertentu yang sudah ditentukan standar

spesifikasinya dalam jumlah besar melalui serangkaian operasi yang sama dengan produk
sebelumnya.

2. Ciri-ciri Produksi Massal


Ciri-ciri produksi massal antara lain sebagai berikut:

1. Produk yang dihasilkan dalam jumlah besar


2. Biaya perunit rendah
3. Bertujuan menguasai pasar
4. Dijual di pasar bebas
5. Hampir tidak ada variasi produk
6. Harus ada stok untuk memenuhi kebutuhan saat massa tunggu
Bila terjadi kelebihan produk (over production) perusahaan akan memaksa pasar

dengan melakukan promosi, discount, hadiah dll, agar produk cepat terserap.

3. Kelebihan dan Kekurangan Produksi Massal


Kelebihan:

1. Hemat biaya
2. Efisiensi waktu
3. Tingkat keakuratan tinggi
4. Tingkat produksi cepat
Sedangkan kekurangannya adalah: a. Kegiatan produksi sangat kaku b. Kurang beragamnya
variasi produk c. Biaya mesin mahal d. Tidak ada jaminan produk akan laris dipasaran

B. Tugas Individu

Sebuah perusahaan melakukan produk masal dengan alasan menghemat pengeluaran,dan


juga efesiensi waktu.Dengan adanya produksi massal pekerjaan yang tadinya dilakukan
tenaga kerja,kini dilakukan oleh mesin.menurutmu apakah hal tersebut akan mengganggu
penyerapan tenaga kerja ?

Tulislah pendapatmu mengenai kelebihan dan kekurangan produksi massal ?

Anda mungkin juga menyukai