Disusun Oleh:
Syaifulloh Ridho
XII-TKR
A.Pengertian Produksi Massal
Apa yang dimaksud dengan produksi massal
Pertama, mari kita cari tahu terlebih dahulu definisi dan pengertian “Produksi Massal”.
Menurut KBBI, kata “Massal” adalah istilah yang merujuk kepada sesuatu yang
mengikutsertakan atau melibatkan orang banyak. Apabila kita kaitkan dengan kata
“Produksi”, maka:
Mass Production atau Produksi Massal adalah sistem produksi barang dalam jumlah besar
yang dilakukan secara berkelanjutan dengan mengikuti standarisasi yang telah ditentukan
untuk memenuhi permintaan pasar.
“Memangnya apa sih tujuan dilakukannya produksi massal? Kenapa tidak produksi seperti
biasa saja?”
Sederhananya, tujuan produksi massal adalah untuk memenuhi permintaan pasar akan
barang dalam jumlah besar dengan mengutamakan efisiensi baik dari segi waktu, biaya,
dan juga kualitas yang seragam.
Perusahaan manufaktur yang akan melakukan kegiatan produksi massal perlu melakukan
perencanaan yang matang sebelum menjalankannya.
Mengapa? Karena hal ini diperlukan agar kegiatan produksi massal tidak hanya
berorientasi pada kuantitas produk yang dihasilkan saja, namun juga agar tetap menjaga
kualitas dan terhindar dari cacat produksi karena sifatnya yang seragam.
Pada zaman itu, Ford menggunakan metode yang cukup efisien pada lini perakitan dalam
memproduksi mobil sekaligus melakukan manajemen buruh dalam skala besar.
Seiring berjalannya waktu, konsep produksi massal ini pun menyebar ke industri-industri
lain contohnya dalam proses produksi bahan makanan, bahan kimia, bahan bakar, cairan,
sampai tekstil.
Hingga kini, produksi massal telah menjadi semakin modern karena dibantu dengan
berbagai macam teknologi seperti AI, robotik, teknologi nano, big data, dan sebagainya.
Setiap perusahaan yang berorientasi pada profit tentu memiliki tujuan mendapatkan
keuntungan dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini dapat dilakukan dengan memadukan
potensi perusahaan dengan peluang pasar.
Untuk meningkatkan jumlah profit dan memberikan pengaruh pada bisnis industri,
perusahaan melakukan sebuah kegiatan produksi massal.
Berikut beberapa hal yang menjadikan produksi massal ini dilakukan oleh perusahaan:
Sesuai hukum penawaran, jumlah supply biasanya berbanding lurus dengan harganya.
Artinya ketika harga naik, maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah.
Dan terjadi sebaliknya pada hukum permintaan, di mana saat harga barang naik, maka
jumlah permintaan barang akan berkurang dan sebaliknya.
Meningkatnya jumlah supply dan demand ini menjadi salah satu pemicu bagi perusahaan
untuk melakukan produksi massal pada produk yang menjadi permintaan konsumen dan
sebagai persediaan supply perusahaan.
Dengan dilakukannya kegiatan produksi massal oleh perusahaan dapat menjadi solusi
keterbatasan barang yang dibutuhkan, karena hasil produksi dari kegiatan produksi massal
memiliki jumlah dalam skala yang besar.
Hal ini menjadi peluang bagi perusahaan untuk dapat meningkatkan jumlah penjualan
seiring dengan masih sedikitnya jumlah produsen dari produk yang diproduksi oleh
perusahaan pada bidang yang sama.
Kegiatan produksi massal ini menjadi salah satu peluang bisnis yang menjanjikan bagi
perusahaan yang menjalankannya dengan perencanaan dan strategi yang baik.
Tenaga kerja manusia dibutuhkan pada titik-titik tertentu dalam sebuah proses produksi
massal. Misalnya seperti pada produksi mobil, dibutuhkan tenaga kerja manusia untuk
bagian memasang baut, uji coba kemudi, dan sebagainya.
Sebuah aktivitas produksi massal harus memiliki aliran produksi yang lancar. Dari satu
tahap ke tahap lainnya harus berjalan dengan tepat dan tetap sehingga proses produksi
dapat terjaga polanya.
Misalnya, pada produksi makanan seperti mie instan. Maka ada proses pembuatan mie,
pemotongan mie sesuai ukuran, penambahan bumbu, dan pengemasan, sampai pada
pengepakkan ke dalam kardus.
c. Memiliki Standarisasi
Proses produksi massal adalah aktivitas menghasilkan produk dalam jumlah yang besar.
Sehingga dalam prosesnya, produksi massal ini harus memiliki sebuah standarisasi.
Standarisasi akan membantu produksi massal dapat menghasilkan barang yang sama dalam
jumlah yang besar dan waktu yang relatif cepat.
Saat sebuah perusahaan ingin melakukan perubahan pada output barang yang dihasilkan,
maka akan membuat perubahan yang signifikan dan membutuhkan waktu yang lama dalam
proses perubahan sistem.
Oleh karena itu, setiap produksi massal harus memiliki standarisasi yang konsisten dalam
menghasilkan output barang yang dihasilkan.
Dalam sebuah aktivitas produksi massal, biasanya barang diproduksi dengan jumlah yang
berskala besar. Ini dikarenakan tidak pastinya jumlah permintaan seperti pada produksi
batch.
Pada saat perusahaan memutuskan untuk memulai menjalankan produksi massal, ada
beberapa kebutuhan yang perlu disediakan dalam menunjang sebuah proses yang
disederhanakan ini.
Sumber daya yang dibutuhkan mulai dari pabrik dan mesin produksi serta tenaga kerja
yang terlatih. Ini membutuhkan biaya yang cukup signifikan.
Setidaknya, ada 4 elemen yang harus ada di dalam sebuah PRD yaitu:
Selain itu, proses pada tahap ini juga akan meminimalisir bahkan menghilangkan risiko-
risiko agar produk dapat diproduksi sesuai dengan harapan.
Di era modern seperti sekarang, tidak jarang banyak perusahaan yang menggunakan
teknologi 3D CAD Modeling hingga 3D printing untuk membantu tim membuat sebuah
prototype.
5. : Production Validation and Testing (PVT)
Lalu pada tahap Validasi dan Pengujian Produksi atau Production Validation and Testing
(PVT) atau lebih mudahnya disebut pra produksi, merupakan tahap di mana menguji
kemampuan produksi dengan skala yang lebih kecil namun tetap sesuai dengan
perencanaan awal.
Tahap ini akan melihat sejauh mana tingkat kesiapan serta kelayakan apabila nanti masuk
ke tahap produksi massal.
6. Menjalankan Proses Produksi Massal
Tahapan produksi massal yang terakhir adalah tahap di mana melakukan produksi massal
itu sendiri, namun tidak semata langsung diproduksi semuanya.
Akan tetap ada penyesuaian terhadap kapasitas produksi sehingga terkadang produksi
massal nantinya dapat dijalankan dalam beberapa gelombang.
Proses produksi yang dilakukan dapat menghasilkan barang dalam jumlah yang besar dan
mampu memenuhi permintaan konsumen terhadap produk yang diproduksi.
2) Efektif dan Efisien Waktu Mulai dari Tahap Produksi Hingga Distribusi
Proses produksi massal yang memanfaatkan sumber daya berupa mesin yang mampu
memproduksi barang dengan jumlah yang besar dan dalam waktu yang relatif sebentar ini
menjadi indikator efisiensi waktu sebuah perusahaan.
Produk yang dihasilkan dari aktivitas produksi massal yang diproduksi dengan cepat ini
dapat dengan cepat juga untuk selanjutnya didistribusikan dan memenuhi kebutuhan
konsumen.
Hal ini dapat menjadi daya saing perusahaan dalam memberikan pelayanan yang baik
terhadap konsumen.
Namun perlu untuk diperhatikan, kunci utama dalam meraih kesuksesan produksi massal
tersebut tidak lain disebabkan karena perencanaan yang matang mulai dari tahap pra
produksi hingga ke tahap produknya siap untuk didistribusikan.
Praktik produksi massal di dunia industri ini membutuhkan mesin-mesin dengan skala
besar yang akan digunakan untuk memproduksi barang secara massal.
Selain itu, perusahaan juga perlu menyiapkan tenaga ahli dengan kemampuan khusus yang
akan membantu dalam melakukan pengaturan dan standarisasi mesin.
Penyesuaian pekerja terhadap laju mesin produksi tentu menjadikan pekerja akan sangat
merasa kelelahan, sehingga dapat menurunkan semangat dan motivasi dalam bekerja.
3) Membutuhkan Peningkatan & Pembaruan dengan Prinsip Zero Mistake
Dalam praktiknya, produksi massal membutuhkan peningkatan serta pembaruan sistem
seiring dengan berkembangnya inovasi dan juga permintaan baru di pasaran.
Hal ini menjadikan perusahaan harus mengeluarkan sumber daya ekstra yang tentu akan
membutuhkan waktu dan biaya yang tidak kecil jumlahnya.
Selain itu, proses produksi massal juga harus berjalan sesuai dengan prinsip Zero Mistake
pada tiap proses maupun pembaruannya. Bayangkan jika ada saja 1 kesalahan, maka
keseluruhan hasil produksi dapat dikatakan gagal.
5. Pengukusan (Steaming)
6. Pemotongan (Cutting)
9. Pengemasan (Packing)