Dokumentasi persyaratan produk atau yang biasa dikenal dengan PRD (Product
Requirements Documentation) biasanya terkait dengan:
Berikutnya adalah bagian yang menyenangkan, yang lebih dikenal sebagai validasi
dan pengujian teknik atau EVT (Engineering Validation and Testing).
Dalam tahap ini, tim teknik menggunakan cara apa pun yang diperlukan untuk
mengimplementasikan setiap fitur yang diuraikan dalam dokumentasi persyaratan
produk.
Tujuan dari tahap ini adalah untuk membuktikan bahwa adalah mungkin secara
manusiawi, tanpa menentang hukum fisika, untuk merancang dan membangun
sebuah instance dari produk yang memenuhi persyaratan fungsional dalam PRD.
Ini adalah saat Anda mulai memilih bahan dan desain mekanis yang memenuhi
persyaratan bentuk akhir, kesesuaian, dan estetika yang diuraikan dalam PRD.
Sekarang saatnya melepaskan kendali dan terlibat dalam percakapan serius dengan
pemasok dan produsen Anda. Ini adalah tahap validasi dan pengujian produksi atau
PVT (Production Validation and Testing) atau pre-produksi di mana Anda
memastikan bahwa produk DVT Anda sebenarnya dapat diproduksi dengan
volume dan biaya target yang tercantum dalam PRD.
Karena lebih sering daripada tidak Anda akan melakukan outsourcing pembuatan
dan perakitan produk Anda yang sebenarnya, Anda harus terlibat dengan pemasok
ini untuk meminta feedback dari desain Anda untuk memastikan Anda dapat
mencapai tujuan produksi.
e. Proses Produksi
Namun, ketika sebuah produk mencapai target produksi, itu berarti Anda
memproduksi dan menjual versi produk Anda yang siap untuk pelanggan dengan
jumlah yang tepat.
Pada tahap ini, sebagian besar tanggung jawab ada pada produsen untuk
mendapatkan suku cadang, merakit, dan mengujinya untuk memenuhi permintaan
produksi Anda. Namun, Anda tetap memiliki tanggung jawab untuk memastikan
kualitas dan hasil produksi tetap tinggi sementara biaya mulai menurun.
Anda harus mendukung pabrikan seperlunya untuk mencapai tujuan ini. Ini
mungkin termasuk bekerja dengan tim pengadaan untuk membangun rantai
pasokan yang kuat untuk menjaga biaya dan waktu tunggu tetap rendah, atau
bekerja dengan tim manufaktur untuk terus mencari cara untuk meningkatkan
efisiensi, meningkatkan hasil, dan menurunkan biaya produksi.
B. KARAKTERISTIK PRODUKSI MASAL
1. Jumlah Produksi Sangat Banyak;
Barang yang diproduksi untuk skala produk masal mencapai ribuan unit hingga
jutaan unit dalam satu hari kerja. Banyaknya barang ini tergantung dari pemakaian
di masyarakat. Semakin banyak barang digunakan oleh masyarakat, maka barang
akan diproduksi semakin banyak. Sebagai contoh produksi AC tipe split lebih
banyak dibandingkan dengan AC tipe stand floor. Hal ini dikarenakan AC tipe split
lebih banyak digunakan di masyarakat.
2. Produk Terstandar;
Produk yang dibuat secara masal akan menghasilkan barang yang identik (tidak
bervariasi). Hal ini bisa dibuktikan dengan membandingkan produk tipe yang sama
dari beberapa daerah, pasti mempunyai kesamaan. Barang diproduksi dengan cara
yang sudah distandarisasi sehingga menghasilkan barang yang sama.
Produksi masal suatu barang tidak akan lepas dari bantuan mesin, baik itu mesin
dengan teknologi terbaru ataupun mesin yang masih menggunakan teknologi lama
tetapi tetap mempunyai tujuan yang sama. Dengan menggunakan bantuan mesin
maka ongkos produksi akan lebih murah dan pengerjaan akan lebih cepat. Semakin
tinggi teknologi yang digunakan, maka campur tangan manusia akan semakin
sedikit.
Dengan bantuan teknologi maka pengerjaan pada setiap sektor akan semakin
mudah sehingga proses supervisi akan semakin minim dilakukan. Supervisi hanya
dilakukan jika terdapat kendala pada alur produksi yang membutuhkan penanganan
yang cepat dan tepat agar proses produksi tetap berjalan normal.
Jika Anda memutuskan untuk bekerja atau mendirikan perusahaan produksi massal
sendiri nantinya, Anda harus ingat bahwa pabrik tipe ini harus terus membuat
produk dalam jumlah banyak Jadi, Anda harus mengupayakan strategi terbaik agar
perusahaan Anda bisa terus menghasilkan produk dalam target yang telah
ditentukan setiap hari.
Semisal pos 1 untuk memasukkan dan mengolah bahan baku, lalu produk akan
dioper ke pos 2 untuk dijadikan barang setengah jadi. Begitu seterusnya hingga
produk sampai di titik pengemasan dan siap kirim oleh distributor barang.
Berdasarkan sistem ini, dapat disimpulkan bahwa alur produksi pembuatan barang
di pabrik produksi massal adalah menggunakan alur maju. Jadi, pekerjaan Anda di
pabrik dapat menjadi lebih terstruktur sekaligus tidak membingungkan. Penerapan
alur maju produksi tidak akan menimbulkan kekacauan sistem seperti
pencampuran produk atau kinerja bolak-balik.
Semisal Anda bekerja mengolah barang jadi menjadi barang setengah jadi. Lalu
produk justru berakhir dipecah menjadi bahan baku untuk diolah kembali menjadi
barang jadi. Cara kerja ini sangat keliru dan hanya membuang-buang waktu plus
tenaga.
Mengapa harus demikian? Jawabannya kembali lagi karena produk dalam jumlah
banyak sudah menjadi patokan standar kesuksesan dari pabrik produksi massal.
Jika pabrik Anda tidak berhasil membuat produk sesuai target yang telah
dicanangkan, maka besar kemungkinan penjualan dan pemasukan dari perusahaan
Anda akan terganggu. Alhasil, hal ini menjadi sebuah tantangan yang harus
dihadapi oleh pabrik massal Anda saat berbisnis.
Di sisi lain, ciri inipun melahirkan satu tantangan lainnya, di mana perusahaan
Anda harus memiliki modal yang besar agar bisa membeli mesin-mesin yang
dibutuhkan dalam proses produksi. Selain itu, Anda juga harus selektif dalam
memilih karyawan. Pastikan bahwa karyawan Anda mampu mengoperasikan
mesin-mesin produksi dengan baik. Jika tidak, maka semua proses produksi yang
telah dirancang hanya akan berjalan sia-sia.
9. Sedikit Karyawan
Satu lagi kekeliruan yang sering muncul dalam benak masyarakat awam adalah
pabrik produksi massal pasti akan menggunakan bahan baku yang banyak juga.
Lagi-lagi kenyataannya tidak seperti itu.
Jika pabrik Anda memproduksi ribuan barang dengan sistem produksi massal,
kenyataannya, pabrik Anda hanya akan menggunakan bahan baku yang lebih
sedikit.
Mengapa hal ini terjadi? Jawabannya karena setiap mesin dalam sistem produksi
massal sudah memperhitungkan secara tepat bahan baku yang akan digunakan
untuk membuat satu produk. Ketepatan perhitungan ini pun sudah diatur dengan
baik oleh sistem mesin sebelum pengoperasian dimulai.
Sifat dari mesin yang selalu pasti menjadikan nyaris tidak ada bahan baku yang
terbuang selama proses produksi berlangsung. Pola pembuatan produk yang teratur
dalam sistem produksi massal pun turut dalam proses kalkulasi bahan baku yang
lebih tepat dan akurat.
Ciri terakhir dari pabrik dengan sistem produksi massal adalah menghasilkan
produk-produk yang homogen alias tidak bervariasi. Semisal pabrik sabun mandi
yang menghasilkan ribuan produk dalam varian, warna, dan ukuran yang sama di
setiap harinya.
Sayangnya, ciri ini pun menjadi salah satu kekurangan dari sistem produksi massal
pabrik. Lagi-lagi karakteristik khas ini disebabkan karena sistem kerja pabrik
massal yang menggunakan pola serta struktur kerja yang telah tersusun pasti oleh
mesin.
Seandainya pabrik membuat produk dengan variasi lain, maka dapat dipastikan
produk variasi lain tersebut akan dikerjakan pada assembly line atau susunan
rangkaian mesin produksi khusus lainnya.
Semisal produk sabun mandi warna merah akan diproduksi pada rangkaian jalur
mesin A. Sementara produk sabun mandi warna kuning akan dibuat di sistem
mesin jalur B. Semakin banyak variasi produk yang perusahaan Anda miliki, maka
akan semakin besar pula industri pabrik produksi massal Anda
Produksi massal sebagai proses ekonomi menimbulkan lebih sedikit biaya tenaga
kerja, biaya material, dan meningkatkan efisiensi dalam menggunakan sumber
daya, sementara pada saat yang sama mengurangi total pengeluaran per unit yang
diproduksi. Ini penting bagi produsen makanan kecil dan besar untuk menghemat
pengeluaran yang tidak perlu.
g. Akurasi produksi
Karena pola produksi ini didasarkan pada operasi utama dan tambahan yang
berulang yang bekerja bersama secara mekanis untuk menciptakan produk akhir,
kurangnya tenaga kerja terampil atau spesialisasi yang diperlukan untuk membuat
produk tidak akan terlalu berdampak negatif. Dengan begitu pola produksi ini
memungkinkan akurasi yang luar biasa dan margin kesalahan yang rendah.
Di sinilah Anda mulai menyempurnakan ide dasar Anda. Pikirkan tentang apa
yang Anda inginkan dari produk Anda, apa kegunaannya, dan siapa yang akan
menggunakannya. Buat sketsa dan catatan konsep awal Anda untuk memudahkan
proses produksi secara menyeluruh.
2. Penelitian
Ada dua hal penting yang perlu diteliti pada tahap ini: pertama, permintaan. Jika
produk Anda memecahkan masalah, apakah banyak orang yang mencari solusi
untuk masalah itu? Dapatkah Anda melihat celah yang akan ingin diisi?
Kedua, apakah sudah ada produk yang serupa dengan produk Anda? Jika
demikian, bukan berarti ide Anda tidak akan sukses, tetapi bagaimana Anda
membuat produk yang lebih baik dari yang sudah tersedia saat ini.
Pada tahap ini, Anda bisa mulai mengembangkan desain produk Anda. Ada
beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan di sini:
Edit desain Anda seperlunya. Sertakan dimensi dan bahan, kembangkan desain
dengan standar tinggi dan sertakan semua detail penting. Jika produk Anda terdiri
dari beberapa bagian, usahakan meminimalkannya untuk menekan biaya produksi
dan mempercepat perakitan.
5. CAD
6. CAM
7. Pengujian Prototipe
Pastikan pengujian Anda menyeluruh dan kritis. Jangan takut untuk jujur pada diri
sendiri tentang masalah atau kekurangan apa pun pada desain Anda, karena ini
nantinya dapat membantu produk akhir Anda menjadi yang terbaik. Jika perlu,
kembali ke langkah 3 dan atasi kekurangannya.
8. Manufaktur
Jika Anda berhasil melalui pengujian prototipe tanpa mendapat masalah apa pun
yang perlu diselesaikan, sekarang saatnya membuat produk Anda. Mungkin ada
beberapa keputusan lebih lanjut yang harus dibuat di sini, seperti bahan, nomor
batch, dan pabrikan itu sendiri. Pikirkan tentang apa yang membuat biaya tetap
rendah dengan tetap menjaga kualitas yang Anda inginkan, sehingga Anda dapat
memaksimalkan keuntungan.
9. Perakitan
Pilihan penting untuk dibuat pada tahap ini mungkin melibatkan bahan lebih lanjut,
seperti lem. Ingatlah biaya, tetapi ingat bahwa menggunakan bahan yang tidak
efektif dapat berdampak negatif pada penjualan Anda pada akhirnya. Jangan
biarkan kualitas produk yang dihasilan jelek dengan menggunakan bahan yang
buruk.
Sekarang Anda telah berhasil membawa produk Anda dari konsep menjadi produk
akhir yang sempurna, sekarang saatnya untuk mengalihkan perhatian Anda ke
pemasaran, dan sisi praktis untuk menyampaikannya ke tangan pelanggan.
Semakin banyak Anda menjual, semakin banyak yang mampu Anda masukkan ke
dalam produksi batch yang lebih besar, yang berarti keuntungan yang lebih besar
di waktu mendatang!
Untuk karakteristik yang bisa di terlihat dari kegiatan produksi yang pertama
adalah nampak berdasarkan proses kerjanya. Dimana prosesnya sendiri ada yang
bersifat sebagai bentuk produksi langsung dan juga produksi tidak langsung. Untuk
proses produksi yang bersifat langsung cakupannya meliputi pemenuhan
kebutuhan primer dan sekunder manusia.
Dimana proses produksinya ini sendiri bertujuan secara nyata memberikan energi
berkelanjutan bagi kebutuhan hidup manusia. Contoh nyatanya adalah sebuah
produksi bahan baku makanan seperti beras, ubi, sayur, ikan atau buah-buahan.
Proses ini sendiri ditandai dengan kegiatan pelayanan manusia yang bekerja untuk
pemenuhan kebutuhan manusia lainnya. Contoh nyatanya adalah adanya seorang
montir, tukang bangunan, perawat, konsultan keuangan dan lain sebagainya.
Adapun karakteristik lainnya yang nampak dari produksi didasarkan pada sifat
prosesnya. Prosesnya tersebut meliputi ekstraktif, analitik, fabrikasi dan sintetik
yang masing-masing memiliki pengertian dan pemahamannya sendiri.
Untuk sifat ekstraktif merupakan sebuah proses yang serta merta mengambil
bahan produksi dari alam. Kemudian untuk sifat analitik sendiri memiliki maksud
sebuah produksi barang yang melakukan proses pemisahan bahan baku menjadi
seperti bentuk aslinya.
Kemudian untuk sifat fabrikasi adalah proses yang didasarkan pada pengubahan
bahan baku menjadi produk yang benar-benar baru dan berbeda. Sedangkan untuk
sifat sintetik sendiri memiliki sifat dan karakteristik menggabungkan beberapa
bahan untuk membuat produk baru.
Kemudian yang terakhir ada karakteristik yang nampak dari jangka waktu
produksinya seperti produksi terus menerus dan terputus-putus. Untuk jangka
waktu produksi terus menerus sendiri sifatnya memanfaatkan berbagai hal, bahan
baku, alat operasional dan kemampuan yang ada secara total.
Dimana untuk karakteristik dari produksi terus menerus tidak memiliki batasan
waktu atau musim tertentu dan sifatnya berkelanjutan. Hal ini jelas berbeda dengan
karakteristik yang nampak dari jangka waktu produksi dari segi produksi terputus-
putus.
Dimana untuk jenis ini sendiri produksinya dipengaruhi oleh musim, waktu
pesanan dan faktor lainnya. Sehingga kegiatan kerja atau pengelolaan jasanya tidak
bisa sewaktu-waktu ditemukan.
2. Coca-cola
Coca-Cola mewakili salah satu merek dunia yang paling dikenal. Apa yang
membantu perusahaan tumbuh adalah teknik pemasaran yang terstruktur dengan
baik. Minuman manis ini yang disukai oleh mayoritas, adalah produk yang paling
banyak disajikan di dunia.
Mencakup lebih dari 200 negara, Coca-Cola mengelola 1,9 miliar porsi
sehari.sudah lumrah dilakukan saat ini. Biasanya ini dipicu oleh permintaan
masyarakat yang begitu tinggi.
3. Iphone
4. Ducati Panigale V4 - 214 hp
Kehadiran Ducati Panigale V4 menjadi penanda bab terbaru dan terpenting dari
sejarah Ducati, sebuah simfoni dari performa dan 100% Italia.
Hal itu tentunya memberikan kesempatan bagi semua tingkat ketrampilan dalam
berkendara untuk dapat merasakan sensasi tenaga dari Panigale V4. Dalam hal
pengembangan, Panigale V4 dikembangkan bersama Ducati Corse.
5. Suzuki GSX-R1000 - 199,1 hp
Suzuki GSX-R1000 lansiran 2018 tidak menawarkan perubahan yang signifikan
pada bagian mekanisnya sehingga tidak menawarkan peningkatan kapasitas
mesinnya.
6. Helm
Helm adalah bentuk perlindungan tubuh yang dikenakan di kepala dan biasanya
dibuat dari metal atau bahan keras lainnya seperti kevlar, serat resin, atau plastik,
Helm biasanya digunakan sebagai perlindungan kepala untuk berbagai aktivitas
pertempuran (militer), atau aktivitas sipil seperti olahraga, pertambangan, atau
berkendara.
7. Masker
8. Makanan
9. Pulpen
Pulpen adalah alat tulis berupa mata pena berujung tajam yang
dilengkapi pegangan berisi kantong tinta yang bisa diisi kembali.
Tinta berbasis air diisi melalui mata pena dengan mekanisme penyedot
yang memasukkan tinta dari botol tinta ke dalam kamar tinta.
10. Obat-obatan
Sandal atau sendal adalah salah satu model alas kaki yang terbuka pada bagian jari
kaki atau tumit pemakainya. Bagian alas (sol) dihubungkan dengan tali atau sabuk
yang berfungsi sebagai penjepit (penahan) di bagian jari, punggung kaki, atau
pergelangan kaki agar sandal tidak terlepas dari kaki pemakainya.
19. Sabun
Oxone OX-9000 24pcs Cutlery Set with Hanger & Cover menawarkan Anda
perangkat makan yang terdiri dari sendok dan garpu sebanyak 24 pcs. Terbuat dari
stainless steel berkualitas yang kuat anti karat dan tahan lama. Sangat komplit
untuk melengkapi koleksi sendok garpu Anda. Mudah dirapikan kembali dengan
adanya hanger dan bentuk yang elegan cocok berpadu dengan perabotan lain di
dapur Anda dan juga meja makan anda.