Oleh :
Kelompok 2 :
Kelas : 1C
Dosen Pembimbing :
Ns.Suhaimi,S.Kep.M.Kep
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang atas berkat
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
Berpikir Kritis ”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang
diberikan dalam mata kuliah Metodologi Keperawatan Dasar Poltekkes
Kemenkes Padang.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada Dosen kami, Ibuk yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................................................
Daftar Isi..................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………
B.Rumusan Masalah……………………………………………………………
C.Tujuan………………………………………………………………………
D.Manfaat……………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
1. PengertianBerpikir Kritis………………………………………
2. Alur Berpikir Kritis
3. Hal-hal penting yang diperhatikan dalam berpikir kritis
4. Keterampilan berpikir kritis
5. Konsep Pemikir Kritis
6. Level Pemikiran Kritis
7. Kompetensi berpikir kritis……………………………………………
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………
B. Saran……………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berpikir merupakan suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan
mencakup interaksi dari suatu rangkaian pikiran dan persepsi. Sedangkan berpikir
kritis merupakan konsep dasar yang terdiri dari konsep berpikir yang berhubungan
dengan proses belajar dan kritis itu sendiri berbagai sudut pandang selain itu juga
membahas tentang komponen berpikir kritis dalam keperawatan yang di dalamnya
dipelajari karakteristik, sikap dan standar berpikir kritis, analisis, pertanyaan kritis,
pengambilan keputusan dan kreatifitas dalam berpikir kritis.
Proses berpikir ini dilakukan sepanjang waktu sejalan dengan keterlibatan kita
dalam pengalaman baru dan menerapkan pengetahuan yang kita miliki, kita menjadi
lebih mampu untuk membentuk asumsi, ide-ide dan membuat kesimpulan yang valid,
semua proses tersebut tidak terlepas dari sebuah proses berpikir dan belajar.
Keterampilan kognitif yang digunakan dalam berpikir kualitas tinggi
memerlukan disiplin intelektual, evaluasi diri, berpikir ulang, oposisi, tantangan dan
dukungan.
Berpikir kritis adalah proses perkembangan kompleks yang berdasarkan pada
pikiran rasional dan cermat menjadi pemikir kritis adalah denominator umum untuk
pengetahuan yang menjadi contoh dalam pemikiran yang disiplin dan mandiri
B. Rumusan masalah
1. Apakah definisi dari berfikir kritis?
2. Apakah alur dari berpikir kritis ?
3. Apa saja hal hal penting yang diperhatikan dalam berpikir kritis?
4. Apa keterampilan berpikir kritis ?
5. Apa konsep dari berpikir kritis ?
6. Apa saja level pemikiran kritis ?
7. Apa kompetensi dari pemikir kritis ?
C. Tujuan
D. Manfaat
Berpikir kreatif dapat juga dipandang sebagai suatu proses yang digunakan ketika
seorang individu mendatangkan atau memunculkan suatu ide baru. Ide baru tersebut
merupakan gabungan ide-ide sebelumnya yang belum pernah diwujudkan (Infinite
Innovation Ltd, 2001). Pengertian ini lebih menfokuskan pada proses individu untuk
memunculkan ide baru yang merupakan gabungan ide-ide sebelumnya yang belum
diwujudkan atau masih dalam pemikiran. Pengertian berpikir kreatif ini ditandai
adanya ide baru yang dimunculkan sebagai hasil dari proses berpikir tersebut.
3. Pengambilan keputusan
Dalam praktek keperawatan sehari-hari, perawat selalu dihadapkan pada situasi
dimana harus mengambil keputusan dengan tepat. Hal ini dapat terjadi dalam interaksi
teman sejawat profesi lain dan terutama dalam penyelesaian masalah manajemen di
ruangan.
4. Keterampilan Dalam Berpikir Kritis
Kegiatan berpikir kritis terdiri dari merumuskan, menganalisis, memecahkan
masalah, menyimpulkan dan mengevaluasi. Adapun penjelasannya sebagai
berikut:
3. KOMITMEN
- Individu mengantisipasi kebutuhan untuk membuat pilihan tanpa bantuan dari orang
lain dan kemudian mengasumsikan akuntabilitas
- Perawat tidak lebih dari sekadar mempertimbangkan alternatif kompleks masalah
pose
- Perawat memilih suatu tindakan atau keyakinan berdasarkan pada alternatif yang
tersedia dan berdiri dengan itu
- Ini adalah perwujutan dari pengalaman dan pengetahuan.
7. Kompetensi berpikir kritis
-Proses kognitif yang digunakan perawat dalam membuat keputusan
-Mencakup kompetensi berpikir kritis umum, berpikir kritis spesifik dalam situasi klinis, dan berpikir
kritis spesifik dalam keperawatan
-Berpikir kritis umum: metode ilmiah, pemecahan masalah, dan pembuatan keputusan
-Berpikir kritis spesifik dalam keperawatan: proses keperawatan
penggunaan penalaran diagnostik dan pengambilan keputusan klinis
dalam praktek keperawatan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. Saran
Saran penulis, sebagai tenaga kesehatan, perawat sedapat mungkin harus selalu
berpikir kritis dalam penanganan pasien tentunya tetap beracuan pada tugas dan peran
perawat itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.utm.my/10356/1/bab9.pdf
Maryam, R.Siti, S.Kep.,Ns. Santun Setiawati, S.Kep,. Ns. Mia Fatma Ekasari,
S.Kep.,2008. Buku Ajar Berpikir Kritis dalam Proses Keperawatan. Jakarta ; EGC