Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN II

PENGERTIAN BERFIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN DAN PROSES


BERFIKIR KRITIS

Dosen Pengampu : Yuli S., S.Kep.,Ns.,M.Si.med.

Kelas : 1 A S1 Ilmu Keperawatan

Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. ADELIA FERANIKA
2. ADELLIA PRAVISTA
3. AHMAD ABDUL AZIZ
4. AHMAD ALVIAN
5. ARFIANA LISSA ADATI
6. ARISAH
7. ASLICHAH
8. CANTIKA PUTRI D.
9. DIYAH YUNITA LESTARI
10. DINA FITROTUL M.
11. DWI ANDRIYANI

STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS

Alamat : Jl. Ganesha I, Purwosari, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59316


Website: http://www.stikesmuhkudus.ac.id Email: secretariat@stikesmuhkudus.ac.id

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENGERTIAN BERFIKIR
KRITIS DALAM KEPERAWATAN DAN PROSES BERFIKIR KRITIS” ini dengan
lancar. Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen
pengampu mata kuliah konsep dasar Keperawatan II.

Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada pengajar matakuliah “KDK II” atas bimbingan
dan arahan dalam penulisan tugas, juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung
dan membantu sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami harap makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Memang makalah ini
masih jauh dari sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaika menuju arah yang lebih baik.

KUDUS, 29 MEI 2017

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul .........................................................................................................................1


Kata Pengantar .......................................................................................................................2
DaftarIsi....................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................4
C. Tujuan ...............................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian berpikir kritis keperawatan...............................................................................5
B. Proses berpikir kritis..........................................................................................................7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................................................................8

B. Saran...................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berpikir merupakan suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan mencakup
interaksi dari suatu rangkaian pikiran dan persepsi. Sedangkan berpikir kritis merupakan
konsep dasar yang terdiri dari konsep berpikir yang berhubungan dengan proses belajar dan
kritis itu sendiri berbagai sudut pandang selain itu juga membahas tentang komponen
berpikir kritis dalam keperawatan yang di dalamnya dipelajari karakteristik, sikap dan
standar berpikir kritis, analisis, pertanyaan kritis, pengambilan keputusan dan kreatifitas
dalam berpikir kritis.
Proses berpikir ini dilakukan sepanjang waktu sejalan dengan keterlibatan kita dalam
pengalaman baru dan menerapkan pengetahuan yang kita miliki, kita menjadi lebih mampu
untuk membentuk asumsi, ide-ide dan membuat kesimpulan yang valid, semua proses
tersebut tidak terlepas dari sebuah proses berpikir dan belajar.
Keterampilan kognitif yang digunakan dalam berpikir kualitas tinggi memerlukan
disiplin intelektual, evaluasi diri, berpikir ulang, oposisi, tantangan dan dukungan.
Berpikir kritis adalah proses perkembangan kompleks yang berdasarkan pada pikiran
rasional dan cermat menjadi pemikir kritis adalah denominator umum untuk pengetahuan
yang menjadi contoh dalam pemikiran yang disiplin dan mandiri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian berpikir kritis dalam keperawatan ?
2. Apa saja proses berpikir kritis?

C. Tujuan Penulisan Makalah


 Untuk mengetahui pengertian berpikir kritis dalam keperawatan
 Untuk mengetahui proses berpikir kritis

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Definisi berpikir kritis cukup bervariasi, beberapa ahli seperti Paul, Bandman,
Stander mempunyai rumusan berpikir kritis masing–masing. Menurut Paul (2005)
berpikir kritis adalah suatu seni berpikir yang berdampak pada intelektualitas seseorang,
sehingga bagi orang yang mempunyai kemampuan berpikir kritis yang baik, akan
mempunyai kemampuan intelektualitas yang lebih dibandingkan dengan orang yang
mempunyai kemampuan berpikir yang rendah. Menurut Bandman (1988), berpikir kritis
adalah pengujian secara rasional terhadap ide–ide, kesimpulan, pendapat, prinsip,
pemikiran, masalah, kepercayaan dan tindakan. Stander (1992) berpendapat bahwa
berpikir kritis adalah suatu proses pengujian yang menitikberatkan pendapat tentang
kejadian atau fakta yang mutakhir dan menginterpretasikannya serta mengevaluasi
pendapat-pendapat tersebut untuk mendapatkan suatu kesimpulan tentang adanya
perspektif atau pandangan baru. Paul (2005) mengemukakan bahwa berpikir kritis
merupakan dasar untuk mempelajari setiap disiplin ilmu. Suatu disiplin ilmu merupakan
suatu kesatuan sistem yang tidak terpisah sehingga untuk mempelajarinya membutuhkan
suatu ketrampilan berpikir tertentu.
Menurut para ahli (Pery dan Potter,2005), berpikir kritis adalah suatu proses
dimana seseorang atau individu dituntut untuk menginterfensikan atau mengefaluasi
informasi untuk membuat sebuah penilain atau keputusan berdasarkan
kemampuan,menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalaman. Menurut Bandman (1988),
berpikir kritis adalah pengujian secara rasional terhadap ide-ide, kesimpulan, pendapat,
prinsip, pemikiran,masalah, kepercayaan, dan tindakan. Menutut Strader (1992), berpikir
kritis adalah suatu proses pengujian yang menitikberatkan pendapat atau fakta yang
mutahir dan menginterfensikan serta mengefaluasikan pendapat-pendapat tersebut untuk
mendapatkan suatu kesimpulan tentang adanya perspektif pandangan baru.

5
Menurut Ennis (1996) berpikir kritis adalah suatu proses, sedangkan tujuannya
adalah membuat keputusan yang masuk akal tentang apa yang diyakini atau dilakukan.
Berpikir kritis adalah berpikir pada tingkat yang lebih tinggi, karena pada saat mengambil
keputusan atau menarik kesimpulan merupakan control aktif yaitu reasonable, reflective,
responsible, dan skillful thinking.
Proses berpikir ini dilakukan sepanjang waktu sejalan dengan keterlibatan kita
dalam pengalaman baru dan menerapkan pengetahuan yang kita miliki, kita menjadi lebih
mampu untuk membentuk asumsi, ide-ide dan membuat kesimpulan yang valid, semua
proses tersebut tidak terlepas dari sebuah proses berpikir dan belajar.
Definisi para ahli tentang berpikir kritis sangat beragam namun secara umum
berpikir kritis merupakan suatu proses berpikir kognitif dengan menggabungkan
kemampuan intelektual dan kemampuan berpikir untuk mempelajari berbagai disiplin
ilmu dalam kehidupan, sehingga bentuk ketrampilan berpikir yang dibutuhkan pun akan
berbeda untuk masing–masing disiplin ilmu.
Berpikir berpikir kritis merupakan konsep dasar yang terdiri dari konsep berpikir
yang berhubungan dengan proses belajar dan krisis itu sendiri sebagai sudut pandang
selain itu juga membahas tentang komponen berpikir kritis dalam keperawatan yang
didalamnya dipelajari krakteristik, sikap dan standar berpikir kritis, analisis, pertanyaan
kritis, pengambilan keputusan dan kreatifitas dalam berpikir kritis.
Untuk lebih mengoptimalkan dalam proses berpikir kritis setidaknya paham atau
tahu dari komponen berpikir kritis itu sendiri, dan komponen berpikir kritis meliputi
pengetahuan dasar, pengalaman, kompetensi, sikap dalam berpikir kritis, standar/
krakteristik berpikir kritis.
Keterampilan kongnitif yang digunakan dalam berpikir kualitas tinggi
memerlukan disiplin intelektual, evaluasi diri, berpikir ulang, oposisi, tantangan dan
dukungan.
Berpikir kritis adalah proses perkembangan kompleks, yang berdasarkan pada
pikiran rasional dan cermat menjadi pemikir kritis adalah denominatur umum untuk
pengetahuan yang menjadi contoh dalam pemikiran yang disiplin dan mandiri.

6
 Proses berfikir kritis :
Penyelesaian maslah dan pengambilan keputusan bukan merupakan bentuk sinonim.
Pemecahan masalah dan proses pengambilan keptusan membutuhkan pemikiran pemikiran kritis
dan analisis yang dapat ditingkatkan dalam peraktik. Pengambilan keputusan merupakan upaya
pencapaian tujuan dengan menggunakan proses yang sistematis dalam memilih alternataif. Tidak
semua pengambilan keputusan dimulai dengan situasi masalah

Ada lima hal yang perlu diperhatika dalam pengambilan keputusan.

1. Dalam proses pngambilan keptusan tidak terjadi secara kebutuhan


2. Pegambilan keputusan tidak dilakukan secara sembrono tetapi harus berdasarkan pada
sistematika tertantu :
a. Tersedianya sumber-sumber untuk melaksanakan keputusan yang akan diambil
b. Kualifikasi tenaga kerja yang tersedia
c. Falsafah yang dianut organisasi
d. Situasi lingkungan internal dan eksternal yang akan mempengaruhi atminitrasi
dan menejemen didalam organisasi
3. Masalah harus diketahui dengan jelas
4. Pemecahan masalah harus didasarkan pada fakta-fakta yang terkumpul dengan sistematis
5. Keputusan yang baik adalah keputusan yang telah dipilih dari berbagai alternatif yang telah
dianalisa secara matang

Proses berfikir keritis :


1. Memahami
2. Mengevaluasi isi dan bagan isi
3. Mempertanyakan-menjawab-bertanya-menjawab-dst.
4. Membangun pertanyaan : Pemicu proses berkelanjutan yaitu proses untuk mencari
jawaban dengan kemungkinan :
a.Ada jawaban-pertanyaan jawaban
b.Tak terdapat jawaban-masalah.
5. Titik jawab - upaya pencarian - mencari jawaban melalui rangkaian kegiatan -Riset.

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berpikir kritis adalah suatu proses berpikir sistematik yang penting bagi berpikir
kritis adalah berpikir dengan tujuan dan mengarah ke sasaran yang membantu individu
membuat penilaian berdasarkan kata bukan pikiran.

Berpikir kritis dalam keperawatan adalah komersial untuk keperawatan


profesional karena cara berpikir ini terdiri atas pendekatan holistik untuk pemecahan
masalah.

B. SARAN

Untuk memahami secara keseluruhan berpikir kritis dalam keperawatan kita harus
mengembangkan pikiran secara rasional dan cermat, agar dalam berpikir kita dapat
mengidentifikasi dan merumuskan masalah keperawatan. Serta menganalisis pengertian
hubungan dari masing-masing indikasi, penyebab, tujuan, dan tingkat hubungan dalam
keperawatan. Sehingga saat berpikir kritis dalam keperawatan pasien akan merasa lebih
nyaman dan tidak merasa terganggu dengan tindakan perawat.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://dianhusadaasti.blogspot.co.id/p/berfikir-kritis-dalam-keperawatan.html
https://muhamadilafifqozwini.wordpress.com/2013/01/16/konsep-berfikir-kritis-
dalam-keperawatan/
Potter,Patricia A & Perry Anne Griffin .2004. Potter and Perry's Fundamentals of
Nursing.Jakarta:EGC

9
PERTANYAAN & JAWABAN KELOMPOK LAIN
1. JAKLIN LITA (3)
Beri contoh berpikir kritis dalam bidang keperawatan!
Jawab:
Dari hasil pengkajian perawat menemukan data adnya kemerah-merahan di bagian tulang yang
menonjol. Perawat kemudian membandigkan dengan pengetahuan yang pernah di pelajarinya,
lalu di analisis dan di peroleh suatu kesimpulan tentang kemerahan di bagian tulang yang
menonjol tersebut. Dengan demikian, berpikir kritis sangat penting dalam keperawatan untuk
mengambil suatu keputusan. (ASLICHAH )
2. VERNANDA (5)
Proses aktif dan terkoordinasi itu yang bagaimana?
Jawab:
Proses aktif itu misalnya pada kehidupan kita saat kita berfikir secara otomatis pikiran kita
bekerja secara aktif beda lagi saat kita istirahat pikiran kita bekerja secara pasif, dan yang
terkoordinasi merupakan berpikir secara terkendali atau teratur. ( ADELIA FERANIKA )
3. FIKROTUS SHOFA (2)
Jelaskan maksud dari kata, bagaimana perawat menggunakan informasi sebagai pertimbangan
yang baik dan benar?
Jawab:
Untuk menarik suatu kesimpulan maka perawat memerlukan informasi dari berbagai bentuk atau
cara dan memilah-milah kembali dengan pemikiran yang logis. ( DIAH YUNITA)
4. PUJA MUTIARA (4)
Bagaimana cara membangun pertanyaan yang baik dan benar dari berpikir kritis ?
Jawab:
 Sopan dalam membangun pertanyaan
 Kejelasan dari pertanyaan tersebut
 Berkomunikasi secara efektif
 Pertanyaan harus spesifik atau jelas
 Mempertanyakan informasi yang di terima atau yang sedng di diskusikan pada saat ini
( ARISAH )

10
SOAL
1. Berfikir adalah menggunakan pikiran dan mencakup membuat pendapat, membuat keputusan,
menarik kesimpulan dan merefleksikan. Di atas merupakan pengertian menurut?
a. Gordon 1995
b. Chaffee 1994
c. Kataoka - Yahiro dan saylor 1994
d. Ennis 1996
2. Dalam kaitannya dengan keperawatan berfikir kritis adalah?
a. Relative
b. Kreatif
c. Reflektif
d. refleksi
3. Dalam proses berfikir kritis terdapat pemicu proses berkelanjutan yaitu proses untuk mencari
jawaban. Pilih urutan yang benar!
a. Upaya pencarian- mencari jawaban melalui rangkaian kegiatan- titik jawab- riset
b. Upaya pencarian-riset- mencari jawaban melalui rangkaian kegiatan- titik jawab
c. titik jawab- Upaya pencarian- mencari jawaban melalui rangkaian kegiatan- riset
d. Upaya pencarian- titik jawab- riset - mencari jawaban melalui rangkaian kegiatan
4. Di bawah ini merupakan jawaban yang tidak tepat dalam membangun pertanyaan yang baik dan
benar dalam proses berpikir kritis!
a. Kejelasan dari pertanyaan tersebut atau spesifik
b. Berkomunikasi secara efektif
c. Sopan dalam membangun pertanyaan
d. Mempertanyakan di luar materi yang sedang di diskusikan
5. Menurut Chaffee 1994, berpikir kritis merupakan?
a. suatu proses yang menantang
b. suatu proses yang aktif dan terkoordinasi
c. suatu pemikiran yang masuk akal tentang masalah keperawatan
d. suatu keputusan yang harus di yakini dan di lakukan

11

Anda mungkin juga menyukai