Makalah
Berfikir kritis dalam
keperawatan
Nim : A 15 07 039
Kelas :B
Alhamdulillah Rabbil Alamin, puji syukur kehadirat Allah swt. yang telah
memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini . Materi yang kami bahas yaitu “berfikir kritis dalam keperawatan”.
Kami telah susun makalah ini dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun dari segi bahasanya. Oleh karena itu kami menerima
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Dan dari makalah ini, kami berharap semoga pembaca dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi dan menambah pengetahuan setelah membaca makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1............................................................................................................................. 1
Latar belakang................................................................................................................ A
Rumusan Masalah.......................................................................................................... B
Tujuan............................................................................................................................. C
Manfaat........................................................................................................................... D
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 11
2
Proses berfikir kritis......................................................................................................
Model berfikir kritis dalam keperawatan...................................................................... 3
Kesimpulan..................................................................................................................... A
Saran............................................................................................................................... B
Daftar pustaka................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawat akan menghadapi berbagai macam – macam situasi klinis
yang berhubungan dengan pasien, anggota keluarga dan staf pelayanan
kesehatan lainya, sehingga penting untuk berfikir cerdas pada setiap situasi.
Untuk berfikir cerdas perawat harus mengembangkan cara berpikir dalam
menghadapi situasi setiap masalah dan pengalaman baru yang menyangkut
pasien dengan cara berpikiran terbuka, kreatif, percaya diri dan bijaksana.
Perawat memiliki tanggun jawab memberikan keputusan klinis yang tepat dan
akurat, pengambilan keputusan klinis yang membedakan antara perawat dan
staf teknis, perawat professional akan mengambil tindakan yang cepat dan
tepat ketika keaadaan klien memburuk , mendeteksi jika keadaaan pasien
mengalami komplikasi dan memiliki inisiatif utuk mengatasinya (potter dan
perry)
Berfikir kritis dalam keperawatan merupakan komponen yang
akuntibiitas, professional dan salah satu penentu kualitas asuhan keperawatan
perawat yang memiliki kemampuan berpikir kritis akan menunjjjukan sikap
percaya diri berpandangan konseptual, kretif, pleksibel, dan rasa ingin tahu,
berpikiran terbuka, tekun dan relative (fesler birch 2005,)
Perawat sebagai seorang praktisi yang berpendidikan diharapkan
mempunyai kemampuan yang intelektual untuk menggunakan pemikiran yang
rasional dan reflektif saat perawat mempertimbangkan pengamatan dan
informasi tentang kondisi masing-masing pasien. Sepanjang komponenen dari
proses keperawatan perawat menggunkan sikap dan kemampuan berfikir kritis
untuk menentukan relevansi, dan makna interealisasi data pasien serta untuk
memilih dan menerapkan asuhan keperawatan yang sesuai. Kualitas asuhan
keperawatan di dasarkan pada pemampaaatan berfikir kritis guna membuat
penilain yang baik. Keputusan perawat menentukan tindakan mana yang akan
di lakukan pada akhirnya mempengaruhi asuhan keperawatan dan kesehatan
pasien. Selain menjadi komponen yang penting dalam keperawatan, berfikir
kritis juga salah satu topic penting dalam keperwatan akibat semakin
kompleksnya pemgambilan keputusan klinis dan pemberian pelayanan
keperawatan untuk mengatasi masalah pasien dan akan terjadi resiko yang
merugikan kondisi pasien jika perawat melakukan kesalahan dalam
pegambilan keputusan (Cristensen dan kenney 2009 )
B. Rumusan Masalah
1. Apakah berpikir kritis dalam keperawatan ?
2. Bagaimana masalah berfikir dalam keperawatan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimanakah berfikir kritis dalam keperawatan
2. Untuk mengetahui masalah-masalah berfikir kritis dalam keperawatan
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui bagaimanakah cara dan pola berpikir kritis itu
2. Dapat mengetahui penyebab yang ditimbulkan dari berfikir kritis
3. Membantu pasien dalam upaya mencegah perawat dalam salah dalam
pengambilan keputusan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Istilah berfikir kritis (kritikal thingking) berasal dari bahasa yunani kuno, paul,
erdel dan bartel berpendapat kata kritikal berasal dari dua kata yaitu criticos yang
berarti penilaian perbedaan kritical berasal dari dua kata yaitu criticos yang berarti
penilaian perbedaan dan criterion berarti standar. Secara etimiologis kedua kata ini
menyiratkan makna perkembangan penilaian pada standar-standar (chabeli 2007)
Definisi Berpikir Kritis dalam Keperawatan Berpikir kritis merupakan sebuah
komponen esensial yang memperlihatkan kebiasaan berpikir seperti : percaya diri,
perspektif kontekstual, kreativitas, fleksibilitas, rasa ingin tahu, integritas intelektual,
intuisi, berpikiran terbuka, tekun dan refleksi. Para pemikir kritis melatih
keterampilan kognitif dalam menganalisis, menerapkan standar, membedakan,
mencari informasi, memberi alasan logis, memperkirakan, dan mengubah
pengetahuan (Rubenfeld & Scheffer, 2006).
Berfikir kritis merupakan karakter khusus pada manusia yang melibatkan
organisasi informasi baru dan mereorganisasi sebelumnya kedalam bentuk-bentuk
yang mengarah respon-respon bsru kemudian kemudian mengenerilisasi suatu situasi
yang baru ( blacks dan hawks 2009)
Berfikir kritis merupakan suatu keterampilan berfikir divergent (berbeda)
untuk menimbang pentingnya suatu informasi yang diperoleh untuk
mengekspolerisasi alternative-alternatife dan menarik kesimpulan dari data-data yang
relvan, perawat harus mampu membedakan fakta dan non fakta sehingga keputusan
yang di buat sistematis dan logis untuk memecahkan sebuah masalah (lemone dan
burke 2008)
Berpikir kritis adalah reflektif, pemikiran yang masuk akal tentang masalah
keperawatan tanpa ada solusi dan difokuskan pada keputusan apa yang harus
diyakini dan dilakukan (Kataoka-Yahiro & Saylor, 1994 dalam Potter & Perry,
2005). Menurut pendapat Siegel (1980 dalam Reilly & Obermann, 2002)
menyatakan berpikir kritis memerlukan evaluasi terhadap ide. Berpikir kritis
merupakan berpikir yang rasional. Berpikir kritis ini memerlukan kemampuan untuk
mengevaluasi suatu pernyataan dan mengidentifikasi suatu alasan, misalnya bukti
yang melandasi evaluasi tersebut. Siegel juga mengatakan seseorang dapat dikatakan
berpikir kritis jika seseorang mampu mengenali kepentingan dan memiliki keyakinan
yang kuat terhadap alasan yang mendasari alasannya tersebut. Saat mengkaji
tuntutan, mengevaluasi prosedur, atau membuat keputusan, dia mencari alasan yang
mendasari pengkajian, evaluasi dan keputusannya.
4. Karakteristik Berpikir Kritis Ada dua pendapat ahli yang merumuskan tentang
karakteristik berpikir kritis yaitu
1) Menurut Fisher (2008) menyatakan ada 6 karakteristik berpikir kritis
yaitu :
a) Mengidentifikasi masalah
b) Mengumpulkan berbagai informasi yang relevan
c) Menyusun sejumlah alternatif pemecahan masalah
d) Membuat kesimpulan e. Mengungkapkan pendapat
e) Mengevaluasi argumen
2) Menurut Ennis (2000) mengidentifikasi 12 karakteristik berpikir kritis
yang dikelompokkan ke dalam lima besar aktivitas sebagai berikut :
a) Memberikan penjelasan sederhana, yang berisi : memfokuskan
pertanyaan, menganalisis pertanyaan dan bertanya, serta
menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan atau pernyataan
b) Membangun keterampilan dasar, yang terdiri atas
mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak
dan mengamati serta mempertimbangkan suatu laporan hasil
observasi
c) Menyimpulkan, yang terdiri atas kegiatan mendeduksi atau
mempertimbangkan hasil deduksi, meninduksi atau
mempertimbangkan hasil induksi, dan membuat serta
menentukan nilai pertimbangan
d) Memberikan penjelasan lanjut, yang terdiri atas
mengidentifikasi istilah-istilah dan definisi pertimbangan dan
juga dimensi, serta mengidentifikasi asumsi
e) Mengatur strategi dan teknik, yang terdiri atas menentukan
tindakan dan berinteraksi dengan orang lain
a. Kesimpulan
Berdasarkanhasil penelitian pembahasan tentang huungan berfikir
kritis dengan kualitas asuhan keperawatan di unit ortopedi rsud patmawati
Jakarta, di dapatkan perawat yang berfikir kritis berpeluang 6,166 kali
membuat asuhan keperawatan dengan kualitas baik jika di bandingan dengan
perawat yang kurang berfikir kritis (c1 95%) (or 1,346-47,177 )
b. Saran
a) Rumah sakit perlu mengembangakan program pelatihan berfikir kritis
bagi perawat di ruang perawatan untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah, penilaian klinis dan pengambilan keputusan
dalam mengatasi masalah-masalah yang di alami pasien
b) Melakukan penyegaran tentang proses keperawatan berbasis konsep
berpikir kritis dan aplikasinya di dalam pelayanan keperawatan
c) Mengaplikasikan keterampilan berfikir kritis dalam memberikan
asuhan keperawatan
d) Melakukan uji kompetensi khsusnya di dalam kemampuan berfikir
kritis
Daftar pustaka