Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individu mata kuliah Critical Thinking
Disusun Oleh:
Roziatur Rohmah
A. Latar Belakang
Berpikir merupakan suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan
mencakup interaksi dari suatu rangkaian pikiran dan persepsi. Sedangkan
berpikir kritis merupakan konsep dasar yang terdiri dari konsep berpikir yang
berhubungan dengan proses belajar dan kritis itu sendiri berbagai sudut pandang
selain itu juga membahas tentang komponen berpikir kritis dalam keperawatan
yang di dalamnya dipelajari karakteristik, sikap dan standar berpikir kritis,
analisis, pertanyaan kritis, pengambilan keputusan dan kreatifitas dalam berpikir
kritis.
Proses berpikir ini dilakukan sepanjang waktu sejalan dengan
keterlibatan kita dalam pengalaman baru dan menerapkan pengetahuan yang kita
miliki, kita menjadi lebih mampu untuk membentuk asumsi, ide-ide dan
membuat kesimpulan yang valid, semua proses tersebut tidak terlepas dari
sebuah proses berpikir dan belajar.
Keterampilan kognitif yang digunakan dalam berpikir kualitas tinggi
memerlukan disiplin intelektual, evaluasi diri, berpikir ulang, oposisi, tantangan
dan dukungan.
Berpikir kritis adalah proses perkembangan kompleks yang berdasarkan
pada pikiran rasional dan cermat menjadi pemikir kritis adalah denominator
umum untuk pengetahuan yang menjadi contoh dalam pemikiran yang disiplin
dan mandiri.
Seorang bidan yang professional harus memiliki karakteristik dalam
berpikir kritis. Hal ini meliputi seorang bidan mampu mempertimbangkan
sesuatu sesuai dengan alasan yang rasional dan logis, bersifat reflektif, mampu
menganalisis, mensintesis, mengevaluasi bukti-bukti yang ada terkait masalah
yang akan dipecahkan, memiliki kemampuan pemecahan masalah (problem
solvig). Karakteristik lainnya menurut beberapa ahli adalah seorang bidan
mampu membuat suatu kesimpulan dari berbagai informasi yang diperoleh, dari
berbagai hasil pemeriksaan yang telah dikumpulkan dengan adanya bukti,
membuat argument yang beralasan untuk mendukung kesimpulan dan
menjelaskan pola fikir yang telah terbentuk dari hasil kegiatan langkah-langkah
karakteristik sebelumnya.
Berpikir kritis memungkinkan perawat dan atau bidan untuk memenuhi
kebutuhan klien sesuai dengan data yang ia dapatkan, mampu
mempertimbangkan alternatif, sehingga asuhan kebidanan dan perawatan klien
berkualitas tinggi dan berpikir reflektif berarti bidan bukan hanya menerima
laporan dan tugas melakukan asuhan kebidanan lanjutan tanpa pemahaman yang
signifikan dan evaluasi (Mottola, 2001).
Praktisi terampil dapat berpikir kritis karena mereka memiliki
keterampilan kognitif dengan mencari informasi, diskriminasi, menganalisis,
mengubah pengetahuan, prediksi/asumsi, menerapkan Standar, dan alasan-
alasan logis. Kemampuan bidan untuk berpikir kritis dapat dipengaruhi oleh
usia, lama pendidikan dengan peningkatan jenjang pendidikan, filsafat (Brown,
2001; Schin, 2006).
BAB II
PEMBAHASAN
Tujuan berpikir ialah untuk menguji suatu pendapat atau ide, termasuk didalamnya
melakukan pertimbangan atau pertimbangan atau pemikiran yang didasarkan pada
pendapat yang diajukan. Pertimbangan – pertimbangan tersebut biasanya didukung
oleh kriteria yang dapat dipertanggungjawabkan (Sapriya 2011:87). Metode berpikir
kritis:
1. mendeteksi permasalahan
2. mengumpulkan data untuk pembuktian faktual
3. menginterpretasikan data atau isu kontroversial
4. mencari alternatif pemecahan terhadap masalah, ide, dan situasi
5. membuat kesimpulan
3. Reflektif
5. Kemandirian berpikir
Seorang pemikir kritis selalu berpikir dalam dirinya tidak pasif menerima
pemikiran dan keyakinan orang lain menganalisis semua isu, memutuskan
secara benar dan dapat dipercaya.
BAB III
KESIMPULAN
Berpikir kritis merupakan dasar bagi setiap bidan untuk melakukan manajemen
asuhan kebidanan, sehingga tepatnya pembuatan keputusan dan tepatnya asuhan yang
diberikan. Berpikir kritis harus diintegrasikan kepada seluruh profesi bidan dan dimulai
pada mahasiswa kebidanan untuk setiap manajemen asuhan kebidanan yang akan
dilakukan sehingga menghasilkan asuhan yang tepat dan bermutu.