KOORDINASI GERAK
DISUSUN OLEH:
DOSEN PENGAMPU:
Segala puji kami hanturkan kepada Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Berkat rahmatnya penulis berhasil menyelesaikan makalah yang
berjudul “Koordinasi Gerak” ini. Makalah ini disusun dalam
rangka menyelesaikan tugas perkuliahan mata kuliah Belajar Motorik Dasar.
Makalah ini membahas tentang Ruang lingkup kordinasi Gerak, dalam hal ini penulis
lebih merujuk kepada peserta didik ataupun anak-anak yang sedang menjalani masa pendidikan.
Selain itu, penulis juga membahas tentang Ciri-ciri koordinasi Gerak.
Penulis menyadari bahwa, makalah ini masih jauh dari sempurna. Namun penulis akan
terus belajar dan mencoba memperbaiki hal-hal tersebut untuk perbaikan masa depan. Untuk itu,
kritik dan saran penulis harapkan demi perbaikan makalah ini pada masa mendatang
Semoga Allah selalu menyertai dan meridhoi kita bersama, dalam upaya untuk ikut
mencerdaskan bangsa yang berakhlak terpuji. Amiin.
DAFTAR ISI
Adalah hubungan timbal balik antara pusat susunan gerakan dengan alat gerak dalam
mengatur dan mengendalikan impuls tenaga dan kerja otot serta proses-proses motorik yang
terjadi untuk pelaksanaan gerakan.
Pengertian Koordinasi Gerak dari sudut pandang Anatomi dan Fisiologi
Dari sudut pandang fisiologi, Koordinasi gerak dilihat sebagai pengaturan terhadap proses
motorik terutama terhadap kerja otot-otot diatur melalui sistim persyarafan. Dari definisi ini
dapat ditarik suatu pengertian bahwa koordinasi gerak meliputi pengkoordinasian kerja otot-otot
yang terlibat dalam pelaksanaan suatu gerakan.
Pengertian Koordinasi gerak dari sudut pandang Biomekanik
Pengertian dari sudut pandang biomekanik lebih diarahkan pada penyesuaian antara pemberian
implus kekuatan pada otot dengan kebutuhan pada setiap gerakan.
Dari sudut pandang diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa koordinasi gerak adalah hubungan
timbal balik antara pusat susunan syaraf dengan alat gerak dalam mengatur dan mengendalikan
impuls tenaga dan kerja otot serta proses-proses motorik yang terjadi untuk pelaksanaan gerakan
D. Ciri-Ciri Koordinasi
Ciri-ciri fase belajar motorik tingkat kedua dan implikasinya kedalam proses pembelajaran
Fase belajar tingkat kedua menuntut aktifitas belajar yang tinggi, untuk dapat melaksanakannya
dibutuhkan persiapan-persiapan yang tinggi dari peserta didik. kesiapan yang dimaksud antara
lain:
· Kesiapan dalam melakukan pengulangan-pengulangan latihan
· Kesiapan dalam menerima beban kerja fisik
· Kesiapan untuk berkonsentrasi penuh
· Serta kesiapan untuk turut aktif dalam proses berfikir
Jadi tugas utama dari guru pendidikan jasmani dalam hal ini adalah melakukan analisis
kesalahan-kasalahan gerakan yang terjadi pada setiap fase gerakan. sehingga peserta didik akan
selalu melakukan pengendalian dan pengaturan kembali penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi selama gerakan itu berlansung.
FASE BELAJAR KETERAMPILAN MOTORIK OLAHRAGA TINGKAT KETIGA
a. Ciri-ciri umum fase belajar motorik tingkat ketiga
Ciri-ciri umum fase belajar tingkat ketiga dapat digambarkan sebagai berikut:
Kemampuan prestasi seseorang yang berada pada fase belajar tingkat ketiga lebih stabil,dan
kestabilan prestasi tersebut dapat dilakukan dengan konstan, walaupun dibawah situasi dan
kondisi tempat palaksanaan gerakan yang dipersulit.
Peningkatan yang terjadi dalam berbagai aspek antara lain :
Perbaikan dalam mengantisipasi suatu situasi dan kondisi
Perbaikan peran analisator kinentetik,sehingga dapat mengendalikan dan mengatur
impuls-impuls tenaga pada otot-otot yang bekerja sesuai dengan kebutuhan
Perbaikan peran dan fungsi indra penerima informasi
Perbaikan-perbaikan dalam pengolahan informasi yang diterima.
Ciri umum berikutnya pada fase belajar tingkat ketiga kestabilan prestasi atau untuk kerja,
individu yang berada pada fase ini mampu melakukan gerakan-gerakan yang sama secara
berulang-ulang, sedangkan kualitas gerakan yang ditampilkan pada setiap kali pengulangan
cukup konstan.
b. Ciri-ciri khusus fase belajar motorik tingkat ketiga
Terbentuknya kemampuan automatisasi
Bayangan dan konstruksi bayangan gerakan
- Irama gerakan
Pada fase belajar tingkat ketiga ini pelaksanan gerakan terlihat semakin mulus dan lancar,
sehingga gerakan-gerakan yang dilakukan cukup efesien dan efektif baik dalam hal pemakaian
ruangan, maupun waktu dan tenaga.
- Kecepatan gerakan
Keistimewaan khusus yang dimiliki pada fese belajar tingkat ketiga adalah kemampuannya
untuk memanipulasi bentuk-bentuk gerakan. kemampuan untuk melakukan gerak tipu yang tepat
hanya dapat dilakukan oleh individu yang memiliki kemampuan antisipasi situasi dan kondisi
yang akurat.
Ciri-ciri kemampuan penerimaan dan pengolahan informasi fase belajar tingkat ketiga
Ciri-ciri khusus kemampuan penerimaan dan pengolahan informasi individu yang berada pada
fase belajar tingkat ketiga adalah semakin meningkatnya peran dan fungsi analisator informasi
kinestetik(otot).
Ciri-ciri lain dari kemampuan penerimaan dan pengolahan informasi fase belajar tingkat
ketiga ditandai dengan semakin meningkatnya peran dan fungsi serta kepekaan alat-alat
analisator yang lain seperti: mata, kulit, telinga (staticodynamisator), maka individu yang berada
pada fase ini dapat menerima umpan balik secara lebih banyak dan rinci tentang jalannya suatu
gerakan baik yang sedang berlansung, maupun yang baru selesai dilaksanakan.
Ciri-ciri fase belajar motorik tingkat ketiga dan implikasinya kedalam proses
pembelajaran. Fase belajar tingkat ketiga merupakan suatu fase untuk menstabilkan kemampuan
koordinasi halus yang telah dikuasai.
Bentuk latihan lain yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran untuk peserta didik
yang berada pada fase ini adalah latihan dalam bentuk mental-traning.
Latihan-latihan mental akan dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan:
- Kemampuan mengantisipasi perubahan situasi yang akan terjadi dan efek dari perubahan
tersebut
- Kemampuan ketetapan gerakan
- Kemampuan melaksanakan gerakan secara ekonomis, baik dari segi waktu, tenaga, maupun
ruangan yang dipakai
- Kemampuam ketetapan pengambilan keputusan
Kecepatan gerakan
Dalam pelaksanan suatu gerakan, kecepatan merupakan salah satu ciri-ciri koordinasi gerakan
yang perlu mendapatkan perhatian, hal ini disebabkan karena kecepatan sangat menentukan hasil
yang ingin dicapai.
Untuk dapat memanfaatkan kecepatan gerakan secara optimal memang sangat dipengaruhi oleh
beberapa aspek seperti : kemampuan mengantisipasi gerakan, kelancaran gerakan dan hubungan
gerakan.
Ketepatan dan kekonstanan gerakan
Ketepatan dan kekonstanan gerakan sangat menentukan sekali terhadap hasil yang ingin dicapai
dalam pelaksanaan gerakan.
Ketepatan gerakan dalam artian proses adalah : ketepatan jalannya suatu rangkaian gerakan baik
dilihat dari struktur dalam gerakan maupun dilihat dari sistematika gerakan.
Sedangkan ketetapan produk adalah : suatu hasil yang diperoleh dari aktivfitas atau gerakan.
KESIMPULAN
http://www.phatasstube.com/
http://ulya07.wordpress.com/tag/pengertian-koordinasi/
http://ulya07.wordpress.com/2010/03/09/fase-fase--koordinasi/
http://penaku76.blogspot.com/2012/03/koordinasi gerak.html
http://kopibangil.blogspot.com/2012/11/struktur-gerak-dasar.html
http://posyandu.org/sensomotorik/1314-koordinasi-gerak..html
http://rahmanariwinarko.blogspot.com/2011/01/fase-keterampilan-motorik.html
http://makalahpascasarjana.blogspot.com/2010/06/Struktur-dasar-motorik.dan.html