Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PRODUKSI MASSAL

A. Hakikat dan Konsep Produksi Massal


1. Pengertian Produksi Massal
Produksi massal, juga dikenal sebagai aliran produksi yang dilakukan secara terus
menerus dengan kontinuitas yang tinggi dan tanpa henti. System produksi dalam
jumlah besar dari produk yang diminati oleh pasar, termasuk ke dalam proses
perakitan produk menjadi produk yang siap dijual. Barang yang dihasilkan dari
proses produksi massal ini biasanya sejenis atau sama. Ini merupakan kebalikan
dari produksi terputus-putus atau berubah-ubah. Namun, pertanyaannya adalah
apakah produksi massal tersebut?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, di bawah ini kami jelaskan dengan detail
pengertian produksi massal dan sifat-sifatnya.

Produksi adalah kegiatan menambah nilai guna suatu suatu benda atau
menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Sedangkan massal berarti mengikut sertakan atau melibatkan banyak orang.
Sehingga produksi massal adalah kegiatan memproduksi barang tertentu yang
sudah ditentukan standar spesifikasinya dalam jumlah besar melalui serangkaian
operasi yang sama dengan produk sebelumnya.

Produksi massal adalah pola menghasilkan produk yang dilakukan terus menerus
dan berurutan. Hal ini dilakukan oleh perusahaan dari sejak bahan baku, bahan
setengah jadi hingga barang siap didistribusikan.

Produksi massal diluncurkan pertama kali pada tahun 1926, tepatnya oleh sebuah
perusahaan mobil ternama yang bernama Ford Motor Company. Mulai saat itu,
sistem produksi semacam ini mulai dikenal oleh banyak perusahaan.
Di awal kemunculannya sistem produksi massal hanya diterapkan pada produksi
barang tertentu saja. Seperti untuk makanan, bahan bakar dan bahan kimia, dan
ditambang mineral. Tetapi saat ini, sistem ini sudah digunakan untuk produk
jenis manufacture serta bidang-bidang kerajinan.

2. Ciri-ciri Produksi Massal


Ciri-ciri produksi massal antara lain sebagai berikut:
a. Produk yang dihasilkan dalam jumlah besar
b. Biaya perunit rendah
c. Bertujuan menguasai pasar
d. Dijual di pasar bebas
e. Hampir tidak ada variasi produk
f. Harus ada stok untuk memenuhi kebutuhan saat massa tunggu

Bila terjadi kelebihan produk (over production) perusahaan akan memaksa pasar
dengan melakukan promosi, discount, hadiah dll, agar produk cepat terserap.

3. Keuntungan dan kekurangan Sistem Produksi Massal


Keuntungannya adalah :
a. Hemat biaya
b. Efisiensi waktu secara ekonomi
Produksi massal sebagai proses ekonomi menimbulkan lebih sedikit biaya
tenaga kerja , biaya material, dan meningkatkan efisiensi dalam  menggunakan
sumber daya, sementara pada saat yang sama mengurangi total pengeluaran
per unit yang diproduksi. Ini penting bagi produsen makanan kecil dan besar
untuk menghemat pengeluaran yang tidak perlu.
c. Tingkat keakuratan produksi tinggi
Karena pola produksi ini didasarkan pada operasi utama dan tambahan yang
berulang yang bekerja bersama secara mekanis untuk menciptakan produk
akhir, kurangnya tenaga kerja terampil atau spesialisasi yang diperlukan untuk
membuat produk tidak akan terlalu berdampak negatif. Dengan begitu pola
produksi ini memungkinkan akurasi yang luar biasa dan margin kesalahan
yang rendah.
d. Tingkat Produksi cepat
Karena proses ini mencakup teknologi canggih dan sistem konveyor untuk
mempercepat produksi, produksi massal menawarkan tingkat produksi
tercepat dari setiap prosedur pembuatan. Misalnya, ketika sistem
pengangkutan menjadi lebih maju dalam industri ini, mereka dapat
mengidentifikasi produk tertentu dan mengarahkannya ke tujuan yang benar
tanpa diawasi oleh manusia.

Sedangkan kekurangannya adalah :


a. Kegiatan produksi sangat kaku
b. Kurang beragamnya variasi produk
c. Biaya mesin mahal
d. Sulit merestrukturisasi produksi
Karena produksi massal adalah sistem mesin yang bekerja bersama secara
serempak, mengubah aspek jalur produksi dapat memiliki konsekuensi
finansial dan logistik yang besar; terutama di puncak tren modern untuk
menciptakan proses yang lebih ramah lingkungan.

e. Tidak ada jaminan produk akan laris dipasaran /Tidak fleksibel terhadap
permintaan konsumen
Karena sistem produksi ini menurut definisi berfokus pada penciptaan satu
produk dalam jumlah banyak, sulit untuk menyesuaikan dengan permintaan
pelanggan yang selalu berubah jika permintaan produk itu tiba-tiba menurun.
Permintaan akan sulit diprediksi dan bisa sia-sia jika Anda memproduksi
produk yang mudah rusak.

f. Pengurangan tenaga kerja


Peralatan canggih adalah indikator utama yang ada dalam pola produksi ini,
dan ini dapat menyebabkan staf yang tidak kompeten akan di PHK, dan tentu
ini tidak akan baik. Jika staf tidak sering dirotasi dan bekerja pada produk yang
sama setiap hari, ini pasti dapat menyebabkan inefisiensi dalam aspek-aspek
tertentu dari proses manufaktur, seperti kontrol kualitas.

4. Sifat Produk Dari Produksi Massal


Setelah mengetahui pengertian dari produksi massal di atas, di bawah ini akan
dijelaskan tentang sifat-sifat produk yang diproduksi secara massal tersebut. Ini
dia sifat-sifat yang dimaksud:

1) Produk Yang Dihasilkan Berjumlah Besar


Produk yang dihasilkan dari sistem produksi massal pasti jumlahnya besar.
Karena pembuatan barang dilakukan secara terus menerus dan berurutan.
Pola ini tidak berubah untuk waktu tertentu bahkan seterusnya.
Sifat ini yang menjadi alasan mengapa produksi massal disebut juga produksi
terus menerus. Karena perusahaan tidak berhenti melahirkan produk dengan
jumlah banyak.

2) Sistem Produksi Disesuaikan Pada Urutan


Produk yang dihasilkan untuk produksi massal salah satu sifatnya ialah
dibuat secara berurutan atau disesuaikan dengan pola urutan. Artinya, proses
pengerjaan produk di awali dari bahan baku, hingga bahan jadi.
Menurut sifat ini, produk produksi massal, dibuat dengan beralur maju. Tidak
ada percampuran sistem pembuatan, seperti memasukkan barang jadi, lalu
barang setengah jadi, lalu kembali ke bahan baku lagi, tidak demikian.

3) Tidak Membutuhkan Tenaga Kerja yang Banyak


Sifat selanjutnya adalah tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak.
Karena produk yang diproduksi secara massal, fungsi mesin lebih
diutamakan. Karena alat inilah yang membuat proses pembuatan produk
lebih cepat.
Karena sudah dipahami kalau produksi massal adalah sistem pembuatan
produk dengan jumlah banyak. Maka dari itu, kalau hanya menggantungkan
pada tenaga manusia hasilnya tidak akan maksimal.

4) Persediaan Bahan Produk Lebih Sedikit


Jika membuat produk untuk dipasarkan sesuai sistem produksi massal,
biasanya persediaan bahan produk lebih sedikit. Karena tidak ada stok bahan
tak terpakai hanya karena kesalahan penghitungan.
Ini akibat dari pola pembuatan produk yang lebih teratur dan berurutan.
Sehingga, kalkulasi kebutuhan bahan lebih jelas dan terukur.

5) Bahan-Bahan Dipindah Menggunakan Mesin


Sistem produksi massal membutuhkan pembuatan barang yang lebih cepat.
Karena jika terlalu lambat, pasokan kepada target pasar tidak akan maksimal.
Maka dari itu, sifat yang kelima adalah pemindahan bahan ke mesin pengolah
pun harus menggunakan alat atau mesin khusus. Sehingga proses meracik
bahan baku menjadi bahan jadi bisa lebih efisien.

6) Mesin Pembuat Produk Bersifat Khusus


Karena semua proses pembuatan produk didominasi oleh tenaga mesin, maka
tentu kerja mesin tersebut harus bersifat khusus. Karena harus ada yang
bekerja sebagai peracik bahan baku, pengolah menjadi barang setengah jadi,
mesin pengemas produk dan masih banyak fungsi yang lainnya.
Karena hal itulah mengapa sistem produksi massal lebih sering diterapkan
oleh perusahaan besar dibandingkan perusahaan kecil. Karena untuk modal
pengadaan alatnya saja memerlukan finansial yang tidak sedikit.

Contoh Produk Produksi Massal


Toyota
Toyota adalah perusahaan otomotif  asal jepang yang memasarkan dan membuat
produknya di Indonesia dibawah naungan PT. Astra. Penjualannya selalu
memuaskan karena terjangkau untuk masyarakat kelas menengah, bahkan pangsa
pasar di tahun 2019 naik menjadi 32%. Saat ini karyawan yang ada di toyota motor
Indonesia berjumlah 8000 orang

Coca-cola
Coca-Cola mewakili salah satu merek dunia yang paling dikenal. Apa yang
membantu perusahaan tumbuh adalah teknik pemasaran yang terstruktur dengan
baik. Minuman manis ini yang disukai oleh mayoritas, adalah produk yang paling
banyak disajikan di dunia.

Mencakup lebih dari 200 negara, Coca-Cola mengelola 1,9 miliar porsi sehari.sudah
lumrah dilakukan saat ini. Biasanya ini dipicu oleh permintaan masyarakat yang
begitu tinggi.

Iphone
Dianggap sebagai salah satu perangkat paling menguntungkan yang pernah
diproduksi; Pendapatan produk iPhone mencapai 91,3 miliar dolar. Ketika iPhone 5
diluncurkan, perusahaan ini mengalami pertumbuhan terbesarnya. Diikuti oleh
perkenalan yang bagus untuk 5S, iPhone tetap sebagai produk berkualitas tinggi.
Menurut para peneliti, gadget Apple kecil ini mengambil bagian dalam 45% dari
seluruh penjualan smartphone tahun lalu.

Kesimpulan
Jika Anda pemilik usaha, pola produksi untuk setiap usaha mungkin bisa berbeda
beda sesuai dengan karekteristik usaha yang dibangun. Akan sangat penting bagi
Anda untuk memilih polar produksi yang cocok untuk pengembangan usaha yang
lebih baik.
Catat juga setiap stok yang telah Anda buat atau Anda beli, hal ini untuk
meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh stok yang rusak akibat terlalu lama
tertahan digudang.

Tugas Individu !!!


Sebuah perusahaan melakukan produk massal dengan alasan
menghemat pengeluaran, dan juga efesiensi waktu. Dengan adanya
produksi massal pekerjaan yang tadinya dilakukan tenaga kerja, kini
dilakukan oleh mesin. Menurutmu apakah hal tersebut akan
mengganggu penyerapan tenaga kerja ?
Tuliskan pendapatmu mengenai kelebihan dan kekurangan produksi
massal ? tulislah pendapatmu dalam kertas folio atau buku catatan !!!

Anda mungkin juga menyukai