Biaya per produk yang rendah biasanya menjadi tujuan utama dari penerapan
produksi massal. Dengan menggunakan alat otomatis, dapat memastikan pekerjaan
bisa dilakukan lebih cepat dari biasanya. Lalu bahan produksi yang dipesan dengan
jumlah banyak juga biayanya bisa lebih rendah.
Biaya tenaga kerja dapat lebih hemat bagi produk yang diproduksi massal.
Penghematan ini dapat berasal dari proses produksi yang dilakukan dengan
perakitan otomatis. Dengan otomatisasi mesin, maka tidak membutuhkan banyak
tenaga pekerja manusia.
Produksi massal dapat menghasilkan perakitan yang presisi karena mesin produksi
yang digunakan menetapkan parameternya. Sampai sekarang ini banyak barang
yang diproduksi massal dan semuanya memiliki standar dari Quality Control. Oleh
sebab itu, bisa menghasilkan akurasi yang tinggi, meskipun membutuhkan
pemantauan terus menerus.
Perakitan produk yang diproduksi massal berada pada tingkat yang lebih cepat
karena peningkatan otomatisasi dan efisiensi. Lalu dengan
perakitan yang cepat tersebut, maka dapat membantu
distribusi dan pemasaran produk yang lebih cepat juga.
E. Keterbatasan produksi massal
Seperti yang kita ketahui, produksi massal maka memerlukan konsumsi massal
juga. Konsumsi massal sangat penting dan menjadi penentu terakhir untuk tingkat
keberhasilan produksi massal. Namun tidak ada jaminan produk dikonsumsi
massal. Oleh sebab itu, perusahaan harus memperkirakan permintaan pasar dari
produk tersebut biar barang yang diproduksi tidak terbuang sia-sia.
Contoh
Lalu beberapa contoh lain dari produksi massal adalah produksi peralatan
elektronik rakitan, seperti mesin cuci, telepon seluler, komputer, kulkas, televisi,
dll. Namun perlu diingat bahwa produksi ini tidak terbatas pada pembuatan mesin-
mesin besar saja. Proses ini juga diterapkan oleh perusahaan yang memiliki
spesialisasi untuk membuat sub komponen perakitan.