NIM : 2001016124
Prodi : Ekonomi Pembangunan
Mata Kuliah : Sejarah Pemikiran Ekonomi F
Dosen : Muliati, SE., M.Sc
2. Menurut saya ilmu ekonomi itu perlu dilahirkan karena tanpa adanya ilmu ekonomi maka
manusia dan negara akan boros terhadap kebutuhan sehingga akan terjadi ketidakseimbangan
kebutuhan dalam dunia ekonomi maka dengan adanya ilmu ekonomi dapat membantu manusia
dalam mengatur kebutuhan pokok masyarakat, mampu mengelola nilai dengan bijak, dan dapat
meramalkan berbagai peristiwa ekonomi. Pada awalnya juga ilmu ekonomi muncul karena
adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas tetapi alat pemuas kebutuhan yang terbatas
sehingga munculah kelangkaan (scarcity). Maka dari itu pada hakikatnya ilmu ekonomi dilahirkan
untuk bisa mempelajari bagaimana tingkah manusia dalam mengelola dan memanfaatkan
sumber daya yang terbatas sehingga kebutuhan ekonomi itu dapat terpenuhi.
3. Manusia dan negara baik sebagai individu dan kelompok masyarakat perlu mempelajari Ilmu
ekonomi karena dengan ilmu ekonomi dapat meningkatkan taraf hidup sumber daya manusia.
Adapun penjelasan mengenai apa itu ilmu ekonomi menurut beberapa ahli yaitu seperti menurut
Albert L. Meyers (Abdullah, 1992)15 ilmu ekonomi adalah “ilmu yang mempersoalkan kebutuhan
dan pemuasan kebutuhan manusia”. Kata kunci dari definisi ini adalah; pertama, tentang
“kebutuhan”, yaitu suatu keperluan manusia terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang sifat dan
jenisnya sangat bermacam-macam dalam jumlah yang tidak terbatas. Kedua, tentang “pemuas
kebutuhan” yang memiliki ciri-ciri “terbatas” adanya. Dari penjelasan ahli ekonomi tersebut,
dapat kita simpulkan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu sosial yang mempelajari perilaku individu
dan organisasi yang terlibat dalam poduksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa dalam rangka
memanfaatkan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas.
Sehingga tujuan adanya ilmu ekonomi itu sendiri adalah untuk membantu manusia dan negara
lebih bijak dalam mengelola kebutuhan sehari-harinya, untuk memahami isu-isu ekonomi
nasional seperti peresoalan pengangguran, inflasi, pertumbuhan ekonomi, tingkat belanja
pemerintah dan perpajakan, nilai tukar, perdagangan internasional atau ekspor dan impor, dan
pergerakan harga komoditas, dan agar mengetahui bagaimana individu dan perusahaan
membuat keputusan dan kebijakan apa dapat diadopsi oleh pembuat kebijakan untuk membantu
memperbaiki masyarakat, baik nasional maupun internasional.
4. Menurut Samuelson seorang ahli ekonomi pemenang nobel ekonomi memberikan paparannya
bahwa ilmu ekonomi tumbuh dan berkembang secara revolusioner sebagai suatu bidang disiplin,
dengan mengamati data, mengembangkan hipotesis, mengujinya. Kemudian mencapai consensus
yang terkadang tidak mudah, bagaimana ekonomi itu berjalan. Tidak ada yang tahu persis kapan
ilmu ekonomi itu lahir, sekalipun perhatian terhadap masalah-masalah ekonomi sudah ada sejak
ribuan tahun yang lalu melalui perkembangan pemikiran ekonomi dari era Yunani Kuno sampai
sekarang. Aristoteles24, 350 SM adalah dapat dianggap yang pertama memikirkan hal-hal yang
berkaitan dengan tukar menukar barang atau biasa disebut dengan transaksi ekonomi dan
membedakan antara yang bersifat natural atau unnatural. Tetapi para tokoh-tokoh ekonomi
sependapat bahwa kelahiran ekonomi sebagai suatu ilmu baru ditandai dengan terbitnya sebuah
buku yang berjudul “An Inquiry into The Nature and Causes of The Wealth of Nations” pada
tahun 1776 yang ditulis oleh guru besar di Glasgow, Inggris yang bernama Adam Smith, yang
kemudian dinobatkan sebagai Bapak Ilmu Ekonomi. Smith mencoba mencari tahu sejarah
perkembangan negara-negara di Eropa dengan tidak melupakan akar moralitasnya yang tertuang
dalam “Theory of Moral Sentiments”. Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam
ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori
oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber
daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu
proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar
melalui harga sebagai instrumen utamanya. Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah
terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi
terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori
dalam bukunya General Theory of Employment Interest, and Money yang menyatakan bahwa
pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, oleh karenanya, intervensi pemerintah
harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling
“bertarung” dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya,
seperti : new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya. Namun
perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan
kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran institusional yang pertama dikembangkan
oleh Thorstein Veblen, dkk., dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North.
Jawaban :
1. Ilmu ekonomi mikro merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi yang membahas ekonomi pada
ruang lingkup yang kecil yang membahas pengambilan keputusan individu dalam mengelola
faktor produksi dalam rangka memenuhi keinginannya. Dan juga ilmu ekonomi mikro adalah
perilaku ekonomi para pelaku ekonomi secara individual, seperti konsumen, pemilik sumber daya
dan perusahaan bisnis. Selain itu, dipelajari juga tentang bagaimana individu menggunakan
sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Menurut Adam
Smith berpendapat bahwa ekonomi mikro adalah subjek ekonomi yang bersifat ekonomis
rasional. Maka itu, setiap pelaku ekonomi wajib untuk berpikir rasional dalam mengambil
keputusan.
3. Untuk makro ada hubungannya dengan aliran Pemikiran Keynesian. John Maynard Keynes,
pemimpin aliran Cambridge baru, dalam bukunya yang begitu revolusioner pada tahun 1936 “The
General Theory of Employment, Interest and Money”, Keynes mengajarkan bahwa kapitalisme
pada dasarnya tidak stabil dan tidak berkecenderungan ke arah full employment. Tetapi pada
saat yang sama dia menolak ide tentang perlunya nasionalisasi perekonomian, penetapan kontrol
upah-harga, dan intervensi dalam penawaran dan permintaan. Dengan lahirnya gagasan-gagasan
Keynes tersebut melalui buku legendarisnya, maka saat itulah dapat dikatakan tanda kelahiran
teori makro ekonomi, di mana gagasan yang dipaparkan oleh Keynes membuat pemerintah harus
ikut campur tangan dalam mengatasi kondisi pada saat itu melalui variable-variabel secara
agregat.
Untuk mikro ada hubungannya dengan aliran Pemikiran Klasik. Teori mikro ekonomi (Teori
Ekonomi Klasik) memiliki asumsi bahwa struktur pasar merupakan persaingan sempurna,
informasi bersifat sempurna dan simetris, input dan output adalah homogen, para pelaku
ekonomi bersifat rasional dan bertujuan memaksimumkan keuntungan. Paham klasik ini
dipelopori oleh Adam Smith melalui bukunya “An Inquiry into the Nature and Causes of the
Wealth of Nations (1776)” yang diikuti oleh beberapa ekonom antara lain Jean Baptiste Say, yang
dikenal dengan Say’s Law: “...supply creates it’s own demand...” dalam bukunya “A Treatise on
Political Economy (1803)” hingga ekonom A.C.Pigou (1877-1959).
4. Teori makro ekonomi lahir sebagai kritik terhadap teori ekonomi klasik akibat terjadinya “Great
Depression” pada periode 1929-1933. Kelompok ini dipelopori oleh John Maynard Keynes
seorang ekonom Inggris melalui bukunya “The General Theory of Employment, Interest and
Money” (1936). Kaum Keynesian berpandangan bahwa struktur pasar cenderung monopolistik,
informasi tidak sempurna dan asimetris. Sementara itu input dan output yang dipertukarkan juga
heterogen. Uang pun tidak hanya dipandang sebagai alat transaksi belaka namun juga sebagai
penyimpan nilai yang memungkinkan uang digunakan sebagai alat untuk memperoleh
keuntungan melalui tindakan spekulasi.
Teori mikro ekonomi (Teori Ekonomi Klasik) memiliki asumsi bahwa struktur pasar merupakan
persaingan sempurna, informasi bersifat sempurna dan simetris, input dan output adalah
homogen, para pelaku ekonomi bersifat rasional dan bertujuan memaksimumkan keuntungan.
Kemudian, teori ini juga berasumsi bahwa proses penyesuaian lewat mekanisme pasar dapat
tercapai seketika itu juga serta uang hanya berfungsi sebagai alat transaksi. Teori Klasik
menekankan masalah ekonomi pada sisi penawaran saja. Paham klasik ini dipelopori oleh Adam
Smith melalui bukunya “An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776)”
yang diikuti oleh beberapa ekonom antara lain Jean Baptiste Say, yang dikenal dengan Say’s Law:
“...supply creates it’s own demand...” dalam bukunya “A Treatise on Political Economy (1803)”
hingga ekonom A.C.Pigou (1877-1959).