Anda di halaman 1dari 5

secara umum, proses produksi terbagi menjadi empat tahap sebagai berikut:

1. Perencanaan
Dari aktivitas spesifik hingga keputusan untuk melakukan sesuatu yang berdampak
besar. Akan sangat membantu jika Anda memiliki rencana dalam tahap produksi.
Sehingga tidak kehilangan arah atau tujuan.

Proses perencanaan ini merupakan tahapan dalam menentukan beberapa hal dalam
proses produksi. Seperti produk apa yang akan dibuat, jumlah bahan baku yang
digunakan, biaya yang dibutuhkan, dan jumlah tenaga kerja untuk melakukan produksi.

2. Penentuan Aliran
Routing atau perutean adalah suatu kegiatan untuk menentukan urutan kegiatan dari
proses produksi. Fokus dari tahap ini, mulai dari pengolahan awal bahan baku,
pembentukan, pemolesan, finishing, dan kontrol kualitas hingga distribusi barang-
barang manufaktur.

3. Penjadwalan
Penjadwalan adalah kegiatan untuk menentukan waktu produksi harus dilakukan
setelah alur dibuat. Dalam pelaksanaannya, penjadwalan mempertimbangkan jam kerja
para karyawan dan durasi setiap alur produksi.

Dalam prakteknya, jadwal induk akan dibuat di tahap ini. Lalu dibagi atau dipecah lagi
menjadi beberapa rencana yang lebih rinci.

4. Pengiriman
Pengiriman pesanan untuk memulai produksi adalah kegiatan dalam menentukan dan
menetapkan suatu proses pemberian pesanan untuk mulai diproduksi setelah jadwal
ditetapkan. Dalam pengiriman ini, dimaksudkan dari tahapan awal sampai ke
konsumen.

Mulai dari bahan baku, alur produksi, hingga waktu produksi. Jika tahap ini dapat
dilakukan dengan sukses, maka Anda bisa yakin bahwa proses produksi telah berhasil.

1. Karakteristik Proses Produksi Berdasarkan Proses


- Produksi Langsung
Proses ini meliputi produksi primer dan sekunder. Produksi primer adalah kegiatan
produksi yang diambil langsung dari alam, misalnya pertanian, pertambangan, dan
sebagainya.

Sedangkan proses sekunder adalah kegiatan produksi yang menambah nilai tambah
pada barang yang sudah ada, misalnya kayu untuk membuat rumah, baja untuk
membuat jembatan, dan masih banyak lagi.

- Produksi Tidak Langsung


Kegiatan produksi yang hanya memberikan hasil dari keahlian atau produk berupa jasa.
Misalnya jasa mekanik, jasa antar, jasa kesehatan, konsultasi, dan sejenisnya.

2. Berdasarkan Karakteristik Proses Produksi


- Proses Ekstraktif
Kegiatan produksi dengan mengambil produk langsung dari alam.

- Proses analitis
Aktivitas produksi yang memisahkan suatu produk menjadi bentuk yang kian mirip
dengan aslinya.

- Proses Fabrikasi
Proses mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk produk baru.

- Proses Sintetis
Proses menggabungkan beberapa bahan produksi menjadi suatu bentuk produk.
Prosedur sintetik pun sering disebut sebagai proses perakitan.

3. Karakteristik Berdasarkan Periode Produksi


- Produksi Berkelanjutan
Produksi yang menggunakan berbagai fasilitas untuk menciptakan produk secara terus
menerus. Sifat produknya hanya beberapa jenis dan diproduksi dalam skala besar
tanpa terpengaruh oleh musim atau kondisi cuaca, dan waktu.

- Produksi Intermiten
Produksi yang tidak berjalan sepanjang waktu. Biasanya dipengaruhi oleh perubahan
musim, pesanan, dan berbagai faktor lainnya.

Dalam proses produksi, tentu dibutuhkan waktu yang berbeda tergantung pada produk
yang dihasilkan oleh perusahaan. Berdasarkan hal itu, proses dibagi menjadi empat
jenis yakni:

1. Proses Jangka Pendek


Kegiatan produksi yang secara cepat dan langsung menghasilkan barang atau jasa
bagi konsumen. Misalnya produksi makanan seperti roti bakar, gorengan, dan lain-lain.

2. Proses Jangka Panjang


Kegiatan produksi yang memakan waktu lama. Contohnya menanam padi di ladang
atau membangun rumah. Produksi dibutuhkan waktu yang lama.
3. Proses Berkelanjutan
Proses ini merupakan kegiatan produksi yang mengolah bahan secara berurutan.
Melalui beberapa tahapan dalam prosesnya hingga menjadi suatu produk jadi. Misalnya
pabrik yang memproduksi kertas, gula, dan lain-lain.

4. Intermediate
Proses ini merupakan kegiatan produksi yang mengolah bahan mentah dengan cara
menggabungkannya menjadi suatu produk jadi. Contoh, proses produksi mobil, dimana
suku cadang mobil dibuat secara terpisah, mulai dari setir, rangka, mesin, ban, dan
sebagainya.

Jenis Proses Produksi Berdasarkan Produknya


Berbagai jenis bisnis produksi bisa diterapkan tergantung pada produk dan kebutuhan
perusahaan, meliputi:

1. Produksi Massal
Dalam produksi massal, karyawan terus menerus memproduksi barang yang sama.
Setelah produk mencapai akhir lini, produk tersebut sepenuhnya lengkap dan siap
dikirim ke pelanggan. Saat satu bagian produk sedang dikerjakan, bagian lain juga
beroperasi, yang membuat prosesnya lebih efisien dan produktif.

2. Produksi Kerajinan
Proses non-otomatis yang biasanya digunakan pada produk yang membutuhkan
perawatan dan perhatian khusus untuk memberikan produk yang berkualitas kepada
konsumen.

3. Produksi Batch
Perusahaan biasanya menggunakan produksi batch saat harus menghasilkan beberapa
kelompok barang. Karyawan bekerja di subbagian dari setiap kelompok untuk
menyelesaikan bagian yang berbeda dari batch tertentu.

Mirip dengan proses produksi massal, tetapi alih-alih menciptakan hanya satu produk.
Tapi ini bisa lebih dari satu macam produk.

4. Produksi Layanan
Proses ini memerlukan otomatisasi layanan tertentu kepada pelanggan. Menawarkan
layanan pribadi yang memungkinkan pelanggan menerima bantuan. Metode produksi
layanan lainnya adalah dukungan teknis.

5. Penyesuaian Massal
Jenis proses ini adalah jalur produksi massal yang menciptakan produk yang unik dan
disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Pelanggan mungkin memiliki opsi untuk
penyesuaian tertentu.

E. Tahapan Produksi
Ada beberapa tahapan yang perlu dilewati dalam melakukan produksi (terutama barang), yaitu:

1. Konsep produk
2. Riset
3. Pembuatan dan pengembangan desain produk
4. Fiksasi desain
5. Pembuatan prototype
6. Uji dan validasi prototype
7. Produksi massal
8. Perakitan
9. Feedback dan pengujian
10. Pengembangan produk
11. Produk akhir

Anda mungkin juga menyukai